Anda di halaman 1dari 83

LAPORAN AKTUALISASI

PENINGKATAN PEMAHAMAN REMAJA TENTANG PENTINGNYA


MENGKUTI POSYANDU REMAJA MELALUI METODE KOMUNIKASI
INFORMASI DAN EDUKASI DI DESA DUNTANA WILAYAH KERJA UPTD
PUSKESMAS LEWOLAGA KABUPATEN FLORES TIMUR
DISUSUN OLEH :

NAMA : MARIA FELMI FERNANDEZ, A.MD.KEB

NIP : 19931115 202203 2 004

ANGKATAN : LX

NOMOR ABSEN : 18

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH

PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

SEPTEMBER 2022

|Laporan Aktualisasi i
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Aktualisasi dengan Judul: “PENINGKATAN PEMAHAMAN REMAJA TENTANG


PENTINGNYA MENGIKUTI POSYANDU REMAJA MELALUI METODE KOMUNIKASI
INFORMASI DAN EDUKASI DI DESA DUNTANA WILAYAH KERJA UPTD
PUSKESMAS LEWOLAGA KABUPATEN FLORES TIMUR”
diajukan oleh:

Nama : Maria Felmi Fernandez, A.md.Keb


NIP : 19931115 202203 2 004
Jabatan : Pelaksana Terampil Bidan
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Lewolaga Kabupaten Flores Timur

telah berhasil diseminarkan dan diterima sebagai salah satu persyaratan yang diwajibkan
untuk menyelesaikann Pelatihan Dasar CPNS

Kupang,6 September /2022

Mengesahkan:
Pembimbing:
Nama : Johny C.M.Lapuisaly, SE,MM ……………………
NIP : 19691125 199503 1 005
Mentor :
Nama : Syprianus Payong Mangu, SH ……………………
NIP : 19670801 200604 1 011
Penguji :
Nama : IR.Jeane Netty Dethan ……………………
NIP : 19660610 199403 2 010

Mengetahui:
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Timur

Henderina Sintiche Laiskodat.SP.,M.Si


Pembina Utama Muda
NIP. 197107071997032008

|Laporan Aktualisasi ii
LEMBAR PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :


1. Nama : Johny C.M. Lapuisaly, SE, MM

NIP : 19691125 199503 1 005

Pangkat/Golongan : Pembina Tingkat I (IV/b)


Jabatan : Widyaiswara Ahli Madya

2. Nama : Syprianus Payong Mangu, SH

NIP : 19670801 200604 1 011

Pangkat/Golongan : Pembina (IV/A)


Jabatan : Kepala Bidang Pengembangan
Kompetensi Aparatur

Sebagai Coach/Pembimbing dan Mentor peserta Pelatihan Dasar CPNS

Nama : Maria Felmi Fernandez, Amd.Keb


NIP : 19931115 202202 200 4
Pangkat/Golongan : Pengatur (II/c)
Jabatan : Pelaksana Terampil Bidan
Unit kerja : UPTD Pueskesmas Lewolaga

Telah menyetujui laporan aktualisasi, dengan judul dan kegiatan aktualisasi sebagai berikut:

Judul Rancangan Aktualisasi Kegiatan aktualisasi


Peningkatan Pemahaman Remaja 1. Melapor diri dan melakukan
konsultasi dengan kepala
Tentang Pentingnya Mengikuti
puskesmas
Posyandu Remaja Melalui Metode 2. Membuat media informasi
melalui materi KIE dan
Komunikasi Informasi dan Edukasi
Leaflet
Di Desa Duntana Wilayah Kerja 3. Melaksanakan kegiatan
posyandu remaja rutin setiap
UPTD Puskesmas Lewolaga
bulan dengan melibatkan
Kabupaten Flores Timur orang tua dan aparat desa
4. Memberikan KIE tentang
pentingnya posyandu remaja,
kesehatan reproduksi remaja,

|Laporan Aktualisasi iii


bahaya pernikahan dini,
penyakit menular seksual, dan
pencegahan penyalahgunaan
Napza bagi remaja.
5. Melakukan evaluasi kegiatan
6. Membuat laporan aktualisasi

Kupang, 08 Juli 2022


Mentor Pembimbing/Coach

Syprianus Payong Mangu, SH Johny C.M. Lapuisaly, SE, MM


NIP. 196708012006041011 NIP.196911251995031005

|Laporan Aktualisasi iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan
berkat-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan in.
Laporan ini dapat terwujud atas bimbingan, arahan dan bantuan dari berbagai
pihak dan pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan penghargaan dan ucapan terima
kasih kepada :
1. Pemerintah Daerah Kabupaten Flores Timur yang telah mengirim peserta Latihan Dasar
CPNS tahun 2022 di BPSDMD Provinsi NTT
2. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur
yang telah menyelenggarakan Latihan Dasar CPNS tahun 2022
3. Ibu Wilfrida Heliana Keron, Amd. Kep selaku Kepala UPTD Puskesmas Lewolaga yang
telah memberikan ijin untuk melaksanakan aktualisasi di puskesmas
4. Bapak Syprianus Payong Mangu, SH yang selaku mentor yang telah memberikan arahan
dan bimbingan selama proses habituasi
5. Ibu Ir.Jeane Netty Dethan selaku penguji yang telah memberikan arahan sejak seminar
rancangan aktualisasi hingga ujian akhir ini
6. Bapak Johny C.M. Lapuisaly, SE, MM selaku coach yang telah membimbing sejak
penyusunan rancangan aktualisasi hingga penyelesaian laporan aktualisasi ini.
7. Keluargaku tercinta (orang tua tersayang, anak cantik aurel, kedua kaka ku yanti dan ani
fernandez, kedua adik ku Dita dan Dito, ponakan ganteng Noyan, kaka ipar Ir nani dan
orang tersayang Rhycard) yang dengan penuh kasih sayang mendukung seluruh kegiatan
aktualisasi hingga penyelesaian laporan
8. Teman-teman CPNS 2022 di UPTD Puskesmas Lewolaga serta Teman-teman Peserta
Latihan Dasar Golongan II Angkatan 60, atas dukungan dan kerjasamanya.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak terdapat
kesalahan dan kekurangan.Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik dalam
laporan ini sehingga dapat menyempurnakan laporan ini.
Kupang, 6 september 2022

Penulis

|Laporan Aktualisasi v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................. ii
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................ iii
KATA PENGANTAR...................................................................................... iv
DAFTAR ISI..................................................................................................... v
DAFTAR TABEL…......................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ vii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A. Latar belakang.............................................................................. 1
B. Isu Prioritas….............................................................................. 3
C. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi................................................... 4
D. Ruang lingkup kegiatan aktualisasi.............................................. 5
E. Nilai-nilai dasar ASN................................................................... 5
F. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI.................................... 5
G. Smart ASN................................................................................... 5
BAB II DESKRIPSI ORGANISASI........................................................... 8
A. Visi dan Misi Daerah................................................................... 8
B. Gambaran Unit Kerja................................................................. 8
1. Deskripsi 10
Umum..................................................................... 11
2. Deskripsi Khusus.................................................................... 11
C. Struktur Organisasi.......................................................................
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI..................................................... 20
A. Identifikasi 20

|Laporan Aktualisasi vi
Isu............................................................................... 38
B. Analisis PrioritasIsu……………………...................................... 38
C. Isu Prioritas………………………………................................... 38
D. Gagasan Pemecahan Isu................................................................ 38
E. Kegiatan Rancangan Aktualisasi................................................. 38
F. Rencana Kegiatan Aktualisasi......................................................
BAB IV HASIL AKTUALISASI................................................................... 39
A. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi................................................
B. Deskripsi Hasil Pelaksanaan Aktualisasi...................................... 39
C. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi………………………………. 59
D. Pengendalian Aktualisasi oleh Coach Dan Mentor…………….. 60
E. Analisis Dampak Implementasi Sikap Dan Prilaku..............…… 64

BAB V PENUTUP......................................................................................... 67
A. Kesimpulan................................................................................... 67
B. Saran............................................................................................. 68
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 69
LAMPIRAN
BIODATA PENULIS 70

|Laporan Aktualisasi vii


DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Luas Wilayah Kerja Puskesmas Lewolaga………………………... 22

Tabel 2.2 Sumber daya manusia di Puskesmas Lewolaga…………………... 23


24
Tabel 3.1 Daftar/List Isu………………...............................................
25
Tabel 3.2 Analisis APKL.......................................................................... 26
Tabel 3.3 Rancangan Kegiatan Aktualisasi.......................................... 27

Tabel 3.4 Jadwal Kegiatan Aktualisasi..................................................... 30


31
Tabel 4.1 Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi............................................
32

|Laporan Aktualisasi viii


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Lewolaga....................... 8


Gambar 4.1 Gambar 4.1 Menyampaikan rencana kegiatan ke Mentor........... 16
Gambar 4.2 Menyampaikan rencana kegiatan kepada Kepala Puskesmas..... 21
Gambar 4.3 Surat pernyataan persetujuan atasan............................................ 22
Gambar 4.4 Membuat Media Informasi Materi dan Leaflet……………….. 22
Gambar 4.5 Mencetak dan memperbanyak Leaflet……................................ 23
Gambar 4.6 Mencetak Draft Daftar Hadir…………. … ..…………………. 24
Gambar 4.7 Mencetak dan Memperbanyak soal pre/post test…….. ……….. 25
Gambar 4.8 Persetujuan Kegiatan oleh Atasan………………...................... 26
Gambar 4.9 Nota Dinas……………………………....................................... 26
Gambar 4.10 Koordinasi dengan Promkes………......................................... 27
Gambar 4.11 Permohonan kegiatan ke kepala desa....................................... 27
Gambar 4.12 Persiapan Kegiatan…………………… ............................... 30
Gambar 4.13 Daftar hadir yang sudah disisi…............................................ 31

Gambar 4.14 Register Posyandu…………………....................................... 32

Gambar 4.15 Membagikan Leaflet………………………………..……….. 33

Gambar 4.16 menyajikan Materi…………………....................................... 34


35
Gambar 4.17 games……………………………….......................................
36
Gambar 4.18 Penayangan Video Napza………….......................................
37
Gambar 4.19 bukti-bukti kegiatan……………….........................................
38
Gambar 4.20 Draft Evaluasi Kegiatan…………….......................................
39
Gambar 4.21 Melaporkan hasil evaluasi kepada atasan............................. 40
Gambar 4.22 Berita Acara Terlaksannya KIE……....................................... 41
Gambar 4.23 Membuat Draft Laporan Aktualisasi...................................... 42
Gambar 4.24 Konsultasi Laporan Aktualisasi Dengan Mentor.................. 43
Gambar 4.25 Lembar Konsultasi Mentor…………...................................... 44

Gambar 4.26 Finalisasi laporan.....................................……………………


45

|Laporan Aktualisasi ix
DAFTAR LAMPIRAN

|Laporan Aktualisasi x
|Laporan Aktualisasi xi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam Undang-undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, pegawai ASN
berfungsi sebagai: 1) Pelaksana kebijakan publik; 2) Pelayan publik; dan 3) Perekat dan
pemersatu bangsa. Dalam menjalankan fungsinya, ASN wajib mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar profesi ASN dalam keseharian kerjanya. Sesuai dengan amanat undang-undang, untuk
menginternalisasikan nilai-nilai dasar tersebut ke dalam setiap ASN, maka calon ASN harus
mengikuti tahapan pelatihan dasar.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri
Sipil ditetapkan bahwa Calon Pegawai Negeri Sipil wajib menjalani masa percobaan selama 1
(satu) tahun yang dikenal dengan masa prajabatan yang dilaksanakan melalui proses
pendidikan dan pelatihan. Proses pendidikan dan pelatihan dilakukan secara terintegrasi untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan,
karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme
serta kompetensi bidang.
Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS), ditetapkan bahwa salah
satu jenis diklat yang strategi untuk mewujudkan PNS sebagai bagian dari ASN menjadi
professional adalah diklat Prajabatan. Diklat ini dilaksanakan dalam rangka membentuk
nilai-nilai dasar profesi ASN, sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara
professional sebagai pelayan masyarakat.
Berdasarkan pertimbangan tersebut maka dilakukan inovasi dalam penyelenggaraan
Diklat Prajabatan yang memungkinkan peserta untuk mampu menginternalisasikan nilai-nilai
dasar profesi PNS yang diberikan dalam pembelajaran di tempat diklat yaitu on-campus
kemudian mengaktualisasikan hasil pembelajaran on-campus saat kembali ke tempat kerja
(off-campus). Dengan demikian nilai-nilai dasar profesi PNS tersebut terpatri kuat dalam
dirinya. Pedoman penyelenggaraan Diklat Prajabatan dengan pola baru adalah Peraturan
Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 38 Tahun 2014 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan
III .

|Laporan Aktualisasi 1
WHO menyatakan batasan usia pada remaja yaitu 10-19 tahun, sedangan Peraturan
Menteri Kesehatan RI nomor 25 tahun 2014 rentang usia pada remaja 10-18 tahun dan
menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana remaja yaitu memiliki batasan usia
10-24 tahun dan belum menikah. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia no 25 Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak menerangkan bahwa
pengaturan upaya kesehatan anak bertujuan untuk menjamin tersedianya pelayanan kesehatan
yang komprehensif bagi anak dan remaja. Pelayanan kesehatan anak usia sekolah
sebagaimana dimaksud pada ayat 1 ditujukan agar setiap anak memiliki kemampuan
berprilaku hidup sehat, dan keterampilan sosial yang baik, sehingga dapat belajar, bertumbuh
dan berkembang secara optimal dan harmonis menjadi sumberdaya manusia yang berkualitas.
Pelayanan kesehatan anak sekolah dan remaja dilakukan paling sedikit melalui: Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS) dan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR). UKS dilakukan
oleh tenaga kesehatan dengan melibatkan guru dan lintas sektor serta lintas program
sedangkan Pelayanan kesehatan peduli remaja dilakukan oleh tenaga kesehatan melalui :
pelayanan konseling, pelayanan klinis medis, pelayanan rujukan, pemberian komunikasi
informasi dan edukasi kesehatan remaja, partisipasi remaja dan keterampilan sosial.
Pelayanan kesehatan yang dimaksud adalah posyandu remaja sebagai salah satu upaya
kesehatan berbasis masyarakat (Remaja) yang dilakukan dari, oleh, dan untuk masyarakat
yang dibimbing petugas kesehatan (Departemen Kesehatan RI.2006). Kegiatan Posyandu
Remaja merupakan salah satu upaya kesehatan berbasis masyarakat (remaja), kegiatan
dilakukan untuk memantau kesehatan remaja dengan melibatkan remaja itu sendiri. Tidak
hanya itu, posyandu remaja juga merupakan tempat untuk pemberian informasi kesehatan
maupun informasi penting lainnya kepada remaja secara rutin setiap bulannya.
Dewasa ini Masa remaja merupakan masa strom dan stress, karena remaja mengalami
banyak tantangan baik dari diri mereka sendiri (biopsychosocial factors) ataupun lingkungan
(environment factors). Kompleksnya permasalahan kesehatan pada remaja, tentunya
memerlukan penanganan yang komprehensif dan terintegrasi yang melibatkan semua unsur
dari lintas program dan sektor terkait. Remaja merupakan jumlah penduduk terbanyak yang
hanya terjangkau oleh petugas kesehatan atau Puskesmas jika sudah mengalami permasalahan.
Sebagai salah satu upaya kesehatan berbasis remaja kegiatan posyandu di harapakan dapat
menjadi wadah pendampingan bagi remaja untuk menghadapi situasi yang krusial tersebut.

