Anda di halaman 1dari 119

LAPORAN HASIL AKTUALISASI

NILAI – NILAI DASAR PROFESI APARATUR SIPIL NEGARA


DI UPT P USKESMAS ANTANG

OPTIMALISASI PENGUKURAN ANTROPOMETRI ANAK OLEH


PERAWAT DAN BIDAN PETUGAS KIA DI PUSKESMAS ANTANG
SEBAGAI UPAYA SKRINING DAN PENCEGAHAN STUNTING

DISUSUN OLEH:
NAMA : dr. Andi Asyura Alikha
NIP : 19960519 202203 2 010
JABATAN : AHLI PERTAMA - DOKTER

PESERTA LATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN XIV


PEMERINTAH KOTA MAKASSAR BEKERJA SAMA DENGAN BADAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PEMERINTAH
PROVINSI SULAWESI SELATAN
2022

i
LEMBAR PERSETUJUAN

NAMA : dr. Andi Asyura Alikha Dahrif


NIP : 19960519 202203 2 010
UNIT KERJA : UPT – PUSKESMAS ANTANG
JABATAN : AHLI PERTAMA - DOKTER

JUDUL AKTUALISASI : OPTIMALISASI PENGUKURAN


ANTROPOMETRI ANAK OLEH PERAWAT
DAN BIDAN PETUGAS KIA DI PUSKESMAS
ANTANG SEBAGAI UPAYA SKRINING DAN
PENCEGAHAN STUNTING

Disetujui untuk Diseminarkan pada Seminar Hasil Aktualisasi Pelatihan


Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Angkatan XIV
Pemerintah Kota Makassar

Makassar, 8 Agustus 2022

Menyetujui,
Coach, Mentor,

Kaswadi Yudha Pamungkas, S.IP., M.Si dr. Hj. Roslyna Abu Bakar
NIP. 19760913 200803 1 001 NIP. 19710425 200212 2 003

Mengetahui,
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Kota Makassar

Drs. Andi Siswanta


Pangkat : Pembina Utama Muda
NIP: 19621206 199003 1 007

ii
LEMBAR PENGESAHAN

NAMA : dr. Andi Asyura Alikha Dahrif


NIP : 19960519 202203 2 010
UNIT KERJA : UPT – PUSKESMAS ANTANG
JABATAN : AHLI PERTAMA - DOKTER

JUDUL AKTUALISASI
“OPTIMALISASI PENGUKURAN ANTROPOMETRI ANAK OLEH
PERAWAT DAN BIDAN PETUGAS KIA DI PUSKESMAS ANTANG
SEBAGAI UPAYA SKRINING DAN PENCEGAHAN STUNTING”

Telah diseminarkan dan disempurnakan berdasarkan masukan dari Penguji,


Coach, dan Mentor pada seminar hasil aktulisasi pelatihan dasar CPNS
Pemerintah Kota Makassar Golongan III Angkatan XIV Tahun 2022.

Makassar , 8 Agustus 2022

Mengesahkan :

Coach, Penguji,

Kaswadi Yudha Pamungkas, S.IP., M.Si Sjahdara, S.Sos


NIP. 19760913 200803 1 001 NIP. 19640901 198603 2 021

Mengetahui,
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Provinsi Sulawesi Selatan

Drs. H. ASRI SAHRUN SAID


Pangkat : Pembina Utama Madya
NIP: 19671203 199403 1 009

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat,
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan hasil
aktualisasi Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Angkatan XIV Lingkup
Pemerintahan Kota Makassar dengan isu prioritas yang diangkat ialah “Kurang
Optimalnya Pengukuran Antropometri Anak Oleh Perawat dan Bidan Petugas
KIA Di Puskesmas Antang Sebagai Upaya Skrining Dan Pencegahan Stunting”
dengan judul “Optimalisasi Pengukuran Antropometri Anak Oleh Perawat dan
Bidan Petugas KIA Di Puskesmas Antang Sebagai Upaya Skrining Dan
Pencegahan Stunting”. Penulis menyadari bahwa selama penyusunan laporan ini,
penulis mengalami banyak hambatan dan kesulitan, Namun dengan penuh
keikhlasan dan bantuan dari berbagai pihak laporan ini dapat terselesaikan tepat
waktu. Secara khusus penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Kaswadi
Yudha Pamungkas, S.IP., M.Si., selaku coach yang telah meluangkan waktu,
motivasi, petunjuk mulai dari penyusunan rencana aktualisasi hingga penyusunan
laporan ini. Selain itu, melalui laporan ini, penulis juga menghaturkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada orang tua yang senantiasa memberikan do’a
dan motivasi selama proses Latsar CPNS ini.
Pada kesempatan ini juga, penulis ingin menyampaikan terima kasih dan
penghargaan sebesar-besarnya kepada:
1. Keluarga besar Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi
Sulawesi Selatan yang telah memberikan pengasuhan dan bimbingan selama
proses Pelatihan Dasar CPNS berlangsung.
2. Keluarga besar BKPSDM Kota Makassar yang telah memberikan bimbingan
selama proses Pelatihan Dasar CPNS berlangsung.
3. Ibu dr. Roslyna Abu Bakar. selaku mentor atas segala perhatian, keramahan
dan bantuannya yang telah diberikan selama pelaksanaan aktualisasi sampai
pada penyelesaian laporan ini.
4. Terimakasih kepada keluarga tersayang yang selalu memberikan dukungan
kasih sayang dan perhatian selama proses latsar hingga nanti selesai.

iv
5. Bapak dan Ibu rekan sejawat di UPT Puskesmas Antang yang telah
memberikan dukungan baik secara moril maupun materil.
6. Saudara tak sedarah, Peserta Pelatihan Dasar CPNS Angkatan XIV dan XV
Kota Makassar tahun anggaran 2022, yang telah bersama-sama melalui
pelatihan dengan penuh rasa persaudaraan.
Atas segala bantuan, bimbingan, arahan serta fasilitas yang telah diberikan
selama Pelatihan Dasar CPNS hingga selesai dan menyusun laporan ini, penulis
mengucapkan terima kasih. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan, namun penulis berharap semoga laporan ini dapat memberikan
manfaat kepada kita semua.
Akhirnya harapan dan do’a penulis semoga laporan ini dapat bermanfaat
bagi pengembangan sikap dan perilaku ASN dan bernilai ibadah untuk kita
semua.

Makassar, 8 Agustus 2022

Penulis

v
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN..............................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................iii
KATA PENGANTAR.......................................................................................iv
DAFTAR ISI....................................................................................................vi
DAFTAR TABEL............................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................viii
BAB I...............................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..........................................................................................1
B. TUJUAN DAN MANFAAT..................................................................................3
C. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN AKTUALISASI............................3
BAB II..............................................................................................................4
A. GAMBARAN UMUM ORGANISASI.................................................................4
B. KONSEP NILAI-NILAI DASAR PNS.................................................................8
C. KEDUDUKAN DAN PERAN ASN MENUJU SMART GOVERMANCE.......11
BAB III...........................................................................................................13
A. IDENTIFIKASI ISU..........................................................................................13
B. DESKRIPSI ISU.................................................................................................13
C. TEKNIK ANALISIS ISU...................................................................................18
D. RANCANGAN AKTUALISASI........................................................................24
E. MATRIKS RANCANGAN KEGIATAN AKLUALISASI................................27
F. MATRIKS AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS.................................57
G. JADWAL KEGIATAN......................................................................................60
BAB IV...........................................................................................................62
A.PENDALAMAN CORE ISSUE.............................................................62
B.TANTANGAN DAN CARA PENYELESAIANNYA............................95
BAB V............................................................................................................99
A. KESIMPULAN...................................................................................................99
B. SARAN.............................................................................................................100

vi
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................101
LAMPIRAN..................................................................................................102

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Bobot Penetapan Kriteria Kualitas Isu APKL dan


USG………….19
Tabel 3.2. Tabel Analisis Kriteria Isu Menggunakan APKL…………………
19
Tabel 3.3. Tabel Analisis Kualitasi Isu Menggunakan
USG………………….21
Tabel 3.4. Tabel Rancangan
Aktualisasi……………………………………….24
Tabel 3.5. Tabel Matriks Rancangan Kegiatan
Aktualisasi………………….27
Tabel 3.6. Matriks Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar
ASN………………………..57
Tabel 3.7. Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Aktualisasi…………………………
60
Tabel 4.1. Pendalaman Core Issue Kegiatan 1…………………………………
62
Tabel 4.2. Pendalaman Core Issue Kegiatan 2…………………………………
66
Tabel 4.3. Pendalaman Core Issue Kegiatan 3…………………………………
71
Tabel 4.4. Pendalaman Core Issue Kegiatan 4…………………………………
76
Tabel 4.5. Pendalaman Core Issue Kegiatan 5…………………………………
79

vii
Tabel 4.6. Pendalaman Core Issue Kegiatan 6…………………………………
83
Tabel 4.7. Pendalaman Core Issue Kegiatan 7…………………………………
86
Tabel 4.8. Pendalaman Core Issue Kegiatan 8…………………………………
90
Tabel 4.9. Capaian Aktualisasi…………………………………………………
96

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Puskesmas


Antang………………………….5
Gambar 3.1 Pengukuran Berat Badan Yang Kurang
Optimal……………….13
Gambar 3.2. Analisis Fishbone…………………………………………………
22
Gambar 3.3. Analisis Mind Mapping………………………………………….23
Gambar 4.1. Foto Pertemuan Dengan
Pimpinan……………………………...62
Gambar 4.2. Foto Konsultasi Dengan Pimpinan………………………………
63

viii
Gambar 4.3. Foto Notulensi Hasil Konsultasi Dengan
Pimpinan…………….63
Gambar 4.4. Foto Persiapan Surat Persetujuan Melakukan Kegiatan………
64
Gambar 4.5. Foto Surat Persetujuan Melakukan
Kegiatan………………….64
Gambar 4.6. Foto Persiapan Surat Pengadaan Alat………………………….67
Gambar 4.7. Foto Surat Usulan Pengadaan Alat Timbangan
Digital……….67
Gambar 4.8. Foto Konsultasi Dengan Pimpinan Mengenai Usulan Pengadaan…...68
Gambar 4.9. Foto Notulensi Konsultasi Dengan Pimpinan Mengenai Usulan Pengadaan …

68
Gambar 4.10. Foto Pengajuan Surat Usulan Pengadaan Alat Kepada
Pimpinan….69
Gambar 4.11. Foto Surat Persetujuan Pengadaan Alat oleh
Pimpinan……..69
Gambar 4.12. Foto Pertemuan Dengan PJ MTBS KIA Puskesmas Antang..72
Gambar 4.13. Foto Pertemuan Dengan Ahli Gizi Puskesmas Antang………72
Gambar 4.14. Foto Notulensi Kegiatan Konsultasi dengan Ahli Gizi Puskesmas

Antang…..73
Gambar 4.15. Foto Notulensi Kegiatan Konsultasi dengan PJ MTBS Puskesmas

Antang….73

Gambar 4.16. Surat Pernyataan Dukungan Ahli Gizi………………………..74


Gambar 4.17. Surat Pernyataan Dukungan PJ
MTBS………………………..74
Gambar 4.18. Foto Pencarian
Referensi……………………………………….77
Gambar 4.19 Screenshot Hasil Pencarian Referensi…………………………77
Gambar 4.20. Screenshot Kumpulan Hasil Pencarian
Referensi…………….77
ambar 4.21. Screenshot Catatan Hasil Pencarian Referensi…………………78

ix
Gambar 4.22. Foto Pembuatan Desain Poster………………………………..79
Gambar 4.23. Hasil Desain Poster…………………………………………….80
Gambar 4.23. Dokumentasi konsultasi dengan pimpinan mengenai desain poster.. 80
Gambar 4.25. Foto notulensi kegiatan konsultasi dengan pimpinan………..81
Gambar 4.26. Foto Print Out Poster…………………………………………..81
Gambar 4.27 Dokumentasi pelaksanaan kegiatan edukasi pada perawat dan
bidan….83

Gambar 4.28. Foto Daftar Hadir Peserta


Edukasi…………………………...84
Gambar 4.29. Daftar pertanyaan pretest post-test…………………………..86
Gambar 4.30 Lembar pretest-post test yang telah terisi oleh perawat dan
bidan....87

Gambar 4.31. Foto Rekapitulasi Pretest & Post-test…………………………


87
Gambar 4.32. Foto Kesimpulan Hasil Pretest & Post-test………………….88
Gambar 4.33. Dokumentasi pelaporan hasil kegiatan kepada mentor…….88
Gambar 4.34. Foto catatan materi testimoni………………………………...90
Gambar 4.35 Foto konsultasi dengan Ahli Gizi dan Penanggungjawab MTBS….91
Gambar 4.36. Foto perekaman testimoni oleh Ahli Gizi dan Penanggungjawab MTBS….91

Gambar 4.37. Foto Penggabungan video testimoni…………………………92


Gambar 4.38. Foto pelaporan hasil testimoni kepada pimpinan…………..93

x
xi
BAB I
Pendahuluan

A. LATAR BELAKANG
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri yang
bekerja pada instansi pemerintah, yang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil
(PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). PNS
merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat
sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat Pembina kepegawaian untuk
menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara
nasional.
Berdasarkan Undang-Undang No. 5 tahun 2014, fungsi ASN adalah
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan
pemersatu bangsa. Dalam menjalankan fungsi dan tugas tersebut, ASN harus
memenuhi kualifikasi dan mempunyai kompetensi yang sama, yang menjadi
dasar ditetapkannya Peraturan Pemerintah No. 11 tahun 2017 tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil dan PerLAN No. 12 Tahun 2018 tentang
Pelatihan Dasar Pegawai Negeri Sipil. Setelah mengikuti pelatihan dasar,
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) diharapkan mampu mengaktualisasikan
nilai-nilai dasar BerAKHLAK yang dikaitkan dengan tanggung jawab profesi,
dan kemudian dapat membiasakan pengaplikasian nilai-nilai tersebut dalam
menjalankan tugas sehari-hari sehingga tercapai karakter PNS yang
profesional.
Peran ASN yang bekerja di bidang kesehatan adalah dengan
memberikan pelayanan kesehatan prima di fasilitas kesehatan pemerintah,
yang terdiri dari kegiatan preventif, promotif, kuratif, serta rehabilitatif. Pusat
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat mau pun perorangan
tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di
wilayah kerjanya. Puskesmas berperan dalam meningkatkan kesadaran
masyarakat sehingga dapat mencapai kualitas hidup sehat yang optimal.

