Anda di halaman 1dari 17

PENGARUH PEMAHAMAN AKUNTANSI, PEMAHAMAN PERPAJAKAN DAN

KUALITAS PELAYANAN PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK UMKM

BADAN DI KPP PRATAMA SUKOMANUNGGAL SURABAYA

Ferdi Muhammad Falaq

Ferdimuhammad30@gmail.com

Meiril Hardi

meirilhardi@yahoo.com

ABSTRACT

This study aims to prove the effect of accounting understanding, tax understanding, and tax

service quality on corporate MSME taxpayer compliance at KPP Pratama Sukamanunggal

Surabaya. The research sample is the people of Surabaya who have a business in the form of

MSMEs. This study used a sample of 100 samples. The method used is a quantitative method

with primary data in the form of a questionnaire. Data analysis used multiple linear

regression analysis assisted by SPSS program. The results of this study indicate that

understanding of accounting and understanding of taxation affect MSME taxpayer

compliance and the quality of tax services does not affect MSME taxpayer compliance.

Keywords : understanding of accounting, understanding of taxation, quality of tax services,

MSME taxpayer compliance.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan membuktikan pengaruh pemahaman akuntansi, pemahaman

perpajakan, dan kualitas pelayanan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM badan di
KPP Pratama Sukomanunggal Surabaya. Sampel penelitian adalah masyarakat Surabaya yang

memiliki usaha yang berbentuk UMKM. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 100

sampel. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan data primer berupa angket

kuisioner. Analisa data menggunakan analisa regresi linier berganda yang dibantu program

SPSS. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemahaman akuntansi dan pemahaman

perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM dan kualitas pelayanan

pajak tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM.

Kata Kunci : pemahaman akuntansi, pemahaman perpajakan, kualitas pelayanan pajak,

kepatuhan wajib pajak UMKM

PENDAHULUAN

Pajak adalah iuran kepada negara yang terhutang oleh yang wajib membayarnya

menurut peraturan-peraturan, dan gunanya untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran

umum berhubungan dengan negara yang menyelenggarakan pemerintahan (Adriani 1987:2

dalam Verawati, 2007). Menurut Prof. DR. Rachmat Sumitro, SH tahun 1990, pajak adalah

iuran rakyat kepada kas negara (peralihan kekayaan dari kas rakyat ke sektor pemerintah)

berdasarkan Undang-Undang untuk membiayai pengeluaran rutin dan surplusnya digunakan

untuk public saving yang merupakan sumber utama untuk membiayai public investment.

Pemahaman akuntansi berhubungan dengan kemampuan untuk memahami proses

dari transaksi hingga menjadi laporan keuangan yang terstruktur. Wajib pajak bisa dikatakan

memiliki pemahaman yang baik apabila dapat melakukan pembukuan. Wajib pajak yang

memahami hal ini dengan bagus maka niat untuk patuh juga meningkat.

Menurut Rusli, Zirman, et al. (2015), pemahaman perpajakan memiliki pengaruh

terhadap kepatuhan wajib pajak. Hal ini berarti semakin pahama akan perpajakan yang
dimiliki seorang wajib pajak maka kepatuhannya juga akan ikut meningkat. Pemahaman ini

berhubungan dengan kemampuan wajib pajak mengenai peraturan perpajakan yang berlaku

saat ini di Indonesia. Kemudahan ini diharapkan mampu membantu dan mempermudah

setiap wajib pajak untuk sadar menunaikan kewajibannya.

Kualitas pelayanan merupakan tingkat keunggulan untuk memenuhi keinginan

pelanggan. Kualitas pelayanan dapat dinilai berdasarkan pendapat wajib pajak dengan

membandingkan saat pelayaanan petugas, dengan pengalaman sebenarnya atas layanan

yang telah diterima. Peningkatan kualitas pelayanan dapat dilakukan dengan cara

meningkatan kualitas pelayaanan pajak dan kemampuan teknis pegawai pajak dalam bidang

perpajakan, perbaikan infrastruktur seperti perluasan tempat pelayanan terpadu (TPT),

penggunaan sistem informasi dan teknologi untuk dapat memberikan kemudahan kepada

wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya (Supadmi, 2009:3).

TINJAUAN PUSTAKA

Akuntansi Manajemen

Akuntansi manajemen adalah sistem akuntansi yang tujuan utamanya adalah

menyajikan laporan keuangan untuk kepentingan pihak internal perusahaan, seperti manajer

keuangan, manajer produksi, manajer pemasaran, dan pihak internal lainnya. Menurut

Firdaus Ahmad dan Wasilah Abdullah (2012:6) definisi akuntansi manajemen adalah:

“Bidang akuntansi yang berhubungan dengan pelaporan keuangan untuk pengguna internal

yang merupakan pihak yang mempunyai banyak kepentingan dengan sistem akuntansi dan

informasi akuntansi yang dihasilkan dan juga adalah pihak yang diberi tanggungjawab yaitu

melaksanakan kegiatan perusahaan. Pengguna internal yang dimaksud adalah pengelola

manajemen perusahaan tingkat atas, tingkat menengah maupun tingkat bawah.”


Pemahaman Akuntansi

Pemahaman akuntansi adalah proses dari awal transaksi sampai selesai meuat laporan

keuangan . seseorang wajib pajak harus memahami proses akuntansi ini dikarenakan sangat

pentingnya akuntansi untuk melaporkan pemasukan dan pengeluaran pada kantor pajak

tersebut.

Pemahaman Perpajakan

Proses dimana wajib pajak mempunyai pengetahuan tentang perpajakan tersebut

diaplikasikan ke dalam transaksi pembayaran pajak akan disebut sebagai Pengetahuan akan

peraturan perpajakan. Menurut Pradnyana (2018) menyatakan bahwa Peningkatan kesadaran

setiap individu untuk mengetahui tentang perpajakan secara formal maupun non formal

akan berdampak positif terhadap kesadaran untuk membayar pajak, sebaliknya apabila

terjadi penurunan tingkat kepatuhan maka pengetahuan individu terhadap presepsi pajak

juga masih rendah.

Kualitas Pelayanan Pajak

Menurut (Susmita, Putu Rara & Supadmi, 2016) Kualitas pelayanan adalah segenap

pelayanan yang diberikan semaksimal mungkin dan terbaik mungkin kepada masyarakat

yang bertujuan untuk tetap menjaga kenyamanan dan kepuasan wajib pajak di kantor

pelayanan pajak dan dilakukan berdasarkan undang-undang perpajakan. Apabila kualitas

pelayanan diberikan dengan baik ke wajib pajak maka wajib pajak akan merasa nyaman

sehingga tingkat kepatuhan dalam membayar pajak akan meningkat. Menurut Parasuraman,

Zeithaml, dan Berry (1990) dalam (Akib,Sari & Asnia, 2017) mengemukakan mengenai 5

(lima) dimensi kualitas pelayanan dengan pengukuran SERVQUAL, yang terdiri dari :

1. Kehandalan (Reliability)
2. Daya Tanggap (Responsiveness)

3. Jaminan (Assurance)

4. Empati (Emphaty)

5. Wujud Nyata (Tangibles)

Hipotesa Penelitian

Berikut merupakan hipotesis penelitian :

1. Pengaruh pemahaman akuntansi berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib

pajak UMKM badan.

2. Pengaruh pemahaman perpajakan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib

pajak UMKM badan.

3. Pengaruh kualitas pelayanan pajak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib

pajak UMKM badan.

METODE PENEITIAN

Sumber Data

Sumber data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer

adalah data yang diperoleh langsung dari subjek pelaku pertama sebuah penelitian. Data

primer didapat langsung oleh peneliti dari informan secara langsung. Baik pertemuan secara

langsung atau melalui telepon bila dia informasi asli maka dikategorikan data primer. Data

primer diambil langsung dari objek tersebut.


Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini ada 11.886 wajib pajak yang terdiri dari wajib pajak orang

pribadi dan wajib pajak badan yang terdaftar di KPP Pratama Sukomanunggal Surabaya.

Sampel pada penelitian ini adalah UMKM yang berbadan hukum dikarenakan pada UMKM

berbadan hukum terdapat laporan keuangan yang bisa dilaporkan ke KPP Pratama

Sukomanunggal Surabaya. Untuk kriteria sampel ini menggunakan purposive sampling

dengan data yang digunakan adalah kuisioner (angket) dan nantinya peneliti memberikan

pertanyaan kepada wajib pajak UMKM badan yang terdaftar di KPP Pratama Surabaya

dengan cara menggunakan e-form (google form). Skala likert digunakan sebagai penilaian

metode ini. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 100 responden. Penetapan besarnya 100

responden sebagai sampel dari populasi sebesar 11.886 diperoleh dari penerapan rumus slova

sebagai berikut :

