PRINSIP
EKSTRAKSI
EKSTRAKSI
Ketika suatu senyawa (zat terlarut) ditambahkan ke
dalam campuran pelarut yang saling tidak
bercampur, zat terlarut tersebut mendistribusikan
dirinya sendiri di antara kedua pelarut berdasarkan
afinitasnya pada masing-masing fase pada
perbandingan konsentrasi yang tetap.
KOEFISIEN
DISTRIBUSI
Fase polar akan cenderung menyukai fase
berair/polar.
EKSTRAKSI
Ekstrak merupakan sediaan kering, kental atau cair
dibuat dengan menyari simplisia nabati atau hewani
menurut cara yang cocok. diluar pengaruh matahari
langsung (Ditjen POM, 1979).
Prinsip dasar dari ekstraksi yaitu melarutkan
senyawa nonpolar dengan pelarut nonpolar dan
senyawa polar dengan pelarut polar (Harbone,
1996).
Perkolasi adalah ekstraksi yang dilakukan dengan bagian cairan penyari (pelarut) (Ditjen POM, 1986).
Digesti
Dekok adalah infus pada waktu yang lebih lama kontinu) pada temperatur yang lebih tinggi dari temperatur
dengan temperatur titik didih air (Ditjen POM, 2000). ruangan (kamar) yaitu secara umum dilakukan pada
temperatur 40-50°C.
Daftar Pustaka
Soebagio. 2005. Kimia Analisis II. Malang: UM Press.
Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Halaman 9, 755, 902.
Ditjen POM. 1986. Sediaun Galenik. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman 10-
11.
Ditjen POM. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Cetakan
Pertama. Jakarta: Departeman Kesehatan RI. Halaman 10-12.