KELOMPOK 1 :
1.winnie sri jhonedi (19011001)
2.novia tri ramadani (19011002)
3.bagas sembeja (1701044)
4.Nadila Fauziah Rezeki (17010334)
5.Rangti Annisa H (20012018)
6.Mike Julianti (20012012)
7.Mifthahul Aulya (20012022)
8.Fitri Widya Lestari (20012009)
DEFENISI
Pengawasan Mutu adalah bagian dari CPOB yang
berhubungan dengan pengambilan sampel, spesifikasi
1
dan pengujian, serta dengan organisasi, dokumentasi
dan prosedur pelulusan yang memastikan bahwa
pengujian yang diperlukan dan relevan telah dilakukan
dan bahwa bahan yang belum diluluskan tidak
digunakan serta produk yang belum diluluskan tidak
dijual atau dipasok sebelum mutunya dinilai dan
dinyatakan memenuhi syarat.
PERSYARATAN
Persyaratan Mutu
Pengujian Ulang Bahan yang Diluluskan
- Hendaklah ditetapkan batas waktu penyimpanan yang sesuai untuk tiap bahan awal, produk antara, dan produk
ruahan. Setelah batas waktu bahan atau produk tersebut diuji ulang oleh bagian Pengawasan Mutu terhadap
identitas, kekuatan, kemurnian dan mutu. Berdasarkan hasil uji ulang tersebut bahan atau produk dapat
diluluskan kembali untuk digunakan atau ditolak.
- Bila suatu bahan disimpan pada kondisi yang tidak sesuai dengan yang ditetapkan, bahan tersebut hendaklah diuji
ulang dan dinyatakan lulus oleh bagian Pengawasan Mutu sebelum digunakan dalam proses.
Pengolahan Ulang
- Pengujian tambahan terhadap produk jadi hasil pengolahan ulang hendaklah dilakukan sesuai ketentuan.
- Uji stabilitas lanjut hendaklah dilakukan terhadap produk hasil pengolahan ulang sesuai keperluan.
LANJUTAN
Pemantauan Lingkungan
Pemantauan lingkungan hendaklah dilakukan sebagai berikut:
a. pemantauan teratur mutu air untuk proses, termasuk pada titik penggunaan, terhadap mutu
kimiawi dan mikrobiologis. Jumlah sampel dan metode pengujian hendaklah mampu mendeteksi
organisme indikator dalam konsentrasi rendah, misalnya Pseudomonas;
b. pemantauan mikrobiologis secara berkala pada lingkungan produksi
c. pengujian berkala terhadap lingkungan sekitar area produksi untuk mendeteksi produk lain yang
dapat mencemari produk yang sedang diproses
d. pemantauan cemaran udara.
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
Tugas bidang pengawasan mutu
1. Pemeriksaan bahan awal
Memastikan bahan untuk produksi obat memenuhi spesifikasi yang telah
ditetapkan untuk identitas, kekuatan, kemurnian, kualitas dan keamanannya
2. Pengawasan selama proses produksi
Memastikan bahwa tahapan-tahapan proses produksi telah di laksanakan sesuai
prosedur.
3. Evaluasi Prosedur produksi serta pengkajian catatan produk
Memastikan bahwa semua pengawasan selama proses dan pemeriksaan
laboratorium terhadap suatu bets obat telah dilaksanakan dan bets tersebut
sesuai dengan spesifikasi yang telah di tetapkan
4. Program stabilitas
Memastikan bahwa bets obat memenuhi persyaratan mutunya selama waktu
peredaran yang telah ditetapkan.
LANJUTAN
Tanggung Jawab Bagian pengawasan mutu
1. Membuat, memvalidasi, dan menerapkan semua prosedur
pengawasan mutu.
2. Menyimpan sampel pembanding dari bahan dan produk.
3. Memastikan pelabelan yang benar pada wadah bahan dan
produk.
4. Memastikan pelaksanaan pemantauan stabilitas dari produk
5. Ikut serta pada investigasi dari keluhan yang terkait dengan
mutu produk dan lain-lain
BAGIAN PENGAWASAN MUTU
Kepala bagian Pengawasan Mutu hendaklah seorang apoteker terkualifikasi dan memperoleh pelatihan yang sesuai,
memiliki pengalaman praktis yang memadai dan keterampilan manajerial sehingga memungkinkan untuk
melaksanakan tugasnya secara profesional.
Kepala bagian Pengawasan Mutu hendaklah diberi kewenangan dan
tanggung jawab penuh dalam peng-awasan mutu, termasuk:
a) menyetujui atau menolak bahan awal, bahan pengemas, produk antara, produk ruahan dan produk jadi;
b) memastikan bahwa seluruh pengujian yang diperlukan telah dilaksanakan;
c) memberi persetujuan terhadap spesifikasi, petunjuk kerja pengambilan sampel, metode pengujian dan prosedur
pengawasan mutu lain;
d) memberi persetujuan dan memantau semua analisis berdasarkan kontrak;
e) memeriksa pemeliharaan bangunan dan fasilitas serta peralatan di bagian pengawasan mutu;
f) memastikan bahwa validasi yang sesuai telah dilaksanakan; dan
g) memastikan bahwa pelatihan awal dan berkesinambungan bagi personil di departemennya dilaksanakan dan
diterapkan sesuai kebutuhan.
LANJUTAN
• BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA. 2018. PERATURAN BADAN
PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 13 TAHUN 2018 TENTANG PERUBAHAN ATAS
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN.
• BPOM RI. 2018. Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik. Jakarta. Badan Pengawasan Obat dan
Makanan Republik Indonesia.
• BPOM.(2012). Pedoman Cara Pembuatan Obat Yang Baik. Jakarta: BPOM RI
THANKS