PT TELKOM INDONESIA
1. Intan Nurhidayah
2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN
Risiko audit yaitu ketidaktepatan auditor dalam memberikan opini atau salah
saji material atas laporan keuangan dan kemungkinaan auditor melakukan audit
secara tidak benar dan detail. Adanya risiko audit ini maka auditor harus
melakukan pengukuran dan penetapan risiko audit terlebih dahulu sebelum
melakukan audit pada laporan keuangan suatu perusahaan.
3. Bagaimana analisis risiko audit pada salah satu kasus yaitu PT Telkom
Indonesia?
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
3. Dapat mengetahui contoh risiko audit pada salah satu kasus yaitu PT Telkom
Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
Risiko bawaan yaitu risiko yang mungkin timbul akibat dari karakter bawaan
dari suatu transaksi. Risiko bawaan atau Inherent Risk ini diluar dari jangkauan
dan kendali auditor untuk melakukan pencegahan. Jadi auditor hanya bisa
menemukan namun tidak dapat melakukan apa-apa. Contohnya yaitu
kompleksitas: perhitungan yang rumit yang dapat menimbulkan salah saji dari
pada perhitungan yang sederhana atau adanya target yang dimiliki perusahaan
untuk meningkatkan laba sehingga melakukan manipulasi pada transaksi laporan
keuangan. Adapun ciri yang mengindikasikan resiko bawaan yang tinggi yaitu
terjadinya kinerja perusahaan yang terus menurun, kekurangan modal kerja, dan
tingginya aset yang tidak dimanfaatkan untuk menhasilkan profit.
Risiko pengendalian atau control risk ialah risiko yang bisa timbul akibat
kelemahan sistem pengendalian internal klien yang diakibatkan oleh design yang
lemah atau pelaksanaan yang tidak sesuai design. Adapun karakteristik
perusahaan yang memiliki risiko pengendalian tinggi yaitu struktur organisasi
yang kurang baik sehingga pembagian tugas menjadi tidak jelas, lemahnya
pengendalian managemen terhadap oprasional perusahaan, hal ini dapat dilihat
dari beberapa hal, misal otorisasi transaksi yang kurang jelas sehingga semua
karyawan dapat mengakses seluruh data transaksi perusahaan, tidak ada aktivitas
supervisi, dan tidak ada tinjauan kerja. Selanjutnya, risiko pengendalian tinggi
dapat terjadi jika satu karyawan mempunyai dua/lebih wewenang dalam
perusahaan, misal karyawan tersebut berwenang dalam melakukan pembelian
barang dan menerima persediaan dalam gudang, maka hal tersebut mungkin saja
akan timbul kecurangan yang dapat mengakibatkan risiko kontrol tinggi.
Risiko Deteksi atau detection risk yaitu kegagalan auditor dalam mendeteksi
salah saji material dan atau manipulasi/kecurangan. Hal tersebut merupakan
masih dalam kendali auditor sehingga auditor harus menekan risiko yang akan
terjadi seminimal mungkin. Adapun faktor yang dapat menimbulkan risiko
deteksi yang tinggi ialah salah dalam mengaplikasikan prosedur audit, salah
menginterprestasikan hasil audit, salah memilih metode uji, dan pengujian risiko
pengendalian yang kurang intensif.
3.3 Contoh Kasus Risko Audit Pada PT Telkom Indonesia dengan KAP Eddy
Pianto
1. Overview Kasus
3. Sanksi
4.