|Laporan Aktualisasi 2
Akan tetapi pendampingan tersebut mengalami kendala karena partisipasi remaja dalam
mengikuti posyandu remaja sangat rendah yaitu dengan presentase 30,8%. Setiap bulannya
partisipasi remaja yang datang ke posyandu remaja mengalami penurunan. Faktor
presdiposing merupakan salah satu faktor yang penting dalam menunjung perilaku remaja,
dimana bila pengetahuan remaja mengenai kesehatan rendah maka remaja cenderung tidak
akan datang ke posyandu remaja (Notoatmojo, 2011). Teman sebaya juga faktor pembentuk
perilaku remaja. Remaja cenderung akan datang ke posyandu remaja karena ajakan teman,
bila teman mereka tidak berangkat remaja cenderung tidak akan datang ke posyandu remaja
(Permatasari, Yuli, 2018).
Mengingat betapa pentingnya mengikuti posyandu remaja maka maka pada kegiatan
aktualisasi selama satu bulan ini, penulis berupaya untuk “Meningkatkan pengetahuan
Remaja Tentang Pentingnya Mengikuti Posyandu Remaja Melalui Metode KIE di
Desa Duntana Wilayah Kerja Puskesmas Lewolaga Kabupaten Flores Timur ” yang
diharapkan mampu menjadi solusi permasalahan tersebut serta diharapkan disetiap kegiatan
tertuang nilai – nilai BerAKHLAK yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif dan tercapainya visi dan misi Kabupaten Flores
Timur.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas, maka rumusan
masalah dalam kegiatan aktualisasi ini adalah “Bagaimana Meningkatkan pengetahuan
Remaja Tentang Pentingnya Mengikuti Posyandu Remaja Melalui Metode KIE di Desa
Duntana Wilayah Kerja Puskesmas Lewolaga Kabupaten Flores Timur ”

|Laporan Aktualisasi 3
C. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi
1. Tujuan Aktualisasi
Tujuan dari proses aktualisasi secara umum yaitu untuk mengaktualisasikan nilainilai
dasar ASN serta kedudukan dan peran ASN di unit organisasi, serta menunjukan
penguasaan kompetensi teknis yang dibutuhkan sesuai bidang tugas. Sedangkan tujuan
khusus dari aktualisasi berjudul “Peningkatan Pemahaman Remaja Tentang Pentingnya
Mengikuti Posyandu Remaja Melalui Metode Komunikasi Informasi dan Edukasi di
Desa Duntana Wilayah Kerja UPTD puskesmas Lewolaga Media Edukasi Di UPTD
Puskesmas Lewolaga Kabupaten Flores Timur” yaitu:
1. Meningkatkan akuntabilitas dan komitmen mutu
2. Meningkatkan kompetensi pegawai
2. Manfaat Aktualisasi
Manfaat dari rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN ini adalah sebagai berikut:
 Bagi Penulis sebagai peserta Pelatihan Dasar CPNS Gol. II :
1. Mampu memahami dan menghayati nilai-nilai dasar ASN yaitu Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif
2. Mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN secara konsisten di
instansi UPTD Puskesmas Lewolaga Kabupaten Flores Timur
3. Mampu menjadi pegawai yang menjalankan fungsi ASN sebagai pelaksana
kebijakan, pelayanan publik, serta menjadi perekat dan pemersatu bangsa
khususnya semua pegawai di lingkup UPTD Puskesmas Lewolaga
Kabupaten Flores Timur
 Bagi Instansi
1. Menjadi salah satu pendorong terwujudnya visi dan misi UPTD Puskesmas
Lewolaga Kabupaten Flores Timur
2. Sebagai inovasi dalam rangka menngkatkan kompetensi pegawai UPTD
Puskesmas Lewolaga Kabupaten Flores Timur

|Laporan Aktualisasi 4
D. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi
Lingkup bahasan dalam perancangan aktualisasi ini yaitu:
1. Lokus pengerjaan aktualisasi ini adalah UPTD Puskesmas Lewolaga Kabupaten Flores
Timur
2. Waktu pengerjaan aktualisasi yaitu pada tanggal …. sampai dengan … 2022, dengan
jangka waktu 30 hari kerja
3. Pengumpulan arsip dibatasi di UPTD Puskesmas Lewolaga Kabupaten Flores Timur
4. Jenis Arsip yang diperlukan adalah NSPK (Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria)
E. Nilai-Nilai Dasar ASN
Sebagai seorang ASN kita harus menanamkan nilai- nilai BERAKHLAK dalam kehidupan
sehari- hari, khususnya di instansi tempat kita bekerja. Penanaman nilai- nilai
BERAKHLAK merupakan perwujudan dari reformasi birokrasi untuk membangun sumber
daya ASN yang kompeten dan memiliki etos kerja yang tinggi. Untuk itu diperlukan
indikator dan nilai- nilai dasar BERAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif), yaitu:
1. Berorientasi Pelayanan
Pelayanan publik yang sangat erat kaitannya dengan pegawai ASN, sangatlah penting
untuk memastikan bahwa ASN mengedepankan nilai Berorientasi Pelayanan dalam
pelaksanaan tugasnya dimaknai bahwa setiap ASN harus berkomitmen memberikan
pelayanan prima demi kepuasan masyarakat. Secara lebih operasional, Berorientasi
Pelayanan dapat dijabarkan dengan beberapa kriteria, yakni:
a. ASN harus memiliki kode etik (code of ethics) untuk menjabarkan pedoman perilaku
sesuai dengan tujuan yang terkandung dari masing-masing nilai. Kode etik juga
terkadang dibuat untuk mengatur hal-hal apa saja yang secara etis boleh dan tidak boleh
dilakukan, misalnya yang terkait dengan konflik kepentingan. Dalam menyelenggarakan
pelayanan publik jika terjadi konflik kepentingan maka aparatur ASN harus
mengutamakan kepentingan publik dari pada kepentingan dirinya sendiri.
b. Untuk mendetailkan kode etik tersebut, dapat dibentuk sebuah kode perilaku (code of
conducts) yang berisi contoh perilaku spesifik yang boleh dan tidak boleh dilakukan
oleh pegawai ASN sebagai interpretasi dari kode etik tersebut. Contoh perilaku spesifik

|Laporan Aktualisasi 5
dapat juga berupa bagaimana penerapan SOP dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat.
c. Untuk mendetailkan kode etik tersebut, dapat dibentuk sebuah kode perilaku (code of
conducts) yang berisi contoh perilaku spesifik yang boleh dan tidak boleh dilakukan
oleh pegawai ASN sebagai interpretasi dari kode etik tersebut. Contoh perilaku spesifik
dapat juga berupa bagaimana penerapan SOP dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat.
Berorientasi Pelayanan sebagai nilai dan menjadi dasar pembentukan budaya
pelayanan tentu tidak akan dengan mudah dapat dilaksanakan tanpa dilandasi oleh
perubahan pola pikir ASN, didukung dengan semangat penyederhanaan birokrasi yang
bermakna penyederhanaan sistem, penyederhanaan proses bisnis dan juga transformasi
menuju pelayanan berbasis digital. Sikap pelayanan bagi pegawai ASN berarti pengabdian
yang tulus terhadap bidang kerja dan yang paling utama adalah kebanggaan atas pekerjaan.
Sikap Saudara dapat menggambarkan instansi/organisasi Saudara, karena sikap pelayanan
tersebut mewakili citra organisasi Saudara secara langsung maupun tidak langsung. Oleh
karena itu, budaya pelayanan dalam birokrasi pemerintahan akan sangat ditentukan oleh
sikap pelayanan yang ditunjukkan oleh pegawai ASN. Pelayanan yang diberikan aparatur
harus merujuk pada standar yang ditetapkan pemerintah. Standar mutu layanan pada
institusi pemerintah dapat dibedakan dalam dua paradigma, yaitu: (1) standar berbasis
peraturan perundang-undangan (producer view), dan (2) standar berbasis kebutuhan dan
kepuasan masyarakat sebagai pelanggan (consumer view or public view).
Panduan perilaku/kode etik dari nilai Berorientasi Pelayanan sebagai pedoman bagi
para ASN dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, yaitu
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat;
b. Ramah, Cekatan, Solutif, dan Dapat Diandalkan;
c. Melakukan Perbaikan Tiada Henti
2. Akuntabel
Akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggung jawab. Namun
pada dasarnya, kedua konsep tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas
adalah kewajiban untuk bertanggung jawab yang berangkat dari moral individu,
sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab kepada

|Laporan Aktualisasi 6
seseorang/organisasi yang memberikan amanat. Dalam konteks ASN Akuntabilitas
adalah kewajiban untuk mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya
sebagai pelayan publik kepada atasan, lembaga pembina, dan lebih luasnya kepada
publik (Matsiliza dan Zonke, 2017).
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab dari amanah yang dipercayakan kepadanya, yakni perilaku:
 Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat,
disiplin dan berintegritas tinggi
 Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat,
disiplin dan berintegritas tinggi
 Kemampuan menggunakan Kewenangan jabatannya dengan berintegritas tinggi.
Demi terciptanya akuntabilitas, maka perlu memperhatikan aspek- aspek sebagai
berikut:
a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a relationship)
Hubungan yang dimaksud adalah hubungan dua pihak antara
individu/kelompok/institusi dengan negara dan masyarakat. Pemberi kewenangan
bertanggungjawab memberikan arahan yang memadai, bimbingan, dan
mengalokasikan sumber daya sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dilain sisi,
individu/kelompok/institusi bertanggungjawab untuk memenuhi semua
kewajibannya. Oleh sebab itu, dalam akuntabilitas, hubungan yang terjadi adalah
hubungan yang bertanggungjawab antara kedua belah pihak
b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results-oriented) Hasil
yang diharapkan dari akuntabilitas adalah perilaku aparat pemerintah yang
bertanggung jawab, adil dan inovatif. Dalam konteks ini, setiap
individu/kelompok/institusi dituntut untuk bertanggungjawab dalam menjalankan
tugas dan kewajibannya, serta selalu bertindak dan berupaya untuk memberikan
kontribusi untuk mencapai hasil yang maksimal
c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requiers reporting)
Laporan kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas. Dengan memberikan
laporan kinerja berarti mampu menjelaskan terhadap tindakan dan hasil yang
telah dicapai oleh individu/kelompok/institusi, serta mampu memberikan bukti

|Laporan Aktualisasi 7
nyata dari hasil dan proses yang telah dilakukan. Dalam dunia birokrasi, bentuk
akuntabilitas setiap individu berwujud suatu laporan yang didasarkan pada
kontrak kerja, sedangkan untuk institusi adalah LAKIP (Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah)
d. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is meaningless without
consequences) Akuntabilitas menunjukkan tanggungjawab, dan tanggungjawab
menghasilkan konsekuensi. Konsekuensi tersebut dapat berupa penghargaan atau
sanksi
e. Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves performance)
Tujuan utama dari akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja ASN dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dalam pendekatan akuntabilitas yang
bersifat proaktif (proactive accountability), akuntabilitas dimaknai sebagai
sebuah hubungan dan proses yang direncanakan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan sejak awal, penempatan sumber daya yang tepat, dan evaluasi
kinerja. Dalam hal ini proses setiap individu/kelompok/institusi akan diminta
pertanggungjawaban secara aktif yang terlibat dalam proses evaluasi dan
berfokus peningkatan kinerja.
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, maka perlu
memperhatikan aspek sebagai berikut:
1. Kepemimpinan
2. Transparansi
3. Integritas
4. Tanggung Jawab (Responsibilitas)
5. Keadilan
6. Kepercayaan
7. Keseimbangan
8. Kejelasan
9. Konsistensi
3. Kompeten
Kompeten adalah meliputi tiga aspek penting berkaitan dengan perilaku kompeten
meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan dalam

|Laporan Aktualisasi 8
pelaksanaan pekerjaan. Terkait dengan perwujudan nilai kompeten seorang ASN dapat
diperhatikan dalam Surat Edaran Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021, disebutkan
bahwa panduan perilaku (kode etik) kompeten yaitu:
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah;
b. Membantu orang lain belajar; dan
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
4. Harmonis
Harmoni adalah kerja sama antara berbagai faktor dengan sedemikian rupa hingga
faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur. Sebagai contoh,
seharusnya terdapat harmoni antara jiwa jasad seseorang manusia, kalau tidak, maka
belum tentu orang itu dapat disebut sebagai satu pribadi. Dapat dicontohkan, pada
bidang musik, sejak abad pertengahan pengertian harmoni tidak mengikuti pengretian
yang pernah ada sebelumnya, harmoni tidak lagi menekankan pada urutan bunyi dan
nada yang serasi, tetapi keserasian nada secara bersamaan. Singkatnya Harmoni adalah
ketertiban alam dan prinsip/hukum alam semesta. Suasana harmoni dalam lingkungan
bekerja akan membuatkan kita secara individu tenang, menciptakan kondisi yang
memungkinkan untuk saling kolaborasi dan bekerja sama, meningkatkan produktifitas
bekerja dan kualitas layanan kepada pelanggan. Brian Scudamore (seorang Founder dan
CEO sebuah peruahaan Brand) menyatakan beberapa hal tentang bagaimana
membangun kultur tempat kerja yang harmonis. Suasana tempat kerja yang positif dan
kondusif juga berdampak bagi berbagai bentuk organisasi. Ada tiga hal yang dapat
menjadi acuan untuk membangun budaya tempat kerja nyaman dan berenergi positif.
Ketiga hal tersebut adalah:
1. Membuat tempat kerja yang berenergi;
2. Memberikan keleluasaan untuk belajar dan memberikan kontribusi;
3. Berbagi kebahagiaan bersama seluruh anggota organisasi.
Peran ASN dalam kehidupan berbangsa dan menciptakan budaya harmoni dalam
pelaksanaan tugas dan kewajibannya adalah sebagai berikut:
a. Posisi PNS sebagai aparatur Negara, dia harus bersikap netral dan adil. Netral
dalam artian tidak memihak kepada salah satu kelompok atau golongan yang ada.
Adil, berarti PNS dalam melaksanakna tugasnya tidak boleh berlaku diskriminatif

