LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR DAN PERAN KEDUDUKAN ASN
Oleh :
KANDA PUJIONO, S.Kep.,Ns
NIP. 19870706201903 1 004
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI
Oleh :
KANDA PUJIONO, S.Kep.,Ns
NIP. 19870706 201903 1 004
COACH MENTOR
ii
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
JalanChairil Anwar No. 8 A PuwatuTlp. 3124061 Fax. 3125905
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS
Oleh :
KANDA PUJIONO, S.Kep.,Ns
NIP. 19930706 201903 1 004
Telah diterima dan diperbaiki sesuai masukan Penguji, Coach dan Mentor
pada Seminar/Evaluasi Pelaksanaan Aktualisasi yang diselenggarakan
Pada tanggal : 11 Juni 2020
Mengetahui :
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA,
iii
KATA PENGANTAR
iv
Penulis sadar bahwa hasil laporan aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karenanya penulis berharap masukan yang membangun dari berbagai pihak
sehingga membuat rancangan laporan ini menjadi lebih baik.
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................................iii
DAFTAR ISI....................................................................................................................IV
DAFTAR TABEL.............................................................................................................V
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................VI
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................................VII
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................................................2
B. Tujuan......................................................................................................................................3
C. Manfaat....................................................................................................................................4
D. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi..........................................................................4
A. Gambaran UmumOrganisasi........................................................................................5
B. Struktur organisasi…………………………………………………………………………...7
C. Nilai-Nilai Dasar ASN.....................................................................................................15
D. Kedudukan dan Peran Asn dalam NKRI................................................................19
E. Penetapan Isu dan Dampaknya.................................................................................22
F. Rancangan Aktualisasi danHabituasi....................................................................23
A. Kendala danAntisipasi....................................................................................................38
B. Hasil Aktualisasi................................................................................................................39
c. Deskripsi kegiatan………………………………………………………………..49
BABIV PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................................................84
B. Saran........................................................................................................................................84
C. Rencana tindak lanjut………………………………………………………………………..85
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................
LAMPIRAN...................................................................................................................
vi
DAFTAR TABEL
7
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal kegiatan aktualisasi
Lampiran 2. Lembar persetujuan aktualisasi
Lampiran 3. Lembar catatan bimbingan mentor
Lampiran 4. Lembar konsultasi pimpinan
Lampiran 4. Lembar konsultasi coach
Lampiran 5. Tabulasi data
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
4
BAB II
RANCANGAN AKTUALISAASI
A. DESKRIPSI ORGANISASI
1. Profil Organisasi
Secara geografis Kabupaten Konawe Kepulauan terletak di sebelah timur
daratan Provinsi Sulawesi Tenggara, berada di dataran Pulau Wawonii dengan ibu Kota
Kabupaten terletak di Langara. Wilayah pemerintahan Kabupaten Konawe Kepulauan
terdiri dari 7 kecamatan dengan jumlah penduduk pada tahun 2016 sebesar 33.707
jiwa dengan jumlah masyarakat miskin sebanyak 20.539 jiwa atau 64% dari total
penduduk.
6
Adapun Bagan struktur organisasi RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan sebagai
berikut :
HONOR/
NO KUALIFIKASI PENDIDIKAN PNS JUMLAH
KONTRAK
I TenagaMedis
1 Dokter Umum 3 4 7
2 Dokter Spesialis Bedah - - -
3 Dokter Spesialis PenyakitDalam - - -
4 Dokter Spesialis Kes.Anak - - -
7
5 Dokter Spesialis Obgyn - - -
6 Dokter Spes THT - - -
7 Dokter Spes Anastesi - - -
7 Dokter Gigi 1 - 1
Sub Total 4 4 8
II TenagaKeperawatan
1 PerawatProfesional(Ners) 23 9 32
2 SarjanaKeperawatan - 2 2
3 PerawatVokasi (D3/D4) 4 23 27
4 PerawatKesehatan Gigi
6 2 8
(AMKG)
5 Bidan(D3/D4) 6 19 25
6 Fisioterapis - 1 1
Sub Total 39 56 95
III TenagaKefarmasian
1 Apoteker 4 1 5
2 S1Farmasi 1 1 2
3 D3Farmasi - 5 5
Sub Total 5 7 12
IV TenagaKesehatanMasyarakat
1 S2KesehatanMasyarakat - - -
2 S1KesehatanMasyarakat 9 2 11
Sub Total 11 2 11
V TenagaGizi
1 S1Gizi - - -
2 D3Gizi 4 2 6
3 TenagaGizi lainnya - - -
Sub Total 4 2 6
VII TenagaPenunjangMedis
1 Radiografer 2 - 2
2 Elektromedis 1 - 1
8
3 Analis Kesehatan 5 1 6
4 Sanitarian 3 1 4
5 Perekam Medis 4 - 4
Sub Total 15 2 17
IX SarjanaMuda/SarjanaNonKesehatan
1 S1Komputer - 1 1
2 D1Komputer - - -
3 D3Lainnya - - -
Sub Total - 1 3
X SLTA/SLTP/SD
1 SMASederajat 1 16 17
2 SLTPSederajat - 6 6
Sub Total 1 22 23
JUMLAHTOTAL 79 96 175
Sumber:DataPrimer perJanuariTahun2020
9
13 Ruang IGD 1ruangan
14 Ruang JagaDokter 1ruangan
15 Ruang JagaPerawat 1ruangan
16 Ruang JagaBidan 1ruangan
17 Ruang Apotek 1ruangan
18 Ruang Instalasi Gizi 1ruangan
19 Ruang Laboratorium 1ruangan
20 Ruang Radiologi 1ruangan
Sumber: DataPrimerperJanuariTahun2018
Tabel 2.3 Fasilitas Tempat Tidur (TT) Rumah Sakit Kabupaten Konawe
Kepulauan
Jenis Jumlah Anggaran
RawatInapKeperawatan 25Buah DAK
RawatInapKebidanan 5Buah DAK
RawatInap Anak 4Buah DAK
Sumber: DataPrimer Tahun2018.
Tabel2.4FasilitasKendaraanOperasional RSUDKabupaten
KonaweKepulauan sebagai berikut:
Jenis Jumlah Tahun
MobilAmbulance 2Unit 2016–2017
Mobil Jenazah 1Unit 2017
KendaraanRoda4(OperasionalDirektur) 1Unit 2016- 2017
KendaanRoda4(OperasionalDokter) - -
KondaraanRoda2(OperasionalStaf) 8Unit 2016- 2017
Sumber: DataPrimer Tahun2018.
10
3) Tupoksi organisasi
Berdasarkan Undang Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
pasal 5 menyatakan bahwa Rumah Sakit mempunyai fungsi yaitu :
a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan
sesuai dengan standar pelayanan Rumah Sakit;
b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui
pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga
sesuai kebutuhan medis;
c. Penyelenggaraan Pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia
dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian
pelayanan kesehatan;
d. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan
teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan
kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang
kesehatan.
Tupoksi Direktur
1) Direktur mempunyai tugas pokok memimpin pelaksanaan tugas
membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di
bidang pelayanan kesehatan
2) Penjabaran Tugas Pokok Direktur, sebagai berikut :
a) Melaksanakan kebijakan teknis di bidang pelayanan kesehatan;
b) Menyusun rencana, program kerja, kegiatan, laporan kinerja dan
pertanggungjawaban pelaksanaaan tugas;
c) Memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Rumah Sakit
Umum Daerah tipe C;
d) Memberi saran, pendapat dan pertimbangan kepada atasan;
e) Mendistribusikan tugas, memberikan petunjuk dan arahan kepada
bawahan;
f) Menyelenggarakan pelayanan medis;
g) Menyelenggarakan pelayanan penunjang medis dan non medis;
h) Menyelenggarakan pelayanan dan asuhan keperawatan;
i) Menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan;
j) Melakukan monitoring dan evaluasi kinerja Rumah Sakit Umum
Daerah Tipe C;
11
k) Membina, mengawasi dan menilai kinerja bawahan termasuk
memberikan penilaian terhadap Sasaran Kinerja Pegawai (SKP).
l) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.
