DISUSUN OLEH :
RANCANGAN AKTUALISASI
BERITA ACARA
EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN II ANGKATAN
CXLIX KABUPATEN KETAPANG TAHUN 2022
Pada hari ini Jum’at tanggal Dua Puluh Empat, Juni, Dua Ribu Dua Puluh Dua Bertempat di
Gedung Diklat Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Ketapang
Jalan Dr. Soetomo Ketapang, telah dilaksanakan Evaluasi Rancangan Aktualisasi bagi peserta
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan CXLIV Kabupaten Ketapang
Tahun 2022, sebagai berikut:
Nama :Andi Vivi Febry Elfira A.Md.Kep
Pangkat/Gol. Ruang :Pengatur / IIC
NIP :19911207 202203 2 005
Jabatan :Terampil-Perawat
Unit Kerja :Puskesmas Sungai Melayu Rayak Rayak
Mentor :Patmawati, S.Kep
Coach :Herman Suwanto, S.IP
Penguji :
Judul :Optimalisasi Pendokumentasian Asuhan Keperawatan
Dengan Diruang Perawatan Puskesmas Sungai Melayu
Rayak Rayak
Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya dan ditanda tangani oleh :
Mentor Penyaji
Coach Penguji
HERMAN SUWANTO.S.IP
NIP. 19870406200701003
Mengetahui:
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN KETAPANG
Drs.SUGIARTO,M.A.P
Pembina Utama Muda
NIP 19680731 199312 1 001
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI
Telah diperbaiki berdasarkan koreksi dan/atau saran Penguji pada Evaluasi Rancangan
Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan CXLIX.
Kabupaten Ketapang Tahun 2022 pada hari Jumat tanggal September 2022 di Gedung Diklat
Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Ketapang.
Telah diperiksa/disetujui:
COACH
MENTOR
Disetujui
PENGUJI,
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga peneliti dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai dasar Profesi PNS
dengan judul ”Optimalisasi Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di Puskesmas Sungai
Melayu Rayak”
Dalam menyusun rancangan aktualisasi ini tidak terlepas dari berbagai hambatan dan
kesulitan sejak awal hingga akhir penyusunan. Namun berkat bimbingan, bantuan dan
kerjasama dari berbagai pihak akhirnya hambatan dan kesulitan dapat diatasi. Pada
kesempatan ini peneliti menghaturkan banyak terima kasih serta penghargaan yang tulus dan
sedalam-dalamnya kepada :
Akhirnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada peserta
peatihan yang tidak sempat saya sebutkan satu persatu. Pada kesempatan ini, peneliti
mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya atas segala kebaikan dan jasa-jasa
yang telah peneliti terima. Semoga Allah SWT membalas kebaikan kita semua, Insya
Allah. Amin.
Penulis
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara mempunyai peran yang amat penting dalam rangka
menciptakan masyarakat madani yang taat hukum, berperadapan modern, demokratis,
makmur, adil, dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan pelayanan kepada
masyarakat secara adil, dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan pelayanan
kepada masyarakat secara adil dan merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang Undang Dasar tahun 1945.
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS) adalah pendidikan
dan pelatihan dalam Masa Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan
memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Pelatihan Dasar CPNS
bertujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara
terintegrasi. Kompetensi diukur berdasarkan kemampuan menunjukkan sikap perilaku
bela negara; mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas
jabatannya; mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia; dan menunjukkan penguasaan Kompetensi Teknis yang
dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas. Sementara terintegrasi berarti
penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS memadukan antara pelatihan klasikal dengan
non klasikal; dan Kompetensi Sosial Kultural dengan Kompetensi Bidang.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang aparatur
sipil negara pengertian pegawai negeri sipil terdapat dalam pasal 1 angka 3 yaitu
pegawai negeri sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara Indonesia
yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh
pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi
masyarakat. Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan dasar yang
menyelenggarakan upaya kesehatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif),
pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan
kesehatan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan
berkesinambungan.
Dalam upaya kesehatan juga berhubungan juga dengan perlunya dokumentasi
atau catatan kesehatan yang merupakan bagian dari catatan identik dalam penerapan
manajemen asuhan keperawatan professional. Perawat professional diharapkan dapat
menghadapi tuntutan tanggung dan tanggung gugat terhadap segala tindakan yang
dilaksanakan.
Dokumentasi keperawatan merupakan aspek penting yang perlu ditingkatkan.
Dokumentasi keperawatan menjadi salah satu fungsi yang paling penting dari perawat
sejak zaman Florence Nightingale, system pelayanan kesehatan mengharuskan
adanya pendokumentasian karena dapat menjamin kelangsungan perawatan, dapat
sebagai bukti hukum dari proses perawatan dan mendukung evaluasi kualitas pada
perawatan. Perawatan yang kurang patuh dalam pendokumentasian asuhan
keperawatan akan berakibat pada rendahnya mutu kelengkapan dokumentasi asuhan
keperawatan.
Oleh karena Itu dalam hal ini, penyusun yang merupakan peserta pelatihan
dasar yang akan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) di
Puskesmas Sungai Melayu Rayak, guna untuk meningkatkan kualitas pelayanan,
komunikasi, pendidikan, penelitian, hukum dan akreditasi yang tertuang di dalam
laporan aktualisasi yang berjudul “OPTIMALISASI PENDOKUMENTASIAN
ASUHAN KEPERAWATAN DIRUANG PERAWATAN PUSKESMAS SUNGAI
MELAYU RAYAK“.
A. Profil Organisasi
1. Profil Puskesmas
Puskesmas Sungai Melayu Rayak adalah puskesmas rawat inap yang
beralamat di jalan Pelang - Sei Melayu Km. 66 Kecamatan Sungai Melayu Rayak
Kabupaten Ketapang.
Gambar 2.1. Puskesmas Sungai Melayu Rayak
Luas Jarak
Jumlah Kategori
No Desa Wilayah Ke Ibukota
Dusun Wilayah
(km²) Kecamatan
I Sungai Melayu 35,00 3 0 km Pedesaan
2 Sungai Melayu Jaya 24,00 4 1 km Pedesaan
3 Jairan Jaya 13,50 4 5 km Pedesaan
4 Sungai Melayu Baru 15,00 4 7km Pedesaan
5 Suka Mulia 13,50 3 9 km Pedesaan
6 Kepuluk 13,50 4 12 km Pedesaan
7 Beringin Jaya 13,50 2 13 km Pedesaan
8 Piansak 13,50 5 15 km Pedesaan
9 Karya Mukti 13,50 4 17 km Pedesaan
10 Mekar Jaya 8,80 2 13 km Pedesaan
11 Makmur Abadi 12,00 2 31 km Pedesaan
JUMLAH 159 38
Sumber : Kantor Camat Sungai Melayu Rayak
B. Visi, Misi dan Tujuan Organisasi
1. Visi dan Misi Puskesmas
a. Visi
Sungai Melayu Rayak sehat menuju Ketapang yang maju sejahtera.
b. Misi
1) Berperan serta menggerakkan pembangunan berwawasan Kesehatan
2) Menciptakan penyelenggaraan pelayanan Kesehatan dasar sesuai standar
3) Memelihara dan meningkatkan pelayanan Kesehatan bermutu, adil dan
terjangkau
4) Mendorong masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat
5) Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
C. Struktur Organisasi
Gambar 3. Struktur Organisasi Puskesmas Sungai Melayu Rayak
STRUKTUR ORGANISASI UNTUK KATEGORI PUSKESM AS KAWASAN TERPENCIL DAN SANGAT TERPENCIL
DILINGKUNGAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN KETAPANG
KEPALA PUSKESMAS
FRANSISKUS SUGIYO PRANOTO,SKM
TULUS BASUKI SUGIARTI, SM W INARTI, S. Kep., Ners TULUS BASUKI ANDRI SUTRISNO IIN BATARA
Hengki, Amd. Kep dr.W idyastuti TULUS BASUKI ERWAN BUDI PRABOWO, Amd. Kep dr. Sutarman
F. Sugiyo Pranoto, SKM dr.Sutarman Patmawati Amd.Kep TUGI HERI KURNIAWAN, SKM TULUS BASUKI
PELAKSANA KESEHATAN LINGKUNGAN RUANG PENDAFTARAN DAN REKAM MEDIS PRAKTIK BIDAN DESA PELAKSANA KESEHATAN GIGI MASYARAKAT PENANGANAN KESELAMATAN PETUGAS
Darmawati,A.Md.Kl Emiliana, SM Eny Aprianti S.Tr.Keb Indah Yatiningsih Hengki, Amd. Kep
PELALAKSANA KIA-KB - (UKM) RUANG LANSIA DAN MTBS JEJARING PUSKESMAS PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT PENANGANAN KESELAMATAN PASIEN
Irma Suryani Amd.Keb Yuni Sara, Amd. Kep Winarti S.Kep Ners ERWAN BUDI PRABOWO, Amd. Kep dr. Sutarman
PELAKSANA GIZI - (UKM) RUANG PEMERIKSAAN GIGI PELAYANAN KESEHATAN K3, OLAHRAGA DAN INDRA
P2 ISPA
; SRI PUJIARTI Linda Yuliarti Abdul Rohim, S.Kep
P2 PTM/USILA
; ERWAN BUDI PRABOWO
P2 TB/HIV/HEPATITI
; LINDA YULIARTI RUANG UGD PENGAWASAN OBAT DAN MAKAN MINUMAN
S
P2 DBD/MALARIA
; BAMBANG EKA SUKMA dr. W idyastuti Apt. Ika Budi Astuti
P2 BHPR
; HENGKI, AMD. KEP
P2 IMUNISASI
; Eny Apriyanti, S.Tr.Keb RUANG RAWAT INAP
P2 SURVEILAN
; Nova Yulinda, Amd. Kep dr.Sutarman
RUANG PERSALINAN
RUANG IMUNISASI
BAB III
KONSEP DASAR ASN
2. Akuntabel
Dalam banyak hal kata akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas
atau tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep tersebut memiliki arti
yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab yang
berangkat dari moral individu, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban untuk
bertanggung jawab kepada seseorang/organisasi yang memberikan amanat. Nilai
perilaku ASN BerAKHLAK dalam konteks Akuntabel adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin
dan berintegritas tinggi;
b. Menggunakan kelayakan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif, dan efesien.
3. Kompeten
Kompetensi merupakan perpaduan aspek pengetahuan (knowledge),
keterampilan (skill), dan sikap (attitude) yang terindikasikan dalam kemampuan
dan perilaku seseorang sesuai tuntutan pekerjaan. Pengertian yang sama juga
digunakan dalam konteks ASN, kompetensi adalah deskripsi pengetahuan,
keterampilan dan perilaku yang diperlukan dalam melaksanakan tugas jabatan
(Pasal 1 Permenpan RB Nomor 38 Tahun 2017), dan kompetensi menjadi faktor
penting untuk mewujudkan pegawai profesional dan kompetitif. Dalam hal ini
ASN sebagai profesi memiliki kewajiban mengelola dan mengembangkan
kompetensi dirinya, termasuk mewujudkannya dalam kinerja. Nilai perilaku ASN
BerAKHLAK dalam konteks Kompeten adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah;
b. Membantu orang lain belajar;
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
4. Harmonis
Harmoni adalah kerja sama antara berbagai faktor dengan sedemikian rupa
sehingga faktor-faktor tersebut dapat mengasilkan suatu kesatuan luhur. Nilai
perilaku ASN BerAKHLAK dalam konteks harmonis adalah sebagai berikut:
a. Menghargai setiap orang apa pun latar belakangnya;
b. Suka mendorong orang lain;
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
5. Loyal
Secara etimologis, istilah “loyal” diadaptasi dari bahasa Prancis yaitu “Loial”
yang artinya mutu dari sikap setia. Secara harfiah loyal berarti setia, atau suatu
kesetiaan. Kesetiaan ini timbul tanpa adanya paksaan, tetapi timbul dari kesadaran
sendiri pada masa lalu. Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat
dimaknai sebagai kesetiaan, paling tidak terhadap cita-cita organisasi, dan lebih-
lebih kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Nilai perilaku ASN
BerAKHLAK dalam konteks Loyal adalah sebagai berikut:
a. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada Negara Kesatuan Republik
Indonesia serta pemerintahan yang sah
b. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi, dan Negara;
c. Menjaga rahasia jabatan dan Negara.
6. Adaptif:
Budaya adaptif dalam pemerintahan merupakan budaya organisasi di mana
ASN memiliki kemampuan menerima perubahan, termasuk penyelarasan
organisasi yang berkelanjutan dengan lingkungannya, juga perbaikan proses
internal yang berkesinambungan. Dalam konteks budaya organisasi, maka nilai
adaptif tercermin dari kemampuan respon organisasi dalam mengadaptasi
perubahan. Nilai perilaku ASN BerAKHLAK dalam konteks Adaptif adalah
sebagai berikut:
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan;
b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas;
c. Bertindak proaktif.
7. Kolaboratif
Selain diskursus tentang definisi kolaborasi, terdapat istilah lainnya yang juga
perlu dijelaskan yaitu collaborative governance (Irawan, 2017) mengungkapkan
bahwa “Collaborative Governance“sebagai sebuah proses yang melibatkan norma
bersama dan interaksi saling menguntungkan antar aktor governance.
