Anda di halaman 1dari 12

Pert

6 Pak Hadi (1)



2 Hal terkait Praktik kefarmasian (Dispensing dan Compounding)
Asal usul bahan yang digunakan
• COA
• MSDS

Contoh
• Penanganan Obat sitostatistika
• Penyimpanan Obat
• Compounding dan Dispensing di berbagai fasilitas farmasi
• Penanganan bahan pangan
• Penaganan Bahan Tambahan Pangan (BTP)
• Serttifikasi halal.

Certificate of Analysis
• Dokumen yang membuktikan dan menjelaskan bahwa pengecekan
tertentu telah dilakukan terhadap produk terkait.
• keberadaan Certificate of Analysis dapat menjadi parameter baik dan
konsistennya kualitas produksi dari produk yang ada.
• Dokumen dasar yang perlu diketahui sebelum, saat, dan sesudah
melakukan penjualan atau pembelian suatu produk

Manfaat & Kegunaan COA
CoAs meringkas informasi penting tentang pengujian kualitas produk,
termasuk kondisi dan parameter pengujian, spesifikasi dan persyaratan, hasil
pengujian (baik kualitatif maupun kuantitatif), serta tanda tangan dan tanggal
persetujuan.
Memberikan informasi tentang rantai suplai, termasuk informasi tentang
nama industry, alamat, nomor telephon atau email dan identitas lainnya yang
meungkinkan penelusuran terhadap material selama dalam supply chain.

Supply chain: bahan baku masuk sampai
produk jadi dan diuji

Mengapa Diperlukan COA
Certificates of Analysis dapat digunakan untuk memenuhi kualifikasi
dan/atau aktivitas penerimaan (misalnya menerima inspeksi) oleh pelanggan
yang tunduk pada ekspektasi badan pengatur atau pengatur termasuk, namun
tidak terbatas pada hal-hal berikut:
• Food and Drug Administration (FDA)/ Badan POM
• Clinical Laboratory Improvement Amendments (CLIA)
• International Organization for Standardization (ISO)
• Internal Quality System Procedures




CoA
• APIs
• Exipient
• Pharmaceutical Dosage Form

CoA
• Herbal Drugs/Obat Alami

CoA
• Kosmetika
• Pangan

! API's: Bahan aktif
! Exepient: Tambahan
Biavaibilitas
! Herbal: simplisia, kemasan
! Alkes juga harus punya COA

Pedoman
• Praktik manufaktur yang baik untuk produk farmasi. Dalam: Komite Ahli
WHO tentang Spesifikasi Sediaan Farmasi. Laporan tiga puluh detik.
Jenewa, Organisasi Kesehatan Dunia, 1992, Lampiran 1 (Seri Laporan
Teknis WHO, No. 823).
• Seri Laporan Teknis WHO, No. 902, 2002
• Lampiran 10 (Sertifikat model analisis) CPOB
• CPBBAOB
• CPOTBCPPOB
• CPKB

Dasar
• Telah direkomendasikan dalam berbagai bentuk bahwa WHO harus
menetapkan model sertifikat analisis untuk digunakan dalam
perdagangan bahan awal dan oleh produsen bahan farmasi, eksipien dan
produk obat..
• Item yang disertakan didasarkan pada praktik yang baik untuk
laboratorium kontrol farmasi nasional dan praktik manufaktur yang baik
(GMP) untuk produk farmasi.
• CoA mencantumkan hasil dan mencakup evaluasi akhir dan kesimpulan
dari pemeriksaan satu atau lebih sampel.

Sesuai dengan GMP, sertifikat dapat digunakan sebagai pengganti
pengujian oleh pabrikan (kecuali untuk pengujian identifikasi sebagai
persyaratan minimum), asalkan keandalan analisis pemasok ditetapkan dengan
validasi berkala hasil pengujian dengan cara yang sesuai. dan, jika
memungkinkan, dengan audit di tempat atas kemampuan pemasok.
Sertifikat harus asli (bukan salinan atau duplikat) atau harus dipastikan
keasliannya, yaitu harus dikeluarkan oleh pemasok bahan yang bersangkutan
(produsen, perantara, dll.), atau berdasarkan lembar kerja analisis laboratorium
pengujian sampel.
• Certificates of analysis (CoAs) adalah manifestasi nyata dan penting dari
hubungan produsen dengan pemasok BAO, eksipien, dan bahan lain yang
digunakan untuk membuat produk obat..
• Disediakan oleh pemasok kepada pelanggan sebagai hal yang biasa,
dokumen-dokumen ini beroperasi pada titik di mana bahan, sistem
kontrol laboratorium, dan manufaktur bersinggungan.