3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Direktur menyelenggarakan fungsi :
a) Perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan kesehatan;
b) Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di
bidang pelayanan kesehatan;
c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pelayanan kesehatan;
d) Penyelenggaraan pelayanan medis dan pelayanan penunjang medis
dan non medis;
e) Penyelenggaraan pelayanan dan asuhan keperawatan;
f) Penyelenggraan pelayanan rujukan
g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
12
f) Melaksanakan koordinasi dan menyusun semua kebutuhan
pelayanan medis;
g) Melaksanakan dan pemantauan penggunaan fasilitas kegiatan
pelayanan medis;
h) Melaksanakan kegiatan promosi kesehatan;
i) Melaksanakan pelayanan asuhan keperawatan dan kebidanan;
j) Mengawasi dan mengendalikan penerimaan pasien pada instalasi
yang langsung menangani pasien;
k) Mengawasi dan mengendalikan pemulangan pasien;
l) Melakukan monitoring dan evaluasi Kinerja Seksi Pelayanan Medik
Keperawatan dan Rujukan;
m) Membina, mengawasi dan menilai kinerja bawahan termasuk
memberikan penilaian terhadap Sasaran Kerja Pegawai (SKP); dan
n) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.
3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Seksi pelayanan Medik, Keperawatan dan Rujukan menyelenggarakan
fungsi :
a) Pengelolaan kebutuhan pelayanan medis;
b) Pelaksanaan asuhan keperawatan dan kebidanan;
c) Penilaian dan pengendalian mutu pelayanan;
d) Pelaksanaan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan kesehatan;
e) Pemantauan penggunaan fasilitas kegiatan pelayanan medis;
f) Pengawasan dan pengendalian penerimaan serta pemulangan pasien
Tugas Pokok dan Fungsi Perawat
Uraian tugas dan fungsi sebagai perawat ahli pertama menurut
Peraturan Menteri pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia nomor 25 tahun 2014 tentang jabatan
fungsional perawat dan Angka kreditnya sebagai berikut:
13
7. Merumuskan tujuan keperawatan pada individu dalam rangka menyusun
rencana tindakan keperawatan;
8. Merumuskan tujuan keperawatan pada keluarga dalam rangka menyusun
rencana tindakan keperawatan;
9. Menetapkan tindakan keperawatan pada individu dalam rangka menyusun
rencana tindakan keperawatan;
10. Menetapkan tindakan keperawatan pada keluarga dalam rangka menyusun
rencana tindakan keperawatan;
11. Melakukan stimulasi tumbuh kembang pada individu dalam rangka
melakukan upaya promotif;
12. Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu dalam rangka
melakukan upaya promotif;
13. Melaksanakan case finding / deteksi dini / penemuan kasus baru pada
individu dalam rangka melakukan upaya promotif;
14. Melakukan suport kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu;
15. Melakukan pendidikan kesehatan pada individu pasien;
16. Mengajarkan keluarga untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarganya;
17. Mengajarkan teknik kontrol infeksi pada keluarga dengan penyakit menular;
18. Melakukan pendidikan kesehatan pada kelompok;
19. Melakukan peningkatan / penguatan kemampuan sukarelawan dalam
meningkatkan masalah kesehatan masyarakat dalam rangka melakukan
upaya promotif;
20. Melakukan pendidikan kesehatan pada masyarakat;
21. Melakukan manajemen inkontinen urinedalam rangka pemenuhan kebutuhan
eliminasi;
22. Melakukan manajemen inkontinen faecaldalam rangka pemenuhan
keburtuhan eliminasi;
23. Melakukan upaya membuat pasien tidur;
24. Melakukan relaksasi psikologis;
25. Melakukan tatakelola keperawatan perlindungan terhadap pasien dengan
resiko trauma / injury;
26. Melakukan manajemen febrile neutropeniI;
27. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan;
28. Memfasilitasi pasien dalam pemenuhan kebutuhan spiritual dalam rangka
tindakan keperawatan yang berkaitan dengan ibadah;
29. Melakukan pendampingan pada pasien menjelang ajal (dying care);
30. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman;
14
31. Mengambil sampel darah melalui arteri, pulmonari arteri, cvp dalam rangka
tindakan keperawatan spesifik terkait kasus dan kondisi pasien;
32. Merawat pasien dengan WSD;
33. Memantau pemberian elektrolit konsentrasi tinggi;
34. Melakukan resusitasi bayi baru lahir;
35. Melakukan tata kelola keperawatan pada pasien dengan kemoterapi (pre,
intra, post);
36. Melakukan perawatan luka kanker;
37. Melakukan penatalaksanaan ekstravasasi;
38. Melakukan rehabilitasi mental spiritual pada individu;
39. Melakukan perawatan lanjutan pasca hospitalisasi / bencana dalam rangka
melakukan upaya rehabilitatif pada keluarga;
40. Memberikan perawatan pada pasien menjelang ajal sampai meninggal;
41. Memberikan dukungan dalam proses kehilangan, berduka dan kematian;
42. Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala;
43. Melakukan evaluasai tindakan keperawatan pada individu;
44. Memodifikasi rencana asuhan keperawatan;
45. Melakukan dokumentasi perencanaan keperawatan;
46. Melakukan dokumentasi pelaksanaan tindakan keperawatan;
47. Melakukan dokumentasi evaluasi keperawatan;
48. Menyusun rencana kegiatan individu perawat;
49. Melakukan preseptorship dan mentorship;
50. Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan
sebagai ketua tim / perawat primer;
51. Melaksanakan kegiatan bantuan / partisipasi;
52. Melaksanakan tugas lapangan di bidang kesehatan;
53. Melaksanakan penanggulangan penyakit / wabah tertentu;
54. Melakukan supervisi lapangan
B. NILAI –NILAI DASAR PROFESI ASN
Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk memiliki nilai-nilai dasar sebagai
seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi dan
tugasnya sebagai ASN. Adapun nilai-nilai dasar yang dimaksud adalah
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi
(ANEKA).
Berdasarkan dari kelima nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika publik komitmen mutu dan Anti korupsi yang harus di tanamkan kepada
setiap ASN maka perlu di ketahui indikator-indikator dari kelima kata tersebut,
yaitu:
15
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kata yang sering kali kita dengar, tetapi tidak mudah
untuk dipahami. Akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau
tanggung jawab. Responsibiltas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab,
sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus
dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok, atau
instansi untuk memenuhi tang gung jawab yang menjadi amanah.
Menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, adapun indikator nilainya, yaitu
1. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana
pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan
lingkungannya. Pimpinan mempromosikan lingkungan yang
akuntabel dapat dilakukan dengan memberikan contoh pada orang
lain (lead by example) .
2. Transparansi
Transparansi memiliki tujuan mendorong komunikasi yang lebih
besar dan kerjasama antara kelompok internal dan eksternal,
memberikan perlindungan terhadap pengaruh yang tidak
seharusnya dan korupsi dalam pengambilan keputusan.
3. Integritas
Integritas menjadikan suatu kewajiban untuk menjunjung tinggi dan
mematuhi semua hukum yang berlaku. Dengan adanya integritas
institusi, dapat memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada
publik dan atau stakeholders.
4. Tanggungjawab (Responsibilitas)
Responsibilitas institusi dan responsibilitas perseorangan
memberikan kewajiban bagi setiap individu dan lembaga bahwa
ada suatu konsekuensi dari setiap tindakan yang telah dilakukan
karena adanya tuntutan untuk bertanggung jawab atas keputusan
yang telah dibuat.
5. Keadilan
Keadilan adalah landasan utama dari akuntabilitas. Keadilan harus
dipelihara dan dipromosikan oleh pemimpin pada lingkungan
organisasinya. Oleh sebab itu, ketidakadilan harus dihindari karena
dapat menghancurkan kepercayaan dan kredibilitas organisasi yang
mengakibatkan kinerja akan menjadi tidak optimal
6. Kepercayaan
Rasa keadilan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan itu
yang akan melahirkan akuntabilitas.
7. Keseimbangan
Pencapaian akuntabilitas dalam lingkungan kerja, diperlukan adanya
keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan
dan kapasitas. Selain itu, adanya harapan dalam mewujudkan
kinerja yang baik juga harus disertai dengan keseimbangan
kapasitas sumber daya dan keahlian (skill) yang dimiliki.
16
8. Kejelasan
Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan, peran
dan tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan
organisasi, dan sistem pelaporan kinerja baik individu maupun
organisasi.
9. Konsistensi
Konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten
dari sebuah kebijakan, prosedur, sumber daya akan memiliki
konsekuensi terhadap tercapainya lingkungan kerja yang tidak
akuntabel, akibat melemahnya komitmen dan kredibilitas anggota
organisasi.
