Anda di halaman 1dari 92

i

LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL


CALON PENYULUH AGAMA KRISTEN AHLI PERTAMA

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR SEBAGAI ALAT


PERAGA DALAM MENUNJANG PELAYANAN
PENYULUHAN PADA SUKU ANAK DALAM
PETUNGGU DI DUSUN SALURAYA

OLEH :
SERLY EVERLIN TODONGI, S.Pd.K
199105272020122019

Peserta Latihan Dasar Calon Pegawai


Negeri Sipil Gol. III Angkatan VI

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
KEAGAMAAN MAKSASSAR
TAHUN 2021

ii
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
CALON AHLI PERTAMA PENYULUH AGAMA KRISTEN

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR SEBAGAI ALAT PERAGA DALAM


MENUNJANG PELAYANAN PENYULUHAN PADA SUKU ANAK DALAM
PETUNGGU DI DUSUN SALURAYA

Nama : Serly Everlin Todongi, S.Pd.K


NIP. : 199105272020122019

Telah disetuji
Pada hari Jumat Tanggal 12 November 2021

Mentor, Coach/Pembimbing

Dr. H. SYAMSUHRI HALIM, M. Pd Dr. H. A. ALI IMRAN SADIQ, S. AP, M.Adm.SDA


NIP. 196812311992031026 NIP. 198303232003121002

Mengetahui
Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Makassar

Juhrah, S.Sos., M.AP


NIP. 197109212000031002

iv
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
CALON AHLI PERTAMA PENYULUH AGAMA KRISTEN

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR SEBAGAI ALAT PERAGA DALAM


MENUNJANG PELAYANAN PENYULUHAN PADA SUKU ANAK DALAM
PETUNGGU DI DUSUN SALURAYA

Nama : Serly Everlin Todongi, S.Pd.K


NIP. : 199105272020122019

Telah diuji di depan Penguji


Pada hari Jumat Tanggal 12 November 2021

Penguji

Drs. Ilham, M.Si


NIP.196811081998031001

Mengetahui
Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Makassar

Juhrah, S.Sos., M.AP


NIP. 197109212000031002

v
KATA PENGANTAR
Terpujilah Allah, oleh karena anugerah dan perkenaan-Nya saja penulis diberi
hikmat, kesehatan, dan kekuatan dalam menyelesaiakan laporan aktualiasi Latsar CPNS
dengan judul “PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR SEBAGAI ALAT PERAGA DALAM
MENUNJANG PELAYANAN PENYULUHAN PADA SUKU ANAK DALAM PETUNGGU
DI DUSUN SALURAYA” ini dengan tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari
pelaksanaan realisasi kegiatan aktualisasi ini adalah sebagai salah satu agenda
habituasi pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dasar CPNS golongan III untuk
menyusun strategi penyelesaian isu yang terdapat di masing-masing wilayah kerja. Isu
tersebut kemudian dianalisis dengan teori yang diberikan dalam pembelajaran oleh Balai
Diklat yang diformulasikan dalam nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi).
Sebagai manusia biasa, penulis menyadari bahwa penyusunan Laporan
Aktualisasi ini jauh dari kesempurnaan. Namun oleh karena dukungan doa, perhatian,
dan motivasi yang telah penulis terima dari orang-orang hebat yang Tuhan percayakan
ada dalam proses penyelesaian tulisan ini, sehingga Laporan Rancangan Aktualisasi ini
dapat selesai dengan baik.
Melalui tulisan ini, penulis mengucapkan rasa hormat dan ucapan terima kasih
yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu secara langsung
maupun tidak langsung dalam proses pelaksanaan kegaitan aktualisasi ini sampai
selesai. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Tuhan Yesus atas Pertolongan, hikmat dan kasih-Nya yang selalu menyertai
selama penulis menyelesaikan rancangan aktualisasi ini.
2. Ibu Juhrah, S.Sos., M.AP, Selaku Kepala Balai Diklat Keagamaan Makassar
beserta staf jajarannya yang telah mengkoordinir terlaksananya Pelatihan
Dasar CPNS Golongan III/a Tahun 2021.

3. Bapak DR. H. SYAMSUHRI HALIM, M. Pd, Selaku Kepala Kantor


Kementerian Agama Kabupaten Pasangkayu dan Mentor, yang terus
memberi dukungan untuk setiap kegiatan yang penulis lakukan.
4. Bapak DR. (C) H. A. ALI IMRAN SADIQ, S. AP, M.Adm. SDA, Selaku
Widyaiswara Muda Balai Diklat Keagamaan Makassar dan
Coach/Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan
arahan dan petunjuk dalam Penyusunan Rancangan Aktualisasi Nilai-
Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil.
5. Bapak Drs. Ilham, M.Si selaku Penguji Rancangan Aktualisasi yang

vi
telah memberi saran dan masukannya.
6. Staf pengajar Widyaiswara, penyelenggara, dan rekan-rekan peserta
Pelatihan Dasar CPNS Golongan III/a Angkatan VI Tahun 2021 yang
telah memberikan bantuan dan dukungan dalam penyelesaian
rancangan ini.
7. Opsir Pemimpin Letnan Vicky dan Pengurus Gereja Bala Keselamatan
Pos Luar Saluraya yang sudah memberi kesempatan kepada Penulis
untuk melakukan bimbingan terhadap anak Sekolah Minggu di gereja
yang beliau pimpin. Tuhan Yesus memberkati.
8. Tokoh Masyarakat di Dusun Saluraya yang sudah memberi
kesempatan dan mendukung penulis dalam pelaksanaan kegiatan
aktualisasi. Tuhan Yesus memberkati
9. Bapak Djasep Goa, SE selaku Penyelenggara Kristen Kabupaten
Pasangkayu dan seluruh staf yang membantu dan mendoakan Penulis
dalam penyelesaian Penyusunan Rancangan Aktualisasi ini.
10. Keluarga tercinta, buat Alm. Papa yang telah kembali kepada Sang
Pemilik hidup, Mama, Kakak, Ipar dan kedua Ponakan yang
senantiasa memberikan dukungan dan doa yang tulus dalam
menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan dan kewajiban pada
pelaksanaan kegiatan aktualisasi, Tuhan Yesus senantiasa
melindungi.

Sehingga pada akhirnya, semoga rancangan aktualisasi ini dapat memberikan


wawasan tambahan bagi setiap pembaca dan penulis sendiri serta berguna bagi institusi
kami, yakni Kementerian Agama Kabupaten Pasangkayu.

Pasangkayu, Oktober 2021


Penulis,

SERLY EVERLIN TODONGI, S.Pd.K


NIP. 199105272020122019

vii
DAFTAR ISI
COVER ......................................................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................. iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ........................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR....................................................................................................... viii

BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG .............................................................................................. 9
a. Tujuan .............................................................................................................. 13
b. Manfaat ............................................................................................................
2. RUANG LINGKUP ................................................................................................. 14

BAB II
DESKRIPSI AKTUALISASI
A. DESKRIPSI ORGANISASI.................................................................................... 15
B. MATRIKS AKTUALISASI ...................................................................................... 25

BAB III
PELAKSANAAN AKTUALISASI
A. CAPAIAN AKTUALISASI ..................................................................................... 40
B. KENDALA/PERUBAHAN AKTUALISASI DAN SOLUSI ...................................... 55

BAB IV
PENUTUP
A. SIMPULAN ............................................................................................................ 56
B. REKOMENDASI .................................................................................................... 57
C. DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 58

LAMPIRAN ................................................................................................................... 59

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Matriks Rancangan Aktualisasi ................................................................... 25


Tabel 2.2 Capaian Aktualisasi ..................................................................................... 40
Tabel 2.4 Kendala/Perubahan Aktualisasi dan Solusi ................................................ 55

ix
DAFTAR GAMBAR

Daftar Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi Kantor Kemenag Kab. Pasangkayu.. 17

x
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
ASN merupakan akronim dari Aparatul Sipil Negara, yaitu orang-orang yang
menjadi bagian penting dalam tubuh sistim pemerintahan. ASN terdiri dari profesi
Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)
yang bekerja pada instansi pemerintah yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian
dan diberi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diberi tugas negara lainnya dan
digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. Adapun menurut Undang-Undang
Aparatur Sipil Negara No. 5 Tahun 2014, ASN berfungsi sebagai Pelaksana Kebijakan
Publik, ASN sebagai Pelayan Publik, dan ASN sebagai Perekat dan Pemersatu Bangsa.
Lebih jauh, UU No.5 Tahun 2014 menjelaskan bahwa PNS adalah Warga Negara
Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap
oleh Pembina Kepegawaian untuk mendududuki jabatan pemerintahan. Namun,
diperlukan sebuah proses agar PNS tersebut siap dalam menjalankan tugasnya yaitu
melalui Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).

Undang-Undang Nomer 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) dan
Peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil
(ASN) telah mengamanatkan untuk melaksanakan pengelolaan ASN menjadi sosok yang
professional. Dan berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi (perLAN) Nomor 1
Tahunh 2021 menjelaskan bahwa Pelatihan Dasar CPNS adalah pendidikan dan
pelatihan dalam Masa Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun
integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan,
karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang. Sehingga, diharapkan Pelatihan Dasar CPNS
ini mampu menjadi dasar pengembangan kompetensi agar CPNS mampu memenuhi
fungsinya. Kompetensi yang harus dikuasai berdasarkan perundangan tersebut
diantaranya: 1) Sikap perilaku bela negara; 2) Nilai-nilai dasar PNS; 3) Kedudukan dan
peran PNS dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI); serta 4)
Penguasaan kompetensi teknis yang dibutuhkan sesuai bidang tugas. Merujuk pada hal
tersebut di atas, Peserta mengikuti Diklat Prajabatan pola baru yang disebut Latihan
Dasar CPNS (Latsar). Pelatihan dasar CPNS ini diselenggarakan secara inovatif yaitu
penyelenggaraan pelatihan yang memadukan pembelajaran klasikal dan nonklasikal di

1
2

tempat pelatihan dan di tempat kerja sehingga memungkinkan peserta mampu


menginternalisasi, menerapkan dan mengaktualisasikan serta membuatnya menjadi
kebiasaan (habituasi) sehingga terpatri dalam dirinya karakter Pegawai Negeri Sipil yang
profesional sesuai bidang tugas. Peserta diharapkan mampu mengembangkan
kompetensi berdasarkan nilai-nilai dasar ASN dengan cara melaksanakan kegiatan
penerapan dan aktualisasi pada tempat tugas serta dapat merasakan manfaatnya secara
langsung. Nilai-nilai dasar tersebut diantaranya adalah Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA). Nilai-nilai dasar PNS inilah yang
harus senantiasa dibawa dalam pengamalan peran PNS baik itu dalam manajemen ASN,
Whole of Government (WoG), dan juga Pelayanan Publik.