|Laporan Aktualisasi 9
dan harus obyektif, jujur, transparan. Dengan bersikap netral dan adil dalam
melaksanakan tugasanya, PNS akan mampu menciptakan kondisi yang aman,
damai, dan tentram dilingkungan kerjanya dan di masyarakatnya.
b. PNS juga harus bisa mengayomi kepentingan kelompok kelompok minoritas,
dengan tidak membuat kebijakan, peraturan yang mendiskriminasi keberadaan
kelompok tersebut. Termasuk didalamnya ketika melakukan rekrutmen pegawai,
penyusunan program tidak berdasarkan kepada kepentingan golongannya.
c. PNS juga harus memiliki sikap toleran atas perbedaan untuk menunjang sikap
netral dan adil karena tidak berpihak dalam memberikan layanan.
d. Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban PNS juga harus memiliki suka menolong
baik kepada pengguna layanan, juga membantu kolega PNS lainnya yang
membutuhkan pertolongan.
e. PNS menjadi figur dan teladan di lingkungan masyarakatnya. PNS juga harus
menjadi tokoh dan panutan masyarakat. Dia senantiasa menjadi bagian dari
problem solver (pemberi solusi) bukan bagian dari sumber masalah (trouble maker).
Oleh sebab itu , setiap ucapan dan tindakannya senantiasa menjadi ikutan dan
teladan warganya. Dia tidak boleh melakukan tindakan, ucapan, perilaku yang
bertentangan dengan norma norma sosial dan susila, bertentangan dengan agama
dan nilai local yang berkembang di masyarakat
5. Loyal
Beberapa ahli mendefinisikan makna “loyalitas” sebagai berikut:
a) Kepatuhan atau kesetiaan
b) Tindakan menunjukkan dukungan dan kepatuhan yang konstan kepada
organisasi tempatnya bekerja
c) Kualitas kesetiaan atau kepatuhan seseorang kepada orang lain atau
sesuatu(misalnya organisasi) yang ditunjukkan melalui sikap dan tindakan
orang tersebut
d) Mutu dari kesetiaan seseorang terhadap pihak lain yang ditunjukkan dengan
memberikan dukungan dan kepatuhan yang teguh dan konstan kepada
seseorang atau sesuatu

|Laporan Aktualisasi 10
e) Merupakan sesuatu yang berhubungan dengan emosional manusia,
sehingga untuk mendapatkan kesetiaan seseorang maka kita harus dapat
mempengaruhi sisi emosional orang tersebut
f) Suatu manifestasi dari kebutuhan fundamental manusia untuk memiliki,
mendukung, merasa aman, membangun keterikatan, dan menciptakan
keterikatan emosional
g) Merupakan kondisi internal dalam bentuk komitmen dari pekerja untuk
mengikuti pihak yang mempekerjakannya.
Ciri/karakteristik yang dapat digunakan oleh organisasi untuk mengukur
loyalitas pegawainya, antara lain:
a) Taat pada peraturan;
b) Bekerja dengan integritas
c) Tanggung jawab pada organisasi
d) Kemauan untuk bekerja sama
e) Rasa memiliki yang tinggi
f) Hubungan antar pribadi
g) Kesukaan terhadap pekerjaan
h) Keberanian mengutarakan ketidaksetujuan
i) Menjadi teladan bagi pegawai lain
Indikator- indikator nilai dasar loyal, adalah:
 Komitmen yang bermakna perjanjian (keterikatan) untuk melakukan
sesuatu atau hubungan keterikatan dan rasa tanggung jawab akan
sesuatu
 Dedikasi yang bermakna pengorbanan tenaga, pikiran, dan waktu demi
keberhasilan suatu usaha yang mempunyai tujuan yang mulia, dedikasi
ini bisa juga berarti pengabdian untuk melaksanakan cita-cita yang
luhur dan diperlukan adanya sebuah keyakinan yang teguh
 Kontribusi yang bermakna keterlibatan, keikutsertaan, sumbangsih
yang diberikan dalam berbagai bentuk, baik berupa pemikiran,
kepemimpinan, kinerja, profesionalisme, finansial atau, tenaga yang

|Laporan Aktualisasi 11
diberikan kepada pihak lain untuk mencapai sesuatu yang lebih baik
dan efisien
 Nasionalisme yang bermakna suatu keadaan atau pikiran yang
mengembangkan keyakinan bahwa kesetiaan terbesar mesti diberikan
untuk negara atau suatu sikap cinta tanah air atau bangsa dan negara
sebagai wujud dari cita-cita dan tujuan yang diikat sikap-sikap politik,
ekonomi, sosial, dan budaya sebagai wujud persatuan atau
kemerdekaan nasional dengan prinsip kebebasan dan kesamarataan
kehidupan bermasyarakat dan bernegara
 Pengabdian yang bermakna perbuatan baik yang berupa pikiran,
pendapat, ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih
sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan
ikhlas.
Secara umum, untuk menciptakan dan membangun rasa setia (loyal)
pegawai terhadap organisasi, hendaknya beberapa hal berikut
dilakukan:
 Membangun Rasa Kecintaaan dan Memiliki Seorang pegawai akan
setia dan loyal terhadap organisasinya apabila pegawai tersebut
memiliki rasa cinta dan yang besar terhadap organisasinya.
 Meningkatkan Kesejahteraan Usaha peningkatan kesejahteraan
pegawai dapat menjadi salah satu faktor yang dapat menumbuhkan
rasa dan sikap loyal seorang pegawai.
 Memenuhi Kebutuhan Rohani Maksud dari pemenuhan kebutuhan
rohani adalah kemampuan organisasi untuk memberikan hak
pegawai atas hal yang tidak bersifat materi.
 Memberikan Kesempatan Peningkatan Karir Setiap dari kita
memiliki target yang ingin dicapai. Salah satu bentuknya adalah
pencapaian dalam karir, seperti posisi atau jabatan.
 Melakukan Evaluasi secara Berkala Dengan melakukan evaluasi
secara berkala terhadap kinerja, maka setiap pegawai dapat
mengetahui kesalahan atau kekurangannya sebagai acuan untuk

|Laporan Aktualisasi 12
terus melakukan perbaikan dan pengembangan kinerjanya sebagai
wujud loyalitasnya.
6.Adaptif
Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk bertahan hidup
dan menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman yang timbul. Dengan
demikian adaptasi merupakan kemampuan mengubah diri sesuai dengan keadaan
lingkungan tetapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan (keinginan diri).
Sejatinya tanpa beradaptasi akan menyebabkan makhluk hidup tidak dapat
mempertahankan diri dan musnah pada akhirnya oleh perubahan lingkungan. Sehingga
kemampuan adaptif merupakan syarat penting bagi terjaminnya keberlangsungan
kehidupan. Fondasi organisasi adaptif dibentuk dari tiga unsur dasar yaitu:
a. Lanskap (landscape),yaitu bagaimana memahami adanya kebutuhan organisasi
untuk beradaptasi dengan lingkungan 28 Modul Adaptif strategis yang berubah
secara konstan.
b. Pembelajaran (learning), yaitu pembelajaran yang terdiri atas elemenelemen
adaptive organization yaitu perencanaan beradaptasi, penciptaan budaya adaptif,
dan struktur adaptasi
c. Kepemimpinan (leadership), yaitu unsur kepemimpinan yang menjalankan peran
penting dalam membentuk adaptive organization
Ada 9 elemen budaya adaptif menurut Management Advisory Service UK yang perlu
menjadi fondasi ketika sebuah organisasi akan mempraktekkannya, yaitu:
1. Purpose
Organisasi beradaptasi karena memiliki tujuan yang hendak dicapai
2. Cultural values
Organisasi pemerintah mengemban nilai-nilai budaya organisasional yang
sesuai dengan karakteristik tugas dan fungsinya
3. Vision
Visi menjelaskan apa yang hendak dituju yang tergambar dalam kerangka
piker dan diterjemahkan dalam kerangka kerja yang digunakan dalam organisasi

|Laporan Aktualisasi 13
4. Corporate values
Seperti halnya nilai budaya organisasi di atas, maka nilai-nilai korporat juga
menjadi fodasi penting dalam membangun budaya adaptif dalam organisasi
5. Coporate strategy
Visi dan values menjadi landasan untuk dibangunnya strategistrategi yang
lebih operasional untuk menjalankan tugas dan fungsi organisasi secara
terstruktur, efisien dan efektif
6. Structure
Struktur menjadi penting dalam mendukung budaya adaptif dapat diterapkan di
organisasi
7. Problem solving
Budaya adaptif ditujukan untuk menyelesaikan persoalan yang timbul dalam
organisasi, bukan sekedar untuk mengadaptasi perubahan
8. Partnership working
Partnership memiliki peran penguatan budaya adaptif, karena dengan
partnership maka organisasi dapat belajar, bermitra dan saling menguatkan
dalam penerapan budaya adaptif
9. Rules
Aturan main menjadi salah satu framework budaya adaptif yang penting dan
tidak bisa dihindari, sebagai bagian dari formalitas lingkungan internal maupun
eksternal organisasi
Ciri-ciri orang yang memiliki kemampuan atau karakter adaptif, yaitu:
 Eksperimen orang yang beradaptasi
Yang dimaksud bahwa untuk beradaptasi, kita harus terbuka terhadap
perubahan, dan harus memiliki kemauan dalam hal toleransi emosional,
ketabahan mental, dan bimbingan spiritual, untuk tidak hanya menyadari
ketidakpastian tetapi juga menghadapinya dan terus maju
 Melihat peluang di mana orang lain melihat kegagalan
Beradaptasi juga berarti tumbuh, berubah, dan berubah. Sebagai individu
adaptif maka persepsi mengenai apa yang dulu diyakini sebagai sebuah

|Laporan Aktualisasi 14
kebenaran, diklasifikasikan sebagai kesalahan, dan kemudian mengadopsi
apa yang sekarang diyakini sebagai kebenaran baru
 Memiliki sumber daya
Orang yang memiliki dan menguasai sumberdaya tidak akan terjebak pada
satu solusi untuk memecahkan masalah
 Selalu berpikir ke depan
Selalu terbuka terhadap peluang, orang yang mudah beradaptasi selalu
mencari perbaikan, karena setiap perbaikan kecil yang akan mengubah
biasa menjadi luar biasa, dan tidak ada ketergantungan pada satu solusi saja
 Tidak mudah mengeluh
Jika mereka tidak dapat mengubah atau memengaruhi keputusan, mereka
akan beradaptasi dan terus maju
 Orang yang mudah beradaptasi tidak menyalahkan
Mereka bukan korban pengaruh eksternal karena mereka proaktif
 Tidak mencari popularitas
Mereka tidak peduli dengan pusat perhatian karena mereka tahu itu hanya
sementara saja
 Memiliki rasa ingin tahu
Tanpa rasa ingin tahu, tidak akan ada kemampuan beradaptasi. Orang yang
mudah beradaptasi belajar dan terus belajar memiliki keingintahuan yang
tinggi. Keingintahuan akan mendorong pada pertumbuhan
 Beradaptasi
Kemampuan beradaptasi tentunya menjadi kunci pokok dari karakteristik
adaptif
 Memperhatikan system
Orang-orang yang dapat beradaptasi melihat seluruh hutan daripada hanya
beberapa pohon
 Membuka pikiran
Jika Anda tidak mau mendengarkan sudut pandang orang lain, maka Anda
akan terbatas dalam pemikiran Anda, yang berarti Anda juga akan terbatas
dalam kemampuan beradaptasi Anda. Semakin banyak konteks yang Anda

|Laporan Aktualisasi 15
miliki, semakin banyak pilihan yang memposisikan Anda menuju
perubahan
 Memahami apa yang sedang diperjuangkan
Jika Anda tidak mau mendengarkan sudut pandang orang lain, maka Anda
akan terbatas dalam pemikiran Anda, yang berarti Anda juga akan terbatas
dalam kemampuan beradaptasi Anda. Semakin banyak konteks yang Anda
miliki, semakin banyak pilihan yang memposisikan Anda menuju perubahan.
7. Kolaboratif
Kolaborasi adalah proses dua orang atau lebih, entitas atau organisasi yang bekerja sama
untuk menyelesaikan tugas atau mencapai suatu tujuan. Ansel dan Gash (2007:544)
membangun enam kriteria penting untuk kolaborasi yaitu:
a. Forum yang diprakarsai oleh lembaga publik atau lembaga;
b. Peserta dalam forum termasuk aktor nonstate;
c. Peserta terlibat langsung dalam pengambilan keputusan dan bukan hanya
‘dikonsultasikan’ oleh agensi publik;
d. Forum secara resmi diatur dan bertemu secara kolektif;
e. Forum ini bertujuan untuk membuat keputusan dengan konsensus(bahkan jika konsensus
tidak tercapai dalam praktik), dan
f. Fokus kolaborasi adalah kebijakan publik atau manajemen
Ratner (2012) mengungkapkan terdapat mengungkapkan tiga tahapan yang dapat
dilakukan dalam melakukan assessment terhadap tata kelola kolaborasi yaitu:
1) mengidentifikasi permasalahan dan peluang
2) merencanakan aksi kolaborasi; dan
3) mendiskusikan strategi untuk mempengaruhi
Menurut Pérez López et al (2004 dalam Nugroho, 2018), organisasi yang
memilikicollaborative culture indikatornya sebagai berikut:
1) Organisasi menganggap perubahan sebagai sesuatu yang alami dan perlu terjadi
2) Organisasi menganggap individu (staf) sebagai aset berharga dan membutuhkan upaya
yang diperlukan untuk terus menghormati pekerjaan mereka;
3) Organisasi memberikan perhatian yang adil bagi staf yang mau mencoba dan mengambil
risiko yang wajar dalam menyelesaikan tugas mereka (bahkan ketika terjadi kesalahan);

