Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Diajukan dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Kecurangan Pajak


“INTERNAL TAX REVIEW UNTUK PENDETEKSIAN TAX FRAUD”

Disusun Oleh:

Savina Agatha 195030400111001


Maudyma Alya Malika Zacky 195030400111007
Ariefina Zulfani 195030401111036

PROGRAM STUDI PERPAJAKAN


FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2022
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadiran Allah SWT yang telah memberikan

kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa

pertolongan-Nya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Dalam makalah ini kami membahas tentang “INTERNAL TAX REVIEW UNTUK

PENDETEKSIAN TAX FRAUD”.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen

Pemeriksaan Pajak kami Ibu Devi Nur Cahaya Ningsih., SE., MSA., Ak. yang telah

membimbing, dan teman-teman yang telah memberi dorongan untuk menyelesaikan

makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih

banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan

kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini. Demikianlah makalah ini kami buat

semoga dapat bermanfaat. Terima kasih.

April, 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di indonesia penerimaan perpajakan masih kurang dari target yang telah ditentukan. Hal

ini pengaruhi banyak hal, salah satunya banyaknya Tax Fraud. Tax Fraud ini sebenarnya

sudah banyak dilakukan pencegahannya dengan melakukan pemeriksaan pajak. Salah

satu penelitian mengungkapkan bahwa ada teknik mengungkap tax fraud yaitu 1).

Menggunakan teknik langsung dan 2). Menggunakan teknik tidak langsung (Peraturan

Direktur Jenderal Pajak No. PER-04/PJ/2012 tentang pedoman penggunaan metode dan

teknik pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan). Teknik

langsung, yang dibangun menggunakan program audit dengan pemeriksaan fisik dengan

teknik pemeriksaan. Sementara teknik tidak langsung peneliti kembangkan dengan 1).

Teknik analisis vertikal, 2). Teknik analisis horisontal, 3). Teknik analisis rasio (Karyono,

2013:116).

Itu merupakan dari pihak pemerintahnya, sedangkan dari pihak wajib pajak, apa yang

bisa dilakukan untuk menghindari pemeriksaan pajak yang nantinya berujung Tax Fraud

itu? Yaitu Tax Review. Tax Review sendiri sudah banyak pengertian pengertian dan tata

caranya dari para ahli. Kami disini akan meneliti hubungan dari Internal Tax Review

untuk Pendeteksian Tax Fraud, bagaimana hubungannya?

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu internal tax review?
2. Bagaimana pajak sebagai risiko perusahan dan pengelolaannya?
3. Apa kaitan internal tax review dengan tax fraud?
4. Bagaimana pelaksanaan internal tax review?
5. Bagaimana contoh kasus dan penyelesaian untuk internal tax review dalam
pendeteksian tax fraud?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian internal tax review;
2. Mengetahui pajak sebagai risiko perusahaan dan pengelolaannya;
3. Mengetahui kaitan internal tax review dengan tax fraud;
4. Mengetahui pelaksanaan internal tax review;
5. Mengetahui studi kasus internal tax review dalam pendeteksian tax fraud.
BAB II
ISI

2.1 Internal Tax Review


Menurut Erly Suandy (2011:136), tax review merupakan suatu kegiatan

pemeriksaan terhadap seluruh kewajiban perpajakan yang ada dalam suatu perusahaan

dan pelaksanaan pemenuhan kewajiban-kewajiban tersebut baik dari cara perhitungan,

penyetoran, pelunasan, maupun pelaporannya untuk menilai kepatuhan pajak (tax

compliance).

Tax review dapat juga diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh

wajib pajak sebelum diadakannya pemeriksaan pajak oleh pemeriksa atau fiskus atas

laporan keuangan dan laporan pajak perusahaan (Setiawan dan Musri, 2007:9).

Dari pengertian tax review diatas, dapat disimpulkan jika tax review merupakan

kegiatan menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dalam rangka

melaksanakan ketentuan perundang-undangan perpajakan.

2.2 Pajak Sebagai Risiko Perusahaan dan Pengelolaannya


Pajak dapat mengurangi keuntungan yang diperoleh perusahaan, sehingga

mengakibatkan berkurangnya cash flow perusahaan. Manajemen risiko yang dapat

dilakukan salah satunya dengan adanya tax planning dari perusahaan dalam

melaksanakan kewajiban perpajakannya. Beberapa tahapan dalam pengelolaan risiko

dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Penetapan konteks

Penetapan konteks dilakukan dengan cara menjabarkan latar belakang, ruang

lingkup, tujuan, dan kondisi lingkungan pengendalian dimana manajemen risiko


akan diterapkan. Tujuan dari penetapan konteks adalah dalam hal menganalisis

serta mengidentifikasi juga untuk mengevaluasi risiko yang ada.

2. Identifikasi risiko

Identifikasi risiko dilakukan dengan cara mengidentifikasi lokasi, waktu, sebab

dan proses terjadinya peristiwa risiko yang dapat menghalangi, menurunkan, atau

menunda tercapainya sasaran unit. Tujuan dari identifikasi risiko adalah

mengidentifikasi keseluruhan jenis risiko yang memiliki potensi menurunkan,

menghalangi, atau menunda tercapainya sasaran unit pemilik risiko.

3. Analisis risiko

Analisis risiko dilakukan dengan cara mencermati sumber risiko dan tingkat

pengendalian yang ada serta dilanjutkan dengan menilai risiko dari sisi

konsekuensi dan kemungkinan terjadinya. Tujuan dari analisis risiko adalah

mengetahui peta dan profil keseluruhan risiko yang terdapat di perusahaan untuk

proses evaluasi serta strategi penanganan risiko.

4. Evaluasi risiko

Evaluasi risiko dilakukan untuk pengambilan keputusan mengenai perlu tidaknya

dilakukan penanganan risiko lebih lanjut serta prioritas penanganannya. Tujuan

dari evaluasi risiko adalah menetapkan prioritas risiko yang telah diidentifikasi

dan dianalisis.

5. Penanganan risiko

Penanganan risiko dilakukan dengan mengidentifikasi berbagai opsi penanganan

risiko yang tersedia dan memutuskan opsi penanganan risiko yang terbaik yang

dilanjutkan dengan pengembangan rencana mitigasi risiko. Tujuan dari


penanganan risiko adalah dalam menentukan jenis penanganan yang efektif dan

efisien.

6. Monitoring review

Monitoring review dilakukan dengan cara memantau efektivitas rencana

penanganan risiko, strategi, dan sistem manajemen risiko. Tujuan dari monitoring

review adalah mengantisipasi perubahan risiko yang mendadak dan persistent

baik pada tingkat risiko maupun arah risiko, sehingga berdampak negatif pada

profil risiko.

7. Komunikasi dan konsultasi

Komunikasi dan konsultasi dilakukan dengan cara mengembangkan komunikasi

kepada stakeholder internal maupun eksternal. Tujuan dari proses komunikasi dan

konsultasi adalah memperoleh informasi yang relevan serta mengkomunikasikan

setiap tahapan proses manajemen risiko kepada pihak-pihak yang terkait untuk

menjalankan tanggung jawabnya dengan baik.

2.3 Kaitan Internal Tax Review dengan Tax Fraud


Seperti yang sudah dijelaskan bahwa tax Review merupakan salah satu kegiatan

pemeriksaan terhadap seluruh kewajiban perpajakan yang ada dalam suatu perusahaan

dan pelaksanaan pemenuhan kewajiban-kewajiban tersebut baik dari cara perhitungan,

penyetoran, pelunasan, maupun pelaporannya untuk menilai kepatuhan pajak (tax

compliance). Dengan adanya Tax Review ini bisa mengidentifikasi indikasi indikasi

kecurangan, maupun mengurangi adanya kecurangan pajak. Sehingga tidak perlu takut

lagi bila akan disidak/diperiksa oleh pemerintah/direktorat jenderal pajak.


Tax review juga salah satu bagian dalam perencanaan pajak/manajemen pajak.

Maka dari itu bila melakukan tax review kita akan meminimalisir adanya kecurangan

pajak tetapi tetap bisa membuat beban pajak perusahaan seminimal mungkin tanpa

adanya melanggar peraturan-peraturan yang ada.