Dalam rangkaian pelaksanaan Latsar tersebut, peserta diwajibkan melaksanakan


habituasi yang bertujuan untuk mengaktualisasikan nilai-nilai ANEKA serta kedudukan
dan peran PNS dalam NKRI dengan cara mengimplementasikan laporan aktualisasi
kegiatan pemecahan isu kontemporer yang muncul di unit kerja masing- masing. Melalui
proses diklat latsar, CPNS mendapatkan penjelasan, pendalaman, penghayatan, dan
penguasaan kompetensi menuju PNS yang profesional. Supaya proses latsar bermakna,
maka perlu kiranya dilakukan penerapan dari berbagai konsep di setiap mata diklat dalam
pelaksanaan tugas peserta latsar di tempat masing-masing. Penerapan nilai-nilai inilah
yang membutuhkan rangkaian proses perencanaan yang dimulai dengan pengenalan unit
kerja, penetapan isu kontemporer yang akan dipecahkan, serta merujuk kepada
penerapan nilai-nilai dasar dalam kegiatan tersebut yang sering disebut aktualisasi.

Hasil kegiatan aktualisasi pada latsar CPNS disusun dalam bentuk laporan
sebagai bentuk tanggungjawab untuk membuktikan bahwa peserta pelatihan mampu
menyelesaikan isu kontemporer dalam unit kerja masing-masing, serta dapat
membiasakan diri (habituasi) untuk selalu mengaktualisasikan nilai - nilai dasar PNS serta
kedudukan dan peran PNS dalam melaksanakan kegiatan pemecahan isu kontemporer,
serta dalam melaksanakan tugas yang diamanatkan di unit tugas masing- masing.

Bertolak dari gagasan di atas, penulis merupakan peserta latsar dengan profesi
penyuluh agama kristen yang akan menerapkan nilai-nilai dasar ASN tersebut, dan akan
melakukan kegiatan habituasi pada salah satu lokasi yang berada di kabupaten
Pasangkayu. Kabupaten Pasangkayu (sebelumnya bernama Kabupaten Mamuju
Utara) adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Sulawesi Barat, Indonesia. Ibu
kota kabupaten ini terletak di kecamatan Pasangkayu. Kabupaten ini merupakan hasil
pemekaran dari Kabupaten Mamuju yang terletak 719 km ke sebelah utara
3

dari Makassar, ibukota provinsi Sulawesi Selatan. Kabupaten ini merupakan gabungan
dari kecamatan Pasangkayu, Sarudu, Baras dan Bambalamotu yang sebelumnya pernah
menjadi bagian dari Kabupaten Mamuju sebelum dimekarkan pada tahun 2001, Sekarang
jumlah Kecamatan bertambah menjadi 12, yaitu dengan memekarkan kecamatan induk
masing-masing 2 kecamatan, Kecamatan Pasangkayu dimekarkan menjadi Kecamatan
Pedongga dan Kecamatan Tikke Raya, Kecamatan Sarudu ditambah Kecamatan
Dapurang dan Duripoku, Kecamatan Baras bertambah dengan Kecamatan Bulu Taba dan
Kecamatan Lariang, Kecamatan Bambalamotu ditambah dengan Kecamatan Bambaira
dan Kecamatan Sarjo. Jarak Pasangkayu yang juga ibu kota kabupaten dengan ibukota
provinsi Sulawesi Barat, yaitu Mamuju sekitar 276 km. Jarak yang relatif dekat itu
menghabiskan waktu tempuh 5-6 jam.

Desa gunung sari dusun saluraya merupakan salah satu lokasi yang berada di
pelosok kabupaten Pasangkayu, lokasi ini berada jauh dari perkotaan. Jumlah jiwa yang
ada di Dusun ini kurang lebih berjumlah 270 Jiwa. Saya mendapati sekelompok anak
yang seharusnya diusia mereka sudah mampu membaca dan menulis, namun pada
kenyataan mereka belum mampu beradaptasi dengan pendidikan yang lebih baik.
Kegiatan sehari-hari masyarakat yang berada di Dusun ini adalah bertani. Penduduk yang
ada di dusun saluraya mayoritas beragama Kristen. Meski demikian, 3 bangunan gereja
yang ada di dusun ini terbuat dari dinding papan dengan fasilitas seadanya. Jarak tempuh
untuk sampai ke tempat tersebut harus menempuh jalanan setapak dan cukup memakan
waktu. Kurangnya fasilitas dan sarana prasarana seperti bangunan sekolah, fasilitas
gereja yang masih sangat terbatas serta Jumlah SDM yang tidak memadai dan jaringan
internet yang masih sulit sehingga sebagian besar penduduk di dusun Saluraya ini belum
mendapatkan pendidikan yang layak, baik pendidikan formal maupun pendidikan non
formal seperti pembinaan/penyuluhan dalam bahasa agama. Hal ini mengakibatkan
minimnya pengetahuan agama maupun minat terhadap pendidikan formal pada
umumnya.

PMA Nomor 27 Tahun 2016, tentang Pendidikan Agama Kristen. Pendidikan


Keagamaan Kristen adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat
menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan tentang ajaran agama
Kristen dan/atau menjadi ahli ilmu agama Kristen dan mengamalkan ajaran agama
Kristen. Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan efektifitas penyelenggaraan
Pendidikan Keagamaan Kristen, sebagai seorang penyuluh agama yang memiliki arti dan
fungsi penerang bagi masyarakat melalui bimbingan atau penyuluhan agama dan
pembangunan kepada masyarakat dalam bahasa agama maka penulis tergerak untuk
4

mengatasi problematik yang ada dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN pada
warga binaan yang berada di desa gunung sari dusun saluraya dengan Rancangan
Aktualisasi yang berjudul “Pemanfaatan Media Gambar Sebagai Alat Peraga Dalam
Menunjang Pelayanan Penyuluhan Pada Suku Anak Dalam Petunggu Di Dusun
Saluraya”.
5

1. TUJUAN DAN MANFAAT

a. TUJUAN

Aktualisasi merupakan sebuah proses menerjemahkan sebuah teori ke dalam


bentuk praktik, serta menjadikan sebuah gagasan dan sebuah kegiatan.
Sehingga, tujuan penulisan rancangan aktualisasi ini yakni untuk membentuk
sosok PNS yang senantiasa memiliki nilai-nilai dasar PNS (ANEKA) dan
mampu mengaktualisasikan dalam tugas dan tanggung jawabnya. Selain itu,
menjadi seorang PNS yang memiliki pengetahuan tentang kedudukandan
peran PNS dalam NKRI, serta menguasai bidang tugasnya sehingga mampu
melaksanakan tugas dan pernannya secara profesional sebagai pelayan
masyarakat.

b. MANFAAT

Penulisan rancangan aktualisasi ini diharapkan memberi manfaat kepada :


 Peserta Latsar :
Dapat menanamkan nilai-nilai dasar profesi ASN sehingga mampu
mewujudkan diri sebagai PNS profesional yang berkarakter sebagai pelayan
masyarakat khususnya dalam bidang tugasnya.
 Unit Kerja :
Mengoptimalkan peran Penyelenggara Kristen dalam membimbing dan
meningkatkan mutu pegetahuan agama bagi masyarakat.
 Organisasi :
Mewujudkan visi, misi dan tujuan instansi dalam bidang agama sebagai upaya
peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran agama dalam
rangka meningkatkan kualitas kehidupan beragama.
 Bagi Stakeholder
Berkonstibusi serta menjalin kerjasama dalam mengefektifkan program
sehingga membantu kemajuan organisasi gereja dan memberikan sumbangsih
ide kreatif dalam upaya meningkatkan strategi pelayanan bagi umat, baik
secara teknis dalam pelaksanaannya maupun dalam pembelajaran yang
diberikan khusunya bagi anak Sekolah Minggu sehingga dapat meningkatkan
minat belajar anak dan pengetahuan agama yang baik sehingga berdampak
pada penerapan sikap sebagai generasi yang berkarakter dalam kehidupan
sehari-sehari baik dalam keluarga, masyarakat serta bagi bangsa dan negara.
6

2. RUANG LINGKUP

Kegiatan aktualisasi akan diselenggarakan pada tanggal 29 September –


03 November 2021 bertempat di Desa Gunungsari Dusun Saluraya Kec.
Pasangkayu Kab. Pasangkayu pada Kelompok binaan suku anak dalam (suku
terasing/petunggu). Dan kegiatan aktualisasi ini difokuskan pada implementasi
nilai-nilai ANEKA serta Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI.
BAB II
DESKRIPSI AKTUALISASI

A. DESKRIPSI ORGANISASI
1. Profil Organisasi
Kabupaten Pasangkayu termasuk kabupaten termuda dan terletak di bagian
Utara Sulawesi Barat. Kabupaten ini merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten
Mamuju. Kabupaten ini merupakan gabungan dari kecamatan Pasangkayu bersama
kecamatan Sarudu, Baras, dan Bambalamotu yang sebelumnya pernah menjadi bagian
dari Kabupaten Mamuju sebelum dimekarkan pada tahun 2001.

Pada tanggal 27 Januari 2004, terbitlah Keputusan DPR RI yang menyetujui


Mamuju Utara sebagai kabupaten baru. Saat itulah perhatian masyarakat tertuju kepada
Pemerintahan baru Mamuju Utara. Dimana sekitar 100.000 jiwa penduduk Mamuju Utara
mencurahkan perhatiannya demi mambangun kabupaten baru ini. Desa Sarudu
Kecamatan Sarudu adalah merupakan salah satu tempat sejarah dimulainya
pembentukan Mamuju Utara. Pada tanggal 18 Juni 2001, pertemuan awal yang dilakukan
oleh Komite aksi pembentukan Mamuju Utara. Dari sinilah terlahir sederetan tokoh
pembentukan Kabupaten Mamuju Utara seperti YAUMIL RM, AGUS AMBO DJIWA dan
sederetan tokoh lainnya yang tergabung dalam Komite.Hanya dalam tempo 1 (satu) tahun
7 (tujuh) bulan, Pemerintah menyatakan Kabupaten Mamuju Utara resmi dibentuk
berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004.

Kabupaten ini merupakan gabungan dari kecamatan Pasangkayu, Sarudu, Baras


dan Bambalamotu yang sebelumnya pernah menjadi bagian dari Kabupaten Mamuju
sebelum dimekarkan pada tahun 2001, Sekarang jumlah Kecamatan bertambah menjadi
12, yaitu dengan memekarkan kecamatan induk masing-masing 2 kecamatan,
Kecamatan Pasangkayu dimekarkan menjadi Kecamatan Pedongga dan Kecamatan
Tikke Raya, Kecamatan Sarudu ditambah Kecamatan Dapurang dan Duripoku,
Kecamatan Baras bertambah dengan Kecamatan Bulu Taba dan Kecamatan Lariang,
Kecamatan Bambalamotu ditambah dengan Kecamatan Bambaira dan Kecamatan
Sarjo. Pada Tahun 2017, dengan perjuangan para tokoh dan Pemerintah Daerah
Kabupaten Mamuju Utara melalui sejumlah pertemuan di DPR RI dan Kementerian
Dalam Negeri, akhirnya pada tanggal 28 Desember 2017 Presiden Republik Indonesia
Bapak Joko Widodo, resmi mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2017
tentang Perubahan Nama Kabupaten Mamuju Utara menjadi Kabupaten Pasangkayu.
Luas wilayah Kabupaten Pasangkayu 3.043,75 Km2. Secara geografis, Kabupaten

7
8

Pasangkayu terletak pada titik koordinat antara 3°39' sampai 4°16' Lintang Selatan dan
119°53' sampai 120°27' Bujur Timur dengan batas wilayah yaitu sebelah utara berbatasan
dengan Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah, sebelah selatan berbatasan
dengan Kabupaten Mamuju Tengah, sebelah timur dengan Kabupaten Luwu Utara dan
sebelah barat berbatasan dengan Selat Makassar. Jarak Pasangkayu, yang juga ibu kota
kabupaten dengan mantan induknya sekitar 276 kilometer. Jarak yang relatif dekat itu
menghabiskan waktu tempuh 8-9 jam.