|Laporan Aktualisasi 16
4) Pendapat yang berbeda didorong dan didukung dalam organisasi (universitas) Setiap
kontribusi dan pendapat sangat dihargai;
5) Masalah dalam organisasi dibahas transparan untuk menghindari konflik;
6) Kolaborasi dan kerja tim antar divisi adalah didorong; dan
7) Secara keseluruhan, setiap divisi memiliki kesadaran terhadap kualitas layanan yang
diberikan.
Esteve et al (2013 p 20) mengungkapkan beberapa aktivitas kolaborasi antar organisasi
yaitu:
1) Kerjasama Informal;
2) Perjanjian Bantuan Bersama;
3) Memberikan Pelatihan;
4) Menerima Pelatihan;
5) Perencanaan Bersama;
6) Menyediakan Peralatan;
7) Menerima Peralatan;
8) Memberikan Bantuan Teknis;
9) Menerima Bantuan Teknis;
10) Memberikan Pengelolaan Hibah; dan
11) Menerima Pengelolaan Hibah
Ansen dan gash (2012 p 550) mengungkapkan beberapa proses yang harus dilalui dalam
menjalin kolaborasi yaitu:
1) Trust building : membangun kepercayaan dengan stakeholder mitra kolaborasi
2) Face tof face Dialogue: melakukan negosiasi dan baik dan bersungguh-sungguh;
3) Komitmen terhadap proses: pengakuan saling ketergantungan; sharing ownership
dalam proses; serta keterbukaan terkait keuntungan bersama
4) Pemahaman bersama: berkaitan dengan kejelasan misi, definisi bersama terkait
permasalahan, serta mengidentifikasi nilai bersama; dan
5) Menetapkan outcome antara;

|Laporan Aktualisasi 17
F. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI
1. Kedudukan ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya
aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman. Kedudukan
atau status jabatan PNS dalam system birokrasi selama ini dianggap belum sempurna
untuk menciptakan birokrasi yang professional. Untuk dapat membangun profesionalitas
birokrasi, maka konsep yang dibangun dalam UU ASN tersebut harus jelas Berikut
beberapa konsep yang ada dalam UU No. 5 Tahun 2021 tentang ASN:
a. Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). PNS merupakan warga negara
Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap
oleh pejabat Pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan Badan Pengembangan
SDM Daerah Provinsi NTT, memiliki nomor induk pegawai secara nasional.
Sedangkan PPPK adalahwarga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang
diangkat oleh pejabat Pembina kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai
dengan kebutuhan instansi pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam rangka
melaksanakan tugas pemerintahan.
b. Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan
yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh
dan intervensi semua golongan dan partai politik. Pegawai ASN dilarang menjadi
anggota dan/atau pengurus partai politik. Selain itu untuk menjauhkan birokrasi dari
pengaruh partai politik, hal ini dimaksudkan untuk menjamin keutuhan, kekompakan
dan persatuan ASN, serta dapat memusatkan segala perhatian, pikiran dan tenaga
pada tugas yang dibebankan kepadanya. Oleh karena itu dalam pembinaan karir
pegawai ASN, khususnya di daerah dilakukan oleh pejabat berwenang yaitu pejabat
karir tertinggi.
c. Kedudukan ASN berada di pusat, daerah dan luar negeri. Namun demikianpegawai
ASN merupakan kesatuan. Kesatuan bagi pegawai ASN sangat penting, mengingat

|Laporan Aktualisasi 18
dengan adanya desentralisasi dan otonomi daerah, sering terjadinya isu putra daerah
yang hamper terjadi dimana - mana sehingga perkembangan birokrasi menjadi
stagnan di daerah – daerah. Kondisi tersebut merupakan ancaman bagi kesatuan
bangsa
2. Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi sebagai
berikut:
a. Pelaksana kebijakan public;
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebijakan yang dibuat
oleh pejabat Pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang -
undangan. Untuk itu ASN harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat
luas dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, serta harus mengutamakan pelayanan
yang berorientasi pada kepentingan public.
b.Pelayan public;
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan publik yang
profesional dan berkualitas. Pelayanan public merupakan kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang – undangan bagi
setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanana
dministratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik dengan
tujuan kepuasan pelanggan.
c. Perekat dan pemersatu bangsa
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan kesatuan
NKRI. ASN senantiasa setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945,
negara dan pemerintah ASN senantiasa menjunjungtinggi martabat ASN serta
senantiasa mengutamakan kepentingan negara dari pada kepentingan diri sendiri,
seseorang dan golongan. Dalam UU ASN disebutkan bahwa dalam penyelengaraan
dan kebijakan manajemen ASN, salah satu diantaranya asas persatuan dan
kesatuan.
Selanjutnya Pegawai ASN bertugas:
1) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

|Laporan Aktualisasi 19
2) Memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas, dan
3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Selanjutnya menuju ASN SMART Presiden Jokowi memiliki Visi misi untuk tahun
2019-2024 disebutkan bahwa masa pemerintahan yang kedua berfokus pada
pembangunan SDM sebagai salah satu visi utama. 5 visi Presiden untuk Indonesia:
1) Pembangunan infrastruktur
2) Pembangunan SDM
3) Keterbukaan Investasi
4) Reformasi Birokrasi
5) Penggunaan APBN fokus & tepas sasaran
Lima (5) arahan presiden untuk percepatan transformasi digital:
1) Perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital
2) Persiapkan betul roadmap transportasi digital di sektor-sektor strategis, baik di
pemerintahan, layanan publik, bantuan sosial, sektor pendidikan, sektor
kesehatan, perdagangan, sektor industri, sektor penyiaran
3) Percepat integrasi Pusat Data Nasional sebagaimana sudah dibicarakan
4) Persiapkan kebutuhan SDM talenta digital
5) Persiapan terkait dengan regulasi, skema-skema pendanaan dan pembiayaan
transformasi digital dilakukan secepat-cepatnya (Oktari, 2020)
Untuk menunjang percepatan transformasi digital maka dibagi menjadi 4 area
kompetensi, yaitu: kecakapan digital (digital skills), budaya digital (digital culture),
etika digital (digital ethics) dan keamanan digital (digital safety). Berdasarkan
arahan Presiden pada poin pembangunan SDM dan persiapan kebutuhan SDM
talenta digital, literasi digital berperan penting untuk meningkatkan kemampuan
kognitif sumber daya manusia di Indonesia agarketerampilannya tidak sebatas
mengoperasikan gawai. Kerangka kerja literasi digital terdiri dari kurikulum digital
skill, digital safety, digital culture, dan digital ethics. Kerangka kurikulum literasi
digital ini digunakan sebagai metode pengukuran tingkat kompetensi kognitif dan
afektif masyarakat dalam menguasai teknologi digital. MANAJEMEN ASN
sebagai upaya perwujudan SMART ASN, maka sebagai seorang ASN dituntut
harus memiliki kemampuan sebagai berikut:

|Laporan Aktualisasi 20
1) ASN harus menguasai IT;
2) ASN harus memiliki sifat dan sikap HOSPITALITY;
3) ASN harus memiliki kemampuan NETWORKING;
4) ASN harus memiliki ENTERPRENERSHIP
G. Smart ASN
Era Teknologi Informasi saat ini memberikan kemudahan dalam melakukan segala hal.
Banyak manfaat yang diperoleh dari kemajuan teknologi informasi, salah satunya
perkembangan pesat bidang komunikasi dan Teknologi Informasi. Saat ini, perilaku manusia
dalam berkomunikasi menjadi semakin kompleks. Dahulu, manusia berkomunikasi dengan
cara bertemu, namun kini dengan adanya teknologi, tersedia media baru dalam berkomunikasi,
yaitu melalui jejaring sosial. Jejaring sosial ini membuat manusia terhubung satu sama lain
tanpa harus bertatap muka. Dengan media baru ini, informasi juga dapat disebarluaskan
dengan cepat Kompetensi dasar yang ingin dicapai melalui pelatihan dasar Calon ASN
tentang SMART ASN adalah pembentukan karakter yang efektif, efisien, inovatif, dan
memiliki kinerja yang bermutu, dalam penyelenggaraan program pemerintah, khususnya
program literasi digital, pilar literasi digital, sampai implementasi dan implikasi literasi digital
dalam kehidupan bersosial dan dunia kerja Secara umum, literasi digital memang sering
dianggap sebagai kecakapan menggunakan internet dan media digital. Namun begitu, acap
kali ada pandangan bahwa kecakapan penguasaan teknologi adalah kecakapan yang paling
utama. Padahal, literasi digital adalah sebuah konsep dan praktik yang bukan sekadar
menitikberatkan pada kecakapan untuk menguasai teknologi. Lebih dari itu, literasi digital
juga banyak menekankan pada kecakapan pengguna media digital dalam melakukan proses
mediasi media digital yang dilakukan secara produktif (Kurnia & Wijayanto, 2020; Kurnia &
Astuti, 2017)

|Laporan Aktualisasi 21
BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI

A. Visi dan Misi Daerah


 Visi “Masyarakat Sejahtera Dalam Bingkai Desa Membangun, Kota Menata”.
 Misi antara lain :
1. Selamatkan Orang Muda Flores Timur
2. Selamatkan Infrastruktur Flores Timur
3. Selamatkan Tanaman Rakyat Flores Timur
4. Selamatkan Laut Flores Timur
5. Reformasi Birokrasi

B. Struktur Organisasi

|Laporan Aktualisasi 22
C. Gambaran Unit Kerja
1. Deskripsi Umum
Geografis Puskesmas Lewolaga
 Puskesmas Lewolaga menurut astronomi terletak antara: 08°41' 92.60”
lintang selatan 122°80’81.58” bujur timur.
 Sebelah utara : berbatasan dengan Desa Tuakepa
 Sebelah timur : berbatasan dengan Desa Kobasoma
 Sebelah selatan: berbatasan dengan Desa selat Lewotobi
 Sebelah barat : berbatasan dengan Desa Lewoingu
 Wilayah kerja puskesmas Lewolaga meliputi 7 Desa dengan jumah
penduduk sebanyak 7.227 jiwa

Gambar 2.1 Peta UPTD Puskesmas Lewolaga

 Letak Puskesmas
Secara administratif Wilayah kerja Puskesmas Lewolaga berada pada 2
Kecamatan yaitu Kecamatan Wulan Gitang dan Kecamatan Demon pangong
yang terdiri dari 7 Desa (desa Konga, Desa KObasoma, Desa Lewolaga,
Desa Lewoingu, Desa Leraboleng, Desa Duntana, Desa Tuakepa)

|Laporan Aktualisasi 23
 Wilayah Kerja Puskesmas
Puskesmas Lewolaga mempunyai wilayah kerja di Kecamatan Tetihena
meliputi; desa Konga, Desa Kobasoma,desa Lewolaga, Desa Lewoingu,
Desa Duntana, Desa Tuakepa,dan Desa Leraboleng dengan luas wilayah
211.70 KM²
Tabel 2.1 Luas Wilayah Kerja Puskesmas Lewolaga

NO DESA LUAS WILAYAH (Km²)

1 Konga 18,5

2 Kobasoma 54,0

3 Lewolaga 34,8

4 Lewoingu 10,0

5 Duntana 8,0

6 Tuakepa 50,6

7 Leraboleng 35,8

Jumlah 211,70

Khusus
a) Tenaga Kesehatan Puskesmas

Tabel 2.2 Sumber daya manusia di Puskesmas Lewolaga


Pendidikan
Uraian SLTA/ Jumlah
Dokter S1 D3 D1
sederajat
PNS 0 1 15 0 1 17
Cpns 0 5 5 0 0 10
Pegawai Non PNS 1 7 2 0 2 12
(PTT)
JUMLAH 39

|Laporan Aktualisasi 24
b) Program dan Kegiatan
1) Peningkatan Upaya KIA/KB
Program Peningkatan Upaya KIA/KB dijabarkan dalam kegiatan
sebagai berikut:
a) Pendataan Sasaran
b)Penyuluhan Kesehatan
c) Kelas Ibu Hamil
d)Pelayanan ANC, Persalinan,Nifas
e) Pelatihan APN, Konselor ASI, CTU
2) Peningkatan Upaya Promkes
a) Program Indonesia Sehat Pendekatan Keluarga (PIS PK)
b)Peningkatan Status Posyandu dan Desa Siaga Mandiri
c) Fasilitasi Perdes Desa Siaga
d)Pelatihan Jejaring desa Siaga
3) Peningkatan Upaya Gizi
a) Pendataan Sasaran
b)Pemantauan Tumbuh Kembang Balita
c) Posyandu
d)PMT Gisi Buruk, PMT Bumil KEK
e) Pemberian Tablet tambah darah pada remaja Putri
f) Refresing kader dan Pelatihan PMBA
4) Peningkatan Upaya Kesling
a) Pendataan Sasaran
b)Inspeksi Sanitasi RT , TTU, TPM
c) Deklarasi desa ber STBM
d)Pengambilan dan Pemeriksaan Kualitas air
e) Pelatihan Natural leader dan Pemeriksaan Jentik

5) Peningkatan Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit

|Laporan Aktualisasi 25
a) Pendataan Sasaran
b) Pemeriksaan Suspect TB, Kusta
c) Pemeriksaan MBS Malaria
d) Penanganan Penyakit
e) Posbindu PTM
f) Prolanis
g) Survey Kontak Penyakit
6) Peningkatan Kerjasama LP dan LS
Program peningkatan kerjasama LP dan LS dijabarkan dalam
Kegiatan sebagai berikut:
a) Pertemuan Lokmin Lintas Program
b) Pertemuan Lokmin Lintas Sektoral
7) Penguatan Manajemen Puskesmas dan Akreditasi Puskesmas
a) Terlaksananya Audit Internal Puskesmas yang terstruktur
dan sistematis
b) Terlaksananya Manajemen SDM, Alat dan Obat, BHP,
Manajemn Keuangan yang professional
c) Tercapainya Status Puskesmas Akreditasi dari Akreditasi
Dasar ke Akreditasi Madya
d) Pengelolaan Keuangan yang Transparan, Akuntabel, efektif
dan Rasional

|Laporan Aktualisasi 26
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Isu

Menurut hasil pengamatan dan analisis penulis sejak ditempatkan di UPTD


Puskesmas Lewolaga Kecamatan Titehena Kabupaten Flores Timur, maka
penulis mengidentifikasi ada beberapa isu antara lain :
1. Masih rendahnya pemahaman remaja tentang pentingnya mengikuti posyandu
remaja
2. Tingginya angka kehamilan remaja di bawah umur
3. Masih rendahnya pemahaman ibu pasca salin untuk menggunakan KB
B. Analisis Prioritas Isu
Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu diatas maka perlu dilakukan proses
analisis isu untuk menentukan isu mana yang menjadi prioritas yang dapat dicari solusi
oleh penulis. Proses ini menggunakan alat bantu untuk menetapkan isu yakni berupa
APKL untuk mendapatkan isu prioritas.