1
Hingga saat ini, stunting masih menjadi salah satu permasalahan
kesehatan di Indonesia. Walaupun berdasarkan Data Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) tahun 2018 dan data Profil Kesehatan Indonesia terdapat
penurunan angka stunting yaitu 30,8% menjadi 27,7%, dan kemudian turun
lagi menjadi 24,4% berdasarkan SSGI di tahun 2021, angka tersebut masih
jauh dari target yang diharapkan pada tahun 2024, yaitu sebesar 14%.
(Gunardi, 2021) Di UPT Puskesmas Antang sendiri, terdapat 42 anak dengan
rentang usia 1 tahun hingga 5 tahun yang tercatat sebagai stunting, dan 19%
anak usia 6-9 bulan mengalami weight faltering atau kenaikan berat badan
yang tidak adekuat.
Menurut WHO dan UNICEF, stunting sendiri adalah gangguan
pertumbuhan sehingga tidak dapat mencapai pertumbuhan linier normal yang
ditandai PB/U atau TB/U di bawah -2 SD berdasarkan WHO Growth Standard
2006, karena adanya masalah nutrisi yang telah berlangsung kronik. (Gunardi,
2021) Stunting tidak hanya memberikan dampak buruk dalam jangka waktu
pendek, tetapi juga jangka panjang. Dampak jangka pendek stunting adalah
gangguan perkembangan otak dan kecerdasan, gangguan pertumbuhan fisik
dan metabolisme tubuh. Sedangkan untuk dampak jangka panjang, dapat
menurunkan kemampuan kognitif anak dan kemampuan belajar mereka.
Selain itu, stunting dapat menurunkan sistem imun, berbagai macam penyakit
kardiovaskular, obesitas, diabetes, kanker, stroke dan kecacatan. (Anggraini,
2019)
Pencegahan dan deteksi dini stunting dapat dilakukan mulai dari sejak
lahir secara rutin setiap bulannya, utamanya pada 2 tahun pertama. Deteksi
dini stunting pada tingkat masyarakat dilakukan di posyandu dan puskesmas,
seiring dengan proses pemantauan pertumbuhan dengan menggunakan buku
Kesehatan Ibu dan Anak sebagai alat bantu deteksi dini. Deteksi ini dilakukan
dengan melakukan pengukuran berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala
dengan benar. Jika didapatkan weight faltering, harus segera dilakukan
intervensi dini untuk mencegah stunting. (Gunardi, 2021)

2
Selama bertugas di UPT Puskesmas Antang, penulis menilai upaya
deteksi dini weight faltering dan stunting belum optimal, disebabkan oleh alat
pengukuran yang tidak terstandar, metode pengukuran dan pendataan yang
belum optimal. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dalam Menyusun
laporan aktualisasi ini, penulis mengangkat isu dengan gagasan pemecah isu
“Optimalisasi pengukuran antropometri anak oleh Perawat dan Bidan Petugas
KIA di Puskesmas Antang sebagai upaya skrining dan pencegahan stunting”.

B. TUJUAN DAN MANFAAT


1. Tujuan Aktualisasi
a. Tujuan Umum
Tujuam umum aktualisasi pada kegiatan pelatihan dasar CPNS
Golongan III adalah mengidentifikasi nilai-nilai dasar profesi PNS,
peran dan kedudukan PNS dalam NKRI serta
mengaktualisasikannya.
b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang hendak dicapai adalah “Optimalnya
Pengukuran Antropometri Anak oleh Perawat dan Bidan Petugas
KIA di Puskesmas Antang sebagai Upaya Skrining dan Pencegahan
Stunting.”

2. Manfaat Aktualisasi
a. Manfaat bagi peserta dalam mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar PNS (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif) serta kedudukan
dan peran PNS dalam NKRI (Manajemen ASN dan Smart
ASN).
b. Manfaat bagi unit kerja yaitu meningkatkan kualitas pelayanan
serta produktifitas setelah menjadikan sebuah kegiatan
kebiasaan.

3
c. Manfaat bagi organisasi yaitu menguatkan visi misi dan nilai-
nilai sehingga dapat meningkatkan kerja menjadi lebih baik.
C. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN AKTUALISASI
Untuk Agenda Aktualisasi ini telah dilaksanakan di UPT Puskesmas
Antang mulai 7 Juli sampai 5 Agustus 2022.

BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI
A. VISI
A. Gambaran Umum Organisasi
1. Letak Geografis
Puskesmas Antang merupakan salah satu fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya.Standar wilayah kerja
puskesmas adalah satu kecamatan.
Puskesmas Antang Kota Makassar berdiri sejak tahun 1977
merupakan Puskesmas Non Perawatan yang berlokasi di Jalan antang raya
dengan status aset Pemerintah daerah. Di tahun 1979 dibangunlah
Puskesmaa Antang yang berlokasi di Jalan Antang Raya No.43 Makassar.
Wilayah kerja Puskesmas Antang terdiri atas 2 (dua) Kelurahan, 13
ORW, dan 64 ORT denganluas wilayah 3,94 Km², dengan batas wilayah
sebagai berikut :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Tello Baru
Kecamatan Biring Kanaya
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Bangkala
c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Manggala
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Borong.
2. Visi dan Misi
a. Visi Pemerintah Kota Makassar

4
Dalam menjalankan tugasnya sebagai pemerintah, Pemerintah
Kota Makassar berpegangan pada “Percepatan mewujudkan
Makassar kota dunia yang “SOMBERE’ & SMART CITY” dengan
imunitas untuk semua”

b. Misi Pemerintah Kota Makassar


1. Revolusi SDM dan percepatan reformasi birokrasi menuju SDM
kota yang unggul dengan pelayanan publik kelas dunia bersih dari
indikasi korupsi
2. Rekonstruksi kesehatan, ekonomi, sosial dan budaya menuju
masyarakat sejahtera dengan imunitas ekonomi dan kesehatan
kota yang kuat untuk semua
3. Restorasi ruang kota yang inklusif menuju kota nyaman kelas
dunia yang “sombere’ & smart city” untuk semua
a. Visi Puskesmas Antang
Dalam menetapkan Visi Puskesmas Antang, berpedoman dan
memperhatikan Visi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
yaitu: “Masyarakat Sehat Mandiri, dan Berkeadilan” serta Visi Dinas
Kesehatan Kota Makassar, Maka Visi Puskesmas Antang adalah
“Memberikan Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas.”
b. Misi Puskesmas Antang

Demi terwujunya masyarakat Antang hidup sehat yang merupakan


bagian tercapainya Makassar Sehat Menuju Kota Dunia Harus
Ditunjang Misi Puskesmas yang dapat diukur serta tidak terpisahkan
dari Visi Puskesmas. Berdasarkan hal tersebut, Puskesmas Antang
mempunyai Misi sebagai berikut:
1) Meningkatkan mutu pelayanan dengan memberikan pelayanan
yang cepat, tepat, terjangkau, aman dan nyaman yang disesuaikan
dengan prosedur secara bertahap.
2) Menyiapkan tenaga kesehatan yang memiliki keterampilan serta
dedikasi.

5
3) Meningkatkan kerja sama lintas sektor dan lintas program
4) Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
3. Nilai – Nilai Organisasi
Adapun tata nilai Puskesmas Antang adalah “ANTANG”
A : Amanah dalam memberi pelayanan
N : Nyaman
T : Taat terhadap aturan dan norma yang ada
A : Adil dalam memberikan pelayanan
N : Nyata dan Santun dalam memberi pelayanan
G : Giat meningkatkan sistem informasi pelayanan
4. Tugas dan Fungsi Organisasi
1. Tugas Puskesmas
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan
untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya
dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Puskesmas
juga merupakan unit pelaksana pembangunan kesehatan di wilayah
kecamatan
2. Fungsi Puskesmas
Fungsi Puskesmas, yaitu :
a. Pusat pembangunan berwawasan Kesehatan
b. Pusat pemberdayaan masyarakat
c. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama yang meliputi:

1) Pelayanan Kesehatan Perorangan

2) Pelayanan Kesehatan Masyarakat

6
5. Struktrur Organisasi

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Puskesmas Antang

7
B. Konsep Nilai-Nilai Dasar PNS
Untuk membentuk Aparatur Sipil Negara yang berintegritas tinggi, maka
setiap ASN harus mengamalkan nilai - nilai dasar ASN:
1. Berorientasi Pelayanan
Definisi pelayan publik sebagaimana tercantum dalam UU Pelayan
Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undanga bagi
setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan pelayanan
administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Terdapat 3 unsur penting dalam pelayanan publik khususnya dalam
konteks ASN, yaitu: 1) penyelenggara pelayanan publik yaitu
AS/Birokrasi, 2) openerima layanan yaitu masyarakat, stakeholders, atau
sektor privat, dan 3) kepuasan yang diberikan dan/ atau diterima oleh
penerima layanan.
Pelayanan publik yang prima sudah tidak bisa ditawar lagi ketika
lembaga pemerintah ingin meningkatkan kepercayaan publik, karena dapat
menimbulkan kepuasaan bagi pihak-pihak yang dilayani. Untuk
menjalankan fungsi tersebut, pegawai ASN bertugas untuk :
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
b. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan
c. Melakukan perbaikan tiada henti
2. Akuntabel
Akuntabilitas adalah kata yang sering kita dengar tetapi tidak mudah
untuk dipahami. Dalam banyak hal akuntabilitas sering disamakan dengan
responsibilitas atau tanggung jawab. Namun pada dasarnya kedua konsep
tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban
untuk bertanggung jawab yang berangkat dari moral individu, sedangkan
akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab kepada seseorang/
organisasi yang memberikan amanat.

8
Amanah seorang ASN menurut SE Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 adalah menjamin terwujudnya
perilaku yang sesuai dengan Core Value ASN BerAKHLAK. Dalam
konteks akuntabilitas, perilaku tersebut adalah:
a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat,
serta disiplin dan berintegritas tinggi
b. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif dan efisien
c. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan
3. Kompeten
Kompeten diartikan kemampuan dan kewenangan yang dimiliki oleh
seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan yang didasari oleh
pengetahuan, ketrampilan dan sikap sesuai dengan standar kerja yang
ditetapkan. Adapun core value dari kompeten adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang
selalu berubah
b. Membantu orang lain belajar
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
4. Harmonis
Harmonis adalah rasa saling peduli dan menghargai perbedaan antar
sesama individu di lingkungan kerja. LOYAL yang berarti memiliki
dedikasi dan mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara. Dalam
menerapkan nilai harmonis eluruh ASN harus saling peduli dan
menghargai perbedaan. Adapun core value dari harmonis adalah :
a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya
b. Suka menolong orang lain
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif
5. Loyal

9
Loyal yang berarti memiliki dedikasi dan mengutamakan kepentingan
Bangsa dan Negara. Loyal juga mengandung arti yakni seluruh ASN harus
berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Keenam,
adaptif. Seluruh ASN mesti terus berinovasi dan antusias dalam
menggerakkan serta menghadapi perubahan. Adapun core value dari loyal
adalah :
a. Memegang teguh ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945
b. Setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah
c. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara,
serta menjaga rahasia jabatan dan negara
6. Adaptif
Adaptif yaitu keinginan terus berinovasi dan antusias dalam
menggerakkan ataupun menghadapi perubahan. Adaptif sendiri yakni
keinginan untuk selalu berdadaptasi terhadap perubahan yang ada
utamanya dalam era saat ini, baik dalam lingkungan kerja maupun lingkup
pergaulan. Adapun core value dari adaptif adalah :
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
c. Bertindak proaktif
7. Kolaboratif
Seluruh ASN harus membangun kerjasama yang sinergis, baik antara
indivisu dengan indivisu, antar lembaga maupun antar daerah dan negara.
Kolaborasi sesuatu yang sangat penting mengingat kita sebagai makhluk
sosial yang saling membutuhkan satu sama lainnya. Adapun core value dari
kolaboratif adalah :
a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah

10
c. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan
Bersama

C. Kedudukan Dan Peran Asn Menuju Smart Govermance


1. Manajemen ASN
Manajemen Aparatur Sipil Negara adalah pengelolaan pegawai negeri sipil
untuk menghasilkan pegawai negeri sipil yang profesional, memiliki nilai dasar,
etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Dalam Konsep Manajemen ASN ini dikenal apa yang disebut dengan
sistem merit. Sistem Merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang
berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar
dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal
usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan.Manajemen
PNS meliputi: penyusunan dan penetapan kebutuhan; pengadaan; pangkat dan
Jabatan; pengembangan karier; pola karier; promosi; mutasi; penilaian kinerja;
penggajian dan tunjangan; penghargaan; disiplin; pemberhentian; jaminan pensiun
dan jaminan hari tua; dan perlindungan.

2. Smart ASN
Smart ASN memiliki profil yang disiapkan untuk menghadapi era disrupsi dan
tantangan dunia yang semakin kompleks. Profil Smart ASN meliputi integritas,
nasionalisme, profesionalisme, berwawasan global, menguasai IT dan bahasa
asing, berjiwa hospitality, berjiwa entrepreneurship, dan memiliki jaringan luas.
Smart ASN yang tidak gagap teknologi atau gaptek akan menggiring sistem
pemerintahan Indonesia ke birokrasi 4.0, yang tentu beriringan dengan revolusi
industri 4.0. Semua jenis layanan publik yang diselenggarakan pemerintah akan
berbasis digital dan terintegrasi. Tentu, digitalisasi sistem pemerintahan ini juga
diimbangi dengan keamanan siber yang mumpuni. Birokrasi 4.0 memiliki empat
indikator. Indikator tersebut adalah percepatanan layanan, efisiensi layanan,

11
akurasi layanan, fleksibilitas kerja, dan berdampak sosial. Dengan fleksibilitas
waktu kerja ASN, pekerjaan tidak harus dikerjakan di kantor. Di masa mendatang,
beberapa pekerjaan bisa dikerjakan melalui smartphone, yang tentu akan lebih
efisien dan memperpendek alur birokrasi. Dalam konsep ini seorang ASN yang
dapat bekerja dari rumah. Sistem itu tidak dalam waktu dekat. Perlu sistem dan
regulasi yang matang untuk mengatur sistem kerja yang mirip dengan perusahaan
startup tersebut. ASN bisa bekerja di rumah dengan ukuran kinerja yang jelas dan
disepakati serta dilakukan secara selektif bagi ASN yang telah terbukti berkinerja
baik (sebagai reward atau penghargaan).
Pemerintah juga tengah menggodok sistem manajemen talenta nasional.
Dengan manajemen talenta, semua kompetensi ASN per-individu akan terpetakan.
Struktur ideal ASN perlu didukung manajemen talenta nasional yang
dikembangkan untuk menempatkan talenta terbaik pada jabatan strategis.
Manajemen talenta institusional dari seluruh instansi diintegrasikan untuk
membentuk talent pool nasional, untuk kemudian diselaraskan

12
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. IDENTIFIKASI ISU
Berdasarkan hasil pengamatan selama menjalankan tugas pokok dan fungsi
ASN selama kurang lebih dua bulan di Puskesmas Antang, terdapat beberapa isu
kritikal yang ditemukan di unit kerja yang terkait pelayanan kesehatan, di
antaranya:
1. Kurang optimalnya pengukuran antropometri anak oleh Perawat dan
Bidan Petugas KIA di Puskesmas Antang sebagai upaya skrining dan
pencegahan stunting.
2. Kurangnya kesadaran pasien program pengelolaan penyakit kronis
(Prolanis) dan program rujukan balik (PRB) untuk rutin berobat di
Puskesmas Antang.
3. Kurangnya pemahaman pasien mengenai sistem rujukan BPJS
Kesehatan.
4. Terbatasnya ketersediaan obat yang menyebabkan kurang maksimalnya
upaya kuratif di Puskesmas Antang.
5. Rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai penularan, pencegahan
dan terapi penyakit kulit menular khususnya Scabies di Puskesmas
Antang.