(Sumber: Akuntabilitas, Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara, 2015)
2. Nasionalisme
Nasionalisme secara politis merupakan manifestasi kesadaran nasional
yang mnegandung cita-cita dan pendorong bagi suatu bangsa, baik untuk
merebut kemerdekaan atau membangun dirinya maupun lingkungan
masyarakat. Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain
sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai beraikan bangsa yang
satu dengan bangsa yang lain. Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan
pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan
sekaligus menghormati bangsa lain.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang
diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan persatuan
kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela
berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa
Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri;
mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama
manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai sesama
manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.
(Sumber: Nasionalisme, Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan
III, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara, 2015).
3. Etika Publik
Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus
dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral
mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang
seharusnya dilakukan. Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik
adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk,
benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan
publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang
ASN, yakni sebagai berikut :
1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Pancasila;
2. Setia dalam mempertahankan UUD 1945;
17
3. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak memihak;
4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
5. Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
7. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerja publik;
8. Memiliki kemampuan menjalankan kebijakan pemerintah;
9. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
14. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.
(Sumber: Etika Publik, Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III,
Jakarta : Lembaga Administrasi Negara, 2015).
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara lain
:
1. Efektif, yaitu berhasil guna dapat mencapai hasil sesuai dengan
target;
2. Efisien, yaitu berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai
hasil tanpa menimbulkan pemborosan;
3. Inovasi, yaitu penemuan sesuatu yang baru atau mengandung
kebaruan;
4. Berorientasi mutu, yaitu ukuran baik buruk yang dipersepsi individu
terhadapt produk atau jasa.
(Sumber: Komitmen Mutu, Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara, 2015).
5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruption yang artinya kerusakan,
kebobrokan, dan kebusukan. Dalam bahasa Yunani Corruptio perbuatan yang
tidak baik, buruk, curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari
kesucian, melanggar norma-norma agama, material, mental, dan umum.
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma–norma
dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau
masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.
Indikator yang ada pada nilai dasar anti korupsi meliputi :
1. Mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang
sehingga menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain.
Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak
yang tidak bertanggung jawab demi mencapai keuntungan sesaat;
18
2. Kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka tercapainya target
dari suatu pekerjaan. Jika target dapat tercapai, peluang untuk korupsi
secara materiil maupun non materiil (waktu) menjadi lebih kecil;
3. Berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan atau pihak yang
berwenang jika mengetahui ada pegawai yang melakukan kesalahan;
4. Disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan undang-undung
yang mengatur;
5. Peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang dirasakan
orang lain;
6. Jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran (dharma);
7. Tanggung jawab yaitu berani dalam menanggung resiko atas apa yang
kita kerjakan dalam bentuk apapun;
8. Sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan iklas
terhadap apa yang telah ada dan diberikan oleh Tuhan kepada kita;
9. Adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan
maupun perbuatan saat memutuskan peristiwa yang terjadi.
C. NILAI –NILAI DASAR KEDUDUKAN DAN PERAN PNS DALAM NKRI
19
14. Kesejahteraan
(Sumber : Manajemen ASN, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Jakarta :
Lembaga Administrasi Negara, 2017).
2. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah segala
bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di pusat
dan daerah dan dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa baik
dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan
prima adalah:
1. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat
pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
2. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai
penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga
negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan
publik yang diselenggarakan tersebut.
3. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar
dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya terkait dengan
bentuk dan jenis pelayanan publik yang mereka butuhkan, mekanisme
penyelenggaraan layanan, jam pelayanan, prosedur, dan biaya
penyelenggaraan pelayanan.
4. Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh
dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara yang lain atas
dasar perbedaan identitas warga negara.
5. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus
memenuhi berbagai persyaratan dan membayar fee untuk memperoleh
layanan yang mereka butuhkan harus diterapkan prinsip mudah dan
murah. Hal ini perlu ditekankan karena pelayanan publik yang
diselenggarakan oleh pemerintah tidak dimaksudkan untuk mencari
keuntungan melainkan untuk memenuhi mandat konstitusi.
6. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuan-
tujuan yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut
dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit,
dan biaya yang murah.
7. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat
dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan
dapat dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait dengan biaya dan
20
persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk mendapatkan
layanan tersebut.
8. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat.
Pertanggungjawaban di sini tidak hanya secara formal kepada atasan
akan tetapi yang lebih penting harus dipertanggungjawabkan secara
terbuka kepada masyarakat luas melalui media publik.
9. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat
melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan
bagi kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat
(Sumber: Pelayanan Publik, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara, 2017).
3. Whole Of Govemment
Whole of government (WoG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari
keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna
mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan
pelayanan publik.
Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan perbedaan kategori
hubungan antara kelembagaan yang terlibat sebagai berikut:
21
D. IDENTIFIKASI ISU DAN ANALISIS DAMPAKNYA
1. Identifikasi isu
Dalam pengamatan di tempat kerja penulis mengangkat 3 isu yang tejadi
dilingkungan RSUD Kab.Konawe Kepulauan :
Dampak yang bisa terjadi apabila isu “Kurangnya pengetahuan keluarga pasien
dan pengunjung tentang bahaya asap rokok dilingkungan Rumah Sakit,tidak
segera dituntaskan maka akan menyebabkan semakin leluasanya para
pengunjung dan keluarga pasien untuk melakukan tindakan merokok ,hal
tersebut menyebabkan rumah sakit yang seharusnya bebas dari polusi udara
yang menyebabkan pasien yang sedang dirawat dirumah sakit semakin
terancam kesehatannya bhkannya semakin sehat tetapi semakin memburuk
kondisinya ,terutama pasien dengan gangguan pernafasan
22
E. Rancangan Kegiatan
Tabel 2.4 Rancangan Kegiatan
25
3. Menata ruang 1.meminta 1.Mendapatkan saranA kuntabilitas : alat dan bahan
yang akan saran kepada tentang alat dan yang digunakan dapat
dijadikan area pimpinan dan bahan apa saja dipertanggung jawabkan
pojok rokok penggunaannya
mentor yang akan
tentang alat digunakan untuk Nasionalisme :
dan bahan membuat pojok menyiapkan alat dan bahan
yang akan rokok dengan semangat yang
digunakan tinggi
Etika Publik : alat dan bahan
yang digunakan mudah
didapatkan dan ramah
lingkungan
Komitmen Mutu : alat yang
digunakan mudah
didapatkan dan ramah
lingkungan
Anti Korupsi : menggunakan
alat dan bahan sesuai
dengan kebutuhan
26
3.membuat poster Akuntabilitas : penulis
area merokok membuat penunjuk arah
secara mandiri
Nasionalisme : meminta
bantuan pada rekan kerja
Etika publik : penempatan
arah penunjuk area merokok
mudah dilihat pengunjung
rumah sakit
Komitmen mutu :alat dan
bahan yang digunakan mudah
didapatkan dan tidak mudah
rusak
Anti korupsi : dibuat
menggunakan bahan yang
mudah ditemukan
dilingkungan sekitar rumah
sakit.
Nasionalisme : Saling
menghargai
Etika Publik : Konsultasi
dilakukan dengan sikap yang
sopan dan santun.
Komitmen Mutu: Memahami
arahan dari pimpinan
Anti Korupsi: konsultasi
dilakukan dengan tidak
mengganggu
waktu kerja.
