Anda di halaman 1dari 18

CRITICAL JOURNAL REVIEW

METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Abd. Hasan Saragih, M.Pd.

Disusun Oleh :

Sahabat Kristianto

5193121012

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha esa. yang telah
memberikan berkat dan karunia yang dilimpahkan kepada penulis, sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini. adapun yang menjadi judul tugas saya adalah
"Critical Jurnal Review". Tujuan saya menulis makalah ini ialah untuk memenuhi
tugas dalam mata kuliah "Metodologi Penelitian Pendidikan".

Jika dalam penulisan makalah saya terdapat berbagai kesalahan dan


kekurangan dalam penulisan, maka kepada para pembaca, saya memohon maaf
sebesar besarnya atas koreksi koreksi yang diberikan. Hal tersebut semata-mata
agar menjadi suatu evaluasi dalam pembuatan makalah ini.

Mudah-mudahan dengan adanya pembuatan tugas ini dapat memberikan


manfaat berupa ilmu pengetahuan yang baik bagi penulis maupun bagi para
pembaca.

Medan, 17 November 2021

Sahabat Kristianto
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR

Kita sering bingung memilih artikel referensi untuk kita baca dan pahami,
kadang kita memilih artikel, tetapi tidak memenuhi kebutuhan batin kita, seperti
dalam analisis bahasa, diskusi tentang mekatronik dan robot industri.

Oleh karena itu, penulis menyusun “Critical Jurnal Review” ini untuk
memudahkan pembaca dalam memilih artikel referensi, khususnya yang berkaitan
dengan mekatronik dan robot industri.

B. Tujuan Penulisan CJR

1. Mengkritisi / membandingkan satu topik materi kuliah mekatronik dan


robot industri dalam satu/dua artikel yang berbeda.
2. Untuk memenuhi salah satu tugas KKNI yakni Critical Jurnal Review

C. Manfaat Penelisan CJR


1. Untuk menambah wawasan mengenai materi metodologi penelitian
pendidikan
2. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan artikel yang di kritisi
D. Identitas Jurnal yang di Review
1. Judul Artikel : Pengembangan Modul Mata Kuliah Metodologi
Penelitian Pendidikan Berbasis High Order
Thinking Skill (HOTS)
2. Nama Journal : Jurnal Ekonomi
3. Edisi terbit : 2019
4. Penulis artikel : Deni Adriani, Putri Kemala Dewi Lubis ,
Muhammad Andi Abdillah Triono
5. Penerbit : Universitas Negeri Medan
6. Kota terbit : Medan
7. Nomor ISSN : 0216-7085
8. Vol, No : Vol.12, No.1

b. Jurnal Pembanding
1. Judul Artikel : Pengembangan Media Pembelajaran Elearning
Berbasis Moodle Pada Mata Kuliah Metodologi
Penelitian Pendidikan
2. Nama Journal : Jurnal Pendidikan Teknik Sipil
3. Edisi terbit : 2020
4. Penulis artikel : Hamdi Muhammad Khoir, R. Eka Murtinugraha ,
Sittati Musalamah
5. Penerbit : Universitas Negeri Jakarta
6. Kota terbit : Jakarta
7. Nomor ISSN : 2301-8437
8. Vol, No : Vol.9, No.1
BAB II
RINGKASAN ISI ARTIKEL

A. Ringkasan isi Jurnal Utama


Pendahuluan
Pendidikan merupakan kebutuhan manusia sepanjang hidup dan selalu
berubah mengikuti perkembangan zaman, teknologi dan budaya masyarakat.
Perkembangan dan perubahan pendidikan yang semakin maju menuntut institusi
pendidikan dapat membina dan mempersiapkan sumber daya manusia lebih baik
lagi dengan cara meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan di ruang
kelas.
Mata kuliah metodologi penelitian pendidikan merupakan salah satu mata
kuliah wajib yang harus diambil oleh mahasiswa program studi pendidikan
ekonomi di Universitas Negeri Medan. Tujuan mengikuti mata kuliah ini
mahasiswa dapat memahami konsep penelitian pendidikan yang komprehensif
dan integratif, sehingga mahasiswa dapat menyusun proposal, melaksanakan
penelitian, menganalisis data, dan menulis laporan penelitian yang komunikatif.
Dalam hal ini lebih ditekankan dalam keterampilan mencari masalah,
mengumpulkan data, menyusun, menganalisis, menyimpulkan dan menulis
laporan dalam bentuk karya ilmiah.
Berdasarkan pengalaman mengajar pada mata kuliah metodologi
penelitian pendidikan selama rentang dua tahun terakhir, materi perkuliahan yang
diberikan selama ini masih diambil dari berbagai sumber diantaranya buku teks
dan jurnal-jurnal ilmiah yang belum tersusun secara sistematis. Pelaksanaan
pembelajaran dengan materi ajar yang belum tersusun secara sistematis sebagai
modul, dirasakan masih kurang efektif karena jam tatap muka yang tersedia tidak
cukup untuk membahas semua materi ajar dalam bentuk teori. Permasalahan yang
dihadapi mahasiswa selama ini selain kurang digunakannya model pembelajaran
interaktif adalah kurangnya inisiatif dari mahasiswa untuk mendapatkan
bukubuku penunjang tentang konsep metodologi penelitian pendidikan. Kondisi
yang seperti itu akan membuat proses perkuliahan tidak efektif, mahasiswa
menjadi pasif, mereka hanya menunggu materi kuliah dari dosen dengan
keterbatasan bahan kuliah. Selain dari pada itu permasalahan juga terlihat ketika
diadakan ujian formatif, sebagian besar mahasiswa hanya mampu menjawab soal
pada jenjang pengetahuan (C1), Pemahaman (C2) dan penerapan (C3) sedangkan
untuk soal pada level analisis (C4), evaluasi (C5) dan kreasi (C6) hanya sebagian
kecil mahasiswa yang mampu menjawab dengan benar.
Dalam hal ini Ketersediaan modul yang baik diduga dapat memudahkan
dosen dan mahasiswa dalam melaksanakan pembelajaran, hal ini dikarenakan
proses pelaksanaan pembelajaran yang digunakan sudah tergambarkan pada
modul tersebut. Modul dijadikan pilihan karena banyak kelebihannya diantaranya
sebagai sumber belajar yang dimilki siswa sepenuhnya sehingga siswa dapat
mempelajari modul kapanpun dan dimanapun yang ia kehendaki, mengaktifkan
indera penglihatan, pendengaran dan gerakan siswa, mengurangi pembelajaran
yang bersifat pada guru, modul memberikan feedback yang banyak dan segera
karena pada modul terdapat kunci jawaban sehingga siswa dengan segera dapat
mengetahui taraf hasil belajarnya (Winarno. Sunarno. Sarwanto, 2015)
Hasil penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa melalui
pengembangan modul berbasis high order thinking skill terlihat perbedaan
efektivitas yang signifikan. Hal ini ditunjukkan rerata prestasi belajar kognitif
sebelum menggunakan modul 67,4 dan sesudah menggunakan modul 85,3
(Winarno. Sunarno. Sarwanto, 2015).
Hasil penelitian ini seiring dengan penelitian tentang pengembangan
modul untuk meningkatkan high order thinking skill pada mata kuliah strategi
pembelajaran diperoleh data bahwa kemampuan HOTS sebelum dan sesudah
menggunakan modul mengalami kenaikan yakni 52,48% pada proses pretest dan
83,33% pada proses posstest (Sabar & Maureen, 2013). Pembelajaran dengan
modul adalah pembelajaran yang menggunakan modul. Modul yang sederhana
sekalipun hendaknya membuat pernyataan tertulis bagi peserta didik yang
membuat peserta didik belajar tentang materi tersebut dan cara menguji peserta
didik, Dick&Carey dalam (Putri, 2013). Artinya setiap modul sekurang-
kurangnya mengandung materi pelajaran, soal latihan dan uji kemampuan.
Kemampuan mahasiswa dalam menyelesaikan soal-soal latihan dan tugas-tugas
mata kuliah dapat menggambarkan tingkat kemampuan mahasiswa dalam proses
berpikir. Kemampuan mahasiswa secara menyeluruh mengandung arti mengenali
kemampuan berpikir tingkat rendah (Low Order Thinking) dan kemampuan
berpikir tingkat tinggi (High Order Thinking Skill).

Metode Penelitian
Metode penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and
Development/ R&D) merupakan metode penelitian yang digunakan untuk
meneliti sehingga menghasilkan produk tertentu, dan selanjutnya menguji
keefektifan produk tersebut”. Penelitian ini mengembangkan produk baru berupa
modul mata kuliah metodologi penelitian pendidikan berbasis High Order Tinking
Skill (HOTS).
Penelitian ini akan dilaksanakan di prodi pendidikan ekonomi Universitas
Negeri Medan yang beralamat di Jl.Willem Iskandar Pasar V Medan. Model
pengembangan yang digunakan adalah 4-D (Four D Models) yang dikemukakan
Thiagarajan dalam (Trianto, 2012) “Pertama, tahap pendefinisian (define), yaitu
tahapan yang bertujuan untuk menentukan dan mendefinisikan kebutuhan
pembelajaran. Kedua, tahap perancangan (design), yaitu perancangan prototipe
perangkat pembelajaran. Ketiga, adalah tahap pengembangan (develop), yaitu
yang bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran, dan yang keempat,
adalah tahap penyebaran (dessiminate), yaitu tahap penggunaan perangkat yang
dikembangkan.
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah mahasiswa prodi pendidikan
ekonomi yang terdaftar pada tahun ajaran 2018/2019 Adapun kelas yang peneliti
pilih adalah kelas A Semester V.
Analisis kelayakan modul didapat dari angket validasi oleh ahli materi
metodologi penelitian pendidikan. Data yang diperoleh kemudian dilakukan
tabulasi data untuk setiap aspek penilaian dan dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut.

𝑥̅ = ∑ 𝑥 𝑁
Keterangan:
𝑥̅ = Skor rerata total
∑ 𝑥 = Jumlah skor
N = Jumlah Indikator

B. Ringkasan isi Jurnal Pembanding


Pendahuluan
Dalam menghadapi era revolusi industri 4.0. tentunya tidak asing lagi
dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat. Hal itu juga mengakibatkan
semakin pesatnya perkembangan teknologi di dunia Pendidikan Indonesia.
Dengan semakin pesatnya kemajuan teknologi tersebut, tentunya mendorong para
pendidik untuk terus memperbaharui media pembelajaran yang digunakan dalam
mentransfer ilmu kepada peserta didik. Di samping itu, pendidik juga di tuntut
untuk dapat menguasai dan memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada agar
terciptanya peserta didik yang prestatif serta dapat belajar secara mandiri dan
kreatif.
Prestasi belajar sering kali dikaitkan dengan beberapa permasalahan
belajar yang dialami oleh peserta didik, diantaranya karena faktor belajar siswa
yang kurang efektif, bisa juga karena materi atau media pembelajaran yang
disampaikan dengan cara yang kurang menarik. Sistem pembelajaran yang
konvensional erat kaitannya dengan suasana pembelajaran yang instruksional
dianggap kurang tepat apabila disesuaikan dengan kemajuan ilmu pengetahuan
serta teknologi yang begitu pesat. Sistem pembelajaran konvensional, kurang
efektif dan belum dapat mengikuti perkembangan zaman karena pendidik
sebaiknya dapat menyesuaikan materi dan media pembelajaran sesuai dengan
kemajuan teknologi terkini (Sodikin, 2009: 740).
Metode Penelitian
Pada penelitian ini, digunakan metode Penelitian dan Pengembangan atau
Research and Development (R&D). Produk yang dihasilkan nanti, tidak selalu
berbentuk Perangkat Keras (Hardware), tetapi juga bisa dalam bentuk Perangkat
Lunak (Software). Penelitian ini bertempat di Program Studi Pendidikan Teknik
Bangunan, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta. Berlokasi di jalan
Rawamangun Muka No.1 Jakarta Timur.
Penelitian ini melibatkan mahasiswa yang telah mengambil mata kuliah
Metodologi Penelitian, tepatnya yang sedang/akan menyusun skripsi pada bulan
Mei 2019 – Juli 2019. Adapun Tujuan Penelitian ini adalah untuk
mengembangkan suatu media pembelajaran yang berbasis ELearning untuk mata
kuliah Metodologi Penelitian sesuai dengan Rencana Program Kegiatan
Pembelajaran Semester (RPKPS) yang berlaku bagi mahasiswa di Program Studi
Pendidikan Teknik Bangunan, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta.
Adapun, tahapan awal dari penelitian ini adalah mengembangkan konsep
atau ide yang didapat setelah melakukan identifikasi masalah melalui hasil survei
analisis kebutuhan awal, yaitu penggunaan media pembelajaran yang monoton
sehingga perlu adanya pembaharuan. Selanjutnya, ide tersebut dikembangkan
pada tahap perancangan produk, pengumpulan bahan dan akhirnya pembuatan
produk. Selanjutnya setelah produk dibuat, akan dilakukan uji validitas produk
oleh ahli media dan ahli materi. Jika setelah divalidasi produk dinilai tidak layak,
maka akan kembali dilakukan tahapan perancangan produk. Bila Produk dinilai
layak oleh beberapa ahli tersebut, akan dilakukan evaluasi formatif/revisi produk
sesuai masukan dari ahli media dan ahli materi sebelum digunakan pada proses
pembelajaran di Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Jakarta. Instrumen penelitian adalah sebuah alat yang
digunakan untuk mengumpulkan data. Oleh sebab itu, instrumen penelitian
biasanya berupa lembar check list, kuisioner/angket (baik terbuka maupun
tertutup), pedoman wawancara, dll.. Pada penelitian ini, penulis menggunakan
instrumen angket/kuisioner. Kuisioner adalah beberapa pertanyaan tertulis yang
kemudian digunakan untuk memperoleh informasi dari responden.
BAB III
PEMBAHASAN / ANALISIS

A. Pembahasan isi Jurnal

1. Jurnal Utama

Pengembangan modul mata kuliah metodologi penelitian pendidikan


berbasis high order thinking skill melalui 4 tahapan yaitu define (pendefenisian),
desaign (perencanaan), develop (pengembangan), dan disseminate (penyebaran).

Tahap Pendefinisian

Pada tahap ini ada empat kegiatan yang harus dilakukan yaitu: pertama Analisis
kurikulum; kedua analisis karakteristik peserta didik; ketiga analisis materi dan;
keempat merumuskan tujuan. Pada tahap awal, peneliti perlu mengkaji kurikulum
yang sedang berlaku di Universitas Negeri Medan. Dalam kurikulum terdapat
kompetensi yang ingin dicapai. Analisis kurikulum berguna untuk menetapkan
pada kompetensi yang mana bahan ajar tersebut akan dikembangkan.
Sebagaimana kita ketahui kurikulum yang sedang berlaku adalah kurikulum
berbasis KKNI.

