ANGKATAN : 82
NOMOR PRESENSI : 37
I
LAPORAN AKTUALISASI
diajukan sebagai syarat untuk menyelesaikan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
ANGKATAN : 82
NOMOR PRESENSI : 37
II
LEMBAR PERSETUJUAN
Dengan ini menyatakan, telah menyetujui laporan aktualisasi, dengan judul dan kegiatan
aktualisasi sebagai berikut:
Judul Rancangan
No Kegiatan
Aktualisasi
1. Peningkatan 1. Melapor diri dan meminta persetujuan atasan terkait
Pengetahuan Ibu Hamil rancangan aktualisasi.
Tentang ANC (Antenatal 2. Melakukan koordinasi dengan kepala desa, bidan desa
Care) Melalui Kelas Ibu dan kader terkait kegiatan kelas ibu hamil yg akan
Hamil di Desa Necak dilaksanakan.
Wilayah Kerja UPTD 3. Melakukan persiapan penyuluhan
Puskesmas Wae Nenda 4. Membuat media penyuluhan (Leaflet) dan lembar
balik
5. Memberikan penyuluhan dan demonstrasi senam
hamil kepada ibu hamil
6. Melakukan Evaluasi
7. Menyusun laporan kegiatan Aktualisasi
III
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan aktualisasi dengan judul “Peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang ANC
(Antenatal Care) melalui kelas ibu hamil di desa Necak wilayah kerja UPTD Puskesmas Wae
telah berhasil diseminarkan dan diterima sebagai salah satu persyaratan yang diwajibkan
untuk menyelesaikan Pelatihan Dasar CPNS.
Kupang, …………………..2022
Mengesahkan,
Pembimbing :
Nama : Dra. A.T. Santi Soengkono, M.M.Psi
NIP : 196802132000122003
Mentor:
Nama : Amadeus N.Juma, S.Fil
NIP : 198303302015031004
Penguji:
Nama : Ivvone Lutu Edo, S.ST, M.Si
NIP : 19670725 1989 2 010
Mengetahui,
IV
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan karunia-Nya,
“Laporan Aktualisasi Nilai - Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara” ini dapat diselesaikan
dengan baik dan tepat waktu.
Laporan ini ditulis untuk memenuhi rangkaian prosedur pendidikan dan pelatihan
Latihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil golongan III. Banyak sekali bantuan dan dukungan
dari berbagai pihak yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan ini. Oleh
karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang
terhormat:
1. Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur yang telah memberi kesempatan kepada
penulis untuk mengikuti Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2022.
2. Bapak Noldy H. Pellokila, S.Sos.MM selaku Kepala BPSDMD Provinsi NTT
Bersama jajarannya yang telah menyelenggarakan Pelatihan Dasar CPNS Tahun
Anggaran 2022.
3. Bapak/Ibu Ivvone Lutu Edo, S.ST, M.Si sebagai Penguji yang telah memberikan saran
dan dukungan terkait aktualisasi.
4. Bapak/Ibu Amadeus En Juma, S.Fil sebagai Mentor yang telah memberikan
dukungan, dan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan aktualisasi dengan
baik.
5. Bapak/Ibu Dra. Santi Soengkono, M.M Psi sebagai coach yang telah memberikan
bimbingan agar kegiatan yang diaktualisasikan dapat berjalan dengan baik.
6. Orang tua dan suami yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan kepada
penulis dalam menyelesaikan laporan ini.
7. Panitia Latsar Golongan II BPSDMD Provinsi NTT yang telah memberikan arahan
dalam penyelesaian laporan ini.
8. Keluarga, sahabat, dan rekan-rekan peserta Latsar Golongan II Provinsi NTT.
9. Rekan kerja yang telah banyak membantu dalam kegiatan aktualisasi ini.
V
10. Serta semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu
dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini .
Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam laporan ini. Oleh karena itu,
penulis sangat menerima kritik, saran dan masukan yang diberikan.
