Anda di halaman 1dari 35

RANCANGAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN MELALUI


PENYEDIAAN KARTU STOK DI INSTALASI GIZI
RUMAH SAKIT BERGERAK KALABAHI
KABUPATEN ALOR

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

NAMA : HARDIYANTI ORAMAHI, S. Gz


NIP : 19910120 202203 2 005
ANGKATAN : 211
NOMOR PRESENSI :19

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH


PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
OKTOBER 2022
LEMBAR PERSETUJUAN
Kami yang bertanda tangan di bawah ini,

1. Nama : Felki M. Salukh, SE., M.Si


NIP : 19741006 200312 1 004
Pangkat/Gol. : Pembina Tingkat 1/ IV b
Jabatan : Widyaiswara Ahli Madya

2. Nama : dr. Lodywik Anjassius A. Alopada


NIP : 19830108 201402 1 001
Pangkat/Gol. : Penata III/d
Jabatan : Direktur Rumah Sakit Bergerak Kalabahi Kabupaten Alor
Sebagai Coach/Pembimbing dan Mentor peserta Pelatihan Dasar CPNS

Nama : Hardiyanti Oramahi, S. Gz


NIP : 19910120 202203 2 005
Golongan : Penata Muda III/a
Jabatan : Ahli Pertama Nutritionist
Unit Kerja : Rumah Sakit Bergerak Kalabahi Kabupaten Alor

Telah menyetujui rancangan aktualisasi, dengan judul dan kegiatan aktualisasi sebagai
berikut:
JUDUL AKTUALISASI KEGIATAN AKTUALISASI
Optimalisasi Penyimpanan Bahan 1. Melapor diri dan melakukan konsultasi dengan
Makanan Melalui Penyediaan pimpinan
Kartu Stok di Instalasi Gizi Rumah 2. Melakukan koordinasi dengan Kepala Pelayanan
Sakit Bergerak Kalabahi dan rekan kerja
3. Penyusunan SOP penyimpanan bahan makanan
basah dan kering
4. Membuat kartu stok bahan makanan
5. Persiapan pelaksanaan sosialisasi
6. Melakukan sosialisasi penyimpanan bahan
makanan
7. Melakukan monitoring jalannya kegiatan
penggunaan/pengisian kartu stok
8. Melakukan evaluasi kegiatan
9. Membuat laporan aktualisasi

Kupang, 28 Oktober 2022

Mentor, Pembimbing/Coach,

dr. Lodywik Anjassius A. Alopada Felki M. Salukh, SE., M.Si.


Nip. 19830108 201402 1 001 Nip. 19741006 200312 1 004
LEMBAR PENGESAHAN
Rancangan Aktualisasi dengan Judul: Optimalisasi Penyimpanan Bahan Makanan Melalui
Penyediaan Kartu Stok di Instalasi Gizi Rumah Sakit Bergerak Kabupaten Alor
diajukan oleh:
Nama : Hardiyanti Oramahi, S. Gz
NIP : 19910120 202203 2 005
Jabatan : Ahli Pertama Nutrisionist
Unit Kerja : Rumah Sakit Bergerak Kabupaten Alor

Telah berhasil diseminarkan dan diterima sebagai salah satu persyaratan Pelatihan Dasar
CPNS, untuk selanjutnya dilaksanakan di tempat tugas

Kupang, 28 Oktober 2022

Mengesahkan,

Pembimbing :
Nama : Felki M. Salukh, SE.,M.Si
Nip : 19741006 200312 1 004 .......................
................

Mentor:
Nama : dr. Lodywik Anjassius A. Alopada
Nip : 19830108 201402 1 001 .....................................

Penguji :
Nama : Hendrikus Saku Payon, S. Sos
Nip : 19660421 198903 1 022 ....................................

Mengetahui,
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Timur

Henderina Sintiche Laiskodat, SP.,M.Si


Pembina Utama Muda
NIP.19710707 199703 2 008
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan
rahmatnya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi ini sebagai salah satu syarat
kelulusan Pelatihan Dasar CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil). Penulisan Laporan Aktualisasi
ini dilaksanakan sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan aktualisasi yang telah
dilakukan di instansi tempat penulis bekerja yang berupa pemecahan sebuah masalah dengan
menggunakan inovasi serta berpedoman pada nilai-nilai dasar profesi Pegawai Negeri Sipil.
Bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak selama kegiatan Pelatihan Dasar sangat membantu
penulis dalam menyelesaikan laporan ini.

Pada kesempatan ini, dengan sepenuh hati penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat, Berkah, dan Anugerah yang tiada henti.
2. Bapak Noldy H. Pellokila, S. Sos, MM, selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur
3. Bapak Hendrikus Saku Payon, S. Sos, selaku penguji yang telah memberikan masukan guna
memperbaiki aktualisasi yang sudah penulis susun.
4. Bapak dr. Lodywik Anjassius A. Alopada, selaku Direktur Rumah Sakit Bergerak
Kabupaten Alor dan Mentor yang telah memberikan izin, dukungan, dan arahan selama
pelaksanaan aktualisasi berjalan.
5. Ibu Gusman F. Lalangpuling, SKM, M. PH Selaku kepala bagian kepegawaian Rumah sakit
Bergerak Kabupaten Alor dan Mentor yang telah memberikan bimbingan, masukan dan saran
kepada penulis.
6. Ibu dr Clara T. Obisuru, Selaku kepala bagian pelayan Rumah Sakit Bergerak Kabupaten Alor
dan mentor yang telah memberikan bimbingan masukkan dan saran kepada penulis.
7. Ibu Pipin Lismiyanti Atamou, S. Gz, selaku Mentor dan Kepala Ruangan Gizi Rumah Sakit
Bergerak Kabupaten Alor yang telah memberikan bimbingan, masukan dan saran kepada
penulis.
8. Bapak Felki M. Salukh, SE.,M. Si, selaku coach/pembimbing yang telah membimbing,
memberikan masukan, motivasi dan saran kepada penulis.
9. Segenap Widyaiswara Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Nusa
Tenggara Timur selaku tenaga pengajar yang telah memberikan materi dan bimbingan
dengan semangat dan penuh kesabaran.
10. Teman-teman Rumah Sakit Bergerak yang selalu membantu penulis dan khususnya teman-
teman diruangan gizi yang sudah membantu dan mendukung dalam pelaksanaan aktualisasi.
11. Teman-teman seperjuangan, peserta Pelatihan Dasar angkatan 211 khususnya kelompok 3
yang selalu kompak, selalu menghibur, saling membantu dan memotivasi dalam semangat
persaudara.
12. Suami tercinta dan Anak tersayang Nanda yang selalu mendampingi, mendoakan dan
memberikan dukungan kepada saya dalam menyelesaikan Laporan Pelaksanaan Aktualisasi.
13. Bapak, (Alm. Mama Tercinta), adik Hary dan Reza, yang selalu mendoakan dan
memberikan dukungan kepada saya dalam menyelesaikan Laporan Pelaksanaan Aktualisasi.

Harapan penulis, semoga Laporan Aktualisasi ini dapat menambah pengetahuan serta dapat
menjadi referensi bagi orang lain yang membutuhkan. Karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman, penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam laporan ini. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan demi penyempurnaan
Laporan Aktualisasi ini.

