D
I
S
U
S
U
N
Puji dan syukur kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan karuniaNya
penyusun dapat menyelesaikan Critical Book Report (CBR) ini guna memenuhi
tugas perkuliahan dalam mata kuliah Perkembangan Belajar gerak. Dimana mata
kuliah Perkembangan belajar gerak adalah salah satu mata kuliah bagi mahasiswa
program studi PPG, terutama calon guru yang dimaksudkan untuk membina dan
mengembangkan kemampuan mengenali dan memahami peserta didik dan
mendukung pencapaian pengembangan kompetensi Pedagogik.
penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………..…….………………….2
DAFTAR ISI………………………………..………………….…...…………………….3
BAB 1 PENDAHULUAN…………………..…………………….……………..……….4
A. Latar Belakang………………………………….…………………………………...…4
B. Tujuan……………………………………….…….……………………………………4
C. Manfaat……………………………………….…….……………………………….….4
D. Identitas Buku………………………………….…….………………………………...4
BAB IV PENUTUP……………………………………………..………………………19
A.Kesimpulan……………………………………………………….…………..……….19
B. Saran…………………………………………………………………..………..……..19
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..…….……20
3
BAB I
PENDAHULUAN
Pada dasarnya critical book review merupakan kegiatan mengulas isi buku
dengan menitik beratkan pada evaluasi (penjelasan, interpretasi dan analisis)
mengenai keunggulan dan kelemahan buku, apa yang menarik dari buku tersebut,
bagaimana isi buku tersebut bisa mempengaruhi cara berpikir dan menambah
pemahaman terhadap suatu bidang kajian tertentu.
B. Tujuan Penelitian
C. Manfaat Penulisan
ISBN :-
4
Halaman : 116 halaman
Buku Kedua
Halaman : 100
ISBN : 978-623-7256-84-7
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Bab II Karakteristik Perkembangan Fisik dan Motorik Anak Usia SD
7
yang serupa untuk semua orang, namun dalam rincian pola tersebut terjadi
motorik,sedangkan sebagian lagi memperlambatnya.
2.Dapat mengklasifikasikan objek-objek atas dasar satu ciri yang sama, mungkin
pula memiliki perbedaan dalam hal yang lainnya.
Perilaku Kognitif yang tampak pada periode operasional formal antara lain :
8
Dalam kerangka memfasilitasi perkembangan kognitif anak, pembelajaran
hendaknya berorientasi pada model eksploratori, serta mencari dan menemukan
(insquiry-discovery).
Menurut ernest meuman perkembangan persepsi terdiri atas tiga fase yaitu
fase sintetis fantastis, fase analisis dan fase sintetis logis. William stern
mengemukakan perkembangan persepsi dengan istilah 4 kategori stadium yaitu
stadium substan, stadion action, stadium relation dan stadium kualitas. Oswalds
kroh mengemukakan 4 periode persepsi dengan istilah lain pula yaitu periode
sintetis fastatis, periode realisme naif, dan periode realisme kritis.
9
Untuk pembelajaran di SD proses persepsi ini amat penting dipahami sebab
akan memperkuat diterima tidaknya materi pembelajaran oleh siswa. Agar
persepsi pembelajaran terjadi secara akurat maka guru perlu mempertimbangkan
tingkat perkembangan persepsi siswa.
Bahasa merupakan alat komunikasi antar manusia baik secara lisan. Tulisan
maupun isyarat. Bagi anak SD, bahasa memiliki fungsi instrumental, fungsi
regulasi, fungsi representasioanal, fungsi interaksional, fungsi personal, dan
fungsi imajinatif.
Sedikitnya ada tiga teori yang dapat dijadikan dasar dalam memahami
perkembangan bahasa anak usia sekolah dasar yakni model behaviorist, model
lingustik, dan model kognitif, model behaviorist, yang sangat menyakini kekuatan
lingkungan sebagai determinan perkembangan bahasa, memandang bahwa pada
10
prinsipnya bahasa merupakan fungsi dari penguatan (reinforcement) artinya
lingkungnan terutama orang tua mengajar abnak berbicara dengan memberikan
penguatan terhadap tingkah laku verbal. Model lingustik yang sangat meyakini
keuatan pembawaan (hereditas) sebgai dterminan perkembangan bahasa,
mendang bahwa anak dilahirkan sudah lengkap dengan kemampuan untuk
berbahasa. Melalui kontak dengan lingkungan sosial kemampuan tersebut akan
tampak dalam prilaku berbahasa. Model kognitif memandang bahwa anak
memilki kapasitas kognitif untuk belajar bahasa artinya para kognitivist percaya
bahwa anak memiliki kemampuan untuk belajar bahasa.
11
idealized terhadap orang tua, 2. Memandang orang tua sebgai orang dewasa
umumnya (parents as people), 3. Tergantung kepada kemampuan sendiri tanpa
mengharapkan bantuan emosional orang lain (non dependency), dan 4. Melakukan
individualisasi didalam hubungannya dengan orang tua. Kemandirian prilaku
( behavioral autonomy) ialah kemampuan untuk 1. Mengambil keputusan, 2.