Collaborative governance dalam artian sempit merupakan kelompok aktor dan
fungsi. Kolaborasi juga sering dikatakan meliputi segala aspek pengambilan
keputusan, implementasi sampai evaluasi.
Kolaborasi merupakan sebuah proses yang melibatkan norma bersama dan
interaksi saling menguntungkan antar sektor. WoG (Whole of Government) adalah
sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintah dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi
yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen
program dan pelayanan publik. Nilai perilaku ASN dalam konteks ini adalah
sebagai berikut:
a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi;
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan bersama nilai tambah;
c. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan Bersama.
b. Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN
berfungsi sebagai berikut:
1) Pelaksana kebijakan publik;
2) Pelayan publik; dan
3) Perekat dan pemersatu bangsa. Selanjutnya Pegawai ASN bertugas:
4) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
5) Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan
6) Mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.
Adapun peran ASN dalam kedudukannya adalah sebagai Pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa,
ASN berfungsi, bertugas, dan berperan untuk melaksanakan kebijakan
yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
c. Smart ASN
ASN merupakan salah satu aset penting dalam penyelenggaraan roda
pemerintahan negara, terlebih saat ini dunia sedang menghadapi era disrupsi
teknologi hingga munculnya revolusi industri 4.0. Agar dapat bersaing dengan
negara-negara lainnya di era revolusi industri 4.0, pemerintah telah merancang
road map program SMART ASN yang ditargetkan dapat diwujudkan pada
tahun 2024. Manajemen ASN yang profesional dalam bidang pengembangan
ASN menjadi kunci pokok bagi keberhasilan ASN untuk menghadapi revolusi
industri 4,0. Dalam program pengembangan kompetensi dan kesejahteraan
ASN, punya tujuan dan cita-cita untuk menyiapkan Smart ASN di tahun 2024.
Adapun kriteria ASN yang perlu dibangun adalah ASN berintegritas, memiliki
rasa nasionalisme tinggi, profesionalisme berwawasan global, memahami IT
dan bahasa asing, hospitality, networking, serta jiwa entrepreneurship. Berikut
adalah 8 (delapan) kompetensi yang harus dimiliki oleh SMART ASN 2024:
d. Berintegritas
ASN harus bertindak secara konsisten antara apa yang
dikatakandengan tingkah lakunya sesuai nilai-nilai yang dianut nilai-nilai
dapat berasal dari nilai kode etik di tempat dia bekerja, nilai masyarakat atau
nilai moral pribadi.
e. Nasionalisme
Nasionalisme juga dapat diartikan sebagai rasa kebanggaan sebagai
bangsa maupun menjaga kehormatan bangsa.
f. Profesionalisme
Profesionalisme pegawai sangat ditentukan oleh tingkat kemampuan
pegawai yang tercermin melalui perilakunya sehari-hari dalam organisasi.
Tingkat kemampuan pegawai yang tinggi akan lebih cepat mengarah kepada
pencapaian tujuan organisasi yang telah direncanakan sebelumnya, sebaliknya
apabila tingkat kemampuan pegawai rendah kecenderungan tujuan organisasi
yang akan dicapai akan lambat bahkan menyimpang dari rencana semula.
Tabel 4.1
Analisis Penilaian Isu dengan metode APKL
Kriteria
No Isu Aktual Jumlah Rank
A P K L
Kurangnya kepatuhan pasien
dan keluarga rawat inap dan
1 5 3 3 2 14 III
rawat jalan dalam pencegahan
infeksi
Kurangnya kepatuhan perawat
dalam pendokumentasian
2 5 5 4 4 18 I
asuhan keperawatan pada
pasien di ruang perawatan.
Masih tingginya kasus putus
obat Hipertensi pada pasien di
3 5 4 4 3 16 II
wilayah kerja Puskesmas
Sungai Melayu Rayak Rayak
Keterangan
1. Skala nilai (1-5) :
1 = Sangat Rendah
2 = Rendah
3 = Sedang
4 = Tinggi
5 = Sangat tinggi
2. Kriteria :
A (Aktual) = Sedang terjadi atau hangat dibicarakan
P (Problematik) = Bersifat mendesak atau serius yang perlu solusi secepatnya
K (Kekhalayakan)= Langsung menyangkut hajat hidup orang banyak
L (Layak) = Masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya.