Sertifikat harus berisi
• Nama dan alamat laboratorium yang melakukan pengujian.
• Tanggal batch yang sertifikat diterbitkan telah diterima.
• Nomor registrasi sertifikat analisis
• Rujukan ke prosedur pengujian yang digunakan, termasuk enteris
penerimaan (batas)
• Nama, deskripsi (misalnya kadar, jumlah yang diterima, jenis wadah)
dan nomor (digunakan oleh produsen asli dan pengemas
ulang/pedagang) dari bets yang sertifikatnya diterbitkan, tanggal
pembuatan, dan tanggal kedaluwarsa (atau tanggal tes ulang).
• Hasil dari semua pengujian yang dilakukan pada bets yang
sertifikatnya diterbitkan dalam bentuk numerik, jika dapat
diterapkan) dan perbandingan dengan kriteria penerimaan yang
ditetapkan (batas).

! Setiap hasil pengujian tambahan yang diperoleh pada sampel dari bets
sebagai bagian dari program pengujian berbasis statistik berkala.
! Pernyataan yang menunjukkan apakah hasil yang ditemukan
memenuhi persyaratan.
! Tanggal saat tes dilakukan.
! Tanda tangan kepala laboratorium atau orang yang berwenang.
! Nama, alamat, dan nomor telepon dan faks dari produsen asli. Jika
dipasok oleh pengemas ulang atau pedagang, sertifikat harus
menunjukkan nama, alamat, dan nomor telepon dan faks pengemas
ulang/pedagang dan referensi ke produsen asli.
! Pernyataan tentang kondisi pengiriman, pengemasan, penyimpanan
dan distribusi yang diharapkan, penyimpangan dari yang akan
membatalkan sertifikat.
! Salinan sertifikat yang dihasilkan oleh produsen asli, jika sampel
dipasok oleh pengemas ulang atau pedagang.

Food and Drug Administration (FDA) mencantumkan persyaratan khusus untuk
setiap dokumen COA yang diproduksi perusahaan Anda. Ini termasuk;
• Informasi Pemasok: Bagian ini berisi data mengenai pemasok material,
termasuk nama, alamat, dan informasi kontak lainnya.
• Identifikasi Materi: Konten di bagian ini mengidentifikasi materi yang
diverifikasi oleh COA ini. Dan biasanya berisi istilah umum seperti nomor
lot, kode produk dan deskripsi.
• Data Transportasi: Area ini umumnya mencakup nama dan alamat
pelanggan, pesanan pembelian asli, atau detail lain seperti tujuan barang.
Konten ini disediakan untuk memenuhi persyaratan pengiriman dan
untuk membantu penerima dalam mengonfirmasi bahwa materi tersebut
diizinkan dan pengirimannya diantisipasi.
• Bukti Kesesuaian: Bagian ini menyimpan informasi terpenting dalam
COA. Ini menyatakan karakteristik khusus, hasil pengujian atau bukti lain
dalam hal standar industri, persyaratan peraturan atau permintaan
khusus pelanggan. Dalam beberapa kasus, standar kinerja yang
diharapkan juga akan dicatat sebagai referensi.
• Data Tanda Tangan: Bagian terakhir dari COA ini mencakup tanda tangan
yang menunjukkan bahwa bukti yang disajikan telah ditinjau oleh
inspektur produk yang berkualifikasi dan berwenang.