Kalabahi, Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Menyusul................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K) yang bekerja pada instansi pemerintah. Berdasarkan
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, Aparatur Sipil Negara
(ASN) bertugas melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan
pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, dan mempererat persatuan dan kesatuan
Negara Republik Indonesia. Dalam pemenuhan tugasnya, diperlukan penerapan nilai-nilai
BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,
Kolaboratif), Manajemen ASN dan SMART ASN untuk mencapai kepuasan masyarakat
yang dilaksanakan pada masing-masing organisasi.
Sebagai Calon ASN, maka diperlukan pelaksanaan aktualisasi sebagai salah satu
bentuk kontribusi untuk mencapai tujuan dan fungsi organisasi Rumah Sakit Bergerak
Kalabahi sebagai Rumah Sakit di Kabupaten Alor yang memberikan pelayanan Kuratif,
Rehabilitatif, Promotif dan Preventif pada seluruh masyarakat pulau Alor dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pulau Alor.
Rumah sakit adalah intitusi pelayanan Kesehatan yang mneyelnggarakan pelayanan
Kesehatan perorangan secara paripurna serta menyediakan pelayanan rawat jalan, rawat inap
dan gawat darurat (Permenkes RI NOMOR 56/MENKES/PER/2014). Setiap rumah sakit
memiliki sarana dan prasarana untuk mendukung proses pelayanan Kesehatan. Salah satu
sarana dan prasarana rumah sakit adalah instalasi gizi.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2013,
menjelaskan bahwa Nutrisionis Ahli Pertama merupakan Aparatur Sipil Negeri yang diberi
tugas, tanggung jawab dan wewenang secara penuh oleh pejabat berwenang untuk melakukan
kegiatan teknis fungsional di bidang pelayanan gizi, makanan, dan dietetik baik di masyarakat
maupun rumah sakit dan unit pelaksana kesehatan lain secara profesional dengan
mengaktualisasikan nilai-nilai BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif), Manajemen ASN dan SMART ASN dalam
menjalankan tugas jabatannya. Salah satu tugas nutrisionis adalah Mencapai standar kualitas
penyelenggaraan makanan yang tinggi dengan menggunakan tenaga dan bahan makanan secara
efisien dan efektif.
Salah satu bagian dari pelayanan gizi rumah sakit adalah menyediakan makanan untuk
pasien di rumah sakit tujuannya adalah menyediakan makanan yang berkualitas sesuai dengan
kebutuhan gizi, biaya, keamanan dan daya terima pasien untuk mencapai status gizi yang
optimal. Penerimaan dan penyimpanan bahan makanan di lakukan setelah proses pemesanan
bahan makana terdiri atas kegiatan meneliti, memeriksa , memutuskan dan mencatatat dan
melaporkan tentang macam dan jumlah bahan makanan sesuai dengan pesanan dan spesifikasi
yang telah di tetapkan.
Penyimpanan bahan makanan pada tahap pencatatan pada kartu stok merupakan bagian
penting dalam menghindari penggunaan yang tidak bertanggung jawab, menjaga mutu bahan
makanan, memudahkan pencarian dan pengawasan, mengurangi resiko kerusakan dan
kehilangan, mengoptimalkan persediaan, serta memberikan informasi kebutuhan bahan
makanan. Tetapi pada kenyataan Kartu stok belum dimanfaatkan dengan maksimal sehingga
mutasi bahan makanan tidak terkontrol dan kurang optimalnya manajemen penyimpanan bahan
makanan. Dalam aktualisasi ini, penulis berharap mampu memberikan pemahaman kepada
pembaca bahwa penyimpanan bahan makanan mempunyai standarnya dan dalam penyimpanan
bahan makanan pada tahap pencatatan pada kartu stok merupakan bagian yang sangat penting.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan hasil analisis menggunakan metode APKL, maka rumusan masalah dalam
aktualisasi adalah “Belum Optimalnya Penyimpanan Bahan Makanan Melalui Penyediaan
Kartu Stok di Instalasi Gizi Rumah Sakit Bergerak Kabupaten Alor”

1.3 TUJUAN DAN MANFAAT

1.3.1 TUJUAN
a. Mengoptimalkan Penyimpanan bahan makanan di Rumah Sakit Bergerak
Kabupaten Alor.
b. Meningkatkan kepatuhan petugas tentang penyimpanan bahan makanan melalui
penyediaan kartu stok.
c. Menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu Berorientasi pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmoni, Loyal, Adaptif, Kolaboratif (BerAKHLAK) dan Kedudukan
serta Peran secara langsung oleh CPNS didalam menjalankan tugas dan
kewajibannya di unit kerja.

1.3.2 MANFAAT
a. Manfaat Bagi Penulis
1. Melatih diri untuk berpikir kritis dalam menganalisis permasalahan yang terjadi
dalam dunia kerja.
2. Mengasah diri untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam menemukan solusi untuk
permasalahan yang ada di lingkungan kerja.
3. Menjadi kesempatan awal untuk mengaktualisasikan nilai nilai dasar ASN yaitu
Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmoni, Loyal, Adaptif,
Kolaboratif (BerAKHLAK).
b. Manfaat bagi Instansi
1. Menjadi solusi atas permasalahan dalam organisasi khususnya unit gizi.
2. Mendukung pelaksanaan kegiatan menjadi tugas pokok organisasi Rumah Sakit
Bergerak Kalabahi Kabupaten Alor.
3. Mendukung pelaksanaan visi dan misi serta nilai organisasi Rumah Sakit Bergerak
Kalabahi Kabupaten Alor.
c. Manfaat bagi petugas gizi adalah dengan adanya sosialisasi tentang penyimpanan
bahan makanan dan penggunaan kartu stok dapat menghindari penggunaan yang tidak
bertanggung jawab, menjaga mutu bahan makanan, memudahkan pencarian dan
pengawasan, mengurangi resiko kerusakan dan kehilangan, mengoptimalkan
persediaan, serta memberikan informasi kebutuhan bahan makanan.

1.4 RUANG LINGKUP AKTUALISASI

Ruang lingkup laporan kegiatan aktualisasi ini adalah Optimalisasi Penyimpanan


Bahan Makanan Melalui Penyediaan Kartu Stok di Instalasi Gizi Rumah Sakit Bergerak
Kabupaten Alor selama 30 hari dimulai dari tanggal 04 November 2022 sampai dengan 04
Desember 2022. Adapun kegiatan-kegiatan yang akan di aktualisasikan sebagai berikut :

1. Melapor diri dan melakukan konsultasi dengan pimpinan

2. Melakukan koordinasi dengan Kepala Pelayanan dan rekan kerja

3. Penyusunan SOP penyimpanan bahan makanan basah dan kering

4. Membuat kartu stok bahan makanan

5. Persiapan pelaksanaan sosialisasi

6. Melakukan sosialisasi penyimpanan bahan makanan

7. Melakukan monitoring jalannya kegiatan penggunaan/pengisian kartu stok

8. Melakukan evaluasi kegiatan

9. Membuat laporan aktualisasi

1.5 NILAI DASAR PROFESI ASN

Sebagai seorang ASN kita harus menanamkan nilai-nilai BerAKHLAK dalam


kehidupan sehari-hari, khususnya di instansi tempat kita bekerja. Penanaman nilai-nilai
BerAKHLAK merupakan perwujudan dari reformasi birokrasi unutk membangun sumber
daya ASN yang kompeten dan memiliki etos kerja yang tinggi. Untuk itu diperlukan
indicator dan nilai-nilai dasar BerAKHLAK(BerorientasiPelayanaa, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) yaitu :

1.5.1 BERORIENTASI PELAYANAN

Pelayanan publik yang sangat erat kaitannya dengan ASN, sangatlah penting
untuk memastikan bahwa ASN mengedepankan nilai Berorientasi Pelayanan dalam
pelaksanaan tugasnya, dimaknai bahwa setiap ASN harus berkomitmen memberikan
pelayanan prima demi kepuasan masyarakat. Berorientasi Pelayanan dapat dijabarkan
dengan beberapa kriteria, yakni :
a. ASN harus memiliki kode etik (code of ethics) untuk menjabarkan pedoman
perilaku sesuai dengan tujuan yang terkandung dari masing-masing nilai. Kode
etik juga terkadang dibuat unutk mengatur hal-hal apa saja yang secara etis boleh
dan tidak boleh dilakukan, misalnya yang terkait dengan konflik kepentingan.
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik jika terjadi konflik kepentingan maka
aparatur ASN harus mengutamakan kepentingan public dari pada kepentingan
dirinya sendiri.
b. Untuk mendetailkankode etik tersebut, dapat dibentuk sebuah kode perilaku (code of
conduct)yang berisi contoh perilaku spesifik yang wajib dan tidak boleh dilakukan
ASNsebagai interpretasidari kode etik tersebut. Contoh perilaku spesifik dapat juga
berupa bagaimana penerapan SOP dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
c. Pegawai ASN harus menerapkan budaya pelayanan dan menjadikan prinsip melayani
suatu kebanggaan. Munculnya rasa kebanggaan dalam memberikan pelayanan akan
menjadi modal dalam pelaksanaan pekerjaan. Hal ini juga sejalan dengan employer
branding ASN yakni “Bangga Melayani Bangsa”. Kebanggaan memberikan
pelayanan terbaik membantu kita memberikan hasil optimal dalam melaksanakan
tugas pelayanan. Prinsip melayani juga menjadi dasar dan perlu diatur dengan
prosedur yang jelas.

Berorientasi Pelayanan sebagai nilai dan menjadi dasar pembentukan budaya


pelayanan tentu tidak akan dengan mudah dapat dilaksanakan tanpa dilandasi oleh
perubahan pola piker ASN, didukung dengan semangat penyederhanaan birokrasi
yang bermakna penyederhanaan sistem, penyederhanaan proses bisnis dan juga
transformasi menuju pelayanan berbasis digital. Sikap pelayanan bagi pegawai ASN
berarti pengabdian yang tulus terhadap bidang kerja dan yang paling utama adalah
kebanggan atas pekerjaan. Budaya pelayanan dalam birokrasi pemerintahan akan
sangat ditentukan oleh sikap pelayanan yang ditunjukkan oleh pegawai ASN. Standar
mutu layanan pada institusi pemerintah dapat dibedakan dalam dua paradigma, yaitu: (1)
standar berbasis peraturan perundang-undangan (producerview), dan (2) standar berbasis
kebutuhan dan kepuasan masyarakat sebagai pelanggan (consumer vieworpublicview).
Panduan perilaku/kode etik dari nilai Berorientasi pelayanan sebagai pedoman
bagi para ASN dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, yaitu :
a. Memahami kebutuhan dan mengutamakan kepuasan masyarakat
b. Melayani dengan sikap hormat, sopan, cepat, ikhlas dan sigap
c. Melakukan Perbaikan Tiada Henti;

1.5.2 AKUNTABEL
Akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggung jawab.
Namun pada dasarnya, kedua konsep tersebut memiliki arti yang berbeda.
Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab yang berangkat dari moral
individu, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab kepada
seseorang/ organisasi yang memberikan amanat. Dalam konteks ASN Akuntabilitas
adalah kewajiban unutk mempertanggung jawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai
pelayan public kepada atasan, lembaga pembina dan lebih luasnya kepada publik
(Matsiliza dan Zonke, 2017).
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab dari amanah yang dipercayakan kepadanya, yakni
perilaku:
a. Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin
dan berintegritas tinggi.
b. Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif, dan efisien.
c. Kemampuan menggunakan Kewenangan jabatannya dengan berintegritas tinggi
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, maka perlu memperhatikan aspek
sebagai berikut :
a. Kepemimpinan
b. Transpransi
c. Integritas
d. Tanggung Jawab
e. Keadilan
f. Kepercayaan
g. Keseimbangan
h. Kejelasan
i. Konsistensi
1.5.3 KOMPETEN
Kompetensi adalah meliputi tiga aspek penting berkaitan dengan perilaku
kompetensi meliputi aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan
dalam pelaksanaan pekerjaan.
Terkait dengan perwujudan kompetensi ASN dapat diperhatikan dalam Surat
Edaran Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021, disebutkan bahwa panduan perilaku
(kode etik) kompeten yaitu :
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah
b. Membantu orang lain belajar
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik

1.5.4 HARMONIS
Harmoni adalah kerja sama antara berbagai faktor dengan sedemikian rupa hingga
faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur. Suasana harmoni
dalam lingkungan bekerja akan membuatkan kita secara individu tenang, menciptakan
kondisi yang memungkinkan untuk saling kolaborasi dan bekerja sama, meningkatkan
produktifitas bekerja dan kualitas layanan pelanggan.
Suasana tempat kerja yang positif dan kondusif juga berdampak bagiberbagai
bentuk organisasi. Ada tiga hal yang dapat menjadi acuan untuk membangun budaya
tempat kerja nyaman dan berenergi positif. Ketiga hal tersebut adalah :
a. Membuat tempat kerja yang berenergi
b. Memberikan keleluasaan untuk belajar dan memberikan kontribusi
c. Berbagi kebahagiaan bersama seluruh anggota organisasi
Peran ASN dalam kehidupan berbangsa dan menciptakan budaya harmoni dalam
pelaksanaan tugas dan kewajibannya adalah sebagai berikut:
a. Posisi PNS sebagai aparatur Negara, dia harus bersikap netral dan adil. Netral
dalam artian tidak memihak kepada salah satu kelompok atau golongan yang ada.
Adil, berarti PNS dalam melaksanakna tugasnya tidak boleh berlaku diskriminatif
dan harus obyektif, jujur, transparan. Dengan bersikap netral dan adil dalam
melaksanakan tugasanya, PNS akan mampu menciptakan kondisi yang aman,
damai, dan tentram dilingkungan kerjanya dan dimasyarakatnya.
b. PNS juga harus bisa mengayomi kepentingan kelompok-kelompok minoritas,
dengan tidak membuat kebijakan, peraturan yang mendiskriminasi keberadaan
kelompok tersebut. Termasuk didalamnya ketika melakukan rekrutmen pegawai,
penyusunan program tidak berdasarkan kepada kepentingan golongannya.
c. PNS juga harus memiliki sikap toleran atas perbedaan untuk menunjang sikap
netral dan adil karena tidak berpihak dalam memberikan layanan.
d. Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban PNS juga harus memiliki suka
menolong baik kepada pengguna layanan, juga membantu kolega PNS lainnya
yang membutuhkan pertolongan.
e. PNS menjadi figur dan teladan di lingkungan masyarakatnya. PNS juga harus
menjadi tokoh dan panutan masyarakat. Dia senantiasa menjadi bagian dari
problem solver (pemberisolusi) bukan bagian dari sumber masalah
(troublemaker). Oleh sebab itu , setiap ucapan dan tindakannya senantiasa
menjadi ikutan dan teladan warganya. Dia tidak boleh melakukan tindakan,
ucapan, perilaku yang bertentangan dengan norma norma sosial dan susila,
bertentangan dengan agama dan nilai local yang berkembang di masyarakat.