B. DESKRIPSI ISU
Identifkasi isu yang ditemukan pada Puskesmas Antang, yaitu:
1. Kurang optimalnya pengukuran antropometri anak oleh Perawat dan
Bidan Petugas KIA di Puskesmas Antang sebagai upaya skrining weight
faltering dan pencegahan stunting.
Pencegahan dan deteksi dini stunting dimulai dengan melakukan
pengukuran berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala dengan benar sejak

13
lahir dan dilakukan secara rutin tiap bulannya, utamanya pada 2 tahun pertama
kehidupan. (Gunardi dkk, 2021) Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang
akurat, pengukuran harus dilakukan dengan cara yang tepat, juga
menggunakan alat yang tepat. Untuk pengukuran berat badan, alat yang
digunakan adalah timbangan digital yang telah terstandardisasi dan
terkalibrasi, sedangkan prosedur pengukuran berat badan idealnya dilakukan
dengan cara berikut:
1. Timbangan diletakkan di atas alas yang keras
2. Lepaskan pakaian, sepatu, dan popok dari bayi.
3. Pastikan angka di timbangan menunjukkan angka ‘0’ sebelum bayi
diletakkan di atas timbangan.
4. Letakkan bayi di atas timbangan.
5. Catat hasil pengukuran.
Sedangkan untuk tinggi badan, untuk anak di bawah 2 tahun diukur
panjang badan, dan di atas dua tahun di ukur tinggi badan. Khususnya untuk
anak di bawah 2 tahun, harus digunakan infantometer board, dengan bagian
kaki yang bisa digerakkan. Prosedur ideal pengukuran panjang badan
dijabarkan sebagai berikut:
1. Pengukuran dilakukan dengan minimal 2 orang.
2. Lepaskan sepatu dari bayi.
3. Baringkan anak pada papan infantometer.
4. Satu orang memegang kepala bayi, dan satu orang lagi memegang
kedua lutut bayi, juga memastikan telapak kaki menapak lurus.
5. Bagian kaki infantometer ditarik hingga menyentuh telapak kaki bayi
dengan rapat.
6. Catat hasil pengukuran.
Prosedur pengukuran yang tepat ini menjadi senjata pertama untuk
mendeteksi perlambatan pertumbuhan, sehingga jika tidak dilakukan dengan
tepat, maka pencegahan stunting akan terlambat dilakukan.

14
Di Puskesmas Antang, pengukuran dan pencatatan data berat badan dan
tinggi badan yang dilakukan dinilai belum optimal, melihat alat yang
digunakan adalah timbangan dacin sederhana, dan metode pengukuran juga
belum tepat. Pengamatan penulis selama bekerja di puskesmas terkait hal ini
ditunjukkan pada gambar berikut.

Gambar 3.1. Pengukuran berat badan yang kurang optimal

2. Kurangnya kesadaran pasien Program Pengelolaan Penyakit Kronis


(Prolanis) dan Program Rujukan Balik (PRB) untuk rutin berobat di
Puskesmas Antang.
Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) adalah suatu sistem
yang memadukan antara penatalaksanaan pelayanan kesehatan dan
komunikasi bagi sekelompok peserta dengan kondisi penyakit tertentu.
Prolanis menggunakan pendekatan proaktif yang melibatkan peserta, fasilitas
Kesehatan dan BPJS Kesehatan dengan tujuan mencegah timbulnya
komplikasi berkelanjutan khususnya penyakit Hipertensi dan DM Tipe 2.
Kegiatan Prolanis ini mencakup upaya-upaya pencegahan komplikasi
berlanjut dan peningkatan kesehatan masyarakat, yaitu meliputi kegiatan
konsultasi medis, klub prolanis, home-visit, dan skrining kesehatan. Tujuan

15
utama dari program ini adalah mendorong peserta penyandang penyakit kronis
mencapai kualitas hidup optimal (Meiriana dkk, 2019).
Saat ini di Puskesmas Antang telah terdaftar cukup banyak peserta
prolanis dan PRB, juga dilakukan berbagai macam kegiatan seperti senam
bersama, pemeriksaan kesehatan, dan konsultasi medis. Tetapi masih cukup
banyak pasien yang tidak cukup sadar akan berbagai komplikasi yang dapat
ditimbulkan oleh penyakit Hipertensi dan DM Tipe 2, sehingga tidak
melakukan kontrol rutin untuk pemeriksaan dan pengobatan.
3. Kurangnya pemahaman pasien mengenai sistem rujukan BPJS
Kesehatan.
Peserta BPJS Kesehatan dapat dirujuk dari fasilitas kesehatan yang lebih
rendah ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi jika dijumpai kewenangan
permasalahan yang tidak dapat ditangani oleh tingkatan fasilitas kesehatan
yang lebih rendah sesuai dengan kompetensi dan wewenangnya, kompetensi
dan kewenangan fasilitas tingkat pertama atau tingkat kedua lebih baik dalam
menangani peserta, peserta membutuhkan pelayanan lanjutan yang dapat
ditangani oleh fasilitas kesehatan yang lebih baik dalam menangani peserta
alasan kemudahan, efisiensi, dan pelayanan jangka panjang, perujuk tidak
dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan peserta
karena kerbatasan sarana dan prasarana, peralatan, dan atau ketenagaan.
(BPJS, 2015)
Seringkali ditemukan pasien yang tidak mengerti dengan sistem rujukan
berjenjang yang ditetapkan oleh BPJS. Beberapa pasien meminta rujukan
tanpa memperhatikan sistem rujukan berjenjang, dimana pasien hanya bisa
dirujuk ke fasilitas kesehatan setara untuk fasilitas tertentu, dan atau fasilitas
kesehatan lanjutan seperti rumah sakit tipe C. Hal ini kerap terjadi dan
menyebabkan terganggunya pelayanan karena pasien yang meluapkan
emosinya kepada petugas.

16
4. Terbatasnya ketersediaan obat yang menyebabkan kurang maksimalnya
upaya kuratif di Puskesmas Antang.
Pelayanan kesehatan merupakan salah satu hak mendasar masyarakat
yang penyediaannya wajib diselenggarakan oleh pemerintah sebagaimana
telah diamanatkan dalam Undang-undang Dasar 1945 pasal 28 H ayat (1)
“Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan” dan Pasal 34 ayat (3) “Negara bertanggung jawab atas
penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang
layak”. (Khafi, 2017)
Terkait dengan hal tersebut diatas, Puskesmas juga melaksanakan
upaya-upaya kesehatan berupa Promotif, Preventif, Kuratif dan Rehabilitatif
yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan dengan
upaya tersebut diharapkan terwujud tujuan pembangunan kesehatan yaitu
tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal (Depkes RI, 2012).
Ketersediaan obat di Puskesmas Antang saat ini masih terbatas.
Beberapa obat tidak tersedia di puskesmas, sehingga mengharuskan dokter
untuk merujuk pasien ke fasilitas kesehatan lain, atau meminta pasien
membeli obat di apotik luar, sehingga pelayanan dengan tujuan kuratif yang
terlaksana belum maksimal. Hal ini menjadi sangat problematik karena dapat
meningkatkan angka rujukan, dan sangat disayangkan karena seringkali
penyakit tersebut sebenarnya merupakan kompetensi puskesmas, tetapi harus
dirujuk akibat tidak tersedianya obat untuk penyakit tersebut.
5. Rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai penularan, pencegahan
dan terapi penyakit kulit menular khususnya Scabies di Puskesmas
Antang.
Scabies adalah penyakit kulit menular yang disebabkan oleh Sarcoptes
scabiei, yang berpenetrasi ke dalam kulit dan menyebabkan rasa gatal. Scabies

17
ditularkan dengan cara kontak langsung kulit ke kulit, atau secara tidak
langsung dengan benda yang telah terkontaminasi. Gejala khas dari penyakit
ini adalah riwayat kontak dengan orang yang mempunyai keluhan sama, dan
rasa gatal yang memburuk pada malam hari. (Gilson, 2022)
Selama pengamatan di puskesmas, penulis banyak menemukan penyakit
ini dengan keluhan berulang. Penyebab dari hal ini adalah tidak dilakukannya
terapi secara berkelompok, sehingga apabila seorang pasien sudah sembuh,
tetapi kemudian kembali melakukan kontak dengan pasien yang belum
teratasi, keluhannya akan kembali muncul. Kendala dari dilakukannya terapi
kelompok ini adalah pasien yang tidak bisa datang bersamaan, atau pasien
yang tinggal di asrama dengan kebersihan yang buruk. Akibatnya, pasien
sering datang ke puskesmas dengan keluhan yang sama berulang kali dan
mengeluhkan hal tersebut. Hal ini disebabkan oleh rendahnya pengetahuan
tentang scabies, baik dari penularan, pencegahan dan terapinya.

C. TEKNIK ANALISIS ISU


Telah dilakukan analisis terhadap isu yang telah diidentifikasi sebelumnya
menggunakan teknik APKL berdasarkan kriteria aktual, problematika,
kekhalayakan, dan kelayakan.
1. Aktual, isu memang benar-benar terjadi dan sedang menjadi perbincangan
hangat dalam masyarakat.
2. Problematika, isu memiliki masalah yang kompleks, sehingga
memerlukan solusi segera.
3. Kekhalayakan, isu menyangkut hidup orang banyak.
4. Kelayakan, isu masuk akal, realistis dan sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab sehingga dapat dilakukan inisiatif untuk memecahkan
masalahnya.

18
Dari analisis di atas, kemudian dilakukan penapisan isu dengan menggunakan
teknik USG, yang menilai isu berdasarkan urgency, seriousness, dan growth dari
isu tersebut.
1. Urgency, menilai seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dan
diselesaikan.
2. Seriousness, menilai seberapa serius isu perlu dibahas.
3. Growth, menilai seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut
apabila tidak ditangani dengan segera.
Analisis APKL dan USG dilakukan dengan memberi skoring dari skala 1
hingga 5, dengan penjabaran bobot seperti berikut.

Tabel 3.1. Bobot Penetapan Kriteria Kualitas Isu AKPL dan USG
Bobot Keterangan
5 Sangat Kuat Pengaruhnya
4 Kuat Pengaruhnya
3 Sedang Pengaruhnya
2 Kurang Pengaruhnya
1 Sangat Kurang Pengaruhnya

Tabel 3.2. Tabel Analisis Kriteria Isu Menggunakan APKL


No Isu A P K L Jumlah Rank
1. Kurang optimalnya pengukuran 4 5 5 5 19 1
antropometri anak oleh Perawat dan
Bidan Petugas KIA di Puskesmas
Antang sebagai upaya skrining dan
pencegahan stunting.
2. Kurangnya kesadaran pasien program 5 4 3 4 16 2
pengelolaan penyakit kronis

19
(Prolanis) untuk rutin berobat di
Puskesmas Antang.
3. Kurangnya pemahaman pasien 4 4 4 2 14 4
mengenai sistem rujukan BPJS
Kesehatan.
4. Terbatasnya ketersediaan obat yang 4 5 3 3 15 3
menyebabkan kurang maksimalnya
upaya kuratif di Puskesmas Antang.
5. Rendahnya pengetahuan masyarakat 4 4 3 2 13 5
mengenai penularan, pencegahan dan
terapi penyakit kulit menular
khususnya Scabies di Puskesmas
Antang.

Setelah dilakukan analisis APKL, lalu diambil tiga nilai tertinggi, yaitu:
1. Kurang optimalnya pengukuran antropometri anak oleh Perawat dan
Bidan Petugas KIA di Puskesmas Antang sebagai upaya skrining dan
pencegahan stunting.
2. Kurangnya kesadaran pasien program pengelolaan penyakit kronis
(Prolanis) untuk rutin berobat di Puskesmas Antang.
3. Terbatasnya ketersediaan obat yang menyebabkan kurang maksimalnya
upaya kuratif di Puskesmas Antang.
Dari tiga besar isu tersebut, kemudian dilakukan lagi analisis lanjutan dengan
metode USG.

20
Tabel 3.3. Tabel Analisis Kualitas Isu Menggunakan USG
No Isu U S G Jumlah Rank

1. Kurang optimalnya pengukuran 5 5 5 15 1


antropometri anak oleh Perawat dan
Bidan Petugas KIA di Puskesmas
Antang sebagai upaya skrining dan
pencegahan stunting

2. Kurangnya kesadaran pasien program 4 5 4 13 2


pengelolaan penyakit kronis (Prolanis)
untuk rutin berobat di Puskesmas
Antang

3. Terbatasnya ketersediaan obat yang 4 3 3 10 3


menyebabkan kurang maksimalnya
upaya kuratif di Puskesmas Antang

Dari hasil analisis APKL dan penapisan USG, ditetapkan bahwa isu “Kurang
optimalnya pengukuran antropometri anak oleh Perawat dan Bidan Petugas KIA di
Puskesmas Antang sebagai upaya skrining dan pencegahan stunting” yang akan
dipilih dan ditindaklanjuti sebagai bentuk aktualisasi di Puskesmas Antang

D. FAKTOR PENYEBAB MASALAH

Dalam upaya mengidentifikasi akar permasalahan dari core issue “Kurang


ßßoptimalnya pengukuran antropometri anak oleh Perawat dan Bidan Petugas KIA
di Puskesmas Antang sebagai upaya skrining dan pencegahan stunting” yang telah
ditetapkan, maka akan diidentifikasi akar permasalahan dengan menggunakan
fishbone dan mind mapping

21
1. Fishbone

Gambar 3.2. Analisis Fishbone


Tidak adanya media
pembelajaran mengenai
Sarana Manpower deteksi dan pencegahan
stunting
Kurangnya anggaran untuk
pengadaan alat pengukur
berat badan dan tinggi badan
Perawat dan Bidan Petugas KIA
yang tidak terlatih dalam
Alat pengukuran BB dan TB melakukan pengukuran
yang tidak terstandar antropometri
Kurang optimalnya pengukuran
antropometri anak oleh Perawat dan
Bidan Petugas KIA di Puskesmas
Antang sebagai upaya skrining
perlambatan pertumbuhan dan
Rendahnya kesadaran pencegahan stunting
masyarakat terkait
masalah gizi anak
khususnya stunting Prosedur pengukuran
antropometri yang tidak
Status sosioekonomi dan tepat sehingga data
pendidikan masyarakat yang diperoleh tidak
di sekitar Puskesmas akurat
Antang yang rendah
Lingkungan Metode

22
2. Mind Mapping

Gambar 3.3. Analisis Mind Mapping

Menggalang dukungan Melakukan edukasi pada


dari stakeholder tim Posyandu (bidan dan
perawat) tentang cara
pengukuran
antropometri yang benar
Optimalisasi
pengukuran
antropometri anak oleh
Perawat dan Bidan
Petugas KIA di
Puskesmas Antang
sebagai upaya skrining
perlambatan
pertumbuhan dan
pencegahan stunting

Pengusulan pengadaan Membuat poster tentang


alat ukur berat badan stunting dan cara
dan tinggi badan yang pengukuran antropometri
terstandar dan yang benar
terkalibrasi

23
D. RANCANGAN AKTUALISASI

Tabel 3.4. Tabel Rancangan Aktualisasi


Unit Kerja
UPT Puskesmas Antang

Visi “Memberikan Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas.“

1. Meningkatkan mutu pelayanan dengan memberikan pelayanan yang cepat, tepat,


terjangkau, aman dan nyaman yang disesuaikan dengan prosedur secara bertahap.

Misi 2. Menyiapkan tenaga kesehatan yang memiliki keterampilan serta dedikasi.


3. Meningkatkan kerja sama lintas sektor dan lintas program
4. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.

Identifikasi Isu 1. Kurang optimalnya pengukuran antropometri anak oleh Perawat dan Bidan Petugas KIA di
Puskesmas Antang sebagai upaya skrining dan pencegahan stunting.
2. Kurangnya kesadaran pasien program pengelolaan penyakit kronis (Prolanis) dan program
rujukan balik (PRB) untuk rutin berobat di Puskesmas Antang.
3. Kurangnya pemahaman pasien mengenai sistem rujukan BPJS Kesehatan.
4. Terbatasnya ketersediaan obat yang menyebabkan kurang maksimalnya upaya kuratif di
Puskesmas Antang.