27
4. Melakukan 1. Meminta 1. Keluarga pasien Akuntabilitas : Konsultasi
Edukasi kepada persetujuan dnpengunjungme dilakukan dengan penuh
pengunjung dan pengunjung nyetujuitentang tanggung jawab sebagai wujud
keluarga pasien rumah sakit edukasiyang akan
kejelasan , dalam melakukan
dan keluarga dilakukan
pasien untuk rencana edukasi, dan tujuan
bersedia serta alasan yang benar dan
dilakukan tepat.
edukasi Nasionalisme : saling
menghormati
Etika Publik : meminta
2. Melakukan persetujuan dilakukan dengan
2. Meningkatkan
edukasi sikap yang sopan dan santun.
kesadaran
kepada Komitmen Mutu : edukasi
keluarga pasien
keluarga dilakukan atas kepentingan
dan keluarga
pasien bersama
pasien tentang
danpengunjun Anti Korupsi : konsultasi
bahaya asap
g dilakukan tepat waktu.
rokok
3. Kolaborasi 3. Memudahkan
dengan rekan dalam
kerja tentang melaksanakan
pengaplikasia kegiatan
n pojok rokok
28
5. Melakukan 1. Membuat 1. Untuk Akuntabilitas:
evaluasi kuesioner mengetahui bertanggungjawab terhadap
kegiatan
tingkat kegiatan yang telah di lakukan
pengetahuan Nasionalisme: menyampaikan
keluarga hasil kegiatan dengan penuh
pasien dan semangat
pengunjung Etika Publik: bersikap sopan dan
santun
Komitmen Mutu: bersungguh
sungguh dalam melaporkan hasi
kegiatan
2. Berkonsult 2. Untuk
asi dengan mengetahui
pimpinan apakah isi
dan kuisioner
mentor sudah sesuai
tentang dengana yang
kuesioner diharapkan
4. Melakukan 4. Mengetahui
tabulasi tingkat
data keberhasilan
edukasi
29
BAB III
CAPAIAN AKTUALISASI
A. KENDALA DAN ANTISIPASI
Tabel 3.1 Kendala dan antisipasi
No. Kegiatan Kendala Antisipasi
30
3. Menata ruang Pada kegiatan ini kendala Meminjam kepada
area pojok rokok yang dijumpai mungkin penduduk sekitar yang
tidaklah terlalu berarti mempunyai alat alat
hanya kurangnya tersebut dan
persediaan alat tukang memanfaatkan bahan
seperti: gergaji yang tersedia disekitar
kayu,parang,palu-palu,dan lingkungan rumah sakit
kayu.
31
A. HASIL KEGIATAN
Konstribusi
Kegiatan Tahap Kegiatan Output pertahapan Keterkaitan substansi mata pelajaran Terhadap Visi Dan
Kegiatan Misi Organisasi
1.Melakukan 1. Menghadap 1. Mendapat Akuntabilitas: konsultasi dilaksanakan Dengan melaksanakan
konsultasi pimpinan persetujuan dengan penuh kejujuran. kegiatan ini maka akan
kepada untuk pimpinan Nasionalisme: konsultasi dengan mentor menunjang
pimpinan menjelaskan dengan penuh kesungguhan. tercapainya misi
Etika publik :Konsultasi dengan sikap sopan Rumah Sakit yaitu
maksud dan
Komitmen Mutu konsultassi tidak “menjadi rumah
tujuan mengganggu jam kerja sakit yang
aktualisasi Anti korupsi : menjelaskan semua kegiatan berkualitas dan
secara transparansi menjadi
kepercayaan publik
2. Meminta 2. Mendapat Akuntabilitas :mematuhi semua arahan di kab. Konawe
persetujuan persetujuan dari sebagai tanggung jawab. Kepulauan
pimpinan/men Pimpinan/mento Nasionalisme : berkomunikasi dengan
tor r menggunakan bahasa indonesia yang baik
Etika publik : mendengarkan arahan dengan
penuh santun.
Komitmen Mutu : mendengarkan dengan
sabar dan aktif
Anti korupsi :konsultasi dengan
memperhatikan waktu yang efisien.
32
3. Mendapat 3. Diperolehnya Akuntabilitas : Konsultasi dilakukan dengan
persetujuan persetujuan penuh tanggung jawab sebagai wujud
pimpinan dan tentang rencana kejelasan wewenang antara pimpinan dan
mentor kegiatan, saran
bawahan, dalam melakukan rencana, dan
tentang dan masukan dari
pembuatan pimpinan tujuan serta alasan yang benar dan tepat.
pojik rokok Nasionalisme : Saling menghargai dan tidak
diskriminatif saat melakukan koordinasi
dengan pimpinan
Etika Publik : Koordinasi dilakukan dengan
sikap yang sopan dan santun.
Komitmen Mutu: Memahami arahan dari
pimpinan.
Anti Korupsi:: konsultasi dilakukan dengan
tidak mengganggu kerja dan waktu kinerja
33
2. Membuat 1.Berkoordinasi 1.mendapat Akuntabilitas: Konsultasi dilakukan dengan Dengan melaksanakan
pojok rokok dengan persetujuan dari rasa tanggungjawab agar memperoleh kegiatan ini akan
pimpinan pimpinan dan kejelasan tentang kegiatan yang akan menujang terhadap
mentor visi an misi rumah
tentang dilaksanakan.
sakit yaitu
pembuatan Nasionalisme: saat konsultasi, menggunakan “mewujudkan tata
pojok rokok bahasa yang mudah dipahami. kelola rumah sakit
Etika Publik: konsultasi dilakukan dengan yang profesional,
sopan santun. intergritas, beretika
Komitmen Mutu: Memahami arahan yang dan akuntabel”
diberikan oleh pimpinan
Anti Korupsi: konsultasi dilakukan dengan
jujur dan tanggap
34
3.Membersihkan 3.Lokasi pembuatan Akuntabilitas: membersihkan lokasi dengan
lokasi yang pojok rokok telah rasa penuh tanggung jawab
akan
bersih dan siap b. Nasionalisme: Membersikan lokasi dengan
dimodifikasi
menjadi area digunakan rasa semangat yang tinggi.
pojok rokok c. Etika Publik: dilakukan dengan tulus
d. Komitmen Mutu: membersihkan lokasi
sampai benar-benar bersih dari sampah dan
rumput rumput.
e. Anti Korupsi: dilakukan dengan sikap jujur
dan sungguh sungguh dan tepat waktu
35
3. Menata 1.meminta saran 1.Mendapatkan Akuntabilitas: alat dan bahan yang digunakan Dengan melaksanakan
ruang yang kepada saran tentang alat dapat dipertanggung jawabkan penggunaannya kegiatan ini maka akan
akan pimpinan dan dan bahan apa saja b. Nasionalisme: menyiapkan alat dan bahan menunjang
dijadikan dengan semangat yang tinggi tercapainya misi dan
mentor tentang yang akan
pojok rokok c. Etika Publik: alat dan bahan yang digunakan misi Rumah Sakit
alat dan bahan digunakan untuk yaitu :
yang akan membuat pojok mudah didapatkan dan ramah lingkungan
digunakan rokok d.Komitmen Mutu : alat yang digunakan “menyediakan
mudah didapatkan dan ramah lingkungan sumber daya
e. Anti Korupsi: menggunakan alat dan bahan manusia kesehatan
sesuai dengan kebutuhan yang berkompetensi
dan profesional di
2. membuat 2. tersedianya alat Akuntabilitas: Menyiapkan spanduk dengan bidangnya
poster Area dan bahan teliti dan tanggungjawab
merokok pembuatan area Nasionalisme: menggunakan bahasa
merokok serta indonesia yang mudah dipahami
poster siap
digunakan Etika Publik: Dikerjakan dengan tulus dan
tidak diskriminatif
Komitmen Mutu: spanduk dibuat secara
efektik dan efisien
Anti Korupsi: Dilakukan secara tepat dan
jujur.
36
3. Memasang 3. Tersedianya Akuntabilitas : penulis membuat penunjuk
poster dan penunjuk arah arah secara mandiri
menata ruang area merokok Nasionalisme : meminta bantuan pada rekan
pojok rokok kerja
Etika publik : penempatan arah penunjuk area
merokok mudah dilihat pengunjung rumah
sakit
Komitmen mutu :alat dan bahan yang
digunakan mudah didapatkan dan tidak mudah
rusak
Anti korupsi : dibuat menggunakan bahan
yang mudah ditemukan dilingkungan sekitar
rumah sakit.
37
4.Melakukan 1. Meminta izin 1. Adanya izin dari Akuntabilitas : Konsultasi dilakukan dengan
edukasi pada pada keluarga keluarga pasien penuh tanggung jawab
keluarga pasien dan dan pengunjung Nasionalisme : Saling menghargai antara
pasien dan pengunjung
petugas dan pengunjung rumah sakit
pengunjung bahwa akan
dilakukan Etika Publik : Konsultasi dilakukan dengan
edukasi sikap yang sopan dan santun.