Tabel 3.1 Analisis Prioritas Isu

No Uraian Isu Analisis Jumlah Ranking


A P K L
1. Masih rendahnya pemahaman 5 5 4 5 19 I
remaja tentang pentingnya
mengikuti posyandu remaja
2. Tingginya angka kehamilan 4 5 4 4 17 II
remaja di bawah umur

3. Masih rendahnya pemahaman Ibu 4 4 3 3 14 III


pasca salin untuk menggunakan
KB

Keterangan Tabel:
A : Aktual (Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan masyarakat)
P : Problematik (Memiliki dimensi yang kompleks, sehingga perlu dicari

|Laporan Aktualisasi 27
solusinya)
K: Kekhalayakan (Menyangkut hajat hidup orang banyak)
L : Layak (Masuk akal dan realistis serta relevan untuk di munculkan inisiatif
pemecahan)
Keterangan :
1 : Tidak APKL
2: Kurang APKL
3 : Cukup APKL
4: APKL
5 : Sangat APKL
C. Isu Yang Di Pilih
Masih rendahnya pemahaman remaja tentang pentingnya mengikuti posyandu remaja
D. Penyebab-Penyebab Isu
1. Pembina posyandu tidak sesuai dengan keahliannya dan kader posyandu tidak selalu
hadir saat posyandu remaja berlangsung
2. Kurangnya penyebarluasan informasi mengenai waktu dan tempat pelaksanaan
posyandu remaja
3. Sarana dan prasarana yang kurang memadai dan tidak adanya dana
4. Metode yang digunakan oleh tenaga kesehatan setiap bulannya terlalu monoton dan
kurang menarik sehingga membuat para remaja merasa bosan dan jenuh untuk
mengikuti posyandu remaja
5. Faktor lingkungan di pengaruhi oleh teman-teman
6. Kurangnya perhatian dan dukungan orang tua untuk mengingatkan anak untuk ikut
posyandu
E. Gagasan Pemecahan Isu
Guna mengatasi isu yang diangkat di atas, gagasan pemecahan isu yang perlu dilakukan
adalah “Meningkatkan pemahaman remaja tentang pentingnya mengikuti posyandu
remaja melalui metode KIE di desa duntana wilayah kerja Puskesmas Lewolaga
Kecamatan Titehena Kabupaten Flores Timur”.

|Laporan Aktualisasi 28
F. Kegiatan Rancangan Aktualisasi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Kegiatan Keterkaitan Susbtansi
Kontribusi Visi dan
Mata Pelatihan Misi dalam Organisasi
1. Melapor diri dan 1. Menyiapkan bahan 1. Adanya bahan berupa 1)Melaksanakan tugas dengan Dengan melakukan
untuk konsultasi
melakukan dokumen Rancangan jujur dan bertanggung konsultasi dan meminta
2. Menemui atasan dan
konsultasi melakukan diskusi Aktualisasi jawab.(Akuntabel) izin kepada atasan
terkait rencana
dengan kepala 2. Adanya catatan hasil 2)Membangun lingkungan memberi kontribusi
aktualisasi
puskesmas 3. Meminta persetujuan konsultasi dengan kerja yang pada misi ke 5 yaitu
atasan terkait
atasan kondusif .(Harmonis) reformasi birokrasi
aktualisasi
4. Mendokumentasikan 3. Adanya lembar 3)Adanya kerjasama antara
proses konsultasi
persetujuan atasan dan bawahan.
4. Adanya foto hasil (Kolaboratif)
dokumentasi
2. Membuat media 1. Mencari refrensi untuk 1. Tersedianya refrensi 1. Berkualtas, terus belajar Melaksanakan kegiatan
informasi
membuat materi KIE dan untuk membuat untuk membuat inovasi sesuai dengan misi ke
melalui materi
KIE dan Leaflet Leaflet materi dan leaflet untuk kepuasan masyarakat 1dan 5: selamatkan
2. Membuat materi dan 2. Tersedianya (Berorientasi Pelayanan) orang muda flores timur
merancang desain leaflet rancangan leaflet 2. Ahli di bidangnya dan dan Reformasi birokrasi
3. Melakukan konsultasi 3. Adanya catatan hasil dapat membantu orang lain
dengan atasan terkait konsultasi materi dan untuk belajar (Kompeten)
materi dan desain leaflet desain leaflet 3. Adanya kerjasama yang

|Laporan Aktualisasi 29
4. Melakukan perbaikan 4. Adanya materi dan Kolaboratif antara atsan
jika ada masukan dari Leaflet dan bawahan
atasan 5. Adanya materi KIE 4. Berinovasi dengan
5. Membuat materi KIE dalam bentuk PPT memberikan kontribusi
dalam bentuk PPT 6. Adanya Leaflet (Adaptif)
6. Mencetak dan 7. Adanya foto
memperbanyak leaflet dokumentasi
7. Mendokumentasikan
kegiatan
3. Melaksanakan 1. Melakukan konsultasi 1. Adanya persetujuan Berkualitas, kepuasan Melaksanakan kegiatan
dengan kepala masyarakat . sesuai dengan misi ke
kegiatan kegiatan oleh kepala
puskesmas (Berorientasi 1dan 5: selamatkan
posyandu remaja 2. Melakukan koordinasi puskesmas di sertai Pelayanan) orang muda flores timur
dengan pengelola dan Reformasi birokrasi
rutin setiap bulan dengan surat tugas
program promkes Ahli di bidangnya dan dapat
dengan Kespro 2. Adanya catatan hasil membantu orang lain untuk
3. Melakukan konsultasi belajar. (Kompeten)
melibatkan koordinasi dengan
dan koordinasi dengan
orantua dan kepala desa pengelola Promkes Berinovasi dengan
4. Membagikan daftar memberikan memberikan
aparat desa 3. Adanya jadwal dan
hadir kontribusi. (Adaptif)
5. Memberikan tempat pelaksanaan
pelayanan melalui 5
posyandu remaja dan
meja yaitu : Registras,
Pengukuran pengumuman melalui
Antropometri, (tensi
corong desa
darah,tinggi badan,
berat badan,lingkar
|Laporan Aktualisasi 30
perut,lingkar lengan 4. Adanya daftar hadir
dan kadar HB khusus
yang telah diisi oleh
remaja putri),
pencatatan hasil peserta
pengukuran dan
5. Adanya catatan /data
pelyanan
kesehatan/konseling hasil pelayanan melalui
dengan tenaga
5 meja
kesehatan dan diakhiri
dengan komunikasi
informasi dan edukasi
(KIE).
4. Memberikan 1. Memberikan pre test 1. Adanya hasil nilai pre 1. Melaksanakan tugas Melaksanakan kegiatan
KIE tentang sesuai dengan misi ke 1:
terkait materi yang akan test dengan jujur dan
pentingnya selamatkan orang muda
posyandu di berikan 2. Adanya catatan/laporan bertanggung flores timur
remaja, Melaksanakan kegiatan
2. Memberikan materi dan 3. Adanya nilai post test jawab.(Akuntabel)
kesehatan sesuai dengan misi ke 5:
reproduksi membagikan leaflet dan 4. Adanya hasil 2. Adanya kerjasama yang Reformasi birokrasi
remaja, bahaya
Melakukan tanya jawab dokumentasi foto dan Kolaboratif antar lintas
pernikahan dini,
penyakit terkait materi yang video sektor yang membangun
menular seksual,
diberikan hubungan yang harmonis
dan pencegahan
penyalahgunaan 3. Memberikan post test 3. Melaksanakan tugas
Napza bagi
terkait materi yang di sesuai dengan peran dan
remaja.
berikan fungsinya dalam hal
4. Mendokumentasikan membantu orang lain
kegiatan untuk belajar(Kompeten).

|Laporan Aktualisasi 31
5. Melakukan 1. Mengumpulkan semua 1. Adanya semua bukti 1. Melaksanakan tugas Melaksanakan kegiatan
evaluasi kegiatan sesuai dengan misi ke 5:
bukti pelaksanaan berupa data/informasi dengan jujur dan
Reformasi birokrasi
kegiatan /catatan dan bertanggung
2. Membuat draft dokumentasi/foto jawab.(Akuntabel)
evaluasi kegiatan 2. Adaptif : inovatif,
3. Mengkonsultasikan 2. Adanya draft laporan proaktif, Kompeten dan
laporan evaluasi yang evaluasi ahli di bidangnya,
telah dibuat kepada 3. Adanya catatan Kolaboratif : Kerjasama,
atasan konsultasi komunikatif
4. Melakukan perbaikan 4. Adanya laporan 3. melaksanakan tugas
laporan jika ada evaluasi yang telah dengan penuh pegabdian
masukan dari atasan disetujui atasan dan Loyalitas
5. Mendokumentasikan 5. Adanya foto
jalannya proses dokumentasi
pengerjaan laporan
6. Membuat 1. Membuat draft hasil 1. Tersedianya bukti 1. Melaksanakan tugas Melaksanakan kegiatan
kegiatan dengan kegiatan aktualisasi sesuai dengan misi ke 5:
laporan dengan jujur dan
melampirkan bukti berupa data dan Reformasi birokrasi
aktuaisasi hasil kegiatan informasidan bertanggung
2. Mengkonsultasikan foto/dokumentasi
jawab.(Akuntabel)
laporan yang telah di 2. Adanya catatan
buat kepada mentor konsultasi mentor 2. Kolaboratif : Kerjasama,
3. Melakukan perbaikan 3. Adanya laporan
komunikatif
jika ada masukan dari aktualisasi
mentor
|Laporan Aktualisasi 32
4. Mendokumentasikan 4. Adanya
jalannya proses dokumentasi/foto
pengerjaan laporan

|Laporan Aktualisasi 33
G. Rencana Kegiatan Aktualisasi

Minggu
I
No Tahapan & Kegiatan II III IV
Agustus
Agustus Agustus Agustus
1. Melapor diri dan melakukan
konsultasi dengan kepala
puskesmas
2. Membuat media informasi
melalui materi KIE dan Leaflet
3. Melaksanakan kegiatan
posyandu remaja rutin setiap
bulan dengan melibatkan orang
tua dan aparat desa
4. Memberikan KIE tentang
pentingnya posyandu remaja,
kesehatan reproduksi remaja,
bahaya pernikahan dini,
penyakit menular seksual, dan
pencegahan penyalahgunaan
Napza bagi remaja.
5. Melakukan evaluasi kegiatan

6. Membuat laporan aktualisasi

|Laporan Aktualisasi 34
BAB IV

HASIL AKTUALISASI

A. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi


Tabel 4.1 Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi

Kontribusi PARAF
N Keterkaitan Substansi Visi dan Misi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan MENTOR COACH
o Mata Pelatihan dalam
Organisasi

1. Melapor diri 1. Menyiapkan bahan 1. Adanya bahan 1) Melaksanakan tugas Melaksanakan


dan untuk konsultasi berupa dokumen kegiatan sesuai
1. dengan jujur dan
melakukan 2. Menemui atasan Rancangan dengan misi ke
konsultasi dan melakukan Aktualisasi bertanggung 5: Reformasi
dengan Kepala diskusi terkait 2.
1. Adanya catatan birokrasi
jawab.(Akuntabel)
Puskesmas rencana aktualisasi hasil konsultasi
3. Meminta dengan atasan 2) Membangun
persetujuan atasan 3. Adanya lembar
lingkungan kerja yang
terkait aktualisasi persetujuan
4. Mendokumentasik 4. Adanya foto hasil kondusif.(Harmonis)
an proses dokumentasi
3) Adanya kerjasama
konsultasi
antara atasan dan
bawahan.
(Kolaboratif)

|Laporan Aktualisasi 35
2. Membuat 1.Mencari refrensi 1) Tersedianya Berorientasi Pelayanan, Melaksanakan
media kegiatan sesuai
untuk membuat refrensi untuk kompeten
informasi dengan misi ke
melalui materi materi KIE dan membuat materi 5:Reformasi
adaptif
KIE dan birokrasi
Leaflet dan leaflet
Leaflet Harmonis : menghargai
2.Membuat materi dan 2) Tersedianya perbedaan, selaras
merancang desain rancangan leaflet Kolaboratif : kerja
sama, komunikatif
leaflet 3) Adanya catatan
3.Melakukan hasil konsultasi
konsultasi dengan materi dan desain
atasan terkait materi leaflet
dan desain leaflet 4) Adanya materi dan
4.Melakukan Leaflet
perbaikan jika ada 5) Adanya materi KIE
masukan dari atasan dalam bentuk PPT
5.Membuat materi KIE 6) Adanya Leaflet
dalam bentuk PPT 7) Adanya foto
6.Mencetak dan dokumentasi
memperbanyak

|Laporan Aktualisasi 36
leaflet
7.Mendokumentasikan
kegiatan
3. Melaksanakan 1. Melakukan 1) Adanya persetujuan Berorientasi Pelayanan Melaksanakan
kegiatan konsultasi dengan kegiatan sesuai
kegiatan oleh Akuntabel
posyandu kepala puskesmas dengan misi ke
remaja rutin 2. Melakukan kepala puskesmas 1 dan 5 yaitu
Adaptif
setiap bulan koordinasi dengan Selamatkan
di sertai dengan
dengan pengelola program Kolaboratif orang muda
melibatkan promkes Kespro surat tugas flores timur dan
orangtua dan 3. Melakukan Reformasi
2) Adanya catatan
aparat desa konsultasi dan birokrasi
koordinasi dengan hasil koordinasi
kepala desa
dengan pengelola
4. Membagikan
daftar hadir Promkes
5. Memberikan
3) Adanya jadwal dan
pelayanan melalui
5 meja yaitu : tempat pelaksanaan
Registras,
posyandu remaja
Pengukuran
Antropometri, dan pengumuman
(tensi darah,tinggi
melalui corong desa
badan, berat
badan,lingkar 4) Adanya daftar hadir
perut,lingkar
yang telah diisi oleh
lengan dan kadar
HB khusus remaja peserta
putri), pencatatan
5) Adanya catatan
hasil pengukuran
dan pelyanan /data hasil

