Anda di halaman 1dari 85

LAPORAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI PELAYANAN KONSELING OBAT & PELAYANAN


INFORMASI OBAT YANG BERSIFAT AKTIF MELALUI MEDIA EDUKASI DI
UPTD PUSKESMAS LEWOLAGA KABUPATEN FLORES TIMUR

DISUSUN OLEH :

NAMA : APT. MARIA PAULISTA MENGGOTA TUKAN, S.


FARM

NIP : 19910827 202012 2 005

ANGKATAN : CLXXX (SERATUS DELAPAN PULUH)

NOMOR ABSEN : 08

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH

PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

JULI 2022

|Laporan Aktualisasi i
LEMBAR PENGESAHAN

Rancangan Aktualisasi dengan Judul: “OPTIMALISASI PELAYANAN KONSELING OBATA


& PELAYANAN INFORMASI OBAT YANG BERSIFAT AKTIF MELALUI MEDIA
EDUKASI DI UPTD PUSKESMAS LEWOLAGA KABUPATEN FLORES TIMUR”
diajukan oleh:

Nama : apt. Maria Paulista menggota Tukan, S. Farm


NIP : 19900323 202203 2 008
Jabatan : Ahli Pertama-Apoteker
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Lewolaga Kabupaten Flores Timur

telah berhasil diseminarkan dan diterima sebagai salah satu persyaratan yang diwajibkan
untuk menyelesaikann Pelatihan Dasar CPNS

Kupang,08/Juli/2022

Mengesahkan:

Pembimbing:
Nama : Andreas P. Jala, S.Fil., M.SC ……………………
NIP : 19850518 201101 1 003
Mentor :
Nama : Antonius Lebi Raya, S. Sos. M. AP ……………………
NIP : 19651023 199503 1 002
Penguji :
Nama : Paulus kolo, S.Fil., M.Fil ……………………
NIP : 19750126 200604 1 010
Mengetahui:
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah

Laporan Aktualisasi dengan Judul: “OPTIMALISASI PELAYANAN KONSELING OBAT &


PELAYANAN INFORMASI OBAT YANG BERSIFAT AKTIF MELALUI MEDIA

|Laporan Aktualisasi ii
EDUKASI DI UPTD PUSKESMAS LEWOLAGA KABUPATEN FLORES TIMUR”
diajukan oleh:

Nama : apt. Maria Paulista menggota Tukan, S. Farm


NIP : 19900323 202203 2 008
Jabatan : Ahli Pertama-Apoteker
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Lewolaga Kabupaten Flores Timur

telah berhasil diseminarkan dan diterima sebagai salah satu persyaratan yang diwajibkan
untuk menyelesaikann Pelatihan Dasar CPNS

Kupang,16/Agustus/2022

Mengesahkan:

Pembimbing:
Nama : Andreas P. Jala, S.Fil., M.SC ……………………
NIP : 19850518 201101 1 003
Mentor :
Nama : Antonius Lebi Raya, S. Sos. M. AP ……………………
NIP : 19651023 199503 1 002
Penguji :
Nama : Paulus kolo, S.Fil., M.Fil ……………………
NIP : 19750126 200604 1 010
Mengetahui:
Plt. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Timur

Henderina Sintiche Laiskodat.SP.,M.Si


Pembina Utama Muda
NIP. 197107071997032008

LEMBAR PERSETUJUAN

|Laporan Aktualisasi iii


Yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Nama : Andreas P. Jala, S. Fil., M. SC
NIP : 19850518 201101 1 003
Pangkat/Gol : Penata Tk.1/ IIIc
Jabatan : WidyaIswara Ahli Madya (sebagai Coach/Pembimbing)

2. Nama : Antonius Lebi Raya, S.Sos., M. AP


NIP : 19651023 199503 1 002
Pangkat/Gol : Pembina Utama Muda/ IV c
Jabatan : Inspektur Daerah Kab. Flores Timur (sebagai Mentor)

Sebagai Coach/Pembimbing dan Mentor peserta Pelatihan Dasar CPNS


Nama : apt. Maria Paulista Menggota Tukan, S. Farm
NIP : 19900323 202203 2 008
Golongan : III/b

Telah menyetujui laporan aktualisasi, dengan judul dan kegiatan aktualisasi sebagai berikut:

JUDUL AKTUALISASI KEGIATAN AKTUALISASI


OPTIMALISASI PELAYANAN 1. Melapor diri dan melakukan
KONSELING OBATA & konsultasi dengan atasan
PELAYANAN INFORMASI OBAT 2. Melakukan koordinasi dengan teman
YANG BERSIFAT AKTIF sejawat
MELALUI MEDIA EDUKASI DI 3. Membuat leaflet mengenai informasi
UPTD PUSKESMAS LEWOLAGA obat
KABUPATEN FLORES TIMUR 4. Membuat majalah dinding megenai
informasi obat
5. Menyiapkan materi untuk penyuluhan
6. Melakukan penyuluhan kepada
kepada masyarakat tentang informasi
obat
7. Melakukan penyuluhan kepada tenaga
kesehatan mengenai informasi obat
8. Melakukan konseling pada saat
pasien mengambil obat
9. Melakukan perekapan data hasil
kegiatan

|Laporan Aktualisasi iv
10. Menyusun laporan aktualisasi

Kupang, 08 Juli 2022

Mentor Coach

Antonius Lebi Raya, S. Sos. M. AP Andreas P. Jala, S. Fil. M. SC


NIP. 19651023 199503 1 002 NIP. 19850518 201101 1 003

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan
berkat-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan in.

|Laporan Aktualisasi v
Laporan ini dapat terwujud atas bimbingan, arahan dan bantuan dari berbagai
pihak dan pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan penghargaan dan ucapan terima
kasih kepada :
1. Pemerintah Daerah Kabupaten Flores Timur yang telah mengirim peserta Latihan Dasar
CPNS tahun 2022 di BPSDMD Provinsi NTT
2. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur
yang telah menyelenggarakan Latihan Dasar CPNS tahun 2022
3. Ibu Wilfrida Heliana Keron, Amd. Kep selaku Kepala UPTD Puskesmas Lewolaga yang
telah memberikan ijin untuk melaksanakan aktualisasi di puskesmas
4. Bapak antonius Lebi Raya, S. Sos., M. AP yang selaku mentor yang telah memberikan
arahan dan bimbingan selama proses habituasi
5. Bapak Paulus Kolo, S. Fil. M. Fil selaku penguji yang telah memberikan arahan sejak
seminar rancangan aktualisasi hingga ujian akhir ini
6. Bapak Andreas P. Jala, S. Fil. M. SC selaku coach yang telah membimbing sejak
penyusunan rancangan aktualisasi hingga penyelesaian laporan aktualisasi ini.
7. Kelurga kecilku (Suami Sisko Hurint, Anak-anakku Andra dan Kenri) yang dengan
penuh kasih sayang mendukung seluruh kegiatan aktualisasi hingga penyelesaian laporan
8. Teman-teman CPNS 2022 di UPTD Puskesmas Lewolaga serta Teman-teman Peserta
Latihan Dasar Golongan III Angkatan 180, atas dukungan dan kerjasamanya.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak terdapat
kesalahan dan kekurangan.Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik dalam
laporan ini sehingga dapat menyempurnakan laporan ini.

Kupang, Agustus 2022

Penulis

DAFTAR ISI

|Laporan Aktualisasi vi
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................. ii
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................ iii
KATA PENGANTAR...................................................................................... iv
DAFTAR ISI..................................................................................................... v
DAFTAR TABEL…......................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ vii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A. Latar belakang.............................................................................. 1
B. Isu Prioritas….............................................................................. 3
C. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi................................................... 4
D. Ruang lingkup kegiatan aktualisasi.............................................. 5
E. Nilai-nilai dasar ASN................................................................... 5
F. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI.................................... 5
G. Smart ASN................................................................................... 5
BAB II DESKRIPSI ORGANISASI........................................................... 8
A. Visi dan Misi Daerah................................................................... 8
B. Gambaran Unit Kerja................................................................. 8
1. Deskripsi Umum..................................................................... 10
2. Deskripsi Khusus.................................................................... 11
C. Struktur Organisasi....................................................................... 11
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI..................................................... 20
A. Identifikasi Isu............................................................................... 20
B. Analisis Prioritas 38
Isu……………………...................................... 38
C. Isu Prioritas………………………………................................... 38
D. Gagasan Pemecahan Isu................................................................ 38
E. Kegiatan Rancangan 38
Aktualisasi...................................................

|Laporan Aktualisasi vii


F. Rencana Kegiatan
Aktualisasi.......................................................
BAB IV HASIL AKTUALISASI................................................................... 39
A. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi................................................
B. Deskripsi Hasil Pelaksanaan 39
Aktualisasi.......................................
C. 45
D.
E. ..................................................................................... 47
BAB V PENUTUP......................................................................................... 50
A. Kesimpulan................................................................................... 50
B. Saran............................................................................................. 50
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 51
LAMPIRAN
BIODATA PENULIS

DAFTAR TABEL

|Laporan Aktualisasi viii


Tabel 2.1 Luas Wilayah Kerja Puskesmas Lewolaga………………………...

Tabel 2.2 Sumber daya manusia di Puskesmas Lewolaga…………………...

Tabel 3.1 Daftar/List Isu………………..................................................

Tabel 3.2 Analisis APKL..........................................................................

Tabel 3.3 Rancangan Kegiatan Aktualisasi.............................................

Tabel 3.4 Jadwal Kegiatan Aktualisasi.....................................................

Tabel 4.1 Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi............................................

DAFTAR GAMBAR

|Laporan Aktualisasi ix
Gambar 2.1 Peta Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Lewolaga....................... 8
Gambar 4.1 Gambar 4.1 Menyampaikan rencana kegiatan ke Mentor........... 16
Gambar 4.2 Menyampaikan rencana kegiatan kepada Kepala Puskesmas..... 21
Gambar 4.3 Surat pernyataan persetujuan atasan............................................ 22
Gambar 4.4 Koordinasi dengan teman sejawat dan pencatatan hasil……….. 22
Gambar 4.5 Membuat desain Leaflet Dagusibu Obat................................ 23
Gambar 4.6 Distribusi Leaflet kepada pasien saat berobat ……….. 24
Gambar 4.7 Distribusi Leaflet kepada masyarakat saat penyuluhan ……….. 25
Gambar 4.8 Membuat majalah dinding tentang informasi obat...................... 26
Gambar 4.9 Mencari referensi materi penyuluhan....................................... 26
Gambar 4.10 Materi penyuluhan....................................... 27
Gambar 4.11 Penyuluhan kepada masyarakat desa....................................... 27
Gambar 4.12 Daftar hadir peserta penyuluhan ............................... 30
Gambar 4.13 Notulensi penyuluhan ............................................
Gambar 4.14 Penyuluhan kepada tenaga kesehatan.......................................
Gambar 4.15 Daftar Hadir peserta penyuluhan………..
Gambar 4.16 Notulensi Penyuluhan.......................................
Gambar 4.17 Konseling pasien.......................................
Gambar 4.18 Register konseling.......................................
Gambar 4.19 Form konseling.......................................
Gambar 4.20 Pengisian kuisioner.......................................
Gambar 4.21 Lembar kuisioner yang telah diisi.......................................
Gambar 4.22 Menganalisis hasil kuisioner.......................................
Gambar 4.23 Melaporkan hasil evaluasi.......................................
Gambar 4.24 Pengumpulan bukti hasil kegiatan.......................................
Gambar 4.25 Menyusun draft laporan.......................................
Gambar 4.26 Finalisasi laporan.......................................
Gambar 4.27 Mempresentasikan hasil kegiatan .......................................

|Laporan Aktualisasi x
DAFTAR LAMPIRAN

|Laporan Aktualisasi xi
|Laporan Aktualisasi xii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam Undang-undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, pegawai ASN
berfungsi sebagai: 1) Pelaksana kebijakan publik; 2) Pelayan publik; dan 3) Perekat dan
pemersatu bangsa. Dalam menjalankan fungsinya, ASN wajib mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar profesi ASN dalam keseharian kerjanya. Sesuai dengan amanat undang-undang, untuk
menginternalisasikan nilai-nilai dasar tersebut ke dalam setiap ASN, maka calon ASN harus
mengikuti tahapan pelatihan dasar.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri
Sipil ditetapkan bahwa Calon Pegawai Negeri Sipil wajib menjalani masa percobaan selama
1 (satu) tahun yang dikenal dengan masa prajabatan yang dilaksanakan melalui proses
pendidikan dan pelatihan. Proses pendidikan dan pelatihan dilakukan secara terintegrasi
untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang.
Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS), ditetapkan bahwa salah
satu jenis diklat yang strategi untuk mewujudkan PNS sebagai bagian dari ASN menjadi
professional adalah diklat Prajabatan. Diklat ini dilaksanakan dalam rangka membentuk
nilai-nilai dasar profesi ASN, sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara
professional sebagai pelayan masyarakat.
Berdasarkan pertimbangan tersebut maka dilakukan inovasi dalam penyelenggaraan
Diklat Prajabatan yang memungkinkan peserta untuk mampu menginternalisasikan nilai-nilai
dasar profesi PNS yang diberikan dalam pembelajaran di tempat diklat yaitu on-campus
kemudian mengaktualisasikan hasil pembelajaran on-campus saat kembali ke tempat kerja
(off-campus). Dengan demikian nilai-nilai dasar profesi PNS tersebut terpatri kuat dalam
dirinya. Pedoman penyelenggaraan Diklat Prajabatan dengan pola baru adalah Peraturan
Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 38 Tahun 2014 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan
III .

|Laporan Aktualisasi 1
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2014 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas dalam hal Pelayanan Farmasi Klinik merupakan
bagian dari pelayanan kefarmasian yang langsung dan bertanggungjawab kepada pasien
berkaitan dengan obat dan Bahan Medis Habis Pakai dengan maksud mencapai hasil yang
pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien.
Pelayanan farmasi klinik ini bertujuan untuk meningkatkan mutu dan memperluas
cakupan pelayanan kefarmasian di puskesmas, memberikan pelayanan kefarmasian yang
dapat menjamin efektivitas, keamanan dan efisiensi obat dan bahan medis habis pakai,
meningkatkan kerjasama dengan profesi kesehatan lain dan kepatuhan pasien yang terkait
dengan pelayanan kefarmasian dan melaksanakan kebijakan obat di Puskesmas dalam rangka
meningkatkan penggunaan Obat secara rasional.
Pelayanan farmasi klinik meliputi Pengkajian Resep,Penyerahan Obat, Pemberian
Informasi Obat, Pelayanan Informasi Obat (PIO), Konseling, Ronde/ visite pasien (khusus
Puskesmas rawat inap), Pemantauan dan Pelaporan Efek samping Obat (ESO), Pemantauan
Terapi Obat dan Evaluasi penggunaan Obat. (2006, Departemen Kesehatan RI).
Konseling merupakan suatu proses untuk mengidentifikasi dan penyelesaian masalah
pasien yang berkaitan dengan penggunaan obat pasien rawat jalan dan rawat inap serta
keluarga pasien.Tujuan dilakukan konseling adalah memberikan pemahaman yang benar
mengenai obat kepada pasien/ keluarga pasien antara lain tujuan pengobatan, jadwal
pengobatan, cara penyimpanan dan penggunaan obat. (2006, Departemen Kesehatan RI).
Pelayanan Informasi merupakan kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh Apoteker untuk
memberikan informasi secara akurat, jelas dan terkini kepada dokter, apoteker, perawat,
profesi kesehatan lainnya dan pasien. Kegiatan Pelayanan Informasi Obat terdiri dari
Pelayanan yang bersifat aktif dan Pelayanan yang bersifat pasif. Pelayanan yang besifat aktif
adalah apabila Apoteker memberikan informasi obat dengan tidak menunggu pertanyaan
melainkan secara aktif memberikan informasi obat, misalnya penerbitan buletin, brosur,
leaflet, seminar atau penyuluhan dan penelitian. Pemberian informasi kepada konsumen
secara aktif maupun pasif melalui surat, telfon atau tatap muka. Pelayanan yang bersifat pasif
adalah apabila apoteker memberikan informasi obat sebagai jawaban atas pertanyaan yang
diterima. (2006, Departemen Kesehatan RI).

|Laporan Aktualisasi 2
UPTD Puskesmas Lewolaga Kabupaten Flores Timur selama ini hanya melakukan
Pelayanan Informasi Obat yang bersifat pasif disebabkan karena kurangnya pegawai
kefarmasian, oleh karena itu Penulis menyusun laporan aktualisasi ini dengan judul
OPTIMALISASI Pelayanan konseling dan Pelayanan Informasi obat secara aktif di
UPTD Puskesmas Lewolaga Kabupaten Flores Timur sesuai standar kefarmasian yang
ada di Puskesmas yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pasien tentang tujuan
pengobatan, jadwal pengobatan, cara dan lama penggunaan obat, efek samping, cara
penyimpanan dan penggunaan obat. Selain itu kegiatan ini juga bertujuan menyediakan
informasi Obat kepada tenaga kesehatan lain di lingkungan Puskesmas yang dapat
menunjang penggunaan obat yang rasional. (2006, Departemen Kesehatan RI).

B. Isu Prioritas
Berdasarkan analisis penentuan isu menggunakan APKL maka rumusan masalah dari isu
yang diangkat yaitu: Belum optimalnya pelayanan konseling obat dan pelayanan
informasi obat yang bersifat aktif

C. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi


1. Tujuan Aktualisasi
Tujuan dari proses aktualisasi secara umum yaitu untuk mengaktualisasikan nilainilai
dasar ASN serta kedudukan dan peran ASN di unit organisasi, serta menunjukan
penguasaan kompetensi teknis yang dibutuhkan sesuai bidang tugas. Sedangkan tujuan
khusus dari aktualisasi berjudul “Optimalisasi Pelayanan Konseling Obat & Pelayanan
Informasi Obat Yang Bersifat Aktif Melalui Media Edukasi Di UPTD Puskesmas
Lewolaga Kabupaten Flores Timur” yaitu:
1. Meningkatkan akuntabilitas dan komitmen mutu
2. Meningkatkan kompetensi pegawai
2. Manfaat Aktualisasi
Manfaat dari rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN ini adalah sebagai berikut:
 Bagi Penulis sebagai peserta Pelatihan Dasar CPNS Gol. III :

|Laporan Aktualisasi 3
1. Mampu memahami dan menghayati nilai-nilai dasar ASN yaitu Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan
Kolaboratif
2. Mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN secara konsisten di
instansi UPTD Puskesmas Lewolaga Kabupaten Flores Timur
3. Mampu menjadi pegawai yang menjalankan fungsi ASN sebagai pelaksana
kebijakan, pelayanan publik, serta menjadi perekat dan pemersatu bangsa
khususnya semua pegawai di lingkup UPTD Puskesmas Lewolaga
Kabupaten Flores Timur
 Bagi Instansi
1. Menjadi salah satu pendorong terwujudnya visi dan misi UPTD Puskesmas
Lewolaga Kabupaten Flores Timur
2. Sebagai inovasi dalam rangka menngkatkan kompetensi pegawai UPTD
Puskesmas Lewolaga Kabupaten Flores Timur
D. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi
Lingkup bahasan dalam perancangan aktualisasi ini yaitu:
1. Lokus pengerjaan aktualisasi ini adalah UPTD Puskesmas Lewolaga Kabupaten Flores
Timur
2. Waktu pengerjaan aktualisasi yaitu pada tanggal …. sampai dengan … 2022, dengan
jangka waktu 30 hari kerja
3. Pengumpulan arsip dibatasi di UPTD Puskesmas Lewolaga Kabupaten Flores Timur
4. Jenis Arsip yang diperlukan adalah NSPK (Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria)
E. Nilai-Nilai Dasar ASN
Sebagai seorang ASN kita harus menanamkan nilai- nilai BERAKHLAK dalam kehidupan
sehari- hari, khususnya di instansi tempat kita bekerja. Penanaman nilai- nilai BERAKHLAK
merupakan perwujudan dari reformasi birokrasi untuk membangun sumber daya ASN yang
kompeten dan memiliki etos kerja yang tinggi. Untuk itu diperlukan indikator dan nilai- nilai
dasar BERAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif dan Kolaboratif), yaitu:
1. Berorientasi Pelayanan

|Laporan Aktualisasi 4
Pelayanan publik yang sangat erat kaitannya dengan pegawai ASN, sangatlah penting
untuk memastikan bahwa ASN mengedepankan nilai Berorientasi Pelayanan dalam
pelaksanaan tugasnya dimaknai bahwa setiap ASN harus berkomitmen memberikan
pelayanan prima demi kepuasan masyarakat. Secara lebih operasional, Berorientasi
Pelayanan dapat dijabarkan dengan beberapa kriteria, yakni:
a. ASN harus memiliki kode etik (code of ethics) untuk menjabarkan pedoman
perilaku sesuai dengan tujuan yang terkandung dari masing-masing nilai. Kode
etik juga terkadang dibuat untuk mengatur hal-hal apa saja yang secara etis
boleh dan tidak boleh dilakukan, misalnya yang terkait dengan konflik
kepentingan. Dalam menyelenggarakan pelayanan publik jika terjadi konflik
kepentingan maka aparatur ASN harus mengutamakan kepentingan publik dari
pada kepentingan dirinya sendiri.
b. Untuk mendetailkan kode etik tersebut, dapat dibentuk sebuah kode perilaku
(code of conducts) yang berisi contoh perilaku spesifik yang boleh dan tidak
boleh dilakukan oleh pegawai ASN sebagai interpretasi dari kode etik tersebut.
Contoh perilaku spesifik dapat juga berupa bagaimana penerapan SOP dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
c. Untuk mendetailkan kode etik tersebut, dapat dibentuk sebuah kode perilaku
(code of conducts) yang berisi contoh perilaku spesifik yang boleh dan tidak
boleh dilakukan oleh pegawai ASN sebagai interpretasi dari kode etik tersebut.
Contoh perilaku spesifik dapat juga berupa bagaimana penerapan SOP dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Berorientasi Pelayanan sebagai nilai dan menjadi dasar pembentukan
budaya pelayanan tentu tidak akan dengan mudah dapat dilaksanakan tanpa
dilandasi oleh perubahan pola pikir ASN, didukung dengan semangat
penyederhanaan birokrasi yang bermakna penyederhanaan sistem,
penyederhanaan proses bisnis dan juga transformasi menuju pelayanan berbasis
digital. Sikap pelayanan bagi pegawai ASN berarti pengabdian yang tulus
terhadap bidang kerja dan yang paling utama adalah kebanggaan atas pekerjaan.
Sikap Saudara dapat menggambarkan instansi/organisasi Saudara, karena sikap
pelayanan tersebut mewakili citra organisasi Saudara secara langsung maupun

|Laporan Aktualisasi 5
tidak langsung. Oleh karena itu, budaya pelayanan dalam birokrasi
pemerintahan akan sangat ditentukan oleh sikap pelayanan yang ditunjukkan
oleh pegawai ASN. Pelayanan yang diberikan aparatur harus merujuk pada
standar yang ditetapkan pemerintah. Standar mutu layanan pada institusi
pemerintah dapat dibedakan dalam dua paradigma, yaitu: (1) standar berbasis
peraturan perundang-undangan (producer view), dan (2) standar berbasis
kebutuhan dan kepuasan masyarakat sebagai pelanggan (consumer view or
public view).
Panduan perilaku/kode etik dari nilai Berorientasi Pelayanan sebagai
pedoman bagi para ASN dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, yaitu
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat;
b. Ramah, Cekatan, Solutif, dan Dapat Diandalkan;
c. Melakukan Perbaikan Tiada Henti
2. Akuntabel
Akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggung jawab. Namun
pada dasarnya, kedua konsep tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas
adalah kewajiban untuk bertanggung jawab yang berangkat dari moral individu,
sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab kepada
seseorang/organisasi yang memberikan amanat. Dalam konteks ASN Akuntabilitas
adalah kewajiban untuk mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya
sebagai pelayan publik kepada atasan, lembaga pembina, dan lebih luasnya kepada
publik (Matsiliza dan Zonke, 2017).
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab dari amanah yang dipercayakan kepadanya, yakni perilaku:
 Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat,
disiplin dan berintegritas tinggi
 Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat,
disiplin dan berintegritas tinggi
 Kemampuan menggunakan Kewenangan jabatannya dengan berintegritas tinggi.
Demi terciptanya akuntabilitas, maka perlu memperhatikan aspek- aspek sebagai
berikut:

|Laporan Aktualisasi 6
a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a relationship)
Hubungan yang dimaksud adalah hubungan dua pihak antara
individu/kelompok/institusi dengan negara dan masyarakat. Pemberi
kewenangan bertanggungjawab memberikan arahan yang memadai,
bimbingan, dan mengalokasikan sumber daya sesuai dengan tugas dan
fungsinya. Dilain sisi, individu/kelompok/institusi bertanggungjawab untuk
memenuhi semua kewajibannya. Oleh sebab itu, dalam akuntabilitas,
hubungan yang terjadi adalah hubungan yang bertanggungjawab antara kedua
belah pihak
b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results-oriented) Hasil
yang diharapkan dari akuntabilitas adalah perilaku aparat pemerintah yang
bertanggung jawab, adil dan inovatif. Dalam konteks ini, setiap
individu/kelompok/institusi dituntut untuk bertanggungjawab dalam
menjalankan tugas dan kewajibannya, serta selalu bertindak dan berupaya
untuk memberikan kontribusi untuk mencapai hasil yang maksimal
c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requiers
reporting) Laporan kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas. Dengan
memberikan laporan kinerja berarti mampu menjelaskan terhadap tindakan
dan hasil yang telah dicapai oleh individu/kelompok/institusi, serta mampu
memberikan bukti nyata dari hasil dan proses yang telah dilakukan. Dalam
dunia birokrasi, bentuk akuntabilitas setiap individu berwujud suatu laporan
yang didasarkan pada kontrak kerja, sedangkan untuk institusi adalah LAKIP
(Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)
d. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is meaningless
without consequences) Akuntabilitas menunjukkan tanggungjawab, dan
tanggungjawab menghasilkan konsekuensi. Konsekuensi tersebut dapat
berupa penghargaan atau sanksi
e. Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves performance)
Tujuan utama dari akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja ASN
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dalam pendekatan
akuntabilitas yang bersifat proaktif (proactive accountability), akuntabilitas

|Laporan Aktualisasi 7
dimaknai sebagai sebuah hubungan dan proses yang direncanakan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sejak awal, penempatan sumber daya
yang tepat, dan evaluasi kinerja. Dalam hal ini proses setiap
individu/kelompok/institusi akan diminta pertanggungjawaban secara aktif
yang terlibat dalam proses evaluasi dan berfokus peningkatan kinerja.
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, maka perlu memperhatikan
aspek sebagai berikut:
1. Kepemimpinan
2. Transparansi
3. Integritas
4. Tanggung Jawab (Responsibilitas)
5. Keadilan
6. Kepercayaan
7. Keseimbangan
8. Kejelasan
9. Konsistensi
3. Kompeten
Kompeten adalah meliputi tiga aspek penting berkaitan dengan perilaku kompeten
meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan. Terkait dengan perwujudan nilai kompeten seorang ASN dapat
diperhatikan dalam Surat Edaran Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021, disebutkan
bahwa panduan perilaku (kode etik) kompeten yaitu:
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah;
b. Membantu orang lain belajar; dan
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
4. Harmonis
Harmoni adalah kerja sama antara berbagai faktor dengan sedemikian rupa hingga
faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur. Sebagai contoh,
seharusnya terdapat harmoni antara jiwa jasad seseorang manusia, kalau tidak, maka
belum tentu orang itu dapat disebut sebagai satu pribadi. Dapat dicontohkan, pada
bidang musik, sejak abad pertengahan pengertian harmoni tidak mengikuti pengretian

|Laporan Aktualisasi 8
yang pernah ada sebelumnya, harmoni tidak lagi menekankan pada urutan bunyi dan
nada yang serasi, tetapi keserasian nada secara bersamaan. Singkatnya Harmoni adalah
ketertiban alam dan prinsip/hukum alam semesta. Suasana harmoni dalam lingkungan
bekerja akan membuatkan kita secara individu tenang, menciptakan kondisi yang
memungkinkan untuk saling kolaborasi dan bekerja sama, meningkatkan produktifitas
bekerja dan kualitas layanan kepada pelanggan. Brian Scudamore (seorang Founder
dan CEO sebuah peruahaan Brand) menyatakan beberapa hal tentang bagaimana
membangun kultur tempat kerja yang harmonis. Suasana tempat kerja yang positif dan
kondusif juga berdampak bagi berbagai bentuk organisasi. Ada tiga hal yang dapat
menjadi acuan untuk membangun budaya tempat kerja nyaman dan berenergi positif.
Ketiga hal tersebut adalah:
1. Membuat tempat kerja yang berenergi;
2. Memberikan keleluasaan untuk belajar dan memberikan kontribusi;
3. Berbagi kebahagiaan bersama seluruh anggota organisasi.
Peran ASN dalam kehidupan berbangsa dan menciptakan budaya harmoni dalam
pelaksanaan tugas dan kewajibannya adalah sebagai berikut
1. Posisi PNS sebagai aparatur Negara, dia harus bersikap netral dan adil. Netral
dalam artian tidak memihak kepada salah satu kelompok atau golongan yang ada.
Adil, berarti PNS dalam melaksanakna tugasnya tidak boleh berlaku diskriminatif
dan harus obyektif, jujur, transparan. Dengan bersikap netral dan adil dalam
melaksanakan tugasanya, PNS akan mampu menciptakan kondisi yang aman,
damai, dan tentram dilingkungan kerjanya dan di masyarakatnya.
2. PNS juga harus bisa mengayomi kepentingan kelompok kelompok minoritas,
dengan tidak membuat kebijakan, peraturan yang mendiskriminasi keberadaan
kelompok tersebut. Termasuk didalamnya ketika melakukan rekrutmen pegawai,
penyusunan program tidak berdasarkan kepada kepentingan golongannya.
3. PNS juga harus memiliki sikap toleran atas perbedaan untuk menunjang sikap
netral dan adil karena tidak berpihak dalam memberikan layanan.
4. Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban PNS juga harus memiliki suka
menolong baik kepada pengguna layanan, juga membantu kolega PNS lainnya
yang membutuhkan pertolongan.

|Laporan Aktualisasi 9
5. PNS menjadi figur dan teladan di lingkungan masyarakatnya. PNS juga harus
menjadi tokoh dan panutan masyarakat. Dia senantiasa menjadi bagian dari
problem solver (pemberi solusi) bukan bagian dari sumber masalah (trouble
maker). Oleh sebab itu , setiap ucapan dan tindakannya senantiasa menjadi ikutan
dan teladan warganya. Dia tidak boleh melakukan tindakan, ucapan, perilaku yang
bertentangan dengan norma norma sosial dan susila, bertentangan dengan agama
dan nilai local yang berkembang di masyarakat
5. Loyal
Beberapa ahli mendefinisikan makna “loyalitas” sebagai berikut:
a) Kepatuhan atau kesetiaan
b) Tindakan menunjukkan dukungan dan kepatuhan yang konstan kepada
organisasi tempatnya bekerja
c) Kualitas kesetiaan atau kepatuhan seseorang kepada orang lain atau
sesuatu(misalnya organisasi) yang ditunjukkan melalui sikap dan tindakan
orang tersebut
d) Mutu dari kesetiaan seseorang terhadap pihak lain yang ditunjukkan dengan
memberikan dukungan dan kepatuhan yang teguh dan konstan kepada
seseorang atau sesuatu
e) Merupakan sesuatu yang berhubungan dengan emosional manusia, sehingga
untuk mendapatkan kesetiaan seseorang maka kita harus dapat mempengaruhi
sisi emosional orang tersebut
f) Suatu manifestasi dari kebutuhan fundamental manusia untuk memiliki,
mendukung, merasa aman, membangun keterikatan, dan menciptakan
keterikatan emosional
g) Merupakan kondisi internal dalam bentuk komitmen dari pekerja untuk
mengikuti pihak yang mempekerjakannya.
Ciri/karakteristik yang dapat digunakan oleh organisasi untuk mengukur loyalitas
pegawainya, antara lain:
a) Taat pada peraturan;
b) Bekerja dengan integritas
c) Tanggung jawab pada organisasi

|Laporan Aktualisasi 10
d) Kemauan untuk bekerja sama
e) Rasa memiliki yang tinggi
f) Hubungan antar pribadi
g) Kesukaan terhadap pekerjaan
h) Keberanian mengutarakan ketidaksetujuan
i) Menjadi teladan bagi pegawai lain
Indikator- indikator nilai dasar loyal, adalah:
a) Komitmen yang bermakna perjanjian (keterikatan) untuk melakukan
sesuatu atau hubungan keterikatan dan rasa tanggung jawab akan sesuatu
b) Dedikasi yang bermakna pengorbanan tenaga, pikiran, dan waktu demi
keberhasilan suatu usaha yang mempunyai tujuan yang mulia, dedikasi ini
bisa juga berarti pengabdian untuk melaksanakan cita-cita yang luhur dan
diperlukan adanya sebuah keyakinan yang teguh
c) Kontribusi yang bermakna keterlibatan, keikutsertaan, sumbangsih yang
diberikan dalam berbagai bentuk, baik berupa pemikiran, kepemimpinan,
kinerja, profesionalisme, finansial atau, tenaga yang diberikan kepada
pihak lain untuk mencapai sesuatu yang lebih baik dan efisien
d) Nasionalisme yang bermakna suatu keadaan atau pikiran yang
mengembangkan keyakinan bahwa kesetiaan terbesar mesti diberikan
untuk negara atau suatu sikap cinta tanah air atau bangsa dan negara
sebagai wujud dari cita-cita dan tujuan yang diikat sikap-sikap politik,
ekonomi, sosial, dan budaya sebagai wujud persatuan atau kemerdekaan
nasional dengan prinsip kebebasan dan kesamarataan kehidupan
bermasyarakat dan bernegara
e) Pengabdian yang bermakna perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat,
ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat,
atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas.
Secara umum, untuk menciptakan dan membangun rasa setia (loyal) pegawai
terhadap organisasi, hendaknya beberapa hal berikut dilakukan:

|Laporan Aktualisasi 11
a) Membangun Rasa Kecintaaan dan Memiliki Seorang pegawai akan setia
dan loyal terhadap organisasinya apabila pegawai tersebut memiliki rasa
cinta dan yang besar terhadap organisasinya.
b) Meningkatkan Kesejahteraan Usaha peningkatan kesejahteraan pegawai
dapat menjadi salah satu faktor yang dapat menumbuhkan rasa dan sikap
loyal seorang pegawai.
c) Memenuhi Kebutuhan Rohani Maksud dari pemenuhan kebutuhan rohani
adalah kemampuan organisasi untuk memberikan hak pegawai atas hal
yang tidak bersifat materi.
d) Memberikan Kesempatan Peningkatan Karir Setiap dari kita memiliki
target yang ingin dicapai. Salah satu bentuknya adalah pencapaian dalam
karir, seperti posisi atau jabatan.
e) Melakukan Evaluasi secara Berkala Dengan melakukan evaluasi secara
berkala terhadap kinerja, maka setiap pegawai dapat mengetahui kesalahan
atau kekurangannya sebagai acuan untuk terus melakukan perbaikan dan
pengembangan kinerjanya sebagai wujud loyalitasnya.
6. Adaptif
Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk bertahan hidup
dan menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman yang timbul. Dengan
demikian adaptasi merupakan kemampuan mengubah diri sesuai dengan keadaan
lingkungan tetapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan (keinginan diri).
Sejatinya tanpa beradaptasi akan menyebabkan makhluk hidup tidak dapat
mempertahankan diri dan musnah pada akhirnya oleh perubahan lingkungan. Sehingga
kemampuan adaptif merupakan syarat penting bagi terjaminnya keberlangsungan
kehidupan. Fondasi organisasi adaptif dibentuk dari tiga unsur dasar yaitu:
1. Lanskap (landscape),yaitu bagaimana memahami adanya kebutuhan organisasi
untuk beradaptasi dengan lingkungan 28 Modul Adaptif strategis yang berubah
secara konstan.
2. Pembelajaran (learning), yaitu pembelajaran yang terdiri atas elemenelemen
adaptive organization yaitu perencanaan beradaptasi, penciptaan budaya adaptif,
dan struktur adaptasi

|Laporan Aktualisasi 12
3. Kepemimpinan (leadership), yaitu unsur kepemimpinan yang menjalankan peran
penting dalam membentuk adaptive organization
Ada 9 elemen budaya adaptif menurut Management Advisory Service UK yang perlu
menjadi fondasi ketika sebuah organisasi akan mempraktekkannya, yaitu:
1. Purpose
Organisasi beradaptasi karena memiliki tujuan yang hendak dicapai
2. Cultural values
Organisasi pemerintah mengemban nilai-nilai budaya organisasional yang sesuai
dengan karakteristik tugas dan fungsinya
3. Vision
Visi menjelaskan apa yang hendak dituju yang tergambar dalam kerangka piker
dan diterjemahkan dalam kerangka kerja yang digunakan dalam organisasi
4. Corporate values
Seperti halnya nilai budaya organisasi di atas, maka nilai-nilai korporat juga
menjadi fodasi penting dalam membangun budaya adaptif dalam organisasi
5. Coporate strategy
Visi dan values menjadi landasan untuk dibangunnya strategistrategi yang lebih
operasional untuk menjalankan tugas dan fungsi organisasi secara terstruktur,
efisien dan efektif
6. Structure
Struktur menjadi penting dalam mendukung budaya adaptif dapat diterapkan di
organisasi
7. Problem solving
Budaya adaptif ditujukan untuk menyelesaikan persoalan yang timbul dalam
organisasi, bukan sekedar untuk mengadaptasi perubahan
8. Partnership working
Partnership memiliki peran penguatan budaya adaptif, karena dengan partnership
maka organisasi dapat belajar, bermitra dan saling menguatkan dalam penerapan
budaya adaptif
9. Rules

|Laporan Aktualisasi 13
Aturan main menjadi salah satu framework budaya adaptif yang penting dan tidak
bisa dihindari, sebagai bagian dari formalitas lingkungan internal maupun
eksternal organisasi
Ciri-ciri orang yang memiliki kemampuan atau karakter adaptif, yaitu:
1) Eksperimen orang yang beradaptasi
Yang dimaksud bahwa untuk beradaptasi, kita harus terbuka terhadap perubahan,
dan harus memiliki kemauan dalam hal toleransi emosional, ketabahan mental, dan
bimbingan spiritual, untuk tidak hanya menyadari ketidakpastian tetapi juga
menghadapinya dan terus maju
2) Melihat peluang di mana orang lain melihat kegagalan
Beradaptasi juga berarti tumbuh, berubah, dan berubah. Sebagai individu adaptif
maka persepsi mengenai apa yang dulu diyakini sebagai sebuah kebenaran,
diklasifikasikan sebagai kesalahan, dan kemudian mengadopsi apa yang sekarang
diyakini sebagai kebenaran baru
3) Memiliki sumber daya
Orang yang memiliki dan menguasai sumberdaya tidak akan terjebak pada satu
solusi untuk memecahkan masalah
4) Selalu berpikir ke depan
Selalu terbuka terhadap peluang, orang yang mudah beradaptasi selalu mencari
perbaikan, karena setiap perbaikan kecil yang akan mengubah biasa menjadi luar
biasa, dan tidak ada ketergantungan pada satu solusi saja
5) Tidak mudah mengeluh
Jika mereka tidak dapat mengubah atau memengaruhi keputusan, mereka akan
beradaptasi dan terus maju
6) Orang yang mudah beradaptasi tidak menyalahkan
Mereka bukan korban pengaruh eksternal karena mereka proaktif
7) Tidak mencari popularitas
Mereka tidak peduli dengan pusat perhatian karena mereka tahu itu hanya
sementara saja
8) Memiliki rasa ingin tahu

|Laporan Aktualisasi 14
Tanpa rasa ingin tahu, tidak akan ada kemampuan beradaptasi. Orang yang mudah
beradaptasi belajar dan terus belajar memiliki keingintahuan yang tinggi.
Keingintahuan akan mendorong pada pertumbuhan
9) Beradaptasi
Kemampuan beradaptasi tentunya menjadi kunci pokok dari karakteristik adaptif
10) Memperhatikan system
Orang-orang yang dapat beradaptasi melihat seluruh hutan daripada hanya
beberapa pohon
11) Membuka pikiran
Jika Anda tidak mau mendengarkan sudut pandang orang lain, maka Anda akan
terbatas dalam pemikiran Anda, yang berarti Anda juga akan terbatas dalam
kemampuan beradaptasi Anda. Semakin banyak konteks yang Anda miliki,
semakin banyak pilihan yang memposisikan Anda menuju perubahan
12) Memahami apa yang sedang diperjuangkan
Jika Anda tidak mau mendengarkan sudut pandang orang lain, maka Anda akan
terbatas dalam pemikiran Anda, yang berarti Anda juga akan terbatas dalam
kemampuan beradaptasi Anda. Semakin banyak konteks yang Anda miliki,
semakin banyak pilihan yang memposisikan Anda menuju perubahan.
7. Kolaboratif
Kolaborasi adalah proses dua orang atau lebih, entitas atau organisasi yang bekerja
sama untuk menyelesaikan tugas atau mencapai suatu tujuan. Ansel dan Gash
(2007:544) membangun enam kriteria penting untuk kolaborasi yaitu:
1) Forum yang diprakarsai oleh lembaga publik atau lembaga;
2) Peserta dalam forum termasuk aktor nonstate;
3) Peserta terlibat langsung dalam pengambilan keputusan dan bukan
hanya ‘dikonsultasikan’ oleh agensi publik;
4) Forum secara resmi diatur dan bertemu secara kolektif;
5) Forum ini bertujuan untuk membuat keputusan dengan konsensus
(bahkan jika konsensus tidak tercapai dalam praktik), dan
6) Fokus kolaborasi adalah kebijakan publik atau manajemen

|Laporan Aktualisasi 15
Ratner (2012) mengungkapkan terdapat mengungkapkan tiga tahapan yang dapat
dilakukan dalam melakukan assessment terhadap tata kelola kolaborasi yaitu:
1) mengidentifikasi permasalahan dan peluang
2) merencanakan aksi kolaborasi; dan
3) mendiskusikan strategi untuk mempengaruhi
Menurut Pérez López et al (2004 dalam Nugroho, 2018), organisasi yang memiliki
collaborative culture indikatornya sebagai berikut:
1) Organisasi menganggap perubahan sebagai sesuatu yang alami dan perlu
terjadi
2) Organisasi menganggap individu (staf) sebagai aset berharga dan
membutuhkan upaya yang diperlukan untuk terus menghormati
pekerjaan mereka;
3) Organisasi memberikan perhatian yang adil bagi staf yang mau mencoba
dan mengambil risiko yang wajar dalam menyelesaikan tugas mereka
(bahkan ketika terjadi kesalahan);
4) Pendapat yang berbeda didorong dan didukung dalam organisasi
(universitas) Setiap kontribusi dan pendapat sangat dihargai;
5) Masalah dalam organisasi dibahas transparan untuk menghindari
konflik;
6) Kolaborasi dan kerja tim antar divisi adalah didorong; dan
7) Secara keseluruhan, setiap divisi memiliki kesadaran terhadap kualitas
layanan yang diberikan.
Esteve et al (2013 p 20) mengungkapkan beberapa aktivitas kolaborasi antar organisasi
yaitu:
1) Kerjasama Informal;
2) Perjanjian Bantuan Bersama;
3) Memberikan Pelatihan;
4) Menerima Pelatihan;
5) Perencanaan Bersama;
6) Menyediakan Peralatan;
7) Menerima Peralatan;

|Laporan Aktualisasi 16
8) Memberikan Bantuan Teknis;
9) Menerima Bantuan Teknis;
10) Memberikan Pengelolaan Hibah; dan
11) Menerima Pengelolaan Hibah
Ansen dan gash (2012 p 550) mengungkapkan beberapa proses yang harus dilalui
dalam menjalin kolaborasi yaitu:
1) Trust building : membangun kepercayaan dengan stakeholder mitra
kolaborasi
2) Face tof face Dialogue: melakukan negosiasi dan baik dan bersungguh-
sungguh;
3) Komitmen terhadap proses: pengakuan saling ketergantungan; sharing
ownership dalam proses; serta keterbukaan terkait keuntungan bersama
4) Pemahaman bersama: berkaitan dengan kejelasan misi, definisi bersama
terkait permasalahan, serta mengidentifikasi nilai bersama; dan
5) Menetapkan outcome antara;

F. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI


1. Kedudukan ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih
dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan
kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber
daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
Kedudukan atau status jabatan PNS dalam system birokrasi selama ini dianggap
belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang professional. Untuk dapat
membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep yang dibangun dalam UU ASN
tersebut harus jelas Berikut beberapa konsep yang ada dalam UU No. 5 Tahun 2021
tentang ASN:
a. Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS)
dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). PNS merupakan
warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai

|Laporan Aktualisasi 17
pegawai ASN secara tetap oleh pejabat Pembina kepegawaian untuk
menduduki jabatan Badan Pengembangan SDM Daerah Provinsi NTT,
memiliki nomor induk pegawai secara nasional. Sedangkan PPPK
adalahwarga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat
oleh pejabat Pembina kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan
kebutuhan instansi pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam rangka
melaksanakan tugas pemerintahan.
b. Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan
kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus
bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik.
Pegawai ASN dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik.
Selain itu untuk menjauhkan birokrasi dari pengaruh partai politik, hal ini
dimaksudkan untuk menjamin keutuhan, kekompakan dan persatuan ASN,
serta dapat memusatkan segala perhatian, pikiran dan tenaga pada tugas yang
dibebankan kepadanya. Oleh karena itu dalam pembinaan karir pegawai ASN,
khususnya di daerah dilakukan oleh pejabat berwenang yaitu pejabat karir
tertinggi.
c. Kedudukan ASN berada di pusat, daerah dan luar negeri. Namun
demikianpegawai ASN merupakan kesatuan. Kesatuan bagi pegawai ASN
sangat penting, mengingat dengan adanya desentralisasi dan otonomi daerah,
sering terjadinya isu putra daerah yang hamper terjadi dimana - mana
sehingga perkembangan birokrasi menjadi stagnan di daerah – daerah.
Kondisi tersebut merupakan ancaman bagi kesatuan bangsa
2. Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi sebagai
berikut:
a. Pelaksana kebijakan public;
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebijakan yang
dibuat oleh pejabat Pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang - undangan. Untuk itu ASN harus mengutamakan kepentingan

|Laporan Aktualisasi 18
publik dan masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, serta
harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada kepentingan public.
b. Pelayan public;
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan publik
yang profesional dan berkualitas. Pelayanan public merupakan kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang –
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa dan/atau
pelayanana dministratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan
publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.
c. Perekat dan pemersatu bangsa
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan
kesatuan NKRI. ASN senantiasa setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,
UUD 1945, negara dan pemerintah ASN senantiasa menjunjungtinggi
martabat ASN serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara dari pada
kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan. Dalam UU ASN disebutkan
bahwa dalam penyelengaraan dan kebijakan manajemen ASN, salah satu
diantaranya asas persatuan dan kesatuan.
Selanjutnya Pegawai ASN bertugas:
1) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
2) Memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas, dan
3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Selanjutnya menuju ASN SMART Presiden Jokowi memiliki Visi misi untuk tahun
2019- 2024 disebutkan bahwa masa pemerintahan yang kedua berfokus pada
pembangunan SDM sebagai salah satu visi utama. 5 visi Presiden untuk Indonesia:
1) Pembangunan infrastruktur
2) Pembangunan SDM
3) Keterbukaan Investasi
4) Reformasi Birokrasi
5) Penggunaan APBN fokus & tepas sasaran
Lima (5) arahan presiden untuk percepatan transformasi digital:

|Laporan Aktualisasi 19
1) Perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital
2) Persiapkan betul roadmap transportasi digital di sektor-sektor strategis, baik
di pemerintahan, layanan publik, bantuan sosial, sektor pendidikan, sektor
kesehatan, perdagangan, sektor industri, sektor penyiaran
3) Percepat integrasi Pusat Data Nasional sebagaimana sudah dibicarakan
4) Persiapkan kebutuhan SDM talenta digital
5) Persiapan terkait dengan regulasi, skema-skema pendanaan dan pembiayaan
transformasi digital dilakukan secepat-cepatnya (Oktari, 2020)
Untuk menunjang percepatan transformasi digital maka dibagi menjadi 4 area
kompetensi, yaitu: kecakapan digital (digital skills), budaya digital (digital culture),
etika digital (digital ethics) dan keamanan digital (digital safety). Berdasarkan
arahan Presiden pada poin pembangunan SDM dan persiapan kebutuhan SDM
talenta digital, literasi digital berperan penting untuk meningkatkan kemampuan
kognitif sumber daya manusia di Indonesia agarketerampilannya tidak sebatas
mengoperasikan gawai. Kerangka kerja literasi digital terdiri dari kurikulum digital
skill, digital safety, digital culture, dan digital ethics. Kerangka kurikulum literasi
digital ini digunakan sebagai metode pengukuran tingkat kompetensi kognitif dan
afektif masyarakat dalam menguasai teknologi digital. MANAJEMEN ASN sebagai
upaya perwujudan SMART ASN, maka sebagai seorang ASN dituntut harus
memiliki kemampuan sebagai berikut:
1) ASN harus menguasai IT;
2) ASN harus memiliki sifat dan sikap HOSPITALITY;
3) ASN harus memiliki kemampuan NETWORKING;
4) ASN harus memiliki ENTERPRENERSHIP

G. Smart ASN
Era Teknologi Informasi saat ini memberikan kemudahan dalam melakukan segala hal.
Banyak manfaat yang diperoleh dari kemajuan teknologi informasi, salah satunya
perkembangan pesat bidang komunikasi dan Teknologi Informasi. Saat ini, perilaku manusia
dalam berkomunikasi menjadi semakin kompleks. Dahulu, manusia berkomunikasi dengan
cara bertemu, namun kini dengan adanya teknologi, tersedia media baru dalam

|Laporan Aktualisasi 20
berkomunikasi, yaitu melalui jejaring sosial. Jejaring sosial ini membuat manusia terhubung
satu sama lain tanpa harus bertatap muka. Dengan media baru ini, informasi juga dapat
disebarluaskan dengan cepat Kompetensi dasar yang ingin dicapai melalui pelatihan dasar
Calon ASN tentang SMART ASN adalah pembentukan karakter yang efektif, efisien,
inovatif, dan memiliki kinerja yang bermutu, dalam penyelenggaraan program pemerintah,
khususnya program literasi digital, pilar literasi digital, sampai implementasi dan implikasi
literasi digital dalam kehidupan bersosial dan dunia kerja Secara umum, literasi digital
memang sering dianggap sebagai kecakapan menggunakan internet dan media digital.
Namun begitu, acap kali ada pandangan bahwa kecakapan penguasaan teknologi adalah
kecakapan yang paling utama. Padahal, literasi digital adalah sebuah konsep dan praktik yang
bukan sekadar menitikberatkan pada kecakapan untuk menguasai teknologi. Lebih dari itu,
literasi digital juga banyak menekankan pada kecakapan pengguna media digital dalam
melakukan proses mediasi media digital yang dilakukan secara produktif (Kurnia &
Wijayanto, 2020; Kurnia & Astuti, 2017)
BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI

A. Visi dan Misi Daerah


 Visi “Masyarakat Sejahtera Dalam Bingkai Desa Membangun, Kota Menata”.
 Misi antara lain :
1. Selamatkan Orang Muda Flores Timur
2. Selamatkan Infrastruktur Flores Timur
3. Selamatkan Tanaman Rakyat Flores Timur
4. Selamatkan Laut Flores Timur
5. Reformasi Birokrasi

B. Struktur Organisasi

|Laporan Aktualisasi 21
C. Gambaran Unit Kerja
1. Deskripsi Umum
Geografis Puskesmas Lewolaga
 Puskesmas Lewolaga menurut astronomi terletak antara: 08°41' 92.60”
lintang selatan 122°80’81.58” bujur timur.
 Sebelah utara : berbatasan dengan Desa Tuakepa
 Sebelah timur : berbatasan dengan Desa Kobasoma
 Sebelah selatan: berbatasan dengan Desa selat Lewotobi
 Sebelah barat : berbatasan dengan Desa Lewoingu
 Wilayah kerja puskesmas Lewolaga meliputi 7 Desa dengan jumah
penduduk sebanyak 7.227 jiwa

Gambar 2.1 Peta UPTD Puskesmas Lewolaga

|Laporan Aktualisasi 22
 Letak Puskesmas
Secara administratif Wilayah kerja Puskesmas Lewolaga berada pada 2
Kecamatan yaitu Kecamatan Wulan Gitang dan Kecamatan Demon pangong yang
terdiri dari 7 Desa (desa Konga, Desa KObasoma, Desa Lewolaga,
Desa Lewoingu, Desa Leraboleng, Desa Duntana, Desa Tuakepa)
 Wilayah Kerja Puskesmas
Puskesmas Lewolaga mempunyai wilayah kerja di Kecamatan Tetihena
meliputi; desa Konga, Desa Kobasoma,desa Lewolaga, Desa Lewoingu,
Desa Duntana, Desa Tuakepa,dan Desa Leraboleng dengan luas wilayah
211.70 KM²

Tabel 2.1 Luas Wilayah Kerja Puskesmas Lewolaga

NO DESA LUAS WILAYAH (Km²)

1 Konga 18,5

2 Kobasoma 54,0

3 Lewolaga 34,8

4 Lewoingu 10,0

5 Duntana 8,0

6 Tuakepa 50,6

7 Leraboleng 35,8
|Laporan Aktualisasi 23
Jumlah 211,70
2. Deskripsi Khusus
a) Tenaga Kesehatan Puskesmas

Tabel 2.2 Sumber daya manusia di Puskesmas Lewolaga


Pendidikan
Uraian SLTA/ Jumlah
Dokter S1 D3 D1
sederajat
PNS 0 1 15 0 1 17
Cpns 0 5 5 0 0 10
Pegawai Non PNS 1 7 2 0 2 12
(PTT)
JUMLAH 39

b) Program dan Kegiatan


1) Peningkatan Upaya KIA/KB
Program Peningkatan Upaya KIA/KB dijabarkan dalam kegiatan
sebagai berikut:
a) Pendataan Sasaran
b) Penyuluhan Kesehatan
c) Kelas Ibu Hamil
d) Pelayanan ANC, Persalinan,Nifas
e) Pelatihan APN, Konselor ASI, CTU
2) Peningkatan Upaya Promkes
a) Program Indonesia Sehat Pendekatan Keluarga (PIS PK)
b) Peningkatan Status Posyandu dan Desa Siaga Mandiri
c) Fasilitasi Perdes Desa Siaga
d) Pelatihan Jejaring desa Siaga
3) Peningkatan Upaya Gizi
a) Pendataan Sasaran

|Laporan Aktualisasi 24
b) Pemantauan Tumbuh Kembang Balita
c) Posyandu
d) PMT Gisi Buruk, PMT Bumil KEK
e) Pemberian Tablet tambah darah pada remaja Putri
f) Refresing kader dan Pelatihan PMBA
4) Peningkatan Upaya Kesling
a) Pendataan Sasaran
b) Inspeksi Sanitasi RT , TTU, TPM
c) Deklarasi desa ber STBM
d) Pengambilan dan Pemeriksaan Kualitas air
e) Pelatihan Natural leader dan Pemeriksaan Jentik
5) Peningkatan Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
a) Pendataan Sasaran
b) Pemeriksaan Suspect TB, Kusta
c) Pemeriksaan MBS Malaria
d) Penanganan Penyakit
e) Posbindu PTM
f) Prolanis
g) Survey Kontak Penyakit
6) Peningkatan Kerjasama LP dan LS
Program peningkatan kerjasama LP dan LS dijabarkan dalam
Kegiatan sebagai berikut:
a) Pertemuan Lokmin Lintas Program
b) Pertemuan Lokmin Lintas Sektoral
7) Penguatan Manajemen Puskesmas dan Akreditasi Puskesmas
a) Terlaksananya Audit Internal Puskesmas yang terstruktur
dan sistematis
b) Terlaksananya Manajemen SDM, Alat dan Obat, BHP,
Manajemn Keuangan yang professional
c) Tercapainya Status Puskesmas Akreditasi dari Akreditasi
Dasar ke Akreditasi Madya

|Laporan Aktualisasi 25
d) Pengelolaan Keuangan yang Transparan, Akuntabel, efektif
dan Rasional

|Laporan Aktualisasi 26
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Isu
Menurut hasil pengamatan dan analisis penulis sejak ditempatkan di UPTD
Puskesmas Lewolaga Kecamatan Titehena Kabupaten Flores Timur, maka penulis
mengidentifikasi ada beberapa isu antara lain :

Tabel 3.1 Daftar/List Isu


No Isu
1. Pengarsipan Resep yang belum tertata dengan baik
2. Belum optimalnya pelayanan konseling obat dan pelayanan informasi
obat yang bersifat aktif
3. Peresepan yang tidak rasional
4. Penggunaan obat di ruangan dan apotek yang tidak sesuai dengan
jumlah pasien
5. Pelabelan/ Etiket di apotek yang belum sesuai

B. Analisis Prioritas Isu


Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu diatas maka perlu dilakukan proses
analisis isu untuk menentukan isu mana yang menjadi prioritas yang dapat dicari solusi
oleh penulis. Proses ini menggunakan alat bantu untuk menetapkan isu yakni berupa
APKL untuk mendapatkan isu prioritas.

|Laporan Aktualisasi 27
Tabel 3.2 Analisis APKL
KRITERIA
NO MASALAH TOTAL RANGKING
A P K L

1. Pengarsipan Resep yang


5 5 4 4 18 III
belum tertata dengan baik

2. Belum ada Pelayanan


Konseling Obat dan
5 5 5 5 20 I
Pelayanan Informasi Obat
yang bersifat aktif

3 Peresepan yang tidak


5 4 5 5 19 II
rasional

4 Penggunaan obat di ruangan


dan Apotek yang tidak 5 4 4 4 17 IV
sesuai dengan jumlah pasien

5 Pelabelan/ Etiket di Apotek


4 4 4 4 16 V
yang belum sesuai

Keterangan Tabel :
A : Aktual (Benar-benar terjadi dan hangat dibicarakan masyarakat)
P : Problem (memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicari
solusinya)
K : Khalayak (menyangkut ajat hidup orang banyak)
L : Layak (masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya)

|Laporan Aktualisasi 28
Keterangan :
 Angka 5 : sangat gawat/mendesak/cepat
 Angka 4 : gawat/mendesak/cepat
 Angka 3 : cukup gawat/mendesak/cepat
 Angka 2 : kurang gawat/mendesak/cepat
 Angka 1 : tidak gawat/mendesak/cepat

C. Isu Prioritas
Berdasarkan hasil pemilihan isu diatas, isu yang diangkat adalah Belum optimalnya
pelayanan konseling obat dan pelayanan informasi obat yang bersifat aktif di UPTD
Puskesmas Lewolaga Kecamatan Titehena Kabupaten Flores Timur, dimana terdapat
beberapa penyebab isu diantaranya sebagai berikut :
1. Belum adanya sosialisasi kepada pasien
2. Tempat konseling yang tidak memadai
3. Kurangnya media informasi dan edukasi

D. Gagasan Pemecahan Isu


Guna mengatasi isu, gagasan pemecahan isu yang perlu dilakukan adalah :
“Mengoptimalkan pelayanan konseling obat dan pelayanan informasi obat yang bersifat
aktif melalui penyuluhan kepada masyarakat, penyuluhan kepada tenaga kesehatan,
konseling obat pada pasien, membuat majalah dinding informasi obat di UPTD
Puskesmas Lewolaga”.

|Laporan Aktualisasi 29
E. Kegiatan Rancangan Aktualisasi
Tabel 3.3 Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Visi dan Misi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan
Pelatihan dalam Organisasi

1. Melapor 1. Melakukan konsultasi 1. Adanya hasil Akuntabel : Bertanggung jawab Melaksanakan kegiatan sesuai
diri dan dengan atasan konsultasi mengenai dengan misi ke 5:
1. langsung mengenai rancangan aktualisasi
melakukan
kegiatan yang akan Reformasi birokrasi
konsultasi Kolaboratif : Kerjasama, komunikatif
dilaksanakan.
1. dengan
2. Meminta persetujuan 2. Adanya hasil
atasan kepada atasan konsultasi mengenai
langsung langsung mengenai kegiatan yang akan
rancangan aktualisasi dilaksanakan
yang akan
dilaksanakan.
3. Menyiapkan rancangan 3. Adanya surat
aktualisasi yang akan persetujuan
dikonsultasikan melakukan
aktualisasi

2. Melakukan 1. Melakukan diskusi 1. Adanya hasil diskusi Akuntabel : Bertanggung jawab Melaksanakan kegiatan sesuai
koordinasi dengan teman sejawat dengan teman dengan misi ke 5:
dengan tentang pemberian sejawat
konseling dan Reformasi birokrasi
teman Harmonis : menghargai perbedaan,
informasi obat kepada
sejawat pasien selaras
2. Meminta usulan dan 2. Adanya usul dan
saran dari teman saran dari teman
sejawat sejawat

|Laporan Aktualisasi 30
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Visi dan Misi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan
Pelatihan dalam Organisasi

3. Meminta dukungan 3. Adanya dukungan Loyal : memberikan kontribusi


dan kerjasama dengan dari teman sejawat
teman sejawat.

4. Mendokumentasikan 4. Adanya catatan dan Kolaboratif : kerja sama, komunikatif


proses koordinasi foto selama diskusi
dengan teman sejawat berlangsung
dalam bentuk catatan
dan foto

3. Membuat 1. Menyiapkan literatur 1. Tersedianya literatur Berorientasi pelayanan : Melaksanakan kegiatan sesuai
Leaflet informasi Obat informasi Obat Berkualitas, kepuasan dengan misi ke 5:
mengenai masyarakat
2. Membuat desain 2. Tersedianya desain Reformasi birokrasi
informasi
leaflet leaflet
Obat
3. Melakukan konsultasi 3. Adanya hasil Kompeten : ahli di bidangnya
dengan mentor terkait kesepakatan
desain leaflet mengenai desain
leaflet
4. Menyiapkan kertas 4. Tersedianya kertas Loyal : memberikan kontribusi
dan printer warna dan printer warna

5. Mencetak, 5. Terlaksananya
Adaptif : Inovativ
memperbanyak dan kegiatan pemberian
mendistribusikan leaflet kepada
Leaflet kepadaa masyarakat Kolaborasi : kerja sama
masyarakat

|Laporan Aktualisasi 31
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Visi dan Misi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan
Pelatihan dalam Organisasi

4. Membuat 1. Menyiapkan 1. Tersedianya sarana Berorientasi pelayanan : Berkualitas, Melaksanakan kegiatan sesuai
majalah sterofom/triplex, dan prasarana kepuasan masyarakat dengan misi ke 5:
dinding kertas, printer warna. kegiatan majalah
dinding Reformasi birokrasi
tentang
informasi 2. Menyiapkan literatur 2. Tersedianya literatur
untuk majalah dinding majalah dinding Akuntabel : konsisten, dapat dipercaya
obat

3. Mendiskusikan dengan 3. Adanya hasil Kompeten : learning agility, ahli di


atasan mengenai kesepakatan tempat bidangnya
tempat majalah majalah dinding
dinding
4. Mencetak, 4. Teraktualisasi
menempelkan majalah dinding Harmonis : oeduli, selaras
informasi pada
sterofom/ triplex
5. Mendokumentasikan 6. Adanya dokumentasi Loyal : komitmen, berdedikasi
majalah dinding majalah dinding

Adaptif : inovatif, proaktif

Kolaboratif : Kerjasama, komunikatif

5. Menyiapkan 1. Menyiapkan literatur 1. Tersedianya sarana Kompeten : ahli di bidangnya


materi informasi obat dan prasarana untuk
kegiatan penyuluhan

|Laporan Aktualisasi 32
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Visi dan Misi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan
Pelatihan dalam Organisasi

untuk 2. Membuat materi 2. Adanya materi Loyal : memberikan kontribusi


peyuluhan presentasi ppt tentang presentasi ppt
informasi obat tentang informasi
obat
Adaptif : Inovativ

Kolaborasi : kerja sama

3. Konsultasi dengan 3. Adanya hasil


mentor terkait power kesepakatan terkait
point informasi obat power point
informasi obat
4. Menyiapkan format 4. Adanya lembar daftar
daftar hadir dan hadir
mencetak daftar hadir

6. Melakukan 1. Membagiakan daftar 1. Adanya pengisian Berorientasi pelayanan : berkualitas, Melaksanakan kegiatan sesuai
penyuluhan hadir untuk diisi daftar hadir oleh kepuasan pasien dengan misi ke 5:
kepada peserta peserta
masyarakat Reformasi birokrasi
2. Melakukan 2. Terlaksananya
tentang penyuluhan kepada kegiatan penyuluhan Kompeten : kinerja terbaik, ahli di
Informasi masyarakat kepada masyarakat bidangnya
Obat menggunakan menggunakan
presentasi power point presentasi power
point
3. Melakuakan tanya 3. Terlaksananya tanya Harmonis : peduli, menghargai
jawab terkait materi jawab terkait materi perbedaan
yang diberikan yang diberikan

|Laporan Aktualisasi 33
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Visi dan Misi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan
Pelatihan dalam Organisasi

4. Mendokumentasikan 4. Adanya hasil


hasil kegiatan dokumentasi
penyuluhan kepada penyuluhan Loyal : memberikan kontribusi,
masyarakat informasi obat pengabdian
kepada masyarakat

Adaptif : inovatif,

Kolaboratif : Kerjasama, komunikasi

7. Melakukan 1. Membagiakan daftar 1. Adanya pengisian Berorientasi pelayanan : berkualitas, Melaksanakan kegiatan sesuai
Penyuluhan hadir untuk diisi pengisian daftar hadir kepuasan masyarakat dengan misi ke 5:
kepada peserta. oleh peserta
tenaga Reformasi birokrasi
2. Melakukan 2. Terlaksananya
kesehatan penyuluhan pada kegiatan penyuluhan Kompeten : kinerja terbaik, ahli di
tentang tenaga kesehatan kepada tenaga bidangnya.
Informasi melalui presentasi kesehatan
power point
Obat
3. Melakuakan tanya 3. Terlaksananya tanya
jawab terkait materi jawab terkait materi Harmonis : peduli, menghargai
yang diberikan yang diberikan perbedaan
4. Mendokumentasikan 4. Adanya hasil
hasil kegiatan dokumentasi
sosialisasli kepada soasialisasi informasi Loyal : memberikan kontribusi,
masyarakat obat kepada pengabdian
masyarakat

|Laporan Aktualisasi 34
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Visi dan Misi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan
Pelatihan dalam Organisasi

Adaptif : inovatif, proaktif

Kolaboratif : Kerjasama, komunikatif

8. Menyiapkan 1. Menyiapkan meja dan 1. Tersedianya sarana Berorientasi pelayanan : berkualitas, Melaksanakan kegiatan sesuai
tempat dan kursi, buku registrasi konseling obat, kepuasan masyarakat dengan misi ke 5:
melakukan pasien, literatur prasarana
informasi obat (meja,kursi,buku Reformasi birokrasi
konseling
registrasi pasien &
pada saat literatur obat)
pasien 2. Melakukan telaah 2. Terjadinya proses
mengambil Kompeten : kinerja terbaik, ahli di
resep yang diterima telaah pada pada
obat dari pasien resep yang masuk ke bidangnya
Apotek

3. Mengisi form 3. Tersedianya data


konseling yang telah hasil konseling Harmonis : peduli
disiapkan pasien

Loyal : memberikan kontribusi,


4. Mendokumentasikan 4. Tersedianya foto
penyiapan tempat selama penyiapan pengabdian
konseling pasien dalam tempat konseling
bentuk foto

|Laporan Aktualisasi 35
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Visi dan Misi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan
Pelatihan dalam Organisasi

Adaptif : inovatif

Kolaboratif : kerja sama, komunikatif

9. Melakukan 1. Melakukan perekapan 1. Tersedianya data Akuntabel : bertanggung jawab, dapat Melaksanakan kegiatan sesuai
perekapan form konseling pasien hasil rekapan form dipercaya dengan misi ke 5:
data hasil setiap kegiatan selesai konseling setiap
selesai kegiatan. Reformasi birokrasi
kegiatan
Kompeten : kinerja terbaik, ahli di
bidangnya
2. Mendokumentasikan 2. Tersedianya foto
proses perekapan hasil proses perekapan
sosialisasi dan hasil sosialisasi dan
konseling dalam konseling
bentuk foto

3. Menemui Kepala 3. Laporan hasil kegitan


Puskesmas untuk
memberikan laporan
pelaksanaan kegiatan

10. Membuat 1. Mengumpulkan semua 1. Tersedianya bukti- Akuntabel : bertanggung jawab, dapat Melaksanakan kegiatan sesuai
laporan bukti pelaksanaan bukti pelaksanaan dipercaya dengan misi ke 5:
Aktualisasi kegiatan kegiatan
2. Memberikan 2. Tersedianya bukti- Reformasi birokrasi
keterangan pada foto- bukti pelaksanaan
Kompeten : kinerja terbaik, ahli di
foto sesuai dengan kegiatan

|Laporan Aktualisasi 36
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Visi dan Misi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan
Pelatihan dalam Organisasi

tahapan kegiatan bidangnya


aktualisasi
3. Membuat laporan hasil 3. Tersedianya hasil
kegiatan dengan kegiatan
melampirkan bukti Kolaboratif : Kerjasama, sinergis
hasil kegiatan
4. Mengkonsultasikan 4. Terlaksananya
laporan yang telah konsultasi dengan
dibuat kepada atasan pimpinan yang
dibuktikan dengan
kartu konsultasi
5. Meminta persetujuan 5. Tersedianya laporan
atasan atau laporan evaluasi yang telah
evaluasi yang dibuat disetujui atasan
6. Mendokumentasikan 6. Tersedianya foto
proses pembuatan proses pembuatan
laporan aktualisasi laporan aktualisasi
dalam bentuk foto

|Laporan Aktualisasi 37
F. Rencana Kegiatan Aktualisasi

Tabel 3.4 Jadwal Kegiatan Aktualisasi


Minggu

No Tahapan & Kegiatan I II III IV

(Juli 2022) (Juli 2022) (Juli 2022) (Agustus 2022)

1. Menyampaikan kegiatan
kepada Kepala
Puskesmas

2. Melakukan koordinasi
dengan teman sejawat

3. Membuat Leaflet
mengenai informasi Obat

4. Membuat majalah
dinding tentang informasi
obat

5. Menyiapkan materi untuk


penyuluhan

6. Melakukan Penyuluhan
kepada masyarakat
tentang Informasi Obat

7. Melakukan Penyuluhan
kepada tenaga kesehatan
tentang Informasi Obat

8. Melakukan konseling
pada saat pasien
mengambil obat

9. Melakukan Evaluasi
masing-masing kegiatan

10. Membuat Laporan


Aktualisasi

|Laporan Aktualisasi 38
BAB IV

HASIL AKTUALISASI

A. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi

Tabel 4.1 Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi

Keterkaitan Kontribusi Visi dan PARAF


Output/Hasil
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Misi dalam
Kegiatan MENTOR COACH
Pelatihan Organisasi

1. Melapor 1. Melakukan 1. Adanya hasil Akuntabel : Melaksanakan


diri dan konsultasi dengan konsultasi Bertanggung jawab kegiatan sesuai
2. atasan langsung mengenai
melakukan dengan misi ke 5:
mengenai rancangan
konsultasi
kegiatan yang aktualisasi Reformasi birokrasi
1. dengan akan Kolaboratif :
atasan dilaksanakan. Kerjasama,
langsung 2. Meminta 2. Adanya hasil
persetujuan konsultasi komunikatif
kepada atasan mengenai
langsung kegiatan yang
mengenai akan
rancangan dilaksanakan
aktualisasi yang
akan
dilaksanakan.

|Laporan Aktualisasi 39
Keterkaitan Kontribusi Visi dan PARAF
Output/Hasil
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Misi dalam
Kegiatan MENTOR COACH
Pelatihan Organisasi

3. Menyiapkan 3. Adanya surat


rancangan persetujuan
aktualisasi yang melakukan
akan aktualisasi
dikonsultasikan
2. Melakukan 1. Melakukan 1. Adanya hasil Harmonis : Melaksanakan
koordinasi diskusi dengan diskusi dengan menghargai kegiatan sesuai
dengan teman sejawat teman sejawat perbedaan, selaras dengan misi ke 5:
tentang pemberian
teman
konseling dan Kolaboratif : kerja Reformasi birokrasi
sejawat informasi obat
kepada pasien sama, komunikatif
2. Meminta usulan 2. Adanya usul
dan saran dari dan saran dari
teman sejawat teman sejawat

3. Meminta 3. Adanya
dukungan dan dukungan dari
kerjasama dengan teman sejawat
teman sejawat.
4. Mendokumentasik 4. Adanya catatan
an proses dan foto selama
koordinasi dengan diskusi
teman sejawat berlangsung
dalam bentuk
catatan dan foto
3. Membuat 1. Menyiapkan 1. Tersedianya Akuntabel : Melaksanakan
Leaflet literatur informasi literatur Bertanggung jawab kegiatan sesuai
Obat informasi Obat

|Laporan Aktualisasi 40
Keterkaitan Kontribusi Visi dan PARAF
Output/Hasil
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Misi dalam
Kegiatan MENTOR COACH
Pelatihan Organisasi

mengenai 2. Membuat desain 2. Tersedianya Adaptif : Inovativ dengan misi ke 5:


informasi leaflet desain leaflet
Obat Kolaborasi : kerja Reformasi birokrasi
3. Melakukan 3. Adanya hasil
konsultasi dengan kesepakatan sama
mentor terkait mengenai
desain leaflet desain leaflet
4. Menyiapkan 4. Tersedianya
kertas dan printer kertas dan
warna printer warna
5. Mencetak, 5. Terlaksananya
memperbanyak kegiatan
dan pemberian
mendistribusikan leaflet kepada
Leaflet kepadaa masyarakat
masyarakat
4. Membuat 1. Menyiapkan 1. Tersedianya Akuntabel : Melaksanakan
majalah sterofom/triplex, sarana dan Bertanggung Jawab kegiatan sesuai
dinding kertas, printer prasarana dengan misi ke 5:
warna. kegiatan Adaptif : inovatif
tentang
majalah dinding Reformasi birokrasi
informasi
2. Menyiapkan 2. Tersedianya
obat literatur untuk literatur majalah
majalah dinding dinding

3. Mendiskusikan 3. Adanya hasil


dengan atasan kesepakatan
mengenai tempat tempat majalah
majalah dinding dinding

|Laporan Aktualisasi 41
Keterkaitan Kontribusi Visi dan PARAF
Output/Hasil
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Misi dalam
Kegiatan MENTOR COACH
Pelatihan Organisasi

4. Mencetak, 4. Teraktualisasi
menempelkan majalah dinding
informasi pada
sterofom/ triplex
5. Mendokumentasik 5. Adanya
an majalah dokumentasi
dinding majalah dinding

5. Menyiapkan 1. Menyiapkan 1. Tersedianya Kompeten : ahli di


materi literatur informasi sarana dan bidangnya
untuk obat prasarana untuk
kegiatan Akuntabel :
peyuluhan
penyuluhan Bertanggung jawab
2. Membuat materi 2. Adanya materi
presentasi ppt presentasi ppt
tentang informasi tentang
obat informasi obat

3. Konsultasi dengan 3. Adanya hasil


mentor terkait kesepakatan
power point terkait power
informasi obat point informasi
obat

|Laporan Aktualisasi 42
Keterkaitan Kontribusi Visi dan PARAF
Output/Hasil
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Misi dalam
Kegiatan MENTOR COACH
Pelatihan Organisasi

4. Menyiapkan 4. Adanya lembar


format daftar daftar hadir
hadir dan
mencetak daftar
hadir

6. Melakukan 1. Membagiakan 1. Adanya Adaptif : inovatif Melaksanakan


penyuluhan daftar hadir untuk pengisian daftar kegiatan sesuai
kepada diisi peserta hadir oleh Kolaboratif : dengan misi ke 5:
peserta
masyarakat Kerjasama,
2. Melakukan 2. Terlaksananya Reformasi birokrasi
tentang
penyuluhan kegiatan komunikasi
Informasi kepada penyuluhan
Obat masyarakat kepada
menggunakan masyarakat
presentasi power menggunakan
point presentasi
power point
3. Melakuakan tanya 3. Terlaksananya
jawab terkait tanya jawab
materi yang terkait materi
diberikan yang diberikan
4. Mendokumentasik 4. Adanya hasil
an hasil kegiatan dokumentasi
penyuluhan penyuluhan
kepada informasi obat
masyarakat kepada
masyarakat

|Laporan Aktualisasi 43
Keterkaitan Kontribusi Visi dan PARAF
Output/Hasil
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Misi dalam
Kegiatan MENTOR COACH
Pelatihan Organisasi

7. Melakukan 1. Membagiakan 1. Adanya Adaptif : inovatif Melaksanakan


Penyuluhan daftar hadir untuk pengisian kegiatan sesuai
kepada diisi peserta. pengisian daftar Kolaboratif : dengan misi ke 5:
hadir oleh
tenaga Kerjasama,
peserta Reformasi birokrasi
kesehatan
2. Melakukan 2. Terlaksananya komunikatif
tentang penyuluhan pada kegiatan
Informasi tenaga kesehatan penyuluhan
Obat melalui presentasi kepada tenaga
power point kesehatan
3. Melakuakan tanya 3. Terlaksananya
jawab terkait tanya jawab
materi yang terkait materi
diberikan yang diberikan
4. Mendokumentasik 4. Adanya hasil
an hasil kegiatan dokumentasi
sosialisasli kepada soasialisasi
masyarakat informasi obat
kepada
masyarakat

8. Menyiapkan 1. Menyiapkan meja 1. Tersedianya Berorientasi pelayanan Melaksanakan


tempat dan dan kursi, buku sarana kepuasan masyarakat kegiatan sesuai
melakukan registrasi pasien, konseling obat, dengan misi ke 5:
literatur informasi prasarana
obat (meja,kursi,buk

|Laporan Aktualisasi 44
Keterkaitan Kontribusi Visi dan PARAF
Output/Hasil
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Misi dalam
Kegiatan MENTOR COACH
Pelatihan Organisasi

konseling u registrasi Kolaboratif : kerja Reformasi birokrasi


pada saat pasien &
sama, komunikatif
pasien literatur obat)
mengambil 2. Melakukan telaah 2. Terjadinya
resep yang proses telaah
obat
diterima dari pada pada resep
pasien yang masuk ke
Apotek
3. Mengisi form 3. Tersedianya
konseling yang data hasil
telah disiapkan konseling
pasien

4. Mendokumentasik 4. Tersedianya
an penyiapan foto selama
tempat konseling penyiapan
pasien dalam tempat
bentuk foto konseling
9. Melakukan 1. Melakukan 1. Tersedianya Berorientasi pelayanan Melaksanakan
perekapan perekapan form data hasil kepuasan masyarakat kegiatan sesuai
data hasil konseling pasien rekapan form dengan misi ke 5:
setiap kegiatan konseling setiap
kegiatan
selesai selesai kegiatan. Reformasi birokrasi
Kompeten : kinerja

|Laporan Aktualisasi 45
Keterkaitan Kontribusi Visi dan PARAF
Output/Hasil
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Misi dalam
Kegiatan MENTOR COACH
Pelatihan Organisasi

2. Mendokumentasik 2. Tersedianya terbaik, ahli di


an proses foto proses bidangnya
perekapan hasil perekapan hasil
sosialisasi dan sosialisasi dan Akuntabel :
konseling dalam konseling bertanggung jawab
bentuk foto

3. Menemui Kepala 3. Laporan hasil


Puskesmas untuk kegitan
memberikan
laporan
pelaksanaan
kegiatan

10. Membuat 1. Mengumpulkan 1. Tersedianya Akuntabel : Melaksanakan


laporan semua bukti bukti-bukti bertanggung jawab, kegiatan sesuai
Aktualisasi pelaksanaan pelaksanaan dapat dipercaya dengan misi ke 5:
kegiatan kegiatan
2. Memberikan 2. Tersedianya Reformasi birokrasi
keterangan pada bukti-bukti
foto-foto sesuai pelaksanaan Loyal : Memberikan
dengan tahapan kegiatan kontribusi
kegiatan
aktualisasi

|Laporan Aktualisasi 46
Keterkaitan Kontribusi Visi dan PARAF
Output/Hasil
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Misi dalam
Kegiatan MENTOR COACH
Pelatihan Organisasi

3. Membuat laporan 3. Tersedianya Kolaboratif :


hasil kegiatan hasil kegiatan
Kerjasama, sinergis
dengan
melampirkan
bukti hasil
kegiatan
4. Mengkonsultasika 4. Terlaksananya
n laporan yang konsultasi
telah dibuat dengan
kepada atasan pimpinan yang
dibuktikan
dengan kartu
konsultasi
5. Meminta 5. Tersedianya
persetujuan atasan laporan evaluasi
atau laporan yang telah
evaluasi yang disetujui atasan
dibuat
6. Mendokumentasik 6. Tersedianya
an proses foto proses
pembuatan pembuatan
laporan laporan
aktualisasi dalam aktualisasi
bentuk foto

|Laporan Aktualisasi 47
B. Deskripsi Hasil Pelaksanaan Aktualisasi
1. Menyampaikan kegiatan ke Kepala Puskesmas dan Mentor
Perencanaan kegiatan ini diawali dengan melapor kepada mentor dan atasan
langsung dalam hal ini adalah kepala puskesmas:
Tujuan pertemuan ini adalah melapor diri dan meminta arahan dari mentor
untuk selanjutnya pelaksanaan aktualisasi ditempat kerja masing-masing.
a) Menyampaikan rencana kegiatan ke Mentor
Tahapan kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa 12 Juli 2022 pukul
10.00 bertempat di ruangan Kepala Inspektorat Kabupaten Flores Timur,
selaku Mentor. Pertemuan ini dihadiri oleh penulis dan beberapa teman
lainnya. Hasil dari pertemuan ini adalah mendapat dukungan dari mentor
secara penuh untuk pelaksaan kegiatan ditempat kerja masing-masing.
Selain itu penulis dan teman-teman juga mendapat amanat dan arahan dari
mentor untuk disampiakan kepada atasan langsung. Mentor melakukan
pengecekan ulang rancangan aktualisasi dan kondisi ditempat kerja
masing-masing peserta. Mentor juga menyampaiakan untuk pelaksaaan
teknis kegiatan aktualisasi ini langsung dengan atasan ditempat kerja.

Gambar 4.1 Menyampaikan rencana kegiatan ke Mentor

|Laporan Aktualisasi 48
b) Menyampaikan rencana kegiatan ke Kepala Puskesmas Lewolaga
Pada tahapan kegiatan ini, penulis bertemu dengan Kepala Puskesmas
Lewolaga selaku atasan langsung ditempat kerja penulis. Tahapan
kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin 18 Juli 2022 pukul 08.00 di
ruangan Kepala Puskesmas Lewolaga. Penulis menyampaiakan bahwa
telah selesai kegiatan latsar di Kupang, dan kembali untuk melakukan
rancangan aktualisasi yang telah diseminarkan selama 30 hari kedepan.
Penulis juga menunjukan laporan rancangan aktualisasi yang telah
diseminarkan, serta kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan penulis. Oleh
karena itu penulis meminta arahan dan dukungan dari atasan untuk
pelaksaan kegiataan aktualisasi. Atasan menerima dan memberikan
dukungan pelaksaaan kegiatan ini dengan memfasilitasi pelaksaan
kegiatan aktualisasi berupa penggunaan ruang farmasi puskesmas sebagai
lokus minor pelaksanaan aktualisasi.

Gambar 4.2 Menyampaikan rencana kegiatan kepada Kepala Puskesmas

c) Dukungan, arahan, dan petunjuk dari atasan


Selanjutnya pada tahapan ini penulis mendapatkan dukungan, arahan dan
petunjuk secara penuh dari atasan untuk pelaksaan aktualisasi selama 30
hari. Hasil dari tahapan kegiatan ini adalah penulis mendapatkan arahan
dan dukungan penuh dari atasan. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya

|Laporan Aktualisasi 49
surat penyataan persetujuan dari atasan untuk pelaksanaan kegiatan
aktualisasi ini.

Gambar 4.3 Surat pernyataan persetujuan atasan

2. Melakukan koordinasi dengan teman sejawat


Tahapan ini dilakukan pada saat sebelum mulai semua kegiatan aktualisasi,
penulis melakukan koordinasi dengan teman setelah melakukan konsultasi dengan
atasan langsung. Diskusi ini dilakukan pada hari Selasa tanggal 19 Juli di ruang
farmasi puskesmas Lewolaga. Semua masukan dan usulan dari sejawat sangat
membantu dalam mempersiapkan materi sebelum penyuluhan.

Gambar 4.4 Koordinasi dengan teman sejawat dan pencatatan hasil koordinasi

|Laporan Aktualisasi 50
3. Membuat Leaflet mengenai informasi Obat
Pada tahapan ini penulis membuat desain leaflet. Tahapan ini dilakukan pada hari
rabu 20 juli 2022 di Ruang Farmasi Puskesmas Lewolaga. Penulis membuat
desain leaflet. Setelah mendesain penulis mencetak leaflet pada kertas hvs dan
membagikan pada pasien saat berobat di puskesmas dan pada masyarakat desa
saat penyuluhan.

Gambar 4.5 Membuat desain Leaflet DAGUSIBU

Gambar 4.6 Distribusi Leaflet Gambar 4.7 Distribusi Leaflet


kepada pasien saat berobat ke kepada masyarakat saat
Puskesmas penyuluhan

|Laporan Aktualisasi 51
4. Membuat majalah dinding tentang informasi obat

Tahapan ini dilakukan pada hari Selasa 26 Juli 2022. Kegiatan inovatif yang

penulis lakukan ini merupakan salah satu bentuk promosi kesehatan mengenai

penggunaan obat dengan benar. Kegiatan promosi kesehatan ini tidak saja melalui

kegiatan penyuluhan atau sosialisasi langsung tapi juga memalui MADING atau

Majalah Dinding Infomasi obat ini. Sebelum memasang mading, penulis sudah

memberitahukan kepada kepala puskesmas maupun rekan kerja di ruang farmasi.

Mading tersebut dipasang di salah satu pojok dinding UPTD Puskesmas

Lewolaga sesuai dengan masukan dan saran dari atasan ditempat kerja. Mading

ini tentunya akan memberi kontribusi sebagai sarana promosi kesehatan mengenai

informasi obat yang dilakukan dipuskesmas. Informasi yang disajikan bisa

menambah pengetahuan pasien. Penulis berharap dengan adanya mading ini

pasien maupun tenaga kesehatan UPTD Puskesmas Lewolaga lebih mengetahui

dan memahami informasi tentang obat.

Gambar 4.8 Membuat majalah dinding tentang informasi obat

|Laporan Aktualisasi 52
5. Menyiapkan materi untuk penyuluhan
Pada tahapan ini, sebelum melakukan penyuluhan kepada masyarat desa maupun
tenaga kesehatan di UPTD Puskesmas Lewolaga, penulis terlebih dahulu
menyiapkan materi penyuluhan yang dikemas dalam bentuk power point seperti
ditunjukan melalui gambar dibawah ini. Kegiatan ini dilakukan pada hari selasa
dan rabu tanggal 19 juli 2022 dan tanggal 20 juli 2022.

Gambar 4.9 Mencari referensi

|Laporan Aktualisasi 53
Gambar 4.10 Materi penyuluhan

6. Melakukan Penyuluhan kepada masyarakat tentang Informasi Obat


Tahapan ini dilakukan pada hari Jumat tanggal 22 Juli 2022 pada kegiatan
posbindu di dusun C Desa Lewolaga dan dihadiri oleh 25 orang peserta posbindu.
Penulis memberikan informasi dari Kementerian Kesehatan tentang DAGUSIBU
dalam rangka Gema Cermat (Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat)
kepada masyarakat desa menggunakan media presentasi dengan materi yang
sudah penulis buat sebelumnya

Gambar 4.11 Penyuluhan kepada masyarakat desa


desa

|Laporan Aktualisasi 54
Gambar 4.12 Daftar hadir peserta penyuluhan pada masyarakat desa

Gambar 4.13 Notulensi penyuluhan pada masyarakat desa

7. Melakukan Penyuluhan kepada tenaga kesehatan tentang Informasi Obat


Tahapan ini dilakukan pada hari Jumat tanggal 29 Juli 2022 di ruang rapat
Puskesmas Lewolaga yang bertepatan dengan dilaksanakannya kegiatan loka
karya mini bulan dan dihadiri oleh 31 orang tenaga kesehatan. Penulis

|Laporan Aktualisasi 55
memberikan informasi dari Kementerian Kesehatan tentang DAGUSIBU dalam
rangka Gema Cermat (Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat) kepada
tenaga kesehatan UPTD Puskesmas Lewolaga menggunakan media presentasi
dengan materi yang sudah penulis buat sebelumnya

Gambar 4.14 Penyuluhan kepada tenaga kesehatan UPTD Puskesmas Lewolaga

Gambar 4.15 Daftar hadir peserta penyuluhan tenaga kesehatan UPTD Puskesmas
Lewolaga

|Laporan Aktualisasi 56
Gambar 4.16 Notulensi penyuluhan tenaga kesehatan UPTD Puskesmas Lewolaga

8. Melakukan konseling pada saat pasien mengambil obat


Tahapan ini dilakukan saat pasien melakukan pengambilan obat diruang Farmasi
UPTD Puskesmas Lewolaga. Kegiatan ini dilakukan mulai hari rabu tanggalm 27
juli 2022. Penulis melakukan edukasi dan instruksikan hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam penggunaan obat. Instruksi yang disampaikan penulis juga
sudah terdapat di leaflet yang penulis bagikan. Edukasi ini dilakukan secara cepat,
singkat, dan jelas. Untuk pasien dewasa instruksi langsung dilakukan pada pasien
tersebut, sedangkan untuk pasien anak instuksi diberikan pada anak dan
didampingi oleh orang tua/ wali.

Gambar 4.17 Konseling kepada pasien

|Laporan Aktualisasi 57
Gambar 4.18 Menyiapkan buku register

Gambar 4.19 Pengisian Form Konseling

|Laporan Aktualisasi 58
9. Melakukan Evaluasi masing-masing kegiatan
Pada tahapan ini penulis melakukan evaluasi terhadap kegiatan konseling
informasi obat pada pasien melalui kuisioner pertanyaan setelah pemberian
konseling obat. Kegiatan ini dilakukan pada hari kamis tanggal 4 agustus 2022.
Evaluasi dilakukan dengan cara pasien menjawab pertanyaan yang diberikan pada
kuisioner. Dari hasil pengisian kusioner tersebut didapatkan hasil pemahaman
pasien sebelum konseling kebanyakan responden mengatakan kurang dan cukup,
dan untuk tingkat pemahaman pasien sesudah konseling kebanyakan mengatakan
sangat puas.Gambar 4.20 Pengisian kuisioner oleh pasien

Gambar 4.21 Lembar kuisioner yang telah diisi

|Laporan Aktualisasi 59
Gambar 4.22 menganalisa hasil kuisioner yang telah diisi

Gambar 4.23 Melaporkan hasil evaluasi kepada kepada atasan

10. Membuat Laporan Aktualisasi


Tahapan 1. Mengumpulkan semua bukti kegiatan
Pada tahapan kegiatan ini setelah semua kegiatan telah dilaksanakan maka penulis
mulai mengumpulkan semua bukti kegiatan. Hasil dari kegiatan ini yaitu
terkumpulnya foto-foto, surat, dan berita acara. Tentunya dalam hal ini penulis

|Laporan Aktualisasi 60
bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan dengan mengumpulkan
semua bukti kegiatan aktualisasi secara jujur dan bertanggung jawab sesuai
dengan kondisi riil. Tindakan ini merupakan penilaian akuntabel.

Gambar 4.24 Bukti-bukti pelaksanaan kegiatan

Tahapan 2. Menyusun draft laporan


Pada tahapan ini penulis membuat laporan akhir pelaksanaan aktualisasi sesuai
dengan format penyusunan laporan dari buku panduan disertakan dengan bukti-
bukti pelaksanaan kegiatan. Dengan adanya format penyusunan laporan maka
hasil laporan aktualisasi tersusun secara sistematis. Dalam menyusun laporan
akhir penulis bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan dengan
menyusun laporan akhir aktualisasi secara jujur dan bertanggung jawab sesuai
dengan kondisi riil dan waktu yang telah ditentukan. Tindakan ini merupakan
penerapan nilai akuntabel. Penulis juga akan terus belajar dan mengembangkan
kapabilitas sehingga mendapatkan hasil dengan kualitas terbaik. Tindakan ini
merupakan penerapan nilai kompeten.

Gambar 4.25 Menyusun draft laporan


|Laporan Aktualisasi 61
Gambar 4.26 Finalisasi laporan

Gambar 4.27 Mempresentasikan hasil laporan kepada Mentor

|Laporan Aktualisasi 62
|Laporan Aktualisasi 63
C. Jadwal Pelaksaaan Aktualisasi
No KEGIATAN BULAN JULI BULAN AGUSTUS

MINGGU 2 MINGGU 3 MINGGU 4 MINGGU 1 MINGGU 2

1. Melakukan konsultasi dengan


mentor dan atasan

2. Melakukan koordinasi dengan


rekan kerja

3. Membuat Leaflet mengenai


informasi Obat

4. Membuat majalah dinding


tentang informasi obat

5. Menyiapkan materi untuk


penyuluhan

6. Melakukan Penyuluhan kepada


masyarakat tentang Informasi
Obat

7. Melakukan Penyuluhan kepada


tenaga kesehatan tentang
Informasi Obat

8. Melakukan konseling pada saat

|Laporan Aktualisasi 64
pasien mengambil obat

9. Melakukan Evaluasi masing-


masing kegiatan

10. Membuat Laporan Aktualisasi

|Laporan Aktualisasi 65
D. Pembimbingan Pelaksaan Aktualisasi

E. Analisis Dampak Implementasi Nilai-Nilai Dasar ASN dan Kedudukan dan Peran
ASN dalam NKRI
Kegiatan 1. Melakukan konsultasi dengan atasan
Pada kegiatan ini penulis mengaktualisaikan nilai dasar BerAkhlak yaitu:
1. Menyampaikan ide tentang inovasi rancangan aktualisasi secara jujur dan
bertanggung jawab (aktuntabel)
2. Meminta dukungan dari atasan serta saran dan arahan (komunikatif)
Manfaat : Menghadap atasan bermannfaat untuk melaporkan perencanaan pelaksanaan
kegiataan aktualisasi sekaligus untuk mendapat persetujuan dan dukungan dari atasan
terkait pelaksaan kegiatan aktualisasi.
Analisis dampak : Dampak jika nilai BerAkhlak tidak diaktualisasikan pada kegiatan ini,
maka tidak adanya sikap jujur dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas.
Selain itu tidak adanya komunikatif membuat lingkungan kerja menjadi tidak
kondusif
Kegiatan 2. Melakukan koordinasi dengan rekan kerja
Pada kegiatan ini penulis mengaktualisasikan nilai BerAkhlak yaitu:

|Laporan Aktualisasi 66
1. Membangun kerja sama dengan rekan kerja didalam ruangan (kerjasama,
komunikatif)
2. Memberikan kesempatn kepada rekan kerja untuk memberikan saran serta saling
peduli dan menghargai perbedaan (harmonis)
Manfaat : Mendapatkan dukungan dan membangun kerja sama dalam ruangan kerja
Analisis dampak : Dampak jika nilai BerAkhlak tidak diaktualisasikan adalah
lingkungan kerja menjadi tidak harmonis, dan menimbulkan persepsi yang berbeda
diantara satu dengan yang lain.
Kegiatan 3. Membuat Leaflet mengenai informasi Obat
Pada kegiatan ini penulis mengaktualisasikn nilai BerAkhlak yaitu :
1. Membuat Leaflet sebagi inovasi untuk menambah pengetahuan pasien (adaptif)
2. Melakukan konsultasi dengan atasan untuk meminta saran masukan (akuntabel)
3. Melakukan pendistribusian melibatkan staff puskesmas (kolaboratif)
Manfaat : Dengan adanya inovasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam
menambah wawasan dan pengetahuan pasien tentang informasi obat
Analisis dampak : Dampak jika nilai BerAkhlak tidak diaktualisasikan adalah wawasan
pasien mengenai informasi obat masih rendah.
Kegiatan 4. Membuat majalah dinding tentang informasi obat
Pada kegiatan ini penulis mengaktualisasikan nilai BerAkhlak yaitu :
1. Membuat majalah dinding sebagai inovasi untuk menambah pengetahuan
pasien (Adaptif)
2. Melakukan konsultasi dengan atasan untuk meminta saran (Akuntabel)
Manfaat : Dengan adanya inovasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam
menambah wawasan dan pengetahuan pasien tentang informasi obat.
Analisis Dampak : Dampak jika nilai BerAkhlak tidak diaktualisasikan adalah wawasan
pasien mengenai informasi obat masih rendah
Kegiatan 5. Menyiapkan materi untuk penyuluhan
Pada kegiatan ini penulis mengaktualisasikan nilai BerAkhlak yaitu
1. Menyiapakn literatur tentang informasi dan membuat media edukasi
(Kompoten)
2. Melakukan konsultasi dengan atasan untuk meminta saran (Akuntabel)

|Laporan Aktualisasi 67
Manfaat : Dengan melakuakan kegiatan ini penulis dapat membagi pengetahuan yang
dimiliki kepada masyarakat
Analisis Dampak : Dampak jika nilai BerAkhlak tidak diaktualisasikan adalah wawasan
pasien mengenai informasi obat masih rendah
Kegiatan 6. Melakukan Penyuluhan kepada masyarakat tentang Informasi Obat
Pada kegiatan ini penulis mengaktualisasikn nilai BerAkhlak yaitu :
1. Melakukan penyuluhan kepada masyarakat untuk menambah pengetahuan
masyarakat (Adaptif)
2. Melakukan tanya jawab dan diskusi dengan masyarakat untuk megukur
pemahaman masyarakat (kolaboratif)
Manfaat : Dengan adanya inovasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam
menambah wawasan dan pengetahuan pasien tentang informasi obat
Analisis dampak : Dampak jika nilai BerAkhlak tidak diaktualisasikan adalah wawasan
masyarakat mengenai informasi obat masih rendah.
Kegiatan 7. Melakukan Penyuluhan kepada Tenaga Kesehatan tentang Informasi
Obat
Pada kegiatan ini penulis mengaktualisasikn nilai BerAkhlak yaitu :
1. Melakukan penyuluhan kepada tenaga kesehatan untuk menambah pengetahuan
(Adaptif)
2. Melakukan tanya jawab dan diskusi dengan masyarakat untuk megukur
pemahaman masyarakat (kolaboratif)
Manfaat : Dengan adanya inovasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam
menambah wawasan dan pengetahuan tenaga kesehatan tentang informasi obat
Analisis dampak : Dampak jika nilai BerAkhlak tidak diaktualisasikan adalah
wawasan tenaga kesehatan mengenai informasi obat masih rendah
Kegiatan 8. Melakukan konseling pada saat pasien mengambil obat
Pada kegiatan ini penulis mengaktualisasikn nilai BerAkhlak yaitu :
1. Melakukan pelayanan konseling obat kepada pasien dengan pelayanan prima
tanpa membedakan bedakan pasien (Berorientasi Pelayanan)
2. Menyampaikan instruksi penggunaan obat yang benar dengan bahasa yang
mudah dimengerti pasien (Kolaboratif)

|Laporan Aktualisasi 68
Manfaat : Dengan memberikan pelayanan prima kepada pasien diharapkan pasien
mendaptkan pelayanan yang baik, sehingga dapat tercapai kepuasan pasien terhadap
pelayan yang diberikan oleh petugas.
Analisis dampak : Dampak jika nilai BerAkhlak tidak diaktualisasikan adalah tingkat
kepuasan pelayan pasien menjadi rendah, dan kepercayaan masyrakat terhadap pelayanan
yang diberikan menjadi tidak ada
Kegiatan 9. Melakukan evaluasi masing-masing kegiatan
Pada kegiatan ini penulis mengaktualisasikan nilai BerAkhlak yaitu :
1. Melakukan diksusi dengan pasien terkait pelayanan ynag diberikan
(Berorintasi pelayanan)
2. Memberikan kuisioner untuk diisi oleh pasien (kompeten)
3. Melaporkan hasil evaluasi kepada atasan (Akuntabel)
Manfaat : Dengan melakukan ini dapat mengukur tingkat pemahaman pasien terhadap
inovasi yang diberikan
Analisis Dampak : Dampak jika nilai BerAkhlak tidak diaktualisasikan adalah tidak
dapat mengetahui tingkat pemahaman pasien terhadap informasi obat yang diberikan
Kegiatan 10. Menyusun laporan akhir
Pada kegiatan ini penulis mengaktualisasikan nilai Berakhlak yaitu :
1. Mengumpulkan semua bukti kegiatan (akuntabel)
2. Meminta arahan dan saran dari atasan dalam menyusun laporan
(loyal,kolaboratif)
Manfaat : Membuat laporn akhir kegiatan ini bermanfaat untuk berbagai pihak sebagai
referensi dan acuan terkait cara mengoptimalkan pelayanan konseling dan informasi
obat
Analisis dampak : Dampak jika nilai BerAkhlak tidak diaktualisasikan adalah tidak
adanya laporan akhir hasil kegiatan

|Laporan Aktualisasi 69
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil temuan yang diperoleh selama melakukan kegiatan aktualisasi

(habituasi), kurang lebih selama 30 hari pada UPTD Puskesmas Lewolaga Kecamatan

Titehena khusus untuk layanan konseling obat dan pelayanan informasi obat dapat

disimpulkan bahwa:

1. Tingkat pemahaman pasien maupun tenaga kesehatan sebelum melakukan kegiatan

adalah kurang dan cukup.

2. Informasi obat yang disampaikan menurut responden sangat penting.

3. Keterkaitan informasi obat dengan pekerjaan tenaga kesehatan menurut responden

sangat penting

4. Keterkaitan informasi obat dengan penyakit pasien menurut responden sangat penting

5. Tingkat pemahaman pasien maupun tenaga kesehatan setelah melakukan kegiatan

adalah sangat baik.

B. SARAN

Adapun saran dari hasil kegiatan aktualisasi (habituasi) yang telah dilakukan sebagai

berikut :

1. Penyuluhan informasi obat perlu dilakukan lebih gencar untuk meningkatkan

pemahaman pasien tentang informasi obat misalnya pada kegiatan posyandu lansia.

2. Mading tetap di update informasi terbaru tentang obat.

3. Judul Leaflet tiap bulan diganti dengan informasi lain tentang obat.

|Laporan Aktualisasi 70
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Pedoman teknis pembelajaran penyusunan rancangan dan laporan Aktualisasi nilai-nilai
dasar pns Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Kupang 2021. Badan
Pengembangan Sumber Daya manusia Daerah Provinsi NTT.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN).

Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2021 Tentang
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.

Peraturan Menteri Kesehatan RI.2016.Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas nomor 74


tahun 2016. Jakarta. Departemen Kesehatan RI.

|Laporan Aktualisasi 71
BIODATA PENULIS
Nama : apt. Maria Paulista Menggota Tukan, S. Farm
NIP : 19900323 202203 2 008
Pangkat/Gol : Penata Muda Tk.I/IIIb
Jabatan : Ahli pertama-Apoteker
Unit Kerja : UPTD.Puskesmas Lewolaga
Instansi : Pemerintah Kabupaten Flores Timur
Tempat/Tanggal Lahir : Waibalun. 23 Maret 1990
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Lewolere
RT/RW : 019/008
Desa/Kelurahan : Lewolere
Kecamatan : Larantuka
Kabupaten : Flores Timur
Provinsi : Nusa Tenggara Timur
Hobby : Nonton
No. Hp : 0822 9975 6917
Email : paulista.tukan13@gmail.com

DATA PENDIDIKAN
Sekolah Dasar : SDK Waibalun II
Sekolah Menengah pertama : SMPK. Ratu Damai Waibalun
Sekolah Menengah Atas : SMAK Syuradikara Ende
Perguruan Tinggi : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Program Studi : S -1 Farmasi
Pendidikan Profesi : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Program Studi : Apoteker

|Laporan Aktualisasi 72
LAMPIRAN A

|Laporan Aktualisasi 73

Anda mungkin juga menyukai