Ibu kota kabupaten ini terletak di kecamatan Pasangkayu. Di kecamatan inilah


terletak pusat pemerintahan. Salah satunya Kantor Kementerian Agama. Berdasarkan
Peraturan Presdiden Nomor 83 Tahun 2015 Tentang Kementerian Agama, tugas pokok
Kementerian Agama adalah menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
agama untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara.

Untuk melaksanakan tugas pokok, fungsi, susunan organisasi dan tata kerjanya,
Kementerian Agama mengeluarkan Peraturan Menteri Agama tentang Organisasi dan
Tata Kelola Instansi Vertikal di Kementerian Agama dengan dalam bentuk PMA No. 19
Tahun 2019. PMA No. 19 Tahun 2019 dikeluarkan setelah Kementerian Agama telah
mendapat persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
dalam surat Nomor B/211/M.KT.01/03/2018, tanggal 21 Maret 2018, perihal
Penyempurnaan Nomenklatur Jabatan dan Penajaman Tugas dan Fungsi Organisasi
daerah. Instansi Kementerian Agama terdiri atas : kantor wilayah Kementerian Agama
provinsi dan Kementerian Agama kabupaten/kota.
Instansi Kementerian Agama Kabupaten Pasangkayu merupakan salah satu
instansi vertikal yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat.
Dalam menjalankan tugasnya, Kepala Kantor Kementerian Agama Kab.
Pasangkayu dibantu oleh 1 (satu) Kepala Sub Bagian Tata Usaha, 3 (tiga) Kepala Seksi
yaitu Seksi Pendidikan Islam, Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah, Seksi Bimbingan
Masyarakat Islam, dan 2 (dua) Penyelenggara yaitu Penyelenggara Zakat dan Akaf dan
Penyelenggara Kristen, serta 12 (dua belas) para Kepala KUA yang berada di 12
Kecamatan yang ada di Kabupaten Pasangkayu dengan struktur organisasi sebagai
berikut:
9

STRUKTUR ORGANISASI
2.1 Bagan Struktur Organisasi
10

2. Visi, Misi, Nilai-nilai Organisasi


Berdasarkan Peraturan Menteri Agama Nomor 18 Tahun 2020, Kementerian
Agama Republik Indonesia memiliki visi: “Kementerian Agama yang profesional dan andal
dalam membangun masyarakat yang saleh, moderat, cerdas dan unggul untuk
mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berdasarkan
gotong royong”.
Sedangkan misi yang ditetapkan adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan kualitas kesalehan umat beragama.
b. Memperkuat moderasi beragama dan kerukunan umat beragama.
c. Meningkatkan layanan keagamaan yang adil, mudah dan merata.
d. Meningkatkan layanan pendidikan yang merata dan bermutu.
e. Meningkatkan produktivitas dan daya saing pendidikan.
f. Memantapkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance).

Nilai-nilai Organisasi
Adapun nilai-nilai budaya kerja Kementerian Agama terdiri atas 5 (lima) kata, yaitu
Integritas, Profesionalitas, Inovasi, Tanggung Jawab, dan Keteladanan. Lima kata
tersebut kemudian dijabarkan dalam bentuk definisi. Dengan memedomani 5 nilai budaya
kerja tersebut, setiap aparatur Kementerian Agama diharapkan dapat melaksanakan
tugas dan fungsi dengan sebaik-baiknya, berkinerja tinggi, serta terhindar dari segala
bentuk pelanggaran dan penyimpangan.
Lahirnya lima Budaya Kerja Kementerian Agama RI, untuk menjawab keinginan
untuk mengembalikan citra dan kepercayaan baik Kementerian Agama dimata publik
dengan dibuktikan dengan kinerja yang baik. lima nilai budaya kerja ini lahir menurut
Menag Lukman Hakim Saifuddin dan berlaku umum di seluruh instansi Kementerian
Agama
Berikut di bawah ini merupakan penjabaran dari nilai budaya kerja tersebut :
 Integritas : Keselarasan antara hati, pikiran, perkataan dan perbuatan
yang baik dan benar
 Profesionalitas : Bekerja secara disiplin, kompeten dan tepat waktu
dengan hasil terbaik
 Inovasi : Menyempurnakan yang sudah ada dan mengkreasi hal baru
yang lebih baik
 Tanggung Jawab : Bekerja secara tuntas dan konsekuen
 Keteladanan : Menjadi contoh yang baik bagi orang lain
11

B. MATRIKS RANCANGAN

Rancangan kegiatan beserta tahapan-tahapan kegiatan yang akan dilakukan, dijelaskan menggunakan matriks sebagai berikut :

 Unit Kerja : Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pasangkayu


 Isu yang Diangkat : Rendahnya minat dan perhatian kelompok binaan terhadap pembelajaran Alkitan yang
diberikan
 Gagasan Pemecahan Isu : Pemanfaatan media gambar sebagai alat peraga dalam menunjang pelayanan penyuluhan
pada suku anak dalam Petunggu di dusun saluraya
 Tujuan Gagasan Pemecahan Isu : Meningkatkan minat dan perhatian kelompok/warga binaan terhadap pembelajaran Alkitab

2.1 Tabel Matriks Rancangan Aktualisasi


Penguatan
Keterkaitan Substansi Kontribusi Visi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai
Mata Pelatihan dan Misi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Mebangun MANAJEMEN ASN : Kegiatan ini Kegiatan
Komitmen Sebagai Penyuluh yang berkonstribsi pada Membangun
dengan pihak profesional dalam tugas pencapaian visi Komitmen
terkait dan pelayanan terhadap Kementerian dengan pihak
masyarakat, hendaknya Agama, yaitu : terkait ini,
melakukan persiapan Kementerian berkonstibusi
kegiatan yang matang Agama yang pada
untuk memaksimalkan profesional dan pencapaian
hasil yang ingin dicapai. andal dalam penguatan nilai
PELAYANAN PUBLIK : membangun organisasi
Penyuluh memiliki fungsi masyarakat yang Profesionalitas,
Konsultatif, yaitu saleh, moderat, tanggung
memberikan ruang kepada cerdas dan unggul jawab, dan
masyarakat untuk untuk mewujudkan keteladanan.
12

berkonsultasi. Oleh karena Indonesia maju


itu, hendaknya selalu yang berdaulat,
responsif artinya mandiri, dan
memberikan pelayanan berkepribadian
yang sesuai kebutuhan berdasarkan gotong
sehingga memberi royong.
kepuasan kepada
penerima layanan Misi :
(masyarakat). Meningkatkan
Whole of Government : layanan keagamaan
Kegiatan yang yang adil, mudah
dilaksanakan dalam dan merata.
aktualisasi ini melibatkan
banyak pihak, oleh karena
itu diperlukan koordinasi,
konsultasi dan kolaborasi
bersama pihak-pihak
terkait dalam hal ini
lembaga gereja.
1. Menentukan Isu Menentukan gagasan Akuntabilitas :
isu sebagai bahan memiliki gambaran yang
konsultasi jelas tentang Isu yang
kepada pimpinan diangkat serta gagasan
kreatif untuk penyelesaian
isu tersebut, sehingga
memberi dampak baik
pada apa yang menjadi
tujuan dan hasil yang
diharapkan.
(Indikator Kejelasan)
Komitmen Mutu :
Berorientasi pada mutu,
dengan membuat inovasi
terhadap gagasan kreatif
13

yang diambil sebagai


penyelesaian isu yang
diangkat.
2. Konsultasi  Mendapat Nasionalisme :
dengan persetujuan untuk Mengutamakan
Pimpinan melaksanakan musyawarah dalam
selaku mentor kegiatan mengambil keputusan
 Menerima arahan Komitmen Mutu :
dan masukan terkait Responsif dalam
gagasan menerima saran dan
penyelesaian isu. masukan dari pimpinan
Etika Publik :
Bersikap hormat terhadap
pimpinan dengan cara
meminta persetujuan untuk
pelaksanaan kegiatan dan
terbuka dalam memberi
informasi terkait keadaan
dilapangan.
3. Konsultasi  Mendapat ijin dan Nasionalisme :
dengan tokoh fasilitas untuk Dengan mendapat ijin dari
masyarakat pelaksanaan tokoh masyarakat dan
setempat dan kegiatan tokoh agama artinya
tokoh agama  Mendapatkan pelaksanaan kegiatan yang
(Pendeta dukungan dari pihak dilakukan pada lokasi
sebagai terkait tersebut tidak dilakukan
pimpinan atas kehendak sendiri atau
gereja) memaksakan kehendak
sendiri. Serta
Mengutamakan
musyawarah dalam
mengambil keputusan
Etika Publik :
Jujur dan terbuka dalam
14

memberikan informasi
terkait keadaan anak yang
ada di desa tersebut.
Komitmen Mutu :
Responsif dalam menerima
arahan dan masukan.
2. Menyusun MANAJEMEN ASN : Kegiatan ini Kegiatan
Rencana Kerja Sebagai Penyuluh yang berkonstribsi pada Membangun
Operasiona profesional dalam tugas pencapaian visi Komitmen
(RKO) dan pelayanan terhadap Kementerian dengan pihak
masyarakat, hendaknya Agama, yaitu : terkait ini,
melakukan persiapan Kementerian berkonstibusi
kegiatan yang matang Agama yang pada
untuk memaksimalkan profesional dan pencapaian
hasil yang ingin dicapai. andal dalam penguatan nilai
PELAYANAN PUBLIK : membangun organisasi
Penyuluh memiliki fungsi masyarakat yang Profesionalitas,
Konsultatif, yaitu saleh, moderat, tanggung
memberikan ruang kepada cerdas dan unggul jawab, dan
masyarakat untuk untuk mewujudkan keteladanan.
berkonsultasi. Oleh karena Indonesia maju
itu, hendaknya selalu yang berdaulat,
responsif artinya mandiri, dan
memberikan pelayanan berkepribadian
yang sesuai kebutuhan berdasarkan gotong
sehingga memberi royong.
kepuasan kepada
penerima layanan Misi :
(masyarakat). Meningkatkan
Whole of Government : layanan keagamaan
Kegiatan yang yang adil, mudah
dilaksanakan dalam dan merata.
aktualisasi ini melibatkan
banyak pihak, oleh karena
15