|Laporan Aktualisasi 37
kesehatan/konselin pelayanan melalui 5
g dengan tenaga
meja
kesehatan dan
diakhiri dengan
komunikasi
informasi dan
edukasi (KIE).
4. Memberikan 1. Memberikan pre 1. Adanya hasil nilai Akuntabel : Bertanggung Melaksanakan
KIE tentang Jawab kegiatan sesuai
test terkait materi pre test
pentingnya dengan misi ke
posyandu yang akan di 2. Adanya Adaptif : inovatif 1:selamatkan
remaja, orang muda
berikan catatan/laporan
kesehatan Kolaboratif flores timur
reproduksi 2. Memberikan 3. Adanya nilai post Melaksanakan
remaja, kegiatan sesuai
materi dan test Kompeten
bahaya dengan misi ke
pernikahan membagikan 4. Adanya hasil 5:Reformasi
dini, penyakit birokrasi
leaflet dan dokumentasi foto
menular
seksual, dan Melakukan tanya dan video
pencegahan
jawab terkait
penyalahgunaa
n Napza bagi materi yang
remaja.
diberikan
3. Memberikan post
test terkait materi
yang di berikan
4. Mendokumentasik
an kegiatan

|Laporan Aktualisasi 38
5. Melakukan 1. Mengumpulkan 1. Adanya semua bukti 1. Melaksanakan tugas Melaksanakan
evaluasi kegiatan sesuai
semua bukti berupa dengan jujur dan
kegiatan dengan misi ke
pelaksanaan data/informasi bertanggung 5:
Reformasi
kegiatan /catatan dan jawab.(Akuntabel)
birokrasi
2. Membuat draft dokumentasi/foto 2. Adaptif : inovatif,
evaluasi kegiatan proaktif, Kompeten
3. Mengkonsultasika 2. Adanya draft dan ahli di
n laporan evaluasi laporan evaluasi bidangnya,
yang telah dibuat 3. Adanya catatan Kolaboratif :
kepada atasan konsultasi Kerjasama,
4. Melakukan 4. Adanya laporan komunikatif
perbaikan laporan evaluasi yang telah 3. melaksanakan tugas
jika ada masukan disetujui atasan dengan penuh
dari atasan 5. Adanya foto pegabdian dan
dokumentasi
5. Mendokumentasik Loyalitas
an jalannya proses
pengerjaan laporan
6. Membuat 1. Membuat draft 1. Tersedianya bukti 1. Melaksanakan tugas Melaksanakan
hasil kegiatan kegiatan aktualisasi kegiatan sesuai
laporan dengan jujur dan
dengan berupa data dan dengan misi ke

|Laporan Aktualisasi 39
aktualisasi melampirkan bukti informasidan bertanggung 5:
hasil kegiatan foto/dokumentasi
jawab.(Akuntabel) Reformasi
2. Mengkonsultasika 2. Adanya catatan
n laporan yang konsultasi mentor 2. Kolaboratif : birokrasi
telah di buat 3. Adanya laporan
Kerjasama,
kepada mentor aktualisasi
3. Melakukan 4. Adanya komunikatif
perbaikan jika ada dokumentasi/foto
masukan dari
mentor
4. Mendokumentasik
an jalannya proses
pengerjaan laporan

|Laporan Aktualisasi 40
B. Deskripsi Hasil Pelaksanaan Aktualisasi
1. Menyampaikan kegiatan ke Kepala Puskesmas dan Mentor
Perencanaan kegiatan ini diawali dengan melapor kepada mentor dan atasan
langsung dalam hal ini adalah kepala puskesmas:
Tujuan pertemuan ini adalah melapor diri dan meminta arahan dari mentor
untuk selanjutnya pelaksanaan aktualisasi ditempat kerja masing-masing.
a. Menyampaikan rencana kegiatan ke Mentor
Sebelum menemui mentor dan atasan penulis menyiapkan bahan berupa
rancangan aktualisasi sebagai bahan untuk melakukan konsultasi. Tahapan
kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu 3 Agustus 2022 pukul 10.00
bertempat di ruangan mentor. Pertemuan ini dihadiri oleh penulis dan beberapa
teman lainnya. Hasil dari pertemuan ini adalah mendapat dukungan dari mentor
secara penuh untuk pelaksaan kegiatan ditempat kerja masing-masing. Selain
itu penulis dan teman-teman juga mendapat amanat dan arahan dari mentor
untuk disampiakan kepada atasan langsung. Mentor melakukan pengecekan
ulang rancangan aktualisasi dan kondisi ditempat kerja masing-masing peserta.
Mentor juga menyampaiakan untuk pelaksaaan teknis kegiatan aktualisasi ini
langsung dengan atasan ditempat kerja.

Gambar 4.1 Menyampaikan rencana kegiatan


kepada Mentor

b.Menyampaikan rencana kegiatan ke Kepala Puskesmas Lewolaga


Pada tahapan kegiatan ini, penulis bertemu dengan Kepala Puskesmas Lewolaga
selaku atasan langsung ditempat kerja penulis. Tahapan kegiatan ini dilaksanakan pada
hari Senin 8 Agustus 2022 pukul 10.42 WITA di ruangan Kepala Puskesmas
Lewolaga. Penulis menyampaiakan bahwa telah selesai kegiatan latsar di Kupang, dan

|Laporan Aktualisasi 41
kembali untuk melakukan rancangan aktualisasi yang telah diseminarkan selama 30
hari kedepan. Penulis juga menunjukan laporan rancangan aktualisasi yang telah
diseminarkan, serta kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan penulis. Oleh karena itu
penulis meminta arahan dan dukungan dari atasan untuk pelaksaan kegiataan
aktualisasi.

Gambar 4.2 Menyampaikan rencana


kegiatan kepada Kepala Puskesmas

b. Meminta persetujuan atasan terkait aktualisasi


Selanjutnya pada tahapan ini penulis mendapatkan dukungan, arahan dan petunjuk
secara penuh dari atasan untuk pelaksaan aktualisasi selama 30 hari. Hasil dari tahapan
kegiatan ini adalah penulis mendapatkan arahan dan dukungan penuh dari atasan. Hal
tersebut dibuktikan dengan adanya surat penyataan persetujuan dari atasan untuk
pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini.

Gambar 4.3 Surat pernyataan persetujuan atasan

|Laporan Aktualisasi 42
2. Membuat Media Informasi Melalui Materi KIE dan Leaflet
a. Mencari refrensi untuk membuat materi KIE dan Leaflet
Pada tahap ini penulis menyusun materi untuk KIE dengan mencari refrensi dari
berbagai sumber seperti dari laman buku online Scrib dan melalui Web
Promkes.kemkes.go.id sehingga pada tanggal 9 Agustus 2022 Agutus penulis mulai
menyusun materi.

Gambar 4.4 Refrensi untuk membuat Materi KIE

b. Membuat materi dan merancang desain Leaflet


Setelah penulis mengumpulkan berbagai macam informasi materi dari berbagai
sumber, pada tanggal 9 Agustus 2022 sampai 11 Agustus 2022 penulis mulai
menyusun materi untuk KIE yaitu materi pentingnya mengikuti posyandu
remaja yang di dalamya terkandung informasi mengenai posyandu dan tujuan
posyandu, penulis juga membuat materi edukasi tentang kesehatan reproduksi
dan juga bahaya penggunaan NAPZA dalam bentuk video atau film pendek
edukasi.Selain materi penulis juga membuat draft daftar hadir dan draft soal
untuk pre test dan post test sebagai bahan untuk mengukur pemahaman remaja
saat sebelum dan sesudah materi.

4.5 Gambar materi dan desain leaflet

|Laporan Aktualisasi 43
a. Melakukan konsultasi dengan atasan terkait materi dan desain leaflet
Pada tahapan ini setelah selesai membuat materi dan mendesain leaflet penulis
melakukan konsultasi pada hari jumat tanggal 12 Agustus 2022 penulis melaporkan
draft SAP,draft Materi dan draft isi leaflet beserta soal pretest/posttest kepada
atasan.Sesuai dengan instruksi dari atasan penulis melanjutkan untuk mencetak dan
memperbanyak leaflet untuk pelaksanaan kegiatan.

4.6 gambar catatan konsultasi dengan

b. Membuat materi KIE dalam bentuk Power Point


Pada tahap ini setelah berkonsultasi dan mendapatkan masukan dari atasan penulis
memperbaiki sesuai instruksi dari atasan penulis melanjutkan dengan membuat
materi dan leaflet pada tanggal 13 Agustus 2022 penulis membuat penyajian materi
dalam bentuk power point. Penulis juga menyajikan salah satu materi dalam bentuk
video ilustrasi tentang Bahaya Penggunaan Napza bagi remaja.

4.7 Gambar adanya materi dalam bentuk Power Point dan video

|Laporan Aktualisasi 44
c. Mencetak dan Memperbanyak Leaflet
Pada tahap ini setelah melakukan konsultasi dengan atasan dan melakukan perbaikan
pada tanggal 15 Agustus penulis mencetak dan memperbanyak leaflet untuk di
bagikan kepada remaja pada saat posyandu. Penulis juga mencetak daftar hadir dan
memperbanyak soal pre/post test sebagai bahan untuk analisa kemampuan remaja
pada saat evaluasi.

Gambar 4.5 Mencetak dan memperbanyak leaflet

Gambar 4.6 Mencetak draft daftar hadir

|Laporan Aktualisasi 45
Gambar 4.7 Mencetak dan Memperbanyak Soal
Pretest/Post test

3. Kegiatan 3
Kegiatan : Melaksanakan kegiaatan posyandu remaja rutin setiap bulan
dengan melibatkan orangtua dan aparat desa
Tanggal : 19 Agustus 2022
Daftar lampiran : foto kegiatan
Output : Adanya foto dan video hasil kegiatan
a. Deskripsi Proses
Kegiatan ini terlaksana pada 19 Agustus 2022 di aula kantor desa Duntana dengan
pemater pada kegiatan KIE ini adalah saya sendiri.Kegiatan ini dimaksudkan untuk
memberika edukasi dan pemahaman tentang pentingnya mengikuti posyandu remaja
bagi remaja di desa Duntana
b. Tahapan kegiatan
 Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas
Pada tahapan ini sebelumnya pada tanggal 18 Agustus 2022 saya menemui
atasan untuk melakukan konsultasi terkait kegiatan yang akan terjadi pada
tanggal 19 Agustus 2022, saya mendapatkan persetujuan kegiatan oleh kepala
puskesmas disertai dengan surat tugas untuk berkoordinas dengan kepala desa
Duntana.

|Laporan Aktualisasi 46
Gambar 4.8 Surat persetujuan Gambar 4.9 Nota Dinas
kegiatan KIE oleh atasan

 Melakukan koordinasi dengan pengelola program promkes Kespro


Pada tahap ini penulis berkoordinasi dengan pengelola program promkes
Kespro untuk mengetahui teknis posyandu remaja dan teknis susunan urutan
penyampaian materi, penulis mendapatkan masukan dari pengelola bahwa agar
kegiatan posyandu lebih menarik bisa di selingi dengan beberapa lagu,yel-yel
ataupun permainan edukatif.Pengelola juga meyarankan agar kegiatan
dilakukan pada sore hari agar tidak mengganggu jam sekolah dan aktivitas para
remaja.

Gambar 4.10 koordinasi dengan


promkes kespro

|Laporan Aktualisasi 47
 Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan kepala desa
pada tanggal 19 Agustus 2022 pukul 09.00 WITA penulis menemui kepala desa
duntana untuk berkonsultasi dan berkoordinasi terkait pelaksanaan kegiatan, penulis
disambut dengan sangat baik oleh kepala desa dan semua aparat desa.Kepaladesa
juga mendukung dan memfasilitasi kegiatan dengan memberikan tempat di aula kantor
desa untuk di gunakan.Penulis juga di bantu oleh beberapa staf desa untuk
menyiapkan ruangan untuk kegiatan berupa Lcd, layar proyektor, laptop untuk
pemaparan materi, mike dan sound serta kursi dan meja di dalam Aula. Kami juga
menyepkati kegiatan posyandu akan di lakukan pada sore hari dan akan di umumkan
melalui corong desa.

Gambar 4.11 Surat Tanda Gambar 4.12 Menyiapkan


Terima Nota dinas Aula

 Membagikan daftar hadir


Setelah tempat disiapkan dan seluruh peserta memasuki ruangan untuk mengikuti
kegiatan posyandu selanjutnya penulis membagikan daftar hadir untuk kemudia diisi
oleh para remaja

Gambar 4.13 daftar


hadir

|Laporan Aktualisasi 48
 Memberikan pelayanan melalui 5 meja
Meja 1: Registrasi
Pada tahapan ini semua peserta yang hadir harus registrasi agar kader remaja
dapat mengetahui jumlah peserta yang hadir disetiap posyandu, Selain itu
registrasi ini dapat dimanfaatkan untuk melihat jumlah penerima manfaat
dan kurvanya setiap bulan untuk bahan evaluasi promosi kegiatan posyandu
remaja.
Meja 2: pengukuran berat badan dan tinggi badan

Pada tahapan akan dilakukan pengukuran kepada semua remaja, jika ada remaja
di atas 15 tahun maka akan di lakukan pengukuran tensi darah sebagai
pelengkap.Dalam pengukuran berat badan tentunya dimanfaatkan sebagai
petunjuk adanya remaja yang kurang gizi atau gizi lebih sehingga dapat dilakukan
penanggulangan secepatnya. Dimeja ini setiap peserta dicatat hasilnya untuk
mengetahui pertumbuhannya setiap bulan.