Memilki kekuatan terhadap pengaruh pihak lain, 3. Memilki rasa percaya diri (self
reliance). Kemandirian nilai (values autonomy) ialah kemampuan untuk: 1.
Menimbang kemungkinan dalam bidang nilai ynag semakin abstrak (abstract
belief), 2. Memilki kayakinan akan nilai-nilai yang semakin mengarah kepada
yang bersifat prinsip (principle belief), 3. Memiliki keyakinan akan nilai-nilai
yang semakin terbentuk dalam diri sendiri dan bukan hanya dalam sistem nilai
yang diberikan oleh orang tuanya atau orang dewasa lainnya (independent belief).
Sembari mengembangkan kemandirian emosional secara lebih memadai anak usia
SD sudah mulai mengembangkan kemandirian behavioral dan nilainya meski
pada bentuk yang sederhana. Ini bisa dipahami sebab perkembangan kemandirian
behavioral dan nilai sangat dipengaruhi oleh perkembangan kognitif, yakni jika
anak sudah masuk pada tingkat berpikir operasional. Oleh sebab itu pada
umumnya perkembangan behavioral dan nilai terjadi pada masa remaja dan
berkembang sempurna pada masa dewasa. Tetapi perlu dicermati bahwa
pencapaian kemandirian emosional pada anak akan mendasari perkembangan
kemandirian behavioral dan nilai.
12
5. Tanamkan sikap dan kemampuan berpikir mandiri terutam dalam
mengambil keputusan
6. Beri anak kesempatan untuk belajar bertanggung jawab atas semua
perbuattanya
7. Libatkan ank dalam aktivitas-aktivitas pendidikan sesuai dengan minat,
bakt, dan kemampuannya.
8. Beri kesempatan pada anak untuk mengemabngkan diri sesuai dengan
minat, bakat, dan kemampuannya.
Model penyesuainan ciri dan faktor serta model orientasi karier merupakan
dua model stimulasi perkembangan karier anak yang diterapkan di SD. Model
penyesuaian ciri dan faktor percaya kecocokan antara ciri pribadi dan persyaratan
kerja merupakan kunci keberhasilan karier seorang. Artinya semakin cocok antara
ciri pribadi individu denagn persyaratan kerja maka semakin besar peluang
individu untuk produktif dan puas dalam kariernya. Memfasilitasi perkembangan
karier anak usia SD berarti memfasilitasi anak usia SD memahami ciri-ciri pribadi
13
dan persyaratan karier tertentu, selanjutnya anak didorong untuk menentukan
pilihan karier sesuai dengan ciri-ciri pribadinya. Model orientasi karier diarahkan
kepada peningkatan: 1. Sikap terhadap karier (career development attitudes), 2.
Ketrampilan pembuatan keputusan karier (skills of carrer development decision
karier didefinisikan sebagai kesiapan individu untuk membuat keputusan-
keputusan yang tepat tentang karier masa depan.
14
BAB II Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Perkembangan
Peserta Didik
1. Faktor internal
- Kecerdasan
- Bakat khusus
- Kecerdasan bakat prestasi
2. Faktor eksternal
15
Kehidupan sosial mengalami perkembangan seiring dengan bertambahnya
pengalaman dan interaksi dengan lingkungan. Setiap fase yang diliwati dapat
dikatakan memiliki kesulitannya masing-masing. Misalnya,masa pra sekolah
adalah masa dimana anak memiliki rasa ingintahu dan cenderung tidak paham
bahaya yang dilami. Untuk itu, pendampingan dan latihan memahami adanya
perbedaan individu, kultur dan kondisi kehidupan keluarga ada baiknya
diperkenalkan sejak dini. Sehingga dalam proses sosial kehidupan, anak paham
artinya melakukan relasi dengan orang lain.
16
BAB III
PEMBAHASAN
17
A. Pembahasan Buku 1
Kelebihan Buku: Dari segi cover buku, sangat menarik karena desainnya
menggambarkan/berkesinambungan dengan isi buku. Informasi yang disampaikan
di dalam cover lengkap. Daftar isi ditulis sesuai dengan kaidah yang berlaku.
Selain itu buku ini menggunakan daftar isi untuk tabel,sehingga lebih efektif
dalam mencari informasi yang berisi tabel.
Kekurangan Buku: Setiap bab memiliki bahasa dalam bahasa asing tetapi
penjelasan artinya tidak ditulis sehingga orang yang membaca tidak mengerti,pada
buku utama juga sampul buku mudah rusak,gambar yang ada didalam buku tidak
berwarna sehingga kesan orang yang membacanya tidak begitu menarik dan
identitas buku juga tidak lengkap seperti ukuran buku dan ISBN.
B. Pembahasan Buku 2
Kelebihan Buku: Buku pembanding ini juga sama seperti buku utama yaitu bisa
dijadikan refrensi oleh pembaca, kelebihan lainnya adalah buku ini menyediakan
rangkuman yang menjadi tinjauan akhir dari penulisan.
BAB IV
PENUTUP
18
A. Kesimpulan
B. Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
20