1.5.5 LOYAL
Beberapa ahli mendefinisikan makna “Loyalitas” sebagai berikut :
a. Kepatuhan atau kesetiaan
b. Tindakan menunjukkan dukungan dan kepatuhan yang konstan kepada organisasi
tempatnya bekerja
c. Kualitas kesetiaan atau kepatuhan seseorang kepada orang lain atau sesuatu
(misalnya organisasi) yang ditunjukkan melalui sikap dan tindakan orang tersebut.
d. Merupakan kondisi internal dalam bentuk komitmen dari pekerja unutk mengikuti
pihak yang mempekerjakannya.
Ciri/karakteristik yang dapat digunakan oleh organisasi unutk mengukur loyalitas
pegawainya, antara lain :
a. Taat pada peraturan
b. Bekerja dengan integritas
c. Tanggung jawab pada organisasi
d. Kemauan untuk bekerja sama
e. Rasa memiliki yang tinggi
f. Hubungan antar pribadi
g. Kesukaan terhadap pekerjaan
h. Menjadi teladan bagi pegawai lain
Indikator-indikator nilai dasar loyal, adalah :
a. Komitmen, yang bermakna perjanjian (keterikatan) unutk melakukan sesuatu atau
hubungan keterikatan dan rasa tanggung jawab akan sesuatu.
b. Dedikasi, ayng bermakna pengorbanan tenaga, pikiran dan waktu demi
keberhasilan suatu usaha yang mempunyai tujuan yan mulia.
c. Kontribusi, yang bermakna keterlibatan, keikutsertaan, sumbangsih yang
diberikan dalam berbagai bentuk, baik berupa pemikiran, kepemimpinan, kinerja,
profesionalisme, finansial atau tenaga yang diberikan kepada pihak lain untuk
mencapai sesuatu yang lebih baik dan efisien.
d. Nasionalisme, yang bermakna suatu keadaan atau pikiran yang mengembangkan
keyakinan bahwa kesetiaan terbesar mesti diberikan untuk negara atau suatu sikap
cinta tanah air atau bangsa dan negara sebagai wujud dari cita-cita dan tujuan
yang diikat sikap-sikap politik, ekonom, social dan budaya sebagai wujud
persatuan atau kemerdekaan nasional dengan prinsip kebebasan dan kesamarataan
kehidupann bermasyarakat dan bernegara.
e. Pengabdian, yang bermakna perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat,
ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih saying, hormat atau
satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas.
Berdedikasi dan mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara dapat dilakukan
dengan :
a. Menjaga nama baik sesama ASN, Pimpinan, Instansi dan Negara
b. Rela berkorban untuk mencapai tujuan yang lebih besar
c. Menjaga rahasia jabatan dan negara

1.5.6 ADAPTIF
Adaptif adalah karakkteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk bertahan
hidup dan menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman yang timbul.
Dengan demikian adaptasi merupakan kemampuan mengubah diri sesuai dengan
keadaan lingkungan tetapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan
(keinginan diri). Sejatinya tanpa beradaptasi akan menyebabkan makhluk hidup tidak
dapat mempertahankan diri dan musnah pada akhirnya oleh perubahan lingkungan.
Sehingga kemampuan adaptif merupakan syarat penting bagi terjaminnya
keberlangsungan kehidupan.
Pondasi organisasi adaptif dibentuk tiga unsur dasar :
a. Lanskap (landscape), yaitu bagaimana memahamiadanya kebutuhan organisasi
untuk berdaptasi dengan lingkungan.
b. Pembelajaran (learning, yaitu pembelajaran yang terdiri atas elemen-elemen
adaptif organisasi yaitu perencanaan beradaptasi, penciptaan budaya adaptif dan
struktur adaptasi
c. Kepemimpinan (leadership), yaitu unsur kepemimpinanyang menjalankan peran
penting dalam membentuk organisasi adaptif
ASN adaptif adalah ASN yang terus berinovasi dan antusias dalam
menggerakan ataupun menghadapi perubahan dengan cara :
a. Cepat menyesuaikan diri untuk menjadi lebih baik
b. Terus menerus melakukan perbaikan mengikuti perkembangan teknologi
c. Bertindak proaktif

1.5.7 KOLABORATIF
Kolaborasi adalah proses dua orang atau lebih, entitas atau organisasi yang
bekerja sama untuk menyelesaikan tugas atau mencapai suatu tujuan. Menurut Perez
Lopezet al (2004 dalam Nugroho, 2018), organisasi yang memiliki collaborative
culture iindikatornya sebagai berikut :
a. Organisasi menganggap perubahan sebagai sesuatu yang alami dan perlu terjadi.
b. Oraganisasi menganggap individu (staf) sebagai asset berharga dan membutuhkan
upaya yang diperlukan untuk terus menghormati pekerjaan mereka
c. Organisasi memberikan perhatian yang adil bagi staf yang mau mencoba dan
mengambil resiko yang wajar dalam menyelesaikan tugas mereka (bahkan ketika
terjadi kesalahan)
d. Pendapat yang berbeda didorong dan didukung dalam organisasi setiap kontribusi
dan pendapat sangat dihargai
e. Masalah dalam organisasi dibahas transparan unutk menghindari konflik
f. Kolaborasi dan kerja tim anatar divisi adalah didorong ; dan secara keseluruhan,
setiap divisi memiliki kesadaran terhadap kualitas layanan yang diberikan.

ASN dalam membangun kerjasama yang sinergis, yang harus diperhatikan :


a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah
c. Menggerakan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama

1.6 MENAJEMEN DAN PERAN ASN MENUJU SMART GOVERNMENT

1.6.1 MANEJEMEN ASN


Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN
yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan
kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber
daya aparatur sipil negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
Kedudukan atau status jabatan ASN dalam sistem birokrasi selama ini dianggap belum
sempurna unutk menciptakan birokrasi yang profesional. Untuk dapat membangun
profesionalitas birokrasi, maka konsep yang dibangun dalam UU ASN tersebut harus
jelas.
Berikut beberapa konsep yang ada dalam UU Nomor 5 Tahun 2021 tentang ASN
yaitu berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). PNS merupakan warga negara
Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap
oleh Pejabat Pembina Kepegawaian, memiliki Nomor Induk Pegawai secara nasional.
Sedangkan PPPK adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang
diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian berdasarkan Perjanjian Kerja sesuai
dengan kebutuhan instansi pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam rangka
melaksanakan tugas pemerintahan.
Kedudukan ASN berada di pusat, daerah dan luar negeri. Namun demikian
pegawai ASN merupakan kesatuan. Kesatuan pegawai ASN sangat penting, mengingat
dengan adanya desentralisasi dan otonomi daerah, sering terjadinya isu putra daerah
yang hamper terjadi dimana-mana sehingga perkembangan birokrasi menjadi stagnan
di daerah-daerah. Kondisi tersebut merupakan ancaman bagi kesatuan bangsa.
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan
yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh
dan intervensi semua golongan dan partai politik. Unutk menjalankan kedudukannya
tersebut, maka pegawai ASN berfungsi sebagai berikut :
a. Pelaksana Kebijakan Publik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebijakan yang dibuat
oleh pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Untuk itu ASN harus mengutamakan kepentingan
publikdan masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, serta harus
mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik.
b. Pelayan Publik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan publik yang
professional dan berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang- undangan bagi
setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan
administrative yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik dengan
tujuan kepuasan pelanggan.
c. Perekat dan Pemersatu Bangsa
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan kesatuan
NKRI. ASN senantiasa setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945,
negara dan pemerintah ASN senantiasa menjunjung tinggi martabat ASN serta
senantiasa mengutamakan kepentingan negara dari pada kepentingan diri sendiri,
seseorang dan golongan. Dalam UU ASN disebutkan bahwa dalam
penyelenggaraan dan kebijakan manajemen ASN, salah satu diantaranya asas
persatuan dan kesatuan.

1.6.2 SMART ASN


Menuju SMART ASN Presiden Jokowi memiliki Visi Misi untuk tahun 2019-
2024 disebutkan bahwa pemerintahan yang kedua berfokus pada pembangunan SDM
sebagai salah satu visi utama.
Berikut adalah 5 visi Presiden untuk Indonesia:
a. Pembangunan Infrastruktur
b. Pembangunan SDM
c. Keterbukaan Investasi
d. Reformasi Birokrasi
e. Penggunaan APBN Fokus dan Tepat Sasaran
Lima arahan Presiden untuk percepatan transformasi digital :
a. Perluasan akses dan peningkatan infrastruktur
b. Persiapkan bettul roadmap transportasi digital di sektor-sektor strategis, baik di
Pemerintahan, layanan publik, bantuan social, sector pendidikan, sektor
kesehatan, perdagangan, sektor industry, sektor penyiaran
c. Percepat integrase Pusat Data Nasional sebagaimana sudah dibicarakan
d. Persiapkan kebutuhan SDM talenta digital
e. Persiapan terkait regulasi, skema-skema pendanaan dan pembiayaan transformasi
digital dilakukan secepat-cepatnya (Oktari, 2009)
Untuk menunjang percepatan transformasi digital maka dibagi menjadi 4 area
kompetensi, yaitu :
a. Kecakapan menggunakan media digital (digital skill)
b. Budaya menggunakan digital (digital culture)
c. Etis menggunakan media digital (digital ethics)
d. Aman menggunakan media digital (digital safety)
Sebagai upaya perwujudan SMART ASN, maka sebagai seorang ASN dituntut harus
memiliki kemampuan sebagai berikut :
a. ASN harus menguasai IT
b. ASN harus memiliki sifat dan sikap hospitality
c. ASN harus memiliki kemampuan networking
d. ASN harus memiliki entrepreneurship
BAB II

DESKRIPSI ORGANISASI

2.1 VISI, MISI DAN NILAI ORGANISASI

2.1.1 VISI

Mewujudkan kabupaten alor yang mandiri dan terbaik dalam indeks pembangunan
melalui kepemerintahan dan bersih dan berwibawa.

2.1.2 MISI
a. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan produktivitas Masyarakat,
Pemerintah dan Dunia Usaha dalam mengelola dan mengembangkan berbagai
sumber daya ekonomi, sosial, politik dan budaya secara terpadu dan berkelanjutan
sehingga mampu bermandiri dan bermartabat.
b. Mewujudkan tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang
demokratis dan berkarakter
c. Meningkatkan kinerja pemerintahan yang inklusif dan berkeadilan

2.2 TUGAS DAN FUNGSI UNIT KERJA

Rumah Sakit Bergerak Kabupaten Alor terletak di Jalan Masang Kelurahan Welai
Timur Kecamatan Teluk Mutiara Kabupaten Alor. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor
15 Tahun 2019 tentang Unit Pelaksana Teknis daerah Rumah Sakit Bergerak Kabupaten
Alor adalah merupakan unsur pendukung tugas Kepala Daerah dibidang pelayanan
kesehatan dan dipimpin oleh seorang Direktur yang berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekda. Rumah Sakit Bergerak Kabupaten Alor
adalah rumah sakit umum yang hanya menyediakan pelayanan perawatan kelas 3 (tiga)
untuk peningkatan akses bagi masyarakat dalam menjamin upaya pelayanan kesehatan
perorangan yang memberikan pelayanan rawat inap, rawat jalan, gawat darurat serta
pelayanan penunjang lainnya.

Rumah sakit mempunyai tugas utama yaitu melaksanakan penyusunan dan


pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pelayanan kesehatan. Untuk melaksanakan tugas
tersebut, Rumah Sakit Bergerak Kabupaten Alor menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugas dibidang pelayanan
kesehatan
b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan
lingkup tugas dibidang pelayanan kesehatan
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugas dibidang pelayanan
Kesehatan.

2.3 STUKTUR ORGANISASI


Struktur organisasi unit struktural di Rumah Sakit Bergerak Kabupaten Alor disusun
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Alor Nomor 15 Tahun 2019 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Rumah Sakit Bergerak Kabupaten Alor, yaitu :
1. Direktur
2. Bagian Tata Usaha a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
a. Sub Bagian Program dan Evaluasi
b. Sub Bagian Keuangan
3. Bidang Pelayanan
a. Seksi Pelayanan Medik
b. Seksi Pelayanan Penunjang Medik
4. Bidang Keperawatan
a. Seksi Pelayanan Keperawatan
5. Bidang informasi Rekam medik dan Diklat
a. Seksi Informasi Rekam Medik
b. Seksi Pendidikan dan Pelatihan
6. Kelompok Jabatan Fungsional
Struktur organisasi/susunan jabatan untuk Kelompok Jabatan Fungsional di Rumah
Sakit Bergerak Mola Kabupaten Alor adalah sebagai berikut :
a. Kepala Bagian/Bidang
b. Kepala Sub Bagian/Kepala seksi
c. Pelaksana
STUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT BERGERAK
KABUPATEN ALOR
2.4 GAMBARAN UNIT KERJA
2.4.1 SARANA DAN PRASARANA
Rumah Sakit Bergerak Kabupaten Alor memiliki sarana / prasarana yang cukup
memadai yang terdiri dari 8 instalasi dan 5 unit yaitu :
1) Instalasi terdiri dari :
a. Instalasi rawat jalan
b. Instalasi rawat inap
c. Instalasi gawat darurat
d. Instalasi kamar operasi
e. Instalasi farmasi
f. Instalasi Laboratorium
g. Instalasi fisioterapi
h. Instalasi Elektromedik
2) Unit terdiri dari :
a. Unit gizi
b. Unit rekam medis dan SIMRS
c. Unit sanitasi
d. Unit jaminan kesehatan/asuransi
e. Unit sterilisasi dan loundry

2.4.2 PELAYANAN
Jenis pelayanan yang dapat dilaksanakan di Rumah Sakit Bergerak Kabupaten Alor
dapat dibedakan menjadi lima yaitu :
1. Pelayanan Medik
2. Pelayanan Penunjang
3. Pelayanan Terintegrasi
4. Pelayanan Rujukan
2.4.3 KETENAGAAN (SDM)
Adapun sumber daya manusia yang dimiliki Rumah Sakit Bergerak Kabupaten Alor
adalah berjumlah 104 orang. Status tenaga kesehatan adalah sebagai berikut:
STATUS KEPEGAWAIAN
NO JENIS SDM TOTAL
PNS HONOR SUKARELA
1 Dokter Umum 2 1 - 3
2 Sarjana non kesehatan 1 3 - 4
3 Sarjana Keperawatan Ners 4 2 - 6
4 Sarjana Teknik Kesehatan - 1 - 1
Lingkungan.
5 Sarjana Kesehatan Masyarakat 5 3 - 8
6 Sarjana Gizi 2 2 - 4
7 D III Gizi 1 1 - 2
8 D III Keperawatan 9 9 - 18
9 D III Keperawatan Gigi 1 1 - 2
10 D III Kebidanan 7 7 - 14
11 D IV Kebidanan 1 1 - 2
12 SI Farmasi - 1 - 1
13 D III Farmasi 4 3 - 7
14 D III Analis Kesehatan 2 2 - 4
15 D III Fisioterapi 1 - - 1
16 D III Sanitarian 2 3 - 5
17 D III Rekam Medik 1 - - 1
18 D III Elektromedik 1 - - 1
19 D IV elektromedik 1 - - 1
19 Satpam - 4 - 4
20 Sopir - 4 - 4
22 Cleaning Service - 8 - 8
23 S1 keperawatan - 1 - 1
24 Koki/ juru masak - 2 - 2
TOTAL 45 59 - 104

2.4.4 Tugas Pokok Nutrisionis


1. Menganalisis data gizi, makanan dan dietetik dan penunjangnya secara deskriptif
dalam rangka menyusun rencana lima tahunan;
2. Menganalisis data gizi,makanan dan dietetik dan penunjangnya secara deskriptif
dalam rangka menyusun rencana tahunan;
3. Menganalisis data gizi, makanan dan dietetik dan penunjangnya secara deskriptif
dalam rangka memnyusun rencana triwulan;
4. Menganalisis data gizi, makanan dan dietetik dan penunjangnya secara deskriptif
dalam rangka menyusun rencana bulanan;
5. Menganalisis data dalam rangka menyusun juklak/juknis di bidang gizi,
makanan dan dietetik;
6. Menganalisis data secara deskriptif dalam rangka menyusun pedoman gizi,
makanan dan dietetik;
7. Menganalisis data secara standar umum dalam rangka menyusun standar gizi,
makanan dan dietetik;
8. Menyusun rancangan standar gizi, makanan dan dietetik pada penyakit tanpa
komplikasi;
9. Menganalisis data dalam rangka menyusun kebutuhan gizi, makanan dan dietetik
individu;
10. Menganalisis uji coba studi kelayakan rancangan juklak/juknis/pedoman/standar/
kebutuhan gizi, makanan dan dietetik;
11. Melaksanakan studi kelayakan rancangan
juklak/juknis/pedoman/standar/kebutuhan gizi, makanan dan dietetik;
12. Menyusun laporan pelaksanaan studi kelayakan rancangan
juklak/juknis/pedoman/ standar/kebutuhan gizi, makanan dan dietetik;
13. Menyusun proposal untuk menyusun instrumen pengamatan keadaan gizi,
makanan dan dietetik;
14. Melakukan uji coba instrumen pengamatan keadaan gizi, makanan dan dietetik;
15. Menganalisis data pengamatan keadaan gizi, makanan dan dietetik secara
deskriptif;
16. Mengumpulkan data tentang sumber daya untuk penanggulangan masalah di
bidang gizi, makanan dan dietetik;
17. Mengumpulkan data gizi, makanan dan dietetik serta penunjangnya untuk
melaksanakan koordinasi kegiatan gizi,pemantauan dan penilaian kegiatan gizi,
pembinaan kegiatan perbaikan gizi, makanan dan dietetik pada kegiatan
kelompok sasaran tertentu, pencatatan dan pelaporan;
18. Melakukan pelatihan bagi pengelola institusi pelayanan di bidang gizi, makanan
dan dietetik;
19. Melakukan inventarisasi fisik bahan, materi, pangan, peralatan & sarana
pelayanan gizi setiap triwulan;
20. Melakukan pengukuran palpasi di unit atau wilayah kerja tahunan;
21. Mengumpulkan data deteksi dini kekurangan vitamin A di unit atau wilayah
kerja tahunan;
22. Mengumpulkan data prevalensi anemi gizi besi (AGB) di unit atau wilayah kerja
tahunan;
23. Melakukan penilaian hasil pengumpulan data prevalensi anemi gizi besi;
24. Melakukan penilaian pemeriksaan penunjang meliputi laboratorium, klinik dll;
25. Melakukan konsultasi diet khusus dengan satu komplikasi;
26. Melakukan konsultasi diet KEP berat tanpa komplikasi;
27. Melakukan penyuluhan gizi/diet kelompok;
28. Melakukan pemeriksaan pada penyediaan makanan biasa;
29. Melakukan pemeriksaan pada penyediaan makanan khusus;
30. Melakukan pengawasan harian mutu makanan dan PMTmeliputi standar porsi,
standar bumbu, standar resep, standar menu, keamanan dan cita rasa;
31. Menyusun perencanaan diet sesuai penyakit dan preskripsi diet dengan 2 (dua)
komplikasi;
32. Melakukan penilaian diet klien dalam tim kerja pada kunjungan keliling;
33. Mengolah data penelitian terapan dalam bidang gizi dan dietetik;
34. Melakukan rujukan gizi sesuai kasus pelayanan gizi, makanan dan dietetik
terhadap penyakit tanpa komplikasi;
35. Melakukan rujukan tenaga dalam pelayanan gizi, makanan dan dietetik;
36. Memantau kegiatan pengukuran LILA,IMT, Palpasi, deteksi vitamin A meliputi
sasaran, perawatan gizi, standar gizi di tingkat desa dan kecamatan secara
tahunan;
37. Memantau penggunaan dana kegiatanpelayanan gizi, makanan dan dietetik di RS
atau institusi lain secara bulanan;
38. Memantau konsultasi diet khusus, standar khusus meliputi sasaran, macam dan
jumlah diet;
39. Memantau penyuluhan gizi khusus, individu, kelompok meliputi sasaran, macam
dan jumlah diet;
40. Mengevaluasi hasil kegiatan pelayanan gizi terhadap pengukuran TB,BB,umur
pada akhir kegiatan secara analitik;
41. Mengevaluasi hasil kegiatan PMT di desa, kecamatan di tengah dan di akhir
kegiatan pada PMT anak sekolah;
42. Mengevaluasi hasil distribusi pelayanan gizi meliputi kapsul yodium, kapsul
vit.A, pil besi, obat gizi di desa, kecamatan di tengah dan diakhir kegiatan;
43. Mengevaluasi hasil penyuluhan gizi umum dan khusus meliputi sasaran, macam
dan jumlah di akhir kegiatan;
44. Melakukan evaluasi penggunaan dana kegiatan pelayanan gizi, makanan
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 IDENTIFIKASI ISU


Berdasarkan uraian tugas di atas, beberapa isu yang telah diidentifikasi, terdiri dari:
1. Belum Optimalnya Penyimpanan Bahan Makanan Melalui Penyediaan Kartu Stok di
Instalasi Gizi Rumah Sakit Bergerak Kabupaten Alor
2. Belum berjalannya proses asuhan gizi di ruang rawat inap Rumah Sakit Bergerak
Kabupaten Alor
3. Belum berjalannya konseling gizi di ruang rawat jalan Rumah Sakit Bergerak
Kabupaten Alor

3.2 PEMILIHAN ISU PRIORITAS


Alat analisis yang digunakan dalam penulisan rancangan aktualisasi ini adalah
menggunakan metode APKL yang meliputi kriteria berikut :
Aktual : Benar-benar terjadi dan sedang dibicarakan dimasyarakat
Problematik : Memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicari solusinya
Kekhalayakan : Menyangkut hajat hidup orang banyak
Layak : Masuk akal dan realisitis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya
Kemudian nilai masing-masing aspek tersebut akan dijumlahkan sebagai nilai total
yang kemudian dijadikan acuan dalam penentuan peringkat masalah yang harus
diselesaikan dengan segera. Penilaian isu menggunakan metode APKL dapat dilihat pada
tabel berikut :
Kriteria Jumlah Ranking
NO Isu Aktual
A P K L
Belum Optimalnya Penyimpanan Bahan
Makanan Melalui Penyediaan Kartu Stok di
1 5 4 5 4 18 I
Instalasi Gizi Rumah Sakit Bergerak
Kalabahi
Belum berjalannya proses asuhan gizi di
2 ruang rawat inap Rumah Sakit Bergerak 4 3 4 4 15 II
Kalabahi Kabupaten Alor

