Anda di halaman 1dari 11

CRITICAL JOURNAL REVIEW

MK. KEPEMIMPINAN
PRODI S1 PTM - FT

SKOR NILAI :

PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA


KOMPETENSI SOSIAL (PELAYANAN PRIMA) TENAGA ADMINISTRASI
SEKOLAH
( Tri Yuliani dan Muhammad Kristiawan, 2016 )

NAMA MAHASISWA: SAHABAT KRISTIANTO


NIM : 5193121012
DOSEN PENGAMPU : Drs. Hidir Efendi,M.Pd.
MATA KULIAH : KEPEMIMPINAN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
KATA PENGANTAR

Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sebab
telah memberikan rahmat dan karuniaNya serta kesehatan kepada saya, sehingga mampu
menyelesaikan tugas “Critical Journal Review”. Tugas ini di buat untuk memenuhi salah satu
mata kuliah Saya yaitu “Kepemimpinan”.
Tugas critical jurnal review ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan
dan wawasan kita semua dapat bertambah. Saya menyadari bahwa tugas critical journal
review ini masih jauh dari kesempurnaan.
Karena itu saya sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya
membangun guna menyempurnakan tugas ini. Saya berharap semoga tugas critical journal
review ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi Saya khususnya, Atas perhatiannya Saya
mengucapkan terimakasih.

Medan, Desember 2022

Sahabat Kristianto
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR


Critical Journal Review sangat penting buat kalangan pendidikan terutama mahasiswa
maupun mahasiswi karena dengan mengkritik satu jurnal maka mahsiswa/i ataupun si
pengkrtik dapat mengetahui isi suatu jurnal, dapat melihat hasil jurnal yang perlu diperbaiki
dan mengetahui apakah jurnal sudah baik untuk digunakan berdasarkan dari penelitian yang
telah dilakukan oleh penulis jurnal tersebut, setelah dapat mengkritik jurnal maka diharapkan
mahasiwa/i dapat membuat suatu jurnal karena sudah memiliki pedoman atau sudah
mengetahui cara penulisan jurnal yang baik dan benar.

B. Tujuan Penulisan Critical Jurnal Review


Tujuan utama penulisan Critical Jurnal Review ini adalah untuk menyelesaikan salah
satu tugas KKNI pada mata kuliah Kepemimpinan. Tujuan Critical Jurnal Review adalah
untuk mengulas isi jurnal tepatnya mengulas kedua isi jurnal tersebut. Selain mengulas isi
jurnal tujuan lainnya adalah mengetahui informasi apa saja yang terdapat dalam kedua jurnal
tersebut. Tujuan Critical Jurnal Review ini juga melatih diri agar bisa berfikir kritis dalam
mencari informasi yang diberikan oleh dua atau tiga bahkan lebih dalam jurnal tersebut.

C. Manfaat Critical Jurnal Review


Critical Jurnal Review ini memiliki beberapa manfaat seperti yang utama yaitu untuk
memenuhi tugas mata kuliah kurikulum dan pembelajaran. Manfaat lainnya adalah untuk
mengetahui lebih dalam dan lebih rinci mengenai jurnal yang di review. Selain mengetahui
isi jurnal lebih dalam manfaat lainnya adalah kita mendapat informasi, menambah
pengetahuan dan menambah ilmu dari isi jurnal tersebut. Kita juga dapat mengetahui
perbandingkan apa saja yang terdapat dalam isi kedua jurnal tersebut. Bagi penulis sendiri
manfaatnya adalah mengasah pikiran agar dapat berfikir kritis dalam menangapi isi dari
kedua jurnal tersebut. Melatih diri agar mampu mengkritik, memberi saran dan memberi
kesimpulan dari isi kedua jurnal tersebut.
D. Identitas Jurnal
1. Identitas Jurnal Utama
1. Judul Artikel : Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Membina Kompetensi
Sosial (Pelayanan Prima) Tenaga Adminstrasi Sekolah
2. Nama Jurnal : Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan
3. Edisi Terbit : 2016
4. Penulis Artikel : Tri Yuliani dan Muhammad Kristiawan
5. Penerbit : Universitas PGRI Palembang
6. Kota Terbit : Palembang
7. Nomor ISSN : 2614-8021
8. Email : ie_tiew@yahoo.com , muhammad.kristiawan@yahoo.co.id

2. Identitas jurnal pembanding


1. Judul Artikel : Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru
2. Nama Jurnal : Jurnal Visi Ilmu Pemdidikan
3. Edisi Terbit : 2013
4. Penulis Artikel : Uray Iskandar
5. Penerbit : Universitas Tanjungpura
6. Kota Terbit : Pontianak
7. Nomor ISSN : 2085-9848
8. Email :-
BAB II
RINGKASAN ISI ARTIKEL

A. Pendahuluan

Penelitian ini berawal dari wacana awal bahwa “tenaga administrasi sekolah (tenaga
kependidikan) hendaklah bersikap seperti pegawai swasta (pelayanan pegawai bank)”
(Perkuliahan Kepemimpinan Pendidikan Islam di IAIN Batusangkar dengan Dr. M.
Kristiawan, tanggal 9 April 2016). Penulis mengartikan bersikap seperti pegawai swasta di
sini adalah dengan memberikan pelayanan prima kepada setiap costumer yang ada di sekolah.
Kemampuan memberikan pelayanan prima tersebut harus dimiliki oleh tenaga administrasi
sekolah. Hal ini sesuai dalam Permendiknas No. 24 tahun 2008 mengenai Standar Tenaga
Administrasi sekolah harus memiliki kemampuan atau kompetensi yaitu kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi teknis, dan kompetensi manajerial (khusus
Kepala Tenaga Administrasi Sekolah).

