COFFEINE
Disusun Oleh : Atika Fitria Ningrum
(1512032)
PRINSIP PERCOBAAN
EKSTRAKSI, yaitu cara pemisahan suatu zat cair dari campurannya (merupakan zat
padat atau cair) yang berdasarkan daya larut dalam pelarut tertentu (pelarut sebagai
pemisah).
LANDASAN TEORI
Kafein merupakan jenis alkaloid yang secara alamiah terdapat dalam biji kopi,
daun teh, daun mete, biji kola, biji coklat, dan beberapa minuman penyegar. Kafein
memiliki berat molekul 194,19 gr/gmol dengan rumus kimia C8H10N8O2 dan pH
6,9 (larutan kafein 1% dalam air). Secara ilmiah, efek langsung dari kafein terhadap
kesehatan sebetulnya tidak ada, tetapi yang ada adalah efek tak langsungnya seperti
menstimulasi pernafasan dan jantung, serta memberikan efek samping berupa rasa
gelisah (neuroses), tidak dapat tidur (insomnia), dan denyut jantung tak beraturan
(tachycardia) (Hermanto, 2007).
Banyak senyawa nitrogen dalam tumbuhan mengandung atom nitrogen basa dan
karena itu dapat diekstrak dari dalam bahan tumbuhan itu dengan asam encer.
Senyawa ini disebut alkaloid yang artinya mirip alkali. Setelah ektraksi, alkaloid
bebas dapat diperoleh dengan pengolahan lanjutan dengan basa dalam air (Khopkar,
2010).
Alkaloid adalah basa organik yang mengandung amina sekunder, tersier atau siklik.
Diperkirakan ada 5500 alkaloid telah diketahui, dan alkaloid merupakan golongan
senyawa metabolit sekunder terbesar dari tanaman, Tidak ada satupun definisi yang
memuaskan tentang alkaloid, tetapi alkaloid umumnya mencakup senyawasenyawa
OH
CH3-OH CH3-CH2-CH2-OH CH3–CH–CH3
(Metanol) (1 – Propanol) (2 – Propanol)
Gugus OH yang berpioritas lebih rendah diberi nama dengan awalan hidroksil
seperti nama dalam contoh.
c. Kegunaan H2SO4
o Bahan pembuatan pupuk amonium sulfat
o Industri obat
o Untuk pembuatan zat warna
Mg(OH) MgO + H2 O
MgO dapat dijumpai sebagai mineral periklasa dan dibuat dengan
memanaskan magnesium adalah Oksigen atau lewat peruraian garam-garam
Mg-nya seperti Mg (OH)2, MgCO3, Mg(NO3)2, MgC2O4 dan garam-garam lain
dari asam organik.
a. Sifat Fisis Magnesium Oksida (MgO)
o Berwarna putih
o Bersifat keras dan tahan api
o Titik leleh 2800 ℃
b. Sifat Kimia Magnesium Oksida (MgO)
o Pijar bila dicampur dengan larutan magnesium klorida, akan
membentuk bubur bersifat plastik.
o Bersifat basa lemah disebabkan gaya tarik ion-ion oksidanya terhadap
proton-proton molekul air.
Chlorofrom (CHCl3)
Jika etanol direaksikan dengan Cl2 dan KOH atau dengan CHLOR
maka mula-mula etanol dioksidasi menjadi metana. Etana ini kemudian
bereaksi dengan Cl2 sehingga terbentuk Trichlorentana atau CCl3-CHO. Dalam
lingkungan KOH maka diubah menjadi Kalium Metanoat dan Cholorofrom.
CH3-CH2OH + Cl2 CH3-CHO + 2HCl
Pembuatan Coffein dari Teh | 10
CH3-CHO + 3Cl2 CHCl3 + HCOOK
CCl3 – CHO – KOH CHCl3 + HCOOK
Chlorofrom dapat juga dibuat dari asetan Cl3 dan KOH
CH3 – CO – CH3 + 3Cl2 CCl3 – CO – CH3 + 3HCl
CCl3 – CO – CH3 + KOH CHCl3 + CH3COOK
PRODUK
COFFEINE
Coffeine merupakan jenis alkaloid yang secara alamiah terdapat dalam biji
kopi, daun teh, daun mete, biji kola, biji coklat, dan beberapa minuman penyegar.
Kafein memiliki berat molekul 194.19 dengan rumus kimia 1,3,7 – trimetil santina
(C8H10N8O2) atau dan pH 6.9 (larutan kafein 1% dalam air). Zat ini didapatkan pada
tahun 1820 oleh Runge Pelletries dan Capentau dari kopi adalah identik dengan tiena
dari teh. Coffein merupakan zat alkohol yaitu suatu zat yang dapat membuat orang
mabuk.