24
5. Rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai penularan, pencegahan dan terapi penyakit
kulit menular khususnya Scabies di Puskesmas Antang.
Kurang optimalnya pengukuran antropometri anak oleh Perawat dan Bidan Petugas KIA di
Core Issue
Puskesmas Antang sebagai upaya skrining dan pencegahan stunting.
Gagasan Pemecahan Isu
OPTIMALISASI PENGUKURAN ANTROPOMETRI ANAK OLEH PERAWAT DAN
BIDAN PETUGAS KIA DI PUSKESMAS ANTANG SEBAGAI UPAYA SKRINING
DAN PENCEGAHAN STUNTING, melalui:

1. Konsultasi kepada pimpinan mengenai rancangan aktualisasi.


2. Pengusulan pengadaan alat timbangan digital yang terstandarisasi dan terkalibrasi
3. Melakukan konsultasi dengan Ahli Gizi Penanggungjawab Posyandu dan
Penanggungjawab MTBS mengenai isu yang akan diangkat menjadi kegiatan aktualisasi.
4. Pengumpulan referensi terkait pengukuran antropometri, dan pencegahan stunting.
5. Pembuatan poster tentang prosedur pengukuran antropometri, dan pencegahan stunting
pada anak.
6. Pelaksanaan edukasi tentang cara pengukuran antropometri pada perawat dan bidan
petugas KIA di Puskesmas Antang
7. Pelaksanaan evaluasi kegiatan.

25
8. Pelaporan hasil kegiatan berupa testimoni kepada pimpinan.

E. MATRIKS RANCANGAN KEGIATAN AKLUALISASI


Unit Kerja : UPT Puskesmas Antang

26
Isu yang Diangkat : Kurang optimalnya pengukuran antropometri anak oleh Perawat dan Bidan Petugas KIA di
Puskesmas Antang sebagai upaya skrining dan pencegahan stunting.
Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi pengukuran antropometri anak oleh Perawat dan Bidan Petugas KIA di Puskesmas
Antang sebagai upaya skrining dan pencegahan stunting.
Tujuan Pemecahan Isu : Memberikan edukasi terhadap perawat dan bidan tentang pengukuran antropometri yang baik dan
benar untuk mendeteksi weight faltering dan stunting.
Manfaat Pemecahan Isu : Meningkatkan pengetahuan perawat dan bidan tentang pengukuran antropometri yang baik dan benar
untuk mendeteksi weight faltering dan stunting.

Tabel 3.5. Tabel Matriks Rancangan Kegiatan Aktualisasi


Kontribusi
Keterkaitan Penguatan
terhadap Visi
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Hasil Substansi Mata terhadap nilai
dan Misi
Pelatihan organisasi
Organisasi
Konsultasi Manajemen ASN Dengan Taat
kepada Mampu melakukan melaksanakan Taat terhadap
pimpinan perencanaan kegiatan persiapan aturan dan
1.
mengenai dengan berkonsultasi kegiatan dapat pimpinan dengan
rancangan sebelumnya dengan mewujudkan visi cara menemui dan
aktualisasi pimpinan Pemerintah Kota meminta izin
a. Menemui dan Terlaksananya Harmonis Makassar, yaitu kepada pimpinan

27
melakukan pertemuan konsultasi Dengan melakukan “Percepatan untuk
dengan pimpinan dengan pertemuan dengan mewujudkan melaksanakan
pimpinan pimpinan dapat Makassar kota kegiatan
membangun hubungan dunia yang
yang baik dengan "sombere' & Nyata dan
pimpinan smart city" Santun
(Membangun dengan imunitas Santun dalam
lingkungan kerja yang kuat untuk berkomunikasi
kondusif) semua” dengan pimpinan
Misi
Loyal
Adanya konsultasi “Rekonstruksi
dalam melakukan kesehatan,
suatu kegiatan ekonomi, sosial
menunjukkan dan budaya
kesetiaan seorang menuju
ASN dalam menjaga masyarakat
nama baik Pimpinan sejahtera dengan
(Menjaga nama baik imunitas ekonomi
sesama ASN, dan kesehatan
pimpinan,instansi dan kota yang kuat
negara) untuk semua”
b. Melakukan konsultasi Tersedianya Berorientasi
Dengan
kepada pimpinan atas dokumentasi Pelayanan
melaksanakan
rencana kegiatan berupa foto Saat melakukan

28
aktualisasi yang akan pada saat konsultasi dengan persiapan
dilaksanakan menghadap pimpinan, penulis kegiatan dapat
pimpinan mengajukan masalah mewujudkan visi
yang ada di Puskesmas
masyarakat dan solusi “Memberikan
yang ditawarkan Pelayanan
(Memahami dan Kesehatan Yang
memenuhi kebutuhan Berkualitas.”
masyarakat & Ramah,
cekatan,solutif,dan Misi
dapat diandalkan) “Meningkatkan
mutu pelayanan
Loyal dengan
Adanya konsultasi memberikan
dalam melakukan pelayanan yang
suatu kegiatan cepat, tepat,
menunjukkan terjangkau, aman
kesetiaan seorang dan nyaman yang
ASN dalam menjaga disesuaikan
nama baik Pimpinan dengan prosedur
(Menjaga nama baik secara bertahap.”
sesama ASN,
“Menyiapkan
pimpinan,instansi dan
tenaga kesehatan
negara)

29
yang memiliki
Kolaboratif keterampilan
Dalam membuat suatu serta dedikasi.”
kegiatan perlu adanya
kerjasama dengan
pimpinan (Terbuka
dalam bekerja sama
menghasilkan nilai
tambah)
c. Mencatat masukan dan Tersedianya Berorientasi
arahan yang diberikan notulensi Pelayanan
pimpinan untuk berupa Menerima saran dan
persiapan kegiatan masukan dan masukan dari
aktualisasi arahan pimpinan agar
pimpinan kegiatan dapat
terlaksana dengan
baik
(Melakukan perbaikan
tiada henti)

Harmonis
menghormati saran
dan masukan yang
disampaikan oleh
pimpinan

30
(Membangun
lingkungan kerja yang
kondusif)

Kolaboratif
Menerima masukan
dari pimpinan sebagai
bentuk kerja sama
dengan pimpinan
(Terbuka dalam
bekerja sama
menghasilkan nilai
tambah)

d. Meminta persetujuan Tersedianya Loyal


pimpinan untuk surat Setia kepada pimpinan
melaksanakan kegiatan persetujuan dalam meminta
untuk dukungan di setiap
melaksanakan kegiatan yang akan
kegiatan dilakukan. (Menjaga
aktualisasi dari nama baik sesama
pimpinan ASN,
pimpinan,instansi dan
negara)

31
Kolaboratif
Meminta persetujuan
kepada pimpinan
dalam kegiatan
apapun merupakan
suatu bentuk
kerjasama kepada
pimpinan (Terbuka
dalam bekerja sama
menghasilkan nilai
tambah)
2. Manajemen ASN Dengan Giat
Pengusulan p Mampu mengusulkan melaksanakan Giat
engadaan alat pengadaan kepada persiapan meningkatkan
timbangan pimpinan dengan kegiatan dapat sistem pelayanan
prosedur administratif mewujudkan visi dengan
digital yang Pemerintah Kota mengusulan
terstandar Makassar, yaitu perbaikan atau
dan “Percepatan pergantian alat
mewujudkan
terkalibrasi.
Makassar kota
dunia yang
"sombere' &

32
a. Membuat surat Tersedianya Berorientasi smart city"
pengusulan pengadaan alat surat usulan Pelayanan dengan imunitas
pengukur berat badan pengadaan Mengusulkan alat kuat untuk
berupa timbangan digital timbangan yang sebelumnya semua”
digital tidak ada dan
Misi
dibutuhkan dalam
pelayanan masyarakat “Rekonstruksi
(Memahami dan kesehatan,
meemnuhi kebutuhan ekonomi, sosial
masyarakat & dan budaya
Melakukan perbaikan menuju
tiada henti) masyarakat
sejahtera dengan
imunitas ekonomi
b. Melakukan konsultasi Tersedianya Berorientasi dan kesehatan
kepada pimpinan mengenai dokumentasi Pelayanan kota yang kuat
usulan pengadaan alat saat konsultasi Mengusulkan alat untuk semua”
dengan yang sebelumnya
Dengan
pimpinan tidak ada dan
terlaksananya
dibutuhkan dalam
kegiatan ini,
pelayanan masyarakat
maka sesuai
(Memahami dan
dengan misi
memenuhi kebutuhan
puskesmas,
masyarakat &
yakni:
Melakukan perbaikan

33
tiada henti) “Meningkatkan
mutu pelayanan
Loyal dengan
Adanya konsultasi memberikan
dalam melakukan pelayanan yang
suatu kegiatan cepat, tepat,
menunjukkan terjangkau, aman
kesetiaan seorang dan nyaman yang
ASN dalam menjaga disesuaikan
nama baik Pimpinan dengan prosedur
(Menjaga nama baik secara bertahap.”
sesama ASN,
pimpinan,instansi dan
negara)

Kolaboratif
Dalam membuat suatu
kegiatan perlu adanya
kerjasama dengan
pimpinan (Terbuka
dalam bekerja sama
menghasilkan nilai
tambah)

34
c. Mencatat masukan dan Tersedianya Berorientasi
arahan yang diberikan notulensi Pelayanan
pimpinan untuk pengadaan berupa Menerima masukan
alat masukan dan dari pimpinan agar
arahan kegiatan dapat
pimpinan terlaksana dengan
baik (Melakukan
perbaikan tiada henti)

Harmonis
menghormati saran
dan masukan yang
disampaikan oleh
pimpinan
(Membangun
lingkungan kerja yang
kondusif)

Kolaboratif
Konsultasi dengan
pimpinan sebagai
bentuk kerja sama
dengan pimpinan
(Terbuka dalam
bekerja sama demi

35
mencapai suatu tujuan
kegiatan)

d. Mengajukan surat usulan Tersedianya Loyal


pengadaan kepada pimpinan dokumentasi Setia kepada pimpinan
pengajuan dalam meminta
surat usulan dukungan di setiap
pengadaan kegiatan yang akan
kepada dilakukan (Menjaga
pimpinn nama baik sesama
ASN,
pimpinan,instansi dan
negara)

Kolaboratif
Meminta persetujuan
kepada pimpinan
dalam kegiatan
apapun merupakan
suatu bentuk
kerjasama kepada
pimpinan (Terbuka
dalam bekerja sama
menghasilkan nilai
tambah)

36
3. Manajemen ASN Dengan Taat
Melakukan Mampu melakukan melaksanakan Taat terhadap
koordinasi perencanaan kegiatan persiapan aturan dan norma
dengan Ahli dengan berkonsultasi kegiatan dapat dengan cara
sebelumnya dengan mewujudkan visi berkonsultasi
Gizi sekaligus rekan kerja Pemerintah Kota dengan
Penanggungja Makassar, yaitu penanggungjawab
wab “Percepatan yang berkaitan
mewujudkan dengan kegiatan
Posyandu
Makassar kota
mengenai isu dunia yang Nyata dan
yang akan "sombere' & Santun
smart city" Santun dalam
diangkat
dengan imunitas berkomunikasi
menjadi kuat untuk dengan rekan
kegiatan semua” kerja
aktualisasi. Misi
“Rekonstruksi
kesehatan,
a. Menyampaikan isu yang Tersedianya Berorientasi
ekonomi, sosial
diangkat serta gagasan Dokumentasi Pelayanan
dan budaya
pemecahan isu. foto Saat melakukan
menuju
konsultasi dengan
masyarakat
penanggungjawab,

37
penulis mengajukan sejahtera dengan
masalah yang ada di imunitas ekonomi
masyarakat dan solusi dan kesehatan
yang ditawarkan kota yang kuat
(Memahami dan untuk semua”
memenuhi kebutuhan
Dengan
masyarakat & Ramah,
terlaksananya
cekatan,solutif,dan
kegiatan ini,
dapat diandalkan)
maka sesuai
dengan misi
Adaptif
puskesmas,
Sebagai seorang ASN
yakni:
harus mampu
“Meningkatkan
berinovasi dan
mutu pelayanan
mengembangkan
dengan
kreatifitas (Terus
memberikan
berinovasi dan
pelayanan yang
mengembangkan
cepat, tepat,
kreativitas)
terjangkau, aman
b. Meminta arahan dan Tersedianya Harmonis
dan nyaman yang
saran berkaitan dengan notulensi berisi
Menghormati saran disesuaikan
kegiatan aktualisasi yang arahan dan
dan masukan yang dengan prosedur
akan dilaksanakan. saran terkait
disampaikan oleh secara bertahap.”
kegiatan
rekan kerja

38
(Membangun “Menyiapkan
lingkungan kerja yang tenaga kesehatan
kondusif) yang memiliki
keterampilan
Kolaboratif serta dedikasi.”
meminta dukungan
“Meningkatkan
kepada rekan kerja
kerja sama lintas
dalam kegiatan
sektor dan lintas
apapapun merupakan
program.”
suatu bentuk
kerjasama (Terbuka
dalam bekerja sama
menghasilkan nilai
tambah)
c. Meminta dukungan Tersedianya Kolaboratif
melaksanakan kegiatan bukti meminta dukungan
aktualisasi. dukungan kepada rekan kerja
berupa surat dalam kegiatan
pernyataan apapapun merupakan
dukungan suatu bentuk
kerjasama (Terbuka
dalam bekerja sama
menghasilkan nilai
tambah)

39
Harmonis
Saling mendukung
dalam lingkungan
kerja (Membangun
lingkungan kerja yang
kondusif)

4. Manajemen ASN Dengan Amanah


Pengumpulan melaksanakan tugas melaksanakan Bertanggungjawa
referensi dengan cermat dan persiapan b atas informasi
terkait disiplin kegiatan dapat yang
mewujudkan visi dikumpulkan dari
pengukuran Smart ASN Pemerintah Kota referensi yang
antropometri, Menggunakan Makassar, yaitu didapatkan
dan teknologi dalam “Percepatan
mengumpulkan mewujudkan Giat
pencegahan
informasi Makassar kota Giat dalam
stunting. dunia yang mencari informasi
"sombere' & yang benar untuk
a. Mencari referensi di  Tersedianya Kompeten smart city" dibagian kepada
internet referensi Meningkatkan dengan imunitas masyarakat
dari internet kompetensi dengan kuat untuk
terus belajar

40
(Meningkatkan semua”
 Tersedianya kompetensi diri untuk
Misi
Dokumentasi menjawab tantangan
foto yang selalu berubah) “Rekonstruksi
screenshoot kesehatan,
Adaptif ekonomi, sosial
Mampu menggunakan dan budaya
Teknologi Informasi menuju
dengan baik (Cepat masyarakat
menyesuaikan diri sejahtera dengan
menghadapi imunitas ekonomi
perubahan) dan kesehatan
kota yang kuat
Smart ASN untuk semua”
Mampu memilah
Dengan
informasi yang benar
terlaksananya
dan tidak dan
kegiatan ini,
menggunakan
maka sesuai
teknologi secara
dengan misi
bertanggung jawab.
puskesmas yakni
“Menyiapkan
tenaga kesehatan
yang memiliki
keterampilan

41
serta dedikasi.”

b. Mengumpulkan referensi Tersedianya Kompeten


yang telah di dapatkan daftar Melaksanakan tugas
referensi dengan kualitas
yang telah terbaik
dikumpulkan

c. Mencatat hasil pencarian Tersedianya Kompeten


referensi catatan Meningkatkan
tentang kompetensi dengan
pengukuran terus belajar
antropometri, (Meningkatkan
perlambatan kompetensi diri untuk
pertumbuhan menjawab tantangan
dan stunting yang selalu berubah)

Smart ASN
Mampu memilah
informasi yang benar
dan tidak dan
menggunakan

42
teknologi secara
bertanggung jawab.

