Anda di halaman 1dari 85

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

NILAI DASAR DAN PERAN KEDUDUKAN APARATUR SIPIL NEGARA


PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN CXXIV

Judul:

OPTIMALISASI BUDAYA LITERASI PADA SISWA KELAS V


SD NEGERI 2 SLOGORETNO KECAMATAN JATIPURNO
KABUPATEN WONOGIRI

Disusun oleh:

Nama Penulis : NIA OCTAVIA, S.Pd


NIP : 199510112019022002
Golongan/ Angkatan : IIIa/CXXIV
No. Presensi : 13
Jabatan : Guru kelas Ahli Pertama
Unit Kerja : SD Negeri 2 Slogoretno, Jatipurno
Coach : Muhammad Al Aziz, S. E., M.M.
Mentor : Supardi, S.Pd., M.Pd

PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI BEKERJASAMA DENGAN


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2019
HALAMAN PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI


NILAI DASAR DAN PERAN KEDUDUKAN APARATUR SIPIL NEGARA

Judul:

OPTIMALISASI BUDAYA LITERASI PADA SISWA KELAS V


SD NEGERI 2 SLOGORETNO KECAMATAN JATIPURNO
KABUPATEN WONOGIRI

Disusun oleh:
Nama : Nia Octavia, S.Pd.
NIP : 199510112019022002

Dinyatakan disetujui untuk diseminarkan pada:


Hari, tanggal : Kamis, 25 Juli 2019
Tempat : Ruang Graha Kecil BKD (Ruang 2)
Kabupaten Wonogiri

Wonogiri, 25 Juli 2019


Peserta Pelatihan Dasar

NIA OCTAVIA, S.Pd.


NIP. 199510112019022002
Mengesahkan,

Coach Mentor

MUHAMMAD AL AZIZ, S.E., M.M. SUPARDI, S.Pd., M.Pd.


NIP. 197003142005011008 NIP. 196106041980121003

ii
HALAMAN PENGESAHAN

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI


NILAI DASAR DAN PERAN KEDUDUKAN APARATUR SIPIL NEGARA

Judul:

OPTIMALISASI BUDAYA LITERASI PADA SISWA KELAS V


SD NEGERI 2 SLOGORETNO KECAMATAN JATIPURNO
KABUPATEN WONOGIRI
Disusun oleh:
Nama : Nia Octavia, S.Pd.
NIP : 199510112019022002

Telah diseminarkan,
Hari, tanggal : Kamis, 25 Juli 2019
Tempat : Ruang Graha Kecil BKD, Kab. Wonogiri

Wonogiri, 25 Juli 2019


Peserta Pelatihan Dasar

NIA OCTAVIA, S.Pd.


NIP. 199510112019022002
Mengesahkan,

Coach Mentor

MUHAMMAD AL AZIZ, S.E., M.M. SUPARDI, S.Pd., M.Pd.


Widyaiswara Ahli Muda Pembina
NIP. 197003142005011008 NIP. 196106041980121003
Narasumber

SYAMSI HADI, S.KM.,M.Kes


Widyaiswara Ahli Utama
NIP. 195511111978101002

iii
PRAKATA

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat


dan karunia-Nya penulisan Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar
Kedudukan dan Peran Aparatur Sipil Negara sebagai Guru Kelas Ahli
Pertama di SDN 2 Slogoretno Kecamatan Jatipurno ini dapat diselesaikan
dengan tepat waktu. Sebagai bagian penting dari Latihan Dasar CPNS
Golongan III Angkatan CXXIV Kabupaten Wonogiri bekerjasama dengan
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD)
Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan yang ada dalam rancangan aktualisasi ini
diharapkan dapat mencerminkan nilai-nilai dasar profesi Aparatur Sipil
Negara (ASN) meliputi materi tentang Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) yang dapat diterapkan
di tempat kerja.
Penyusunan rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN ini
tidak dapat terselesaikan dengan baik tanpa adanya bantuan, arahan dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Drs. Mohammad Arief Irwanto, M.Si, selaku Kepala Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (PBSDMD)
Provinsi Jawa Tengah beserta jajaran nya ;

2. Bapak Joko Sutopo, selaku Bupati Wonogiri beserta jajaran


pemerintah Kabupaten Wonogiri.
3. Syamsi Hadi, S.KM.,M.Kes, selaku Narasumber yang telah
memberikan kritik dan saran sehingga rancangan aktualisasi ini
menjadi lebih baik.
4. Muhammad Al Aziz, S. E., M.M., selaku coach yang telah
memberikan inspirasi, dukungan, masukan dan bimbingan dalam
penyusunan rancangan aktualisasi ini.
5. Supardi, S.Pd., M.Pd., selaku kepala sekolah dan mentor yang
telah memberikan arahan, dukungan, masukan dan bimbingan
dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini.

iv
6. Bapak/Ibu Widyaiswaiswara dan BINSUH yang telah membimbing
dalam pelatihan dasar CPNS angkatan CXXIV.
7. Keluarga besar SD Negeri 2 Slogoretno atas bimbingan, dukungan,
dan kerjasamanya.
8. Keluarga tersayang yang selalu memberikan doa yang terbaik,
dukungan, dan motivasi.
9. Rekan- rekan peserta Latihan Dasar CPNS Angkatan CXXIV tahun
2019.
Penulis sadar bahwa rancangan aktualisasi ini belum sempurna.
Penulis berharap adanya masukan yang membangundari berbagai
pihakguna membuat rancangan laporan menjadi lebih baik. Sehingga,
rancangan aktualisasi ini dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan dan
pelaporan aktualisasi nilai dasar ASN, serta memberikan manfaat bagi
semua pihak yang membutuhkan.

Wonogiri, 24 Juli 2019

Penulis

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN.........................................................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................................ iii

PRAKATA...................................................................................................................iv

DAFTAR ISI................................................................................................................vi

DAFTAR TABEL........................................................................................................viii

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang...................................................................................................... 1
B.Identifikasi Isu.......................................................................................................3
C.Dampak Jika Isu Tidak Diselesaikan.....................................................................9
D.Rumusan Masalah................................................................................................9
E.Tujuan .................................................................................................................9
F.Manfaat. 10
BAB II LANDASAN TEORI

A.Sikap Perilaku Bela Negara.................................................................................11


B Nilai Dasar ASN......................................................................................15
C.Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI...............................................25
D. Tinjauan Umum tentang Literasi …................................................... 29
BAB III PROFIL UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA

A.Profil Organisasi.................................................................................................31
1.Dasar Hukum Pembentukan Organisasi......................................................31
2.Visi, Misi, dan Nilai Organisasi..........................................................31
3.Struktur Organisasi dan Job Deskripsi.........................................................34
4.Deskripsi SDM, Sarpras, dan Sumber Daya Lain.......................................... 38
B.Tugas Jabatan Peserta Diklat..............................................................................39
C.Role Model .....................................................................................................42

vi
BAB IV RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI

A Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan


Nilai ANEKA………………………………………………………………...44
BJadwal Rancangan Aktualisasi …………………………………………... 64

C.Antisipasi dan Strategi Menghadapi


Kendala…………………………….66

BAB V PENUTUP……………………………………………………………..68

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................70

DAFTAR RIWAYAT HIDUP........................................................................................72

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Identifikasi Isu


...............................................................................................................
4
Tabel 1.2 Analisis Isu dengan Metode APKL dan USG
...............................................................................................................
6
Tabel 3.1 Pembagian Tugas Mengajar Guru SD N 2
Slogoretno
.......................................................................................
34
Tabel 3.2 Keadaan Guru dan Karyawan SDN 2
Slogoretno, Kecamatan Jatipurno
.......................................................................................
39
Tabel 4.1 Rancangan Kegiatan Aktualisasi
...............................................................................................................
44
Tabel 4.2 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
...............................................................................................................
64
Tabel 4.3 Antisipasi Menghadapi Kendala-Kendala Aktualisasi
...............................................................................................................
66

viii
ix
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Aparatur sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. Seorang ASN harus memiliki sikap profesional yang tercemin
dari pengaktualisasian nilai-nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA).
Niali-nilai ANEKA tidak hanya dipahami sebagai sekedar nilai, namun juga
harus diaktualisasikan oleh setiap ASN pada setiap perkataan, tindakan
dan perilaku ketika melaksanakan tugas dan fungsinya di unit kerja
masing-masing.
Berbagai tantangan yang dihadapi oleh ASN dalam
menginternalisasikan nilai dasar tersebut. ASN dituntut untuk selalu
berupaya meningkatkan profesionalitas dalam menjalankan tugas dan
fungsinya. Upaya yang dilakukan untuk menjadikan birokrasi yang
profesional dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut pemerintah
melalui Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Pasal 63 ayat (3) dan ayat
(4) tentang Aparatur Sipil Negara mengamanatkan Instansi Pemerintah
untuk wajib memberikan Pendidikan dan Pelatihan terintegrasi bagi Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama satu tahun masa percobaan.
Merujuk Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen
PNS, CPNS wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan untuk
membangun moral, kejujuran, semangat nasionalisme dan kebangsaan,
karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan
memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
CPNS merupakan salah satu unsur penyelenggara pemerintah dan
pembangunan, sebagai aparatur penyelenggara pemerintah dan
pembangunan perlu dibekali pengetahuan (knowledge) dan keterampilan
(skill) di bidang pemerintah agar dapat melaksanakan tugas dengan baik

1
2

dan benar (BPSDMD Provinsi Jawa Tengah, 2019). Salah satu cara untuk
mewujudkan dan menyiapkan Sumber Daya Aparatur Pemerintah yang
berkualitas dan professional adalah melalui Pelatihan Dasar CPNS
(BPSDMD Provinsi Jawa Tengah, 2019).
Berdasarkan PERLAN Nomor 12 tahun 2018 tentang pelatihan dasar
CPNS, bahwa untuk menghasilkan ASN yang professional ASN harus
mengikuti pelatihan dasar (LATSAR) CPNS. Pelatihan dasar ini bertujuan
untuk mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara
terintegritas dan membentuk PNS yang professional dan memiliki karakter
sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara prima
sebagai pelayan publik. Dalam sistem pembelajaran Pelatihan Dasar
CPNS, setiap peserta dituntut untuk mampu mengaktualisasikan materi-
materi pembelajaran yang telah dipelajari dalam memulai proses
pembiasaan diri yang difasilitasi dalam pengembangan agenda aktualisasi
habituasi. Agenda habituasi memfasilitasi peserta untuk melakukan
proses aktualisasi. Proses aktualisasi dilaksanakan di unit kerja masing-
masing.
Unit kerja penulis adalah SD Negeri 2 Slogoretno Kecamatan
Jatipurno Kabupaten Wonogiri. Selama penulis menjalankan tugas
sebagai Guru Kelas Ahli Pertama, penulis menemukan beberapa isu yang
perlu ditemukan solusinya. Berikut ini adalah isu yang penulis temukan
dari instansi SD Negeri 2 Slogoretno Kecamatan Jatipurno Kabupaten
Wonogiri diantaranya :
1. Belum optimalnya penerapan metode pembelajaran yang bervariasi
dalam pembelajaran. Metode yang kurang bervariasi menyebabkan
pembelajaran kurang menarik bagi siswa, sehingga menurunkan
minat belajar siswa.
2. Belum optimalnya penggunaan media pembelajaran berbasis IT
(Infomasi dan Teknologi). Dalam mengajar guru jarang menggunakan
media pembelajaran berbasis IT. LCD sudah tersedia namun belum
dimanfaatkan secara optimal.
3. Belum optimalnya budaya literasi pada siswa kelas V terlihat dari
3

keterampilan berbahasa siswa kelas V yang masih sangat kurang.