Pelayanan yang ditemukan di sekolah saat ini cenderung masih lamban, tidak tepat
waktu, kurang ramah, kurang komunikatif, dan bahkan masih ada juga memakai bahasa yang
tidak enak didengar. Fenomena senada juga dikemukakan dalam penelitian Rodiyah (2014)
yang mengatakan bahwa ketika pengguna jasa membutuhkan pelayanan dengan cepat dari
petugas namun petugas justru kurang tanggap dan birokrasi yang rumit dan tidak semuanya
dimengerti oleh semua pengguna jasa.

Sementara itu Terry dalam (Kartono, 2006) mendefinisikan kepemimpinan adalah


aktivitas mempengaruhi orang-orang untuk mencapai tujuan kelompok. Dalam usaha
mencapai tujuan tersebut perlu seorang pemimpin untuk melakukan supervisi untuk menjaga
apakah langkah- langkah yang diambil telah sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.

Dari definisi kepemimpinan tersebut di atas dapat diartikan bahwa kepemimpinan


menyangkut sebuah proses pengaruh sosial yang dalam hal ini pengaruh yang disengaja
dijalankan oleh seseorang terhadap orang lain untuk menstruktur aktivitas serta hubungan-
hubungan di dalam sebuah kelompok atau organisasi. Pemimpin memiliki pengaruh dan
memberikan pembinaan kepada tenaga administrasi sekolah. Dari data tersebut, dapat ditarik
permasalahan yang dihadapi pada penelitian ini yaitu bagaimana peran Kepala Sekolah dalam
membina kemampuan sosial (pelayanan prima) Tenaga Administrasi Sekolah.
B. Deskripsi Isi

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif studi kasus (case study). Case Study
didefinisikan sebagai suatu metode untuk memahami individu yang dilakukan secara
integratif dan komprehensif agar diperoleh pemahaman yang mendalam tentang individu
tersebut beserta masalah yang dihadapinya dengan tujuan masalahnya dapat terselesaikan dan
memperoleh perkembangan diri yang baik (Raharjo & Gudnanto, 2011). Case Study
menyiratkan peneliti melakukan analisis secara intensif pada satu unit analisis yang diteliti
(Case). Case Study dalam hal ini bertujuan untuk mengetahui peran kepemimpinan kepala
sekolah dalam membina kompetensi sosial (pelayanan prima) tenaga administrasi sekolah.
Pengambilan data dilakukan dengan kepala sekolah dan beberapa tenaga administrasi sekolah
dalam melaksanakan tugasnya saat memberikan pelayanan.

Instrumen penelitian yang digunakan wawancara dan observasi. Menurut Djamaan


dan Aan (2011) wawancara merupakan “teknik pengumpulan data yang sering digunakan
dalam penelitian kualitatif”. Melaksanakan teknik wawancara berarti melakukan interaksi
komunikasi atau percakapan antara pewawancara (interviewer) dan terwawancara
(interviewee) dengan maksud menghimpun informasi dari interviewee. Interviewee pada
penelitian kualitatif adalah informan yang daripadanya pengetahuan dan pemahaman
diperoleh. Metode observasi didefinisikan sebagai pengamatan akan manusia pada
“habitatnya” (Sarosa, 2012). Observasi bertujuan untuk melihat keadaan pelayanan yang
diberikan oleh tenaga administrasi sekolah yang sedang berjalan.

Berdasarkan dari teori di atas, informan dalam penelitian ini adalah tenaga
administrasi sekolah. Peneliti memilih sendiri informan dalam wawancara ini dengan cara
purposive sampling. Purposive sampling adalah salah satu jenis pengambilan sampel dalam
penelitian kualitatif. Menurut Gay (2000) purposive sampling berarti peneliti memilih sampel
berdasarkan pengalamannya atau pengetahuan dari kelompok untuk menjadi sampel. Ukuran
sampel purposive sampling yang diperlukan sangat bergantung pada sumber, waktu yang
tersedia, dan tujuan penelitian (Arifin, 2011).