5. Smart ASN Dengan Amanah


Pembuatan Adanya pembuatan melaksanakan Melaksanakan
poster leaflet persiapan tugas dengan
tentang menunjukkan kegiatan dapat sebaik-baiknya
bahwa ASN harus mewujudkan visi
prosedur mampu menguasai Pemerintah Kota
pengukuran teknologi digital Makassar, yaitu
antropometri, “Percepatan
mewujudkan
dan
Makassar kota
pencegahan dunia yang
stunting pada "sombere' &
smart city"
anak.
dengan imunitas
kuat untuk
semua”
a. Membuat desain poster  Tersedianya Kompeten
Misi
Soft file Meningkatkan
desain tetap kompetensi dengan “Rekonstruksi
media terus belajar kesehatan,
edukasi. (Meningkatkan ekonomi, sosial
kompetensi diri untuk dan budaya

43
menjawab tantangan menuju
yang selalu berubah) masyarakat
sejahtera dengan
Adaptif imunitas ekonomi
Membuat desain dan kesehatan
poster sebagai kota yang kuat
bentuk inovasi dan untuk semua”
pengembangan
Dengan
kreativitas (Terus
terlaksananya
berinovasi dan
kegiatan ini,
mengembangkan
maka sesuai
kreativitas)
dengan misi
puskesmas yakni
Smart ASN
“Menyiapkan
Adanya pembuatan
tenaga kesehatan
poster
yang memiliki
menunjukkan
keterampilan
bahwa ASN harus
serta dedikasi.”
mampu menguasai
teknologi digital

b. Melakukan konsultasi  Adanya Loyal


dengan pimpinan mengenai Notulensi Setia kepada pimpinan
desain dan isi poster berupa dalam bentuk

44
masukan meminta dukungan di
dan arahan setiap kegiatan yang
pimpinan akan dilakukan
 Tersedianya (Menjaga nama baik
dokumentas sesama ASN,
i foto pimpinan,instansi dan
negara)

c. Mencetak dan  Adanya Kompeten


memperbanyak poster print-out Mencetak poster yang
poster telah dibuat dengan
sebaik mungkin
(Melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik)

Adaptif
Dapat menyesuaikan
diri menghadapi
perubahan teknologi
(Cepat menyesuaikan
diri menghadapi
perubahan)

45
6. Manajemen ASN Dengan Amanah
Pelaksanaan Mampu melaksanakan Melaksanakan
edukasi mengaplikasikan persiapan kegiatan sesuai
tentang cara kompetensi atau ilmu kegiatan dapat dengan tanggung
pengukuran pengetahuan dalam mewujudkan visi jawab dan
antropometri memberikan edukasi Pemerintah Kota memberikan
pada perawat maupun pelayanan Makassar, yaitu pelayanan kepada
dan bidan public kepada “Percepatan masyarakat
petugas KIA masyarakat mewujudkan
di Puskesmas Makassar kota Nyata dan
Antang dunia yang Santun
"sombere' & Melaksanakan
a. Menyiapkan media Tersedianya Akuntabel smart city" kegiatan dengan
informasi poster Bertanggung jawab dengan imunitas santun terhadap
dalam mempersiapkan kuat untuk masyarakat
prasarana sebelum semua”
melakukan sebuah
kegiatan (Melakukan Misi
tugas dengan “Rekonstruksi
jujur,bertanggung kesehatan,
jawab, cermat, ekonomi, sosial
disiplin, dan dan budaya
berintegras tinggi) menuju
masyarakat

46
b. Melakukan komunikasi Tersedianya Kompeten sejahtera dengan
dan pemberian informasi Dokumentasi Memberikan imunitas
kepada Perawat dan kegiatan informasi kepada ekonomi dan
Bidan Petugas KIA dan edukasi masyarakat dengan kesehatan kota
masyarakat jelas (Melaksanakan yang kuat untuk
tugas dengan kualitas semua”
terbaik)
Dengan
terlaksananya
Harmonis
kegiatan ini,
Dalam memberikan
maka sesuai
pelayanan kepada
dengan misi
masyarakat tidak
puskesmas
melihat dari latar
yakni
belakang masyarakat
“Meningkatkan
(Menghargai setiap
mutu pelayanan
orang apapun latar
dengan
belakangnya)
memberikan
c. Mengisi absensi kader Tersedianya Akuntabel pelayanan yang
dan masyarakat yang daftar hadir Adanya absensi cepat, tepat,
telah menerima edukasi peserta sebagai bentuk terjangkau,
pertanggung jawaban aman dan
telah diadakannya nyaman yang
kegiatan (Melakukan disesuaikan
tugas dengan dengan prosedur

47
jujur,bertanggung secara
jawab, cermat, bertahap.”
disiplin, dan
“Menyiapkan
berintegras tinggi)
tenaga kesehatan
yang memiliki
keterampilan
serta dedikasi”
“Meningkatkan
kerja sama lintas
sektor dan lintas
program”

7. Pelaksanaan Manajemen ASN Dengan Amanah


Evaluasi melaksanakan tugas melaksanakan Bertanggungjawa
Kegiatan dengan cermat dan persiapan b atas evaluasi
disiplin untuk kegiatan dapat kegiatan yang
mengetahui mewujudkan visi telah dilaksanakan
pengetahuan Pemerintah Kota
responden dan Makassar, yaitu
manfaat kegiatan “Percepatan
setalah mengikuti mewujudkan
kegiatan. Makassar kota
a. Membuat daftar Tersedianya Kompeten dunia yang
pertanyaan dalam bentuk pre-test dan Dengan membuat pre "sombere' &

48
pre-test dan post-test post-test & post-test dapat smart city"
membantu perawat dengan imunitas
dan bidan untuk kuat untuk
belajar mengenai semua”
informasi yang
Misi
diberikan (Membantu
orang lain belajar) “Rekonstruksi
b.Menyebarkan pre-test dan Terisinya Kompeten kesehatan,
post-test pada kader dan lembar Dengan membuat pre ekonomi, sosial
masyarakat yang kuesioner oleh & post-test dapat dan budaya
mendapatkan edukasi. kader dan membantu perawat menuju
masyarakat dan bidan untuk masyarakat
belajar mengenai sejahtera dengan
informasi yang imunitas
diberikan (Membantu ekonomi dan
orang lain belajar) kesehatan kota
yang kuat untuk
c.Merekapitulasi hasil pre- Tersedianya Akuntabel semua”
test dan post-test Rekapitulasi Melaksanakan tugas
Dengan
hasil pre-test dengan cermat dan
terlaksananya
dan post-test mempertanggungjawa
kegiatan ini,
bkan hasil kegiatan
maka sesuai
(Melakukan tugas
dengan misi
dengan
puskesmas
jujur,bertanggung

49
jawab, cermat, yakni
disiplin, dan “Meningkatkan
berintegras tinggi) mutu pelayanan
dengan
Kompeten memberikan
Mengumpulkan dan pelayanan yang
merekapitulasi hasil cepat, tepat,
test dengan sebaik- terjangkau,
baiknya aman dan
(Melaksanakan tugas nyaman yang
dengan kualitas disesuaikan
terbaik) dengan prosedur
d. Membuat kesimpulan Tersedianya Akuntabel secara
hasil pre-test dan post-test kesimpulan Melaksanakan tugas bertahap.”
pre-test dan dengan bertanggung
“Menyiapkan
post-test jawab (Melakukan
tenaga kesehatan
tugas dengan
yang memiliki
jujur,bertanggung
keterampilan
jawab, cermat,
serta dedikasi”
disiplin, dan
berintegras tinggi) “Meningkatkan
e. Melaporkan hasil Tersedianya Akuntabel kerja sama lintas
kegiatan evaluasi kepada Hasil kegiatan Mempertanggungjawa sektor dan lintas
mentor evaluasi bkan hasil program”
pelaksanaan kegiatan

50
(Melakukan tugas
dengan
jujur,bertanggung
jawab, cermat,
disiplin, dan
berintegras tinggi)

Harmonis
Bekerjasama
membangun
lingkungan kondusif
dengan rekan kerja
8. Pelaporan Manajemen ASN Dengan Amanah
hasil kegiatan melaksanakan tugas melaksanakan Bertanggungjawa
berupa dengan cermat, persiapan b atas evaluasi
testimoni disiplin dan kegiatan dapat kegiatan yang
kegiatan bertanggung jawab mewujudkan visi telah dilaksanakan
kepada Pemerintah Kota
pimpinan Makassar, yaitu
a. Menyiapkan materi Tersedianya Akuntabel “Percepatan
testimoni materi Adanya laporan mewujudkan
testimoni testimoni merupakan Makassar kota
suatu bukti dunia yang
pertanggung jawaban "sombere' &
atas kegiatan yang smart city"

51
telah dilakukan dengan imunitas
(Melakukan tugas kuat untuk
dengan semua”
jujur,bertanggung
Misi
jawab, cermat,
disiplin, dan “Rekonstruksi
berintegras tinggi) kesehatan,
ekonomi, sosial
dan budaya
b. Melakukan konsultasi Tersedianya Harmonis menuju
kepada pihak terkait dokumentasi Dengan melakukan masyarakat
mengenai testimoni konsultasi konsultasi dapat sejahtera dengan
testimoni membangun relasi imunitas
kepada pihak terkait ekonomi dan
(Membangun kesehatan kota
lingkungan kerja yang yang kuat untuk
kondusif) semua”
Dengan
Kolaboratif
terlaksananya
Melakukan konsultasi
kegiatan ini,
kepada rekan kerja
maka sesuai
sebaggai bentuk kerja
dengan misi
sama
puskesmas
(Terbuka dalam
yakni
bekerja sama

52
menghasilkan nilai “Meningkatkan
tambah) mutu pelayanan
c. Merekam testimoni dari Tersedianya Smart ASN dengan
pihak terkait dalam video Merekam video memberikan
bentuk video testimoni sebagai bentuk pelayanan yang
penggunaan teknologi cepat, tepat,
terjangkau,
Harmonis aman dan
Menghargai testimoni nyaman yang
yang diberikan pihak disesuaikan
terkait (Membangun dengan prosedur
lingkungan kerja yang secara
kondusif) bertahap.”

d. Membuat video Tersedianya Berorientasi


gabungan testimoni video Pelayanan
gabungan Testimoni sebagai
testimoni bahan evaluasi
kegiatan (Melakukan
perbaikan tiada henti)

Akuntabel
Video testimoni
sebagai bukti
pertanggungjawaban

53
(Melakukan tugas
dengan
jujur,bertanggung
jawab, cermat,
disiplin, dan
berintegras tinggi)

e. Melaporkan hasil Tersedianya Akuntabel


testimoni kepada bukti Adanya testimoni
pimpinan. dokumentasi merupakan suatu
dalam bentuk pertanggung
melaporkan jawaban atas kegiatan
testimoni yang telah dilakukan
kepada (Melakukan tugas
pimpinan dengan
jujur,bertanggung
jawab, cermat,
disiplin, dan
berintegras tinggi)

Loyal
Melaporkan testimoni
kepada pimpinan
sebagai bentuk
menghormati

54
pimpinan (Menjaga
nama baik sesama
ASN,
pimpinan,instansi dan
negara)

55
F. MATRIKS AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS

Tabel 3.6. Matriks Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN


TOTAL
KEG. KEG. KEG. KEG. KEG. KEG. KEG. TOTAL
KEG. 2 INDIKAT
NILAI DASAR 1 3 4 5 6 7 8 NILAI
INDIKATOR OR
ASN
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Berorientasi Memahami dan .


Pelayanan memenuhi kebutuhan 9
masyarakat
Ramah, 18
cekatan,solutif,dan 2
dapat diandalkan
Melakukan perbaikan
7
tiada henti
Akuntabel Melakukan tugas 11
dengan
jujur,bertanggung 10
jawab, cermat, disiplin,
dan berintegras tinggi
Menggunakan 1
kelayakan dan barang
milik negara secara
bertanggung
jawab,efektif,dan

56
efisien
Kompeten Meningkatkan
kompetensi diri untuk
6
menjawab tantangan
yang selalu berubah 17
Membantu orang lain
2
belajar
Melaksanakan tugas
9
dengan kualitas terbaik
Harmonis Menghargai setiap
orang apapun latar 5
belakangnya
Suka mendorong orang 8
0
lain
Membangun
lingkungan kerja yang 3
kondusif
Loyal Memegang teguh 9
ideologi Pancasila,
UUD Negara Republik
Indonesia tahun 1945, 4
setia kepada NKRI
serta pemerintah yang
sah
Menjaga nama baik 5
sesama ASN,
pimpinan,instansi dan
negara

57
Menjaga rahasia jabatan
0
dan negara
Adaptif Cepat menyesuaikan
diri menghadapi 3
perubahan
5
Terus berinovasi dan
mengembangkan 2
kreativitas
Bertindak proaktif 0
Kolaboratif Memberi kesempatan
kepada berbagai pihak 4
untuk berkontribusi
Terbuka dalam bekerja
sama menghasilkan 7
nilai tambah 11
Menggerakkan
pemanfaatan berbagai
0
sumber daya untuk
tujuan bersama

TOTAL 79

58
G. JADWAL KEGIATAN

Tabel 3.7. Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Aktualisasi


PELAKSANAAN KEGIATAN
NO KEGIATAN MINGGU MINGGU MINGGU MINGGU
I II III 1V

Konsultasi kepada pimpinan mengenai rancangan


1
aktualisasi

Pengusulan pengadaan alat timbangan digital yang


2.
terstandarisasi dan terkalibrasi

Melakukan konsultasi dengan Ahli Gizi sekaligus


3 Penanggungjawab Posyandu mengenai isu yang akan
diangkat menjadi kegiatan aktualisasi.

Pengumpulan referensi terkait pengukuran antropometri,


4
dan pencegahan stunting.

Pembuatan poster tentang prosedur pengukuran


5
antropometri, dan pencegahan stunting pada anak.

59
Pelaksanaan edukasi tentang cara pengukuran
6 antropometri dan pencegahan stunting kepada Perawat dan
Bidan Petugas KIA dan masyarakat

7 Pelaksanaan Evaluasi Kegiatan


Pelaporan hasil kegiatan berupa testimoni kegiatan kepada
8
pimpinan

60
BAB IV
PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. PENDALAMAN CORE ISSUE


Berikut ini merupakan kegiatan yang diaktualisasikan dari penerapan nilai
dasar BerAKHLAK yang di implementasikan ke dalam 7 (tujuh) kegiatan
aktualisasi, sebagai berikut:
Tabel 4.1 Pendalaman Core Issue Kegiatan 1
Kegiatan 1 Konsultasi Kepada Pimpinan Mengenai Rancangan Aktualisasi
Tanggal 11 Juli 2022
Lampiran 1. Menemui dan melakukan pertemuan dengan pimpinan
(Kepala Puskesmas Antang)
 Hasil dalam pelaksanaan kegiatan

Gambar 4.1 Foto Pertemuan Dengan Pimpinan (dr.