Berdasarkan hasil APKL, ditemukan isu dengan perolehan tertinggi dan akan
Diangkat dalam rancangan aktualisasi ini, yaitu “Kurangnya kepatuhan perawat dalam
pendokumentasian asuhan keperawatan pada pasien di ruang perawatan. ”
Penyebab terjadinya isu tersebut antara lain dikarenakan :
1. Belum optimalnya penyediaan dokumen Asuhan Keperawatan di ruang perawatan .
2. Masih kurangnya kepatuhan perawat dalam mengisi lembar askep sesuai dengan tindakan
yang telah dilakukan.
3. Menurunnya tingkat kepatuhan perawat di ruangan rawat inap dalam operan jaga.
Untuk mengetahui penyebab isu, penulis melakukan analisis penyebab isu dengan
menggunakan USG (Urgency, Seriousness, dan Growth) dengan skala penilaian 1 – 5.
Analisis USG terdapat pada table berikut ini.
Tabel 4.2
Analisis Penyebab Isu dengan Metode USG
Kriteria
No Isu Aktual Jumlah Rank
U S G
Belum optimalnya penyediaan dokumen
1 Asuhan Keperawatan di ruang 5 4 5 14 I
perawatan
Masih kurangnya kepatuhan perawat dalam
2 mengisi lembar askep sesuai dengan 4 4 4 12 II
tindakan yang telah dilakukan.
Menurunnya tingkat kepatuhan perawat di
3 4 4 3 11 III
ruangan rawat inap dalam operan jaga.
Keterangan
1. Skala nilai (1-5) :
1 = Sangat Rendah
2 = Rendah
3 = Sedang
4 = Tinggi
5 = Sangat tinggi
2. Kriteria :
U (Urgency) = Seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan
ditindaklanjuti.
S (Seriousness) = Seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan
akibat yang akan ditimbulkan.
G (Growth) = Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika
tidak ditangani segera.
Dari analisis menggunakan USG ditabel 4.2, maka ditemukan penyebab utama isu
yaitu “Belum optimalnya penyediaan dokumen Asuhan Keperawatan di ruang perawatan”.
Berdasarkan hasil dua system analisis tersebut, ditetapkan gagasan penulisan yaitu “ Optimalisasi
Penyediaan Dokumen Asuhan Keperawatan Dengan Menggunakan Cheklist Control Di Ruang
Perawatan Sungai Melayu Rayak”.
B. Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS
Tabel 4.3.
Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS
Unit Kerja Puskesmas Sungai Melayu RayakRayak
Identifikasi Isu Belum optimalnya penyediaan dokumen Asuhan Keperawatan di ruang perawatan
Kurangnya kepatuhan perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan pada pasien di ruang
Isu yang diangkat
perawatan.
Gagasan Pemecah Isu Optimalisasi Penyediaan Dokumen Asuhan Keperawatan Di Ruang Perawatan Sungai Melayu Rayak.
Kontribusi Terhadap
NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Visi-Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6
1. Membuat 1. Meminta izin Tersusunya 1. Sebelum memulai kegiatan saya akan Dengan tersusunnya
rencana pimpinan dalam Rencana berdoaterlebih dahulu. (Loysl: rencana penyegaran
penyegaran pengambilan penyegaran memegang teguh pada ideology dokumen asuhan
dokumen keputusan. dokumen pancasila) kepeawatan saya akan
asuhan 2. Konsultasi dengan asuhan 2. Kemudian saya akan meminta izin dengan berkontribusi mewujudkan
keperawatan Penanggung jawab keperawatan. pimpinan dalam pengambilan keputusan :
ruang perawatan untuk merubah dokumen asuhan Visi
(rawat inap) untuk keperawatan di ruang perawatan Melanjutkan ketapang
menentukan jadwal maju menuju masyarakat
pelaksanaan (Kolaboratif: Kerjasama) sejahtera
kegiatan. 3. Setelah itu saya akan menghadiri Misi
3. Menyampaikan pertemuan tepat waktu sesuai kesepakatan Ewujudkan pemerintahan
gagasan mengenai bersama (Akuntabel : Disiplin) yang handal, bersih,
konsep kegiatan 4. Kemudian saya akan menyampaikan terpercaya dan berwibawa
yang akan dilakukan gagasan dengan bahasa yang baik dan dalam pelayanan publik
4. Mencatat hasil sopan dengan memperhatikan kalimat
konsultasi dari yang tidak memiliki arti ambigu yang
penanggung jawab akan menyinggung pihak – pihak tertentu
ruang perawatan. (Berorientasi Pelayanan : ramah,
5. Menentukan alat Harmonis: menghargai)
dan media yang 5. Selanjutnya saya akan melakukan
diperlukan untuk pencatatan secara efektif dan menerima
pelaksanaan semua masukan pimpinan (Kompeten :
kegiatan. Kinerja terbaik)
6. Serta saya akan meminta izin dengan
sopan dan bertanggung jawab atas segala
keputusan yang di inginkan pimpinan
(Kolaboratif : Kerjasama, Adaptif:
Proaktif)
2. Mempersiapkan 1. Mencari referensi Tersedianya 1. Sebelum memulai kegiatan saya akan dengan terbentuknya
dokumen untuk menjadi acuan dokumen berdoa terlebih dahulu. (Loyal : reksm medis baru untuk
Asuhan pembuatan Asuhan Memegang teguh ideologi pancasila) dokumen asuhan
Keperawatan dokumen pengisian Keperawaatan 2. Setelah itu saya akan memepersiapkan keperawatan di ruang
Asuhan yang akan dokumen asuhan keperawatan secara perawatan saya akan
Keperawatan. digunakan. teliti dan jujut sesuai dengan dokumen berkontribusi
2. Menyusun draft yang akan digunakan. (Beroriaentasi mewujudkan :
dokumen Asuhan Pelayanan: dapat diandalkan, visi
Keperawatan. Akuntabel : jujur dan bertanggung melanjutkan ketapang
3. Mempelajari jawab). menuju sejahtera
bagaimana cara 3. setelah itu saya akan menyesuaikan diri misi
pengisisan dokumen dengan cepat untuk mempelajari mewujudkan
asuhan keperawatan bagaimana cara daam pengisian lembar pemerintahan yang
4. Melakukan dokumen asuhan keperawatan handal, bersih terpercaya
konsultasi dengan ( kompeten : meningkatkan dan berawa dan bersibawa
atasan, mentor dan kompetensi diri, Adaptif : cepat dalam pelayanan public.
penanggung jawab menyesuaikan diri menghadapi
ruang rawat inap perubahan)
terkait lembar 4. Kemudian saya akan berdiskusi dengan
asuhan keperawatan. mentor dan penanggung jawab ruang
5. Mencetak dokumen perawatan serta menerima ide dan
asuhan keperawatan melakukan perbaikan dalam pembuatan
dokumen pengisian asuhan keperawatan
di ruang perawatan (Kolaboratif,
menerapkan nilai perilaku
memberikan kesempatan kepada
pihak lain untuk berkontribusi).
3. Membuat 1. Meminta Terbentuknya 1. Sebelum memulai kegiatan saya akan dengan terbentuknya
rekam medis izin/persetujuan rekam medis berdoa terlebih dahulu. (Loyal : reksm medis baru untuk
baru untuk pimpinan dalam baru untuk Memegang teguh ideologi pancasila) dokumen asuhan
dokumen pembuatan rekam ruang 2. Kemudian sayan Meminta izin dengan keperawatan di ruang
asuhan medis perawatan sopan kepada pimpinan untuk berdiskusi perawatan saya akan
keperawatan di 2. Mencari referensi tentang pembuatan rekam medis terbaru berkontribusi
ruang dalam pembuatan (berorientasi pelayanan : Ramah, mewujudkan :
perawatan rekam medis baru. Harmonis : menghaargai) visi :
3. Bekerjasama dengan 3. Kemudian saya kan mencari referensi melanjutkan ketapang
penanggung jawab terkait dengan pembuatan rekam medis maju menuju masyarakat
ruang perawatan dan dengan cermat dan penuh tangung sejahtera
petugas rekam jawab. (Akuntabel : bertanggung misi
medis pada jawab dan cermat) mewujudkan
pembuatan rekam 4. Serta saya akan bekerjasama dengan tim pemerintahan yang
medis terbaru rekam medis untuk pembuatan RM baru handal, bersih terpercaya
di ruang perawatan (Kolaboratif : dan berawa dan bersibawa
4. Membuat rekam terbuka dalam kerja sama, Adaptif : dalam pelayanan public.
medis baru bersama berinovasi mengembangkan
mentor. kreatifiktas)
5. Kemudian sya akan membuat rekam
medis baru bersama mentor dan tim
rekam medis. (Kompeten :
meningkatkan kompetensi diri).
Menyetujui,
MENTOR Peserta Pelatihan Dasar
Telah diperiksa/disetujui:
COACH
Peserta Pelatihan Dasar