Pada tahap kedua adalah analisis peserta didik. pada tahap ini dipelajari
karakteristik mahasiswa dalam kegitan perkuliahan untuk mengetahui masalah-
masalah yang dihadapi saat melaksanakan perkuliahan dengan cara melakukan
pengamatan selama proses perkuliahan berlangsung. Hasil pengamatan
menunjukkan beberapa masalah yang dihadapi mahasiswa yaitu mahasiswa
kurang bersemangat dalam mengikuti proses belajar mengajar dikarenakan
suasana pembelajaran yang monoton, bahan ajar yang digunakan dosen kurang
menarik sehingga mahasiswa kurang tertarik mengikuti perkuliahan yang
berdampak terhadap rendahnya hasil belajar mahasiswa.
Pada tahap ketiga dilakukan analisis tugas mahasiswa dalam mata kuliah
metodologi penelitian pendidikan. Seiring dengan diterapkannya kurikulum
berbasis KKNI di fakultas ekonomi Universitas Negeri Medan ada enam tugas
yang wajib dikerjakan oleh mahasiswa diantaranya tugas rutin, Critikal Book
Report (CBR).Research Review/Journal Review, mini riset, rekayasa ide dan
projek. Didalam Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dicantumkan petunjuk
pengerjaan enam tugas tersebut beserta rubrik penilaiannya. Lebih lanjut
dilakukan analisis materi sesuai dengan silabus mata kuliah metodologi penelitian
pendidikan. Dalam hal ini materi dikembangkan menjadi 12 bab yang dirinci
kedalam 12 kegiatan belajar.

Tahap selanjutnya merumuskan tujuan perkuliahan. Adapun pengalaman


belajar yang diharapkan adalah mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar
metodologi penelitian pendidikan pendidikan, membandingkan proses, variabel
dan paradigma penelitian, mengkonstruksi latar belakang dan perumusan masalah,
membangun landasan teori, kerangka berpikir dan hipotesis penelitian,
membedakan skala pengukuran dan mengkonstruksi instrumen penelitian,
menentukan populasi dan sampel dalam penelitian, merancang dan melakukan
penelitian Ex post facto, merancang dan melakukan penelitian eksperimen,
merancang dan melakukan penelitian tindakan kelas, merancang dan melakukan
penelitian dan pengembangan, melaksanakan analisis data penelitian, menyusun
laporan penelitian dan publikasi ilmiah hasil penelitian.

Tahap perancangan (design)

penyusunan instrumen tes yang sesuai dengan penyusunan tujuan


perkuliahan yang menjadi tolak ukur kemampuan mahasiswa yang mengacu pada
taksonomi Bloom. Tahap berikutnya pemilihan format modul dan rancangan awal
modul. Format modul yang dimuat dalam penelitian ini meliputi uraian capaian
pembelajaran, pokok-pokok materi, uraian materi, rangkuman materi, uraian
tugas, test formatif dan kunci jawaban. Adapun faktor penunjang dalam modul
yaitu pendahuluan di dalamnya terdapat petunjuk penggunaan modul untuk
memudahkan mahasiswa dalam memahami isi modul.
Tahap pengembangan (develop)

Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan draf modul melalui tahap


validasi ahli bertujuan untuk memvalidasi konten materi yang dimuat di dalam
draf modul. Validasi dilakukan oleh dosen ahli sehingga dapat diketahui modul
yang dikembangkan layak atau tidak untuk digunakan. Hasil validasi ini
digunakan sebagai masukan untuk proses perbaikan.

Tahap diseminasi

Tahap disseminate (penyebaran) merupakan tahap penggunaan modul


yang telah dikembangkan pada skala yang lebih luas. Pada tahap ini selanjutnya
adalah tahap uji coba dalam kelas sesungguhnya. Subjek uji coba pada tahap ini
adalah mahasiswa kelas A semester V program studi pendidikan ekonomi yang
berjumlah 43 orang. Setiap mahasiswa diberikan satu buah modul yang akan
digunakan selama proses pembelajaran. Peneliti melakukan uji coba pemakaian
sebanyak 3 kali pertemuan dengan alokasi waktu 3 x 50 menit untuk setiap
pertemuan dan saat ini telah memasuki minggu kedua penelitian.