Pelaksanaan program literasi 15 menit sebelum pembelajaran juga
belum terlaksana dengan optimal hal tersebut berdampak pada
keterampilan berbahasa siswa. Sebagian siswa masih kesulitan dalam
membaca dan menyampaikan pendapat baik secara lisan dan tulisan.
4. Belum optimalnya jalinan komunikasi yang efektif antara pihak
sekolah dengan orang tua. Penyampaian informasi hanya lewat
siswa untuk disampaikan pada orang tua.
5. Belum optimalnya pelaksanaan ekstrakurikuler. Ekstrakurikuler
masih belum berjalan dengan rutin.
Berdasarkan kondisi tersebut maka penulis akan mengangkat salah
satu isu sebagai pokok bahasan utama dalam rancangan aktualisasi yang
akan diterapkan di unit kerja penulis. Diharapkan dengan
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN (Akuntabilitas, Naionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi), serta
mengimplementasikan peran kedudukan ASN yang meliputi manajemen
ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of Goverment (WoG). mampu
membantu mencari solusi serta pemecahan isu tersebut sekaligus upaya
penanaman nilai ANEKA dalam diri penulis.
B. IDENTIFIKASI ISU DAN RUMUSAN MASALAH
1. Identifikasi Isu
Identifikasi isu disusun berdasarkan adanya kesenjangan
antara kondisi yang diharapkan dengan kondisi yang ada di SD
Negeri 2 Slogoretno Kecamatan Jatipurno. Penulis menemukan
beberapa isu yang terkait dengan Whole of Goverment (WoG),
Manajemen ASN, dan Pelayanan Publik. Rencana kegiatan
aktualisasi yang akan dilaksanakan di SD Negeri 2 Slogoretno
Kecamatan Jatipurno sesuai dengan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil
Negara (ASN) yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) dan sesuai dengan
peran dan kedudukan ASN dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
4

Daftar isu yang diperoleh dalam lingkungan kerja penulis


ditampilkan pada tabel berikut:
Tabel 1.1
Identifikasi Isu
No. Identifikasi Isu Prinsip/Peran Kondisi Saat Ini Kondisi yang
ASN Diharapkan
1. Belum optimalnya Manajemen Kurangnya motivasi Guru
penerapan ASN guru dalam merencanakan
metode menerapkan iklim dan menerapkan
pembelajaran pembelajaran yang model
yang bervariasi di bermutu dan tepat pembelajaran
SDN 2 sesuai dengan yang bermutu dan
Slogoretno karakter siswa dan bervariasi untuk
Kecamatan relevan dengan meningkatkan
Jatipurno, kondisi terkini motivasi belajar
Kabupaten siswa.
Wonogiri

2. Belum optimalnya Manajemen Penggunaan media Adanya


penggunaan ASN pembelajaran penggunaan
media berbasis IT (Infomasi media
pembelajaran dan Teknologi) pembelajaran IT
berbasis IT masih jarang (Infomasi dan
(Infomasi dan dimanfaatkan guru Teknologi) yang
Teknologi) oleh dalam proses kreatif akan
guru di SDN 2 pembelajaran membuat siswa
Slogoretno dikarenakan tertarik sehingga
Kecamatan sekarang sudah meningkatkan
Jatipurno, memasuki era motivasi belajar
Kabupaten globalisasi. siswa dalam
Wonogiri Sehingga perlu menghadapi era
adanya globalisasi
penyeimbangan
antara pendidikan
dengan kondisi saat
ini.

3. Belum optimalnya Pelayanan Gerakan Literasi Program Gerakan


budaya literasi Publik Sekolah (GLS) yang Literasi Sekolah
pada siswa kelas masih belum (GLS) dapat
V SDN 2 terlaksana secara berjalan secara
Slogoretno optimal karena optimal sehingga
Kecamatan belum menumbuhkemba
Jatipurno, dimanfaatkannya ngkan minat
Kabupaten sarana prasarana membaca siswa
Wonogiri yang ada secara agar siswa
optimal menjadi
pembelajaran
sepanjang hayat.
5

No. Identifikasi Isu Prinsip/Peran Kondisi Saat Ini Kondisi yang


ASN Diharapkan
4. Belum optimalnya Whole of Penyampaian Terjalinnya
jalinan Government informasi atau komunikasi yang
komunikasi yang (WoG) pengumuman hanya efektif melalui
efektif antara disampaikan pada surat
pihak sekolah siswa. Sehingga pemberitahuan
dengan orang tua sering terjadi siwa atau media buku
di SDN 2 lupa menyampaikan penghubung atau
Slogoretno pada orang tua. pemanfaatan
Kecamatan media sosial
Jatipurno, seperti What’s
Kabupaten app yang berisi
Wonogiri grub orang tua
dan guru kelas.
5. Belum optimalnya Pelayanan Ekstrakurikuler Ekstrakurikuler
pelaksanaan Publik sudah dibuatkan dilaksanakan
ekstrakurikuler di jadwal namun belum secara rutin
SDN 2 terlaksana secara sesuai jadwal
Slogoretno rutin sehingga sehingga siswa
Kecamatan pengembangan diri dapat
Jatipurno, siswa kurang mengembangkan
Kabupaten optimal dirinya untuk
Wonogiri meningkatkan
kompetensi siswa
sesuai dengan
minat dan
bakatnya
(Sumber: Data dielaborasi penulis, 2019)
Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang telah
dipaparkan, perlu dilakukan proses analisis isu untuk menentukan
isu mana yang merupakan prioritas yang dapat dicarikan solusi oleh
penulis. Proses tersebut menggunakan dua alat bantu penetapan
kriteria kualitas isu berupa:
1. APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan)
APKL memiliki 4 kriteria penilaian yaitu Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, dan Kelayakan.
a. Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat
dibicarakan di kalangan masyarakat.
b. Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang
kompleks, sehingga perlu dicarikan solusinya.
c. Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang
banyak.
6

d. Kelayakan artinya isu yang masuk akal, logis, realistis, serta


relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
2. USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)
Analisis USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)
mempertimbangkan tingkat kepentingan, keseriusan, dan
perkembangan setiap variabel dengan rentang skor 1-5.
1) Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu,
mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
2) Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah
tersebut terhadap produktivitas kerja, pengaruh terhadap
keberhasilan, membahayakan sistem atau tidak, dan
sebagainya.
3) Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah
tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit dicegah.
Adapun analisis isu dari hasil analisis APKL dan USG
dapat dilihat pada tabel 1.2 berikut ini:
Tabel 1.2.
Analisis Isu dengan Metode APKL dan USG
Kriteria A Kriteria B
Prinsip ASN Identifikasi Isu A P K L Ket U S G ∑

Manajemen Belum + + + + Memenuhi 4 3 4 11


ASN optimalnya syarat
penerapan
metode
pembelajaran
yang bervariasi
di SDN 2
Slogoretno
Kecamatan
Jatipurno,
Kabupaten
Wonogiri

Manajemen Belum + + + + Memenuhi 4 4 4 12


ASN optimalnya syarat
penggunaan
media
pembelajaran
berbasis IT
(Infomasi dan
Teknologi) oleh
guru di SDN 2
Slogoretno
7

Kriteria A Kriteria B
Prinsip ASN Identifikasi Isu A P K L Ket U S G ∑

Kecamatan
Jatipurno,
Kabupaten
Wonogiri

Pelayan Belum + + + + Memenuhi 5 4 4 13


Publik optimalnya syarat
budaya literasi
pada siswa
kelas V SDN 2
Slogoretno
Kecamatan
Jatipurno,
Kabupaten
Wonogiri

Whole of Belum + - + + Tidak


Government optimalnya memenuhi
(WoG) jalinan syarat
komunikasi
yang efektif
antara pihak
sekolah dengan
orang tua di
SDN 2
Slogoretno
Kecamatan
Jatipurno,
Kabupaten
Wonogiri

Pelayan Belum + - + + Tidak


Publik optimalnya memenuhi
pelaksanaan syarat
ekstrakurikuler
di SDN 2
Slogoretno
Kecamatan
Jatipurno,
Kabupaten
Wonogiri

(Sumber: Data dielaborasi penulis, 2019)

KETERANGAN =
8

1. A = Aktual + : memenuhi kriteria


2. P = Problematik - : tidak memenuhi kriteria
3. K = Khalayak
4. L = Layak SKALA LINKERT :
5. U = Urgency 1 = Tidak U/S/G
6. S = Seriousness 2 = Kurang U/S/G
7. G = Growth 3 = Cukup U/S/G
8. MS = Memenuhi Syarat 4 = U/S/G
9. TMS = Tidak Memenuhi Syarat 5 = Sangat U/S/G

Berdasarkan tabulasi APKL seperti tercantum pada tabel 1.2.


Analisis Isu Strategis, ditemukan tiga isu utama yang memenuhi
syarat, yaitu sebagai berikut:
1. Belum optimalnya penerapan metode pembelajaran yang
bervariasi di SDN 2 Slogoretno Kecamatan Jatipurno, Kabupaten
Wonogiri dengan skor USG 11.
2. Belum optimalnya penggunaan media pembelajaran berbasis IT
(Infomasi dan Teknologi) dan oleh guru di SDN 2 Slogoretno
Kecamatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri skor USG 12.
3. Belum optimalnya budaya literasi pada siswa kelas V SDN 2
Slogoretno Kecamatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri skor USG
13.
Berdasarkan ketiga isu yang problematik tersebut, ditetapkan
isu paling prioritas yang harus segera diselesaikan yakni “Belum
optimalnya budaya literasi pada siswa kelas V di SDN 2 Slogoretno
Kecamatan Jatipurno Kabupaten Wonogiri”. Isu prioritas tersebut
maka rancangan ini diberi judul “Optimalisasi Budaya Literasi pada
Siswa Kelas V SD Negeri 2 Slogoretno Kecamatan Jatipurno
Kabupaten Wonogiri”.

C. Dampak Jika Isu Tidak Terselesaikan


Dampak isu belum optimalnya budaya literasi pada siswa
kelas V SDN 2 Slogoretno Kecamatan Jatipurno Kabupaten Wonogiri
jika tidak dilakukan upaya peningkatan adalah:
9

1. Menurunnya minat baca siswa sehingga berpengaruh pada hasil


belajar siswa.
2. Rendahnya pengetahuan siswa karena kurangnya informasi
yang mereka dapat sehingga mudah dipengaruhi oleh
pemahaman yang negatif.
3. Tidak berkembangnya kreativitas siswa.
4. Siswa yang kurang berwawasan luas cenderung akan
mengalami kesulitan pada kehidupan sosialnya karena tidak
dapat berkomunikasi dengan baik.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari rancangan aktualisasi ini adalah:
Bagaimana cara mengoptimalkan budaya literasi pada siswa kelas V
SDN 2 Slogoretno Kecamatan Jatipurno Kabupaten Wonogiri,
dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN (Akuntabilitas,
Naionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi), serta
mengimplementasikan peran kedudukan ASN yang meliputi
manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of Government
(WoG)?
E. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai pada rancangan aktualisasi ini adalah:
untuk mengoptimalkan budaya Literasi pada Siswa Kelas V SDN 2
Slogoretno Kecamatan Jatipurno Kabupaten Wonogiri, dengan
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN (Akuntabilitas,
Naionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi), serta
mengimplementasikan peran kedudukan ASN yang meliputi
manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of Government
(WoG).

F. Manfaat
Manfaat dari rancangan aktualisasi ini yaitu:
1. Bagi Penulis
a. Meningkatkan pemahaman dan internalisasi nilai dasar ANEKA
sebagai landasan dalam menjalankan profesi di tempat kerja,
10

dalam kegiatan optimalisasi budaya literasi pada siswa kelas V


SD Negeri 2 Slogoretno kecamatan Jatipurno kabupaten
Wonogiri.
b. Menjadi penuntun dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi
nilai dasar di unit kerja serta pelaporan aktualisasi nilai-nilai
dasar ANEKA di SD Negeri 2 Slogoretno Kecamatan Jatipurno
Kabupaten Wonogiri.
2. Bagi SDN 2 Slogoretno, Kecamatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri
a. Membantu mewujudkan visi dan misi SDN 2 Slogoretno,
Kecamatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri.
b. Meningkatkan efektifitas, efesiensi, inovasi, serta mutu
pelayanan pendidikan di SDN 2 Slogoretno, Kecamatan
Jatipurno, Kabupaten Wonogiri.
3. Bagi siswa kelas V SDN 2 Slogoretno, Kecamatan Jatipurno,
Kabupaten Wonogiri
a. Meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan
membaca, menulis, menyimak pada siswa kelas V SD Negeri 2
Slogoretno Kecamatan Jatipurno Kabupaten Wonogiri.
b. Mendapatkan pelayanan pendidikan yang prima sebagai wujud
aktualisasi nilai dasar ANEKA.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Sikap Perilaku Bela Negara


Bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai
oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin
kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya. Dalam
Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 ayat 3, menyebutkan bahwa
“Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara”. Begitu pula dengan seorang Aparatur Sipil Negara
(ASN) sebagai bagian dari warga masyarakat tentu memiliki hak dan
kewajiban yang sama untuk melakukan bela Negara sebagaimana
diamanatkan dalam UUD Negara RI 1945 tersebut.
1. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara
Kata wawasan berasal dari bahasa Jawa yaitu mawas yang
artinya memandang atau melihat, jadi kata wawasan dapat diartikan
cara melihat atau cara pandang. Sehingga Wawasan Kebangsaan
Indonesia adalah cara pandang mengenai diri dan tanah airnya
sebagai negara kepulauan dan sikap bangsa Indonesia terhadap
diri dan lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan
kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa,
bernegara dan bermasyarakat.
Pemahaman dan pemaknaan wawasan kebangsaan dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan bagi aparatur,
pada hakikatnya terkait dengan pembangunan kesadaran berbangsa
dan bernegara yang berarti sikap dan tingkah laku ASN harus sesuai
dengan kepribadian bangsa dan selalu mengaitkan dirinya dengan
cita-cita dan tujuan hidup bangsa Indonesia.
Kesadaran bela negara merupakan upaya untuk
mempertahankan negara dari ancaman yang dapat mengganggu
kelangsungan hidup bermasyarakat yang berdasarkan atas cinta

11
12

tanah air. Selain itu menumbuhkan rasa patriotisme dan


nasionalisme di dalam diri ASN. Upaya bela negara selain sebagai
kewajiban dasar juga merupakan kehormatan bagi setiap warga
negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, penuh
tanggung jawab dan rela berkorban dalam pengabdian kepada
negara dan bangsa.
Nilai-nilai bela negara yang pertama adalah Cinta Tanah air,
yaitu mengenal, memahami dan mencintai wilayah nasional,
menjaga tanah dan pekarangan serta seluruh ruang wilayah
Indonesia, melestarikan dan mencintai lingkungan hidup,
memberikan kontribusi pada kemajuan bangsa dan negara,
menjaga nama baik bangsa dan negara serta bangga sebagai
bangsa indonesia dengan cara waspada dan siap membela tanah
air terhadap ancaman tantangan, hambatan dan gangguan yang
membahayakan kelangsungan hidup bangsa serta negara dari
manapun dan siapapun.
Nilai yang kedua adalah Sadar akan berbangsa dan
bernegara, yaitu dengan membina kerukunan menjaga persatuan
dan kesatuan dari lingkungan terkecil atau keluarga, lingkungan
masyarakat, lingkungan pendidikan dan lingkungan kerja, mencintai
budaya bangsa dan produksi dalam negeri, mengakui, menghargai
dan menghormati bendera merah putih, lambang negara dan lagu
kebangsaan indonesia raya, menjalankan hak dan kewajiban sesuai
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan
mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi,
keluarga dan golongan.
Nilai ketiga adalah yakin kepada Pancasila sebagai ideologi
negara, yaitu memahami hakekat atau nilai dalam Pancasila,
melaksanakan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,
menjadikan Pancasila sebagai pemersatu bengsa dan Negara serta
yakin pada kebenaran pancasila sebagai ideologi Negara.
Nilai keempat rela adalah berkorban untuk bangsa dan
13

negara, yaitu bersedia mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran


untuk kemajuan bangsa dan negara, siap mengorbankan jiwa dan
raga demi membela bangsa dan negara dari berbagai ancaman,
berpartisipasi aktif dalam pembangunan masyarakat, bangsa dan
negara, gemar membantu sesama warga negara yg mengalami
kesulitan dan yakin dan percaya bahwa pengorbanan untuk bangsa
dan negara tidak sia- sia.
Untuk nilai yang terakhir memiliki kemampuan awal bela
negara secara psikis dan fisik. Secara psikis, yaitu memiliki
kecerdasan emosional, spiritual serta intelegensia, senantiasa
memelihara jiwa dan raganya serta memiliki sifat-sifat disiplin, ulet,
kerja keras dan tahan uji. Sedangkan secara fisik yaitu memiliki
kondisi kesehatan, keterampilan jasmani untuk mendukung
kemampuan awal bina secara psikis dengan cara gemar
berolahraga dan senantiasa menjaga kesehatan.
Kesadaran bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti
pada negara dan kesediaan berkorban membela negara. Spektrum
bela negara itu sangat luas, dari yang paling halus, hingga yang
paling keras. Mulai dari hubungan baik sesama warga negara
sampai bersama-sama menangkal ancaman nyata musuh
bersenjata. Tercakup di dalamnya adalah bersikap dan berbuat
yang terbaik bagi bangsa dan negara.
2. Analisa Isu Kontemporer
Lingkungan strategis adalah situasi internal dan eksternal baik
yang statis (trigatra) maupun dinamis (pancagatra) yang memberikan
pengaruh pada pencapaian tujuan nasional. Analisa perubahan
lingkungan strategis ini bertujuan membekali peserta dengan
kemampuan memahami konsepsi perubahan lingkungan strategis
sebagai wawasan strategis ASN. Sehingga ASN dapat memahami
modal insani dalam menghadapi perubahan lingkungan strategis,
dapat mengidentifikasi isu-isu kritikal, dan dapat melakukan analisis
isu-isu kritikal dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis.
14

Dengan begitu PNS dapat mengambil keputusan yang terbaik dalam


tindakan profesionalnya.
3. Kesiapsiagaan Bela Negara
Pasal 27 dan Pasal 30 UUD Negara RI 1945 mengamanatkan
kepada semua komponen bangsa berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya pembelaan negara dan syarat-syarat tentang pembelan
negara. Dalam hal ini setiap PNS sebagai bagian dari warga
masyarakat tertentu memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk
melakukan bela negara sebagaimana diamanatkan dalam UUD
Negara RI 1945 tersebut.
Kesiapsiagaan bela negara merupakan aktualisasi nilai-nilai
bela negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara sesuai peran dan profesi warga negara, demi menjaga
kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan segenap
bangsa dari segala bentuk ancaman.
Kesiapsiagaan bela negara merupakan kondisi warga negara
yang secara fisik memiliki kondisi kesehatan, keterampilan dan
jasmani yang prima serta secara kondisi psikis yang memiliki
kecerdasan intelektual, dan spiritual yang baik, senantiasa
memelihara jiwa dan raganya, memiliki sifat-sifat disiplin, ulet, kerja
keras, dan tahan uji, merupakan sikap mental dan perilaku warga
negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada NKRI yang berdasarkan
Pancasila dan UUD NRI 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup
berbangsa dan bernegara. Oleh sebab tiu dalam pelaksanaan latihan
dasar bagi CPNS dibekali dengan latihan-latihan seperti :
a. Kegiatan olah raga dan kesehatan fisik;
b. Kesiapsiagaan dan kecerdasan mental;
c. Kegiatan baris-berbaris, apel, dan tata upacara;
d. Keprotokolan;
e. Fungsi-fungsi Intelijen dan Badan Pengumpul Keterangan;
f. Kegiatan ketangkasan dan permainan.

B. Nilai Dasar CPNS


Didalam menjalankan tugasnya, seorang ASN dituntut untuk
mampu bersikap dan bertindak profesional dalam melayani
15

masyarakat. Sesuai dengan yang diamanatkan dalam Undang-Undang


Nomor 5 Tahun 2014, yaitu mencetak PNS dengan mengedepankan
penguatan nilai-nilai dan pembangunan karakter. Nilai-nilai dasar
sebagai seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam
menjalankan profesi dan tugasnya sebagai ASN. Adapun nilai-nilai
dasar yang dimaksud adalah Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA).
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kata yang sudah tidak asing lagi kita
dengar, namun seringkali kita susah untuk membedakannya dengan
responsibilitas. Namun dua konsep tersebut memiliki arti yang
berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung
jawab, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban pertanggung-
jawaban yang harus dicapai. Lebih lanjut akuntabilitas merujuk pada
kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi
tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Adapun indikator dari nilai akuntabilitas adalah:
a. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana
pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan
hal tersebut.
b. Transparansi
Transparansi dapat diartikan sebagai keterbukaan atas semua
tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun
kelompok / institusi.
c. Integritas
Integritas mempunyai makna konsistensi dan keteguhan yang
tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan
keyakinan.
d. Tanggungjawab
Tanggungjawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah
laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak
16

disengaja. Tanggungjawab juga dapat berarti berbuat sebagai


perwujudan kesadaran akan kewajiban.
e. Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai
sesuatu hal, baik menyangkut benda maupun orang.
f. Kepercayaan
Rasa keadilan membawa pada sebuah kepercayaan.
Kepercayaan ini akan melahirkan akuntabilitas.
g. Keseimbangan
Pencapaian akuntabilitas dalam lingkungan kerja, diperlukan
adanya keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan,
serta harapan dan kapasitas. Selain itu, adanya harapan dalam
mewujudkan kinerja yang baik juga harus disertai dengan
keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian (skill) yang
dimiliki.
h. Kejelasan
Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan,
peran dan tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang
diharapkan organisasi, dan sistem pelaporan kinerja baik individu
maupun organisasi.
j. Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus
melakukan sesuatu sampai pada tercapainya tujuan akhir.
2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai
bangsa lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai
beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain. Sedang
dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa
cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus
menghormati bangsa lain.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai
17

Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa:


menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan
bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan
golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan
bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan
bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui
persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama
manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling
mencintai sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.
Sedangkan indikator nilai-nilai dasar nasionalisme meliputi:
a. Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa (Nilai Ketuhanan)
1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketak-
waannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2) Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya
masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab.
3) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan
bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut
kepercayaan yang berbedabeda terhadap Tuhan Yang Maha
Esa.
4) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama
dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
5) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi
manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
6) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing.
7) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain
b. Sila Kedua : Kemanusiaan yang adil dan beradab (Nilai
18

Kemanusiaan)
1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat
dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
2) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban
asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku,
keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan
sosial, warna kulit dan sebagainya.
3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
5) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang
lain.
6) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8) Berani membela kebenaran dan keadilan.
9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh
umat manusia.
10) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan
bekerjasama dengan bangsa lain.
c. Sila Ketiga : Persatuan Indonesia (Nilai Persatuan)
1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan
dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan
bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan
bangsa apabila diperlukan.
3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan
bertanah air Indonesia.
5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka
Tunggal Ika.
7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
19

d. Sila Keempat : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat


kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan (Nilai
Kerakyatan)
1) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia
Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang
sama.
2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan
untuk kepentingan bersama.
4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat
kekeluargaan.
5) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang
dicapai sebagai hasil musyawarah.
6) Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
7) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di
atas kepentingan pribadi dan golongan.
8) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan
hati nurani yang luhur.
9) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung-jawabkan
secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung
tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan
keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi
kepentingan bersama.
10)Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai
untuk melaksanakan pemusyawaratan.
e. Sila Kelima: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
(Nilai Keadilan)
1) Mengembangkan perbuatan yang luhur,yang mencerminkan
sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
20

4) Menghormati hak orang lain.


5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat
berdiri sendiri.
6) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang ber-sifat
pemerasan terhadap orang lain.
7) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat
pemborosan dan gaya hidup mewah.
8) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau
merugikan kepentingan umum.
9) Suka bekerja keras.
10)Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi
kemajuan dan kesejahteraan bersama.
11) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan
yang merata dan berkeadilan sosial.
3. Etika Publik
Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk,
benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang
baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk
melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Dalam
kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi
tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah
perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan
publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam
Undang-Undang ASN, yakni sebagai berikut:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
21

g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada


publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektifitas sistem pemerintahan yang
demokratis sebagai perangkat sistem karir.
Guru sebagai salah satu tenaga kependidikan memiliki kode
etik khusus. Adapun kode etik guru adalah:
a. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk
manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila.
b. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional.
c. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik
sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan.
d. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang
menunjang berhasilnya proses belajar mengajar.
e. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan
masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa
tanggung jawab bersama terhadap pendidikan.
f. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan
meningkatkan mutu dan martabat profesinya.
g. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan
mutu organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan
pengabdian.
h. Guru melaksanakan segala kebijaksanaan pemerintah dalam
bidang pendidikan.

4. Komitmen Mutu
22

Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada
orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu
kinerja pegawai. Komitmen mutu merupakan tindakan untuk
menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi, dan kinerja yang
berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
pelayanan publik.
Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang
harus diperhatikan, yaitu:
a. Efektivitas: dapat diartikan dengan berhasil guna, dapat
mencapai hasil sesuai dengan target. Sedangkan efektivitas
menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil
kerja. Efektivitas organisasi tidak hanya diukur dari performans
untuk mencapai target (rencana) mutu, kuantitas, ketepatan
waktu, dan alokasi sumber daya, melainkan juga diukur dari
kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan.
b. Efisiensi: dapat dihitung sebagai jumlah sumberdaya yang
digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. Tingkat
efisiensi diukur dari penghematan biaya, waktu, tenaga, dan
pikiran dalam melaksanakan kegiatan. Efisiensi organisasi
ditentukan oleh berapa banyak bahan baku, uang dan manusia
yang dibutuhkan untuk menghasilkan jumlah keluaran tertentu.
c. Inovasi: dapat muncul karena ada dorongan dari dalam
(internal) untuk melakukan perubahan, atau bisa juga karena
ada desakan kebutuhan dari pihak eksternal misalnya
permintaan pasar. Inovasi dalam layanan publik harus
mencerminkan hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga
akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter
dan mindset baru sebagai aparatur penyelenggara
pemerintahan, yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme
layanan publik yang berbeda dengan sebelumnya, bukan
sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas rutin.
23

d. Orientasi mutu: mutu merupakan salah satu standar yang


menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja. Mutu
menjadi salah satu alat vital untuk mempertahankan
keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas institusi.
Orientasi mutu berkomitmen untuk senantiasa melakukan
pekerjaan dengan arah dan tujuan untuk kualitas pelayanan
sehingga pelanggan menjadi puas dalam pelayanan.
5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang
artinya kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi dikatakan
sebagai kejahatan yang luar biasa karena dampaknya yang luar
biasa yaitu mampu merusak tatanan kehidupan dalam ranah
pribadi, keluarga, masyarakat maupun ranah kehidupan yang lebih
luas lagi.
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan
untuk memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang
melawan norma–norma dengan tujuan memperoleh keuntungan
pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik secara langsung
maupun tidak langsung. Tindak pidana korupsi yang terdiri dari
kerugian keuangan negara, suap-menyuap, pemerasan, perbuatan
curang, penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam
pengadaan dan gratifikasi.
Indikator yang ada pada nilai dasar anti korupsi meliputi:
a. Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan
utama bagi penegakan integritas diri. Seseorang yang dapat
berkata jujur dan transparan serta tidak berdusta baik
terhadap diri sendiri maupun orang lain, sehingga dapat
membentengi diri dari perbuatan curang.
b. Peduli
Adanya kepedulian terhadap orang lain menjadikan seseorang
memiliki rasa kasih sayang antar sesama. Pribadi dengan jiwa
24

sosial yang tinggi tidak akan tergoda untuk mmeperkaya diri


sendiri dengan cara yang tidak benar.
c. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter pada diri seseorang untuk
tidak mudah bergantung kepada pihak lain. Pribadi yang
mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak
yang tidak bertanggung jawab demi mencapai keuntungan
sesaat.
d. Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Seseorang
yang mempunyai pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan
tidak akan terjerumus dalam kemalasan yang mendambakan
kekayaan dengan cara yang mudah.
e. Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan
menyadari bahwa keberadaan dirinya di muka bumi adalah
untuk melakukan perbuatan baik demi kemaslahatan sesama
manusia. Dengan kesadaran seperti ini maka seseorang tidak
akan tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista.
f. Kerja Keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan
kualitas hasil kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik
yang sebesar-besarnya.
g. Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang
menyadari kebutuhannya dan berupaya memenuhi
kebutuhannya dengan semestinya tanpa berlebih-lebihan.
h. Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki
keberanian untuk menyatakan kebenaran dan menolak
kebathilan.
i. Adil
25

Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa


yang dia terima sesuai dengan jerih payahnya. Adil
merupakan kemampuan seseorang untuk memperlakukan
orang lain sesuai dengan hak dan kewajibannya.
C. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI
Untuk mewujudkan birokrasi yang professional dalam menghadapi
tantangan-tantangan global, pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun
2014 tentang Aparatur Sipil Negara telah bertekad untuk mengelola
aparatur sipil negara menjadi semakin professional. Undang-undang ini
merupakan dasar dalam manajemen aparatur sipil negara yang
bertujuan untuk membangun aparat sipil negara yang memiliki integritas,
profesional dan netral serta bebas dari intervensi politik, juga bebas dari
praktek KKN, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang
berkualitas bagi masyarakat.
1. Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan


pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi dan
nepotisme. Manajemen ASN meliputi Manajemen PNS dan
Manajemen PPPK. PNS diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian untuk menduduki suatu jabatan pemerintahan dan
memilili nomor induk pegawai nasional. Sementara itu, PPPK
diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian berdasarkan perjanjian
kerja sesuai dengan kebutuhan instansi pemerintah untuk jangka
waktu tertentu.
Manajemen ASN diselenggarakan berdasarkan Sistem Merit.
Manajemen ASN meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan;
pengadaan; pangkat dan jabatan; pengembangan karier; pola karier;
promosi; mutasi; penilaian kinerja; penggajian dan tunjangan;
penghargaan; disiplin; pemberhentian; jaminan pensiun dan jaminan
hari tua; dan perlindungan (LAN, Manajemen Aparatur Sipil Negara,
2014).
26

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan


Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan
profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber
daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman.
Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain: kepastian
hukum, profesionalitas, proporsionalitas, keterpaduan, delegasi,
netralitas, akuntabilitas, efektif dan efisien, keterbukaan, non
diskriminatif, persatuan, kesetaraan, keadilan, dan kesejahteraan.
2. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara
adalah segala bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh
instansi Pemerintah di pusat dan daerah dan dilingkungan
BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa baik dalam pemenuhan
kebutuhan masyarakat.
Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan
pelayanan prima adalah:
a. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan
masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
b. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai
penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi
warga negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan
pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut.
c. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib
mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya
terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik yang mereka
27

butuhkan, mekanisme penyelenggaraan layanan, jam pelayanan,


prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.
d. Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak
boleh dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara
yang lain atas dasar perbedaan identitas warga negara.
e. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus
memenuhi berbagai persyaratan dan membayar fee untuk
memperoleh layanan yang mereka butuhkan harus diterapkan
prinsip mudah dan murah. Hal ini perlu ditekankan karena
pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak
dimaksudkan untuk mencari keuntungan melainkan untuk
memenuhi mandat konstitusi.
f. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan
tujuan-tujuan yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan
tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja
yang sedikit, dan biaya yang murah.
g. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus
dapat dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti
fisik dan dapat dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait dengan
biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk
mendapatkan layanan tersebut.
h. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat.
Pertanggungjawaban di sini tidak hanya secara formal kepada
atasan akan tetapi yang lebih penting harus
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat luas
melalui media publik.
28

i. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai
alat melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa
keadilan bagi kelompok lemah ketika berhadapan dengan
kelompok yang kuat.
3. Whole of Government
Whole of government (WoG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang
lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.
Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan
perbedaan kategori hubungan antara kelembagaan yang terlibat
sebagai berikut:
a. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1) penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan
mempertimbangkan dampak;
2) dialog atau pertukaran informasi;
3) joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama
sementara.
b. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1) joint working, atau kolaborasi sementara;
2) joint ventrure, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama
pada pekerjaan besar yang menjadi urusan utama salah satu
peserta kerjasama;
3) satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk
sebagai mekanisme integratif.
c. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi
lagi menjadi:
1) aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang,
kerjasama pada isu besar yang menjadi urusan utama salah
satu peserta kerjasama;
2) union, berupa Unifikasi resmi, identitas masing-masing masih
nampak; merger, yaitu penggabungan ke dalam struktur baru.
Alasan penerapan WoG dalam sistem aparatur sipil Indonesia
adalah:
29

a. Adanya faktor-faktor eksternal seperti dorongan publik dalam


mewujudkan integrasi kebijakan, program pembangunan dan
pelayanan agar tercipta penyelenggaraan pemerintahan lebih
baik, selain itu perkembangan teknologi informasi, situasi dan
dinamika kebijakan yang lebih kompleks juga mendorong
pentingnya WoG.
b. Faktor-faktor internal dengan adanya fenomena ketimpangan
kapasitas sektoral sebagai akibat dari adanya nuansa
kompetisi antar sektor dalam pembangunan.
c. Keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat istiadat, serta
bentuk latar belakang lainnya mendorong adanya potensi
disintegritasi bangsa.
D. Tinjauan Umum tentang Literasi
Menurut Wikipedia, Literasi adalah istilah umum yang merujuk
kepada seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam
membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah
pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-
hari. Sehingga, literasi tidak bias lepas dari kemampuan berbahasa.
Literasi menurut Kemendikbud (2016:2) adalah kemampuan mengakses,
memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai
aktivitas, antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan
berbicara. UNESCO juga menjelaskan bahwa literasi adalah seperangkat
keterampilan yang nyata, khususnya keterampilan kognitif dalam
membaca dan menulis yang terlepas dari konteks di mana keterampilan
yang dimaksud diperoleh, dari siapa keterampilan tersebut diperoleh dan
bagaimana cara memperolehnya. Menurut UNESCO, pemahaman
seseorang mengenai literasi ini akan dipengaruhi oleh kompetensi bidang
akademik, konteks nasional, institusi, nila-nilai budaya serta pengalaman.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud)
Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti memperkuat
upaya pembentukan budaya literasi tersebut. Salah satu hal yang diatur
dalam Permendikbud itu adalah kegiatan 15 menit membaca buku
30

nonpelajaran sebelum waktu belajar dimulai. Pembiasaan membaca buku


ini dianggap dapat menumbuhkan minat baca serta meningkatkan
keterampilan membaca agar pengetahuan dapat dikuasai secara lebih
baik.
Dalam Kurikulum 2013 salah satu komponen kegiatannya adalah
literasi. Kegiatan literasi 15 menit sebelum pembelajaran. Kegiatan
tersebut untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan
meningkatkan kemampuan membaca melalui pembiasaan membaca
(literasi) sehingga terbentuk siswa yang mampu untuk bersaing di era saat
ini dan mendatang sesuai dengan nilai-nilai pancasila. Kegiatan tersebut
harus diterapkan guru melalui pembiasaan dengan praktik dan keteladaan
di sekolah, sehingga diperlukan komitmen guru dalam membudayakan
kegiatan literasi dengan merancang dan menerapkan berbagai kegiatan
yang dapat mengoptimalkan budaya literasi.
BAB III
UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA

A. PROFIL ORGANISASI
1. Dasar Hukum Pembentukan Organisasi
Nama Sekolah : SD Negeri 2 Slogoretno
NSS : 101031223022
NPSN : 20310887
Status : Negeri
Bentuk Pendidikan : SD
SK Pendirian Sekolah : 4212/016/XVII/30/84
Tanggal SK Pendirian : 12-01-1984
Akreditasi :B
Alamat : Nglerak RT 02/RW 02 Slogoretno,
Kec. Jatipurno, Kab.Wonogiri, 57693
Email : sdslogoretno@gmail.com
2. Visi, Misi, Tujuan, dan Nilai Sekolah
a. Visi SD N 2 Slogoretno Kecamatan Jatipurno
” Menciptakan Siswa Cerdas, Terampil, Taqwa serta Berbudi
luhur”
b. Misi SD N 2 Slogoretno Kecamatan Jatipurno
1) Menanamkan sikap religius melalui pengamalan ajaran agama
di sekolah
2) Menyelenggarakan kegiatan keagamaan diluar jam sekolah
secara berkala
3) Mendukung serta memajukan kegiatan siswa yang bersifat
positif berlandaskan iman dan taqwa
4) Mengoptimalkan PBM dengan PAKEM, bimbingan secara
intensif untuk mencapai ketuntasan belajar , daya serap baik,
dan berkarakter.
5) Meningkatkan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan
tingkat perkembangan dan kemampuan siswa

31
32

6) Menyelenggarakan berbagai kegiatan yang mendorong


kreatifitas, produktifitas, serta menambah wawasan untuk
siswa
c. Tujuan SD N 2 Slogoretno Kecamatan Jatipurno
Tujuan SDN 2 Slogoretno Kecamatan Jatipurno adalah
sebagai berikut :
1) Setiap siswa dan seluruh warga sekolah mampu
menunjukkan perilaku yang didasari akhlak dan budi pekerti
luhur;
2) Terlaksananya aktivitas keagamaan di sekolah dan
berprestasi di bidang keagamaan;
3) Meningkatkan kegiatan belajar mengajar yang optimal;
4) Melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang aktif, kreatif,
dan efektif;
5) Menanamkan budaya rajin membaca dan berkreativitas;
6) Persentase kelulusan siswa kelas VI mencapai 100%;
7) Peningkatan mutu akademik ditunjukkan dengan rata-rata
pencapaian KKM semua mapel ;
8) Membina anak-anak yang mempunyai prestasi untuk
menghadapi lomba;
9) Peningkatan kemampuan siswa dalam seni yang berjalan
efektif dan dapat meraih kejuaraan di tingkat kabupaten;
10) Mengembangkan potensi anak sesuai dengan bakat dan
kemampuannya;
11) Peningkatan kegiatan ekstra kurikuler yang efektif, untuk
menumbuhkembangkan potensi diri siswa.

d. Nilai SD Negeri 2 Slogoretno Kecamatan Jatipurno


33

Nilai SD Negeri 2 Slogoretno mengadopsi dari nilai Wonogiri


sebagai berikut:
a. S singkatan dari Stabilitas, menciptakan iklim yang kondusif;
b. U singkatan dari Undang-undang, mengandung arti bahwa
dalam menjalankan dan melaksanakan tugas dan fungsi sesuai
dengan Undang-Undang;
c. K singkatan dari Koordinasi, mengandung arti bahwa menjalin
koordinasi dilakukan baik ke atas maupun koordinasi kebawah;
d. S singkatan dari Sasaran, memiliki arti bahwa perencanaan
dalam hal apapun harus jelas dan tepat sasaran;
e. E singkatan dari Evaluasi; mengandung makna bahwa setiap
kegiatan dan program yang telah di laksanakan harus selalu di
lakukan evaluasi guna peningkatan kualitas maupun kuantitas
pada program tersebut.;
f. S singkatan dari Semangat Juang, mengandung arti bahwa
tanpa adanya semangat juang dari dalam diri kita maupun
seluruh elemen penyelenggara pemerintahan mustahil program
apapun tidak akan berjalan dengan baik.
g. BERIMAN, artinya harus berTuhan dan memiliki keyakinan
masing-masing sesuai dengan Agama yang di anut.
h. BERBUDAYA, artinya bahwa mengembangkan budaya yang
pernah ada dan tumbuh berkembang, termasuk melestarikan
budaya ketimuran saling menghormati menghargai dan
menjunjung tinggi etika sopan santun;
i. BERKEADILAN, artinya tidak memihak;
j. BERDAYA SAING, artinya harus memiliki daya saing yang
tinggi dan sehat;
k. DEMOKRATIS, menjunjung tinggi nilai-nilai keberagaman, nilai-
nilai demokrasi dan menjunjung tinggi hak dan kewajiban.
34

3. Struktur Organisasi dan Job Diskripsi

a. Adapun struktur organisasi SD Negeri 2 Slogoretno sebagai


berikut:

Kepala Sekolah : Supardi, S.Pd, M.Pd


Komite : Joko Sulistyo
Guru Kelas 1 : Suwening Widyastuti, S.Pd
Guru Kelas 2 : Desy Lestari, S.Pd
Guru Kelas 3 : Aris Krisyanto, S.Pd
Guru Kelas 4 : Yunita Anggraini, S.Pd
Guru Kelas 5 : Nia Octavia, S.Pd
Guru Kelas 6 : Sri Subekti, S.Pd
Guru PAI : Rabi’ah Rizqy Azizah, S.Pd
Guru Penjaskes : Suparmin, S.Pd.
Parjo, S.Pd.
Doky Saraswadi, S.Pd

Tabel 3.1 Pembagian Tugas Mengajar Guru SD N 2 Slogoretno


Kecamatan Jatipurno
35

No Nama/NIP Gol Jabatan Jenis Mengajar


Guru Kelas

1. Supardi, S. Pd, M.Pd IV/a Kepala - -


19610604 198012 1 003 Sekolah

2 Sri Subekti.S.Pd IV/a Guru Guru VI


19620626 198012 2 001 Pembina Kelas
3 Suwening W.,S.Pd IV/a Guru Guru I
19620411 198404 2 002 Pembina Kelas
4 Suparmin, S.Pd IV/a Guru Guru V-VI
19641110 198508 1 002 Pembina Penjas
5 Parjo, S.Pd IV/a Guru Guru I –II
1960901 198405 1 005 Pembina Penjas

6 Nia Octavia, S.Pd III/a Guru Guru V


199510112019022002 Penata Kelas
Muda
No Nama/NIP Gol Jabatan Jenis Mengajar
Guru Kelas

7 Rabi’ah Rizqy A., S.Pd. III/a Guru Guru I-VI


199503092019022003 Penata PAI
Muda
8 Aris Kristiyanto,S.Pd - Guru WB Guru III
Kelas
9 Yunita Anggraini, S.Pd - Guru WB Guru IV
Kelas

10 Doky Saraswadi, S.Pd - Guru WB Guru III-IV


Penjas

11 Desy Lestari, S.Pd - Guru WB Guru II


Kelas

SsumeSumber: SK Pembagian tugas mengajar SDN 2 Slogoretno


Kecamatan Jatipurno tahun 2019
b. Job Deskripsi
1) Kepala Sekolah
Tugas pokok dan fungsi kepala sekolah mengikuti konsep
EMASLIM (Edukator, Manager, Administrator, Supervisor,
Leader, Inovator, Motivator)
a) Sebagai Edukator: melaksanakan proses belajar mengajar
secara efektif dan efisien.
36

b) Sebagai Manager: menyusun perencanaan,


mengorganisasikan kegiatan, mengarahkan kegiatan,
melaksanakan pengawasan, melakukan evaluasi terhadap
kegiatan, menentukan kebijaksanaan, mengadakan rapat,
mengambil keputusan, mengatur proses belajar mengajar,
mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan
instansi terkait.
c) Sebagai Administrator: mengelola administrasi perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian,
pengawasan, mengelola administrasi KBM dan Bimbingan
dan Konseling (BK), mengelola administrasi kesiswaan,
mengelola administrasi ketenagaan, mengelola administrasi
keuangan, dan mengelola administrasi sarana prasarana.
d) Sebagai Supervisor: menyusun program supervisi,
melaksanakan program supervisi, dan menggunakan hasil
supervisi.
e) Sebagai Leader: dapat dipercaya, jujur dan
bertanggungjawab, memahami kondisi guru, karyawan dan
siswa, memiliki visi dan memahami misi sekolah, mengambil
keputusan urusan intern sekolah dan ekstern sekolah serta
membuat, mencari dann memilih gagasan baru.
f) Sebagai Inovator: melakukan pembaharuan di bidang KBM,
BK, ekstrakurikuler dan pengadaan; melaksanakan
pembinaan guru dan karyawan serta melakukan
pembaharuan dalam menggali sumber daya di komite
sekolah dan masyarakat
g) Sebagai Motivator: kemampuan mengatur lingkungan kerja
(Fisik), kemampuan mengatur suasana kerja (Non-fisik),
kemampuan menerapkan prinsip penghargaan dan
hukuman.
2) Guru Kelas
Tugas guru kelas adalah bertanggung jawab kepada Kepala
Sekolah dalam melaksanakan KBM, meliputi:
a) Membuat kelengkapan mengajar dengan baik & lengkap
37

b) Melaksanakan kegiatan pembelajaran


c) Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar,
ulangan harian, ulangan umum, dan ujian akhir
d) Melaksanakan analisis hasil ulangan harian
e) Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan
pengayaan
f) Mengisi daftar nilai anak didik
g) Melaksanakan kegiatan pembimbingan, kepada guru lain
dalam proses pembelajaran
h) Membuat alat pelajaran/alat peraga
i) Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni
j) Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan
kurikulum
k) Melaksanakan tugas tertentu di sekolah
l) Mengadakan pengembangan program pembelajaran
m) Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar anak
didik
n) Mengisi dan meneliti daftar hadir sebelum memulai
pelajaran
o) Mengatur kebersihan ruang kelas dan sekitarnya
p) Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk
kenaikan pangkat
3) Komite Sekolah
a) Tugas : menyelenggarakan rapat-rapat komite sesuai
program yang ditetapkan, bersama-sama sekolah
merumuskan dan menetapkan visi dan misi, menyusun
standar pembelajaran, menyusun rencana strategis
pengembangan sekolah, menyusun dan menetapkan
rencana progam tahunan, serta mengembangkan potensi
kearah prestasi unggulan, membahas dan turut
menetapkan pemberian tambahan kesejahteraan,
menghimpun, menggali dan mengelola sumber dana dan
kontribusi lainnya baik materil maupun non-material dari
masyarakat.
b) Fungsi: mengevaluasi program sekolah secara
proporsional, mengidentifikasi masalah serta mencari
solusinya, memberikan respon terhadap kurikulum yang
dikembangkan baik berstandar nasional maupun lokal.
38

Memberikan motivasi dan penghargaan, serta otonomi


profesional kepada staf pengajar, memantau kualitas
pelayanan dan hasil pendidikan di sekolah, mengkaji
laporan pertanggungjawaban pelaksanaan program,
menyampaikan usul/rekomendasi kepada pemda untuk
meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan.

4. Deskripsi SDM, Sarpras, dan Sumber Daya Lain


a. Lingkungan Sekolah :

Luas Tanah : 1.000 m2


b. Rombongan Belajar
Kelas I : 1 Rombongan Belajar
Kelas II : 1 Rombongan Belajar
Kelas III : 1 Rombongan Belajar
Kelas IV : 1 Rombongan Belajar
Kelas V : 1 Rombongan Belajar
Kelas VI : 1 Rombongan Belajar
c. Data dan Kondisi Ruang Kelas
Kelas I : 1 Ruang Dengan Kondisi Baik
Kelas II : 1 Ruang Dengan Kondisi Baik
Kelas III : 1 Ruang Dengan Kondisi Baik
Kelas IV : 1 Ruang Dengan Kondisi Baik
Kelas V : 1 Ruang Dengan Kondisi Baik
Kelas VI : 1 Ruang Dengan Kondisi Baik
d. Data Bangunan dan Ruang Lainnya
Ruang Guru : 1 Ruang dengan kondisi baik
Km/ WC : 3 Ruang dengan kondisi baik
Gudang : 1 Ruang dengan kondisi baik
Perpustakaan : 1 Ruang dengan kondisi baik
Musholla : 1 Ruang dengan kondisi baik
e. Data Siswa SDN 2 Slogoretno Kecamatan Jatipurno
Jumlah seluruh siswa : 80 orang
39

Kelas I : 5 orang
Kelas II : 15 orang
Kelas III : 18 orang
Kelas IV : 11 orang
Kelas V : 18 orang
Kelas VI : 13 orang
f. Data Guru dan Karyawan SDN 2 Slogoretno, Kecamatan
Jatipurno
Tabel 3.2 Keadaan Guru dan Karyawan SDN 2 Slogoretno,
Kecamatan Jatipurno
No. STATUS GURU PENDIDIKAN
SLTA D1 D2 D3 D4 S1 S2
1 Kepala Sekolah - - - - - - 1
2 Guru Kelas PNS - - - - - 3 -
3 Guru Kelas non PNS - - - - - 3 -
4 Guru Mapel PNS - - - - - 3 -
5 Guru Mapel Non PNS - - - - - 1 -
6 Tenaga Perpustakaan - - - - - - -
6 Penjaga - - - - - - -
JUMLAH 0 0 0 0 0 10 1
Sumber: SDN 2 Slogoretno Kecamatan Jatipurno tahun 2019

B. Tugas Jabatan Penulis


1. Tugas Aparatur Sipil Negara
Menurut Undang-undang Aparatur Sipil Negara Nomor 5
Tahun 2014 pasal 1, aparatur sipil negara memiliki tugas-tugas
diantaranya:
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat
Pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang- undangan;
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas; dan;
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Republik Indonesia
Selain tugas tersebut di atas, aparatur sipil negara juga
40

memiliki kode etik dan kode perilaku yang bertujuan untuk


menjaga martabat dan kehormatan ASN.
Kode etik dan kode perilaku tersebut diantaranya:
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab,
dan berintegritas tinggi;
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau
Pejabat yang Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan;
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien;
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya;
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait
kepentingan kedinasan;

j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas,


status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau
mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau
untuk orang lain.
2. Jabatan Fungsional Guru
Menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenegpan RB)
No. 16 tahun 2009, Jabatan fungsional guru adalah jabatan
fungsional yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung
jawab, dan wewenang untuk mlakukan kegiatan mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
41

mengevaluasi siswa pada pendidikan anak usia dini jalur


pendidikan formal, pendidikan dasar, dari pendidikan menengah
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang diduduki
oleh Pegawai Negeri Sipil. Jabatan fungsional guru adalah
jabatan tingkat keahlian termasuk dalam rumpun pendidikan
tingkat taman kanak- kanak, dasar, lanjutan, dan sekolah
khusus.
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi siswa pada pendidikan anak usia
dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah. Guru berkedudukan sebagai pelaksana teknis
fungsional di bidang pembelajaran/bimbingan dan tugas tertentu
pada jenjang pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
3. Tugas Pokok Guru
Tugas guru dijelaskan dalam Bab XI Pasal 39 Ayat 2 UU
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal
20 UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, serta Pasal
52 Peraturan Pemerintah No. 74 tahun 2008 tentang Guru.

Tugas pokok guru meliputi:


a. Merencanakan pembelajaran
b. Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu;
c. Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran
d. Membimbing dan melatih siswa / siswa;
e. Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;
f. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan
pokok yang sesuai;
g. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik
dan kompetensi secara berkelanjutan.
42

Tugas guru secara lebih terperinci dijelaskan dalam


Permendiknas No. 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, diantaranya :
a. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan
b. Menyusun silabus pembelajaran
c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP);
d. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
e. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada
mata pelajaran di kelasnya;
f. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran
g. Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan
dengan memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi;
h. Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang
menjadi tanggungjawabnya (khusus guru kelas);
i. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses
dan hasil belajar tingkat sekolah / madrasah dan nasional
j. Membimbing guru pemula dalam program induksi;
k. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler
roses pembelajaran;
l. Melaksanakan pengembangan diri
m. Melaksanakan publikasi ilmiah dan / atau karya inovatif; dan
n. Melakukan presentasi ilmiah

C. Role Model

Dalam pelaksanaan aktualisasi ini peserta menetapkan satu figur


role model yaitu Kepala Sekolah SD N 2 Slogoretno yaitu Supardi,
S.Pd., M.Pd.. Beliau sudah puluhan tahun mengabdikan diri untuk
dunia pendidikan. Sampai sekarang walaupun beliau sudah berumur
58 tahun beliau masih energik dan menunjukkan semangat yang
tinggi dalam menjalani tugas dan kewajibannya sebagai kepala
43

sekolah.

Beliau membuat penulis termotivasi untuk membiasakan diri agar


selalu disiplin, semangat dalam menjalankan tugas, dan berlatih untuk
senantiasa memperbaiki kinerja agar dapat meningkatkan kompetensi
diri dan menanamkan nilai ANEKA dalam diri penulis serta
memberikan pelayanan pendidikan yang lebih baik lagi.
BAB IV

RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI

A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterikatan dengan Nilai


ANEKA
Unit Kerja : SD Negeri 2 Slogoretno Kecamatan Jatipurno
Kabupaten Wonogiri
Isu yang diangkat : Rendahnya budaya literasi pada siswa kelas V SD
Negeri 2 Slogoretno Kecamatan Jatipurno
Kabupaten Wonogiri.
Judul : Optimalisasi budaya Literasi pada Siswa Kelas V
SD N 2 Slogoretno Kecamatan Jatipurno
Kabupaten Wonogiri.
Gagasan Penyelesaian Isu:
1. Membuat Pojok Baca sebagai sarana mengembangkan budaya
literasi. (Inovasi)
2. Melakukan kegiatan Literasi setiap hari Senin dan Rabu untuk
melatih keterampilan membaca siswa. (SKP)
3. Kegiatan Menyimak cerita “Story Time” setiap hari Selasa untuk
melatih keterampilan menyimak siswa.(SKP)
4. Kegiatan Menceritakan Kembali “Story Telling” setiap hari Kamis
untuk melatih keterampilan berbicara/berkomunikasi siswa. (SKP)
5. Kunjungan Perpustakaan (KURPUS) setiap hari Jum’at sebagai
pemanfaatan lingkungan literasi sebagai sarana belajar. (Inovasi)
6. Membuat Karya Literasi “Literacraft” setiap hari Sabtu untuk
mengaktifkan Mading Sekolah dan melatih keterampilan menulis
siswa. (Inovasi)
7. Reading Award di akhir bulan sebagai penghargaan pada siswa
yang rajin membaca, semakin banyak buku yang dibaca artinya
minat baca siswa semakin meningkat. (Inovasi)

44
45

Tabel 4.1
Rancangan Kegiatan Aktualisasi

Kontribusi
Output/Hasil Keterkaitan Kegiatan dengan terhadap Visi Misi Penguatan
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar ASN (ANEKA) Organisasi Nilai-Nilai
Organisasi

1 2 3 4 5 6 7
46

Kontribusi
Output/Hasil Keterkaitan Kegiatan dengan terhadap Visi Misi Penguatan
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar ASN (ANEKA) Organisasi Nilai-Nilai
Organisasi

1. Menyiapkan 1. Konsultasi dengan 1. Adanya persetujuan Akuntabilitas Melalui penerapan Kegiatan ini
Pojok Baca Kepala Sekolah dari kepala sekolah (Kejelasan) saya menjelaskan nilai-nilai dasar ASN memberikan
tentang pembuatan tentang pembuatan tentang rencana kegiatan (ANEKA) dalam penguatan
pojok baca pojok baca kepada kepala sekolah dengan kegiatan ini, nilai-nilai
jelas. diharapkan dapat organisasi
(Transparan) saya mendukung yaitu
melaksanakan kegiatan dengan terpenuhinya visi Koordinasi,
terbuka dan siap menerima kritik yaitu ” Menciptakan Sasaran,
dan saran. Siswa Cerdas, Semangat
Terampil, Taqwa Juang
Nasionalisme serta Berbudi
(Musyawarah, sila ke-4 luhur”.
Pancasila) saya berkonsultasi Kontribusi kegiatan
dengan kepala sekolah ini sebagai
mengenai pojok baca. perwujudan dari misi
(Berbahasa Indonesia, sila ke sekolah ke 6 yaitu:
3) Saya berkonsultasi “Menyelenggara
menggunakan Bahasa Indonesia kan berbagai
yang baik dan benar. kegiatan yang
mendorong
Etika Publik kreatifitas,
(Sopan Santun) saya konsultasi produktifitas, serta
dengan Kepala Sekolah dengan menambah
bahasa yang sopan dan wawasan untuk
santun. siswa ”.
47

Kontribusi
Output/Hasil Keterkaitan Kegiatan dengan terhadap Visi Misi Penguatan
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar ASN (ANEKA) Organisasi Nilai-Nilai
Organisasi

2. Menyiapkan alat 2.Tersedianya alat dan Anti Korupsi


dan bahan untuk bahan (Tanggung jawab) Saya
membuat pojok menyiapkan alat dan bahan
baca untuk membuat pojok baca
dengan tanggung jawab

Akuntabilitas
(Transparan) saya melaporkan
pengeluaran pada bendahara
sekolah sesuai dengan
kenyataan disertai dengan bukti
nota
48

Kontribusi
Output/Hasil Keterkaitan Kegiatan dengan terhadap Visi Misi Penguatan
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar ASN (ANEKA) Organisasi Nilai-Nilai
Organisasi

3. Membuat “pojok 3.Terwujudnya pojok Nasionalisme


baca” yang menarik baca (Gotong Royong-sila 3) saya
bekerjasama dengan siswa
membuat pojok baca

Anti Korupsi
(Tanggung Jawab) Saya
membuat pojok baca dengan
penuh tanggung jawab

Etika publik
(Kerjasama) Saya bekerja
sama dengan siswa untuk
membuat pojok baca.

Komitmen Mutu
(Efisien) saya bersama siswa
bekerjasama untuk hemat waktu
dan tenaga

(Kerja Keras) Menyelesaikan


pembuatan pojok baca dengan
semangat kerja keras
49

Kontribusi
Output/Hasil Keterkaitan Kegiatan dengan terhadap Visi Misi Penguatan
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar ASN (ANEKA) Organisasi Nilai-Nilai
Organisasi

4. Mengisi pojok baca 4.Tersedianya buku Akuntabilitas


dengan buku dari yang digunakan (Konsistensi) Saya mengganti
perpustakaan untuk pojok baca buku di pojok baca setiap satu
sekolah minggu sekali dan saya
menghimbau pada siswa untuk
selalu mengisi jurnal literasi
setelah membaca buku

Komitmen Mutu
(Efisien) Memanfaatkan buku
perpustakaan

Anti Korupsi
(Mandiri) saya melakukan
pemilihan buku untuk mengisi
pojok baca
50

Kontribusi
Output/Hasil Keterkaitan Kegiatan dengan terhadap Visi Misi Penguatan
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar ASN (ANEKA) Organisasi Nilai-Nilai
Organisasi

1. Konsultasi dengan 1. Disetujuinya Akuntabilitas Melalui penerapan Kegiatan ini


kepala sekolah kegiatan (Kejelasan) saya menjelaskan nilai-nilai dasar ASN memberikan
literasi pagi tentang rencana kegiatan (ANEKA) dalam penguatan
hari oleh kepada kepala sekolah dengan kegiatan ini, nilai-nilai
kepala jelas. diharapkan dapat organisasi
sekolah (Transparan) saya mendukung yaitu
melaksanakan kegiatan dengan terpenuhinya visi Sasaran,
terbuka dan siap menerima kritik yaitu ” Menciptakan Daya Saing,
dan saran. Siswa Cerdas, Berbudaya
Terampil, Taqwa
Nasionalisme serta Berbudi
Melakukan (Musyawarah, sila ke-4 luhur”.
kegiatan Literasi Pancasila) saya berkonsultasi Kontribusi kegiatan
2 pagi hari setiap dengan kepala sekolah ini sebagai
hari Senin dan mengenai kegiatan literasi di perwujudan dari misi
Rabu pagi hari sekolah ke 6 yaitu:
(Berbahasa Indonesia, sila ke “Menyelenggara
3) Saya berkonsultasi kan berbagai
menggunakan Bahasa Indonesia kegiatan yang
yang baik dan benar. mendorong
kreatifitas,
Etika Publik produktifitas, serta
(Sopan Santun) saya konsultasi menambah
dengan Kepala Sekolah dengan wawasan untuk
bahasa yang sopan dan siswa ”
santun.
51

Kontribusi
Output/Hasil Keterkaitan Kegiatan dengan terhadap Visi Misi Penguatan
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar ASN (ANEKA) Organisasi Nilai-Nilai
Organisasi

2. Membimbing siswa 2. Ditemukannya Akuntabilitas


memilih buku yang buku dengan (Konsistensi) saya
akan dibaca judul yang melaksanakan kegiatan Literasi
disukai siswa setiap pagi hari secara terus
menerus dan membimbing siswa
untuk mengisi jurnal literasi
setelah selesai membaca.
(Transparansi) saya memanggil
urutan nama siswa berdasarkan
jam kedatangan

Nasionalisme
(Adil -Sila ke-5) Penggunaan
jam datang siswa dimaksudkan
agar dalam pemilihan buku adil
dan tidak membedakan potensi
dan latar belakang siswa.
52

Kontribusi
Output/Hasil Keterkaitan Kegiatan dengan terhadap Visi Misi Penguatan
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar ASN (ANEKA) Organisasi Nilai-Nilai
Organisasi

3. Membimbing 3.Siswa membaca Anti Korupsi


kegiatan siswa dengan antusias (Tanggung jawab) Membimbing
membaca siswa saat membaca mandiri

4. Membimbing siswa 4. Terisinya jurnal Akuntabilitas


mengisi jurnal literasi (Konsistensi) Saya
literasi yang mengingatkan siswa untuk selalu
terdapat pada mengisi jurnal literasi setelah
pohon literasi kegiatan membaca

Komitmen Mutu
(Orientasi Mutu) Kegiatan
pengisian jurnal literasi
bertujuan untuk mengawasi
kegiatan literasi yang telah
dilakukan oleh siswa
53

Kontribusi
Output/Hasil Keterkaitan Kegiatan dengan terhadap Visi Misi Penguatan
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar ASN (ANEKA) Organisasi Nilai-Nilai
Organisasi

5. Membimbing siswa 5.Muncul


Anti Korupsi
menyampaikan isi keberanian
(Tanggung jawab) Membimbing
bacaan secara siswa untuk
siswa saat menyampaikan isi
lisan tampil di depan
bacaan
teman-
temannya

3 Menyimak Cerita: 1. Merencanakan 1. Terciptanya Akuntabilitas Melalui penerapan Kegiatan ini


“Story Time” kegiatan “Story kegiatan “story (Transparansi dan Kejelasan) nilai-nilai dasar ASN memberikan
Setiap Hari Time” time” yang saya membuat draf rencana (ANEKA) dalam penguatan
Selasa menarik dan kegiatan “Story Time” yang berisi kegiatan ini, nilai-nilai
menyenangkan jadwal cerita yang akan diharapkan dapat organisasi
dibacakan mendukung yaitu
(Konsistensi) saya terpenuhinya visi Semangat
melaksanakan kegiatan Story yaitu ” Menciptakan Juang,
Time setiap hari Selasa secara Siswa Cerdas, Sasaran,
terus menerus dan konsisten Terampil, Taqwa Keadilan,
2. Menyiapkan media 2.Tersedianya Anti Korupsi serta Berbudi Demokratis
“ story time” media “story (Tanggung jawab) saya luhur”.
time” menyiapkan media yang Kontribusi kegiatan
digunakan untuk bercerita ini sebagai
dengan penuh tanggung jawab perwujudan dari misi
sekolah ke -4 yaitu:
54

Kontribusi
Output/Hasil Keterkaitan Kegiatan dengan terhadap Visi Misi Penguatan
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar ASN (ANEKA) Organisasi Nilai-Nilai
Organisasi

3. Mengkondisikan 3.Kesiapan siswa Anti Korupsi Mengoptimalkan


kelas supaya untuk menyimak (Peduli) saya mengkondisikan PBM dengan
kondusif ketika cerita siswa dulu sebelum memulai PAKEM,
kegiatan “story cerita agar siswa lebih mudah bimbingan
time” menangkap isi dari bacaan secara intensif
untuk mencapai
Nasionalisme ketuntasan
(Berbahasa Indonesia-Sila ke belajar , daya
3) Saya menjelaskan aturan serap baik, dan
kegiatan “story time” dengan berkarakter.
Bahasa Indonesia yang baik dan
benar
4. Pelaksanaan 4.Tertanamnya Etika publik
kegiatan “story budaya literasi (Menghargai, komunikasi, dan
time” yang menarik sejak dini kerjasama) saya berkomunikasi
dan dengan Bahasa yang santun,
menyenangkan penyampaian cerita dengan
kata-kata yang mudah dipahami
oleh siswa
55

Kontribusi
Output/Hasil Keterkaitan Kegiatan dengan terhadap Visi Misi Penguatan
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar ASN (ANEKA) Organisasi Nilai-Nilai
Organisasi

5. Menyimpulkan isi 5.Meningkatkan


yang terkandung keterampilan Komitmen Mutu
dalam cerita menyimak siswa (Orientasi Mutu) Saya
bersama-sama dan memahami melakukan kegiatan “Story
isi cerita Time” bertujuan untuk
meningkatkan keterampilan
menyimak dan memahami isi
bacaan

4 Menceritakan 1.Menjelaskan 1. Siswa Akuntabilitas Melalui penerapan Kegiatan ini


Kembali : “Story mengenai “Story memahami (Konsistensi) saya nilai-nilai dasar ASN memberikan
Telling” setiap Telling” aturan main melaksanakan kegiatan Story (ANEKA) dalam penguatan
hari Kamis “Story Telling” Telling setiap hari Kamis secara kegiatan ini, nilai-nilai
konsisten diharapkan dapat organisasi
2. Menyiapkan bahan 2.Tersedianya Anti Korupsi mendukung yaitu Sasaran,
bacaan bahan bacaan (Tanggung jawab) saya terpenuhinya visi Budaya, Daya
sejumlah siswa menyiapkan bahan bacaan yaitu ” Menciptakan Saing,
Siswa Cerdas, Evaluasi
(Mandiri) Saya menyiapkan Terampil, Taqwa
bahan bacaan secara mandiri serta Berbudi
luhur”.
56

Kontribusi
Output/Hasil Keterkaitan Kegiatan dengan terhadap Visi Misi Penguatan
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar ASN (ANEKA) Organisasi Nilai-Nilai
Organisasi

3. Membimbing siswa 3.Siswa membaca Anti Korupsi Kontribusi kegiatan


membaca bacaan dengan antusias (Tanggung jawab) membimbing ini sebagai
yang diberikan siswa membaca mandiri perwujudan dari misi
sekolah ke-4 yaitu:
4. Memberi 4.Munculnya Anti Korupsi Mengoptimalkan
kesempatan siswa keberanian (Tanggung jawab) membimbing PBM dengan
untuk tampil siswa untuk siswa bercerita ke depan kelas PAKEM,
menceritakan tampil ke depan bimbingan
kembali cerita kelas secara intensif
yang dibaca untuk mencapai
57

Kontribusi
Output/Hasil Keterkaitan Kegiatan dengan terhadap Visi Misi Penguatan
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar ASN (ANEKA) Organisasi Nilai-Nilai
Organisasi

5. Memberikan 5.Meningkatkan Nasionalisme


apresiasi pada percaya diri (Penggunaan Bahasa
siswa yang berani siswa Indonesia, Sila ke-3) saya
tampil bercerita membimbing siswa bercerita
dengan menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar

Etika Publik
(Respect) Pemberian apresiasi
kepada siswa yang berani tampil
ketuntasan
ke depan
belajar , daya
serap baik, dan
Komitmen Mutu
berkarakter.
(Orientasi Mutu) Kegiatan
“Story Telling” bertujuan untuk
meningkatkan keterampilan
berbicara siswa
58

Kontribusi
Output/Hasil Keterkaitan Kegiatan dengan terhadap Visi Misi Penguatan
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar ASN (ANEKA) Organisasi Nilai-Nilai
Organisasi

1. Konsultasi 1. Disetujuinya Melalui penerapan Kegiatan ini


dengan Kepala kegiatan Akuntabilitas nilai-nilai dasar ASN memberikan
sekolah tentang kunjungan (Kejelasan) saya menjelaskan (ANEKA) dalam penguatan nilai-
kegiatan perpustakaan tentang rencana kegiatan kegiatan ini, nilai organisasi
kunjungan kepada kepala sekolah dengan diharapkan dapat yaitu
perpustakaan jelas. mendukung Berbudaya,
(Transparan) saya terpenuhinya visi Daya saing,
melaksanakan kegiatan dengan yaitu ” Menciptakan Evaluasi
terbuka dan siap menerima kritik Siswa Cerdas,
dan saran. Terampil, Taqwa
serta Berbudi
Nasionalisme luhur”.
(Musyawarah, sila ke-4 Kontribusi kegiatan
Pancasila) saya berkonsultasi ini sebagai
dengan kepala sekolah perwujudan dari misi
Kurpus mengenai kegiatan kunjungan ke sekolah ke-6 yaitu:
(Kunjungan perpustakaan Menyelenggara kan
5 Perpustakaan) (Berbahasa Indonesia, sila ke berbagai kegiatan
setiap hari 3) Saya berkonsultasi yang mendorong
Jum’at menggunakan Bahasa Indonesia kreatifitas,
yang baik dan benar. produktifitas, serta
menambah
Etika Publik wawasan untuk
(Sopan Santun) saya konsultasi siswa
dengan Kepala Sekolah dengan
bahasa yang sopan dan
59

Kontribusi
Output/Hasil Keterkaitan Kegiatan dengan terhadap Visi Misi Penguatan
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar ASN (ANEKA) Organisasi Nilai-Nilai
Organisasi

2. Membagi siswa 2. Terbentuknya Nasionalisme


dalam kelompok kelompok baca (Musyawarah-Sila ke-4) saya
untuk membaca membagi siswa dalam kelompok
Bersama dengan untuk berdiskusi
bacaan yang sama
(Tidak Diskriminasi_ sila 5)
saya membagi siswa dengan adil
tidak membeda-bedakan

3.Mengajak siswa 3.Siswa Akuntabilitas


untuk berkunjung ke berkunjung ke (Konsistensi) saya
perpustakaan perpustakaan melaksanakan kegiatan
Kunjungan Perpustakaan setiap
hari jum’at secara terus
menerus dan konsisten
(Kejelasan) saya menjelaskan
tugas yang akan dilaksanakan
dengan jelas
60

Kontribusi
Output/Hasil Keterkaitan Kegiatan dengan terhadap Visi Misi Penguatan
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar ASN (ANEKA) Organisasi Nilai-Nilai
Organisasi

4. Membimbing siswa 4.Tersedianya Akuntabilitas


untuk membuat soal-soal (Kepercayaan) Saya
pertanyaan dari yang dibuat memberikesempatan siswa
bacaan yang dibaca siswa untuk bereksplorasi membuat
pertanyaan namun tetap dalam
bimbingan

Anti Korupsi
(Tanggung jawab) Membimbing
siswa membuat pertanyaan dari
bacaan.
5.Siswa saling 5. Siswa saling Etika Publik
memberi bertukar soal (Menghargai, komunikasi, dan
pertanyaan pada dan saling kerjasama) saya membimbing
anggota lain bekerja sama siswa untuk bekerjasama dalam
dalam satu menjawab soal diskusi
kelompok
Akuntabilitas
(Transparan) Saya memberikan
umpan balik dan refleksi dari
kegiatan bertukar pertanyaan
siswa
61

Kontribusi
Output/Hasil Keterkaitan Kegiatan dengan terhadap Visi Misi Penguatan
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar ASN (ANEKA) Organisasi Nilai-Nilai
Organisasi

6 Membuat Karya 1.Konsultasi dengan 1. Disetujuinya Akuntabilitas Melalui penerapan Kegiatan ini
Literasi kepala sekolah kegiatan (Konsistensi) saya nilai-nilai dasar ASN memberikan
“Literacraft” literacraft untuk melaksanakan kegiatan (ANEKA) dalam penguatan
setiap hari mengaktifkan Literacraft setiap hari Sabtu kegiatan ini, nilai-nilai
Sabtu untuk madding secara terus menerus dan diharapkan dapat organisasi
mengaktifkan sekolah konsisten mendukung yaitu
Mading Sekolah terpenuhinya visi Koordinasi,
Nasionalisme yaitu ” Menciptakan Semangat
(Musyawarah, sila ke-4 Siswa Cerdas, juang,
Pancasila) saya berkonsultasi Terampil, Taqwa Sasaran,
dengan kepala sekolah tentang serta Berbudi Keadilan
kegiatan “Literacraft” untuk luhur”.
mengaktifkanMading Sekolah Kontribusi kegiatan
ini sebagai
Etika Publik perwujudan dari misi
(Sopan Santun) saya konsultasi sekolah ke-6 yaitu:
dengan Kepala Sekolah dengan Menyelenggarakan
bahasa yang sopan dan berbagai kegiatan
santun. yang mendorong
kreatifitas,
62

Kontribusi
Output/Hasil Keterkaitan Kegiatan dengan terhadap Visi Misi Penguatan
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar ASN (ANEKA) Organisasi Nilai-Nilai
Organisasi

2. Membimbing 2.Hasil karya Akuntabilitas produktifitas, serta


siswa membuat siswa (Kejelasan) Saya menambah
Karya Literasi menyampaikan tema sebelum wawasan untuk
“Literacraft” siswa membuat Karya Literasi siswa
“Literacraft”

Anti Korupsi
(Tanggung jawab) Saya
membimbing siswa membuat
Karya Literasi “Literacraft”

3. Mengumpulkan 3.Terkumpulnya Anti Korupsi


literacraft siswa hasil karya (Disiplin) Saya mengingatkan
siswa tepat siswa untuk disiplin waktu
waktu sehingga tidak ada siswa yang
terlambat mengumpulkan
karyanya,
(Adil) saya tidak memihak siswa
dalam pemberian waktu
pengumpulan karya
63

Kontribusi
Output/Hasil Keterkaitan Kegiatan dengan terhadap Visi Misi Penguatan
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar ASN (ANEKA) Organisasi Nilai-Nilai
Organisasi

4. Memilih karya 4.Terpilihnya Akuntabilitas


terbaik untuk karya terbaik (Transparan) Pemilihan karya
ditempel di siswa terbaik dilakukan dengan
Mading musyawarah sehingga tidak ada
diskriminasi karya siswa

Nasionalisme
(Musyawarah- Sila-4) Pemilihan
karya terbaik dengan
musyawarah dengan siswa.
(Tidak memihak_Sila ke-5)
Menentukan siswa yang paling
banyak membaca tidak memihak
kepada salah satu siswa

Etika publik
(Menghargai, komunikasi, dan
kerjasama) saya menghargai
pendapat setiap siswa dan
membahasnya dalam
musyawarah agar dihasilkan
kesepakatan.
64

Kontribusi
Output/Hasil Keterkaitan Kegiatan dengan terhadap Visi Misi Penguatan
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar ASN (ANEKA) Organisasi Nilai-Nilai
Organisasi

5.Karya siswa yang 5.Pengarsipan


belum dipajang di karya siswa Komitmen Mutu
Mading siswa (Orientasi Mutu) Tujuan
dimasukkan ke pelaksanaan kegiatan ini untuk
dalam “Kantong membentuk siswa memiliki
Kreativitas” untuk budaya literasi.
menyimpan karya
literasi
7 Reading Award di 1.Merekap data buku 1.Rekapitulasi Akuntabilitas Melalui penerapan Kegiatan ini
akhir bulan bacaan yang dibaca siswa yang (Transparasi) Saya merekap nilai-nilai dasar ASN memberikan
siswa dari jurnal paling banyak data bacaan siswa dengan (ANEKA) dalam penguatan
literasi membaca dari transparan, tanggung jawab, dan kegiatan ini, nilai-nilai
jurnal literasi adil diharapkan dapat organisasi
dilakukan secara mendukung yaitu Sasaran,
transparan dan terpenuhinya visi Evaluasi,
akuntabel yaitu ” Menciptakan Keadilan
Siswa Cerdas,
65

Kontribusi
Output/Hasil Keterkaitan Kegiatan dengan terhadap Visi Misi Penguatan
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar ASN (ANEKA) Organisasi Nilai-Nilai
Organisasi

2.Menentukan 2.Daftar peringkat Akuntabilitas Terampil, Taqwa


siswa yang siswa yang akttif (Transparasi) Saya memiliki serta Berbudi
membaca buku membaca dan rekap data jumlah bacaan siswa luhur”.
paling banyak terpilihnya 3 Nasionalisme Kontribusi kegiatan
orang siswa (Tidak Diskriminatif- Sila ke-5) ini sebagai
sebagai Saya menentukan siswa yang perwujudan dari misi
pemenang paling banyak membaca tidak sekolah ke-5 yaitu:
Reading Award memihak kepada salah satu Meningkatkan
yang ditentukan siswa berdasarkan hasil rekapan potensi,
secara adil dan kecerdasan, dan
tidak berpihak Anti Korupsi minat sesuai
(Jujur) Saya tidak menambah dengan tingkat
atau mengurangi jumlah bacaan perkembangan dan
siswa kemampuan siswa
66

Kontribusi
Output/Hasil Keterkaitan Kegiatan dengan terhadap Visi Misi Penguatan
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar ASN (ANEKA) Organisasi Nilai-Nilai
Organisasi