Siapa yang dapat mengeluarkan CoA
• Suplier
• Pengujian internal lab
• Pengujian menggunakan Laboratorium Terakreditas:
! KAN
! ISO

Komite Akreditasi Nasional http://www.kan.or.id/
• Laboratorium Penguji
• Komite Akreditasi Nasional (KAN) adalah badan akreditasi di Indonesia
yang menyelenggarakan layanan akreditasi kepada Lembaga Penilaian
Kesesuaian/ Conformity Assessment Body, seperti: lembaga sertifikasi;
lembaga inspeksi; lembaga validasi/verifikasi; penyelenggara uji
profisiensi; dan produsen bahan acuan.
• Hingga saat ini, KAN telah memeroleh pengakuan secara regional maupun
internasional untuk skema akreditasi (nternational Accreditation Forum
(IAF), Pacific Accreditation Cooperation (PAC), International Laboratory
Accreditation Cooperation (ILAC) dan Asia Pacific Laboratory
Accreditation Cooperation (APLAC)
• Hal ini memiliki makna bahwa sertifikat/ hasil uji yang diterbitkan oleh
Lembaga Penilaian Kesesuaian yang diakreditasi oleh KAN untuk skema
akreditasi tersebut dapat diterima oleh negara lain. Pengakuan ini
disepakati melalui penandatanganan Mutual Recognition Arrangement
(MRA) dan/atau Multilateral Recognition Agreement (MLA) di The Asia
Pacific Accreditation Cooperation (APAC) dan/atau International
Accreditation Forum (IAF) serta International Laboratory Accreditation
Cooperation (ILAC).
• Berlaku sejak tahun 2019, masa berlaku akreditasi kepada Lembaga
Penilaian Kesesuaian adalah 5 tahun, dengan kunjungan rutin
surveillance dan witness sesuai ketentuan. Daftar Lembaga Penilaian
Kesesuaian yang telah diakreditasi oleh KAN dapat dilihat pada Direktori
Klien Terakreditasi
http://kan.or.id/index.php/documents/terakreditasi/doc17020/sni-iso-
lec-17025/laboratorium-penguji)



Skema Akreditasi LP
• Salah satu layanan akreditasi yang diberikan oleh KAN adalah akreditasi
Laboratorium Penguji (LP), yaitu akreditasi yang diperuntukkan bagi
laboratorium yang mengoperasikan kegiatan pengujian berdasarkan SNI
ISO/IEC 17025:2017 "Persyaratan Umum Kompetensi Laboratorium
Pengujian dan Laboratorium Kalibrasi".
• Dalam menjalankan operasionalnya, LP dipersyaratkan oleh KAN untuk
menerapkan sistem yang mengacu kepada persyaratan standar sebagai
berikut
• SNI ISO/IEC 17025:2017 Persyaratan Umm Kompetensi Laboratorium
Pengujian dan Laboratorium Kalibrasi.
• Peraturan dari badan regulasi (regulatory body) atau persyaratan khusus
lainnya yang ditetapkan.

• GLP
• Pengujian Bahan Kimia
• Pengujian Biologi
• Pengujian Kimia Pangan

Harus ikut cara laboratorium yang benar

ISO/IEC 17025:2017
• ISO/IEC 17025:2017 menetapkan persyaratan umum untuk kompetensi,
ketidakberpihakan, dan operasi laboratorium yang konsisten.
• ISO/IEC 17025:2017 berlaku untuk semua organisasi yang melakukan
aktivitas laboratorium, berapa pun jumlah personelnya.
• Pelanggan laboratorium, otoritas pengatur, organisasi dan skema yang
menggunakan penilaian sejawat, badan akreditasi, dan lainnya
menggunakan ISO/IEC 17025:2017 dalam mengonfirmasi atau mengakui
kompetensi laboratorium.

• ISO/IEC 17025 memungkinkan laboratorium untuk menunjukkan bahwa
mereka beroperasi secara kompeten dan menghasilkan hasil yang valid,
sehingga meningkatkan kepercayaan dalam pekerjaan mereka baik
secara nasional maupun di seluruh dunia.
• Ini juga membantu memfasilitasi kerjasama antara laboratorium dan
badan lain dengan menghasilkan penerimaan yang lebih luas dari hasil
antar negara. Laporan pengujian dan sertifikat dapat diterima dari satu
negara ke negara lain tanpa perlu pengujian lebih lanjut, yang pada
gilirannya meningkatkan perdagangan internasional.
Pert 7 Pak Hadi (2)

MSDS/LBKB
• MSDS atau SDS
• Material Safety Data Sheet
• Lembar Data keamanan Bahan