VI
DAFTAR ISI
Halaman Judul.....................................................................................................................i
Lembar Persetujuan.............................................................................................................ii
Lembar Pengesahan.............................................................................................................iii
Kata Pengantar.....................................................................................................................iv
Daftar Isi..............................................................................................................................vi
Daftar Tabel.........................................................................................................................vii
Daftar Gambar.....................................................................................................................viii
Daftar Lampiran..................................................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
A.Latar Belakang ....................................................................................................1
B.Rumusan Masalah................................................................................................3
C.Tujuan dan Manfaat Aktualisasi..........................................................................4
D.Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi..................................................................4
E.Nilai-Nilai Dasar PNS..........................................................................................5
F.Kedudukan dan Peran PNS Dalam NKRI............................................................11
BAB VI PENUTUP............................................................................................................58
A.Kesimpulan..........................................................................................................58
B.Saran....................................................................................................................58
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................59
LAMPIRAN.......................................................................................................................60
7
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4. Materi Sosialisasi Deteksi Dini Kanker Payudara dalam PPT....Error! Bookmark
not defined.
Gambar 6. Sosialisasi Deteksi Dini Kanker Payudara di Puskesmas Palue, 3 November 2021
Gambar 7.Sosialisasi Deteksi Dini Kanker Payudara di Posyandu Bunga Natal, 6 November
Gambar 8. Sosialisasi Deteksi Dini Kanker Payudara di Posyandu Ngalu, 10 November 2021
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Persetujuan Pelaksanaan Aktualisasi.........................................................15
x
BAB I
PENDAHULUAN
585 ribu ibu meninggal tiap tahun saat hamil atau bersalin. Ketidaksiapan dalam menghadapi
kehamilan akan berdampak pada terjadinya penyulit persalinan, kekhawatiran atau was-was yang terus
menerus, bingung dalam menentukan pilihan atau tindakan, tegang, tidak terjangkaunya fasilitas
kesehatan yang memadai, dan ibu mengalami kekurangan energi kronis (KEK). Persiapan untuk
kehamilan yaitu hidup sehat selama masa kehamilan perlu dipersiapkan secara khusus sekitar tiga atau
empat bulan sebelum kehamilan demi kesejahteraan anak (Prasetyono, 2008). Hasil penelitian
Utami dan Lestari (2010) menunjukkan multigravida mengalami perasaan cemas lebih ringan daripada
primigravida dikarenakan multigravida memiliki kesiapan mental yang lebih baik karena sudah pernah
menjalani kehamilan sebelumnya. Faktor psikologis yang menyebabkan kecemasan berkaitan dengan
kesiapan seorang wanita terhadap kehamilannya (Bobak, 2005). Jika seorang wanita siap dengan
perubahan fisik dan mental yang dialami selama kehamilan, maka akan lebih mudah
menyesuaikan diri dalam menjalani kehamilan sehingga perasaan cemas akan berkurang. Ketidaksiapan
fisik dalam menghadapi kehamilan akan berdampak pada terjadinya penyulit persalinan. Dampak
ketidaksiapan psikologis dalam menghadapi kehamilan dapat berupa kekhawatiran atau was-was
yang terus menerus, bingung dalam menentukan pilihan atau tindakan, dan tegang yang tampak
dalam aktifitas sehari-hari.
Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih diprioritaskan pada upaya
peningkatan derajat kesehatan Ibu dan anak, terutama pada kelompok yang paling rentan kesehatan yaitu
ibu hamil, bersalin dan bayi pada masa perinatal. Hal ini ditandai dengan tingginya Angka Kematian
Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
Kelas Ibu Hamil merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu hamil
dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas,
perawatan bayi baru lahir, mitos dan penyakit menular.
1
Badan Pengembangan SDM Daerah Provinsi
NTT
Kelas Ibu Hamil adalah kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan umur kehamilan antara 20
minggu s/d 32 minggu dengan jumlah peserta maksimal 10 orang. Di kelas ini ibu-ibu hamil akan
belajar bersama, diskusi dan tukar pengalaman tentang kesehatan Ibu dan anak (KIA) secara
menyeluruh dan sistimatis serta dapat dilaksanakan secara terjadwal dan berkesinambungan. Kelas ibu
hamil difasilitasi oleh bidan/tenaga kesehatan dengan menggunakan paket Kelas Ibu Hamil yaitu Buku
KIA, Flip chart (lembar balik), Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil, Pegangan Fasilitator Kelas Ibu
Hamil dan Buku senam Ibu Hamil.
Berdasarkan pengamatan selama kurang lebih 3 (Tiga) bulan bekerja di UPTD Puskesmas Wae
Nenda,,Kecamatan Lamba Leda. Saya melihat bahwa kelas ibu hamil belum dilaksanakan secara
baik dan terarah. Menurut penulis pada pelaksanaan kelas ibu hamil adalah sarana bagi ibu hamil
untuk bertukar pengalaman, menyampaikan keluhan yang tidak sempat disampaikan bilamana saat
berkunjung pada fasilitas kesehatan, berbagi pengalaman bagi ibu yang multigravida dan primigravida
sehingga dalam menghadapi persalinan ibu hamil siap secara mental dan emosional. Berdasarkan hal
tersebut, penulis mengangkat isu dengan gagasan “Peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang ANC
(Antenatal Care) melalui kelas ibu hamil di desa Necak wilayah kerja UPTD Puskesmas Wae Nenda
Kabupaten Manggarai Timur”. Diharapkan bahwa dengan aktualisasi ini, kelas ibu hamil dapat
dilaksanakan dengan lebih terarah dan sebagai kegiatan rutin puskesmas.
Melalui analisis APKL, terpilih isu “masih rendahnya pengetahuan ibu hamil tentang ANC (Antenatal Care)”
Adapun rumusan masalah dari isu yang diangkat adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana gagasan pemecahan isu untuk kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan?
2. Apa saja kegiatan yang dapat diaktualisasikan sehingga dapat mengoptimalkan
pelaksanaan kelas ibu hamil di desa Necak, UPTD Puskesmas Wae Nenda, Kabupaten Manggarai
Timur?
3. Nilai BerAKHLAK apa saja yang dapat diterapkan dalam kegiatan aktualisasi dan
habituasi di Puskesmas Wae Nenda, Kabupaten Manggarai Timur?
2
Badan Pengembangan SDM Daerah Provinsi
NTT
1.3 Tujuan dan Manfaat Aktualisasi
1. Tujuan Aktualisasi :
Tujuan dari aktualisasi nilai-nilai dasar BERAKHLAK adalah :
Kompeten, Harmonis, Loyal dan Kolaboratif) dan Kedudukan Serta Peran (Dukran) Langsung
Calon Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam Menjalankan Tugas dan Kewajiban sebagai
2. Manfaat Aktualisasi:
Meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang ANC (Antenatal Care) melalui kelas ibu
hamil sehingga ibu hamil dapat lebih mempersiapkan kehamilan dan persalinannya
dengan baik
Calon ASN dapat mengaktualisasikan atau mengaplikasikan Nilai-nilai
BERAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal dan
Kolaboratif) dan Kedudukan Serta Peran (Dukran) Langsung Calon Aparatur Sipil
Negara (ASN) dalam menjalankan tugas dan kewajiban sebagai seorang calon ASN.