𝑁
𝑛 = 1+𝑁.𝑒 2

Keterangan :

n = Jumlah Sampel

N = Jumlah Total Populasi

e = Error tolerance

Populasi dalam penelitian ini di ketahui sebesar 11.886 , sedangkan tingkat estimasi

kesalahan yang ditetapkan sebesar 10% (0,1) sehingga jumlah sampel yang di ambil

berdasarkan rumus tersebut adalah :

11.886
𝑛 = 1+11.886(.0,12 )
= 100

Maka dari itu jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 100 responden yang diambil

untuk sumber data.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan teknik atau metode yang digunakan untuk

mengumpulkan data yang akan diteliti. Artinya, teknik pengumpulan data memerlukan

langkah yang strategis dan juga sistematis untuk mendapatkan data yang valid dan sesuai.

Definisi Variable dan Definisi Opersional

Variebel dari penelitian ini adalah pemahaman perpajakan, pemahaman akuntansi dan

kualitas pelayanan pajak yang merupakan variebel independen (X) serta kepatuhan wajib

pajak yang merupakan variebel dependen (Y).

1. Variebel Independen

Menurut (Sugiyono, 2015:96) “variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi

atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)”.

Berikut ini merupakan variebel independen :

a. Pemahaman Akuntansi (X1)

Menurut Poerwadarminta (2006) dalam Fibriyani, dkk. (2021) seorang disebut

paham akuntansi yakni mengerti serta pandai seperti apa proses akuntansi hingga

menjadi laporan keuangan berpedoman prinsip serta standar penyusunan laporan

keuangan.

b. Pemahaman Perpajakan (X2)


Menurut Pusparini (2020) pengertian pemahaman wajib pajak merupakan

pemahaman wajib pajak pada proses pemungutan pajak serta seluruh peraturan

perpajakan yang berlaku di Indonesia.

c. Kualitas Pelayanan Pajak (X3)

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009, pelayanan

pajak merupakan pelayanan publik. dimaksudkan untuk memberikan kepastian

hukum dalam hubungan antara masyarakat dan penyelenggara dalam pelayanan

publik. terwujudnya perlindungan dan kepastian hukum bagi masyarakat dalam

penyelenggaraan pelayanan publik.

2. Variebel Dependen

Menurut (Sugiyono, 2015:97) “Variabel Dependen merupakan variabel yang dipengaruhi

atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”.

Berikut ini merupakan variebel dependen :

a. Kepatuhan Wajib Pajak

Kepatuhan pajak (tax compliance) dapat didefinisikan sebagai suatu perilaku dimana

wajib ajak memenuhi semua kewajiban perpajakan dan melakukan hak perpajakannya

terdapat dua macam kepathan yakni kepatuhan formal dan kepatuhan materiil.

Definisi Operasional

Operasional variabel merupakan indikator yang nantinya digunakan untuk menyusun

tentang hal-hal yang nantinya dapat diamati dalam penelitian dengan menggunakan variabel

yang telah ditentukan sebelumnya. Definisi variabel dalam penelitian ini dijelaskan dengan

tabel berikut ini.


Table 3.6 Variebel Operasional

Variebel Indikator Skala Pengukuran

Pemahaman 1. Pemahaman Pencatatan Likert

Akuntasi (recording) transaksi.


1. Sangat Tidak setuju
(X1) Mencatat transaksi
(STS) : 1
berdasarkan urutan kejadian.
Menurut 2. Tidak Setuju (TS) : 2

Winni 2. Pemahaman 3. Netral (N) : 3

(2020) Pengelompokkan 4. Setuju (S) : 4

(classification). 5. Sangat Setuju (SS) :

Mengelompokkan transaksi 5

sesuai kelompok akun.

3. Pemahaman Pengikhtisaran

(summarizing), melakukan

tahap pengihtisaran.

