Anda di halaman 1dari 21

TPN1603 Halal di lndustri Pangan

Auditor Halal dan Penyelia Halal

Nancy Dewi Yuliana

2023

A. Penyelia Halal

Tujuan Pembelajaran

• Mahasiswa memahami SKKNI Penyelia Halal No 21 TAHUN 2022


• Mahasiswa memahami persyaratan uji kompetensi supervisor halal
Penyelia Halal dan Kompetensinya

UU No. 33 th 2014 Tentang Jaminan Produk Halal


Pasal 24
Pelaku Usaha yang mengajukan sertifikasi Halal wajib:
c. Memiliki Penyelia Halal
Pasal 28
Penyelia Halal harus memenuhi persyaratan:
a. Beragama Islam; dan
b. Memiliki wawasan luas dan memahami syariat tentang kehalalan

Diperlukan Standard Kompetensi

Definisi dan Tugas Penyelia Halal

• Penyelia halal : orang yang ditunjuk oleh Perusahaan dan


bertanggungjawab terhadap pelaksanaan Proses Produk Halal (PPH)
à merupakan bagian dari tim manajemen halal
• Tugas Penyelia halal (Pasal 28 ayat 1 UU 33 th 2014) :
• Mengawasi Proses Produksi Halal di Perusahaan (PPH)
• Menentukan tindakan perbaikan dan pencegahan
• Mengkoordinasikan PPH
• Mendampingi auditor halal pada saat pemeriksaan/audit
Bukti Kompetensi Penyelia Halal

• Penyelia Halal yang memenuhi persyaratan harus dibuktikan dengan


sertifikat Penyelia Halal
• Untuk memperoleh sertifikat Penyelia Halal harus mengikuti pelatihan
dan memiliki sertifikasi kompetensi Penyelia Halal.
• Bagi pelaku usaha mikro dan kecil, Penyelia Halal cukup memiliki
sertifikat pelatihan.

STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL


INDONESIA (SKKNI) 21 TAHUN 2022
• Menggantikan SKKNI sebelumnya (SKKNI No. 215/2016)
• Tujuan penyusunan SKKNI Penyelia Halal : menjamin tersedianya standar
untuk mengukur dan meningkatkan kompetensi Penyelia Halal sesuai
dengan persyaratan.
• SKKNI Penyelia Halal ini digunakan sebagai acuan bagi institusi
pemerintah maupun non pemerintah yang bermaksud untuk
menyelenggarakan kegiatan pendidikan/pelatihan, penilaian, dan
sertifikasi kompetensi Penyelia Halal.
Pemetaan Standard Kompetensi SKKNI 21 TAHUN 2022

Disusun menjadi 6
Unit Kompetensi
Penyelia Halal

Unit Kompetensi Penyelia Halal menurut SKKNI 21 TAHUN


2022

Lebih singkat dibanding


SKKNI sebelumnya
(SKKNI no. 216 tahun
2019)
Unit Kompetensi Penyelia Halal menurut SKKNI lama No. 215
tahun 2016 dan SKKNI baru No. 21 TAHUN 2022
SKKNI Lama SKKNI Baru

Keterkaitan 5 Kriteria SJPH dengan 6 unit Kompetensi SKKNI No. 21


TAHUN 2022
No. 6 Unit Kompetensi SKKNI no. 21 tahun 2022 5 Kriteria SJPH yang perlu dikuasai
1. Kriteria 1 (komitmen dan tanggung
jawab), 2 (bahan), 3 (proses
produk halal), 4 (produk), 5
(pemantauan dan evaluasi)
2. Kriteria 2 (Bahan)

3. Kriteria 2 (bahan), 3 (proses


produk halal), 4 (produk)
4. Kriteria 3 (Proses Produk Halal)

5. Kriteria 5 (Pemantauan dan


Evaluasi)
6. Kriteria 5 (Pemantauan dan
Evaluasi)
Unit Kompetensi
M.74PHI00.001.2

Unit Kompetensi
M.74PHI00.002.2
Unit Kompetensi
M.74PHI00.003.2

Unit Kompetensi
M.74PHI00.004.2
Unit Kompetensi
M.74PHI00.005.2

Contoh check list audit


internal di divisi QA : bisa
digunakan sebagai bukti
implementasi prosedur
internal audit
Unit Kompetensi
M.74PHI00.006.2

Studi Kasus Penyelia Halal

• Pada slide berikutnya ditampilkan beberapa prosedur milik


beberapa perusahaan. Prosedur-prosedur ini masih bersifat
umum. Jika prosedur akan diintegrasikan dengan SJPH, anda
akan merevisi bagian mana? Dan apa yang perlu ditambahkan
Studi Kasus Kelompok 1

Kasus 1. New Product Development Procedure?

Kasus 2. New material selection


procedure
Kasus 3. Non-conformance Procedure

Kasus 4. Cleaning
verification Procedure
Kasus 5. Internal Audit Procedure

Kasus 6. Training Procedure


B. Auditor Halal

Tujuan Pembelajaran
• Mahasiswa mampu menjelaskan SKKNI Auditor Halal no.
266 tahun 2019
• Mahasiswa memahami persyaratan menjadi auditor halal
• Mahasiswa mampu menjelaskan cara memverifikasi
implementasi SJPH di suatu perusahaan.

Pengertian Auditor Halal

• Salah satu kewenangan BPJPH dalam Undang-Undang Nomor 33 Tahun


2014 tentang Jaminan Produk Halal
• Pasal 6 (c) : menerbitkan dan mencabut Sertifikat Halal dan Label Halal pada produk.
• Pasal 30 ayat (1) : menetapkan Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) untuk
melakukan pemeriksaan dan/atau pengujian kehalalan produk.
• Pelaksanaan tugas pemeriksaan kehalalan produk dilakukan oleh Auditor
Halal.
• LPH memiliki kewenangan mengangkat dan memberhentikan Auditor Halal
• Auditor Halal adalah orang yang memiliki kemampuan melakukan
pemeriksaan kehalalan produk.
Tugas Auditor Halal

Berdasarkan amanat dalam Pasal 15 Undang-Undang Nomor 33 Tahun


2014 tentang Jaminan Produk Halal, Auditor Halal memiliki tugas:
a. memeriksa dan mengkaji bahan yang digunakan;
b. memeriksa dan mengkaji proses pengolahan produk;
c. memeriksa dan mengkaji sistem penyembelihan;
d. meneliti lokasi produk;
e. meneliti peralatan, ruang produksi, dan penyimpanan.
f. memeriksa pendistribusian dan penyajian produk;
g. memeriksa sistem jaminan halal Pelaku Usaha; dan
h. melaporkan hasil pemeriksaan dan/atau pengujian kepada LPH.

Persyaratan Auditor Halal

Pasal 40 ayat (1) PP Nomor 39 Tahun 2021, harus memenuhi persyaratan:


a. warga negara Indonesia;
b. beragama Islam;
c. berpendidikan paling rendah sarjana strata 1 (satu) di bidang pangan,
bidang pangan, kimia, biokimia, teknik industri, biologi, farmasi,
kedokteran, tata boga, atau pertanian
d. memahami dan memiliki wawasan luas mengenai kehalalan produk
menurut syariat Islam;
e. mendahulukan kepentingan umat di atas kepentingan pribadi dan/atau
golongan
Kompetensi Auditor Halal
• Uji kompetensi Auditor Halal oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dilakukan
setelah calon Auditor Halal mengikuti pendidikan dan pelatihan sertifikasi
Auditor Halal
• Penyelenggara pelatihan tersebut diselenggarakan oleh BPJPH dan dapat
diselenggarakan oleh lembaga pendidikan dan pelatihan lain yang bekerja
sama dengan BPJPH sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Auditor halal yang telah memperoleh sertifikat Auditor Halal dari MUI harus
diregistrasi oleh BPJPH.
• Hasil pemeriksaan proses produk halal yang dilakukan oleh auditor halal
dilaporkan kepada LPH untuk disampaikan kepada BPJPH.
• BPJPH kemudian menyampaikan hasil laporan LPH untuk dibawa ke sidang
fatwa halal MUI.

Kompetensi Auditor Halal

• Untuk memenuhi kebutuhan persyaratan sebagai Auditor Halal, BPJPH


menyusun Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Jabatan
Auditor Halal no. 266 tahun 2019.
• Tujuan menyusunan SKKNI Jabatan Auditor Halal : tersedianya standar
untuk mengukur dan meningkatkan kompetensi Auditor Halal sesuai
dengan kebutuhan.
• SKKNI : sebagai acuan bagi institusi pemerintah dan nonpemerintah yang
bermaksud untuk menyelenggarakan kegiatan pendidikan dan pelatihan,
uji kompetensi bagi lembaga sertifikasi profesi, unjuk kerja bagi LPH, dan
panduan untuk pembinaan dan pengawasan jaminan produk halal.
• SKKNI dapat digunakan juga sebagai acuan unjuk kerja bagi pelaku usaha.
Pemetaan Unit Kompetensi Auditor Halal SKKNI no. 266 tahun 2019

Diturunkan menjadi 4
unit kompetensi auditor
halal

Daftar Unit Kompetensi SKKNI Auditor Halal No. 266 tahun


2019
M.74AHI00.001.1 : Melakukan Persiapan Pemeriksaan Bahan dan PPH
KODE UNIT : M.74AHI00.001.1
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja (KUK)
1. Menyusun rencana pemeriksaan 1. Ruang lingkup pemeriksaan bahan dan PPH sesuai
bahan dan PPH persyaratan sertifikasi halal.
2. Tujuan pemeriksaan bahan dan PPH sesuai persyaratan
sertifikasi halal.
3. Metode pemeriksaan bahan dan PPH sesuai ruang lingkup
pemeriksaan bahan dan PPH.
4. Agenda pemeriksaan bahan dan PPH sesuai dengan ruang
lingkup pemeriksaan bahan dan PPH.
2. Menyiapkan sumberdaya 1. Perangkat dan perlengkapan kerja pemeriksaan bahan
pemeriksaan bahan dan PPH dan PPH disiapkan sesuai ketentuan.
2. Rencana, peralatan, dan perlengkapan pengambilan
sampel disiapkan sesuai ketentuan.

M.74AHI00.002.1: Melakukan Prapemeriksaan Bahan dan PPH

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja (KUK)


1. Memeriksa data Pelaku Usaha 1. Nama Pelaku Usaha sesuai dengan dokumen legalitas
usaha.

2. Alamat Pelaku Usaha sesuai dokumen legalitas usaha.

3. Nama tempat produksi sesuai dengan nama yang


diinformasikan.

4. Alamat tempat produksi sesuai dengan alamat yang


diinformasikan.

5. Status pengajuan sertifikasi halal sesuai persyaratan


sertifikasi halal.
M.74AHI00.002.1: Melakukan Prapemeriksaan Bahan dan PPH

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja (KUK)

2. Memeriksa kecukupan 1. Manual SJH dan SJPH sesuai persyaratan sertifikasi.


dokumen SJH dan SJPH
2. Dokumen pendukung bahan sesuai persyaratan sertifikasi.
3. Nama produk sesuai persyaratan sertifikasi.
4. Dokumen diagram alir proses produksi sesuai persyaratan
sertifikasi.
5. Matriks bahan dan produk sesuai persyaratan sertifikasi.
3. Memeriksa kecukupan 1. Bukti sosialisasi kebijakan halal.
bukti implementasi SJH dan
2. Bukti pelaksanaan pembinaan sumber daya manusia.
SJPH
3. Bukti pelaksanaan audit internal.
4. Bukti pelaksanaan kaji ulang manajemen.

M.74AHI00.003.1 : Melaksanakan Pemeriksaan Bahan dan PPH

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja (KUK)


1. Melakukan pertemuan 1. Tujuan pemeriksaan bahan dan PPH sesuai rencana pemeriksaan
pembukaan yang ditetapkan.

2. Ruang lingkup pemeriksaan bahan dan PPH sesuai rencana


pemeriksaan yang ditetapkan.

3. Agenda pemeriksaan bahan dan PPH sesuai rencana


pemeriksaan yang ditetapkan.

4. Metode pemeriksaan bahan dan PPH sesuai rencana


pemeriksaan yang ditetapkan.

5. Dokumen yang diperlukan beserta bukti implementasi SJH dan


SJPH dijelaskan sesuai rencana yang ditetapkan.
M.74AHI00.003.1 : Melaksanakan Pemeriksaan Bahan dan PPH
KODE UNIT : M.74AHI00.003.1
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja (KUK)
2. Melakukan pemeriksaan 1. Kebijakan halal diverifikasi sesuai persyaratan sertifikasi.
terhadap pemenuhan
implementasi SJH dan SJPH 2. Bukti sosialisasi kebijakan halal diverifikasi sesuai persyaratan
sertifikasi.
3. Struktur organisasi tim manajemen halal diverifikasi sesuai
persyaratan sertifikasi.
4. Uraian tugas, tanggung jawab, dan wewenang tim manajemen
halal diverifikasi sesuai persyaratan sertifikasi.

5. Dokumen pembinaan sumber daya manusia diverifikasi sesuai


persyaratan sertifikasi.
6. Bukti pelaksanaan pembinaan sumber daya manusia
diverifikasi sesuai persyaratan sertifikasi.

M.74AHI00.003.1 : Melaksanakan Pemeriksaan Bahan dan PPH


KODE UNIT : M.74AHI00.003.1
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja (KUK)
2. Melakukan pemeriksaan 7. Dokumen pendukung bahan diverifikasi sesuai persyaratan
terhadap pemenuhan sertifikasi dan ketentuan yang berlaku.
implementasi SJH dan SJPH
8. Validitas dokumen pendukung bahan diverifikasi sesuai
persyaratan sertifikasi.
9. Semua fasilitas produksi yang terkait dengan produk yang
diajukan diidentifikasi sesuai persyaratan sertifikasi.
10. Nama, bentuk, profil aroma, dan kemasan produk
diverifikasi sesuai persyaratan sertifikasi.
11. Bahan yang tercantum dalam aplikasi sertifikasi diverifikasi
sesuai formula produk.
12. Prosedur PPH diverifikasi sesuai persyaratan sertifikasi.
M.74AHI00.003.1 : Melaksanakan Pemeriksaan Bahan dan PPH

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja (KUK)

2. Melakukan pemeriksaan 13. Bukti implementasi prosedur PPH diverifikasi sesuai persyaratan
terhadap pemenuhan sertifikasi.
implementasi SJH dan SJPH 14. Prosedur Pemantauan dan Evaluasi yang diverifikasi sesuai
persyaratan sertifikasi.
15. Bukti implementasi prosedur pemantauan dan evaluasi sesuai
persyaratan Sertifikasi.
16. Sampel diambil sesuai ketentuan.
3. Melakukan pertemuan interim 1. Hasil pemeriksaan bahan dan PPH diidentifikasi sesuai kriteria
tim pemeriksaan pemeriksaan bahan dan PPH.
2. Ringkasan hasil pemeriksaan bahan dan PPH disusun sesuai
persyaratan sertifikasi.
4. Melakukan pertemuan 1. Ringkasan hasil pemeriksaan bahan dan PPH disampaikan kepada
penutupan Pelaku Usaha sesuai prosedur pemeriksaan di LPH.
2. Klarifikasi ketidaksesuaian dari Pelaku Usaha ditanggapi sesuai
prosedur pemeriksaan di LPH.

M.74AHI00.004.1 : Melaporkan Hasil Pemeriksaan


Bahan dan Proses Produk Halal
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja (KUK)
1. Menyusun laporan hasil 1. Ringkasan hasil pemeriksaan bahan dan PPH disampaikan
pemeriksaan bahan dan dalam rapat internal LPH dan laporan sesuai ketentuan.
PPH 2. Laporan hasil rapat internal LPH disusun sesuai ketentuan.

2. Melakukan verifikasi 1. Tindakan perbaikan dan pencegahan hasil pemeriksaan bahan


tindakan perbaikan hasil dan PPH dimonitor dan diverifikasi sesuai ketentuan.
pemeriksaan 2. Tindakan perbaikan dan pencegahan hasil pemeriksaan bahan
dan PPH dinilai pemenuhannya sesuai ketentuan dan
persyaratan sertifikasi.
3. Laporan akhir pemeriksaan bahan dan PPH disusun sesuai
ketentuan.
Studi Kasus
Anda sedang melakukan audit halal (on site) ke perusahaan A. Perusahaan A telah
memiliki manual SJPH dan prosedur /SOP terkait. Anda telah memeriksa dokumen-
dokumen tersebut dan semuanya telah mencakup semua kriteria yang dipersyaratkan
LPH dan BPJPH. Perusahaan menyatakan bahwa fasilitas mereka pork-free.
1. Bagaimana cara memverifikasi bahwa mereka benar telah mengimplementasikan
prosedur SJPH untuk pengembangan produk baru
2. Bagaimana cara memverifikasi bahwa mereka telah mengimplementasikan
prosedur SJPH untuk penanganan produk yang tidak sesuai kriteria halal
3. Bagaimana memverifikasi bahwa bahan yang digunakan untuk produksi sesuai
dengan yang didaftarkan ke LPH dan BPJPH?
4. Bagaimana memverifikasi bahwa dalam melakukan seleksi bahan/supplier baru,
mereka melakukannya sesuai prosedur SJPH yang mereka buat?
5. Bagaimana memverifikasi bahwa perusahaan melakukan proses pencucian fasilitas
sesuai dengan prosedur SJPH yang mereka buat?
6. Bagaimana memverifikasi bahwa perusahaan melakukan internal audit sesuai
dengan prosedur SJPH yang mereka buat?

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai