Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

AUDIT MANAJEMEN

“Audit Perpajakan”

Disusun Oleh:

KELOMPOK 3

MUH TAUFIQ KURNIAWAN C 301 18 492

RAHMAD ARAPAH C 301 18 502

NADIA APRILIANI BARUNG C 301 18 460

ANDI MIA AGRITHA C 301 18 471

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI NON REGULER

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TADULAKO

2021
i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah materi Audit
Perpajakan. Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami
miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih


yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan
petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Tim Penulis

Kelompok 3
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................. ii

BAB 1 | PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ...............................................................................1


1.2. Rumusan Masalah ..........................................................................2
1.3. Tujuan.............................................................................................2

BAB 2 | PEMBAHASAN

2.1. Definisi Audit Perpajakan ..............................................................3


2.2. Tujuan dan Manfaat audit perpajakan ............................................3
2.3. Ruang Lingkup audit perpajakan ...................................................4
2.4. Langkah-Langkah audit perpajakan ...............................................6

BAB 3 | PENUTUP

3.1. Kesimpulan.....................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sumber-sumber penerimaan negara dapat dikelompokkan menjadi
penerimaan yang berasal dari sektor pajak,kekayaan alam, bea cukai, retribusi, iuran,
sumbangan laba dari BUMN dan sumber lainnya. Pemungutan pajak telah dilakukan
saat negara Indonesia belum meraih kemerdekaannya hingga saat sekaang ini,namun
pada saat itu,istilah pajak belum digunakan,istilah yang digunakan pada saat itu dalah
Upeti. Pajak merupakan salah satu devisa terbersar bagi keuangan negara yang sangat
berperan dalam pembiayaan negara dan pembangunan nasional,dari hasil pajak ini
akan dikelola dan kemudian akan digunakan kembali oleh Pemerintah untuk Rakyat.

Banyaknya kasus sengketa perpajakan,ketugian yang terjadi karena denda dan


sanksi administrasi perpajakan adalah akibat dari kurang mampunya Wajib pajak
mengelola kewajiban perpajakannya. Disamping itu,hilangnya kesempatan untuk
melakukan efisiensi pengeluaran dengan meminimalkan pembayaran pajak tanpa
melanggar peraturan perpajakan ,menyebabkan hilangnya potensi ekonomi .Maka
dari itu penilaian terhadap kemampuan perusahaan dalam mengelola kewajiban
perpajakannya mejadi sangat penting dan strategis dalam operasi perusahaan yang
ekonomis,efisien dan efektif dalam mencapai tujuannya.Penilaian secara
keseluruhan,baik terhadap ketaatan dalam pelaksanaan peraturan perpajakan maupun
kemampuan untuk meminimalkan pembayaran pajak dilakukan melalui audit internal
perpajakan.Audit ini menjadi sangat penting dan mendesak bagi perusahaan melihat
besar perannya dalam membantu memberi penilaian terhadap ketaatan pemenuhan
kewajiban perpajakan secara efektif dan efisien.

1
2

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah adalah sebagai
berikut :
1) Apa pengertian dari Audit perpajakan?
2) Apa tujuan dan manfaat dari Audit perpajakan?
3) Apa saja ruang lingkup Audit Perpajakan?
4) Apa saja langkah-langkah Audit Perpajakan?

1.3. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah:
1) Untuk Mengetahui pengertian dari Audit perpajakan
2) Untuk Mengetahui tujuan dan manfaat dari Audit perpajakan
3) Untuk Mengetahui ruang lingkup Audit Perpajakan
4) Untuk Mengetahui langkah-langkah Audit Perpajakan
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1. Definisi Audit Perpajakan


Istilah audit pajak lebih mewakili kepentingan fiskus dalam melakukan
pemeriksaan terhadap ketaatan wajib pajak memenuhi kewajiban perpajakannya dan
memaksimalkan penerimaan negara dari pajak yang harus diterima. Pemeriksaan
adalah serangakaian kegiatan menghimpun dan mengolah data, keterangan, dana atau
bukti yang dilaksanakan secara objektif dan professional berdasarkan suatu standar
pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan/atau
buntuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang
undangan perpajakan. Tujuan audit ini adalah untuk menguji kepatuhan wajib pajak
dalam hal;
1) SPT lebih bayar termasuk yang telah diberikan pengmbalian pendahuluan pajak;
2) SPT rugi
3) SPT tidak atau terlambat disampaikan
4) Melakukan penggabungan, peleburan, pemekaran, likuidasi, pembubaran, atau
akan meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya.

Menyampaikan SPT yang memenuhi kriteria seleksi berdasarkan hasil analisis (risk
based selection) mengindikasikan adanya kewajiban perpajakan wajib pajak yang
tidak dipenuhi sesuai dengan ketentuan perundang- undangan perpajakan.

2.2. Tujuan dan Manfaat Audit Perpajakan


Tujuan audit perpajakan ini adalah untuk melakukan evaluasi secara
menyeluruh terhadap pengelolaan kewajiban perpajakan perusahaan, yang meliputi
penilaian terhadap hal-hal berikut :

3
4

1. Ketetapan kebijakan perpajakan yang diterapkan perusahaan dan kemampuannya


dalam memberikan panduan untuk pengelolaan kewajiban perpajakan yang
efektif dan efisien.
2. Kemampuan meminimalkan konsekuensi perpajakan dari transaksi yang terjadi di
perusahaan tersebut
a) Memkasimalkan biaya fiskal dalam setiap pengeluaran perusahaan
b) Meminimalkan pendapatan fiskal dalam setiap penerimaan perusahaan
3. Kemampuan perusahaan dalam menaati ketentuan dan peraturan perpajakan.
a) Melakukan pemungutan/pemotongan seluruh pajak yang harus dilakukan
b) Melakukan perhitungan pajak dengan benar
c) Menyetor dan melaporkan seluruh kewajiban perpajakan dengan benar
dan tepat waktu.

Audit internal perpajakan lebih berfungsi sebagai pencegahan terhadap


kegagalan perusahaan dalam mengelola kewajiban perpajakannya yang seharusnya
berjalan ekonomis, efektif, dan efisien. Maka dari itu, agar dapat memberikan
manfaat yang maksimal, audit ini seharusnya dilakukan setiap terjadinya transaksi
yang memiliki dampak perpajakan, penyetoran, dan pelaporan kewajiban perpajakan
tersebut. Hasil audit ini dapat menjadi umpan balik bagi perusahaann dalam
meningkatkan kemampuannya mengelola kewajiban perpajakan, meningkatkan
efisiensi pembayaran pajak dan ketaatan pada peraturan perpajakan.

2.3. Ruang Lingkup Audit Perpajakan


Ruang lingkup audit ini adalah keseluruhan aspek perpajakan perusahaan, baik
dalam rangka meminimalkan pembayarann pajak maupun ketaatan pelaksanaan
kewajiban perpajakan. Dari aspek efisiensi pembayaran pajak audit melakukan
penilaian terhadap kemampuan perushaan dalam :
5

1. Meminimalkan penghasilan kena pajak (taxable revenue)


Meminimalkan penghasilan kena pajak (taxable revenue) meyangkut
strategi pengelolaan transaksi pendapatan agar tidak mengandung dampak
perpajakan, baik final maupun tidak final. Dengan meminimalkan dampak ini
pada pendapatan, maka pendapatan sebagai dasar pengenaan pajak akan
menjadi lebih kecil dan secara otomatis juga mengurang pajak terutang.
Berikut ini adalah penghasilan yang bukan merupakan objek pajak
berdasarkan pasal 4 ayat 3 UU Pajak penghasilan.
a) Bantuan,sumbangan,hibah
b) Warisan
c) Harta
d) Penggantian atau imbalan
e) Pembayaran dari perusahaan asuransi kepada orang pribadi

2. Memakasimalkan beban beban yang diakui dalam perhitungan pajak


Memakasimalkan beban beban yang diakui dalam perhitungan pajak
menyangkut strategi pengelolaan transakasi dimana setiap beban yang terjadi,
bisa diperhitungkan dalam penentuan besarnya pajak terutang. Dengan
memaksimalkan beban-beban ini, berarti akan memperbesar faktor pengurang
penghasilan dalam penghitungan pajak. Intinya bagaimana mengelola
transaksi beban agar seluruh beban yang terjadi dapat diidentifikasi sebagai
beban untuk memdapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan, seperti
yang diatur dalam pasal 6 UU pajak penghasilan, sebagai berikut ;
“Besarnya penghasilan kena pajak bagi wajib pajak dalam negeri dan bentuk
usaha tetap, ditentukan berdasrkan penghasilan bruto dikurangi biaya untuk
mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan”
6

2.4. Langkah-Langkah Audit Perpajakan


Tahapan pemeriksaan pajak sebagai berikut :
A. Tahap Persiapan Pemeriksaan
Persiapan pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
pemeriksa sebelum melaksanakan tindakan pemeriksaan dan meliputi kegiatan
sebagai berikut :
a) Mempelajari berkas wajib pajak /berkas data
b) Menganalisis SPT dan laporan keuangan wajib pajak
c) Mengidentifikasi masalah
d) Melakukan pengenalan lokasi wajib pajak
e) Menentukan ruang lingkup pemeriksaan
f) Menyusun program pemeriksaan
g) Menentukan buku-buku dan dokumen yang akan dipinjam
h) Menyediakan sarana pemeriksaan

Tujuan persiapan pemeriksaan adalah agar pemeriksa dapat memperoleh


gambaran umum mengenai wajib pajak yang akan diperiksa, sehingga program
pemeriksaan yang disusun sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai.

B. Mengumpulkan dan Mempelajari Berkas Wajib Pajak (Data Internal


dan Eksternal)
Kegiatan mengumpulkan berkas WP dan berkas data dimulai dengan
meminjam berkas dari seksi terkait dan memanfaatkan data internal yang terdapat
didalam sistem administrasi kantor pajak yang bersangkutan. Pada Kantor Pelayanan
Pajak (KPP) yang telah menjalankan sistem administrasi modern, berkas Wajib Pajak
(WP) dapat diperoleh dari seksi pelayanan atau dapat dilihat pada system informasi
yang terhubung dengan seluruh komputer pegawai di KPP yang bersangkutan.
7

a) Sistem Informasi Administrasi


b) Data Tunggakan Wajib Pajak
c) Laporan Hasil Pemeriksaan terdahulu serta Kertas Kerja Pemeriksaannya
d) Riwayat Keberatan/Banding/Peninjauan Kembali Selain data internal,
pemeriksa dapat mengumpulkan informasi dari sumber-sumber data eksternal
antara lain:
 Media massa (media cetak dan elektronik)
 Internet
 Bursa

C. Identifikasi Wajib Pajak (Tax Payer Profile)


Seluruh data dan informasi yang didapat baik itu dari internal maupun
eksternal dirangkum dalam bentuk Tax Payer Profile (profil Wajib Pajak). Profil
Wajib Pajak meliputi :
 Nama Wajib Pajak,
 Nomor Pokok Wajib Pajak,
 Alamat Wajib Pajak,
 Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak,
 Tanggal Pengukuhan PKP,
 Kode Lapangan Usaha (KLU),
 Jenis Usaha,Merk Dagang,
 Contact Person,
 Pemegang Saham,
 Hubungan Istimewa,
 Pengurus (Direksi dan komisaris), dan lain-lain.
8

D. Analisis Kuantitatif dan Kualitatif


Untuk data-data berupa laporan keuangan wajib pajak dilakukan analisis
kuantitatif untuk menentukan hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu melakukan
pemeriksaan serta untuk menentukan beberapa perkiraan buku besar yang
diprioritaskan dan/atau akan dikembangkan pemeriksaannya.

E. Mengidentifikasi masalah dan Menentukan cakupan (ruang lingkup)


pemeriksaan
Setelah dilakukan analisis data baik kuantitatif maupun kualitatif, Pemeriksa
akan mengetahui pos-pos apa saja yang memerlukan perhatian khusus dan masalah-
masalah apa saja yang mungkin ada pada Wajib Pajak. Atas alternatif-alternatif
permasalahan tersebut. Pemeriksa harus dapat mengidentifikasi penyebab paling
mungkin atas terjadinya masalah tersebut serta menentukan pos-pos atau rekening
apa saja yang berkaitan dengan masalah yang ada. Pos-pos atau rekening inilah yang
nantinya akan dilakukan pendalaman lebih jauh. Identifikasi masalah dan cakupan
pemeriksaan yang telah ditentukan akan digunakan sebagai bahan untuk membuat
program pemeriksaan.
BAB 3
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
1. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengelola data,
keterangan dan atau bukti untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban
perpajakan dana atau untuk tujuan lain
2. Tujuan pemeriksaan pajak adalah untuk menguji kepatuhan pemenuhan
kewajiban perpajakan WP
3. Ruang lingkup pemeriksaan pajak ada dua yaitu satu atau beberapa bulan dan
bagian tahun pajak.
4. Metode pemeriksaan pajak yaitu: langsung dan tidak langsung.
5. Tehnik pemeriksaan pajak yaitu: pemanfaatan informasi internal dan eksternal
direktorat pajak, pengujian keabsahan dokumen, dll.

9
DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2012. Tag Archives: Pemeriksaan Pajak. (Online).


https://tanyapajak1.wordpress.com/tag/pemeriksaan-pajak/ (Diakses tanggal 24 April
2021)

CountSnow6712, Muhammadiyah University of Gudang. 2021. audit perpajakan.docx - BAB 1


PENDAHULUAN 1.1 Latar... (Online). https://www.coursehero.com/file/41467700/audit-
perpajakandocx/ (Diakses tanggal 24 April 2021)

Anda mungkin juga menyukai