Roslyna Abu Bakar selaku Kepala Puskesmas dan
Mentor)

2. Melakukan konsultasi kepada pimpinan atas rencana


kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan
a. Hasil dalam pelaksanaan kegiatan

61
Gambar 4.2 Foto Konsultasi Kepada Pimpinan Atas Rencana
Kegiatan Aktualisasi Yang Akan Dilaksanakan (dr. Roslyna Abu
Bakar selaku Kepala Puskesmas dan Mentor)

3. Mencatat masukan dan arahan yang diberikan pimpinan untuk


persiapan kegiatan aktualisasi
 Hasil dalam pelaksanaan kegiatan

Gambar 4.3. Notulensi Hasil Konsultasi Dengan Pimpinan

4. Meminta persetujuan pimpinan untuk melaksanakan kegiatan


 Hasil dalam pelaksanaan kegiatan

62
Gambar 4.4 Foto Persiapan Surat Persetujuan Melakukan
Kegiatan Aktualisasi

Gambar 4.5 Surat Persetujuan Melakukan Kegiatan Aktualisasi

1. Tahapan Kegiatan
a. Menemui dan melakukan pertemuan dengan pimpinan
b. Melakukan konsultasi kepada pimpinan atas rencana kegiatan
aktualisasi yang akan dilaksanakan
c. Mencatat masukan dan arahan yang diberikan pimpinan untuk
persiapan kegiatan aktualisasi
d. Meminta persetujuan pimpinan untuk melaksanakan kegiatan
2. Keterkaitan dengan nilai BerAKHLAK
a. Berorientasi Pelayanan
 Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
 Melakukan perbaikan tiada henti
b. Harmonis
 Dengan melakukan pertemuan dengan pimpinan dapat

63
membangun tempat kerja yang kondusif
 Menghormati saran dan masukan yang disampaikan oleh pimpinan
c. Loyal
 Adanya konsultasi dalam melakukan suatu kegiatan
menunjukkan kesetiaan seorang ASN dalam menjaga nama
baik Pimpinan
 Setia kepada pimpinan dalam meminta dukungan di setiap
kegiatan yang akan dilakukan
d. Kolaboratif
 Dalam membuat suatu kegiatan perlu adanya kerjasama dengan
pimpinan
 Terbuka dalam bekerja sama demi mencapai suatu tujuan kegiatan
 Meminta persetujuan kepada pimpinan dalam kegiatan apapapun
merupakan suatu bentuk kerjasama kepada pimpinan

3. Kontribusi terhadap visi dan misi


Dengan melaksanakan persiapan kegiatan dapat mewujudkan visi
“Memberikan Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas.” dan misi
“Meningkatkan mutu pelayanan dengan memberikan pelayanan yang
cepat, tepat, terjangkau, aman dan nyaman yang disesuaikan dengan
prosedur secara bertahap.” dan “Menyiapkan tenaga kesehatan yang
memiliki keterampilan serta dedikasi.”
4. Analisis Dampak
a. Berorientasi Pelayanan
 Dampak positif: Dengan mengamalkan nilai dasar berorientasi
pelayanan yaitu memahami kebutuhan masyarakat dan melakukan
perbaikan tiada henti, pemaparan isu dan solusi yang ditawarkan di
rancangan aktualisasi pada saat konsultasi dengan mentor menjadi
lebih jelas, sehingga diharapkan dapat membantu jalannya kegiatan
 Dampak negatif: Jika nilai dasar berorientasi pelayanan tidak
diterapkan, maka akan tidak aka nada perbaikan pada pelayanan
sehingga kualitas pelayanan tidak akan meningkat dan cenderung
menurun, dalam hal ini kegiatan aktualisasi tidak akan berjalan dengan
baik
b. Harmonis
 Dampak positif: Dengan mengamalkan nilai harmonis, dapat
membangun hubungan yang baik dengan pimpinan, sehingga jika

64
hubungan ini dibina dengan baik, akan terbentuk lingkungan kerja
yang kondusif
 Dampak negatif: Jika nilai dasar harmonis tidak diamalkan, pelayanan
tidak dapat dilakukan dengan maksimal karena lingkungan kerja yang
tidak kondusif
c. Loyal
 Dampak positif: Dengan mengamalkan nilai dasar loyal, yaitu dengan
melakukan konsultasi pada pimpinan mengenai rancangan aktualisasi,
dapat membangun hubungan kepada pimpinan dan sebagai bentuk
kesetiaan ASN terhadap pimpinan.
 Dampak negatif: Jika nilai dasar loyal ini tidak diterapkan, maka akan
kegiatan yang berjalan akan kurang maksimal, karena tidak ada saran
dan masukan dari pimpinan yang lebih berpengalaman, sertia kegiatan
tidak akan mendapatkan persetujuan pimpinan
d. Kolaboratif
 Dampak positif: Dengan mengamalkan nilai dasar kolaboratif,
pelaksanaan kegiatan dapat dimaksimalkan berdasarkan saran dan
masukan yang diberikan oleh pimpinan sebagai bentuk kerja sama
dengan pimpinan demi pelayanan yang berkualitas
 Dampak negatif: Jika nilai dasar kolaboratif tidak diamalkan, kegiatan
tidak dapat dilaksanakan karena kegiatan membutuhkan kerjasama
dengan pimpinan

Tabel 4.2 Pendalaman Core Issue Kegiatan 2


Kegiatan 2 Pengusulan Pengadaan Alat Timbangan Digital yang
Terstandar dan Terkalibrasi
Tanggal 11 Juli 2022
Lampiran 1. Membuat surat pengusulan pengadaan alat pengukur berat
badan berupa timbangan digital
 Hasil dalam pelaksanaan kegiatan

65
Gambar 4.6. Foto Persiapan Surat Pengadaan Alat

Gambar 4.7 . Foto Surat Usulan Pengadaan Alat Timbangan


Digital

2. Melakukan konsultasi kepada pimpinan mengenai usulan


pengadaan alat
 Hasil dalam pelaksanaan kegiatan

66
1. Tahapan Kegiatan

a. Membuat surat pengusulan pengadaan alat pengukur berat badan berupa


timbangan digital
b. Melakukan konsultasi kepada pimpinan mengenai usulan pengadaan alat
c. Mencatat masukan dan arahan yang diberikan pimpinan untuk pengadaan
alat
d. Mengajukan surat usulan kepada pimpinan
2. Keterkaitan dengan nilai BerAKHLAK
a. Berorientasi Pelayanan
 Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
 Melakukan perbaikan tiada henti
b. Harmonis
 Dengan melakukan pertemuan dengan pimpinan dapat
membangun tempat kerja yang kondusif
 Menghormati saran dan masukan yang disampaikan oleh pimpinan
c. Loyal
 Adanya konsultasi dalam melakukan suatu kegiatan
menunjukkan kesetiaan seorang ASN dalam menjaga nama
baik Pimpinan
 Setia kepada pimpinan dalam meminta dukungan di setiap
kegiatan yang akan dilakukan
d. Kolaboratif
 Dalam membuat suatu kegiatan perlu adanya kerjasama dengan
pimpinan
 Terbuka dalam bekerja sama demi mencapai suatu tujuan kegiatan
 Meminta persetujuan kepada pimpinan dalam kegiatan apapapun
merupakan suatu bentuk kerjasama kepada pimpinan

3. Kontribusi terhadap visi dan misi


Dengan melaksanakan persiapan kegiatan dapat mewujudkan visi
“Memberikan Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas.” Dan misi
“Meningkatkan mutu pelayanan dengan memberikan pelayanan yang
cepat, tepat, terjangkau, aman dan nyaman yang disesuaikan dengan
prosedur secara bertahap.” Dan “Menyiapkan tenaga kesehatan yang
memiliki keterampilan serta dedikasi.”
4. Analisis Dampak

67
a. Berorientasi Pelayanan
 Dampak positif: Dengan mengamalkan nilai dasar berorientasi
pelayanan yaitu memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat dan
melakukan perbaikan tiada henti, masalah dalam masyarakat dalam hal
ini kurang optimalnya pengukuran dapat diselesaikan dengan
pengusulan pengadaan alat timbangan digital
 Dampak negatif: Jika nilai dasar berorientasi pelayanan tidak
diterapkan, maka akan tidak aka nada perbaikan pada pelayanan
sehingga kualitas pelayanan tidak akan meningkat dan cenderung
menurun, dan masalah dapat menjadi lebih besar
b. Harmonis
 Dampak positif: Dengan mengamalkan nilai harmonis, dapat
membangun hubungan yang baik dengan pimpinan, sehingga jika
hubungan ini dibina dengan baik, akan terbentuk lingkungan kerja
yang kondusif
 Dampak negatif: Jika nilai dasar harmonis tidak diamalkan, pelayanan
tidak dapat dilakukan dengan maksimal karena lingkungan kerja yang
tidak kondusif
c. Loyal
 Dampak positif: Dengan mengamalkan nilai dasar loyal, yaitu dengan
melakukan konsultasi pada pimpinan mengenai usulan pengadaan alat,
dapat membangun hubungan kepada pimpinan dan sebagai bentuk
kesetiaan ASN terhadap pimpinan.
 Dampak negatif: Jika nilai dasar loyal ini tidak diterapkan, maka akan
kegiatan yang berjalan akan kurang maksimal, karena tidak ada saran
dan masukan dari pimpinan yang lebih berpengalaman, sertia kegiatan
tidak akan mendapatkan persetujuan pimpinan
d. Kolaboratif
 Dampak positif: Dengan mengamalkan nilai dasar kolaboratif,
pengusulan alat dapat dimaksimalkan berdasarkan saran dan masukan
yang diberikan oleh pimpinan
 Dampak negatif: Jika nilai dasar kolaboratif tidak diamalkan, kegiatan
tidak dapat dilaksanakan karena kegiatan membutuhkan kerjasama
dengan pimpinan

68
Tabel 4.3 Pendalaman Core Issue Kegiatan 3
Kegiatan 3 Pelaksanaan Koordinasi dengan Ahli Gizi & PJ MTBS
mengenai isu yang akan diangkat menjadi kegiatan aktualisasi
Tanggal 13-14 Juli 2022
Lampiran 1. Menyampaikan isu yang diangkat serta gagasan pemecahan
isu. (Ahli Gizi Puskesmas Antang & Penanggung jawab MTBS
KIA)
 Hasil dalam pelaksanaan kegiatan

Gambar 4.12. Foto Pertemuan Dengan PJ MTBS KIA Puskesmas


Antang (St. Djamilah, S.ST)

Gambar 4.13. Foto Pertemuan Dengan Ahli Gizi Puskesmas


Antang (Halimah, SKM selaku Ahli Gizi & Koordinator Posyandu
PKM Antang)

2. Meminta arahan dan saran berkaitan dengan kegiatan aktualisasi


yang akan dilaksanakan.

69
 Hasil dalam pelaksanaan kegiatan

Gambar 4.14. Foto Notulensi Kegiatan Konsultasi dengan Ahli


Gizi Puskesmas Antang

70
Gambar 4.15. Foto Notulensi Kegiatan Konsultasi dengan PJ
MTBS Puskesmas Antang

3. Meminta dukungan melaksanakan kegiatan aktualisasi.


 Hasil dalam pelaksanaan kegiatan

Gambar 4.16. Surat Pernyataan Dukungan Ahli Gizi Terhadap

71
Kegiatan

Gambar 4.17. Surat Pernyataan Dukungan PJ MTBS KIA


Terhadap Kegiatan

1. Tahapan Kegiatan

a. Menyampaikan isu yang diangkat serta gagasan pemecahan isu.


b. Meminta arahan dan saran berkaitan dengan kegiatan aktualisasi yang akan
dilaksanakan.
c. Meminta dukungan melaksanakan kegiatan aktualisasi.
2. Keterkaitan dengan nilai BerAKHLAK
a. Berorientasi Pelayanan
 Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
b. Adaptif
 Sebagai seorang ASN harus mampu berinovasi dan mengembangkan
kreatifitas
c. Harmonis
 Menghormati saran dan masukan yang disampaikan oleh rekan kerja
penanggungjawab progran
d. Kolaboratif
 Meminta dukungan kepada rekan kerja sebagia bentuk kerjasama.

3. Kontribusi terhadap visi dan misi


Dengan terlaksananya kegiatan ini, maka sesuai dengan misi
puskesmas yakni “Meningkatkan mutu pelayanan dengan memberikan
pelayanan yang cepat, tepat, terjangkau, aman dan nyaman yang

72
disesuaikan dengan prosedur secara bertahap.”, “Menyiapkan tenaga
kesehatan yang memiliki keterampilan serta dedikasi.”, dan
“Meningkatkan kerja sama lintas sektor dan lintas program.”.
4. Analisis Dampak
a. Berorientasi Pelayanan
 Dampak positif: Dengan mengamalkan nilai dasar berorientasi
pelayanan yaitu memahami kebutuhan masyarakat dan melakukan
perbaikan tiada henti, pemaparan isu dan solusi yang ditawarkan di
rancangan aktualisasi pada saat konsultasi dengan penanggung
jawab program menjadi lebih jelas, sehingga diharapkan dapat
membantu jalannya kegiatan
 Dampak negatif: Jika nilai dasar berorientasi pelayanan tidak
diterapkan, maka akan tidak aka nada perbaikan pada pelayanan
sehingga kualitas pelayanan tidak akan meningkat dan cenderung
menurun
b. Adaptif
 Dampak positif: Dengan mengamalkan nilai dasar adaptif, ASN
dapat terus berinovasi dan menemukan solusi-solusi kreatif dalam
menghadapi isu strategis yang timbul
 Dampak negatif: Jika nilai dasar adaptif tidak diamalkan, maka
ASN tidak akan bisa ikut berkompetisi dan mengikuti
perkembangan isu-isu strategis di lingkungan kerja
c. Harmonis
 Dampak positif: Dengan mengamalkan nilai harmonis, dapat
membangun hubungan yang baik dengan rekan kerja, sehingga jika
hubungan ini dibina dengan baik, akan terbentuk lingkungan kerja
yang kondusif
 Dampak negatif: Jika nilai dasar harmonis tidak diamalkan,
pelayanan tidak dapat dilakukan dengan maksimal karena
lingkungan kerja yang tidak kondusif
d. Kolaboratif
 Dampak positif: Dengan mengamalkan nilai dasar kolaboratif,
pelaksanaan kegiatan dapat dimaksimalkan berdasarkan saran dan
masukan yang diberikan oleh penanggung jawab program.
 Dampak negatif: Jika nilai dasar kolaboratif tidak diamalkan,
kegiatan tidak dapat dilaksanakan karena kegiatan membutuhkan

73
kerjasama dengan rekan kerja

Tabel 4.4 Pendalaman Core Issue Kegiatan 4


Kegiatan 4 Pengumpulan referensi terkait pengukuran antropometri dan
pencegahan stunting
Tanggal 17 Juli 2022
Lampiran 1. Mencari referensi di media sosial dan internet.
 Hasil dalam pelaksanaan kegiatan