Komitmen Mutu: dilakukan untuk
kepentingan bersama
Anti Korupsi:edukasi dilakukan dengan tepat
2. Melakukan 2. Menambah waktu
edukasi pada wawasan
pengunjung keluarga pasien
rumah sakit dan pengunjung
dan keluarga tentang bahaya
pasien asap rokok
3. Berkolaborasi 3. Memudahkanpen
dengan rekan capaian hasil
kerja lain kegiatan yang
tentang diharapkan
pengaplikasia
n pojok rokok
38
5.Evaluasi 1. Membuat 1. Mengetahui
kegiatan kuesioner tingkat
edukasi pengetahuan
pengunjung
2. Konsultasi 2. Mengetahui
pada apakah isi
pimpinan dari
dan kuesioner
mentor sudah sesuai
mengenai
isi
kuesioner
3. Membagi 3. Untuk diisi
kuesioner dan
pada mengetahui
pengunjun hasil dari
g dan edukasi
keluarga
pasien
4. Melakukan
4. Mengetahui
tabulasi
angka
data
keberhasilan
kegiatan
39
C. Deskripsi kegiatan
Berdasarkan hasil aktualisasi yang telah dilaksanakan sejak tanggal 06 Maret
2020 s/d 12 Maret 2020 di RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan yang terdiri dari 5
kegiatan, dengan rincian kegiatan disertai pembuktian kegiatan sebagai berikut:
40
Uraian kegiatan yang dilaksanakan.
1. Menghadap pada pimpinan/mentor untuk meminta izin serta
menjelaskan maksud dan tujuan aktualisasi.
Kegiatan pertama adalah Menghadap pimpinan/mentor guna menjelaskan
maksud dan tujuan serta memperoleh izin dan dukungan atas kegiatan yang
akan dilaksanakan di lingkungan RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan
sasaran habituasi.Semua tahapan kegiatan ini terlaksana 100%sesuai
waktu yang telah direncanakan.
Dukungan serta arahan dari pimpinan/ mentor merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari suksesnya kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan oleh
peserta latsar untuk mengaktualisasikan seluruh nilai-nilai dasar yang harus
dimiliki oleh Aparatur Sipil Negara yang terangkum dalam akronim ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi).
Kegiatan pertama dilakukan adalah menghadap pimpinan/mentor Kegiatan
pertama dimulai dengan tahapan berkonsultasi dengan pimpinan/mentor.
Tahapan ini dilaksanakan di Ruangan kepala Rumah Sakit pada rabu
11Maret 2020 dan juga menghadap mentor di ruang kerja mentor pada rabu,
11Maret 2020. Untuk menyampaikan maksud dan tujuan aktualisasi. Dalam
pelaksanaan konsultasi, penulis menjelaskan dengan penuh kejujuran
(Akuntabilitas), kesungguhan terhadap aktualisasi yang akan dilakukan
(Nasionalisme), menghadap pimpinandengan sikap sopan( Etika publik)
guna memperoleh output yakni saran arahan serta izin persetujan. Penulis
melakukankonsultasi dengan memperhatikan kesediaan waktu tanpa
mengganggu jam kerja pimpinan (komitmen mutu) serta menjelaskan
semua kegiatan secara transparans (Anti Korupsi ) sebagai faktor untuk
utama dalam mencapai hasil aktualisasi yang optima
Gambar 3.1 Menghadap pimpinan/mentor
Keterangan gambar :
Peserta latsar menghadap kepada pimpinan untuk mendapat persetujuan
Dan lokasi pojok rokok
41
Keterangan gambar
Peserta latsar menghadap kepada mentor untuk memperoleh persetujuan
42
Gambar 3.2 Meminta persetujuan pimpinan/mentor
Keterangan gambar
Peserta latsar menghadap kepada pimpinan/mentor untuk
memperoleh persetujuan
43
3. Mendapat persetujuan dari pimpinan dan mentor
44
Analisis Dampak
Jika saya tidak berkonsultasi kepada pimpinan dengan tidak sopan
santun dan tidak menunjukan sikap tanggung jawab serta kesungguhan
terhadap kegiatan yang akan saya lakukan, maka kemungkinan pimpinan tidak
akan nyaman dengan kedatangan saya dan beliau tidak akan mengetahui
kegiatan yang akan saya laksanakan serta terjadi kesalapahaman karena tidak
ada komunikasi dan interaksi yang terjadi.
45
Kegiatan 2 : Melaksanakan kegiatan pembuatan pojok rokok
Judul kegiatan no.4 Melaksanakan kegiatan pembuatan pojok
rokok
Tanggal pelaksanaan
Kegiatan 12-13 maret 2020
46
Uraian kegiatan yang dilaksanakan.
1. Meminta izin pada atasan tentang penyuluhan yang akan dilakukan.
Dalam melakukan kegiatan, peserta latsar harus menunjukan sikap
tanggung jawab terhadap edukasi yang akan dilakukan pada pimpinanan
(Akuntabilitas). Mendengarkan arahan dengan penuh kesungguhan
(Nasionalisme) setiap arahan dan petunjuk dari pimpinan agar kegiatan
terlaksana dengan baik dan maksimal. Dalam melakukan
konsultasi,peserta latsar menunjukan sikap penuh kesopanan dan rasa
hormat (Etika Publik) dengan tujuan agar terjalin komunikasi yang baik
dan sebagai sikap bawahan terhadap pimpinan, serta menunjukan sikap
jujur terhadap sosialisasi yang akan dilaksanakan (Komitmen Mutu) agar
kedepannya tidak menimbulkan hambatan terhadap pelaksanaan
kegiatan. Konsultasi dilakukan dengan tidak mengganggu waktu kerja
(Anti Korupsi).
Dokumentasi
Gambat 3.4 Meminta izin pada pimpinan
Keterangan gambar :
Peserta latsar meminta izin pada pimpinan
47
2. Mensurvey tempat yang akan dijadikan lokasi pojok rokok
Selama melakukan koordinasi dengan pimpinan dan mentor, peserta
latsar melakukan dengan rasa tanggung jawab ( Akuntabilitas ) sebagai
upaya agar memperoleh kejelasan tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan, dalam berkonsultasi menggunakan bahasa yangmudah
dipahami ( Nasionalisme ) agar maksud dan tujuan tersampaikan dengan
jelas. Tetap mengedepankan sikap Sopan santun( Etika Publik ) pada
pimpinan agar tercipta suasana yang nyaman. Peserta berusaha
memahami arahan (Komitemen Mutu ) yang diberikan agar aktualisasi
tercapai dengan baik. Konsultasi dilakukan dengan jujur dan tanggap(
Anti Korupsi ).
Gambat 3.5 survey lokasi pojok rokok
Keterangan gambar :
Lokasi yang akan dibuat pojok rokok
48
3. Membersihkan lokasi yang akan dijadikan area pojok rokok
Pada tahap ini peserta latsar membersihkan lokasi area pojok rokok
dengan rasa tanggung jawab (Akuntabilitas).Membersihkan lokasi area
pojok rokok dengan semangat yang tinggi (Nasionalisme) agar aktualisasi
dapat berjalan dengan baik dan terarah,peserta membersihkan lokasi
pojok rokok dengan tulus ( Etika publik) membersihkan lokasi area pojok
rokok sampe benar benar bersih dari sampah sampah dan rumput
(Komitmen mutu) yang bisa membuat nyaman dan melancarkan proses
habituasi tersebut. Dilakukan sesuai jadwal yang direncanakan (Anti
Korupsi )sesuai saran dan arahan yang disampaikan pimpinan
Dokumentasi
Gambar. 3.6 membersihkan area pojok rokok
Keterangan gambar
Membersihkan area yang akan dibuat pojok rokok
49
Analisis Dampak
Jika saya tidak membersihkan area pojok rokok maka akan mengganggu
kegiatan pembuatan pojok rokok karena lokasi yang kotor dan banyak
rumput serta kegiatan tidak akan berjalan secara maksimal
A. Kedudukan dan Peran ASN
Konsultasi, koordinasi dan sinergitas dengan mentor (WoG) sebagai wujud
optimalisasi kualitas mutu dalam melaksanakan tugas dan kerjasama yang
optimal.
B. Konstribusi Visi dan Misi Organisasi
Dengan melaksanakan kegiatan ini akan menujang terhadap visi dan misi
rumah sakit yaitu “mewujudkan tata kelola rumah sakit yang
profesional, intergritas, beretika dan akuntabel”
C. Analisis Manfaat
Dengan melakukan koordinasi memberikan kejelasan terhadap wewenang
atasan/ penanggung jawab ruangan memberikan persetujuan terhadap
kegiatan aktualisasi dengan memberikan arahan yang berguna bagi
petugas kesehatan, pasien maupun pengunjung.