1.4 Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi
Aktualisasi yang dilaksanakan adalah, dengan ruang lingkup kegiatan aktualisasi sebagai
berikut :
1. Melapor diri dan Meminta persetujuan pimpinan tentang pelaksanaan rancangan
aktualisasi
3
Badan Pengembangan SDM Daerah Provinsi
NTT
2. Melakukan koordinasi dengan , bidan koordinator, kepala desa, bidan desa, TP-PKK dan
kader terkait kegiatan yang akan dilaksanakan
3. Membuat Satuan Acara Penyuluhan (SAP), pre test dan post test
5. Memberikan penyuluhan dan melakukan senam hamil bersama dengan ibu hamil
4
Badan Pengembangan SDM Daerah Provinsi
NTT
1.5 Nilai-Nilai Dasar ASN
Untuk dapat mewujudkan fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa, maka diperlukan
ASN yang profesional, berintegritas dan memiliki karakter BerAKHLAK. Karakter
BerAKHLAK yaitu mempunyai nilai-nilai dasar Berorientasi kepada Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Adapun inti penjelasan terkait
nilai-nilai BerAKHLAK adalah sebagai berikut:
1. Orientasi kepada Pelayanan
5
Badan Pengembangan SDM Daerah Provinsi
NTT
2. Akuntabel
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab terhadap kegiatan yang kita
lakukan sebagai PNS tanpa mengurangi pelayanan masyarakat dan tanpa melihat
kekurangan tiap daerah/ instansi. Seorang PNS harus memiliki akuntabilitas agar terwujud
nilai-nilai :
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar dengan mendahulukan kepentingan
umum
b. Bersikap netral dan menghindari politik praktis
c. Memperlakukan warga negara secara adil dan merata dalam melayani publik d. Menunjukan
3. Kompeten
dalam melaksanakan tugas jabatan (Pasal 1 PermenpanRB Nomor 38 Tahun 2017), dan
kompetensi menjadi faktor penting untuk mewujudkan pegawai profesional dan kompetitif.
Dalam hal ini ASN sebagai profesi memiliki kewajiban mengelola dan mengembangkan
a. Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap / perilaku yang dapat
diamati, diukur dan dikembangkan yang spesifik berkaitan dengan bidang teknis jabatan
b. Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap / perilaku yang
dapat diamati, diukur, dikembangkan untuk memimpin dan/atau mengelola unit organisasi
c. Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap / perilaku yang
dapat diamati, diukur, dan dikembangkan terkait dengan pengalaman berinteraksi dengan
masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya, perilaku, wawasan kebangsaan,
etika, nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip, yang harus dipenuhi setiap pemegang Jabatan,
untuk memperoleh hasil kerja sesuai dengan peran, fungsi dan Jabatan.
6
Badan Pengembangan SDM Daerah Provinsi
NTT
4. Harmonis
Dalam mewujudkan suasana harmonis maka ASN harus memiliki pengetahuan tentang
historisitas ke-Indonesia-an sejak awal Indonesia berdiri, sejarah proses perjuangan dalam
mewujudkan persatuan bangsa termasuk pula berbagai macam gerakan gerakan separatisme dan
berbagai potensi yang menimbulkan perpecahaan dan menjadi ancaman bagi persatuan bangsa.
Beberapa peran ASN dalam kehidupan berbangsa dan menciptakan budaya harmoni
dalam pelaksanaan tugas dan kewajibannya adalah sebagai berikut:
a. Posisi PNS sebagai Aparatur Negara, dia harus bersikap netral dan adil
b. PNS juga harus bisa mengayomi kepentingan kelompok-kelompok minoritas,
dengan tidak membuat kebijakan, peraturan yang mendiskriminasi keberadaan kelompok
tersebut
c. PNS juga harus memiliki sikap toleran atas perbedaan untuk menunjang sikap netral
dan adil karena tidak berpihak dalam memberikan layanan.
d. Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban PNS juga harus memiliki suka menolong baik
kepada pengguna layanan, juga membantu kolega PNS lainnya yang membutuhkan
pertolongan.
e. PNS menjadi figur dan teladan di lingkungan masyarakatnya. PNS juga harus menjadi
tokoh dan panutan masyarakat.