2. Jurnal Pembanding

Produk E-Learning yang dihasilkan pada penelitian ini berupa beberapa


materi yang disebut Courses yang disusun sesuai dengan Rencana Program
Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS) mata kuliah metodologi penelitian.
Produk E-Learning ini dapat diakses melalui website milik program studi S1
Pendidikan Teknik Bangunan FT UNJ yaitu ptbunj.com. Media Pembelajaran
yang dihasilkan dibuat dengan bantuan aplikasi Powerpoint sebagai pengolah
materi, Googleslides sebagai penyunting file materi yang dibuat, dan Moodle
sebagai sarana ELearning yang akan digunakan pada kegiatan pembelajaran.

Untuk mendapatkan hasil pengembangan produk bahan ajar yang baik dan
sesuai dengan standar, maka dilakukan validasi produk pengembangan bahan ajar
E-Learning mata kuliah metodologi penelitian oleh 2 ahli materi dan 2 ahli media
sebagai validator dengan menggunakan kuisioner. Validasi oleh ahli materi dan
ahli media menggunakan skala Likert yang memiliki 5 tingkatan jawaban.

Adapun saran yang diberikan oleh ahli materi setelah di validasi, antara
lain: (1) Periksa kesesuaian materi; (2) Tuliskan sumber referensi; (3)
Ditambahkan cara penggunaan nomogram Harry King. Saran yang diberikan oleh
ahli media setelah divalidasi, antara lain: (1) Perlunya
ditambahkanpetunjukpenggunaan/Learning Guide; (2) Grafis dekoratif yang tidak
sesuai dengan konten diminimalisir; (3)Berikan informasi tentang mata kuliah di
RPKPS; (4) Berikan deskripsi tentang materi; (5) Dibuat per topik materi menjadi
per tab.

satu opsi media pembelajaran yang dapat digunakan pada kegiatan


pembelajaran mata kuliah Metodologi Penelitian. Hasil kelayakan dengan total 11
Modul yang disajikan dalam media pembelajaran ELearning adalah sebagai
berikut : a) Penilaian oleh ahli media mendapatkan nilai sebesar 78,4% yang
termasuk kategori layak ; dan b) Penilaian oleh ahli materi yang mendapatkan
nilai sebesar 81,54% yang termasuk kategori sangat layak. Dari hasil kelayakan
ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa media pembelajaran E-Learning yang
dikembangkan layak digunakan sebagai variasi media pembelajaran mata kuliah
Metodologi Penelitian.

Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan media pembelajaran


ELearning berbasis Moodle ini, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:
(1) Produk pengembangan media pembelajaran ini dapat digunakan sebagai
variasi dalam pembelajaran mata kuliah Metodologi Penelitian dengan
menggunakan akses internet yang memadai; (2) Penelitian dapat dilanjutkan
dengan mengambil tema mengenai efektifitas penggunaan media pembelajaran E-
Learning berbasis Moodle pada mata kuliah Metodologi Penelitian; (3) Dengan
adanya fasilitas pembelajaran berupa E-Learning pada prodi S1 Pendidikan
Teknik Bangunan FT UNJ, diharapkan dapat dimaksimalkan dengan sebaik
mungkin kedepannya.

B. Kelebihan dan Kekurangan Jurnal

Jurnal Utama

a. Kelebihan

1. Dari aspek ruang lingkup isi artikel

Artikel ini memiliki isi yang lengkap, metode penelitian yang digunakan
cukup banyak sehingga dapat menambah wawasan pembaca. Artikel ini juga
memuat tabel dan diagram yang dapat mendukung isi materi.

2. Dari aspek tata bahasa artikel

Artikel ini menggunakan Bahasa yang umum dan juga terdapat beberapa
istilah asing. Bahasa umum yang digunakan dalam jurnal ini dapat memudahkan
pembaca memahami isi artikel.

b. Kekurangan

1. Dari aspek ruang lingkup isi artikel

Pada bagian abstrak artikel hanya menggunakan bahasa inggris, sehingga


tidak sesuai dengan kaidah penulisan artikel yang seharusnya.

2. Dari aspek tata bahasa artikel


Istilah asing yang digunakan dalam artikel cukup menyulitkan buat
pembaca yang kurang fasih/awam dengan istilah-istilah asing.

Jurnal Pembanding

a. Kelebihan

1. Dari aspek ruang lingkup isi artikel

Artikel ini memiliki isi yang lengkap, metode penelitian yang digunakan
cukup banyak sehingga dapat menambah wawasan pembaca. Artikel ini juga
memuat tabel yang dapat mendukung isi materi.

2. Dari aspek tata bahasa artikel

Artikel ini menggunakan Bahasa yang umum dan juga terdapat beberapa
istilah asing. Bahasa umum yang digunakan dalam jurnal ini dapat memudahkan
pembaca memahami isi artikel.

b. Kekurangan

1. Dari aspek ruang lingkup isi artikel

Artikel ini hanya menggunakan hanya menggunakan tabel untuk


memperkuat materi yang seharusnya bisa menampilkan diagram juga agar
pembaca lebih paham.

2. Dari aspek tata bahasa artikel


Istilah asing yang digunakan dalam artikel cukup menyulitkan buat
pembaca yang kurang fasih/awam dengan istilah-istilah asing.

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kedua jurnal ini layak untuk dibaca dan di jadikan referensi untuk
memperluas pengetahuan tentang metodologi penelitian pendidikan. Kelebihan
dan kekurangan yang ada pada jurnal diharapkan menjadi pertimbangan untuk
penulis agar lebih baik kedepannya.

B. Saran

Saran yang diberikan oleh ahli media setelah divalidasi, antara lain:

1. Perlunya ditambahkan petunjuk penggunaan/Learning Guide;

2. Grafis dekoratif yang tidak sesuai dengan konten diminimalisir;

3. Berikan informasi tentang mata kuliah di RPKPS;

4. Berikan deskripsi tentang materi;

5. Dibuat per topik materi menjadi per tab.


DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. (2006). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers Daryanto.


(2011). Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gaya Media.

Jalinus, N., & Ambiyar. (2016). Media dan Sumber Pembelajaran (Pertama).
Jakarta:

Kencana Komsiyah, Indah.(2012). Belajar Dan Pembelajaran. Yogyakarta: Teras.

Ramli. (2015). Implementasi Riset Dalam Pengembangan Higher Order Thinking


Skills Pada Pendidikan Sains. In Seminar Nasional Pendidikan Sains V (pp. 6–
17). Retrieved from https://media.neliti.com/media/publications/172168-ID-
implementasi-risetdalam-pengembangan-hi.pdf

Rofiah, A, & Sunarno. (2015). Pengembangan Modul Pembelajaran Ipa Berbasis


High Order Thinking Skill ( Hots ) Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir
Kritis Siswa Kelas VIII SMP / MTS. Inkuiri, 4, 82–91. [Online, Retrieved from
https://scholar.google.co.id/scholar?
q=related:4vh62idpwM8J:scholar.google.com/&h l=id&as_sdt=0,5 Sabar, &
Maureen. (2013). Pengembangan Modul Untuk Meningkatkan Higher Order
Thinking Skill Pada Mata Kuliah Strategi Pembelajaran untuk Mahasiswa
Program Studi Teknologi Pendidikan. Fip Unesa, 1(2), 1–13.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta. Trianto. (2012). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

Winarno. S. & Sarwanto. (2015). Pengembangan Modul Ipa Terpadu Berbasis


High Order Thinking Skill ( HOTS ). Jurnal Inkuiri, 4(I), 82–91. [Online,
Retrieved from http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains]

Anda mungkin juga menyukai