50
Kegiatan 3 : Menata ruang area pojok rokok
Judul kegiatan no.3 Menata ruang pojok rokok
Tanggal pelaksanaan
Kegiatan 16-23 maret - 2020
51
Dokumentasi
Gambar. 3.7 menyiapkan alat dan bahan
Keterangan gambar
Menyiapkan alat dan bahan
Analisis Dampak
Jika alat dan bahan tidak disiapkan kemungkinan besar kegiatan
membuat poster,menata ruang akan sangat terkendala dikarenakan kurang
lengkapnya alat dan bahan.
52
(Nasionalisme) sebagai wujud kerjasama dan gotong royong antara
sesama pelayan kesehatan, (Etika Publik).
Dengan tujuan kegitan ini adalah untuk kemajuan instansi yang lebih baik
(Komitmen Mutu) . meminta bantuan rekan kerja dan tidak mengganggu
aktivitas bekerja (Anti Korupsi)
Dokumentasi
Gambar. 3.8 membuat poster area merokok
Keterangan gambar
Membuat poster area merokok
53
Analisis Dampak
Jika saya tidak membuat poster area merokok kemungkinan keluarga
pasien tidak mengetahui bahwa area tersebut digunakan untuk area tempat
merokok,sehingga kegiatan pembuatan pojok rokok ini tidak berjalan sesuai
dengan yang direncanakan
3. Memasang poster dan menata ruang area merokok
Dalam rencanapemasangan poster perlu menunjukan sikap intergitas
terhadap kepatuhan jadwal yang ditentukan (akuntabilitas) agar
pelaksanaan kegiatan terarah dan efisien.pemasangan poster ini dilakukan
dengan cara meminta bantuan rekan kerja untuk melakukan kegiatan ini
(Nasionalisme). Melakukan dengan mengedepankan sikap menghargai
dan sopan satun antara rekan kerja (Etika Publik). Dengan jadwal yang
ditentukan menunjukan efektifitas
dap waktu (Komitmen Mutu) tanpa menghambat kegiatan pelayanan
yang lain serta jadwal pemasangan poster yang jelas merupakan wujud
kedisiplinan dari (Anti Korupsi)
Dokumentasi
Gambar. 3.9 memasang poster area merokok
Keterangan gambar
54
Memasang poster area merokok
Analisis Dampak
Jika saya tidak memasang poster area merokok kemungkinan keluarga
pasien tidak mengetahui bahwa area tersebut digunakan untuk area tempat
merokok,sehingga kegiatan pembuatan pojok rokok ini tidak berjalan sesuai
dengan yang direncanakan
Dokumentasi
Gambar. 3.10 menata ruang area merokok
55
Keterangan gambar :
Peserta latsar menata ruang area merokok
Analisis Dampak
Apabila apabila base cam tersebut tidak dimodifikasi dan ditata
sedemikian rupa maka para pengunjung rumah sakit belum tahu
sebenarnya tempat tersebut berfungsi sebagai bangunan apa,dengan
memasang poster ,maka semua orang tahu bahwa tempat tersebut adalah
area tempat merokok.
A. Kedudukan dan Peran ASN
Kegiatan ini dilakukan denganantusias(passionate),caraterbaik(progressive), dan
penuh kesabaran (patience) sebagai wujudsinergitasdenganlintasprogram,
pimpinan,danmentor(WoG) agar optimalisasi kualitas mutu hasil pelayan public
dan kerjasamayangoptimaltercapai.
B. Konstribusi Visi dan Misi Organisasi
Dengan melaksanakan kegiatan ini maka akan menunjang tercapainya misi dan
misi Rumah Sakit yaitu
“menyediakan sumber daya manusia kesehatan yang berkompetensi dan
profesional di bidangnya.”
C. Analisis Manfaat
Dibuatnya petunjuk arah area merokok ini memudahkan keluarga
pasien,pengunjung,untuk mengetahui area mana yang bisa digunakan untuk
merokok,sehingga kegiatan merokok diarea rumah akit dapat diminimalisir.
56
Kegiatan 4 : Mengedukasi pengunjung dan keluarga pasien
Judul kegiatan no.3 Edukasi keluarga pasien dan pengunjung
Tanggal pelaksanaan
Kegiatan 24-27 maret 2020
Dokumentas
Gambar . 3.11 meminta persetujuan edukasi
57
2. Melakukan edukasi pada keluarga pasien dan pengunjung
Dalam melakukan edukasi dilakukan dengan serius dan penuh tanggung
jawab (akuntabilitas) agar pelaksanaan kegiatan terarah dan efisien
edukasi ini dilakukan dengan sungguh sungguh dan
semangat(Nasionalisme). Melakukan dengan mengedepankan sikap
menghargai dan sopan satun kepada keluarga pasien(Etika Publik).
Dengan jadwal yang ditentukan menunjukan efektifitas
dap waktu (Komitmen Mutu) tanpa menghambat kegiatan pelayanan
yang lain serta jadwal edukasi dilakukan saat ada pasien baru dengan
sikap disiplin (Anti Korupsi)
Keterangan gambar :
Edukasi kepada keluarga pasien baru masuk tentang bahaya asap rokok
dan lokasi untuk merokok
Analisis Dampak
Apabila kegiatan ini dilakukan kepada keluarga pasien yang baru masuk
,pengunjung yang baru datang ,peluang keberhasilan kegiatan ini semakin
besar karena mengingatkan kepada para pengunjung tentang bahaya asap
rokok.pada kegiatan edukasi ini juga dijelaskan area rumah sakit tidak
diperbolehkan membawa rokok dan merokok,dan menjelaskan bahwa
dilingkungan luar rumah sakit telah dibangun sebuah lokasi untuk
merokok,sehingga apabila keluarga pasien mau merokok tinggal
diarahkan kelokasi tersebut.
58
3. Berkolaborasi /berkoordinasi dengan rekan sejawat lain tentang
pengaplikasian pojok rokok
Dengan melakukan kolaborasi, peserta latsar sudah menunjukan sikap
tanggung jawab (Akuntabilitas) .kolaborasi dilakukan dengan rasa
semangat yang tinggi(Nasionalisme), dan selama memberikan informasi
tetap mengedepankan sikap sopan santun agar kegiatan tersebut
terlaksana dengan baik (Etika Publik).
kolaborasi dilakukan dengan efisien dan efektifitas serta berinovasi dalam
menyampaikan tujuan dan kesepakatan demi kepentingan bersama
(Komitmen Mutu). Dilakukan tidak mengganggu jam pekerjaan dan tepat
waktu (Anti Korupsi).
Dokumentasi
Gambar 3.13 Melakukan kegiatan kolaborasi
59
Keterangan gambar :
Berkolaborasi dengan rekan kerja tentang pengaplikasian pojok rokok
Dokumentasi
Gambar 3.14 Melakukan kegiatan kolaborasi
60
Keterangan gambar :
Hasil Berkolaborasi dengan rekan kerja tentang pengaplikasian pojokrokok
Dokumentasi
Gambar 3.15 Mengarahkan kearea pojok rokok
61
Keterangan gambar :
Mengarahkan pengunjung yang sedang merokok dilingkungan rumah sakit ke area
pojok rokok
62
Analisis Dampak
Apabila kegiatan kolaborasi tidak dilakukan maka kegiatan ini tidak akan
terlaksana dengan baik apabila dikrjakan secara indifidu,dan
mendapatkan hasil yang kurang maksimal
A. Kedudukan dan Peran ASN
Kolaborasi dilakukan dengan antusias (passionate), cara terbaik
(progressive), proaktif, dan penuh kesabaran (patience) sebagai wujud
sinergritas dengan lintas program, pimpinan dan mentor (WoG) agar
memberikan kualitas mutu pelayanan yang baik, dan mudah dipahami,
sehingga target yang diharapkan dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi
dapat tercapai secara optimal.
B. Konstribusi Visi dan Misi Organisasi
Dengan melaksanakan kegiatan ini maka akan menunjang tercapainya visi
dan misi Rumah Sakit yaitu
“menyelenggarakan pendidikan ,pelatihan dan penelitian kesehatan
yang bermutu dan beretika untuk menunjang pelayanan”.