2.4 Pelaksanaan Internal Tax Review


Prosedur tax review dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu secara material dan
secara formal.
a) Prosedur tax review secara material
1. Mereview ketetapan jumlah dan waktu penyetoran serta pelaporan PPh pasal 4
ayat 2, PPN, dan PPh 22 beserta BPHTB
- Memeriksa bukti penyetoran PPh pasal 4 ayat 2, PPN, PPh 22, BPHTB
dan menguji kebenaran perhitungan untuk menentukan ketepatan jumlah
dan waktu pelunasan.
- Memeriksa SPT Masa PPh pasal 4 ayat 2, PPN, PPh 22, dan BPHTB
untuk menentukan ketepatan waktu pelaporan dan kesesuaian jumlah
antara pajak terutang yang disetorkan oleh perusahaan terkait dengan
jumlah yang terdapat dalam SPT Masa. pelaporan atas penyetoran PPh
final pasal 4 ayat 2 dan PPh 22 atas barang yang tergolong mewah
dilakukan paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya ke KPP. pelaporan
PPN dilakukan paling lambat akhir bulan berikutnya ke KPP yang
bersangkutan. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan disetor pada
saat penandatanganan akta jual beli.
2. Mereview kebenaran dan kelengkapan pengisian SPT Tahunan wajib pajak
badan untuk memeriksa kebenaran dalam pelaporan pajaknya.
- Memeriksa kelengkapan pengisian pada masing-masing lampiran.
- Memeriksa kesesuaian angka yang tercantum dalam SPT dengan angka-
angka yang tercantum dalam laporan laba rugi fiskal.
- Mengevaluasi pengisian SPT Tahunan perusahaan terkait apakah sesuai
dengan tata cara pengisian SPT.
b) Prosedur tax review secara formal
Menurut Sugiarto (2008:27), untuk mengetahui apakah kewajiban-kewajiban pajak
telah dipenuhi oleh wajib pajak, maka dapat dilakukan tax review secara formal
sesuai dengan cara:
1. Memeriksa dokumen yang berkaitan dengan pendaftaran usaha untuk
mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak dan Nomor Pengukuhan Pengusaha
Kena Pajak.
2. Memeriksa laporan keuangan untuk mengetahui sudah dilakukannya pencatatan
dengan benar atau tidak.
2.5 Studi Kasus
Tax Review PPh Badan (Studi Kasus PT Langgeng Karya Teknik) tahun 2014

PT. Langgeng Karya Teknik yang merupakan perusahaan kontraktor umum terbentuk
pada tahun 2014, dimana kedudukan kantor berada di daerah Tangerang. Sebagai perusahaan
yang baru saja terbentuk tax review pada PT. Langgeng Karya Teknik dilakukan dalam rangka
untuk mencapai tiga tujuan yaitu :
● Menilai kepatuhan dalam melaksanakan kewajiban perpajakan PT. Langgeng Karya
Teknik.
● Menganalisa pengisian SPT Masa dan SPT Tahunan PPh badan.
● Memberikan saran dan solusi upaya antisipasi bilamana sewaktu-waktu dilakukan
tindakan pemeriksaan pajak.

Berdasarkan hasil tax review atas Pajak Penghasilan (PPh) Badan yang dilakukan maka
kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut.
1. Implementasi kewajiban perpajakan PT. Langgeng Karya Teknik sudah memenuhi
seluruh kewajiban perpajakan yang terdapat dalam perusahaan.
2. PT. Langgeng Karya Teknik belum melaksanakan penyetoran dan pelaporan sesuai
dengan ketentuan perpajakan. Dalam hal perhitungan dan penyusunan SPT Tahunan
Badan terdapat beberapa kesalahan dalam hal pembebanan biaya pada laporan laba rugi
fiskal, sehingga mengakibatkan pajak terutang menurut perusahaan lebih besar dari pajak
terutang menurut ketentuan perpajakan.
3. Upaya antisipasi apabila sewaktu- waktu dilakukan tindakan pemeriksaan pajak belum
dilakukan oleh PT. Langgeng Karya Teknik karena PT. Langgeng Karya Teknik masih
kurang terperinci seperti dalam memberikan keterangan untuk biaya operasional
kendaraan sehingga mengakibatkan keterangan yang ambigu.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Tax review merupakan kegiatan menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban
perpajakan dalam rangka melaksanakan ketentuan perundang-undangan perpajakan.
Berhubungan dengan tax review, perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya
memerlukan manajemen risiko dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya. Manfaat
manajemen risiko yaitu agar dapat mengantisipasi resiko yang sudah diukur dan dihitung
serta mampu menghindari potensi kerugian yang relatif lebih besar. Beberapa tahapan
pengendalian risiko yaitu penetapan konteks, identifikasi risiko, analisis risiko, evaluasi
risiko, penanganan risiko, review, konsultasi dan komunikasi. Prosedur tax review terdiri
dari tax review secara material dan secara formal. Dalam tax review secara material,
dilakukan review kepatuhan PPh pasal 4 ayat 2, PPN, PPh 22, dan BPHTB serat menguji
kebenaran SPT. sedangkan dalam tax review secara formal, dilakukan pemeriksaan
dokumen terkait NPWP dan NPPKP serta menguji kebenaran laporan keuangan.
DAFTAR PUSTAKA

Devita, Y., & Wijaya, I. (2016). Review Pajak Atas Pajak Penghasilan (PPh) Badan Pada PT.
Langgeng Karya Teknik Tahun 2014. Jurnal Online Insan Akuntan, 1(1), 59-76.
Suandy, Erly. 2008. Perencanaan pajak. Salemba Empat, Jakarta
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor 191/PMK.09/2008

Anda mungkin juga menyukai