Pengertian
• Material safety Data Sheet (MSDS) arau Lembar Data Keamanan Bahan
merupakan dokumen yang penting untuk menunjang keselamatan kerja
di laboratorium. MSDS memberikan informasi mengenai prosedur yang
tepat untuk penanganan, penyimpanan, dan pembuangan bahan kimia
setelah digunakan di laboratorium

Dasar regulasi
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 tahun 2001 tentang
Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun menyebutkan tentang
kewajiban adanya MSDS atau LDKB untuk beberapa aktivitas terkait
dengan bahan berbahaya dan beracun. Selain peraturan tersebut,
Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor 187 Tahun 1999 tentang
Pengendalian Bahan Kimia di Tempat Kerja, Peraturan Menteri
Perindustrian Nomor 87 Tahun 2009 tentang Sistem Harmonisasi Global
Klasifikasi dan Label pada Bahan Kimia dan Peraturan Menteri
Perindustrian Nomor 23 Tahun 2013 juga memuat beberapa panduan
terkait dengan MSDS.

• Pada umumnya, MSDS selalu disertai dalam setiap pembelian bahan
kimia. Setiap personil laboratorium yang akan menggunakan bahan
kimia, sebaiknya membaca MSDS bahan tersebut demi keamanan
pekerjaan. MSDS dari beberapa bahan kimia yang umumnya dipakai
dalam praktikum atau penelitian yang sederhana telah banyak tersedia di
internet. Informasi yang diberikan dalam MSDS terbagi dalam 16 bagian.


Tujuan MSDS atau LDKB menurut Canadian Center for Occupational Health and
Safety (CCOHS)
• Identifikasi terhadap produk dan pembuat
• Bahaya terkait dengan bahaya fisik (kebakaran dan reaktivitas) dan
kesehatan
• Pencegahan terkait dengan hal-hal yang harus dilakukan untuk berkerja
dengan aman, mengurangi atau mencegah pajanan atau hal yang
dilakukan dalam sebuah keadaan darurat.
• Respons yang sesuai untuk dilakukan dalam berbagai situasi (misalnya
kecelakaan, kebakaran dan situasi yang memerlukan pertolongan
pertama)



Tujuan MSDS atau LDKB menurut Canadian Center for Occupational Health and
Safety (CCOHS)
• Identifikasi terhadap produk dan pembuat
• Bahaya terkait dengan bahaya fisik (kebakaran dan reaktivitas) dan
kesehatan
• Pencegahan terkait dengan hal-hal yang harus dilakukan untuk berkerja
dengan aman, mengurangi atau mencegah pajanan atau hal yang
dilakukan dalam sebuah keadaan darurat.
• Respons yang sesuai untuk dilakukan dalam berbagai situasi (misalnya
kecelakaan, kebakaran dan situasi yang memerlukan pertolongan

• Pemenuhan terhadap regulasi
• Perlindungan terhadap pekerja dan konsumen yang menggunakan
• Alat untuk memberikan edukasi dan komunikasi kepada pekerja terkait
dengan bahaya yang ada

Bagaimana saya dapat mengetahui jika lembar MSDS yang tersedia di tempat
kerja sudah memenuhi persyaratan?
Anda dapat memeriksa apakah lembar MSDS yang dimiliki sudah sesuai
dengan standar atau regulasi yang berlaku atau belum. Misalnya informasi yang
tercantum di dalam MSDS (lihat poin 3) sudah sesuai dengan Kepmenaker No.
Kep. 187/ MEN/1999, Peraturan Menteri Perindustrian RI No. 87/ M-IND/ PER/
9/ 2009 atau GHS (standar global).
Jika MSDS yang Anda dapatkan dari produsen sudah sesuai dengan
regulasi yang berlaku, hal ini berarti lembar MSDS untuk setiap bahan kimia
berbahaya di tempat kerja Anda sudah memenuhi persyaratan. Ingat! Selalu
perhatikan tanggal revisi terakhir dari MSDS yang Anda miliki.

Pembagian berdasarkan format standard dari ANSI
• Bagian 1 memberikan informasi rinci mengenal nama, CAS number (no
registrasi internasional), nama perusahaan yang mengeluarkan, dan
nomor kontak darurat. CAS number adalah nomor unik yang diberikan
oleh ACS (Chemical Abstracts Service) pada setiap bahan kimia yang
sudah diketahui, ditemukan, atau disintesis.
• Bagian 2 menunjukan bahan berbahaya OSHA, dan mungkin meliputi
bahan kunci lainnya serta ambang batas.
• Bagian 3 menunjukan pengaruh terhadap kesehatan.
• Bagian 4 menyediakan ukuran pertolongan pertama yang perlu diberikan
pada paparan bahan kimia tersebut.
• Bagian 5 menampilkan besarnya penanganan pemadam kebakaran yang
perlu diambil
• Bagian 6 menujukkan prosedur yang perlu diambil jika kecelakaan
terhadap bahan tersebut terjadi
• Bagian 7 menunjukkan informasi penanganan, dan penyimpanan bahan
kimia. Bagian tersebut merupakan bagian yang penting
• Bagian 8 memberikan gans besar batas regulator paparan bahan kimia,
biasanya nilai PEL maksimum

01.Identifikasi
• Bagian ini mengidentifikasi zat kimia yang dibahas di Lembar Data
Keselamatan Bahan dan juga rekomendasi penggunaannya. Bagian ini
juga menyediakan informasi penting dan kontak dari pembuatnya. Pada
bagian ini, informasi yang dibutuhkan adalah:
• nama pada label produk atau nama lain atau sinonimnya yang telah
diketahui
• Nama, alamat, nomor telepon dari pembuat, importir, atau pihak lain
yang bertanggung jawab serta juga nomor telepon darurat
• Penggunaan yang direkomendasikan terhadap zat kimia (deskripsi
singkat terhadap apa yang sebenarnya dilakukan oleh produk tersebut,
seperti flame retardant) dan juga pelarangan dalam penggunaan
(termasuk juga rekomendasi yang diberikan oleh pemasok)

02. Identifikasi Bahaya
• Bagian MSDS ini mengidentifikasi bahaya dari zat kimia dan juga
informasi peringatan yang sesuai dengan bahaya yang ada. Informasi
yang diperlukan dalam Identifikasi Bahaya adalah:
• Klasifikasi bahaya dari zat kimia . Kata peringatan (signal word)
• Pernyataan bahaya (hazard statement)
• Piktogram sesuai dengan panduan Globally Harmonized System (GHS)
• Pernyataan tindakan (precautionary statement)
• Deskripsi dari semua bahaya yang belum terklasifikasi .
• Untuk sebuah campuran yang mengandung zat yang tidak diketahui
tingkat racunnya, sebuah pernyataan yang mendeskripsikan seberapa
banyak persentase dari zat yang tidak diketahui itu.

03. Komposisi / Informasi dari Bahan-bahan
• Bagian MSDS ini mengidentifikasi bahan-bahan yang terkandung dalam
produk termasuk zat aditif dan kotoran yang mungkin terkandung dalam
zat yang tersebut dalam MSDS. Bagian ini juga mengandung informasi
terhadap zat, campuran, dan semua zat kimia di mana kerahasiaan
dagang (trade secret) diakui, Informasi yang dibutuhkan haruslah terdiri
dari:

Zat
• Nama kimia
• Nama umum dan sinonim
• Nomor Chemical Abstract Service (CAS) dan identifikasi unik yang lain •
Kotoran dan aditif penstabil yang terklasifikasi atau berkontribusi
terhadap klasifikasi dari zat

Campuran
• Informasi yang sama dibutuhkan untuk zat
• Nama zat kimia dan konsentrasinya (persentase tepatnya) dari semua
bahan yang terklasifikasi dalam bahaya kesehatan yang memiliki
konsentrasi lebih dari batas konsentrasi atau memiliki bahaya kesehatan
meskipun konsentrasinya di bawah batas konsentrasi
• Konsentrasi dengan persentase yang tepat untuk setiap bahan yang harus
dijelaskan kecuali memiliki kisaran konsentrasi yang digunakan dalam
situasi berikut kerahasiaan dagang, variasi yang terdapat antar batch
produksi, dan MSDS yang digunakan untuk sekelompok zat yang memilik
campuran sama. .
Zat kimia yang berstatus "rahasia dagang" (trade secret)
• Sebuah pernyataan yang memuat identitas spesifik dari zat kimia
dan/atau persentase konsentrasi dari komposisi yang telah dinyatakan
memiliki rahasia dagang.

04. Tindakan Pertolongan Pertama
• Bagian MSDS ini menjelaskan tentang perawatan awal yang harus
diberikan oleh personil yang belum terlatih kepada individu yang telah
terpajan oleh zat kimia. Informasi yang dibutuhkan terdiri dari:
• Instruksi Pertolongan pertama sesuai dengan rute pajanan yang relevan
• Deskripsi dari efek atau gejala utama dan gejala akut atau tertunda dari
pajanan zat kimia
• Rekomendasi dari perawatan medis langsung dan perawatan khusus jika
dibutuhkan

06. Tindakan pelepasan yang tidak disengaja (accidental release measure)
• Bagian ini menyediakan rekomendasi terhadap respons yang sesuai
terhadap tumpahan, kebocoran, atau pelepasan, termasuk cara untuk
pembersihan guna mencegah paparan terhadap manusia, property dan
lingkungan. Bagian ini mungkin juga menyinggung perbedaan
penanganan terhadap tumpahan besar atau kecil.
• Informasi yang dibutuhkan bisa terkait dengan:
• Peringatan personal seperti pemindahan sumber panas atau penyediaan
ventilasi yang cukup serta alat pelindung diri untuk mencegah
kontaminasi kepada kulit, mata dan baju
• Prosedur gawat darurat termasuk instruksi evakuasi, konsultasi kepada
ahli jika dibutuhkan dan baju pelindung yang cocok
• Metode dan material yang sesuai sebagai penahan pencemaran misalnya
dengan menutup saluran air dan menutup drum
• Prosedur pembersihan misalnya tekhnik yang sesuai untuk netralisasi,
dekontaminasi, pembersihan atau vakum, material penyerap dan
peralatan yang dibutuhkan untuk pembersihan atau penahanan
pencemaran.

07. Penanganan dan Penyimpanan
• Bagian MSDS ini menyediakan panduan untuk menangani dan
menyimpan material secara aman. Informasi yang diperlukan terdiri dari:
• Tindakan pencegahan dalam penanganan secara aman, termasuk
rekomendasi untuk menangani zat kimia yang tidak sesuai,
meminimalkan terlepasnya zat kimia ke lingkungan dan menyediakan
saran terhadap praktek yang higiene misalnya makan, minum, dan
merokok di area kerja tidak diperbolehkan.
• Rekomendasi kondisi untuk penyimpanan, termasuk peringatan terhadap
zat kimia yang tidak kompatibel. Seharusnya terdapat rekomendasi juga
terdapat persyaratan spesifik untuk area penyimpanan seperti
persyaratan ventilasi.

08. Pengendalian Pajanan / Perlindungan Personal
• Bagian MSDS ini menunjukkan batas pajanan (exposure limit),
pengendalian teknik, dan alat pelindung diri yang dapat digunakan untuk
mengurangi pajanan terhadap pekerja. Informasi yang dibutuhkan terdiri
dari:
• OSHA Permissible Exposure Limit, TLV ACGIH, Nilai Ambang Batas sesuai
dengan regulasi yang ada atau nilai batas lain yang direkomendasikan
oleh pembuat zat kimia, importir, atau perusahaan pembuat MSDS
• Pengendalian teknis yang sesuai misalnya dibutuhkan lokal ventilasi atau
hanya boleh digunakan dalam sistem yang tertutup
• Rekomendasi terhadap jenis alat pelindung diri yang dibutuhkan
Persyaratan khusus terhadap alat pelindung diri misalnya tipe material
dari sarung tangan bisa berupa PVC atau nitril

09. Properti fisik dan kimia
• Tampilan (keberadaan fisik, warna, dsb)
• Upper/lower flammability atau explosive limits
• Bau
• Tekanan uap (vapor pressure)
• Batas bau (odor threshold)
• Kepadatan uap
• Tingkat keasaman
• Kepadatan relative (relative density) Tingkat penguapan
• Flammability (solid atau gas)
• Koefisien partisi
• Suhu auto ignition
• Suhu dekomposisi