3.Mengumumkan 3.Pemberian Etika Publik


hasil dan hadiah (Respect) Pemberian apresiasi
pemberian reward kepada siswa kepada siswa yang rajin
pada siswa yang dengan membaca
membaca buku transparan Komitmen Mutu
paling banyak (Inovasi) Kegiatan “Reading
Award” merupakan inovasi
dalam meningkatkan minat baca
siswa

(Sumber: Data dielaborasi penulis, 2019)


67

B. Jadwal Rancangan Aktualisasi


Tabel 4.2.
Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi di SD Negeri 2 Slogoretno

N Juli 2019 Agustus 2019


Kegiatan Bukti Kegiatan
o 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Membuat Pojok √ √ √ √ √ √ Foto,Video,
Baca Dokumen
2 Literasi setiap hari √ √ √ √ Foto,Video,
Senin dan Rabu Dokumen
3 Menyimak Cerita: √ √ √ Foto,Video,
“Story Time” Setiap Dokumen
Hari Selasa
4 Bercerita : “Story √ √ √ Foto,
Telling” setiap hari Video,Dokumen
Kamis
5 Kurpus (Kunjungan √ √ √ Foto,Video,
Perpustakaan) Dokumen
setiap hari Jum’at
6 Membuat √ √ √
“Literacraft” setiap
Foto,Video,
hari Sabtu untuk Dokumen
mengaktifkan
Mading Sekolah
7 Reading Award di Foto,Video,
akhir bulan Dokumen
68

Agustus 2019 September 2019 Bukti


No Kegiatan
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kegiatan
1 Menyiapkan Pojok ┼ ┼ Foto,Video,
Baca Dokumen
2 Melakukan kegiatan √ √ √ √ √ √ ┼ ┼ Foto,Video,
Literasi setiap hari Dokumen
Senin dan Rabu
3 Menyimak Cerita: √ √ √ ┼ ┼ Foto,Video,
“Story Time” Setiap Dokumen
Hari Selasa
4 Bercerita : “Story √ √ √ ┼ ┼ Foto, Video,
Telling” setiap hari Dokumen
Kamis
5 Kurpus (Kunjungan √ √ √ ┼ ┼ Foto,Video,
Perpustakaan) Dokumen
setiap hari Jum’at
6 Membuat √ √ √ ┼ ┼
“Literacraft” setiap
Foto,Video,
hari Sabtu untuk Dokumen
mengaktifkanMading
Sekolah
7 Reading Award di √ ┼ ┼ Foto,Video,
akhir bulan Dokumen

Keterangan: Hari Libur ┼ Bimbingan dan pembuatan Laporan Aktualisasi


√ Pelaksanaan Aktualisasi

(Sumber: Data dielaborasi penulis, 2019)


66

C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala


Kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN akan dilaksanakan
pada institusi tempat kerja penulis. Dalam pelaksanaannya
dimungkinkan terjadinya kendala-kendala yang berisiko
menghambat kegiatan yang telah direncanakan menjadi kurang
optimal. Oleh karena itu diperlukan antisipasi untuk menghadapi
kendala-kendala tersebut, sehingga dampak yang menghambat
kegiatan tersebut dapat diminimalisir. Antisipasi dalam menghadapi
kendala-kendala selama aktualisasi dapat dijelaskan lebih lanjut
pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.3 Antisipasi Menghadapi Kendala-kendala


Aktualisasi
Antisipasi Strategi menghadapi
No. Kegiatan Kendala menghadapi kendala
kendala
1. Membuat Terbatasnya Memanfaatkan Memanfaatkan sarana
Pojok anggaran yang sarana prasarana yang ada
Baca digunakan untuk prasarana yang untuk membuat pojok
membuat pojok ada untuk baca
baca yang membuat pojok
menarik baca

2. Melakukan Siswa bosan Mengganti buku Melakukan penyegaran


kegiatan dengan bacaan setiap satu bulan buku bacaan setiap tiga
Literasi yang sekali hari sekali, menambah
setiap hari disediakan koleksi buku
Senin dan
Rabu
67

Antisipasi Strategi menghadapi


No. Kegiatan Kendala menghadapi kendala
kendala
3 Kurangnya Menyiapkan tema Cerita tidak hanya
persiapan guru cerita beberapa berasal dari guru namun
Menyimak dalam hari sebelum terkadang siswa diminta
Cerita: menentukan kegiatan dongeng untuk bercerita
“Story Time” tema cerita yang pagi dimulai
Setiap Hari akan
Selasa disampaikan

4 Kurangnya Menyiapkan Mencari bacaan yang


persiapan guru bacaan beberapa sesuai tema
Menceritakan
dalam hari sebelum pembelajaran di
kembali : “Story
menyiapkan kegiatan dongeng berbagai media dan
Telling” setiap
bacaan yang pagi dimulai menerapkannya dalam
hari Kamis
akan dibaca kegiatan “Stpry Telling”
siswa
5 Kurpus Minat kunjung Merapikan Bekerjasama dengan
(Kunjungan siswa ke perpustakaan rekan guru merapikan
Perpustakaan) perpustakaan agar menarik perpustakaan
setiap hari rendah perhatian siswa
Jum’at
6 Membuat Ketidakdisiplina Membuat Menepati kesepakatan
“Literacraft” n siswa dalam kesepakatan dan memberi hukuman
setiap hari pengumpulan pengumpulan pada siswa yang tidak
Sabtu untuk tugas. tugas siswa. menepati kesepakatan
mengaktifkan batas pengumpulan.
Mading
Sekolah
7 Siswa Selalu Menghimbau dan
membaca buku mengingatkan mengingatkan siswa
namun lupa siswa untuk untuk mengisi jurnal
Reading Award mengisi jurnal menulis di jurnal baca.
di akhir bulan baca baca.

(Sumber: Data dielaborasi penulis, 2019)


BAB V PENUTUP

Isu yang menjadi prioritas utama untuk diselesaikan yaitu belum


optimalnya budaya literasi pada siswa kelas V SDN 2 Slogoretno
Kecamatan Jatipurno Kabupaten Wonogiri. Dari isu tersebut,
didapatkan 7 gagasan kegiatan untuk memecahkan permasalahan yang
ada. Adapun kegiatan tersebut sebagai berikut:
1. Membuat Pojok Baca sebagai sarana mengembangkan budaya
literasi.
2. Melakukan kegiatan Literasi setiap hari Senin dan Rabu untuk
melatih keterampilan membaca siswa.
3. Kegiatan Menyimak cerita “Story Time” setiap hari Selasa untuk
melatih keterampilan menyimak siswa.
4. Kegiatan Menceritakan Kembali “Story Telling” setiap hari Kamis
untuk melatih keterampilan berbicara/berkomunikasi siswa.
5. Kunjungan Perpustakaan (KURPUS) setiap hari Jum’at sebagai
pemanfaatan lingkungan literasi sebagai sarana belajar.
6. Membuat Karya Literasi “Literacraft” setiap hari Sabtu untuk
mengaktifkan Mading Sekolah dan melatih keterampilan menulis
siswa.
7. Reading Award di akhir bulan sebagai penghargaan pada siswa
yang rajin membaca, semakin banyak buku yang dibaca artinya
minat baca siswa semakin meningkat.
Pentingnya upaya pengoptimalan budaya literasi pada kelas V SD
Negeri 2 Slogoretno akan memberi dampak yang baik. Kegiatan ini dapat
menumbuhkan kecintaan membaca dan pengalaman belajar yang
menyenangkan sekaligus merangsang imajinasi dan kreatifitas siswa.
Selain itu, kegiatan ini dapat membantu siswa dalam membiasakan diri
untuk membaca, menyimak, berbicara dan menulis yang nantinya dapat
menjadi dasar dalam kemampuan membaca menuju jenjang pendidikan
yang lebih tinggi.

68
69

Dampak yang terjadi apabila tidak dilaksanakan maka


keterampilan berbahasa siswa akan kurang, menurunnya minat baca
siswa sehingga berpengaruh pada hasil belajar siswa, rendahnya
pengetahuan siswa karena kurangnya informasi yang mereka dapat
sehingga mudah dipengaruhi oleh pemahaman yang negatif, serta tidak
berkembangnya kreativitas siswa. Dampak jangka panjang siswa
kurang wawasan luas cenderung akan mengalami kesulitan pada
kehidupan sosialnya karena tidak dapat berkomunikasi dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Basseng, & Purwana, B. H. (2015). Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai


Negeri Sipil : Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Fatimah, E., & Irawati, E. (2017). Akuntabilitas : Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS. Jakarta: Elmbaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Ferrijana, S., Suhartono, B., & Erawanto, S. (2017). Kesiapsiagaan Bela


Negara : Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II
dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

https://id.wikipedia.org/wiki/Literasi diakses tanggal 24 Juli 2019

Kemendikbud. dkk. (2016). Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Dasar.


Jakarta: Kemendikbud

Kemendikbud. (2016). Media Komunikasi dan Inspirasi Jendela Pendidikan dan


Kebudayaan: Gerakan Literasi untuk Tumbuhkan Budaya Literasi Edisi 6.
Jakarta: Kemendikbud

Kumorotomo, W., Wirapradja, N. R., & Imbaruddin, A. (2017). Etika Publik :


Modul Pendidikan dan Pelatihan Calon PNS. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Latief, Y., Suryanto, A., & Muslim, A. A. (2015). Nasionalisme : Modul Pendidikan
dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Adinistrasi
Negara.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 23


Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti. Tersedia di
http://simpuh.kemenag.go.id/regulasi/permendik -bud_23_15.pdf (diakses
dan diunduh 22 Juli 2019)

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi


Birokrasi (Permenegpan RB) No. 16 tahun 2009 tentang Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Tersedia di
http://bkd.wonogirikab.go.id/upload/download/ -
15d0f035a8a14dd191a8dbc2c414b51d_PERMENPAN2009_016.pdf
(diakses dan diunduh 23 Juli 2019)

Perlan No. 12 tahun 2018 tentang Pelatihan dasar CPNS. Tersedia di


https://sipka.lan.go.id/download/file?path=public%2Fkebi -
jakan&name=1548760096_237898699.pdf (diakses dan diunduh 20 Juli
70
71

2019)

Permendiknas No. 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional


Guru dan Angka Kreditnya. Tersedia di
https://jatim.kemenag.go.id/file/file/peraturantentangPNS/vsef141386409
1.pdf (diakses dan diunduh 22 Juli 2019)

Peraturan Pemerintah No. 74 tahun 2008 tentang Guru. Tersedia di


http://simpuh.kemenag.go.id/regulasi/pp_74_08.pdf. (diakses dan
dunduh 22 Juli 2019)

Purwanto, E. A., Tyastiani, D., Taufiq, A., & Novianto, W. (2017). Pelayanan
Publik : Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga
Adminstrasi Negara.

Suwarno, Y., & Sejati, T. A. (2017). Whole of Goverment : Modul Pelatihan


Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Tim Penulis Komisi Pemberantasan Korupsi. (2015). Anti Korupsi : Modul


Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan I/II dan Golongan III.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur


Sipil Negara. Tersedia di https://luk.staff.ugm.ac.id/-atur/UU5-
2014AparaturSipilNegara.pdf (diakses dan diunduh 20 Juli 2019)

Undang-Undang Republik Indonesia 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.


Tersedia di http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/UU14-2005GuruDosen.pdf.
(diakses dan dunduh 22 Juli 2019)

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional. Tersedia di https://kelem-
bagaan.ristekdikti.go.id/wp content/uploads/2016/08/UU_no-
_20_th_2003.pdf (diakses dan diunduh 20 Juli 2019)

Yuniarsih, T., & Tauifiq, M. (2015). Komitmen Mutu : Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan I dan II. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
72

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

Nama Lengkap (dengan gelar) Nia Octavia, S.Pd.


Formasi Jabatan Guru Kelas Ahli Pertama
NIP 199510112019022002
Tempat dan Tanggal lahir Wonogiri, 11 Oktober 1995
a. Jalan Nglerak RT 03 RW 04
b. Kelurahan/Desa Slogoretno
Alamat c. Kecamatan Jatipurno
d. Kabupaten/Kota Wonogiri
e. Provinsi Jawa Tengah
Nomor Telepon/Faks/HP 082161890886
e-mail niaoctavia80@gmail.com
Instasi Kantor SDN 2 Slogoretno Kecamatan
Jatipurno

Alamat Kantor Nglerak RT 02 RW 02


Slogoretno, Kecamatan
Jatipurno, Kabupaten Wonogiri

Nomor Telepon Kantor -


Alamat email Kantor sdslogoretno@gmail.com
73

B. Riwayat Pendidikan

Nama Sekolah /
No Tingkat Tempat Jurusan Lulus
Perguruan Tinggi
1 SD SDN 2 SLOGORETNO WONOGIRI - 2007

2 SMP SMPN 1 JATIPURNO WONOGIRI - 2010

3 SMA SMAN 2 WONOGIRI WONOGIRI IPA 2013

UNIVERSITAS
4 S-1 SURAKARTA PGSD 2017
SEBELAS MARET

Anda mungkin juga menyukai