Meja 3: Meja Gizi

Di meja ini remaja dapat melakukan konsultasi gizi terutama bagi mereka yang
gizi kurang dan gizi lebih. Selain itu di meja ini juga dilakukan pemeriksaan
LILA dan anemia bagi remaja perempuan. Secara berkala di meja ini juga
remaja diberikan vitamin. Bagi remaja yang bermasalah dengan gizi atau
masalah kesehatan yang lain, di meja ini kader akan memberikan rujukan ke
sarana pelayanan kesehatan primer yaitu puskesmas jika memang diperlukan.

Meja 4: meja KIE atau meja Komunikasi Informasi dan Edukasi

Dimeja ini peserta mendapatkan edukasi mengenai kesehatan remaja ataupun


mengenai informasi lain seperti penyakit menular seksual,HIV/AIDS dan bahaya
penggunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya serta Resiko
Pernikahan Dini. Dalam pelaksanaannya meja ini sangat flexible, tidak harus
dengan sistem penyuluhan dalam menyempaikan sebuah informasi, bisa melalui
game, bedah film, drama, lagu atau bahkan senam bersama.Pada tahapan ini penulis
akan melakukan dalam bentuk sosialisasi yang akan di lakukan pada kegiatan
selanjutnya.

|Laporan Aktualisasi 49
Gambar 4.14 data
hasil pengukuran

4. Kegiatan 4

Kegiatan : Memberikan KIE tentang pentingnya posyandu remaja, kesehatan


reproduksi remaja dan bahaya penggunaan NAPZA

Tanggal : 19 Agustus 2022

Output : adanya nilai pres test dan post test, adanya notulen sosialisasi,
adanya foto hasil kegiatan

1. Deskripsi proses

Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 19 Agustus 2022 pukul 15.00 WITA setelah
selesai kegiatan pengukuran antropometri maka di lanjutkan dengan penyampaian
materi oleh penulis dengan metode KIE.Terdapat 3 materi pokok yang di bawakan
oleh penulis antara lain meningkatkan pemahaman remaja tentang pentingnya
mengikuti posyandu remaja, pentingnya kesehatan reproduksi remaja dan bahaya
pengunaan NAPZA(Narkotika,Psikotropika dan Zat Adiktif lainya.Melalui materi
ini penulis berharap remaja bisa memahami tenyang pentingya posyandu remaja dan
kesehatan reproduksi.

2. Tahapan Kegiatan

|Laporan Aktualisasi 50
 Memberikan pretest terkait materi yang akan diberikan

Pretest adalah tes yang dilakukan sebelum pembelajaran atau suatu topik
dijelaskan sehingga pada tahap ini dengan memberikan pretest penulis
bermaksud untuk mengukur sejauh mana pengetahuan atau pemahaman yang di
miliki oleh para remaja terhadap materi yang akan di berikan. Penulis
membagikan soal pretest kepada peserta yang hadir sebanyak 36 orang dan
memberikan waktu 5 menit untuk mengisi soal pilihan ganda yang berjumlah
15 butir soal.
Gambar 4.15 Membagikan soal
pretest

 Memberikan materi dan membagikan leaflet dan melakukan tanya jawab terkait
materi yang berikan

Pada tahapan ini sebelum memulai memberikan materi penulis mengawali


dengan mengajarkan semboyan untuk remaja yaitu “Kesehatan Reproduksi
Remaja, dan peserta menjawab Menjadi Remaja yang gaul dan sehat”,
setelah itu penulis mulai membagikan leaflet dan memberikan materi yang
pertama yaitu “Meningkatkan Pengetahuan Remaja Tentang Pentingnya
Mengikuti Posyandu Remaja” sub pokok pembahasan dari materi ini
antaralain pengertian posyandu, pengertian remaja, pengertian posyandu
remaja, manfaat mengikuti posyandu remaja dan macam-macam kegiatan di
posyandu remaja.Setelah itu penulis melanjutkan dengan materi kedua yaitu
“pentingnya kesehatan reproduksi remaja” yang dibahas penulis dalam materi
ini adalah pengertian kesehatan reproduksi, macam-macam organ reproduksi,
perubahan dan tanda-tanda masa puber, proses terjadinya kehamilan, masalah
kesehatan reproduksi, tugas remaja dalam menjaga kesehatan reproduksi, tips
melewati masa reproduksi remaja dengan baik dan cara merawat organ
reproduksi. Setelah selesai materi penulis selalu memberikan kesempatan

|Laporan Aktualisasi 51
kepada remaja untuk bertanya, pertanyaan yang peserta berikan dicatat oleh
notulen dan penulis memberikan jawaban. Sebelum memulai materi yang
ketiga penulis memberikan game sebagai penyegaran yaitu gam “ MARINA
MENARI DIATAS MENARA”.Selesai game penulis melanjutkan dengan
memberikan materi ke tiga yaitu “Bahaya Penggunaan NAPZA”, materi ini
diberikan dalam bentuk video ilustrasi, setelah video selesai penulis mulai
memberikan penjelasan terkait yang terjadi dalam video tersebut. Selama proses
penyampaian materi penulis melihat bahwa peserta sangat antusias dan
mendengarkan materi dengan penuh perhatian namun sesekali ada juga keributan
kecil tetapi masih bisa di atasi dengan baik.Selesai materi penulis melanjutkan
dengan membagikan soal post test,penulis sangat berharap peserta dapat memahami
dan dapat mengerjakan soal post test dengan baik.Soal post test yang di berikan
sama dengan soal pre test di awal materi tadi karena penulis ingin mengetahui
seberapa jauh para peserta bisa memahami materi yang diberikan tadi dan bisa
menganalisa kemampuan para peserta melalui hasil pretest dan posttest. Setelah
peserta selesai mengumpulkan jawaban penulis memberikan jawaban dan
membahas bersama para peserta dengan ini berakhirlah kegiatan KIE ini dan
ditutup dengan foto bersama.

Gambar 4.16 Gambar 4.17


Menyajikan materi Game

Gambar 4.18 penyangan


video Napza

|Laporan Aktualisasi 52
5. Kegiatan 5

Kegiatan : Melakukan evaluasi Kegiatan

Tanggal : 20 Agustus 2022

Output : Adanya semua bukti berupa data dan informasi/catatan dan


dokumentasi foto/video, adanya draft laporan evaluasi

1. Deskripsi Proses

Setelah kegiatan selesai penulis melakukan evaluasi kegiatan yang terjadi pada tanggal
20 Agustus 2022, evaluasi ini dimaksudkan agar penulis dapat mengetahui apakah
kegiatan sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang direncanakan atau tidak.
Pada tahapan ini juga penulis melakukan analisa hasil pretest dan postest apakah
terdapat perbedaan antara hasil pretest dan post test dan sejauh mana pemahaman
peserta terhadap materi yang baru saja di berikan.Pada saat evaluasi kegiatan penulis
juga melihat apakah metode yang digunakan sudah tepat atau belum.

2. Tahapan Kegiatan

 Mengumpulkan semua bukti pelaksanaan kegiatan

Pada tahapan ini penulis mengumpulkan semua bukti berupa


data/informasi/catatan dan foto dokumentasi atau video kegiatan.

Gambar 4.19 bukti-bukti


kegiatan

|Laporan Aktualisasi 53
 Membuat Draft Evaluasi

Pada tahapan ini penulis membuat draft evaluasi kegiatan yang sudah
dilakukan. Kegiatan dilaksanakan bagi remaja di desa duntana dan di hadiri
oleh 36 remaja dan 6 orang tenaga kesehatan dari desa dan puskesmas Hasil
evaluasi kegiatan tersebut penulis mendapati bahwa sebelum di berikan materi
peserta ternyata belum memahami tentang pentingnya mengikuti posyandu
remaja dan cara menjaga kesehatan reproduksi yang baik dan benar lebih
lagi untuk materi Napza ternyata banyak yang tidak menjawab hal ini
menandakan mereka sama sekali belum mengetahui tentang materi tersebut
dengan nilai rata-rata 40-70 kebawah tetapi setelah diberikan materi peserta
hasil post test menunjukan nilai yang tinggi dengan rata-rata 90-100 ini
menandakan peserta sudah mulai memahami tentang materi yang diberikan.

Gambar 4.20 draft


evaluasi kegiatan

 Mengkonsultasikan laporan evaluasi kepada atasan


Pada tanggal 22 Agustus 2022, penulis melakukan konsultasi dan
melaporkan hasil kegiatan yang telah dibuat kepada atasan langsung penulis
menyampaikan bahwa metode KIE yang digunakan dengan menggunakan
leaflet dan penyampaiaan materi menggunakan video sangat menarik
perhatian peserta dan membawa dampak yang baik bagi jalannya kegiatan
dan remaja yang datang untuk posyandu juga banyak karena sebelumnya sudah
diberikan pengumuman melalui corong desa bahwa akan diadakan posyandu
remaja dan juga ada penyampaian materi dari tenaga kesehatan sehinggga
membuat para remaja semakin banyak untuk datang ke posyandu. Penulis
juga menyampaikan bahwa kedepannya sangat diharapakan agar metode seperti

|Laporan Aktualisasi 54
ini harus lebih di kembangkan lagi dengan berbagai kegiatan kreatif tiap bulannya
dnegan melibatkan lebih banyak pengelola program pendukung seperti gizi dan
promkes sebagai penyuluh kesehatan reproduksi.Setelah menjelaskan laporan
evaluasi kegiatan atasan menyetujui laporan dan memebrikan dukungan untuk
penyelesaian aktualisasi. Sikap yang ditunjukan oleh penulis adalah akuntabel
yaitu melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab dan jujur, penulia juga
memnunjukan sikap yang kompeten dan ahli dibidanngya dan dengan melaporkan
hasilkegiatan kepada atasan penulis menunjukan sikap loyalitas.

Gambar 4.21 melapokan evaluasi kegiatan kepada atasan Gambar 4.22 Berita Acara
terlaksannya KIE

6. Kegiatan 6
Kegiatan : Membuat Laporan Aktualisasi
Tanggal : 23 Agustus 2022 sampai 28 Agustus 2022
Output : Adanya laporan aktualisasi
1. Deskripsi proses
Pada tahapan ini penulis mulai menyusun laporan aktualisasi.Penulis menyusun
laporan selama 5 hari. Data dari semua kegiatan yang telah dilakukan akan menjadi
pelengkap yang membantu penulis dalam penyusunan laporan aktualisasi.
2. Tahapan kegiatan
 Membuat draft hasil kegiatan dengan melampirkan bukti hasil kegiatan

Pada tahapan kegiatan ini setelah semua kegiatan telah dilaksanakan maka
penulis mulai mengumpulkan semua bukti kegiatan. Hasil dari kegiatan ini
yaitu terkumpulnya foto-foto, surat, dan berita acara. Tentunya dalam hal ini
penulis bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan dengan

|Laporan Aktualisasi 55
mengumpulkan semua bukti kegiatan aktualisasi secara jujur dan bertanggung
jawab sesuai dengan kondisi riil. Tindakan ini merupakan penilaian akuntabel.
Pada tahap ini juga Pada tahapan ini penulis membuat laporan akhir
pelaksanaan aktualisasi sesuai dengan format penyusunan laporan dari buku
panduan disertakan dengan bukti-bukti pelaksanaan kegiatan. Dengan adanya
format penyusunan laporan maka hasil laporan aktualisasi tersusun secara
sistematis. Dalam menyusun laporan akhir penulis bertanggung jawab atas
kepercayaan yang diberikan dengan menyusun laporan akhir aktualisasi secara
jujur dan bertanggung jawab sesuai dengan kondisi riil dan waktu yang telah
ditentukan. Tindakan ini merupakan penerapan nilai akuntabel. Penulis juga
akan terus belajar dan mengembangkan kapabilitas sehingga mendapatkan hasil
dengan kualitas terbaik. Tindakan ini merupakan penerapan nilai kompeten.

Gambar 4.23 Membuat draft


laporan Aktualisasi

 Mengkonsultasikan laporan kepada mentor


Pada tanggal 26 Agustus 2022 penulis melakukan konsultasi penyelesaian
penyususnan laporan aktualisasi, penulis juga mendapat banyak masukan
dari atasan terkait penyusunan dan finalisasi laporan aktualisasi.

|Laporan Aktualisasi 56
Gambar 4.24 konsultasi Gambar 4.25 lembar
laporan aktualisasi mentor konsultasi mentor

 Membuat perbaikan jika ada masukan dari mentor dan menyusun finalisasi laporan
aktualisasi
Setelah melakukan perbaikan pada laporan maka penulis sudah masuk kepada bagian
akhir dari penyusunan laporan aktualisasi. pada tahap ini penulis sudah melakukan
sesuai dengan tugas dan tangunggung jawabnya dengan kompeten dan akuntabel
serta kolaboratif dan dapat bekerja sama secara komunikatif dengan mentor.