Belum berjalannya konseling gizi di


3 ruang rawat jalan Rumah Sakit Bergerak 4 3 4 3 14 III
Kalabahi Kabupaten Alor
Keterangan :
A= Aktual, P= Problematik, K= Kekhalayakan, L= Layak
5 = Sangat APKL ; 4 = APKL; 3 = Cukup APKL; 2 = Kurang APKL; 1 = Tidak APKL
3.3 ISU PRIORITAS
Berdasarkan hasil pemilihan isu di atas, isu yang diangkat adalah “Belum Optimalnya
Penyimpanan Bahan Makanan Melalui Penyediaan Kartu Stok di Instalasi Gizi Rumah
Sakit Bergerak Kabupaten Alor”.
Penyebab Isu:

3.4 PENYEBAB ADANYA ISU


1. Belum melakukan penyimpanan bahan makanan sesuai standar
2. Belum adanya SOP tentang penyimpanan bahan makanan basah dan kering
3. Belum menggunakan kartu stock
4. Belum melakukan pencatatan atau mengontrol mutasi bahan makanan
5. Belum adanya dokumentasi pada kegiatan penyimpanan bahan makanan

3.5 GAGASAN PEMECAH ISU


Guna mengatasi isu yang diangkat di atas, gagasan pemecahan isu yang perlu
dilakukan adalah Mengoptimalisasi Penyimpanan Bahan Makanan Melalui Penyediaan
Kartu Stok di Instalasi Gizi Rumah Sakit Bergerak Kalabahi.
Dari gagasan pemecahan isu diatas maka penulis mengambil judul “Optimalisasi
Penyimpanan Bahan Makanan Melalui Penyediaan Kartu Stok di Instalasi Gizi Rumah
Sakit..Bergerak..Kabupaten..Alor.
3.6 TABEL RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI

Perilaku yang Sesuai Kontribusi terhadap Visi dan Misi


No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Kepala Daerah
Pelatihan
1 2 3 4 5 6
1 Melapor diri dan 1. Menyiapkan bahan 1. Tersedianya rancangan Akuntabel : Meliliki kontribusi untuk mendukung :
melakukan konsultasi rancangan aktualisasi aktualisasi (1 rangkap) Melaksanaakan tugas dengan
dengan pimpinan jujur, tanggung jawab, cermat, Visi: Mewujudkan kabupaten alor yang
2. Konsultasi terkait 2. Terlaksananya
disipin dan tidak menyalah mandiri dan terbaik dalam indeks
rancangan aktualisasi konsultasi rancangan
gunakan wewenang pembangunan melalui kepemerintahan
aktualisasi (bukti
Kompeten : dan bersih dan berwibawa”
dokumentasi dengan
Meningkatkan kompetensi diri
mentor)
untuk menjawab tantangan yang MISI ke 2 :
3. Meminta persetujuan 3. Tersedianya lembar
selalu berubah dan melaksanakan Mewujudkan sumber daya manusia yang
terkait pelaksanaan persetujuan ( 1
tugas sesuai dengan ketentuan sehat, kreatif, cerdas dan berakhlak
kegiatan pada atasan rangkap )
Harmonis : mulia dan tanggap terhadap
Membangun lingkungan kerja perkembangan ilmu pengetahuan dan
yang kondusif teknologi

Kolaboratif :
Memberikan kesempatan kepada
berbagai pihak untuk
berkontribusi
2 Melakukan koordinasi 1. Menjadwalkan 1. Terlaksananya Akuntabel : Meliliki kontribusi untuk mendukung :
dengan Kepala Pelayanan pertemuan dengan pertemuan dengan Melaksanaakan tugas dengan
dan teman sejawat atau kepala pelayanan dan kepala pelayanan dan jujur, tanggung jawab, cermat, Visi: Mewujudkan kabupaten alor yang
rekan kerja rekan kerja. rekan kerja. disipin dan tidak menyalah mandiri dan terbaik dalam indeks
1. gunakan wewenang pembangunan melalui kepemerintahan
dan bersih dan berwibawa”
2. Mendiskusikan 2. Terbentuknya tim Kompeten :
rancangan aktualisasi kerja. Meningkatkan kompetensi diri MISI ke 2 :
dengan tim kerja untuk menjawab tantangan yang Mewujudkan sumber daya manusia yang
selalu berubah dan melaksanakan sehat, kreatif, cerdas dan berakhlak
3. Meminta dukungan dan 3. Adanya dukungan tugas sesuai dengan ketentuan mulia dan tanggap terhadap
kerja sama dan kerjasama perkembangan ilmu pengetahuan dan
Harmonis : teknologi
Saling menghargai dan
membangun lingkungan kerja
yang kondusif

Adaptif :
Cepat menyesuaikan diri, terus
menerus melakukan perbaikan
dan bertindak proaktif
Kolaboratif :
Memberikan kesempatan pada
kepala pelayanan, petugas gizi
dan juru masak untuk
berkontribusi, terbuka dalam
bekerja sama untuk menghasikan
nilai tambah
3 Penyusunan SOP 1. Mencari referensi SOP 1. Tersedianya lish Berorientasi Pelayanan: Meliliki kontribusi untuk mendukung :
penyimpanan bahan Referensi SOP Melalukan perbaikan terus
makanan basah dan menerus dalam memberikan Visi: Mewujudkan kabupaten alor yang
kering 2.Membuat SOP 2.Tersedianya SOP pelayanan mandiri dan terbaik dalam indeks
pembangunan melalui kepemerintahan
Akuntabel : dan bersih dan berwibawa”
3.Melakukan konsultasi 3. Tersedianya catatan
Melaksanaakan tugas dengan
pada mentor masukan dan
jujur, tanggung jawab, cermat, MISI ke 2 :
perbaikan dari mentor
disipin dan tidak menyalah Mewujudkan sumber daya manusia yang
4.Melakukan revisi 4. Tersedianya SOP yang
gunakan wewenang sehat, kreatif, cerdas dan berakhlak
sudah direvisi
Adaptif : mulia dan tanggap terhadap
5. Mengusulkan dan 5.Tersedianya SOP yang
Cepat menyesuaikan diri, terus perkembangan ilmu pengetahuan dan
meminta persetujuan sudah disetujui dalam
menerus melakukan perbaikan teknologi
mentor bentuk hard copy
dan bertindak proaktif
Kolaboratif :
Memberikan kesempatan kepada
berbagai pihak untuk
berkontribusi
4 Mendesain dan membuat 1. Mencari referensi 1. Tersedianya list Berorientasi Pelayanan: Meliliki kontribusi untuk mendukung :
kartu stok bahan makanan model kartu stok Referensi model kartu Melalukan perbaikan terus
Stok menerus dalam memberikan Visi: Mewujudkan kabupaten alor yang

2. Membuat kartu 2. Tersedianya kartu pelayanan mandiri dan terbaik dalam indeks

Stok Stok pembangunan melalui kepemerintahan


Akuntabel : dan bersih dan berwibawa”
3.Melakukan konsultasi 3. Tersedianya catatan
Melaksanaakan tugas dengan
pada kepala masukan dan
jujur, tanggung jawab, cermat, MISI ke 2 :
Penanggung jawab gizi perbaikan dari kepala
disipin dan tidak menyalah Mewujudkan sumber daya manusia yang
Penanggung jawab gizi
gunakan wewenang sehat, kreatif, cerdas dan berakhlak
Kompeten : mulia dan tanggap terhadap
Meningkatkan kompetensi diri perkembangan ilmu pengetahuan dan
untuk menjawab tantangan yang teknologi
selalu berubah dan melaksanakan
tugas sesuai dengan ketentuan

Adaptif :
Cepat menyesuaikan diri, terus
menerus melakukan perbaikan
dan bertindak proaktif
5 Persiapan pelaksanaan 1. melakukan konsultasi 1. Adanya hasil konsultasi Berorientasi Pelayanan: Meliliki kontribusi untuk mendukung :
dengan kepala penanggung
sosialisasi dengan kepala jawab gizi terkait kegiatan
Melalukan perbaikan terus
penanggung jawab gizi sosialisasi yang akan menerus dalam memberikan Visi: Mewujudkan kabupaten alor yang
dilakukan berupa jadwal
dan tempat pelayanan mandiri dan terbaik dalam indeks
Akuntabel : pembangunan melalui kepemerintahan
2.Membuat/menyusun 2.Tersedianya materi Melaksanaakan tugas dengan dan bersih dan berwibawa”
materi Sosialisasi jujur, tanggung jawab, cermat,
disipin dan tidak menyalah MISI ke 2 :
3. Membuat daftar hadir 3.Tersedianya daftar hadir
gunakan wewenang Mewujudkan sumber daya manusia yang
Kompeten : sehat, kreatif, cerdas dan berakhlak
Meningkatkan kompetensi diri
untuk menjawab tantangan yang
mulmulia dan tanggap terhadap
selalu berubah dan melaksanakan perkembangan ilmu pengetahuan dan
tugas sesuai dengan ketentuan teknologi
Adaptif :
Cepat menyesuaikan diri, terus
menerus melakukan perbaikan
dan bertindak proaktif
6 Melakukan sosialisasi 1. Menyiapkan tempan 1. Tersedianya tempat Kolaboratif : Meliliki kontribusi untuk mendukung :
penyimpanan bahan Sosialisasi Sosialisasi Memberikan kesempatan kepada
makanan dan penggunaan berbagai pihak untuk Visi: Mewujudkan kabupaten alor yang
2. Mengedarkan Daftar 2.Tersedianya hasil paraf
kartu stok berkontribusi mandiri dan terbaik dalam indeks
Hadir pada daftar hadir
pembangunan melalui kepemerintahan
3. Melaksanakan 3. Terlaksananya Harmonis : dan bersih dan berwibawa”
Sosialisasi Sosialisasi Saling menghargai dan
4. Diskusi dengan rekan 4. Tersedianya hasil membangun lingkungan kerja MISI ke 2 :
Kerja Diskusi yang kondusif Mewujudkan sumber daya manusia yang
sehat, kreatif, cerdas dan berakhlak
Kompeten : mulia dan tanggap terhadap
Meningkatkan kompetensi diri perkembangan ilmu pengetahuan dan
untuk menjawab tantangan yang teknologi
selalu berubah dan melaksanakan
tugas sesuai dengan ketentuan
7 Melakukan monitoring 1. Membuat fortmat 1. Tersedianya lembar Berorientasi Pelayanan: Meliliki kontribusi untuk mendukung :
jalannya kegiatan monitoring kegiatan monitoring kegiatan Melalukan perbaikan terus
penggunaan/pengisian 2. Melakukan monitoring 2. Tersedianya hasil menerus dalam memberikan Visi: Mewujudkan kabupaten alor yang
kartu stok Kegiatan penggunaan Monitoring pelayanan mandiri dan terbaik dalam indeks
/pengisian kartu stok pembangunan melalui kepemerintahan
3. Melakukan wawancara 3. Tersedia hasil Kompeten : dan bersih dan berwibawa”
dengan penanggung wawancara Meningkatkan kompetensi diri
jawab gizi tentang untuk menjawab tantangan yang MISI ke 2 :
kegiatan penyimpanan selalu berubah dan melaksanakan Mewujudkan sumber daya manusia yang
bahan makanan dan tugas sesuai dengan ketentuan sehat, kreatif, cerdas dan berakhlak
penggunaan kartu stok mulia dan tanggap terhadap
Adaptif : perkembangan ilmu pengetahuan dan
Cepat menyesuaikan diri, terus teknologi
menerus melakukan perbaikan
dan bertindak proaktif

Harmonis :
Saling menghargai dan
membangun lingkungan kerja
yang kondusif
8 Melakukan evaluasi 1. Mengumpulkan dan 1. Tersedianya hasil Berorientasi Pelayanan: Meliliki kontribusi untuk mendukung :
terhadap kegiatan merekap hasil evaluasi Rekapan Melalukan perbaikan terus
Penggunaan kartu stok 2. Melakukan Analisa 2. Tersedianya hasil menerus dalam memberikan Visi: Mewujudkan kabupaten alor yang
hasil rekapan rekapan pelayanan mandiri dan terbaik dalam indeks
3. Melakukan wawancara 3. tersedianya hasil pembangunan melalui kepemerintahan
dengan mentor tentang wawancara Akuntabel : dan bersih dan berwibawa”
penerapan kegiatan Melaksanaakan tugas dengan
jujur, tanggung jawab, cermat, MISI ke 2 :
disipin dan tidak menyalah Mewujudkan sumber daya manusia yang
gunakan wewenang sehat, kreatif, cerdas dan berakhlak

Kompeten : mulia dan tanggap terhadap


Meningkatkan kompetensi diri perkembangan ilmu pengetahuan dan
untuk menjawab tantangan yang teknologi
selalu berubah dan melaksanakan
tugas sesuai dengan ketentuan
9 Membuat laporan 1. Mengumpulkan semua 1. Tersedianya bukti Akuntabel : Meliliki kontribusi untuk mendukung :
hasil aktualisasi bukti pelaksanaan pelaksanaan kegiatan Melaksanaakan tugas dengan
kegiatan jujur, tanggung jawab, cermat, Visi: Mewujudkan kabupaten alor yang
2. Menyusun laporan 2. Adanya penyusunan disipin dan tidak menyalah mandiri dan terbaik dalam indeks
evaluasi hasil kegiatan laporan pelaksanaan gunakan wewenang pembangunan melalui kepemerintahan
kegiatan dan bersih dan berwibawa”
3.Melakukan konsultasi 3. Adanya lembar Kompeten :
laporan dengan mentor bimbingan mentor dan Meningkatkan kompetensi diri MISI ke 2 :
dan coach coach untuk menjawab tantangan yang Mewujudkan sumber daya manusia yang
4.Melakukan revisi 4.Tersedianya laporan selalu berubah dan melaksanakan sehat, kreatif, cerdas dan berakhlak
laporan Aktualisasi yang sudah di revisi tugas sesuai dengan ketentuan mulia dan tanggap terhadap
5.Mencetak laporan 5.Tersedianya laporan perkembangan ilmu pengetahuan dan
Aktualisasi Adaptif : teknologi
6. Meminta persetujuan 6.Tersedianya bukti Cepat menyesuaikan diri, terus
mentor dan coach atas persetujuan dari mentor menerus melakukan perbaikan
laporan aktualisasi dan coach dan bertindak proaktif

Anda mungkin juga menyukai