itu diperlukan koordinasi,


konsultasi dan kolaborasi
bersama pihak-pihak
terkait dalam hal ini
lembaga gereja.
1. Menentukan Tersedianya materi Akuntabilitas :
bahan alkitab yang sesuai kebutuhan Bertanggung jawab dalam
untuk materi Anak melaksanakan uraian
pembinaan tugas sesuai tupoksi.
Nasionalisme :
Memasukan ayat alkitab
dalam bahan materi
bimbingan sebagai upaya
untuk menumbuhkan rasa
kepercayaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
Komitmen Mutu :
Responsif dalam melihat
kebutuhan anak.
2. Menyusun Tersedianya materi Akuntabilitas :
konsep materi bimbingan atau Bertanggung jawab
bimbingan atau penyuluhan terhadap pembuatan
penyuluhan
materi bimbingan atau
dalam bentuk
naskah penyuluhan
Nasionalisme :
Menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan
benar dalam penyusunan
materi agar mudah
dipahami.
Komitmen Mutu :
Membuat inovasi dalam
16

penyusunan materi
bimbingan dengan tujuan
dapat menarik
perhatian anak.
3. Menentukan Tersedianya media Akuntabilitas :
jenis media atau alat peraga Bertanggung jawab dalam
atau alat peraga sebagai penunjang penyediaan bahan-bahan
yang sesuai pembinaan untuk bimbingan atau
dengan bahan penyuluhan
materi Komitmen Mutu :
Menyediakan media yang
sesuai dengan materi
sehingga penyampaian
cerita menjadi efektif.
4. Menentukan Membantu kegiatan Komitmen Mutu :
metode/strategi belajar mengajar agar Menemukan dan membuat
pelaksanaannya dapat inovasi sehingga
dilakukan
mempermudah proses
menggunakan cara
terabaik. pembelajaran menuju hasil
terbaik agar tujuan
pembelajaran bisa
tercapai.
3. Membuat MANAJEMEN ASN : Kegiatan ini Kegiatan
Produk Sebagai Penyuluh yang berkonstribsi pada Membangun
profesional dalam tugas pencapaian visi Komitmen
dan pelayanan terhadap Kementerian dengan pihak
masyarakat, hendaknya Agama, yaitu : terkait ini,
melakukan persiapan Kementerian berkonstibusi
kegiatan yang matang Agama yang pada
untuk memaksimalkan profesional dan pencapaian
hasil yang ingin dicapai. andal dalam penguatan nilai
17

PELAYANAN PUBLIK : membangun organisasi


Penyuluh memiliki fungsi masyarakat yang Profesionalitas,
Konsultatif, yaitu saleh, moderat, tanggung
memberikan ruang kepada cerdas dan unggul jawab, dan
masyarakat untuk untuk mewujudkan keteladanan
berkonsultasi. Oleh karena Indonesia maju
itu, hendaknya selalu yang berdaulat,
responsif artinya mandiri, dan
memberikan pelayanan berkepribadian
yang sesuai kebutuhan berdasarkan gotong
sehingga memberi royong.
kepuasan kepada
penerima layanan Misi :
(masyarakat). Meningkatkan
Whole of Government : layanan keagamaan
Kegiatan yang yang adil, mudah
dilaksanakan dalam dan merata.
aktualisasi ini melibatkan
banyak pihak, oleh karena
itu diperlukan koordinasi,
konsultasi dan kolaborasi
bersama pihak-pihak
terkait dalam hal ini
lembaga gereja.
1. Mencari Tersedianya gambar Akuntabilitas :
referensi dan sebagai bahan untuk Bertanggung jawab dalam
menyiapkan membuat media atau penyediaan bahan-bahan
gambar yang alat peraga
untuk bimbingan atau
sesuai dengan
materi cerita penyuluhan yang sesuai
dengan kebutuhan anak
(Nilai tanggungjawab dan
keseimbangan).
Komitmen Mutu :
18

Inovatif dalam menentukan


kesesuaian antara
media/alat peraga dengan
materi cerita
2. Menyiapkan Tersedianya alat dan Akuntabilitas :
alat dan bahan bahan Bekerja keras untuk
untuk membuat mendapatkan hasil terbaik.
pohon Literasi
Etika Publik :
dan Komik
Alkitab Tulus dalam
mempersiapkan dan
menyediakan menuju
pelayanan yang lebih baik
Komitmen Mutu :
Berinovasi dan berorintasi
pada mutu
3. Mebuat Pohon Tersedianya media dan Akuntabilitas :
Literasi dan alat peraga Bertanggungjawab dalam
komik alkitab menghantarkan suatu
pembelajaran ke arah ideal
secara cepat, tepat dan
sesuai harapan
Anti Korupsi :
Kerja keras dan berupaya
meningkatkan kualitas
hasil kerja demi
terwujudnya kemanfaatan
publik.
Komitmen Mutu :
Membuat inovasi untuk
mewujudkan pelayanan
19

yang berorientasi pada


mutu.
4. Pelaksanaan MANAJEMEN ASN : Kegiatan ini Kegiatan
Bimbingan Sebagai Penyuluh yang berkonstribsi pada Membangun
Tatap muka profesional dalam tugas pencapaian visi Komitmen
dan pelayanan terhadap Kementerian dengan pihak
masyarakat, hendaknya Agama, yaitu : terkait ini,
melakukan persiapan Kementerian berkonstibusi
kegiatan yang matang Agama yang pada
untuk memaksimalkan profesional dan pencapaian
hasil yang ingin dicapai. andal dalam penguatan nilai
PELAYANAN PUBLIK : membangun organisasi
Penyuluh memiliki fungsi masyarakat yang Profesionalitas,
Konsultatif, yaitu saleh, moderat, tanggung
memberikan ruang kepada cerdas dan unggul jawab, dan
masyarakat untuk untuk mewujudkan keteladanan
berkonsultasi. Oleh karena Indonesia maju
itu, hendaknya selalu yang berdaulat,
responsif artinya mandiri, dan
memberikan pelayanan berkepribadian
yang sesuai kebutuhan berdasarkan gotong
sehingga memberi royong.
kepuasan kepada
penerima layanan Misi :
(masyarakat). Meningkatkan
Whole of Government : layanan keagamaan
Kegiatan yang yang adil, mudah
dilaksanakan dalam dan merata.
aktualisasi ini melibatkan
banyak pihak, oleh karena
itu diperlukan koordinasi,
konsultasi dan kolaborasi
bersama pihak-pihak
terkait dalam hal ini
20

lembaga gereja.
1. Memulai Menumbuhkan minat Akuntabilitas :
kegiatan dan interaksi anak Bertanggung jawab dalam
pembelajaran Sehingga pembelajaran menyampaikan kebenaran
dengan tidak hanya berpusat
alkitab dan berperan
bercerita pada
menggunakan pembina/penyuluh sebagai pemimpin untuk
media tetapi sebaliknya anak menciptakan suasana yang
bergambar dan dapat berpartisipasi menyenangkan.
alat peraga aktif dalam Nasionalisme :
pembelajaran Menumbuhkan rasa
kepercayaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa
melalui cerita alkitab dan
menggunakan bahasa
indonesia yang baik dan
benar dalam pelaksanaan
kegiatan ini.
Etika Publik :
Jujur dan tulus dalam
menyampaikan kebenaran
Alkitab.
Komitmen Mutu :
Responsif dalam
menanggapi dan
menjawab pertanyaan
Anti Korupsi :
Disiplin waktu
2. Games Anak tidak merasa Nasionalisme :
mengambil bosan dengan proses Membangun kerjasama
gambar sesuai pembelajaran dan menggunakan bahasa
instruksi
indonesia yang baik saat
memberi instruksri
21

sehingga mudah dipahami


Etika Publik :
Tulus dan tidak
diskriminatif dalam
memberikan pelayanan
Komitmen Mutu :
Memberikan pelayanan
yang efektif dan efisien
Anti Korupsi :
bersikap peduli yang
didasari kasih sayang
terhadap anak.
3. menempelkan Anak dapat terlibat Akuntabilitas :
potongan- langsung dalam proses Bertanggung jawab
potongan pembelajaran menyediakan bahan dan
gambar
gambar yang dibutuhkan
menjadi komik
alkitab Nasionalisme :
Membangun kerjasama
dan menggunakan bahasa
indonesia yang baik saat
memberi instruksri
sehingga mudah dipahami
Etika Publik :
Tulus dalam memberi
pelayanan
Komitmen Mutu :
Responsif dalam
menanggapi pertanyaan
dan memberi bantuan
terkait pelaksanaan
22

kegiatan menempel
gambar
5. Evaluasi hasil MANAJEMEN ASN : Kegiatan ini Kegiatan
Kegiatan tatap Sebagai Penyuluh yang berkonstribsi pada Membangun
muka profesional dalam tugas pencapaian visi Komitmen
(Post-test) dan pelayanan terhadap Kementerian dengan pihak
masyarakat, hendaknya Agama, yaitu : terkait ini,
melakukan persiapan Kementerian berkonstibusi
kegiatan yang matang Agama yang pada
untuk memaksimalkan profesional dan pencapaian
hasil yang ingin dicapai. andal dalam penguatan nilai
PELAYANAN PUBLIK : membangun organisasi
Penyuluh memiliki fungsi masyarakat yang Profesionalitas,
Konsultatif, yaitu saleh, moderat, tanggung
memberikan ruang kepada cerdas dan unggul jawab, dan
masyarakat untuk untuk mewujudkan keteladanan
berkonsultasi. Oleh karena Indonesia maju
itu, hendaknya selalu yang berdaulat,
responsif artinya mandiri, dan
memberikan pelayanan berkepribadian
yang sesuai kebutuhan berdasarkan gotong
sehingga memberi royong.
kepuasan kepada
penerima layanan Misi :
(masyarakat). Meningkatkan
Whole of Government : layanan keagamaan
Kegiatan yang yang adil, mudah
dilaksanakan dalam dan merata.
aktualisasi ini melibatkan
banyak pihak, oleh karena
itu diperlukan koordinasi,
konsultasi dan kolaborasi
bersama pihak-pihak
terkait dalam hal ini
23

lembaga gereja.
1. Memberikan Dapat mengukur Akuntabilitas :
pertanyaan Pengetahuan anak Bertanggungjawab
tentang urutan terkait jawaban yang terhadap kebenaran materi
yang telah disampaikan
penciptaan diberikan oleh anak
dan memberikan penilaian
yang seimbang terhadap
pencapaian hasil
kemampuan stakeholder
dan hasil evaluasi yang
diberikan
Nasionalisme :
Menggunakan bahasa
Indonesia yang baik
mudah dipahami dalam
memberi pertanyaan
Etika Publik :
Tulus dan tidak
diskriminatif dalam
memberikan pelayanan
Komitmen Mutu :
Membuat inovasi penilaian
yang kreatif
Yang berorientasi pada
mutu pelayanan
Anti Korupsi :
Jujur dan adil dalam
memberikan evaluasi
2. Menyusun Dapat mengukur Akuntabilitas :
potongan- pemahaman anak Bertanggungjawab
potongan terkait pembelajaran terhadap hasil/capaian
gambar urutan yang diberikan melalui yang diperoleh dari
penciptaan hasil susunan pelaksanaan kegiatan
potongan-potongan Nasionalisme :
24

gambar tersebut Mengunakan bahasa yang


baik dan mudah dipahami
saat memberi instruksi
Etika Publik :
Tulus dan tidak
diskriminatif dalam
memberikan penilaian dan
pelayanan
Komitmen Mutu :
Responsif terhadap
capaian yang ditunjukan
anak dengan memberi
pujian dan jika
hasil/capaian belum sesuai
yang diharapkan akan
dilakukan perbaikan
berkelanjutan
Anti Korupsi :
Berani menegur anak jika
melakukan kesalahan saat
kegiatan berlangsung
3. Menempel Dapat mengukur minat Akuntabilitas :
gambar urutan anak terkait Bertanggungjawab
penciptaan pembelajaran yang terhadap hasil/capaian
pada pohon yang diperoleh dari
diberikan melalui
literasi pelaksanaan kegiatan
keterlibatan anak Nasionalisme :
dalam aktivitas Membangun kerjasama
pembuatan pohon dalam kegiatan menempel
literasi gambar
Komitmen Mutu :
Membuat inovasi penilaian
yang kreatif
25

Yang berorientasi pada


mutu pelayanan
4. Membuat Tersedianya laporan Akuntabilitas :
laporan kepada pertanggungjawaban Bertanggungjawab
Pimpinan terkait terkait hasil terhadap laporan yang
hasil Evaluasi pelaksanaan kegiatan
dibuat
Capaian
kegiatan yang Nasionalisme :
dilaksanakan Menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan
benar dalam laporan
Etika Publik :
Jujur dalam memberi
informasi, terkait hasil
evaluasi yang dilakukan
dan dituangkan ke dalam
laporan
Komitmen Mutu :
Membuat laporan seefisien
mungkin sehingga mudah
dipahami
Anti Korupsi :
Disiplin waktu dan bekerja
keras dalam penyelesaian
laporan aktualisasi serta
jujur terhadap informasi
yang dituangkan dalam
laporan hasil aktualisasi
yang dibuat.
BAB III

PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. Capaian Aktualisasi yaitu tahapan kegiatan dan eviden/output hasil


2.2. Tabel Capaian Aktualisasi
TAHAPAN WAKTU
NO KEGIATAN NILAI DASAR PNS OUTPUT/HASIL KETERANGAN
KEGIATAN PELAKSANAAN
1 2 3 4 5 6 7
1. Membangun 28 Sept 2021 – MANAJEMEN ASN :
Komitmen Sebagai Penyuluh yang
05 Okt 2021
dengan pihak profesional dalam tugas
(Minggu I) dan pelayanan terhadap
terkait
masyarakat, hendaknya
melakukan persiapan
kegiatan yang matang
untuk memaksimalkan
hasil yang ingin dicapai.
PELAYANAN PUBLIK :
Penyuluh memiliki fungsi
Konsultatif, yaitu
memberikan ruang
kepada masyarakat
untuk berkonsultasi. Oleh
karena itu, hendaknya
selalu responsif artinya
memberikan pelayanan
yang sesuai kebutuhan

26
27

sehingga memberi
kepuasan kepada
penerima layanan
(masyarakat).
(Berorientasi pada
Pelayanan Publik)
Whole of Government :
Kegiatan yang
dilaksanakan dalam
aktualisasi ini melibatkan
banyak pihak, oleh
karena itu diperlukan
koordinasi, konsultasi
dan kolaborasi bersama
pihak-pihak terkait dalam
hal ini lembaga gereja.
1. Menentukan 30 September Akuntabilitas : Tersedianya Gagasan isu sebagai Kegiatan
Isu memiliki gambaran yang bahan konsultasi
2021 kepada pimpinan. Terlaksana
jelas tentang Isu yang
diangkat serta gagasan
kreatif untuk penyelesaian Bukti :
Gambar 3.1.1
isu tersebut, sehingga
memberi dampak baik
pada apa yang menjadi
tujuan dan hasil yang
diharapkan.
(Indikator Kejelasan)
Komitmen Mutu :
Berorientasi pada mutu,
dengan membuat inovasi
terhadap gagasan kreatif
yang diambil sebagai
Foto Konsultasi mengenai gagasan isu
penyelesaian isu yang dengan pimpinan
28

diangkat. Kegiatan
Terlaksana

Gambar 3.1.3

Foto Notulensi Konsultasi


Analisis Dampak :
Dalam tahapan ini, penulis mengimplementasikan nilai dasar Akuntabilitas dengan indikator nilai kejelasan. Jika nilaii
ini tidak diterapkan, maka tidak ada gambaran yang jelas tentang Isu yang diangkat serta gagasan kreatif untuk
penyelesaian isu akan sulit teridentifikasi dan penyeleseaiannya tidak akan efektif. Serta penerapan nilai Komitmen
mutu sebagai dasar dalam penentuan ide kreatif untuk menyelesaikan isu yang diidentifikasi. Dan jika nilai ini tidak di
implementasikan dalam tahapan ini, maka tidak akan mencapai standar mutu yang diharapkan serta tidak mencapai
output dengan optimal.

2. Konsultasi 30 September Nasionalisme: Mendapat persetujuan untuk


dengan Mengutamakan melaksanakan kegiatan dan
2021
Pimpinan musyawarah dalam menerima arahan dan
selaku mentor masukan terkait gagasan
mengambil keputusan.
penyelesaian isu.
Komitmen Mutu:
Responsif dalam
Bukti :
menerima saran dan
masukan dari pimpinan
Etika Publik : Kegiatan
Bersikap hormat terhadap Terlaksana
pimpinan dengan cara
29

meminta persetujuan Gambar 3.1.3


Foto Konsultasi saat menerima arahan
untuk pelaksanaan dan masukan dari pimpinan

kegiatan dan terbuka


dalam memberi informasi
terkait keadaan
Analisis Dampak:
Dalam tahapan kegiatan ini, penulis mengimplentasikan nilai Nasionalisme, Komitmen Mutu dan Etika Publik sebagai
landasan untuk pelaksanaan konsultasi dengan pimpinan. Jika nilai-nilai ini tidak diterapkan maka tidak akan berjalan
dengan optimal dimana masukan dan saran serta dukungan dari kepala Kantor sangat penting dalam keberlanjutan
tahapan kegiatan aktualisasi ini.
3. Konsultasi 04 Oktober 2021 Nasionalisme : Mendapat ijin dan fasilitas
Dengan mendapat ijin dari untuk pelaksanaan kegiatan
dengan tokoh
tokoh masyarakat dan dan mendapatkan dukungan
masyarakat dari pihak terkait
tokoh agama artinya
setempat dan pelaksanaan kegiatan
yang dilakukan pada Bukti :
tokoh agama
lokasi tersebut tidak
(Pendeta
dilakukan atas kehendak
sebagai sendiri atau memaksakan Kegiatan
pimpinan kehendak sendiri. Serta Terlaksana
Mengutamakan
gereja)
musyawarah dalam
mengambil keputusan Gambar 3.1.4
Etika Publik :
Jujur dan terbuka dalam Foto Konsultasi bersama Tokoh
memberikan informasi Masyarakat dan Tokoh Agama
terkait keadaan anak yang
30

ada di desa tersebut. Gambar 3.1.3


Komitmen Mutu :
Responsif dalam
menerima arahan dan
masukan.

Foto Notulensi Konsultasi bersama


Tokoh Masyarakat dan Tokoh
Agama
Analisis Dampak :
Jika nilai-nilai ini tidak diterapkan maka tahapan kegiatan tidak akan berjalan dengan optimal dimana izin dan saran
serta dukungan dari tokoh masyarakat dan pimpinan gereja yang merupakan objek pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini
sangat berarti dan penting.
2. Menyusun 6 – 8 Oktober MANAJEMEN ASN :
Rencana Kerja Sebagai Penyuluh yang
2021
Operasiona profesional dalam tugas
(RKO) (Minggu I) dan pelayanan terhadap
masyarakat, hendaknya
melakukan persiapan
kegiatan yang matang
untuk memaksimalkan
hasil yang ingin dicapai.
PELAYANAN PUBLIK :
Penyuluh memiliki fungsi
Konsultatif, yaitu
memberikan ruang
kepada masyarakat
31

untuk berkonsultasi. Oleh


karena itu, hendaknya
selalu responsif artinya
memberikan pelayanan
yang sesuai kebutuhan
sehingga memberi
kepuasan kepada
penerima layanan
(masyarakat).
Whole of Government :
Kegiatan yang
dilaksanakan dalam
aktualisasi ini melibatkan
banyak pihak, oleh karena
itu diperlukan koordinasi,
konsultasi dan kolaborasi
bersama pihak-pihak
terkait dalam hal ini
lembaga gereja.
1. Menentukan 06 Oktober 2021 Akuntabilitas : Tersedianya materi yang
Bertanggung jawab dalam sesuai kebutuhan Anak
bahan alkitab
melaksanakan uraian
untuk materi Bukti :
tugas sesuai tupoksi.
pembinaan Nasionalisme :
Memasukan ayat alkitab Kegiatan
dalam bahan materi
Terlaksana
bimbingan sebagai upaya
untuk menumbuhkan rasa
kepercayaan kepada Gambar 3.2.1
Tuhan Yang Maha Esa.
32

Komitmen Mutu : Foto File RKO yang memuat bahan


Alkitab Materi Pmbinaan
Responsif dalam melihat
kebutuhan anak
Analis Dampak:
Dalam tahapan kegiatan ini, menentukn ayat alkitab untuk bahan materi menjadi faktor utama dalam
mempersiapkan materi bimbingan. Nilai-nilai akuntabilitas, nasionalisme dan komitmen mutumempengaruhi
tahapan kegiatan ini, jika tidak diterapkan maka bahan materi tidak dapat menjadi rujukan untuk pelaksanaan
bimbingan tatap muka.
2. Menyusun Akuntabilitas : Tersedianya materi bimbingan
konsep materi 07 Oktober 2021 Bertanggung jawab atau penyuluhan
bimbingan terhadap pembuatan
atau materi bimbingan atau Bukti :
penyuluhan
penyuluhan
Nasionalisme :
dalam bentuk
Menggunakan bahasa Kegiatan
naskah Indonesia yang baik dan
benar dalam penyusunan Terlaksana
materi agar mudah
dipahami.
Komitmen Mutu : Gambar 3.2.2
Membuat inovasi dalam Foto File Materi Bimbingan
penyusunan materi Penyuluhan Tatap Muka
bimbingan dengan tujuan
dapat menarik.
Analis Dampak :
Ketika tahapan ini tidak menerapkan nilai-nilai akuntabilitas, nasionalisme dan komitmen mutu maka akan
menyebabkan kegagalan dalam pelaksnaan aktualisasi yang diharapkan yaitu mencapai tujuan yang diinginkan.
3. Menentukan 08 Oktober 2021 Akuntabilitas : Tersedianya media atau alat
33

jenis media Bertanggung jawab dalam peraga sebagai penunjang


atau alat penyediaan bahan-bahan pembinaan
peraga yang untuk bimbingan atau
sesuai dengan penyuluhan Bukti :
bahan materi Komitmen Mutu :
Menyediakan media yang Kegiatan
sesuai dengan materi
Terlaksana
sehingga penyampaian
cerita menjadi efektif dan
Berinovasi menyediakan Gambar 3.2.3
serta berkreasi dalam
membuat alat peraga
untuk menarik perhatian
dan minat anak terhadap
pembelajaraan yang Foto Kumpulan gambar yang akan
diberikan. dibuat media/alat peraga
Analis Dampak :
Pada tahapan kegiatan ini nilai yang diterapkan yaitu nilai akuntabilitas dan komitmen mutu, jika nilai ini tidak
diimplementasikan maka akan menghasilkan output yang tidak efektif.
4. Menentukan 08 Oktober 2021 Komitmen Mutu : Membantu kegiatan belajar
Metode/strategi Menemukan dan membuat mengajar agar
inovasi sehingga pelaksanaannya dapat
dilakukan menggunakan cara
mempermudah proses
terabaik.
pembelajaran menuju
hasil terbaik agar tujuan
pembelajaran bisa Bukti :
tercapai.
34

Kegiatan
Terlaksana

Gambar 3.2.4

Foto File RKO yang memuat


Metode/strategi yang akan
digunakan
Analisi Dampak :
Dalam kegiatan ini jika tidak menerapkan nilai komitmen mutu maka pelaksnaan kegiatan ini tidak akan mencapai
tujuan yang diharapkan.
3. Membuat Produk 11 – 15 Oktober MANAJEMEN ASN :
Sebagai Penyuluh yang
2021
profesional dalam tugas
(Minggu II) dan pelayanan terhadap
masyarakat, hendaknya
melakukan persiapan
kegiatan yang matang
untuk memaksimalkan
35

hasil yang ingin dicapai.


PELAYANAN PUBLIK :
Penyuluh memiliki fungsi
Konsultatif, yaitu
memberikan ruang
kepada masyarakat
untuk berkonsultasi. Oleh
karena itu, hendaknya
selalu responsif artinya
memberikan pelayanan
yang sesuai kebutuhan
sehingga memberi
kepuasan kepada
penerima layanan
(masyarakat).
(Berorientasi pada
Pelayanan Publik)
Whole of Government :
Kegiatan yang
dilaksanakan dalam
aktualisasi ini melibatkan
banyak pihak, oleh karena
itu diperlukan koordinasi,
konsultasi dan kolaborasi
bersama pihak-pihak
terkait dalam hal ini
lembaga gereja.
1. Mencari 11 Oktober 2021 Akuntabilitas : Tersedianya gambar sebagai
referensi dan Bertanggung jawab dalam bahan untuk membuat media
menyiapkan penyediaan bahan-bahan atau alat peraga
36

gambar yang untuk bimbingan atau


sesuai dengan penyuluhan yang sesuai Bukti :
materi cerita dengan kebutuhan anak
Kegiatan
(Nilai tanggungjawab dan
keseimbangan). Terlaksana
Komitmen Mutu :
Inovatif dalam
Gambar 3.3.1
menentukan kesesuaian
antara media/alat peraga
dengan materi cerita
Foto saat mencari referensi
gambar

Kegiatan
Terlaksana

Gambar 3.3.1

Foto Kumpulan Gambar yang akan


dibuat alat peraga
Analisis Dampak :
Pada tahapan ini, penerapan nilai akuntabilitas dan komitmen mutu sangat perlu dijalankan denagn baik karena jika
tidak maka akan menghasilkan output yang tidak sesuai dengan kebutuhan binaan.
2. Menyiapkan Akuntabilitas :
alat dan Bekerja keras untuk Tersedianya alat dan bahan
11 Oktober 2021
bahan untuk mendapatkan hasil
Bukti :
37

membuat terbaik. Kegiatan


pohon Literasi, Etika Publik : Terlaksana
Komik Alkitab Tulus dalam
mempersiapkan dan
menyediakan menuju
pelayanan yang lebih baik Gambar 3.3.2
Komitmen Mutu :
Berinovasi dan berorintasi
pada mutu
Foto saat mencari serta
menyiapkan alat dan bahan

Gambar 3.3.2

Foto alat dan bahan


Analisi Dampak :
Pada tahapan kegiatan ini penerapan nilai akuntabilitas, etika publik dan komitmen mutu sangat perlu
diterapkan, karena jika tidak maka akan menghasilkan pelayanan yang kurang efektif bagi khalayak dan tidak
menghasilkan pelayanan yang berorientasi pada standar mutu yang diharapkan.
3. Membuat Akuntabilitas :
Komik Alkitab Bertanggungjawab dalam Tersedianya media alat peraga
12 – 15 Oktober Kegiatan
dan Pohon menghantarkan suatu
Literasi 2021 pembelajaran ke arah Bukti : Terlaksana
ideal secara cepat, tepat
dan sesuai harapan
Anti Korupsi : Gambar 3.3.3
Kerja keras dan berupaya
38

meningkatkan kualitas Foto Proses Pebmbuatan Alat Peraga


(Komik Alkitab)
hasil kerja demi
terwujudnya kemanfaatan
publik.
Komitmen Mutu :
Membuat inovasi untuk
mewujudkan pelayanan
yang berorientasi pada
mutu.
Foto Proses Pebmbuatan Alat Peraga
(Komik Alkitab)

Kegiatan
Terlaksana

Gambar 3.3.2

Foto Alat Peraga yang telah dibuat


(Komik Alkitab)

Kegiatan
Foto Alat Peraga yang telah dibuat Terlaksana
(Komik Alkitab)

Gambar 3.3.2
39

Foto Alat Peraga yang telah dibuat


(Pohon Literasi)
Analisis Dampak :
Pada tahapan kegiatan ini penerapan nilai akuntabilitas, Anti Korupsi dan komitmen mutu sangat perlu
diterapkan, karena jika tidak maka akan menghasilkan pelayanan yang tidak efektif bagi khalayak dan tidak
menghasilkan pelayanan yang berorientasi pada standar mutu yang diharapkan.
4. Pelaksanaan 18 – 22 Oktober MANAJEMEN ASN :
Bimbingan Tatap Sebagai Penyuluh yang
2021
muka profesional dalam tugas
(Minggu III) dan pelayanan terhadap
masyarakat, hendaknya
Pertemuan melakukan persiapan
kegiatan yang matang
Pertama untuk memaksimalkan
hasil yang ingin dicapai.
PELAYANAN PUBLIK :
Penyuluh memiliki fungsi
Konsultatif, yaitu
memberikan ruang
kepada masyarakat
untuk berkonsultasi. Oleh
karena itu, hendaknya
selalu responsif artinya
memberikan pelayanan
40

yang sesuai kebutuhan


sehingga memberi
kepuasan kepada
penerima layanan
(masyarakat).
(Berorientasi pada
Pelayanan Publik)
Whole of Government :
Kegiatan yang
dilaksanakan dalam
aktualisasi ini melibatkan
banyak pihak, oleh karena
itu diperlukan koordinasi,
konsultasi dan kolaborasi
bersama pihak-pihak
terkait dalam hal ini
lembaga gereja.
1. Memulai Pertemuan Akuntabilitas : Menumbuhkan minat dan
kegiatan Bertanggung jawab dalam interaksi anak
Pertama
pembelajaran menyampaikan kebenaran Sehingga pembelajaran tidak
hanya berpusat pada
dengan alkitab dan berperan
pembina/penyuluh tetapi
bercerita sebagai pemimpin untuk sebaliknya anak dapat
menggunakan menciptakan suasana berpartisipasi aktif dalam
media yang menyenangkan. pembelajaran.
bergambar Nasionalisme :
dan alat Menumbuhkan rasa Bukti :
peraga kepercayaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa
41

melalui cerita alkitab dan


menggunakan bahasa
indonesia yang baik dan
benar dalam pelaksanaan Kegiatan
kegiatan ini.
Terlaksana
Etika Publik :
Foto saat Kegiatan Pembelajaran
Jujur dan tulus dalam berlangsung
menyampaikan kebenaran Gambar 3.4.1
Alkitab.
Komitmen Mutu :
Responsif dalam
menanggapi dan
menjawab pertanyaan
Anti Korupsi : Foto saat Kegiatan Pembelajaran
berlangsung
Disiplin waktu saat
memulai kegiatan.
Analis Dampak :
Kelima nialai dasar PNS diterapkan pada tahapan kegiatan ini, jika tidak maka akan menghasilkan pelayanan
yang tidak efektif dan efisien serta berorientasi pada mutu.
2. Games Pertemuan Akuntabilitas : Anak tidak merasa bosan
mengambil/me Pertama Bertanggung jawab dengan proses pembelajaran
ncocokkan terhadap kelompok binaan
Bukti :
gambar sesuai dalam pelaksanaan
instruksi kegiatan yang diwujudkan
dengan menciptakan
suasana belajar yang
menyenangkan bagi anak
Nasionalisme :
Membangun kerjasama
dan menggunakan bahasa Foto saat Anak mengikuti kegiatan
42

indonesia yang baik saat games mengambil


gambar/mencocokkan gambar
memberi instruksri Kegiatan
sehingga mudah dipahami
Terlaksana
Etika Publik :
Tulus dan tidak
diskriminatif dalam Gambar 3.4.4
memberikan pelayanan Foto saat Anak mengikuti kegiatan
Komitmen Mutu : games mengambil
gambar/mencocokkan gambar
Memberikan pelayanan
yang efektif dan efisien
Anti Korupsi :
bersikap peduli yang
didasari kasih sayang
terhadap anak. Foto saat Anak mengikuti kegiatan
games mengambil
gambar/mencocokkan gambar
Kegiatan
Terlaksana

Gambar 3.4.4

Foto saat Anak mengikuti kegiatan games


mengambil gambar/mencocokkan gambar
Analisis Dampak :
Pada tahapan kegiatan ini nilai-nilai yang diimplementasikan ialah Akuntabilitas mutu, etika publik,komitmen mutu dan
anti korupsi, jika ke empat nila ini tidak diterapkan maka akan menghasilkan pembelajaran yang tidak efektif sehingga
terasa membosankan.
3. menempelkan Pertemuan Akuntabilitas : Anak dapat terlibat langsung
43

potongan- Pertama Bertanggung jawab dalam proses pembelajaran


potongan menyediakan bahan dan
gambar gambar yang dibutuhkan Bukti :
menjadi komik Nasionalisme :
alkitab Membangun kerjasama
dan menggunakan bahasa
indonesia yang baik saat
memberi instruksri Kegiatan
sehingga mudah dipahami Terlaksana
Etika Publik :
Tulus dalam memberi Foto saat Anak melakukan kegiatan
menempel
pelayanan Gambar 3.4.5
Komitmen Mutu :
Responsif dalam
menanggapi pertanyaan
dan memberi bantuan
terkait pelaksanaan
kegiatan menempel
gambar
Anti Korupsi : Foto saat Anak melakukan kegiatan
Adil dalam memberikan menempel

pelayanan kepada setiap


anak
Analisi Dampak :
Pada tahapan kegiatan ini, penerapan nilai dasar akuntabilitas,nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti
korupsi sangat penting, jika tidak maka pembelajaran yang dihasilkan akan terasa membosankan bagi anak
Pelaksanaan 25 – 29 Oktober MANAJEMEN ASN :
Bimbingan Tatap Sebagai Penyuluh yang
2021
muka profesional dalam tugas
44

(Minggu IV) dan pelayanan terhadap


masyarakat, hendaknya
melakukan persiapan
Pertemuan
kegiatan yang matang
Kedua untuk memaksimalkan
hasil yang ingin dicapai.
PELAYANAN PUBLIK :
Penyuluh memiliki fungsi
Konsultatif, yaitu
memberikan ruang
kepada masyarakat
untuk berkonsultasi. Oleh
karena itu, hendaknya
selalu responsif artinya
memberikan pelayanan
yang sesuai kebutuhan
sehingga memberi
kepuasan kepada
penerima layanan
(masyarakat).
(Berorientasi pada
Pelayanan Publik)
Whole of Government :
Kegiatan yang
dilaksanakan dalam
aktualisasi ini melibatkan
banyak pihak, oleh karena
itu diperlukan koordinasi,
konsultasi dan kolaborasi
bersama pihak-pihak
45

terkait dalam hal ini


lembaga gereja.
1. Memulai Pertemuan Akuntabilitas : Menumbuhkan minat dan
kegiatan Bertanggung jawab dalam interaksi anak
Kedua
pembelajaran menyampaikan kebenaran Sehingga pembelajaran tidak
hanya berpusat pada
dengan alkitab dan berperan
pembina/penyuluh tetapi
bercerita sebagai pemimpin untuk sebaliknya anak dapat
menggunakan menciptakan suasana berpartisipasi aktif dalam
media yang menyenangkan. pembelajaran.
bergambar Nasionalisme :
dan alat Menumbuhkan rasa
Bukti :
peraga kepercayaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa
melalui cerita alkitab dan
menggunakan bahasa
indonesia yang baik dan
benar dalam pelaksanaan Kegiatan
kegiatan ini. Terlaksana
Etika Publik : Foto saat Kegiatan Pembelajaran
Jujur dan tulus dalam Berlangsung
menyampaikan kebenaran Gambar 3.4.9
Alkitab.
Komitmen Mutu :
Responsif dalam
menanggapi dan
menjawab pertanyaan
Anti Korupsi : Foto saat Kegiatan Pembelajaran
Disiplin waktu saat Berlangsung
memulai kegiatan.
Analis Dampak :
Kelima nialai dasar PNS diterapkan pada tahapan kegiatan ini, jika tidak maka akan menghasilkan pelayanan yang
46

tidak efektif dan efisien serta berorientasi pada mutu.


2. Games Pertemuan Akuntabilitas : Anak dapat terlibat langsung
mengambil/me Bertanggung jawab dalam proses pembelajaran
Kedua
ncocokkan terhadap kelompok binaan
dalam pelaksanaan
gambar sesuai
kegiatan yang diwujudkan
instruksi dengan menciptakan Bukti :
suasana belajar yang
menyenangkan bagi anak
Nasionalisme :
Membangun kerjasama
dan menggunakan bahasa
indonesia yang baik saat
memberi instruksri
sehingga mudah dipahami
Etika Publik :
Tulus dan tidak
diskriminatif dalam
memberikan pelayanan Foto saat Anak mengikuti kegiatan
Komitmen Mutu : games mengambil
Memberikan pelayanan gambar/mencocokkan gambar
yang efektif dan efisien
Anti Korupsi :
bersikap peduli yang
didasari kasih sayang
terhadap anak.

Foto saat Anak mengikuti kegiatan


games mengambil
gambar/mencocokkan gambar
47

Analisis Dampak :
Pada tahapan kegiatan ini nilai-nilai yang diimplementasikan ialah Akuntabilitas mutu, etika publik,komitmen mutu dan
anti korupsi, jika ke empat nila ini tidak diterapkan maka akan menghasilkan pembelajaran yang tidak efektif sehingga
terasa membosankan.
3. menempelkan Pertemuan Akuntabilitas :
potongan- Bertanggung jawab
Kedua
potongan menyediakan bahan dan
gambar yang dibutuhkan
gambar
Nasionalisme :
menjadi komik Membangun kerjasama
alkitab dan menggunakan bahasa
indonesia yang baik saat Foto saat Anak melakukan kegiatan
memberi instruksri menempel potongan gambar menjadi
sehingga mudah dipahami Komik Alkitab

Etika Publik :
Tulus dalam memberi
pelayanan
Komitmen Mutu :
Responsif dalam
menanggapi pertanyaan
dan memberi bantuan
Foto Hasil karya Komik Alkitab
terkait pelaksanaan
kegiatan menempel
gambar
Anti Korupsi :
Adil dalam memberikan
pelayanan kepada setiap
anak
Analisi Dampak :
Pada tahapan kegiatan ini, penerapan nilai dasar akuntabilitas,nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti
48

korupsi sangat penting, jika tidak maka pembelajaran yang dihasilkan akan terasa membosankan bagi anak
5. Evaluasi hasil 01 – 03 MANAJEMEN ASN :
Kegiatan tatap Sebagai Penyuluh yang
November 2021
muka profesional dalam tugas
(Post-test) dan pelayanan terhadap
masyarakat, hendaknya
melakukan persiapan
kegiatan yang matang
untuk memaksimalkan
hasil yang ingin dicapai.
PELAYANAN PUBLIK :
Penyuluh memiliki fungsi
Konsultatif, yaitu
memberikan ruang kepada
masyarakat untuk
berkonsultasi. Oleh karena
itu, hendaknya selalu
responsif artinya
memberikan pelayanan
yang sesuai kebutuhan
sehingga memberi
kepuasan kepada
penerima layanan
(masyarakat).
Whole of Government :
Kegiatan yang
dilaksanakan dalam
aktualisasi ini melibatkan
banyak pihak, oleh karena
itu diperlukan koordinasi,
konsultasi dan kolaborasi
bersama pihak-pihak
terkait dalam hal ini
lembaga gereja.
49

1. Memberikan 01 November Akuntabilitas : Dapat mengukur Pengetahuan


pertanyaan Bertanggungjawab anak terkait jawaban yang
2021
tentang urutan terhadap kebenaran diberikan oleh anak
materi yang telah
penciptaan
disampaikan dan
memberikan penilaian Bukti :
yang seimbang terhadap
pencapaian hasil
kemampuan stakeholder
dan hasil evaluasi yang
diberikan
Nasionalisme :
Menggunakan bahasa
Indonesia yang baik Foto saat memberi pertanyaan-
mudah dipahami dalam pertanyaan terkait pembelajaran pada
pertemuan sebelumnya
memberi pertanyaan
Etika Publik :
Tulus dan tidak
diskriminatif dalam
memberikan pelayanan
Komitmen Mutu :
Membuat inovasi penilaian
yang kreatif
Yang berorientasi pada Foto saat memberi pertanyaan-
pertanyaan terkait pembelajaran pada
mutu pelayanan pertemuan sebelumnya
Anti Korupsi :
Jujur dan adil dalam
memberikan evaluasi
50

Anallis Dampak :
Pada tahapan kegiatan ini, menerapkan nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti
korupsi dimana jika tidak diterapkan dengan baik maka evaluasi yang dilakukan tidak akan menghasilkan tolak
ukur yang tepat terhadap capaian hasil kegiatan.
2. Menyusun 02 November Akuntabilitas : Dapat mengukur pemahaman
potongan- Bertanggungjawab anak terkait pembelajaran
2021
potongan terhadap hasil/capaian yang diberikan melalui hasil
yang diperoleh dari susunan potongan-potongan
gambar urutan
pelaksanaan kegiatan gambar tersebut
penciptaan Nasionalisme :
pada kertas Mengunakan bahasa yang Bukti :
origami baik dan mudah dipahami
saat memberi instruksi
Etika Publik :
Tulus dan tidak
diskriminatif dalam
memberikan penilaian dan
pelayanan
Komitmen Mutu :
Responsif terhadap
capaian yang ditunjukan Foto Kegiatan Menyusun Gambar
anak dengan memberi
pujian dan jika
hasil/capaian belum
sesuai yang diharapkan
akan dilakukan perbaikan
berkelanjutan
Anti Korupsi :
Berani menegur anak jika
melakukan kesalahan saat
kegiatan berlangsung
Foto Kegiatan Menyusun Gambar
51

Foto Hasil Karya menyusun


gambar
Analisi Dampak :
Pada tahapan kegiatan ini, menerapkan nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi
dimana jika tidak diterapkan dengan baik maka evaluasi yang dilakukan tidak akan menghasilkan tolak ukur yang tepat
terhadap capaian hasil kegiatan.
3. Menempel Akuntabilitas : Dapat mengukur pemahaman
gambar urutan Bertanggungjawab anak terkait pembelajaran
02 November
penciptaan terhadap hasil/capaian yang diberikan melalui hasil
2021 yang diperoleh dari susunan potongan-potongan
pada pohon
pelaksanaan kegiatan gambar tersebut
literasi Nasionalisme :
Membangun kerjasama
dalam kegiatan menempel Bukti :
gambar
Komitmen Mutu :
Membuat inovasi penilaian
yang kreatif
Yang berorientasi pada
mutu pelayanan

Foto saat memberikan


arahan/Instruksi
52

Foto Menempel Gambar Pohon


Literasi

Foto Menempel Gambar Pohon


Literasi

Foto hasil karya Pohon Litersi


Analisi Dampak :
53

Pada tahapan kegiatan ini, menerapkan nilai akuntabilitas, nasionalisme, dan komitmen mutu dimana jika kegiatan ini
tidak menerapkan kegiatan tersebut maka akan berdampak pada hasil yang tidak sesuai dengan yang diharapkan
dimana pelaksanaan kegiatan ini diharapkan akan memberi motivasi pada anak untuk berpartisipasi aktif dalam
proses kegiatan pembelajaran.
4. Membuat 03 November Akuntabilitas : Tersedianya laporan
laporan Bertanggungjawab pertanggungjawaban terkait
2021
kepada terhadap laporan yang hasil pelaksanaan kegiatan
Pimpinan dibuat
terkait hasil Nasionalisme : Bukti :
Evaluasi Menggunakan bahasa
Capaian Indonesia yang baik dan
kegiatan yang benar dalam laporan
dilaksanakan Etika Publik :
Jujur dalam memberi
informasi, terkait hasil
evaluasi yang dilakukan
dan dituangkan ke dalam
laporan
Komitmen Mutu :
Membuat laporan
seefisien mungkin
sehingga mudah dipahami
Anti Korupsi : Foto saat menyerahkan laporan
Disiplin waktu dan bekerja hasil kegiatan aktualisasi kepada
keras dalam penyelesaian Pimpinan selaku Mentor
laporan aktualisasi serta
jujur terhadap informasi
yang dituangkan dalam
laporan hasil aktualisasi
54

yang dibuat.
Analisi Dampak :
Pada tahapan kegiatan ini, menerapkan nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi
dimana jika tidak diterapkan dengan baik dalam kegiatan ini maka tidak akan memberikan gambaran yang jelas
tentang capaian hasil kegiatan yang telah dilaksnakan.
55

B. Kendala/Perubahan Aktualisasi dan Solusi


1.2. Table Kendala Aktualisasi dan Solusi

NO KEGIATAN KENDALA SOLUSI


1 2 3 4
Strategi yang digunakan yaitu berlari sambil Menggunakan strategi yang berpusat pada
Games mengambil gambar sesuai mengambil gambar tidak susai dengan pembina/penyuluh dengan mengambil gambar
1.
instruksi kebutuhan anak yang berusia 4 tahun ke sambil memberi piliahan kepada anak untuk
bawah menjawab.
Terjadinya perubahan jadwal pelaksanaan Konsultasi dengan Pimpinan gereja serta pihak
2. Pelaksanaan Bimbingan Tatap Muka
kegiatan terkait
BAB IV

PENUTUP

A. SIMPULAN

Berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021,


Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, bahwa CPNS wajib menjalani Masa
Pelatihan Dasar (Latsar). Menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil yang bertanggung jawab
dan beritegritas, diperlukan sebuah proses agar PNS tersebut siap dalam menjalankan
tugasnya. Pelatihan dasar bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) bertujuan untuk
membentuk sosok PNS yang senantiasa memiliki nilai-nilai dasar PNS yaitu akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi (ANEKA). Selain itu, nilai-
nilai Manajemen ASN, Pelayan Publik, dan WoG juga harus senantiasa dilaksanakan
setelah melalui proses habituasi selama kurang lebih satu bulan. Masa habituasi tersebut
sekaligus menjawab pelaksanaan gagasan atas penyelesaian isu utama yang menjadi
prioritas utama dalam laporan ini, yakni rendahnya minat dan perhatian anak dalam
pembelajaran alkitab. Gagasan utama yang diangkat untuk penyelesaian isu tersebut,
yakni Pemanfaatan media gambar sebagai alat peraga dalam menunjang pelayanan
penyuluhan dalam upaya peningkatan mutu pengetahuan agama pada suku anak
dalam/suku terasing petunggu di dusun saluraya.
Kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan penulis berhasil meningkatkan minat dan
perhatian serta pengetahuan agama anak di dusun saluraya dalam layanan bimbingan
atau penyuluhan agama. Dari hasil pengamatan dan evaluasi minat kelompok binaan
dalam mengikuti pembelajaran Alkitab meningkat yang ditunjukan dengan partisipasi
belajar aktif dari setiap anak melaui aktivitas belajar yang dilakukan di dalam proses
pembelajaran dengan mengikuti games (permainan lomba mengambil sesuai instruksi
dan mencocokan gambar sesuai urutan penciptaannya) serta aktivitas menempel dan
membuat komik Alkitab melalui media yang telah disiapkan. Gambar-gambar yang
dipakai sebagai Alat Peraga digunakan dalam bimbingan/penyuluhan telah dimodifikasi
dan dibuat semenarik mungkin sesuai dengan kebutuhan anak serta mengikuti
perkembangan yang ada sehingga terlihat menarik dan inovatif. Media gambar/alat
peraga menjadi media pendukung yang efektif pada layanan bimbingan atau penyuluhan
bagi anak dan menjadi salah satu alternatif yang baik dalam menarik minat dan perhatian
anak pada pembelajaran yang dilaksanakan khususnya pada anak di dusun saluraya
yang menjadi objek pelaksanaan kegiatan aktualisasi.

56
57

Demikianlah Laporan Aktualisasi yang penulis ajukan. Semoga Bapak/Ibu penguji


berkenan memberikan masukan dan kritik yang bersifat membangun demi tercapainya
tujuan dari aktualisasi ini, yaitu melahirkan PNS yang siap bekerja dengan selalu
berpegang teguh pada prinsip-prinsip PNS.

B. REKOMENDASI
Menindaklanjuti hasil aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN baik jangka pendek
maupun jangka panjang, dalam kegiatannya wajib berlandaskan nilai- nilai dasar ASN.
DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.


Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2015). Modul Diklat
Prajabatan Golongan III : Akuntabilitas. JAKARTA : Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2015). Modul Diklat
Prajabatan Golongan III : Akuntabilitas. JAKARTA : Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2015). Modul Diklat
Prajabatan Golongan III : Etika Publik. JAKARTA : Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2015). Modul Diklat
Prajabatan Golongan III: Komitmen Mutu. JAKARTA : Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2017). Modul Diklat
Prajabatan Golongan III: Majemen ASN. JAKARTA : Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2015). Modul Diklat
Prajabatan Golongan III : Nasionalisme. JAKARTA : Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2015). Modul Diklat
Prajabatan Golongan III : Nasionalisme. JAKARTA : Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2017). Modul Diklat
Prajabatan Golongan III: Whole Of Goverment. JAKARTA : Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia

58
LAMPIRAN

59
Nama : Serly Everlin Todongi, S.Pd.K
Tempat,Tgl Lahir : Palu, 27 Mei 1991
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Kristen
Alamat Domisili : Kab.Pasangkayu
NIP : 199105272020122019
Gol/Pangkat : III/a
Jabatan : Penyuluh Agama Kristen

SURAT PERNYATAAN KOMITMEN DIRI


Sehubungan dengan persyaratan yang ditetapkan untuk menjadi peserta Pelatihan
Dasar CPNS Golongan III Angkatan 6 pada Balai Pendidikan dan Pelatihan
Keagamaan Makssar Tahun 2021, saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama Lengkap : Serly Everlin Todongi, S.Pd.K
Jabatan : Penyuluh Agama Kristen
Unit Kerja : Pembimbing Masyarakat Kristen
Menyatakan bersedia untukmelaksnakan tugas sebagai ASN yang mampu
mengimplementasikan nilai-nilai dalam Agenda1 : Wawasan Kebangsaan dan bela
negara, Agenda 2 : Nilai dasar ANEKA, Agenda 3 : Whole of Goverment, Manajemen
ASN dan Pelayanan Publik.
Demikian surat pernyataan komitmen diri ini saya buat dengan sebenar-benarnya
tanpa ada paksaan dari siapapun untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.

Makassar, 09 November 2021


Yang Menyatakan,

Serly Everlin Todongi, S.Pd,K


DOKUMENTASI KEGIATAN AKTUALISASI

LAMPIRAN DOKUMENTASI KEGIATAN 1 :


MEMBANGUN KOMITMEN DENGAN PIHAK TERKAIT

1. Konsultasi dengan Mentor terkait gagasan isu yang diangkat


Gambar 3.1.1. Dokumentasi Konsultasi dengan Mentor

2. Konsultasi saat menerima arahan dan masukan dari pimpinan

3.1.2. Dokumentasi Konsultasi saat menerima arahan dan masukan dari pimpinan
3. Notulensi Konsultasi
3.1.3. File Notulensi Konsultasi dengan Mentor
4. Konsultasi dengan Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama

3.1.4. Dokumentasi saat Konsultasi bersama tokoh Masyarakat dan Pimpinan Gereja
3.1.5. Notulensi Konsultasi Bersama Tokoh Masyarakat dan Pimpinan Gereja
LAMPIRAN DOKUMENTASI KEGIATAN 2 :
MENYUSUN RENCANA KERJA OPERASIONAL

1. Menentukan bahan alkitab untuk materi pembinaan

3.2.1. File RKO yang memuat Bahan Alkitab Materi Pembinaan

2. Menyusun konsep materi bimbingan atau penyuluhan dalam bentuk naskah

3.2.2. File Materi Bimbingan Penyuluhan Tatap Muka


3. Menentukan jenis media atau alat peraga yang sesuai dengan bahan materi

3.2.3. Kumpulan gambar yang akan dibuat media/alat peraga

4. Menentukan Metode/strategi

3.2.4. File RKO yang memuat Metode/strategi yang akan digunakan


LAMPIRAN DOKUMENTASI KEGIATAN 3 :
MEMBUAT PRODUK

1. Mencari referensi dan menyiapkan gambar yang sesuai dengan materi cerita

1.3.1. Dokumentasi saat mencari referensi gambar dan gambarnya

2. Menyiapkan alat dan bahan untuk membuat pohon Literasi, Komik Alkitab

1.3.2. saat mencari serta menyiapkan alat dan bahan


3. Membuat Pohon Literasi dan komik alkitab

1.3.3. Dokumentasi pembuatan Media/Alat Peraga (Komik Alkitab)


1.3.4. Dokumentasi pembuatan Media/Alat Peraga (Pohon Literasi)
LAMPIRAN DOKUMENTASI KEGIATAN 4 :
PELAKSANAAN BIMBINGAN TATAP MUKA
(Pertemuan Minggu 3)

1. Memulai kegiatan pembelajaran dengan bercerita menggunakan media


bergambar dan alat peraga

3.4.1. Dokumentasi Persiapan Kegiatan Tatap Muka

3.4.2. Dokumentasi Doa Memulai Kegiatan Pembelajaran


3.4.3. Dokumentasi saat Kegiatan Pembelajaran berlangsung
2. Games mengambil/mencocokkan gambar sesuai instruksi

3.4.4. Dokumentasi saat Anak mengikuti kegiatan games mengambil gambar/mencocokkan


gambar
3. Menempelkan potongan-potongan gambar menjadi komik alkitab

3.4.5. Dokumentasi saat Anak melakukan kegiatan menempel


LAMPIRAN DOKUMENTASI KEGIATAN 4 :
PELAKSANAAN BIMBINGAN TATAP MUKA
(Pertemuan Minggu 4)

1. Memulai kegiatan pembelajaran dengan bercerita menggunakan media


bergambar dan alat peraga

3.4.6. Dokumentasi Persiapan Kegiatan Tatap Muka

3.4.7. Dokumentasi Anak sedang Menyanyi dan Berdoa

3.4.8. Dokumentasi saat memulai kegiatan dengan doa


3.4.9. Dokumentasi saat Kegiatan Pembelajaran Berlangsung

2. Games mengambil/mencocokkan gambar sesuai instruksi

3.4.10. Dokumentasi saat Anak mengikuti kegiatan games mengambil


gambar/mencocokkan
3. menempelkan potongan-potongan gambar menjadi komik alkitab

3.4.11. Dokumentasi saat Anak melakukan kegiatan menempel


LAMPIRAN DOKUMENTASI KEGIATAN 5 :
EVALUASI HASIL KEGIATAN TATAP MUKA (POST-TEST)

1. Memberikan pertanyaan tentang urutan penciptaan

3.5.1. Dokumentasi Pelaksanaan Evaluasi

2. Menyusun potongan-potongan gambar urutan penciptaan


3.5.2. Dokumentasi Anak Menyusun potongan gambar
3. Menempel gambar urutan penciptaan pada pohon literasi

3.5.3. Dokumentasi Doa Pembukaa

3.5.4. Dokumentasi saat memulai kegiatan

3.5.5. Dokumentasi saat sedang memberi arahan/instruksi

3.5.6. Dokumentasi saat kegiatan menempel


3.5.7. Dokumentasi Hasil Karya Pohon Literasi
4. Membuat laporan kepada Pimpinan terkait hasil Evaluasi Capaian kegiatan
yang dilaksanakan

3.5.8. Dokumentasi Penyerahan Laporan Hasil Pelaksanaan Kegiatan kepada Mentor


(Pimpinan)

LAMPIRAN BUKTI PENGENDALIAN PEMBELAJARAN AKTUALISASI OLEH


MENTOR

4.1.1. File Bukti Pengendalian Mentor Minggu 1 & 2

4.1.2. File Bukti Pengendalian Mentor Minggu 3


4.1.3. File Bukti Pengendalian Mentor Minggu 4

4.1.4. File Bukti Pengendalian Mentor Minggu 5

LAMPIRAN STRATEGI BIMBINGAN OLEH MENTOR DAN COACH

5.1.1. File Bukti Pengendalian Mentor

5.1.2. File Bukti Pengendalian Coach

Anda mungkin juga menyukai