Anda di halaman 1dari 41

MANAJEMEN KAS

DAN
SURAT BERHARGA
By. Ella Silvana Ginting, SE, M.Si
DEFINISI
KAS
Uang kertas dan uang logam yang perusahaan miliki dalam
kas kecil perusahaan, dalam kas register, atau dalam
bentuk cek atau rekening-rekening di pasar uang.

SURAT BERHARGA YANG BISA


DIPERJUALBELIKAN
Investasi dalam surat berharga di mana perusahaan dapat
secara cepat berubah menjadi kas (kurang dari 1 tahun)
PROSES ALIRAN KAS

Perusahaan mengalami peningkatan secara tidak rutin atas


penyimpanan kasnya demi beberapa sumber dari luar, diperoleh dari
pasar keuangan dari penjualan surat berharga.
• Obligasi
•Saham preferen
•Saham biasa

CONTOH,
• Sebuah produk baru yang bergerak menuju tahap
pengenalan
• Perluasan produk yang mungkin dibutuhkan
MOTIF MENYIMPAN KAS
• Memenuhi kebutuhan yang berkaitan dengan transaksi
MOTIF sehubungan dengan kegiatan operasional perusahaan
• Membeli bahan baku, membayar upah/ gaji karyawan,
TRANSAKSI membayar bunga, dividen, pajak dll
• Pengaman untuk kelancaran kegiatan perusahaan

• Untuk memanfaatkan peluang bisnis yang


MOTIF menguntungkan
SPEKULASI • Suku bunga menarik, perubahan nilai tukar mata uang
dsb

MOTIF SALDO • Jumlah minimum yang disetujui perusahaan akan


dipertahankan dalam rekening giro-nya dibank sehingga
KOMPENSASI bank bisa memberikan pinjaman kepada pihak lain dan
sebagai imbalan mendapatkan penghasilan

MOTIF
• Mengamankan kegiatan perusahaan terhadap kondisi yang
bersifat tidak pasti (belum terindentifikasi)
• Contoh: Cuaca, kenaikan bahan baku, pemogokan terus-
BERJAGA-JAGA menerus yang dilakukan para karyawan operasional
menimbulkan kesulitan dalam memprediksi kas
PERIMBANGAN ANTARA RISIKO DAN TINGKAT
PENGEMBALIAN

Meminimalisir resiko kepailitan


perusahaan

INSOLVENSI
Menggambarkan situasi dimana perusahaan tidak mampu untuk
membayar tagihan tepat waktu

SOLVENSI
Perusahaan mengalami kekurangan likuiditas yang diperlukan untuk
dapat segera membayar kewajiban-kewajiban liabilitas saat ini

PENANGGULANGAN
Melaksanakan saldo kas yang banyak untuk membayar tagihan-
tagihan yang jatuh tempo
TUJUAN DIKURANGINYA PERIMBANGAN ANTARA
RISIKO DAN TINGKAT PENGEMBALIAN

1. Cukupnya kas yang ada ditangan untuk memenuhi


kebutuhan pengeluaran yang timbul dalam rangka
pelaksanaan bisnis

2. Investasi dari saldo kas yang menganggur harus


dikurangi sampai batas yang minimum
KEPUTUSAN-KEPUTUSAN
1. Apa yang dapat dilakukan untuk mempercepat penagihan tunai dan
pengendalian yang lambat dan lebih baik atas arus keluar kas ?
2. Bagaimana seharusnya komposisi portfolio surat berharga yang bisa
diperjualbelikan ?

Yang dipikirkan para manajer :

1. Bagaimana saya dapat mempercepat penerimaan kas ?


2. Bagaimana saya dapat memperlambat pembayaran tunai perusahaan
dan tidak merangsang begitu banyak para pemilih yang penting –
seperti para pemasok ?
3 Faktor yang mempengaruhi besarnya
persediaan minimal
(Menurut H. G. Guthmann)

1. Pertimbangan antara aliran kas masuk dengan aliran kas


keluar

2. Penyimpangan terhadap aliran kas yang diperkirakan

3. Adanya hubungan yang baik dengan bank-bank


MANAJEMEN KAS YANG EFISIEN
Saldo kas + saldo pengaman kas dipengaruhi oleh :
• Produksi perusahaan
• Teknik penjualan
• Prosedur penagihan piutang
• Pembayaran liabilitas

Ini semua terlihat dari analisis:


1. Operasi perusahaan (siklus operasi)
2. Siklus konversi kas
SIKLUS OPERASI

• Beli bahan
baku Keperluan proses Penjualan
Uang kas
• Biaya tenaga produksi produk akhir
kerja

RUMUS:
OC = AAI + ACP
AAI = Average Age of Inventory = Rata-rata umur persediaan
ACP = Average Collection Period = Rata-rata periode penagihan
Contoh…

Sebuah perusahaan menjual semua barang dagangannya secara


kredit, di mana pelanggan diharuskan membayar dalam waktu
60 hari dari waktu penjualan.

Perusahaan menghitung rata-rata waktu yang diperlukan (AAI)


yaitu 85 hari untuk memproduksi sampai saat menjual barang
jadi dan rata-rata periode penagihan piutang (ACP) yaitu 70
hari.

PENYELESAIAN:

Untuk mencari siklus operasi adalah :

OC = 85 hari +70 hari = 155 hari


SIKLUS KONVERSI KAS
(Cash Conversation Cycle / CCC)

Sejumlah waktu di mana uang kas perusahaan terikat antara


pembayaran untuk input produksi dan penerimaan atas
pembayaran dari penjualan barang jadi;
Dikalkulasikan sebagai jumlah hari dalam siklus operasi perusahaan
dikurangi rata-rata periode pembayaran liabilitas dagang

RUMUS:
CCC = OC – APP → OC = AAI +ACP , maka:
CCC = AAI + ACP – APP
APP = Average Payment Period = Rata-rata periode pembayaran liabilitas dagang
Contoh…

Syarat kredit sebuah perusahaan untuk membeli bahan baku


adalah membayar dalam jangka waktu 340 hari sejak pembelian
dilakukan dan karyawan dibayar setiap 15 hari.

Perusahaan menghitung rata-rata tertimbang periode pembayaran


liabilitas dagang (weighted average payment period = APP)
untuk bahan baku dan tenaga kerja adalah 35 hari

PENYELESAIAN:

CCC = 155 hari – 35 hari = 120 hari


SIKLUS OPERASI DAN SIKLUS KONVERSI KAS
Siklus Operasi (SO)
155 hari = 85 + 70

Pembelian bahan Penjualan barang Penagihan


Baku secara kredit Jadi secara kredit Piutang dagang

Rata-rata umur persediaan Rata-rata periode tagih


85 hari 70 hari

Rata-rata Periode persediaan Rata-rata periode tagih


Periode 85 hari 70 hari
Bayar
35 hari

Pembayaran
utang dagang

Siklus Konversi Kas


155 -35 = 120 hari
Kas Keluar Kas masuk

Waktu (hari)
SIKLUS OPERASI DAN SIKLUS KONVERSI KAS
Siklus Operasi (SO)
130 + 85 = 215 hari

Pembelian bahan Penjualan barang Penagihan


Baku secara kredit Jadi secara kredit Piutang dagang

Rata-rata umur persediaan Rata-rata periode tagih


130 hari 85 hari

Rata-rata Periode persediaan Rata-rata periode tagih


Periode 130 hari 85 hari
Bayar
10 hari

Pembayaran
utang dagang

Siklus Konversi Kas


215 – 10 = 205
Kas Keluar Kas masuk

Waktu (hari)
MENGELOLA SIKLUS KAS

1. Melaksanakan perputaran persediaan secepat mungkin tetapi


menghindari kehabisan persediaan kehilangan momentum
penjualan dengan harga jual yang bagus

2. Menagih piutang secepat mungkin tanpa merugikan penjualan


dimasa yang akan datang yang disebabkan oleh penagihan yang
dipercepat

3. Membayar liabilitas dagang selambat mungkin tanpa merusak


rating kredit perusahaan tetapi tetap menerima keuntungan
dari potongan tunai
Contoh
Manajemen Produksi
(Melaksanakan Persediaan Yang Efisien)

Jika perusahaan bermaksud untuk meningkatkan perputaran persediaan.


Dengan mengurangi rata-rata umur persediaan dari 85 hari menjadi 70 hari
akan mengurangi CCC selama 15 hari sehingga CCC menjadi 105 hari.
• Jika pembayaran perusahaan sebesar Rp.240.000.000- setahun dalam siklus
operasi maka pembiayaan menjadi Rp.240.000.000,- : 360 hari =
Rp.666.666,-
• Karena CCC berkurang 15 hari, maka pembiayaan sebesar Rp. 666.666,- x
15 hari = Rp.10.000.000,- dapat dikembalikan
• Jika perusahaan membayar bunga 10% maka akan mengurangi biaya dan
meningkatkan laba sebesar 10% x Rp.10.000.000,- = Rp.1.000.000,- sebagai
hasil pengelolaan persediaan yang efisien
Contoh
Mempercepat Penagihan Piutang Dagang

Jika perusahaan mengubah persyaratan kredit dengan ACP dari 70 hari


menjadi 50 hari, akan mengurangi CCC selama 70 hari – 50 hari yaitu 20
hari.

Diasumsikan pembiayaan sebesar Rp.240.000.000,- setahun atau Rp.666.666,-


per hari.

Dengan percepatan pengelolaan piutang selama 20 hari maka perusahaan


mengurangi pembiayaan sebesar: 20 hari x Rp.666.666 = Rp,13.333.332.

Seandainya tingkat bunga pembiayaan: 10%, maka perusahaan mengurangi


biaya dan meningkatkan laba sebesar 10% x Rp.13.333.332 = Rp.1.333.333
Contoh
Mempercepat Jangka Waktu Pembayaran Liabilitas
Dagang

Jika perusahaan memperpanjang periode pembayaran dari 35 hari menjadi 45


hari, CCC berkurang menjadi 85 hari + 75 hari – 45 hari = 110 hari.

Jika pembayaran siklus operasi sebesar Rp.240.000.000,- setahun dengan


kejadian di atas akan mengurangi pembiayaan sebesar (Rp.240.000.000 ,-:
360) x 10 hari = Rp.6.666.666,- dengan bunga 10% perusahaan dapat
mengurangi biaya dan meningkatkan laba sebesar:

= 10% x Rp.6.666.666,-

= Rp. 666.666,-
TEKNIK MANAJEMEN KAS
Rekayasa manajer keuangan melalui manajemen kas :
 Mengendapkan kas lebih lama guna mendapatkan tambahan hasil berupa
bunga baik dari rekening koran, tabungan maupun deposito
 Menggunakan kas yang belum ditarik oleh penerima untuk tujuan yang
menguntungkan perusahaan

TUJUAN
Meminimalkan pembiayaan perusahaan dengan mengambil keuntungan dari
ketidaksempurnaan sistem penagihan dan pembayaran
AMBANG (FLOAT)

Dana yang telah dikirim oleh pembayar (perusahaan atau


perorangan) tetapi dalam bentuk yang dibelanjakan oleh
penerima (perusahaan atau perorangan)

CONTOH

Ambang yang terjadi pada perbedaaan antara saldo uang di bank menurut
pembukuan perusahaan dan saldo uang menurut rekening koran di bank

Saldo rekening koran > Saldo menurut pembukuan


Karena, sejumlah cek dan giro yang sudah dikeluarkna perusahaan tetapi
belum diuangkan dibank oleh si penerima
PERANAN RELASI PERBANKAN YANG KUAT

Bank mengembangkan jasa yang inovatif dan paket yang didesain


untuk menarik berbagai usaha

SURAT-SURAT BERHARGA
Instrumen pasar modal jangka pendek menghasilkan keuntungan (return)
yang dengan mudah ditukar ke dalam bentuk uang tunai/ kas
MOTIF MEMILIKI SURAT BERHARGA
A. Sebagai pengganti kas
Untuk mengganti jumlah minimum kas yang harus ada
(safety cash)
Misalnya, Deposito

B. Sebagai investasi sementara


Perusahaan yang beroperasi secara musiman
Misalnya, Pabrik gula atau perusahaan yang mempunyai
program/ rencana modernisasi
KARAKTERISTIK SURAT-SURAT BERHARGA

1. Surat berharga haruslah yang dengan segera dapat dijual (Marketability)


dan dapat dilihat dari:

– “Luasnya suatu pasar” yaitu jumlah pembeli dari surat berharga


tersebut

– “Kedalaman pasar” yaitu kemampuan pasar untuk bisa membeli atau


menjual surat berharga dalam jumlah besar

2. Jaminan utama bahwa surat berharga hendaknya dapat dijual minimum


sama atau kurang sedikit dari nilai pada saat membeli surat berharga tersebut
MODEL-MODEL KONVERSI KAS

Perusahaan mengelola persediaan kas


dengan menghitung dua macam biaya :

BIAYA KONVERSI BIAYA KESEMPATAN


Biaya konversi dari surat berharga Biaya memegang kas dibanding
menjadi kas dan sebaliknya memegang surat berharga
MODEL KONVERSI KAS

MODEL BAUMOL MODEL MILLER - OR


MODEL BAUMOL
• Menentukan konversi kas

• Model untuk menetapkan biaya saldo transaksi kas


yang efisien dengan menetukan kuantitas konversi kas
yang optimal
KUANTITAS KONVERSI EKONOMIS (KKE)

Jumlah biaya untuk meminimkan kuantitas dalam mengkonversikan


surat berharga menjadi kas atau kas menjadi surat berharga

2 xbiaya _ konversi _ x _ per min taan _ uang _ kas


KKE 
Biaya _ kesempa tan( dalam _ bentuk _ desimal )
TOTAL BIAYA
TOTAL BIAYA

= (Biaya per konversi x jumlah konversi) + (biaya


kesempatan dalam bentuk desimal x rata-rata saldo kas)

TUJUAN MODEL BAUMOL

Menghitung KKE dari kas untuk meminimumkan


total biaya (biaya konversi + biaya kesempatan)
Contoh…

PT. PP mengantisipasi pembayaran untuk tahun yang akan datang sebesar


Rp.81.000.000.

Perusahaan ini menentukan bahwa biaya untuk mengkonversi surat berharga


menjadi kas dan sebaliknya sebesar Rp.18.000.

Saat ini investasi pada portfolio surat berharga menghasilkan 12% setahun.

2 xRp.18.000 xRp.81.000.000
Titik _ Balik 
0,12
Titik _ Balik  Rp .4.929.503
Penyelesaian

• Nilai setiap Rp.4.929.503 diterima setiap pengisian kas


• Selama setahun ada Rp.81.000.000 : Rp.4.929.503
= 16 konversi
• Rata-rata saldo kas adalah sebesar Rp.4.929.503 : 2
= Rp.2.464.752

Total biaya untuk mengeluarkan kas sebesar :


= (Rp.18.000 x 16) + (0,12 x Rp.2.464.752)
= Rp.583.770
MODEL MILLER-ORR

• Lebih realistis dan cocok dibanding model Baumol

• Memberikan efisiensi biaya saldo kas dengan


menentukan batas atas (nilai maksimum) dan titik balik

• Titik balik (return point) merupakan target tingkat


saldo kas
MENENTUKAN TITIK BALIK DAN BATAS ATAS
Nilai yang dipilih perusahaan untuk titik balik tergantung pada :
A. Biaya konversi
B. Biaya kesempatan dana harian
C. Varians dari aliran kas bersih harian
NB:
Aliran kas bersih harian = aliran kas masuk – aliran kas keluar per hari

PERSAMAAN :

Titik balik = 3 x biaya konversi x varians harian dari aliran kas bersih
4 x biaya kesempatan harian (dalam bentuk desimal)
SALDO KAS
SALDO KAS MENCAPAI BATAS ATAS
• Sewaktu saldo kas mencapai batas atas, jumlah yang sama dengan batas
atas dikurangi titik balik dikonversi ke surat berharga

Kas dikonversi menjadi surat-surat berharga = batas atas – titik balik

SALDO KAS SAMA DENGAN NOL (BATAS BAWAH)


• Sewaktu saldo kas menjadi nol (batas bawah), jumlah yang dikonversi dari
surat berharga ke kas adalah nilai yang diwakili oleh titik balik

Surat-surat berharga dikonversi menjadi kas = titik balik – saldo nol


CONTOH…
Perusahaan ABC mengeluarkan biaya sebesar Rp.20.000,- untuk
mengkonversi surat berharga menjadi kas dan sebaliknya.

Portfolio surat berharga menghasilkan 12% per tahun atau 0,0333% per hari
(12% : 360 hari)

Varians aliran kas bersih per hari diperkirakan sebesar Rp.5.000.000.

3xRp.20.000 xRp.5.000.000
Titik _ balik 
4 x0,000333
Titik _ balik  Rp .60.842
PENYELESAIAN…
• Batas atas adalah 3 kali titik balik

• Batas atas = 3 x Rp.60.842 = Rp. 182.526

• Saldo kas perusahaan akan bervariasi antara Rp.182.526

• Jika batas atas dicapai, maka Rp.182.526 – Rp.60.842 =


Rp.121.684, akan dikonversikan dari kas ke surat berharga

• Jika Saldo kas = 0 batas bawah, maka (Rp.60.842 –


(Rp.60.842 – 0)) = Rp.60.842, akan dikonversikan dari surat
berharga ke kas
STUDI KASUS 1
Sebuah perusahaan mengantisipasi pembayaran untuk tahun yangakan
datang sebesar Rp.31.200.000. perusahaan menentukan bahwa biaya
untuk mengkonversi surat berharga menjadi kas dan sebaliknya sebesar
Rp.1.000. saat ini investasi pada portfolio surat berharga menghasilkan
return sebesar 10% setahun.
Tentukan titik balik model Baumol-Allais-Tobin, dan tentukan total biaya
rata-rata saldo kas .

2 xRp.1000 xRp.31.200.000
Titik _ balik 
0,10
Titik _ balik  Rp .624.000.000.000
Titik _ balik  Rp .789.937
Penyelesaian…

• Nilai sebesar Rp.789.937 diterima setiap waktu pengisian


kas

• Selama setahun akan ada Rp.31.200.000 : Rp.789.937 = 39


konversi

• Rata-rata saldo kas adalah sebesar Rp. 789.937 : 2 =


Rp.394.968,50

• Total biaya untuk mengelola kas sebesar :

= (Rp.1.000 x 30) + (0,10 x Rp.394.968,50)

= Rp.78.496,85
STUDI KASUS 2..
Pabrik Particle Board PT.PP mempunyai perputaran persediaan barang 6 kali setahun, dan
mempunyai rata-rata waktu penagihan 45 hari dan rata-rata pembayaran liabilitas
dagangnya 30 hari. Investasi tahunan dalam siklus operasi perusahaan sebesar
Rp.120.000.000.000.
Diasumsikan 360 hari.
a. Hitunglah siklus konversi kas perusahaan, pengeluaran kas harian dan jumlah dana
yang dibutuhkan untuk mendukung siklus konversi kas
b. Hitunglah siklus konversi kas perusahaan dan dana yang dibutuhkan jika ada
perubahan sebagai berikut:
1. Rata-rata umur persediaan diperpendek 5 hari
2. Penagihan piutang dipercepat rata-rata 10 hari
3. Memperlambat periode pembayaran selama 10 hari
c. Jika perusahaan membayar dana pinjaman 13% per tahun, berapa besar dana yang
dibutuhkan untuk dapat meningkatkan laba sebagai akibat adanya perubahan seperti point
b?
PENYELESAIAN…
a. Rata-rata umur persediaan = 360 hari : 6x = 60 hari
Rata-rata waktu penagihan piutang dagang = 45 hari
Rata-rata waktu pembayaran liabilitas dagang = 30 hari

Siklus Operasi = rata-rata umur persediaan + rata-rata waktu penagihan piutang dagang
Siklus Operai = 60 hari + 45 hari
Siklus Operasi = 105 hari

Siklus Konversi Kas = siklus operasi – rata-rata waktu pembayaran liabilitas dagang
Siklus Konversi Kas = 105 hari – 30 hari
Siklus Konversi Kas = 75 hari

Pengeluaran kas harian = Rp.120.000.000.000 : 360 hari = Rp. 333.333.333,33

Jumlah dana yang dibutuhkan untuk mendukung Siklus Konversi Kas adalah :
= 75 hari x Rp. 333.333.333,33
= Rp. 24.999.999.999,75
= Rp. 25.000.000.000
PENYELESAIAN…
b. Siklus Konversi Kas setelah ada perubahan adalah :
Siklus Konversi Kas = 55 hari + 35 hari – 40 hari = 50 hari
Dana yang dibutuhkan untuk mendukung Siklus Konversi Kas setelah perubahan
adalah:
= 50 hari x Rp. 333.333.333,33
= Rp. 16.666.666.666,50
Jika pembiayaan untuk operasi per hari : Rp. 333.333.333,33

c. Jumlah pengurangan hari adalah 25 hari, maka jumlah pembiayaan akan berkurang
sebanyak :
= 25 hari x Rp. 333.333.333,33
= Rp. 8.333.333.333.33.25

Maka penghematan dana pinjaman atau juga meningkatkan laba perusahaan adalah
sebesar:
= 13% x Rp. 8.333.333.333,33
= Rp. 1.083.333.333,33

Anda mungkin juga menyukai