2. Loyal
Values
ASN yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan
7
Badan Pengembangan SDM Daerah Provinsi
NTT
6. Adaptif
Budaya adaptif dalam pemerintahan merupakan budaya organisasi di mana ASN memiliki
Modul Adaptif lingkungannya, juga perbaikan proses internal yang berkesinambungan. Dalam konteks
budaya organisasi, maka nilai adaptif tercermin dari kemampuan respon organisasi dalam
mengadaptasi perubahan. Mengutip dari Management Advisory Service UK4, maka “An Adaptive
(Corporate) Culture is one that enables the organisation to adapt quickly and effectively to internal and
external pressures for change”. Ini menjelaskan bahwa budaya adaptif bisa menjadi penggerak
organisasi dalam melakukan adaptasi terhadap perubahan-perubahan internal maupun eksternal. Budaya
menjadi faktor yang memampukan organisasi dalam berkinerja secara cepat dan efektif.
7. Kolaboratif
Menurut Pérez López et al (2004 dalam Nugroho, 2018), organisasi yang memiliki
collaborative culture indikatornya sebagai berikut:
a. Organisasi menganggap perubahan sebagai sesuatu yang alami dan perlu terjadi
b. Organisasi menganggap individu (staf) sebagai aset berharga dan membutuhkan upaya yang
diperlukan untuk terus menghormati pekerjaan mereka
c. Organisasi memberikan perhatian yang adil bagi staf yang mau mencoba dan mengambil risiko
yang wajar dalam menyelesaikan tugas mereka (bahkan ketika terjadi kesalahan
d. Pendapat yang berbeda didorong dan didukung dalam organisasi
Dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN, pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil
(PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). PNS merupakan warga negara
Indonesia yang memenuhi syarat
8
Badan Pengembangan SDM Daerah Provinsi
NTT
tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk
menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara nasional. Sedangkan
PPPK adalah warga negara Indonesia yang memnuhi syarat tertentu, yang diangkat oleh pejabat
pembina kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan kebutuhan instansi pemerintah
untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang
ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua
golongan dan partai politik. Pegawai ASN dilarang menjadi anggota dan / atau pengurus partai
politik. Selain itu untuk menjauhkan birokrasi dari pengaruh partai politik, hai ini dimaksudkan
untuk menjamin keutuhan, kekompakan dan persatuan ASN, serta dapat memusatkan segala
perhatian, pikiran dan tenaga pada tugas yang dibebankan kepadanya. Oleh karena itu dalam
pembinaan karir pegawai ASN, khususnya di daerah dilakukan oleh pejabat berwenang yaitu pejabat
karir tertinggi. Kedudukan ASN berada di pusat, daerah dan luar negeri. Namun demikian,
pegawai ASN merupakan kesatuan. Kesatuan bagi pegawai ASN sangat penting, mengingat
dengan adanya desentralisasi dan otonomi daerah, sering terjadinya isu putra daerah yang
hampir terjadi dimana-mana sehingga perkembangan birokrasi menjadi stagnan di daerah- daerah.
Kondisi tersebut merupakan ancaman bagi kesatuan bangsa.
Kedudukan dan peranan pegawai dalam setiap organisasi pemerintahan sangatlah
menentukan, sebab Pegawai Negeri merupakan tulang punggung pemerintah dalam melaksanakan
pembangunan nasional. Dalam rangka memberikan Pelayanan yang profesional, jujur adil dan
merata maka dibutuhkan juga Sumber Daya Manusia Aparatur Pemerintah yang berkualitas dan
mempunyai kesadaran tinggi akan tanggung jawabnya sebagai aparatur negara, abdi negara, serta
abdi masyarakat. Sedangkan Sumber Daya Manusia dapat dikatakan berkualitas ketika mereka
memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan kewenangan
yang diberikan kepadanya.