Gambar 4.26 Laporan


Aktualisasi

|Laporan Aktualisasi 57
|Laporan Aktualisasi 58
C. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi

Tabel 4.2 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi


Minggu
I
No Tahapan & Kegiatan II III IV
Agustus
Agustus Agustus Agustus
1. Melapor diri dan melakukan
konsultasi dengan kepala
puskesmas
2. Membuat media informasi
melalui materi KIE dan Leaflet
3. Melaksanakan kegiatan
posyandu remaja rutin setiap
bulan dengan melibatkan orang
tua dan aparat desa
4. Memberikan KIE tentang
pentingnya posyandu remaja,
kesehatan reproduksi remaja,
bahaya pernikahan dini,
penyakit menular seksual, dan
pencegahan penyalahgunaan
Napza bagi remaja.
5. Melakukan evaluasi kegiatan

6. Membuat laporan aktualisasi

|Laporan Aktualisasi 59
D. Pembimbingan Pelaksanaan Aktualisasi Oleh Mentor dan Coach
Pengendalian Oleh Mentor
Kegiatan 1: Melapor Diri dan melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas
Tabel 4.2 Pengendalian Oleh Mentor

Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor Paraf

 Tahapan Kegiatan
 Output kegiatan terhadap pemecahan
isu
 Keterkaitan substansi mata pelatihan
 Kontribusi terhadap visi misi
organisasi
 Penguasaan nilai organisasi

Kegiatan 2: Membuat media informasi melalui materi KIE dan leaflet

Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor Paraf

 Tahapan Kegiatan
 Output kegiatan terhadap pemecahan isu
 Keterkaitan substansi mata pelatihan
 Kontribusi terhadap visi misi organisasi
 Penguasaan nilai organisasi

Kegiatan 3: Melaksanakan kegiatan posyandu remaja rutin setiap bulan dengan


melibatkan orang tua dan aparat desa

Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor Paraf

 Tahapan Kegiatan
 Output kegiatan terhadap pemecahan isu
 Keterkaitan substansi mata pelatihan
 Kontribusi terhadap visi misi organisasi
 Penguasaan nilai organisasi

|Laporan Aktualisasi 60
Kegiatan 4: Memberikan KIE tentang pentingnya posyandu remaja, kesehatan
reproduksi remaja, dan pencegahan penyalahgunaan NAPZA bagi remaja

Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor Paraf

 Tahapan Kegiatan
 Output kegiatan terhadap pemecahan isu
 Keterkaitan substansi mata pelatihan
 Kontribusi terhadap visi misi organisasi
 Penguasaan nilai organisasi

Kegiatan 5: Melakukan Evaluasi Kegiatan

Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor Paraf

 Tahapan Kegiatan
 Output kegiatan terhadap pemecahan isu
 Keterkaitan substansi mata pelatihan
 Kontribusi terhadap visi misi organisasi
 Penguasaan nilai organisasi

Kegiatan 6: Membuat Laporan Aktualisasi

Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor Paraf

 Tahapan Kegiatan
 Output kegiatan terhadap pemecahan isu
 Keterkaitan substansi mata pelatihan
 Kontribusi terhadap visi misi organisasi
 Penguasaan nilai organisasi

|Laporan Aktualisasi 61
Pengendalian Oleh Coach

Kegiatan 1: Melapor Diri dan melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas


Tabel 4.3 Pengendalian Oleh Coach

Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach Paraf

 Tahapan Kegiatan
 Output kegiatan terhadap pemecahan isu
 Keterkaitan substansi mata pelatihan
 Kontribusi terhadap visi misi organisasi
 Penguasaan nilai organisasi

Kegiatan 2: Membuat media informasi melalui materi KIE dan leaflet

Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach Paraf

 Tahapan Kegiatan
 Output kegiatan terhadap pemecahan isu
 Keterkaitan substansi mata pelatihan
 Kontribusi terhadap visi misi organisasi
 Penguasaan nilai organisasi

Kegiatan 3: Melaksanakan kegiatan posyandu remaja rutin setiap bulan dengan


melibatkan orang tua dan aparat desa

Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach Paraf

 Tahapan Kegiatan
 Output kegiatan terhadap pemecahan isu
 Keterkaitan substansi mata pelatihan
 Kontribusi terhadap visi misi organisasi
 Penguasaan nilai organisasi

|Laporan Aktualisasi 62
Kegiatan 4: Memberikan KIE tentang pentingnya posyandu remaja, kesehatan
reproduksi remaja, dan pencegahan penyalahgunaan NAPZA bagi remaja

Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach Paraf

 Tahapan Kegiatan
 Output kegiatan terhadap pemecahan isu
 Keterkaitan substansi mata pelatihan
 Kontribusi terhadap visi misi organisasi
 Penguasaan nilai organisasi

Kegiatan 5: Melakukan Evaluasi Kegiatan

Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach Paraf

 Tahapan Kegiatan
 Output kegiatan terhadap pemecahan isu
 Keterkaitan substansi mata pelatihan
 Kontribusi terhadap visi misi organisasi
 Penguasaan nilai organisasi

Kegiatan 6: Membuat Laporan Aktualisasi

Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach Paraf

 Tahapan Kegiatan
 Output kegiatan terhadap pemecahan isu
 Keterkaitan substansi mata pelatihan
 Kontribusi terhadap visi misi organisasi
 Penguasaan nilai organisasi

|Laporan Aktualisasi 63
E. Analisis Dampak Implementasi Nilai-Nilai Dasar ASN dan Kedudukan dan
Peran ASN dalam NKRI
Kegiatan 1. Melakukan konsultasi dengan atasan
Pada kegiatan ini penulis mengaktualisaikan nilai dasar BerAkhlak yaitu:
1. Menyampaikan ide tentang inovasi rancangan aktualisasi secara jujur dan
bertanggung jawab (aktuntabel)
2. Meminta dukungan dari atasan serta saran dan arahan (komunikatif)
Manfaat : Menghadap atasan bermanfaat untuk melaporkan perencanaan
pelaksanaan kegiataan aktualisasi sekaligus untuk mendapat
persetujuan dan dukungan dari atasan terkait pelaksaan kegiatan
aktualisasi.
Analisis dampak : Dampak jika nilai BerAkhlak tidak diaktualisasikan pada kegiatan
ini, maka tidak adanya sikap jujur dan bertanggung jawab dalam
melaksanakan tugas. Selain itu tidak adanya komunikatif
membuat lingkungan kerja menjadi tidak kondusif
Kegiatan 2. Membuat media informasi melalui materi KIE dan Leaflet
Pada kegiatan ini penulis mengaktualisasikan nilai dasar BerAkhlak
yaitu:
1. Berkualitas, terus belajar untuk membuat inovasi untuk kebutuhan
masyarakat (berorientasi pelayanan)
2. Ahli di bidangnya dan dapat membantu oranglain untuk belajar
kompeten)
3. Adanya kolaborasi yang harmonis antara atasan dan bawahan
(kolaboratif)
4. Berinovasi dengan memberikan kontribusi (Adaptif)
Manfaat : Dengan adanya inovasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam
menambah wawasan dan pengetahuan remaja serta meningkatkan
kesadaran remaja tentang pentingnya mengikuti posyandu remaja
Analisis Dampak : jika nilai BerAKhlak tidak diaktualisasikan dalam kegiatan ini
maka tidak dapat membantu remaja untuk meningkatkan
pemahamannya tentang pentingnya mengikuti posyandu remaja
dan pada akhirya kehadiran remaja tidak akan mencapi 100%
Kegiatan 3. melaksanakan kegiatan posyandu remaja rutin tiap bulan dengan
melibatkan orantua dan aparat desa

|Laporan Aktualisasi 64
Pada kegiatan ini penulis mengaktualisasikan nilai dasar berakhklak
yaitu:
1. Berkualitas, terus belajar untuk membuat inovasi untuk kebutuhan
masyarakat (berorientasi pelayanan)
2. Ahli di bidangnya dan dapat membantu oranglain untuk belajar
(kompeten)
3. Adanya kolaborasi yang harmonis antara lintas sektor (kolaboratif)
4. Berinovasi dengan memberikan kontribusi (Adaptif)
Manfaat : dengan adanya kegiatan ini di harapkan kedepannya remaja
dapat lebih memahami dan lebih antusias dengan kegiatan
posyandu remaja dan juga dapat membantu remaja dalam
memantau kesehatan secara berkala sehingga dapat
membekali remaja untuk mempersiapkan masa depannya
menjadi generasi berencana yang kreatif dan berwawasan
luas.
Analisis dampak : Dampak jika nilai BerAkhlak tidak diaktualisasikan maka
wawasan remaja mengenai informasi kesehatan remaja dan
reproduksi sehat rendah atau kehadiran di posyandu remaja
semakin berkurang akibatnya remaja menjadi kuran edukasi
dampaknya bisa saja terjadi kehamilan yang tidak
dikehendaki dan mengharuskan remaja untuk melakukan
pernikahan dini dan persalinan usia muda (<20 tahun) yang
menambah resiko kesakitan dan kematian ibu dan bayi
Kegiatan 4. memberikan KIE tentang pentingnnya mengikuti posyandu
remaja,kesehatan reproduksi remaja, dan bahaya penggunaan NAPZA
Pada kegiatan ini penulis mengaktualisasikan nilai BerAkhlak yaitu :
1. Dengan memberikan KIE kepada remaja penulis melaksanakan tugasnya
sesuai dengan fungsinya dalam hal membantu oranglain belajar (kompeten)
2. Melaksanakan tugas dengan jujur dan bertanggung jawab (Akuntabel)
Manfaat : Dengan adanya inovasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam
menambah wawasan dan pengetahuan remaja
Analisis Dampak : Dampak jika nilai BerAkhlak tidak diaktualisasikan adalah
wawasan remaja tentang pentinngya mengikuti posyandu remaja
masih rendah

|Laporan Aktualisasi 65
Kegiatan 5. melakukan evaluasi kegiatan
Pada kegiatan ini penulis mengaktualisasikan nilai BerAkhlak yaitu
1. Mengumpulkan semua bukti kegiatan melaksanakan tugas dengan jujur dan
bertanggung jawab (akuntabel)
2. Mellaporkan hasil evaluasi kegiatan kepada atasan (Loyal)
3. Membangun kerjasama yang harmonis dengan atasan (kolaboratif)
Manfaat : Dengan melakuakan kegiatan ini penulis dapat mengetahui kegiatan sudah
berjalan sesuai dengan yang direncanakan atau belum dan dapat menjadi
acuan teknis kegiatan KIE di wilayah kerja UPTD puskesmas Lewolaga
Analisis Dampak : Dampak jika nilai BerAkhlak tidak diaktualisasikan adalah
penulis tidak dapat menganalisasi hasil kegiatan dan tidak dapat
mengetahui seberapa jauh kegiatan yang dilakukan akan berhasil
dan sesuai dengan yang direncanakan atau tidak.
Kegiatan 6. Menyusun laporan akhir
Pada kegiatan ini penulis mengaktualisasikn nilai BerAkhlak yaitu :
1. Mengumpulkan semua bukti kegiatan (akuntabel)
2. Meminta arahan dan saran dari atasan dalam menyusun laporan
(loyal,kolaboratif)
Manfaat : Membuat laporan akhir kegiatan ini bermanfaat untuk berbagai
pihak sebagai referensi dan acuan teknis terkait KIE di
posyandu remaja
Analisis dampak : Dampak jika nilai BerAkhlak tidak diaktualisasikan adalah tidak
adanya laporan akhir hasil kegiatan

|Laporan Aktualisasi 66
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil temuan yang diperoleh selama melakukan kegiatan aktualisasi

(habituasi), kurang lebih selama 30 hari pada kegiatan Posyandu Remaja di Desa

Duntana Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Lewolaga Kecamatan Titehena

disimpulkan bahwa:

1. Tingkat pemahaman remaja tentang pentingnya mengikuti posyandu

remaja,Pentingnya kesehatan reproduksi dan bahaya penggunaan NAPZA

sebelum melakukan kegiatan adalah rendah dan kurang.

2. Tingkat kehadiran remaja untuk megikuti posyandu sangat dipengaruhi oleh

pengumuman atau pemberitahuan melalui corong desa sehingga perlu adanya

kerjasama yang lebih intens antara nakes dan aparat desa

3. Informasi yang di berikan lewat KIE dinilai sangat penting bagi para remaja

sebagai edukasi untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan hidup sehat

bagi remaja

4. Kegiatan berbeda atau aktivitas posyandu dan suasana posyandu yang beragam

dan berbeda tiap bulannya dapat membawa dampak yang positiv bagi kehadiran

para remaja

5. Tingkat pemahaman remaja setelah melakukan kegiatan (setelah di berikan materi)

adalah sangat baik.

|Laporan Aktualisasi 67
B. SARAN

Adapun saran dari hasil kegiatan aktualisasi (habituasi) yang telah dilakukan sebagai

berikut :

1. Di harapkan kedepannya pihak puskesmas harus lebih bisa berkoordinasi

dengan aparat desa karena megingat kegiatan posyandu dilakukan rutin setiap

bulan agar bisa selalu di lakukan pengumuman sehari sebelum jadwal posyandu

melalui corong desa

2. Para petugas tenaga kesehatan harus bekerja sama antar tiap-tiap program agar

bisa terwujud posyandu remaja yang lebih komunikatif dan informatif (setiap

kali posyandu remaja jangan hanya bidan saja yang hadir tetapi juga

gizi,perawat dan penyuluh kesehatan)

3. Para petugas harus menyiapkan dan membawakan materi penyuluhan setiap

bulanya dengan materi yang berbeda-beda dan dikemas dengan penyajian yang

menarik agar para remaja semakin antusias untuk hadir diposyandu setiap

bulannya (games,menyanyi,membuat kerajinan tangan,senam,menonton

film,dll)

4. Waktu yang paling tepat untuk posyandu remaja adalah hari sabtu atau minggu

dan di sore hari agar tidak mengganggu aktivitas kesekolah dan belajar

5. Terkait masih adanya remaja yang tidak mengikuti sampai selesai diharapakan

Panitia kedepannya memiliki rencana cadangan guna mengantisipasi kondisi

yang tidak sesuai dengan agenda kegiatan.

|Laporan Aktualisasi 68
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Pedoman teknis pembelajaran penyusunan rancangan dan laporan Aktualisasi nilai-nilai
dasar pns Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Kupang 2021. Badan
Pengembangan Sumber Daya manusia Daerah Provinsi NTT.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN).
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2021 Tentang
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.

Peraturan Menteri Kesehatan RI. No 25 tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak

Peraturan Menteri Kesehatan RI.No 25 tahun 2014 pasal 30, 31, 32, 33 dan 34 tentang
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
Undang-undang Republik Indonesia nomor 4 tahun 2019 tentang Kebidanan
Peraturan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Tentang Republik
Indonesia nomor 10 tahun 2019 tentang Kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR)

|Laporan Aktualisasi 69
BIODATA PENULIS

Nama : Maria Felmi Fernandez, A.Md.Keb


NIP : 199311152022032004
Pangkat/Gol : Pengatur/IIc
Jabatan : Pelaksana Terampil Bidan
Unit Kerja : UPTD.Puskesmas Lewolaga
Instansi : Pemerintah Kabupaten Flores Timur
Tempat/Tanggal Lahir : Gleno/15 November 1993
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Sarotari Tengah
RT/RW : 05/02
Desa/Kelurahan : Kota Sau I
Kecamatan : Larantuka
Kabupaten : Flores Timur
Provinsi : Nusa Tenggara Timur
Hobby :Membaca Komik dan Menonton
drakor
No. Hp : 0821 2265 8821
Email : Felmyfernandez90@gmail.com

DATA PENDIDIKAN

Sekolah Dasar :SDN SUPERSEMAR


Sekolah Menengah pertama : SMPK. ST.Gabriel
Sekolah Menengah Atas : SMAN 1 Larantuka
Perguruan Tinggi : Poltekkes Kemenkes Kupang
Program Studi : D-III Kebidanan

|Laporan Aktualisasi 70
|Laporan Aktualisasi 71
LAMPIRAN A

|Laporan Aktualisasi 72

Anda mungkin juga menyukai