Coffein merupakan senyawa heteroaromatik yang mempunyai unsur nitrogen yang
terikat pada gugusan karbonilnya yang mempunyai struktur bangun sebagai berikut:
O CH
C N
CH3 N C C H
Pembuatan Coffein dari Teh | 11
C C N
O N
Kristal Coffein dari larutannya dalam air berupa jarum-jarum bercahaya
sutra, bila tidak mengandung air. Coffein mencair pada 236,5oC dan mensublimasi
pada temperatur yang lebih rendah. Dalam air panas zat ini mudah larut sedangkan
pada air dingin sukar larut.
a. Sifat Fisis Coffeine
o Merupakan kristal putih berupa jarum-jarum bercahaya sutra
o Bila tak mengandung air coffein mencair pada 236,5oC dan menyublimasi
pada temperatur rendah
o Mudah larut dalam air panas tetapi sukar larut pada air dingin
b. Sifat Kimia Coffeine
Coffein mudah larut dalam pelarut organik seperti alkohol dan khlorofrom
c. Kegunaan Coffeine
o Untuk mengiatkan pekerjaan susunan syaraf sentral dan mempertinggi tenaga
jantung
o Dalam ilmu kedokteran digunakan dalam keadaan bebas dan dalam bentuk
senyawa-senyawa rangkap contohnya dengan natrium salisilat
PROSEDUR PRAKTIKUM
1. Kedalaman alat ekstraksi dimasukan 50 gr teh dan 200 cc alkohol
2. Proses ekstraksi ini berlangsung selama 2 jam (sampai cairan yang kembali kelabu jernih)
3. Setelah ekstraksi cairan ditambah 25 gram MgO dan dibuat suspensi dalam 150 cc
air pada piring porselin
4. Kemudian dipanaskan diatas bonzen hingga suspensi menjadi kering seperti
tepung
5. Tepung yang terjadi direbus dengan 250 cc air lalu disaring dengan saringan
pengisap
6. Kemudian tepung direbus lagi dengan air 150 cc sebanyak 3x
7. Pada tiap – tiap penuaringan filtratnya dijadikan satu
8. Kemudian dalam cairan ini dimasukan 15% larutan asam sulfat 25 cc dan cairan
direbus hingga volumenya mancapai 1/3 dari volume awal
5
3
7
4
Keterangan Gambar :
1. Corong Pemisah
2. Piring porselin
3. Kakitiga
4. Bonzen
5. Klem
6. Statif
Keterangan Gambar:
1. Corong Pemisah
2. Piring Porselin
3. Kakitiga
4. Bonzen
5. Klem
6. Statif
2
3
4
5
A
2 8
6 B
Keterangan Gambar :
1. Kondensor
2. Klem
3. Soxlet
4. Kertas Saring
5. Hols
6. Labu didih
7. Waterbath / Heater
8. Statif
9. Selang Air Masuk
10. Selang Air Keluar
A. Teh didalam hols
B. Etanol dan ekstrak
DATA PENGAMATAN
o Tepung yang didapat direbus dengan air 200 ml sampai mendidih kemudian
disaring dengan penyaring vacuum pada saat masih keadaan panas (mendidih) dan
dilakukan hal sama dengan air sebanyak 150 cc sebanyak 3 x
o Filtratnya dijadikan satu dan ditambah 25 ml H2SO4 15 % kemudian direbus hingga
volumenya menjadi 1/3 volume awal
o Kemudian disaring dengan penyaring vacuum untuk menghilangkan kotoran –
kotoran yang masih ada
o Dimasukan kedalam corong pemisah dan diberi Chlorofrom 25cc tiap pengocokan
sebanyak 3x
o Cairan pada lapisan bawah ditampung sedangkan lapisan atas dikocok lagi
DATA PERHITUNGAN
Secara teoritis :
Berat kristal coffein = 2gr
Vawal : 200 ml
Hasil praktikum :
-Berat cawan + isi = 239,27 gr
-Berat cawan kosong = 238,14 gr _
-Berat kristal coffein = 1, 13 gr
= 56,5 %
Larutan yang telah dikocok dalam corong pemisah terbagi menjadi 3 lapisan.
Lapisan atas berwarna cokelat tua yang mengandung zat sisa, lapisan tengah
berwarna coklat muda adalah kafein yang masih bercampur dengan zat sisa
sedangkan lapisan bawah yang berwarna bening adalah larutan kafein. Terbentuknya
3 lapisan ini disebakan massa jenis. Semakin kecil massa jenis maka akan berada di
lapisan paling atas. Larutan kafein dikeluarkan ke dalam gelas beker agar kafein
KESIMPULAN
Coffein mudah larut dalam keadaan panas sehingga dalam praktek ini harus
berlangsung pada suhu tinggi
Metode kristalisasi digunakan pemanasan
Operasi pemisahan yang digunakan yaitu ekstraksi, filtrasi, dekantasi dan
kristalisasi
Dalam praktek ini didapat coffein sebesar 1,13 gr dan rendemennya 56.5 %.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
http://choalialmu89.blogspot.com/2010/10/percobaan-v-ekstraksi-kafein-dari-
daun.html