9
Badan Pengembangan SDM Daerah Provinsi
NTT
1.6.2. Peran PNS dalam NKRI
Peranan Pegawai Negeri sipil yang penting dan strategis tersebut menjadikan sebuah tanggung
jawab besar bagi setiap pribadi pengembannya. Setiap orang tidak bisa menduduki Posisi sebagai
Pegawai Negeri Sipil apabila tidak memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan dalam peraturan
perundang-undangan.
Untuk menjalankan kedudukan pegawai ASN, maka pegawai ASN berfungsi dan
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh
pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk itu
ASN harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam menjalankan fungsi
dan tugasnya, serta harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik.
b. Pelayan Publik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan publik yang
profesional dan berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan
penduduk atas barang, jasa dan / atau pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh
penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.
c. Perekat dan Pemersatu Bangsa
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan kesatuan NKRI. ASN
senantiasa setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, Negara dan pemerintah.
ASN senantiasa menjunjung tinggi martabat ASN serta senantiasa mengutamakan kepentingan
negara dari pada kepentingan diri sendiri, seseorang, dan golongan. Dalam UU ASN disebutkan
bahwa dalam penyelengaraan dan kebijakan manajemen ASN, salah satu diantaranya adalah asas
persatuan dan kesatuan.
10
Badan Pengembangan SDM Daerah Provinsi
NTT
BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI
Puskesmas Wae Nenda terletak di Wae Nenda Desa Golo Lembur dengan wilayah
kerja meliputi 5 Desa dengan 60,21 Km pada titik koordinat 8° -270, 11,09 LS-120° -37° ,
12,98 LS dengan batas-batas sebagai berikut:
11
Sebelah Utara : dengan Puskesmas Dampek
Sebelah Selatan : dengan Kecamatan Poco Ranaka Timur
Sebelah Barat : dengan Puskesmas Benteng Jawa
Sebelah Timur : dengan Kecamatan Sambi Rampas
Desa yang menjadi wilayah kerja Puskesmas Wae Nenda adalah sebagai berikut:
1. Desa Golo Lembur
2. Desa Compang Necak
3. Desa Compang Mekar
4. Desa Golo Nimbung
5. Lencur
Kepala Puskesmas
Pejabat Teknis
Umum Kepegawa
13
b. Melakukan Asuhan persalinan fisiologis kepada ibu bersalin (PNC)
c. Menyelenggarakan pelayanan terhadap bayi baru lahir(kunjungan
neonatal)
d. Memberikan edukasi melalui penyuluhan kespro
e. Melaksanakan pelayanan keluarga brencana (KB) kepada WUS
f. Melakukan pelacakan dan pelayanan rujukan kepada ibu hamil resti
g. Mengupayakan diskusi AMP bila ada kasus kematian ibu dan bayi
h. Melaksanakan mekanisme pencatatan, pelaporan dan pelayanan
puskesmas terpadu……..
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
14
3.1. Isu Utama / Core Issue
1. List / Daftar Isu
2. Analisis Isu Prioritas
Untuk menentukan isu utama, maka dilakukan analsis menggunakan analisis
APKL (Aktual, Problematik, Kekahalyakan dan Layak) dengan hasil sebagai
berikut:
15
3.2. Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Dalam melakukan kegiatan untuk pemecahan core isu yang telah dipilih penulis membuat rencana kegiatan sebanyak 5 kegiatan
antara lain yaitu:
Tabel 2. Uraian Rancangan Kegiatan dan Tahapan Pemecahan Core Isu
16
Harmonis :
Menghargai kepala
puskesmas dan
membangun lingkungan
kerja yang kondusif.
2 Melakukan 1. Menemui kepala desa, Terlaksananya Adaptif : Misi :
koordinasi bidan desa,dan kader. pertemuan dengan Cepat menyesuaikan diri, Meningkatkan
dengan kepala 2. Menyampaikan bidan desa dan kader terus menerus kualitas hidup
desa, bidan desa rancangan aktualisasi melakukan perbaikan manusia melalui
dan kader 3. Meminta dukungan dan Bukti fisik : dan bertindak proaktif. pemerataan dan
kerja sama dari kepala Adanya persetujuan peningkatan kualitas
desa, bidan desa dan bidan dan kader Kolaboratif : Pendidikan, pelatihan
kader tentang pelaksanaan Memberikan kesempatan keterampilan serta
4. Menetapkan sasaran ibu penyuluhandan kelas pada bidan desa dan peningkatan derajat
hamil ibu hamil kader untuk Kesehatan
5. Membuat jadwal Jadwal pertemuan telah berkontribusi, terbuka masyarakat
kegiatan kelas ibu hamil terjadwal dalam bekerja sama
6. Membuat dokumentasi Foto kegiatan untuk menghasikan nilai
tambah.
Kompeten :
Meningkatkan
kompetensi diri untuk
menjawab tantangan
yang selalu berubah dan
melaksanakan tugas
sesuai dengan ketentuan.
3 Melakukan 1. Mencari refrensi Terlaksananya Misi :
17
persiapan materi penyuluhan persiapan penyuluhan Kompeten Meningkatkan kualitas hidup
penyuluhan dan 2. Membuat SAP dengan baik Meningkatkan manusia melalui pemerataan
mendownload 3. Membuat soal pre test kompetensi diri untuk
dan peningkatan kualitas
serta mengedit dan post test Bukti fisik menjawab tantangan
Video senam 4. Meminta saran dan SAP yang selalu berubah dan Pendidikan, pelatihan
hamil masukan dari atasan Soal Pre test melaksanakan tugas keterampilan serta
terkait SAP, pre test dan post test sesuai ketentuan
peningkatan derajat
dan post test Surat kepada Adaptif
5. Membuat surat Kepala Desa Kemampuan untuk Kesehatan masyarakat
pemberitahuan Daftar hadir berinovasi dan proaktif
kepada kepala desa Dokumentasi menghadapi perubahan
terkait kegiatan yang Video senam
akan dilakukan hamil
18
penyuluhan dan hadir penyuluhan dan senam pelayanan Menciptakan
demonstrasi 2. Menyiapkan hamil Memahami dan pemerintahan yang
tempat/ruangan Bukti fisik memenuhi kebututhan
senam hamil baik, transparan,dan
kegiatan Daftar hadir masyarakat. Ramah,
kepada ibu hamil 3. Memastikan sasaran Hasil pre test cekatan, soluktif dan inovatif agar
(ibu hamil) dan post test dapat diandalkan terbangun
4. Sasaran mengisi daftar Notulen pemerintah yang
hadir Foto dan video Adaptif
5. Mengedarkan Pre test Cepat menyesuaikan diri, efektif, efisien dan
kegiatan
6. Melaksanakan kegiatan terus menerus terpercaya melayani
penyuluhan melakukan perbaikan
masyarakat
7. Mendemonstrasikan dan bertindak proaktif
senam ibu hamil pada Menciptakan
ibu hamil pemerintahan yang
8. Mengedarkan post test baik, transparan,dan
9. Membuat dokumentasi
kegiatan inovatif agar
10. Membuat notulen terbangun
kegiatan pemerintah yang
efektif, efisien dan
terpercaya melayani
masyarakat
19
evaluasi test dan post test peserta evaluasi Cepat menyesuaikan diri,
2. Menetapkan dan Hasil Analisa terus menerus Menciptakan pemerintahan
menyepakati jadwal pre test dan post test melakukan perbaikan
yang baik, transparan,dan
pelaksanaan rutin kelas Hasil kesepakatan dan bertindak proaktif.
ibu hamil jadwal rutin inovatif agar terbangun
3. Merangkum hasil pelaksanaan kelas pemerintah yang efektif,
evaluasi ibu hamil.