4. Pemahaman Pelaporan

(repoting), menyusun laporan

secara sistematis

5. Pemahaman Penafsiran

(analizing), hasil dari

penafsiran data keuangan

akan membantu dalam

pengembangan usaha
Pemahaman 1. Kewajiban kepemilikan Likert

Perpajakan NPWP
1. Sangat Tidak setuju
(X2)
2. Pengetahuan serta (STS) : 1

Menuut pemahaman hak serta 2. Tidak Setuju (TS) : 2

Nirawan kewajiban wajib pajak. 3. Netral (N) : 3

Adiasa 4. Setuju (S) : 4


3. Pengetahuan serta
(2013) 5. Sangat Setuju (SS) :
pemahaman sanksi
5
perpajakan.

4. Pengetahuan serta

pemahaman PTKP, PKP ,

dan tarif pajak

5. Mengetahui serta memahami

peraturan perpajakan dari

sosialisasi KPP

Kualitas 1. Kehandalan Likert

Pelayanan
2. Ketanggapan 1. Sangat Tidak setuju
Pajak (X3)
(STS) : 1
3. Jaminan
Menurut 2. Tidak Setuju (TS) : 2
4. Empati
Nila 3. Netral (N) : 3

(2011:10) 5. Berwujud 4. Setuju (S) : 4

5. Sangat Setuju (SS) :

5
Kepatuhan 1. Menghitung pajak Likert

Wajib Pajak 2. Tepat waktu membayar


1. Sangat Tidak setuju
(Y) pajak
(STS) : 1
3. Mengisi SPT dengan
Menurut 2. Tidak Setuju (TS) : 2
benar
Jatmiko 3. Netral (N) : 3
4. Menyetorkan SPT
(2016) 4. Setuju (S) : 4
5. Tarif pajak sudah sesuai
5. Sangat Setuju (SS) :
saat ini
5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Uji t

Uji parsial (t) dilakukan untuk menunjukan seberapa jauh pengaruh variable indenpenden

pemahaman akuntansi (X1), pemahaman perpajakan (X2), kualitas pelayanan pajak (X3),

terhadap variable dependen kepatuhan wajib pajak (Y). Berikut adalah table uji parsial :

Gambar 4.4.2 Uji Parsial

Dasar pengambilan keputusan :

T table = 0.537 + 0.573X1 + 0.300X2 + 0.181X3 + e


Bedasarkan tabel 4.4.1dapat dijelaskan bahwa

1. Diketahui nilai signifikan untuk pengaruh pemahaman akuntansi (X1) terhadap

kepatuhan wajib pajak (Y) adalah sebesar 0.000 < 0.05 sehingga dapat disimpulkan

bahwa H1 diterima yang berarti terdapat pengaruh pemahaman akuntansi (X1)

terhadap kepatuhan wajib pajak (Y).

2. Diketahui nilai signifikan untuk pengaruh pemahaman perpajakan (X2) terhadap

kepatuhan wajib pajak (Y) adalah sebesar 0.004 < 0.05 sehingga dapat disimpulkan

bahwa H2 diterima yang berarti terdapat pengaruh pemahaman perpajakan (X2)

terhadap kepatuhan wajib pajak (Y).

3. Diketahui nilai signifikan untuk pengaruh kualitas pelayanan pajak (X3) terhadap

kepatuhan wajib pajak (Y) adalah sebesar 0.63 > 0.05 sehingga dapat disimpulkan

bahwa H3 ditolak yang berarti bahwa tidak terdapat pengaruh kualitas pelayanan

pajak (X3) terhadap kepatuhan wajib pajak (Y).

Uji F

Uji F bertujuan untuk mencari apakah variable independen secara bersama sama

mempengaruhi variable dependen Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh dari seluruh

variable bebas secara bersama sama terhadap variable terikat.

Gambar 4.4.1 Uji F

Sumber : SPSS
Dasar Pengambilan Keputusan :

F table : F(3 ; 100 – 3) = 3;97 = 2;70

Nilai Signifikan pemahaman akuntansi (X1), pemahaman perpajakan (X2), dan

kualitas pelayanan pajak (X3) secara simultan terhadap kepatuhan wajib pajak (Y) adalah

sebesar 0.000 > 0.05 dan nilai F hitung 41.635 > 2.70 sehingga dapat disimpulkan bahwa H4

diterima dan terdapat pengaruh pemahaman akuntansi (X1), pemahaman perpajakan (X2) ,

dan kualitas perpajakan (X3) secara simultan terhadap kepatuhan wajib pajak (Y).

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Dari hasil analisis dan pengolahan data penelitian yang telah dilaksanakan oleh penelti,

maka dapat disimpulkan penelitian sebagai berikut :

1. Pemahaman akuntansi berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM di KPP

Pratama Sukomanunggal Surabaya. Hasil dari penelitian in karena mereka sebagai

wajib pajak UMKM telah melakukan pencatatan akuntansi dengan baik meskipun

dilakukan dalam bentuk sederhana, hal ini dilaksanakan guna mengukur tingkat

pendapatan serta pengeluaran usaha mereka sehingga wajib pajak itu dapat

mengetahui jumlah keuntungan maupun kerugian usahanya dengan baik, yang

nantinya digunakan untuk perhitungan pajak yang disetorkan dengan benar serta agar

dapat memberi informasi yang benar mengenai pelaporan akuntnasi guna kepentingan

perpajakannya.