10. Stabilitas dan reaktivitas
• Reaktivitas: Mencakup kelas bahaya reaktivitas yang dihasilkan dalam uji
lab jika tersedia
• Stabilitas kimia: mencakup informasi terkait dalam kondisi apa sebuah
zat kimia stabil atau tidak stabil, zat penstabil yang dibutuhkan, dan
bahaya yang mungkin terjadi karena perubahan bentuk produk
• Informasi lain: bagian ini bisa mencakup kemungkinan bahaya dari reaksi
berbahaya; kondisi tempat kerja yang harus dihindari seperti getaran,
aliran listrik, kelembaban; daftar seluruh kelas kimia yang tidak cocok
(incompatible materials) daftar seluruh bahaya ketika produk
terdekomposisi karena aktifitas penyimpanan, penggunaan atau
pemanasan.



11. Informasi Toksikologis
• Bagian MSDS ini mencakup informasi toksikologis dan efek kesehatan
yang ditimbulkannya. Informasi yang dibutuhkan meliputi:
• Rute pajanan yang mungkin terjadi (inhalasi, ingesti, kontak kulit atau
kontak dengan mata). Jika memang tidak diketahui, pihak pembuat MSDS
harus menuliskannya
• Efek yang langsung, tertunda, atau kronis karena pajanan jangka pendek
atau jangka panjang • Angka tingkat toksisitas yang biasanya diwakili
dengan LD50 atau LC50
• Deskripsi dari gejala akibat terpapar zat kimia
• Informasi terkait dengan zat kimia ini apakah sudah terdaftar sebagai zat
kimia yang berbahaya atau menyebabkan kanker dari organisasi rujukan
seperti OSHA atau International Agency for Research on Cancer (IARC)

12. Informasi Ekologis
• Bagian MSDS ini menyediakan informasi untuk mengevaluasi dampak
lingkungan dari zat kimia jika terdapat pelepasan zat kimia ke lingkungan.
Informasi yang dibutuhkan dapat meliputi:
• Data dari uji toksisitas jika tersedia
• Keterangan dari zat kimia apakah mampu untuk diuraikan oleh
lingkungan atau tidak.
• Hasil dari uji potensial bioakumulasi
• Kemampuan dari zat kimia untuk masuk ke tanah menuju air tanah • Efek
lain yang berbahaya seperti penguraian ozon, global warming, potensi
merusak kelenjar endokrin

13. Pembuangan Limbah
• Bagian MSDS ini menyediakan panduan yang aman untuk pembuangan
limbah. Informasi yang terkandung dapat meliputi:
• Deskripsi dari kontainer pembuangan yang cocok
• Rekomendasi untuk metode pembuangan yang sesuai
• Deskripsi terkait dengan properti kimia atau fisik dari bahan kimia
yang mungkin berdampak pada proses pembuangan
• Tindakan khusus untuk penimbunan atau insinerasi limbah kimia.

14. Informasi Transportasi
• Bagian MSDS ini menyediakan panduan untuk klasifikasi informasi untuk
pengiriman bahan kimia. Informasi pada bagian ini dapat berisi:
• Nomor PBB
• Nama pengiriman yang sesuai dari PBB
• Kelas bahaya transportasi Nomor kelompok kemasan
• bahaya lingkungan sesuai dengan International Maritime Dangerous
Goods Code (IMDG)
• Panduan untuk mengirim zat kimia dalam skala besar (bulk) (sesuai
dengan Annex II of MARPOL 73/78 and the International Code for the
Construction and Equipment of Ships Carrying Dangerous Chemicals in
Bulk (International Bulk Chemical Code (IBC Code))
• Tindakan khusus lain yang diperlukan oleh pekerja ketika mengirim zat
kimia

15. Informasi Regulasi

16. Informasi Lain
• Pada bagian ini, pembuat MSDS dapat meletakkan tanggal pembuatan
MSDS, versi revisi pembuatan MSDS, dan juga perubahan-perubahan yang
terjadi dari versi sebelumnya. Informasi lain yang berguna bisa
diletakkan pada bagian ini

Anda mungkin juga menyukai