efisien dan terpercaya
4. Melaporkan pada atasan Adanya
5. Membuat dokumentasi dokumentasi melayani masyarakat
kegiatan kegiatan berupa :
foto dan video
20
konsultasi dengan Laporan Melaksanakan tugas
mentor kegiatan dengan bertanggung
Merevisi laporan Aktualisasi jawab dan konsisten
sesuai arahan dan berupa bukti2 Harmonis :
masukan fisik Membangun lingkungan
Meminta kerja yang kondusif
persetujuan mentor dengan cara selaraskan
pendapat dengan
pimpinan
BAB IV
HASIL AKTUALISASI
21
4.1. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
No Kegiatan Tahapan kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap Visi Paraf
substansi mata Misi Daerah Mentor
pelatihan dan Coach
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1.
2.
3.
4.
5.
22
4.2. Deskripsi Kegiatan Aktualisasi
Kegiatan 1. Berkonsultasi dengan Mentor
Tahapan Kegiatan :
1. ………….
2. ………..
Deskripsi Kegiatan :
Kegiatan ini dilaskanakan pada hari …. Tanggal ……. Dalam melakukan
kegiatan ini, tahapan pertama yang saya lakukan adalah melakukan meminta izin untuk
bertemu dengan mentor, sekaligus melakukan konsultasi dengan mentor tentang
kegiatan yang akan dilakukan. Mentor adalah Kepala Puskesmas Palue sehingga beliau
paham dengan kegiatan yang akan dilakukan di Puskesmas Palue.
Dalam pertemuan ini saya menyampaikan rancangan kegiatan yang akan
dilaksanakan selama masa aktualisasi di Puskesmas Palue. Saya juga meminta
persetujuan dan dukungan dari beliau mengenai kegiatan-kegiatan saya. Dari tahapan
kegiatan diatas, maka telah diperoleh hasil kesepakatan sebagai berikut:
1. Adanya pertemuan dan konsultasi terkait pelaksanaan kegiatan (Lampiran 1).
2. Adanya persetujuan dari pimpinan untuk pelaksanaan kegiatan dalam bentuk surat
persetujuan (Lampiran 1).
3. Adanya foto bukti konsultasi (Gambar 1).
Kegiatan 2. …………………
Tahapan Kegiatan :
1. …….
2. ….
Deskripsi Kegiatan :
Kegiatan 3 ……………
Dst……….
23
WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN
No. Kegiatan April Mei
IV I II III
1.
2.
3.
4.
5.
24
4.4. Pengendalian Aktualisasi oleh Mentor dan Coach di Tempat Aktualisasi
Pengendalian oleh Mentor
Tabel 5. Pengendalian oleh Mentor
Kegiatan 1
Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor Paraf
Kegiatan 2
Kegiatan 3
Kegiatan 1
Penyelesaian Kegiatan Catatan Coaching Waktu dan
Media Coaching
Tahapan Kegiatan
Output kegiatan
terhadap pemecahan isu
Keterkaitan substansi
mata pelatihan
Kontribusi terhadap visi
misi organisasi
Penguasaan nilai
organisasi
Kegiatan 2
Kegiatan 3..
26
4.5. Hambatan dan Solusi dalam Aktualisasi
a) Hambatan :
b) Solusi :
Kegiatan 3 : dst
27
BAB V
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
1.2 Saran
Adapun saran dari hasil kegiatan Aktualisasi (habituasi) yang telah dilakukan sebagai
berikut :
1. Untuk Organisasi
28
DAFTAR PUSTAKA
29
Lampiran 1. Surat Persetujuan Pelaksanaan Aktualisasi
30
Lampiran 2. Leaflet Deteksi Dini Kanker Payudara
31
Lampiran 3. Surat Undangan Kegiatan Sosialisasi di Puskesmas Palue
32
Lampiran 4. Daftar Hadir Kegiatan Sosialisasi
33
Lampiran 5. Laporan Hasil Kegiatan Sosialisasi
34
35
36