Teknik pengambilan data pada penelitian ini dengan menggunakan metode observasi
dan wawancara. Peneliti menggunakan telepon genggam dan tape recorder untuk
mendapatkan reaksi atau jawaban dari pertanyaan yang diberikan peneliti kepada informan
dan sekaligus menjadi bahan atau alat pendukung dalam melakukan penelitian ini.
BAB III

PEMBAHASAN / ANALISIS

A. Pembahasan Isi Jurnal

Menurut jurnal utama kepemimpinan adalah bentuk dominasi yang didasari


kemampuan pribadi, yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat suatu
berdasarkan akseptasi/penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki kelahlian khusus yang
tepat bagi situasi khusus (Kartono:2006).

Sementara itu Terry dalam (Kartono, 2006) mendefinisikan kepemimpinan adalah


aktivitas mempengaruhi orang-orang untuk mencapai tujuan kelompok. Dalam usaha
mencapai tujuan tersebut perlu seorang pemimpin untuk melakukan supervisi untuk menjaga
apakah langkah- langkah yang diambil telah sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.
Di mana Terry mengungkapkan bahwa supervisi adalah usaha mencapai hasil yang
diinginkan dengan cara mendayagunakan bakat atau kemampuan alami manusia dan
sumbersumber yang memfasilitasi, yang ditekankan pada pemberian tantangan dan perhatian
yang sebesar-besarnya terhadap bakat atau kemampuan alami manusia.

Saedangkan dalam Jurnal pembanding menurut Mulyasa, dalam Deni Koswara


(2008:57) kepemimpinan seseorang sangat berkaitan dengan kepribadian, dan kepribadian
kepala sekolah sebagai pemimpin akan tercermin dalam sifat-sifat yang jujur, percaya diri,
tanggung jawab, berani mengambil resiko dan keputusan, berjiwa besar, emosi yang stabil
dan teladan.

Selanjutnya menurut Mulyono (2008:143) kepemimpinan kepala sekolah merupakan


ruh yang menjadi pusat sumber gerak organisasi untuk mencapai tujuan dalam meningkatkan
kesempatan untuk mengadakan pertemuan secara efektif dengan para guru dalam situasi yang
kondusif.
B. Kelebihan dan Kekurangan Isi Artikel

1. Dari aspek ruang lingkup isi artikel

Kelebihan jurnal utama adalah memiliki materi yang lengkap disertai banyak
pendapat para ahli dan juga memiliki banyak sumber referensi. Sedangkan kekurangan jurnal
ini adalah tidak memiliki tabel,gambar maupun grafik untuk memperkuat gagasan artikel
tersebut.

2. Dari aspek tata bahasa

Artikel ini sudah menggunakan tata bahasa dan penulisan yang baik. Artikel ini
mencantumkan kutipan-kutipan untuk setiap pendapat yang diambil dari sumber-sumber lain.
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setiap karya tulis pasti memiliki ciri-ciri yang berbeda antar satu dengan yang lain,
baik itu dari segi bahasanya, kelebihannya, dan kekurangannya. Jurnal pasti mengandung
informasi yang sudah dipaparkan dengan jelas oleh penulisnya terlepas dari kekurangan yang
terkandung dalam setiap jurnal, namun sudah dipastikan setiap jurnal pasti membawa
keuntungan bagi pembaca dalam hal pendapatan informasi lebih. Dalam jurnal ini terkandung
informasi yang sangat melimpah yang mana membuat pembaca menjadi tertarik untuk
membaca atau menganalisis jurnal ini seperti yang kami lakukan. Diatas telah kami
sampaikan ringkasan dan juga kelebihan serta kekurangan dari masing-masing jurnal yang
diharapkan dapat menjadi perbandingan antara opini atas pembaca jurnal tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. (2011). Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.

Abdussamad, Yuriko. (2000). Sistem Pelayanan Administrasi: Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Djama’an, Satori & Aan, Komariah. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung:
Alfabeta.

Emzir. (2011). Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif & Kualitatif. Jakarta: PT


RajaGrafindo Persada.

Gay, L. R. and Peter Airaisan. (2000). Educational Research. Competencies and for Analysis
and Application. New Jersey: Prentice Hall. Inc.

Kartini, Kartono. (2006). Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Kemendiknas. (2010). Tugas Tenaga Administrasi Sekolah. Jakarta: Kemendiknas.

LaFreniere. (2000). Emotional Development (A Biosocial Perspective): USA. Wadsworth.

Pasolong, Harbani. (2007). Teori Administrasi Publik. Alfabeta: Bandung.

Permendiknas No. 24 Tahun 2008

Rahardjo, Susilo & Gudnanto. (2011). Pembahasan Individu Teknik Non Tes. Kudus: Nora
Media Enterprise.

Rinala, I Nyoman. Yudana, I Made. dan Natajaya, I Nyoman. (2013). “Pengaruh Kualitas
Pelayanan Akademik terhadap Kepuasan dan Loyalitas Mahasiswa Pada Sekolah
Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali”. eJournal Program Pascasarjana Universitas
Pendidikan Ganesha Program Studi Administrasi Pendidikan, Volume 4 Tahun 2013.

Sarosa, Samiaji. (2012). Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Index.

Surya, Priadi. (2012). Peran Penting Tenaga Administrasi Sekolah dalam Penguatan Budaya
Sekolah Untuk Implementasi Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai