Anda di halaman 1dari 7

Bimbingan Teknis Audit Internal

I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Akreditasi merupakan strategi yang layak dan potensial untuk
mengevaluasi dan meningkatkan pelayanan, baik pada tingkat individu
penyedia pelayanan maupun lembaga. Akreditasi juga dapat meningkatkan
pelayanan kesehatan dalam konteks: (1) Terdapat suatu standar yang tepat;
(2) Mekanisme pembiayaan pelayanan kesehatan memberikan insentif utama
bagi pelayanan yang ber; (3) Reformasi sistem kesehatan yang efektif harus
dapat diterapkan dan mencakup pelayanan di sektor swasta; dan (4) Akreditasi
harus mencakup mekanisme credentialing dan berdasar pada bukti empirik
(evidence-based medicine) (Joint Comission, 1999). Point terakhir ini secara
eksplisit mengkaitkan antara akreditasi lembaga pelayanan kesehatan dengan
lisensi (atau akreditasi) tenaga kesehatan, yang diharapkan saling bersifat
protektif terhadap satu sama lain. Sistem yang baik (yang dinilai melalui
akreditasi lembaga pelayanan) akan membuat pelaku pelayanan kesehatan
mudah berbuat/bertindak sesuai prosedur dan menghindari/mencegah
kesalahan (melalui berbagai intervensi manajemen dan peningkatan tenaga
kesehatan).
Puskesmas merupakan garda depan dalam penyelenggara upaya
kesehatan dasar. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 128/ Menkes/ SK/ II/
2004, tentang ”Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat Tahun 2004.”,
merupakan landasan hukum dalam penyelenggaraan puskesmas, yang
merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 Pasal 39
ayat (1) juga mewajibkan Puskesmas untuk diakreditasi secara berkala paling
sedikit tiga tahun sekali, demikian juga akreditasi merupakan salah satu
persyaratan kredensial sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama
yang bekerjasama dengan BPJS, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 71 tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan
Kesehatan Nasional Pasal 6 ayat (2).

-1-
Dalam Standar Akreditasi puskesmas mewajibkan adanya proses audit
internal. Hal ini tercantum dalam standar Akreditasi Puskesmas pada kriteria
3.1.4. Persyaratan tersebut mewajibkan kepada pimpinan puskesmas dan
penganggungjawab upaya puskesmas untuk melaksanakan audit internal
dilakukan secara periodik dan sistematis. Melalui mekanisme ini diharapkan
proses evaluasi terhadap kinerja puskesmas dilakukan dan dapat ditindaklanjuti
pada tingkat pelayanan puskesmas hingga Dinas Kesehatan.
Untuk menjalankan audit internal diperlukan auditor-auditor yang
kompeten. Upaya yang dilakukan dalam meningkatkan kompetensi auditor
internal dalam akreditasi adalah melalui pelatihan. Hasil dari pelatihan yang
diselenggarakan nantinya merupakan dasar bagi kepala puskesmas untuk
menetapkan auditor- auditornya. Untuk itulah pelatihan audit internal ini sangat
diperlukan dalam rangka tercapainya akreditasi sesuai dengan yang
dipersyaratkan.

1.2. Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan proposal ini adalah untuk menyajikan gambaran secara
umum tentang kegiatan pelatihan audit internal. Gambaran yang dimaksud
mencakup informasi atas cakupan pelatihan yang ditawarkan, waktu yang
dibutuhkan, serta proses pelatihan yang akan diselenggarakan.

-2-
II. TUJUAN PELATIHAN
Pelatihan ini secara umum bertujuan untuk memandu peserta menjadi auditor
internal. Secara khusus tujuan pelatihan ini adalah:
1. Memberi pemahaman kepada peserta mengenai standar, kriteria dan
elemen-elemen penilaian yang ada dalam standar akreditasi
2. Membantu peserta untuk memahami konsep dan teknik audit internal
3. Peserta pelatihan mampu menyusun rencana audit yang meliputi tujuan
audit, lingkup audit, menetapkan kompetensi auditor
4. Peserta pelatihan mampu menyusun instrument audit
5. Peserta pelatihan mampu melakukan analisis data audit, perumusan
masalah, prioritas masalah dan kesimpulan audit
6. Membuat laporan audit dan diseminasi hasil audit

III. METODE
Metoda pelatihan audit internal dikemas melalui serangkaian bimbingan
teknis dengan menggunakan konsep dan teknik audit yang sistematis, dimana
para peserta akan diajak untuk berfikir dan berdiskusi, serta mencoba untuk
mengenal dan memahami dengan baik mengenai tata cara melakukan audit
internal.
Penyampaian materi disampaikan melalui kombinasi antara
penyampaian materi, tanya jawab, latihan dan praktek melaksanakan proses
audit internal.

IV. JADWAL PELATIHAN


Pelatihan ini diselenggarangan selama 2 (dua) hari. Detil pelaksanaan
pelatihan, disajikan sebagaimana tertera dalam jadwal pelatihan sebagai
berikut:

-3-
Hari Materi
Hari I Pre-test
 Pendalaman interpretasi standar, kriteria, pokok
pikiran dan elemen-elemen penilaian akreditasi
puskesmas
 Konsep audit internal
 Prinsip-Prinsip Audit
 Penetapan Kriteria Audit
 Perencanaan audit internal
 Penyusunan Instrumen Audit
 Pelaporan Audit
 Teknik –Teknik audit
Hari III  Pendampingan Praktik Audit dan Pelaporan
 Tinjauan Manajemen
 Post Test

Output Materi pelatihan audit mutu internal dikelompokkan menjadi 4 bagian


yaitu:
 Pendalaman interpretasi elemen-elemen akreditasi puskesmas
 Konsep audit internal
 Perencanaan audit internal
 Proses audit internal
 Pelaporan audit internal

Pendalaman interpretasi elemen-elemen akreditasi puskesmas


Pemahaman dalam intepretasi standar akreditasi sangat dibutuhkan
untuk menetapkan nilai audit. Elemen-eleman yang ada dalam standar
sangat dibutuhkan sebagai kriteria audit. Dengan memahami kriteria
audit maka temuaan auditor dapat di pahami dan dimengerti oleh
auditee. Selain pendalaman tentang akreditasi puskesmas, narasumber
juga memberikan pemahaman mengenai standar-standar dan pedoman-
pedoman lainnya yang dipergunakan oleh puskesmas seperti pedoman
penyelenggaraan program, standar pelayanan minimal, standar/indikator
kinerja lainnya yang dipergunakan.

-4-
Konsep Audit Internal
Materi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang konsep
konsep audit internal yang meliputi:
 Definisi audit
 Program audit
 Siklus audit
 Metode audit
 Teknik-teknik pelaksanaan audit
 Faktor psikologis dalam audit
 Pemilihan tim auditor
 Kriteria auditor
 Temuan audit

Perencanaan Audi Internal


Materi bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai tata cara
menyusun perencanaan audit yang meliputi:
 Penetapan tujuan audit yang berguna untuk melakukan penilaian
kinerja pelayanan dibandingkan dengan standar tertentu.
 Lingkup audit: menjelaskan unit kerja yang akan diaudit
 Obyek audit: menjelaskan proses-proses yang akan di audit
 Alokasi waktu: menjelaskan durasi waktu yang dibutuhkan untuk
melakukan audit
 Metode audit: menjelaskan metode yang digunakan pada saat
melakukan audit
 Persiapan audit: persiapan yang dilakukan oleh seorang auditor
sebelum melakukan audit yang meliputi penetapan elemen penilaian
audit dan penyusunan instrumen audit

Proses Audit Internal


Proses audit internal adalah memfasilitasi calon calon audit internal
dalam pelaksanaan audit mutu internal meliputi kegiatan memastikan
(konfirmasi dan verifikasi), kegiatan menilai (mengevaluasi dan

-5-
mengukur), dan kegiatan memberikan rekomendasi (memberikan saran
dan masukan) melalui proses sebagai berikut:
 Observasi
 Meminta auditee untuk menjelaskan
 Meminta auditee untuk memperagakan
 Membandingkan kondisi proses pelayanan audit dengan standar
 Meminta bukti atas suatu kegiatan atau pelayanan
 Melakukan pemeriksaan silang (cross-check)
 Mengakses catatan-catatan yang di simpan auditee
 Melakukan wawancara dengan auditee
 Menyampaikan angket survey
 Menganalisis data

Pelaporan Audit Internal dan Tinjauan Manajemen


Materi ini memberikan pengetahuan kepada peserta mengenai
pelaksanaan audit yang perlu disampaikan kepada kepala puskesmas
dan koordinator unit-unit yang telah diaudit. Tinjauan manajemen akan
membahas tentang temuan temuan audit internal untuk dilakukan
tintaklanjut melalui sebuah rapat yang dipimpin oleh Penanggungjawab
Manajemen Mutu dan Kepala Puskesmas

V. PESERTA YANG DIHARAPKAN


Agar pelatihan berjalan secara efektif pelatihan ini diikuti maksimal 30
peserta. Peserta pelatihan ini diharapkan dapat diikuti oleh para calon auditor
internal Puskesmas dengan latarbelakang klinis dan non klinis yang telah
memahami dan mengimplementasikan standar akreditasi di Puskesmasnya.

-6-
-7-

Anda mungkin juga menyukai