C. Analisis Manfaat
Kegiatan kolaborasi yang dilakukan secara langsung akan memberikan
efek penilaian positif terhadap kinerja petugas rumah sakit dalam
meningkatkan pemahaman dan derajat kesehatan masyarakat dimulai
dari hal sederhana seperti larangan merokok dilingkungan rumah sakit.
63
Kegiatan 5 : Mengevaluasi kegiatan
Judul kegiatan no.5 Evaluasi kegiatan
Tanggal pelaksanaan
Kegiatan 01-08 April 2020
Daftar Lampiran Bukti 1. Dokumentasi kuesioner edukasi
Kegiatan/Evidence 2. Dokumentasi koordinasi dengan pimpinan
3. Membagikan kuesioner pada pengunjung
4. Tabulasi data kuesioner
64
Dokumentasi
Gambar 3.15 membuat kuesioner
65
Keterangan gambar :
Membuat kuesioner edukasi
Analisis Dampak
Apabila tidak membuat kuesioner maka monitoring keberhasilan tentang
kegiatan yang akan dilakukan sangat sulit dilakukan karena tidak ada data
pembanding apakah pengunjung sudah mengetahui bahaya asap rokok atau
belul
66
2.Konsultasi dengan pimpinan /mentor mengenai kuesioner
Dalam melakukan kegiatan, peserta latsar harus menunjukan sikap tanggung
jawab terhadap edukasi yang akan dilakukan pada pimpinanan
(Akuntabilitas). Mendengarkan arahan dengan penuh kesungguhan
(Nasionalisme) setiap arahan dan petunjuk dari pimpinan agar kegiatan
terlaksana dengan baik dan maksimal. Dalam melakukan konsultasi,peserta
latsar menunjukan sikap penuh kesopanan dan rasa hormat (Etika Publik)
dengan tujuan agar terjalin komunikasi yang baik dan sebagai sikap
bawahan terhadap pimpinan, serta menunjukan sikap jujur terhadap
sosialisasi yang akan dilaksanakan (Komitmen Mutu) agar kedepannya
tidak menimbulkan hambatan terhadap pelaksanaan kegiatan. Konsultasi
dilakukan dengan tidak mengganggu waktu kerja (Anti Korupsi).
Dokumentasi
Gambar 3.16 berkonsultasi dengan pimpinan mengenai kuesioner
Keterangan gambar :
Konsultasi dengan pimpinan mengenai kuesioner
67
Analisis Dampak
Apabila tidak berkonsultasi dengan pimpinan atau mentor maka kita tidak
bisa mendapat masukan dan saran agar kuesioner yang dibagikan
berkualitas dan sistematis
68
1.2.3. PENGENDALIAN KEGIATAN AKTUALISASI
Pengendalian Kegiatan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS
(KETERKAITAN NILAI DASAR DENGAN KEGIATAN)
No Nama Tahapan Output/Hasil Kontribusi Output / Hasil Kontribusi Penguatan Nilai
. Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Terhadap Penguatan Output/Hasil Organisasi
NDS Kegiatan Terhadap
VISI / MISI
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan 1.Menghadap Adanya Akuntabilitas Dengan
konsultasi pimpinan untuk persetujuan dari melaksanakan
Kegiatan ini mengandung sikap
pimpinan/ menjelaskan maksud pimpinan/ kegiatan ini maka
penuh kejujuran pada pimpinan
mentor dan tujuan mentor terhadap akan menunjang
terhadap kegiatan yang akan
aktualisasi kegiatan tercapainya misi
dilaksanakan
aktualisasi Rumah Sakit yaitu
2. Meminta Nasionalisme “menjadi rumah
habituasi
persetujuan Kegiatan konsultasi ini sakit yang
pimpinan/mentor dilakukan dengan penuh berkualitas dan
kesungguhan menjadi
3. Medapat Etika Publik kepercayaan
persetujuan publik di kab.
Kegiatan ini dilakukan dengan
pimpinan /mentor Konawe Kepulauan
sikap sopan pada pimpinan /
mentor
Komitmen Mutu
Mendengarkan dengan sabar
dan aktif setiap saran dan
arahan.
Anti Korupsi
69
Kegiatan ini dilaksanakan
dengan tidak mengganggu jam
kerja antara pimpinan dan
bawahan.
70
3 Menata 1.menyiapkan alat Tersedianya alat Akuntabilitas Dengan
ruang dan dan bahan yang dan bahan dan melaksanakan
Dalam kegiatan ini, alat dan
yang akan digunakan poster siap kegiatan ini maka
bahan disiapkan dengan penuh
digunakan digunakan akan menunjang
2.membuat poster teliti dan penuh tanggung jawab
pembuatan tercapainya misi dan
area merokok Nasionalisme
area pojok misi Rumah Sakit
3. Memasang poster Dalam kegiatan ini yaitu
rokok
dan menata ruangan menggunakan bahasa Indonesia “menyediakan
yang mudah dipahami sumber daya
Etika Publik manusia kesehatan
Kegiatan ini dilakukan dengan yang
tulus dan tidak diskriminatif berkompetensi dan
Komitmen Mutu profesional di
bidangnya
Alat dan bahan disiapkant
secara efektif dan efisien
Anti Korupsi
Kegiatan ini dilakukan secara
tepat dan jujur.
71
4 Melakukan 1.Meminta izin 1. Mendapat per Akuntabilitas Dengan
edukasi persetujuan untuk setujuan dari melaksanakan
Edukasi dilakukan dengan
pada dilakukan edukasi kegiatan ini maka
mentor penuh tanggungjawab &
keluarga akan menunjang
2. Menambah konsisten
pasien dan 2. Melakukan tercapainya visi dan
edukasi pada wawasan Nasionalisme misi Rumah Sakit
pengunjung
keluarga pasien dan pengetahuan Kegiatan ini dilakukan dengan yaitu
pengunjung pengunjung dasar kepentingan bersama, “menyediakan
3. Memudahkan sebagai media pengingat dan peralatan, fasilitas
3. berkolabora pengetahuan dan sarana
pencapaian
dengan rekan prasarana yang
aktualsasi tentang hasil kegiatan Etika Publik
aman dan
pengapliksian area yang Dalam edukasi menggunakan mutakhir”.
pojok rokok diharapkan bahasa yang sopan
Komitmen Mutu
Kegiatan ini dirancang dengan
unsur inovatif
Anti Korupsi
Menepaati waktu yang telah
ditentukan
72
5 Evaluasi 1. Membuat 1.mendapat
kegiatan kuisioner masukan dan Akuntabilitas
saran dari Evaluasi ini kegiatan sebagai
2. Berkonsultasi pimpinan dan bentuk dengan tanggung jawab
kepada mentor terhadap kegiatan yang telah
pimpinan dan dilakukan
mentor
Nasionalisme
Dilakukan dengan semangat
3. Membagikan
tinggi agak kegiatan selanjutnya
kuisioner
lebih baik
4. Melakukan Etika Publik
tabulasi data Meminta kritik dan saran
tentang kegiatan yang telah
dilakukan kepada pimpinan
dengan bahasa yang ssopan
Komitmen Mutu
Kegiatan ini dilakukan untuk
73
menilai sejauh mana
keberhasilan kegiatan ini
Anti Korupsi
Menyampaikan hasil kegiatan
ini dengan tepat waktu,dan
tidak mengganggu jam kerja.
74
STRATEGI PEMBIMBINGAN OLEH MENTOR
75
STRATEGI PEMBIMBINGAN OLEH COACH
2.
3.
4.
76
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pelaksanaan seluruh kegiatan aktualisasi “OPTIMALISASI
KAWASAN BEBAS ASAP ROKOK DALAM MENINGKATKAN
PENGETAHUAN KELUARGA PASIEN/PENGUNJUNG TENTANG BAHAYA
ASAP ROKOK DILINGKUNGAN RSUD KAB.KONAWE KEPULAUAN"
makapenulis dapat menarik kesimpulan antara lain :
1. Dalam kegiataan pembuatan pojok rokok ini saya sebagai peserta
aktualisasi bukannya mengajak para pengunjung untuk merokok dengan
memfasilitasi area merokok tetapi ,saya mengantisipasi bahwa
pengunjung tersebut tidak merokok kembali setelah kami beri himbauan
untuk tidak merokok diarea rumah sakit tersebut,dan yakin saja ketika
saya tidak memberi himbauan untuk tidak merokok mungkin saat itu juga
pengunjung tersebut langsung mematikan rokok..disaat para petugas
sedang sibuk dan lengah disitulah pasti orang tersebut mengulang kembali
kegiatan merokok.Disinilah peran pojok rokok menurut saya sebagai’
hukuman’’ setelah 2 hari dilakukan evaluasi masih ada saja masyarakat
yang merokok diarea rumah sakit tetapi tidak se intens sebelum ada
kegiatan pojok rokok.
B. Saran
Adapun saran dari penulis dalam rancangan aktualisasi ini adalah :
Adapun saran saya yaitu mungkin pihak pemerintah ,lebih spesifik
pemerintah daerah lebih mempertegas aturan- aturan tentang larangan
merokok bukan hanya peraturan tertulis saja tetapi mungkin bisa pidana
ataupun denda agar memberikan efek jera mengingat merubah kebiasaan
merokok ditempat vital sangat sulit untuk merubahnya dengan hanya
melalui himbauan saja tentunya akan sulit .sehingga perlu ketegasan tentang
hal ini agar apa yang diinginkan masyarakat Indonesia yang sehat dan bebas
polusi bisa terlaksana.,dengan menyediakan area merokok secara tidak
langsung membantu menyelamatkan rumah sakit dari ancaman asap rokok.
77
C. Rencana tindak lanjut
Rencana tindak lanjut kegiatan ini mungkin pihak rumah sakit dalam hal
ini Direktur RSUD bisa memberi kan masukan apakah kegiatan pojok rokok
kedepannya tetap dilanjutkan ,atau ada inovasi lain mengatasi masalah
kebiasaan merokok dilingkungan rumah sakit . oleh sebab itu saya sebagai
peserta aktualisasi hanya menerima instruksi dari pimpinan tentang hal-hal
yang akan dilanjutkan .
78
DAFTAR PUSTAKA
88
LAMPIRAN
RANCAN AN AKTUALISASI
1.PROFILLEMBAGA
A Nama Satuan Kerja RSUD KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN
B Visi Organisasi Menjadi Rumah Sakit Yang Berkualitas Dan Menjadi Kepercayaan Publik Di
Kabupaten Konawe Kepulauan
C Misi Organisasasi a. Mewujudkan pelayanan yang berkualitas dan terakreditasi dengan
mengutamakan keselamatan pasien serta kepuasan pelanggan.
b. Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan dan penelitian kesehatan yang bermutu
dan beretika untuk menunjang pelayanan.
c. Menyediakan Sumber Daya Manusia Kesehatan yang berkompetensi dan
profesional dibidangnya.
d. Menyediakan peralatan, fasilitas dan sarana prasarana yang aman dan mutakhir.
e. Mewujudkan tata kelola rumah sakit yang profesional, integritas, beretika dan
akuntabel.
D Nilai-nilaiOrganisasi -
89
StrukturOrganisasipadaSatuanKerja
E (Lampiran dalam bentuk bagan)
RSUD Kelas D Kabupaten Konawe Kepulauan mempunyai tugas pelayanan kesehatan
F Tugas Satuan Kerja secara berdayaguna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan
(kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu
dengan upaya promotif dan preventif dan pelayanan rujukan kesehatan, pelayanan
rawat inap serta penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, penelitian dan
pengembangan bidang kesehatan
Tugas Unit/Atasan Merencanakan dan melaksanakan kegiatan ketata usaha meliputi urusan Kepegawaian,
G Langsung/Mentor keuangan perlengkapan, tata usaha dan umum serta memberikan layanan administratif
kepada semua unsur di lingkungan RSUD Kab. Konawe Kepulauan sesuai pedoman,
petunjuk dan kebijakan, kelancaran pelaksanaan tugas.
H Rincian Tugas dan Fungsi dan atauTugas Tugas Tambahan :
Tambahan,dan atau Kegiatan Inisiatif 1) Membuat pojok rokok/area kawasan merokok
Sendiri dengan Persetujuan Atasan
90
2. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN ALTERNATIF
SOLUSI
91
3. RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI SESUAI NILAI-NILAI DASAR PNS
NILAI DASAR
YANG AKAN DIAKTUALISASIKAN DALAM
KEGIATAN
NO KEGIATAN:
YANGAKAN
AKUNTABILITAS,NASIONALISME,ETIKA
DILAKUKAN
PUBLIK,KOMITMEN MUTU,ANTIKORUPSI
1. AKUNTABILITAS
Kegiatan ini dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab
2. NASIONALISME
Kegiatan ini mengandung hormat-menghormati antara
atasan dan bawahan
Melakukan Konsultasi 3. ETIKA PUBLIK
kepada pimpinan RSUD Kegiatan ini mengandung nilai sopan santun dan hormat
kab.Konawe kepulauan kepada pimpinan
1
dan mentor untuk 4.KOMITMEN MUTU
mendapat persetujuan Inovasi adalah bentuk komitmen mutu
5.ANTI KORUPSI
Berkerja dengan jujur sehingga dapat mengefisienkan
biaya
1. AKUNTABILITAS,
Transparansi informasi terwujud dalam kegiatan ini
2. NASIONALISME,
Kegiatan ini bermaksud untuk kepentingan bersama &
bekerja sama
3. ETIKA PUBLIK,
2 Membuat pojok rokok Kegiatan ini mengandung nilai sopan santun dan hormat
kepada pimpinan
4. KOMITMEN MUTU
Dalam kegiatan ini dapat meningkatkan efektif dan efisiensi
kerja
4. ANTI KORUPSI
Kepedulian menjadi point penting dalam kegiatan ini
92
1. AKUNTABILITAS,
Salah satu bentuk pertanggungjawaban yaitu sosialisasi
Kegiatan ini mengutamakan kepentingan publik
2. NASIONALISME,
Kegiatan ini bermaksud untuk kepentingan bersama
3. ETIKA PUBLIK,
Menata ruang pojok Kegiatan ini mengandung nilai sopan santun dan hormat
3
rokok kepada pimpinan
4.KOMITMEN MUTU
Inovasi adalah bentuk komitmen mutu
5.ANTI KORUPSI,
Hadir tepat waktu merupakan salah satu buktinya
1 AKUNTABILITAS,
Transparansi informasi terwujud dalam kegiatan ini
2.NASIONALISME,
Kegiatan ini bermaksud untuk kepentingan bersama &
bekerja sama
3.ETIKA PUBLIK,
Evaluasi kegiatan
4 Kegiatan ini mengandung nilai sopan santun dan hormat
kepada pimpinan
4.KOMITMEN MUTU
Dalam kegiatan ini dapat meningkatkan efektif dan efisiensi
kerja
5.ANTI KORUPSI
Hadir tepat waktu merupakan salah satu buktinya
Kendari, 11 Juni 2020
Menyetujui:
Mentor Peserta Diklat
93
JADWAL PELAKSANAANAKTUALISASI
“OPTIMALISASI KAWASAN BEBAS ASAP OKOK DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN KELUARGA PASIEN DAN PENGUNJUNG TENTANG
BAHAYA ASAP ROKOK DILINGKUNGAN RSUD.KAB.KONAWE KEPULAUAN”
NamaPeserta : KANDA PUJIONO, S.kep, Ns
UnitKerja : RSUD KabupatenKonaweKepulauan
Waktu :Jumat, 06 Maret 2020 – Minggu, 12 April 2020
94
c.Membersihkan
area yang akan
dijadikan pojok
rokok
Maret April
No Kegiatan TahapKegiatan
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9
3 Memasang a.mengumpulkan
poster dan alat dan bahan
menata ruang
area pojok b.Membuat poster
rokok area merokok
c.Memasang
poster dan menata
ruang area pojok
rokok
4 Edukasi pada
a. a.Meminta izin
pengunjung pada pengunjung
dan keluarga bahwa akan
pasien
dilaksanakan
edukasi
b. melakukan
edukasi pada
pengunjung dan
keluarga pasien
95
c.. Kolaborasi
dengan rekan
kerja tentang
pengaplikasian
pojok rokok
1.membuat
Evaluasi
5 kuesioner
kegiatan
2.konsultasi pada
pipminan dan
mentor
3,Membagikan
kuesioner pada
pengunjung dan
keluarga pasien
4,tabulasi data
dan melaporkan
pada atasan
96
No Kegiatan TahapKegiatan Maret April
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9
PenyusunanLaporanAktualisasi
Mentoring
Coaching
Penyusunan video
laporanaktualisasi
97