Gambar 4.18. Foto Pencarian Referensi

74
Gambar 4.19 Screenshot Hasil Pencarian Referensi

2. Mengumpulkan referensi yang telah di dapatkan


 Hasil dalam pelaksanaan kegiatan

Gambar 4.20. Screenshot Kumpulan Hasil Pencarian Referensi

3. Mencatat hasil pencarian referensi


 Hasil dalam pelaksanaan kegiatan

Gambar 4.21. Screenshot Catatan Hasil Pencarian Referensi

1. Tahapan Kegiatan

a. Mencari referensi di media sosial dan internet


b. Mengumpulkan referensi yang telah di dapatkan

75
c. Mencatat hasil pencarian referensi
2. Keterkaitan dengan nilai BerAKHLAK
a. Kompeten
 Meningkatkan kompetensi dengan terus belajar
 Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
b. Adaptif
 Mampu menggunakan Teknologi Informasi dengan baik

3. Kontribusi terhadap visi dan misi


Dengan terlaksananya kegiatan ini, maka sesuai dengan misi
puskesmas yakni “Menyiapkan tenaga kesehatan yang memiliki
keterampilan serta dedikasi.”
4. Analisis Dampak
a. Kompeten
 Dampak positif: Dengan mengamalkan nilai dasar kompeten, yaitu
dengan terus belajar dan melaksanakan tugas dengan kualitas
terbaik, kualitas ASN akan terus meningkat selama proses belajar
sehingga kualitas pelayanan juga akan ikut meningkat. Dalam
kegiatan ini, pencarian referensi merupakan salah satu proses
pembelajaran.
 Dampak negatif: Jika nilai dasar kompeten tidak diamalkan, ASN
akan kehilangan kesempatan untuk mengembangkan potensi diri
sehingga akan tertinggal dan tidak bisa menyelesaikan masalah-
masalah baru yang timbul
b. Adaptif
 Dampak positif: Dengan mengamalkan nilai dasar adaptif, ASN
dapat terus berinovasi dan menemukan solusi-solusi kreatif dalam
menghadapi isu strategis yang timbul
 Dampak negatif: Jika nilai dasar adaptif tidak diamalkan, maka
ASN tidak akan bisa ikut berkompetisi dan mengikuti
perkembangan isu-isu strategis di lingkungan kerja

Tabel 4.5 Pendalaman Core Issue Kegiatan 5


Kegiatan 5 Pembuatan poster tentang prosedur pengukuran
antropometri, dan pencegahan stunting pada anak
Tanggal 17-22 Juli 2022

76
Lampiran 1. Membuat desain poster
 Hasil dalam pelaksanaan kegiatan

Gambar 4.22. Foto Pembuatan Desain Poster

Gambar 4.23. Hasil Desain Poster

2. Melakukan konsultasi dengan pimpinan mengenai desain dan isi


poster
 Hasil dalam pelaksanaan kegiatan

77
Gambar 4.24. Dokumentasi konsultasi dengan pimpinan
mengenai desain poster

Gambar 4.25. Foto notulensi kegiatan konsultasi dengan


pimpinan

3. Mencetak poster
 Hasil dalam pelaksanaan kegiatan

78
Gambar 4.26. Foto Print Out Poster

1. Tahapan Kegiatan

o Membuat desain poster


o Melakukan konsultasi dengan pimpinan mengenai desain dan isi poster
o Mencetak poster
2. Keterkaitan dengan nilai BerAKHLAK
a. Kompeten
 Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah
b. Adaptif
 Sebagai seorang ASN harus mampu berinovasi dan mengembangkan
kreatifitas
c. Loyal
 Setia kepada pimpinan dalam bentuk meminta dukungan di setiap
kegiatan yang akan dilakukan

3. Kontribusi terhadap visi dan misi


Dengan terlaksananya kegiatan ini, maka sesuai dengan misi
puskesmas yakni “Menyiapkan tenaga kesehatan yang memiliki
keterampilan serta dedikasi.”
4. Analisis Dampak

79
a. Kompeten
 Dampak positif: Dengan mengamalkan nilai dasar kompeten, yaitu
dengan terus belajar dan melaksanakan tugas dengan kualitas
terbaik, kualitas ASN akan terus meningkat selama proses belajar
sehingga kualitas pelayanan juga akan ikut meningkat, dalam hal ini
ASN meningkatkan kompetensinya dengan membuat poster edukasi
 Dampak negatif: Jika nilai dasar kompeten tidak diamalkan, ASN
akan kehilangan kesempatan untuk mengembangkan potensi diri
sehingga akan tertinggal dan tidak bisa menyelesaikan masalah-
masalah baru yang timbul
b. Adaptif
 Dampak positif: Dengan mengamalkan nilai dasar adaptif, ASN
dapat terus berinovasi dan menemukan solusi-solusi kreatif dalam
menghadapi isu strategis yang timbul contohnya seperti pembuatan
poster
 Dampak negatif: Jika nilai dasar adaptif tidak diamalkan, maka
ASN tidak akan bisa ikut berkompetisi dan mengikuti
perkembangan isu-isu strategis di lingkungan kerja
c. Loyal
 Dampak positif: Dengan mengamalkan nilai dasar loyal, yaitu
dengan melakukan konsultasi pada pimpinan mengenai rancangan

Tabel 4.6 Pendalaman Core Issue Kegiatan 6


Kegiatan 6 Pelaksanaan edukasi tentang cara pengukuran antropometri
pada perawat dan bidan petugas KIA di Puskesmas Antang
Tanggal 23 Juli 2022
Lampiran 1. Menyiapkan media informasi
 Hasil dalam pelaksanaan kegiatan

80
Gambar 4.26. Foto Print Out Poster
2. Melakukan komunikasi dan pemberian edukasi pada perawat dan
bidan petugas KIA
 Hasil dalam pelaksanaan kegiatan

Gambar 4.27 Dokumentasi pelaksanaan kegiatan


edukasi pada perawat dan bidan (Reski & Indrawati
selaku Bidan & Petugas KIA)

3. Mengisi absensi petugas yang telah menerima edukasi


 Hasil dalam pelaksanaan kegiatan

81
Gambar 4.28. Foto Daftar Hadir Peserta Edukasi

1. Tahapan Kegiatan

o Menyiapkan media informasi


o Melakukan edukasi dan pemberian informasi pada perawat dan bidan
petugas KIA
o Mengisi absensi petugas yang hadir dan menerima edukasi
2. Keterkaitan dengan nilai BerAKHLAK
a. Kompeten
 Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah
b. Harmonis
 Menghormati saran dan masukan yang disampaikan oleh pimpinan
c. Aktuntabel
 Melaksanakan tugas dengan maksimal

3. Kontribusi terhadap visi dan misi


Dengan terlaksananya kegiatan ini, maka sesuai dengan misi puskesmas
yakni
“Meningkatkan mutu pelayanan dengan memberikan pelayanan yang
cepat, tepat, terjangkau, aman dan nyaman yang disesuaikan dengan prosedur
secara bertahap.”, “Menyiapkan tenaga kesehatan yang memiliki
keterampilan serta dedikasi”, “Meningkatkan kerja sama lintas sektor dan
lintas program”, “Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
4. Analisis Dampak
a. Kompeten
 Dampak positif: Dengan mengamalkan nilai dasar kompeten, yaitu
dengan terus belajar dan melaksanakan tugas dengan kualitas
terbaik, kualitas ASN akan terus meningkat selama proses belajar
sehingga kualitas pelayanan juga akan ikut meningkat, dalam hal ini
ASN meningkatkan kompetensinya dengan sebagai edukator pada
pelaksana pelayanan
 Dampak negatif: Jika nilai dasar kompeten tidak diamalkan, ASN
akan kehilangan kesempatan untuk mengembangkan potensi diri
sehingga akan tertinggal dan tidak bisa menyelesaikan masalah-
masalah baru yang timbul

82
b. Harmonis
 Dampak positif: Dengan mengamalkan nilai harmonis, dapat
membangun hubungan yang baik dengan rekan kerja, sehingga jika
hubungan ini dibina dengan baik, akan terbentuk lingkungan kerja
yang kondusif
 Dampak negatif: Jika nilai dasar harmonis tidak diamalkan,
pelayanan tidak dapat dilakukan dengan maksimal karena
lingkungan kerja yang tidak kondusif
c. Akuntabel
 Dampak positif: Dengan mengamalkan nilai dasar akuntabel yaitu
melakukan tugas dengan jujur, bertanggungjawab, cermat, disiplin
dan berintegritas tinggi, ASN dapat melaksanakan tugas dengan
maksimal dan bertanggungjawab melaksanakan kegiatan sesuai
rancangan yang ada.
 Dampak negatif: Jika nilai dasar akuntabel tidak diamalkan, ASN
tidak melakukan tugasnya dengan baik tanpa rasa
pertanggungjawaban, sehingga pelaksanaan kegiatan tidak
maksimal

Tabel 4.7 Pendalaman Core Issue Kegiatan 7


Kegiatan 7 Pelaksanaan Evaluasi kegiatan
Tanggal 23 – 25 Juli 2022
Lampiran 1. Membuat daftar pertanyaan dalam bentuk pretest dan post-test
 Hasil dalam pelaksanaan kegiatan

83
Gambar 4.29. Daftar pertanyaan pretest post-test
2. Menyebarkan pretest dan post-test pada perawat dan bidan yang
mendapat edukasi
 Hasil dalam pelaksanaan kegiatan

Gambar 4.30 Lembar pretest-post test yang telah terisi


oleh perawat dan bidan

3. Merekapitulasi hasil pretest dan post-test


 Hasil dalam pelaksanaan kegiatan

84
Gambar 4.31. Foto Rekapitulasi Pretest & Post-test

4. Membuat kesimpulan hasil pretest & post-test


 Hasil dalam pelaksanaan kegiatan

Gambar 4.32. Foto Kesimpulan Hasil Pretest & Post-test

5. Melaporkan hasil kegiatan evaluasi kepada mentor

85
Gambar 4.33. Dokumentasi pelaporan hasil kegiatan kepada
mentor (dr. Roslyna Abu Bakar selaku Kepala Puskesmas dan
Mentor)

1. Tahapan Kegiatan

o Menyiapkan media informasi


o Melakukan edukasi dan pemberian informasi pada perawat dan bidan
petugas KIA
o Mengisi absensi petugas yang hadir dan menerima edukasi
2. Keterkaitan dengan nilai BerAKHLAK
a. Harmonis
 Menghormati saran dan masukan yang disampaikan oleh pimpinan
b. Aktuntabel
 Melaksanakan tugas dengan maksimal
c. Kompeten
 Membantu orang lain belajar

3. Kontribusi terhadap visi dan misi


Dengan terlaksananya kegiatan ini, maka sesuai dengan misi puskesmas
yakni
“Meningkatkan mutu pelayanan dengan memberikan pelayanan yang
cepat, tepat, terjangkau, aman dan nyaman yang disesuaikan dengan prosedur
secara bertahap.”, “Menyiapkan tenaga kesehatan yang memiliki
keterampilan serta dedikasi”, “Meningkatkan kerja sama lintas sektor dan
lintas program”, “Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
4. Analisis Dampak

86
a. Harmonis
 Dampak positif: Dengan mengamalkan nilai harmonis, dapat
membangun hubungan yang baik dengan rekan kerja, sehingga jika
hubungan ini dibina dengan baik, akan terbentuk lingkungan kerja
yang kondusif
 Dampak negatif: Jika nilai dasar harmonis tidak diamalkan,
pelayanan tidak dapat dilakukan dengan maksimal karena
lingkungan kerja yang tidak kondusif
b. Akuntabel
 Dampak positif: Dengan mengamalkan nilai dasar akuntabel yaitu
melakukan tugas dengan jujur, bertanggungjawab, cermat, disiplin
dan berintegritas tinggi, ASN dapat melaksanakan tugas dengan
maksimal dan bertanggungjawab melaksanakan kegiatan sesuai
rancangan yang ada.
 Dampak negatif: Jika nilai dasar akuntabel tidak diamalkan, ASN
tidak melakukan tugasnya dengan baik tanpa rasa
pertanggungjawaban, sehingga pelaksanaan kegiatan tidak
maksimal
c. Kompeten
 Dampak positif: dengan mengamalkan nilai dasar kompeten, ASN
dapat membantu rekan kerja untuk mengevaluasi kinerja dan
membantu mereka belajar guna meningkatkan kualitas pelayanan di
UPT Puskesmas Antang
 Dampak negative: Jika nilai dasar kompeten tidak diaalkan, tidak
akan terjadi peningkatan kualitas pelayanan di tempat kerka

Tabel 4.8 Pendalaman Core Issue Kegiatan 8


Kegiatan 8 Pelaporan hasil kegiatan berupa testimoni kegiatan pada
pimpinan
Tanggal 25 Juli – 1 Agustus 2022
Lampiran 1. Menyiapkan materi testimoni
 Hasil dalam pelaksanaan kegiatan

87
Gambar 4.34. Foto catatan materi testimoni
2. Melakukan konsultasi dengan pihak terkait mengenai testimoni
 Hasil dalam pelaksanaan kegiatan

Gambar 4.35 Foto konsultasi dengan Ahli Gizi dan


Penanggungjawab MTBS (Halimah, SKM selaku Ahli
Gizi PKM Antang dan (b) St. Djamilah, S.St selaku

88
penanggungjawab MTBS)

3. Merekam testimoni dari pihak terkait dalam bentuk video


 Hasil dalam pelaksanaan kegiatan

Gambar 4.36. Foto perekaman testimoni oleh Ahli Gizi


dan Penanggungjawab MTBS (Halimah, SKM selaku
Ahli Gizi PKM Antang dan St. Djamilah, S.St selaku
penanggungjawab MTBS)

4. Membuat video gabungan testimoni


 Hasil dalam pelaksanaan kegiatan

89
Gambar 4.37. Foto Penggabungan video testimoni

5. Melaporkan hasil testimoni kepada mentor

Gambar 4.38. Foto pelaporan hasil testimoni kepada pimpinan


(dr. Roslyna Abu Bakar selaku Kepala Puskesmas dan Mentor)

1. Tahapan Kegiatan

o Menyiapkan materi testimoni


o Melakukan konsultasi dengan pihak terkait mengenai materi testimoni
o Merekam testimoni dari pihak terkait
o Membuat video gabungan testimoni
o Melaporkan hasil testimoni kepada mentor
2. Keterkaitan dengan nilai BerAKHLAK

90
a. Harmonis
 Menghormati saran dan masukan yang disampaikan oleh pimpinan
b. Aktuntabel
 Melaksanakan tugas dengan maksimal
c. Kolaboratif
 Dalam membuat suatu kegiatan perlu adanya kerjasama dengan pimpinan
dan rekan kerja
d. Loyal
 Setia kepada pimpinan dalam bentuk meminta dukungan di setiap
kegiatan yang akan dilakukan

3. Kontribusi terhadap visi dan misi


Dengan terlaksananya kegiatan ini, maka sesuai dengan misi puskesmas
yakni
“Meningkatkan mutu pelayanan dengan memberikan pelayanan yang
cepat, tepat, terjangkau, aman dan nyaman yang disesuaikan dengan prosedur
secara bertahap.”
4. Analisis Dampak
a. Harmonis
 Dampak positif: Dengan mengamalkan nilai harmonis, dapat
membangun hubungan yang baik dengan rekan kerja, sehingga jika
hubungan ini dibina dengan baik, akan terbentuk lingkungan kerja
yang kondusif
 Dampak negatif: Jika nilai dasar harmonis tidak diamalkan,
pelayanan tidak dapat dilakukan dengan maksimal karena
lingkungan kerja yang tidak kondusif
b. Akuntabel
 Dampak positif: Dengan mengamalkan nilai dasar akuntabel yaitu
melakukan tugas dengan jujur, bertanggungjawab, cermat, disiplin
dan berintegritas tinggi, ASN dapat melaksanakan tugas dengan
maksimal dan bertanggungjawab melaksanakan kegiatan sesuai
rancangan yang ada, dalam hal ini pertanggungjawaban dibuat
dalam bentu video testimoni
 Dampak negatif: Jika nilai dasar akuntabel tidak diamalkan, ASN
tidak melakukan tugasnya dengan baik tanpa rasa
pertanggungjawaban, sehingga pelaksanaan kegiatan tidak

91
maksimal
c. Kolaboratif
 Dampak positif: Dengan mengamalkan nilai dasar kolaboratif,
pelaksanaan kegiatan dapat dimaksimalkan berdasarkan saran dan
masukan yang diberikan oleh rekan kerja
 Dampak negatif: Jika nilai dasar kolaboratif tidak diamalkan,
kegiatan tidak dapat dilaksanakan karena kegiatan membutuhkan
kerjasama dengan pimpinan
d. Loyal
 Dampak positif: Dengan mengamalkan nilai dasar loyal, yaitu
dengan melakukan konsultasi pada pimpinan mengenai kegiatan
yang telah dilaksanakan, dapat membangun hubungan kepada
pimpinan dan sebagai bentuk kesetiaan ASN terhadap pimpinan.
 Dampak negatif: Jika nilai dasar loyal ini tidak diterapkan, maka
kegiatan yang berjalan akan kurang maksimal, karena tidak ada
saran dan masukan dari pimpinan yang lebih berpengalaman, sertia
kegiatan tidak akan mendapatkan persetujuan pimpinan

B. TANTANGAN DAN CARA PENYELESAIANNYA

Pada pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini dengan judul “Optimalisasi


Pengukuran Antropometri Anak oleh Bidan dan Perawat petugas KIA di Puskesmas
Antang Sebagai Upaya Skrining dan Pencegahan Stunting”, peserta menemukan
beberapa tantangan dan hambatan, yaitu:
1. Sulitnya menemukan waktu untuk melakukan konsultasi dengan pimpinan
dikarenakan jadwal dan waktu pelayanan yang padat.
2. Sulitnya menemukan waktu dengan perawat dan bidan untuk pelaksanaan
kegiatan edukasi dikarenakan banyaknya jadwal pertemuan dan kegiatan di
luar puskesmas.
Dalam menghadapi tantangan dan hambatan tersebut, peserta latsar menerapkan
nilai dasar BerAKHLAK. Solusi yang dilakukan dalam menyelesaikan tantangan

92
tersebut adalah menjalin hubungan hubungan baik dengan pimpinan dan rekan kerja,
sehingga dapat berkolaborasi dalam pembentukan lingkungan kerja kondusif dan
peningkatan kualitas pelayanan.

93
B. CAPAIAN AKTUALISASI

Tabel 4.9 Capaian Aktualisasi

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Waktu Nilai Output Ket.


Pelaksanaa BerAKHLAK
n yang terkait
1. Konsultasi a. Menemui dan melakukan 11 Juli 2022  Berorientasi 1. Terwujudnya persetujuan Tercapai
Kepada pertemuan dengan pimpinan Pelayanan kegiatan oleh Kepala
Pimpinan b. Melakukan konsultasi kepada  Harmonis Puskesmas Antang
Mengenai pimpinan atas rencana kegiatan  Loyal (Tersedianya surat persetujuan
Rancangan  Kolaboratif pelaksanaan serta notulensi
Aktualisasi aktualisasi yang akan kegiatan)
dilaksanakan 2. Tersedianya bukti foto dalam
c. Mencatat masukan dan arahan kegiatan
yang diberikan pimpinan untuk
persiapan kegiatan aktualisasi
d. Meminta persetujuan pimpinan
untuk melaksanakan kegiatan

2. Pengusulan a. Membuat surat pengusulan 11 Juli 2022  Berorientasi 1. Terwujudnya persetujuan Tercapai
Pengadaan pengadaan alat pengukur berat Pelayanan pengadaan alat oleh Kepala
Alat badan berupa timbangan digital  Harmonis Puskesmas Antang
Timbangan b. Melakukan konsultasi kepada  Loyal (Tersedianya surat
Digital yang pimpinan mengenai usulan  Kolaboratif persetujuan pengadaan serta
Terstandar pengadaan alat notulensi kegiatan)
dan c. Mencatat masukan dan arahan 2. Tersedianya bukti foto
Terkalibrasi yang diberikan pimpinan untuk kegiatan
pengadaan alat
d. Mengajukan surat usulan kepada
pimpinan

94
3. Pelaksanaan a. Menyampaikan isu yang diangkat 13-14 Juli  Berorientasi 1. Terwujudnya persetujuan dan Tercapai
Koordinasi serta gagasan pemecahan isu. 2022 Pelayanan dukungan oleh Ahli Gizi dan
dengan Ahli b. Meminta arahan dan saran  Adaptif Penanggung Jawab MTBS
Gizi & PJ berkaitan dengan kegiatan  Harmonis terkait (tersedianya surat
MTBS aktualisasi yang akan  Kolaboratif pernyataan dukungan oleh
mengenai isu dilaksanakan. pihak terkait)
yang akan c. Meminta dukungan melaksanakan 2. Tersedianya bukti foto
diangkat kegiatan aktualisasi. kegiatan
menjadi
kegiatan
aktualisasi
4. Pengumpulan a. Mencari referensi di media sosial 15 Juli 2022  Kompeten 1. Terkumpulnya referensi Tercapai
referensi dan internet  Adaptif terkait pengukuran
terkait b. Mengumpulkan referensi yang antropometri dan pencegahan
pengukuran telah di dapatkan stunting (tersedianya bukti
antropometri c. Mencatat hasil pencarian pengumpulan referensi)
dan referensi 2. Tersedianya dokumentasi
pencegahan referensi yang telah
stunting dikumpulkan
3. Tersedianya catatan tentang
referensi yang telah
dikumpulkan
5. Pembuatan a. Membuat desain poster 15 Juli 2022 1. Tersedianya soft-file desain Tercapai
poster tentang b. Melakukan konsultasi dengan  Kompeten poster
prosedur pimpinan mengenai desain dan isi  Adaptif 2. Tersedianya notulensi berupa
pengukuran poster  Loyal masukan dari pimpinan
antropometri, c. Mencetak poster 3. Tersedianya print out poster
dan 4. Tersedianya dokumentasi
pencegahan kegiatan pembuatan poster
stunting pada
anak
6. Pelaksanaan a. Menyiapkan media informasi 16 Juli 2022  Kompeten 1. Tersedianya poster Tercapai

95
edukasi b. Melakukan edukasi dan  Harmonis 2. Tersedianya dokumentasi
tentang cara pemberian informasi pada  Akuntabel kegiatan edukasi
pengukuran perawat dan bidan petugas KIA 3. Tersedianya daftar hadir
antropometri c. Mengisi absensi petugas yang peserta
pada perawat hadir dan menerima edukasi 4. Tersedianya bukti foto
dan bidan kegiatan
petugas KIA
di Puskesmas
Antang
7. Pelaksanaan a. Menyiapkan media informasi 16 Juli 2022  Harmonis 1. Tersedianya print out pretest Tercapai
Evaluasi b. Melakukan edukasi dan  Akuntabel dan post test
kegiatan pemberian informasi pada  Kompeten 2. Terisinya pretest dan posttest
perawat dan bidan petugas KIA oleh perawat dan bidan
3. Tersedianya print out hasil
c. Mengisi absensi petugas yang
rekapitulasi
hadir dan menerima edukasi
4. Tersedianya kesimpulan
pretest dan posttest
5. Tersedianya laporan evaluasi
kegiatan

8. Pelaporan a. Menyiapkan materi testimoni  Harmonis 1. Tersedianya laporan Tercapai


hasil kegiatan b. Melakukan konsultasi dengan  Akuntabel aktualisasi
berupa pihak terkait mengenai materi  Kolaboratif 2. Tersedianya catatan materi
testimoni testimoni  Loyal testimoni
kegiatan pada 3. Tersedianya notulensi
c. Merekam testimoni dari pihak
pimpinan konsultasi
terkait
4. Tersedianya video testimoni
d. Membuat video gabungan dari masing-masing pihak
testimoni terkait
e. Melaporkan hasil testimoni 5. Tersedianya video testimoni
kepada mentor gabungan

96
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Setelah peserta melakukan pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan III dan melaksanakan proses habituasi di tempat kerja untuk
melaksanakan dan mengimplementasikan rancangan aktualisasi, maka dapat
diambil kesimpulan hasil dari pelaksanaan aktualisasi dengan mengangkat core
issue “Optimalisasi Pengukuran Antropometri oleh Perawat dan Bidan Petugas
KIA di Puskesmas Antang Sebagai Upaya Skrining dan Pencegahan Stunting”,
proses habituasi di satuan kerja mampu melatih dan membentuk pribadi sebagai
Pegawai ASN yang memegang teguh nilai-nilai dasar BerAKHLAK, nilai
Manajemen ASN dan Smart ASN. Selain itu proses habituasi sebagai cara
pembiasaan diri untuk membentuk karakter, mental, dan pola pikir pegawai ASN
sebagai abdi negara dan abdi masyarakat. Dengan melakukan aktualisasi nilai-
nilai dasar ASN (BerAKHLAK dan kedudukan dan peran ASN), pekerjaan yang
saya lakukan menjadi lebih efisien, menghasilkan output yang lebih berkualitas,
terbangunnya hubungan yang lebih baik dengan pimpinan, teman sejawat, rekan
kerja lain dan yang paling utama adalah masyarakat sebagai wujud dari penerapan
peran dan fungsi ASN sebagai pelayan publik. Dalam melaksanakan kegiatan
aktualisasi peserta telah mampu menerapkan nilai-nilai BerAKHLAK dan
kedudukan serta peran PNS dalam NKRI pada 7 (tujuh) kegiatan yang
diaktualisasikan. Adapun gagasan kreatif yang dituangkan dalam bentuk kegiatan
yaitu;

1. Konsultasi Kepada Pimpinan Mengenai Rancangan Aktualisasi

2. Pengusulan Pengadaan Alat Timbangan Digital yang Terstandar dan


Terkalibrasi

3. Pelaksanaan Koordinasi dengan Ahli Gizi & PJ MTBS mengenai isu


yang akan diangkat menjadi kegiatan aktualisasi

4. Pengumpulan referensi terkait pengukuran antropometri dan

97
pencegahan stunting

5. Pembuatan poster tentang prosedur pengukuran antropometri, dan


pencegahan stunting pada anak

6. Pelaksanaan edukasi tentang cara pengukuran antropometri pada


perawat dan bidan petugas KIA di Puskesmas Antang

7. Pelaksanaan Evaluasi kegiatan

8. Pelaporan hasil kegiatan berupa testimoni kegiatan pada pimpinan

Dengan adanya sebuah kegiatan berupa “Optimalisasi Pengukuran


Antropometri oleh Perawat dan Bidan Petugas KIA di Puskesmas Antang Sebagai
Upaya Skrining dan Pencegahan Stunting”, diharapkan akan membantu
terciptanya pelayanan prima dan berkualitas, serta dapat membantu peningkatan
upaya skrining dan pencegahan stunting di wilayah Puskesmas Antang.

B. SARAN
Internalisasi nilai – nilai dasar ASN ( Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif ) serta nilai – nilai
kedudukan dan peran ASN (Manajemen ASN dan Smart ASN ) di Instansi UPT
Puskesmas Antang harus selalu dilakukan secara berkesinambungan dan
berkelanjutan sehingga dapat mewujudkan pelayanan publik secara professional

98
DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, N. D. (2019). Analisis Faktor Resiko Kejadian Stunting Pada Anak


Usia 12–59 Bulan Di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Medical Technology
and Public Health Journal, 3(1), 86–93.
https://doi.org/10.33086/mtphj.v3i1.649

BPJS Kesehatan. 2015. Siaran Pers: Pahami Lebih Dalam Tentang Sistem
Rujukan Berjenjang dan Pola Pembayaran BPJS Kesehatan Ke Faskes.
https://www.bpjs- kesehatan.go.id/bpjs/index.php/unduh/index/ 717.

Depkes, RI 2012. Peraturan Mentri Kesehatan Indonesia

Gilson RL, Crane JS. Scabies. [Updated 2022 May 8]. In: StatPearls [Internet].
Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK544306/

Gunardi, Hartono. (2021) Stunting: Pencegahan, Diagnosis dan Tatalaksana


Terpadu. Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia.

Khafi, M. S. (2017). Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Bagi Penerima Bantuan


Iuran (Pbi) Oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Bpjs) Kota
Yogyakarta Dan Rumah Sakit Umum Daerah (Rsud) Wonosari [Universitas
Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta].Https://Doi.Org/10.1037/00 22-
3514.51.6.1173

Meiriana, Anita (2019). Implementasi Program Pengelolaan Penyakit Kronis


(PROLANIS) Pada Penyakit Hipertensi Di Puskesmas Jetis Kota Yogyakarta.
Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia (JKKI), Vol. 08, 51-58.

99
Wales, Jeremy K.H., Rogol, Alan D., Maarten Wit, Jan. (1996) Color Atlas of
Pediatric Endocrinology and Growth. Page: 2-3.

LAMPIRAN

No. Uraian Barcode


1. Notulensi konsultasi tentang rancangan
aktualisasi dengan Kepala Puskesmas
sekaligus Mentor

2. Surat persetujuan kegiatan oleh Kepala


Puskesmas Antang

3. Notulensi konsultasi tentang usulan


pengadaan alat berupa timbangan digital
dengan Kepala Puskesmas Antang

100
4. Surat pengusulan pengadaan alat timbangan
digital kepada Kepala Puskesmas Antang

5. Surat persetujuan pengadaan alat timbangan


digital oleh Kepala Puskesmas Antang

6. Notulensi kegiatan konsultasi mengenai


rancangan aktualisasi dengan Ahli Gizi
Puskesmas Antang

7. Notulensi kegiatan konsultasi mengenai


rancangan aktualisasi dengan PJ MTBS
Puskesmas Antang

101
8. Surat pernyataan dukungan kegiatan oleh
Ahli Gizi Puskesmas Antang

9. Surat pernyataan dukungan kegiatan oleh PJ


MTBS Puskesmas Antang

10. Screenshot pencarian referensi mengenai


pengukuran antropometri dan pencegahan
stunting

11. Screenshot kumpulan referensi yang telah


didapatkan

102
12. Screenshot catatan rangkuman referensi
yang telah dikumpulkan

13. Soft-file poster pengukuran antropometri

14. Soft-file poster pencegahan stunting

15. Notulensi konsultasi dengan pimpinan


mengenai desain poster

103
16. Daftar hadir kegiatan edukasi

17. Lembar pre-test dan post-test materi edukasi

18. Rekapitulasi hasil pre-test dan post-test

19. Kesimpulan hasil pre-test dan post-test

104
20. Laporan evaluasi kegiatan

21. Catatan materi testimoni kegiatan

22. Notulensi konsultasi mengenai testimoni


kegiatan dengan PJ MTBS

23. Notulensi konsultasi mengenai testimoni


kegiatan dengan Ahli Gizi

105
24. Soft-file video testimoni kegiatan oleh PJ
MTBS

25. Soft-file video testimoni kegiatan oleh Ahli


Gizi

26. Video gabungan testimoni kegiatan

27. Kartu Kontrol Konsultasi Coach

106
28. Kartu Kontrol Konsultasi Mentor

107
42

Anda mungkin juga menyukai