2. Pemahaman perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM di KPP

Pratama Sukomanunggal Kota Surabaya. Para wajib pajak mempunyai pemahaman

tentang perpajakan ini bisa berbeda-beda, hal ini dapat dilatar belakangi pendidikan,
sosialiasasi, pengalaman, dan komunikasi, hingga terjadi berbagai macam kepatuhan

wajib pajak guna mematuhi dan memahami peraturan perpajakan (Ramadhanty &

Zulaikha, 2020). Berdasarkan hasil dari penelitian didapat bahwa wajib pajak yang

belum maupun yang sudah paham mengenai perpajakan cenderung menghindari

utang pajak yang seharusnya sehingga tinggi atau rendahnya pemahaman perpajakan

wajib pajak tidak mempengaruhi kepatuhan wajib pajaknya.

3. Kualitas pelayanan pajak tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM

di KPP Pratama Sukomanunggal Kota Surabaya. Hasil dari penelitian ini dikarenakan

bahwa petugas kurang baik terbukti petugas tidak mampu menyelesaikan masalah

wajib pajak dengan sigap dan tanggap.

Saran

Berdasarkan keterbatasan yang telah dijelaskan oleh penelitian ini, maka diberikan beberapa

saran :

1. Pemahaman akuntansi berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM, peneliti

berharap agar lebih ditingkatkan lagi pemahaman akuntansi ini dikarenakan

pentingnya pencatatan laporan keuangan terhadap pembayaran pajak. Oleh karena itu

wajib pajak lebih teliti lagi saat perhitungan akuntansi ini agar meminimalisir

kerugian suatu usaha.

2. Pemahaman perpajakan bepengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM, peneliti

berharap petugas memberikan sosialisasi tentang perpajakan ini, contoh tentang

pembayaran pajak. Nantinya dengan adanya sosialisasi wajib pajak akan paham akan

pentingnya pembayaran pajak ini.


3. Kualitas pelayanan pajak tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM,

peneliti berharap agar petugas lebih baik lagi kedepannanya dan bisa konsisten

melayani wajib pajak dengan baik, serta dalam segi fasilitas lebih ditingkatkan lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Adiputra, Hermawan. 2014. Pengaruh Tingkat Pemahaman Pajak Wajib Pajak dan Kualitas

Pelayanan Fiskus Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak PPh Pasal 25 Badan.

Universita Hasanuddin: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi.

Deni Asih, Rizka, (2020).”Pengaruh Kualitas Pelayanan, Sanksi Pajak, Pendapatan, dan

Norma Subjektif Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Kasus Wajib Pajak

UMKM di KPP Pratama Kota Tegal). Skripsi.Tegal. Universitas Pancasakti Tegal.

Dimas Adi, Muhammad, 2018. “Pengaruh Pemahaman Pajak Terhadap Membayar Pajak

Pada Wajib Pajak Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Skripsi. Jakarta:

UIN Syarif Hidayatullah.

Erlina, Een., Ratnawati, Vince., Andreas. 2018. Pengaruh Kualitas Pelayanan Fiskus, Sanksi

Pajak, Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Non Karyawan :Kondisi

Keuangan Dan Pengetahuan Wajib Pajak Sebagai Variabel Moderating (Studi

Empiris Pada Wpop Non Karyawan Di Wilayah Kpp Pratama Bengkalis). Jurnal

Akuntansi ISSN 2337-431 Vol.7 No. 1, Oktober 2018.

Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23 (Edisi

8). Cetakan ke VIII. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Halim, Abdul, (2020).”Pengaruh Pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, Menengah Terhadap

Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Mamuju. Jurnal Ilmiah Ekonomi

Pembangunan, Jurnal Ilmiah Ekonomi Pembangunan, 2716-2443.


Jatmiko, A.N. (2016). Pengaruh Sikap Wajib Pajak Pada Pelaksanaan Sanksi Denda,

Pelayanan Fiskus dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

Empiri Terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota Semarang.

Komala, Kirana Cipta & Endang NP, Maria Goretti.”Pengaruh Kualitas Pelayanan

Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib badan (Studi Pada Kantor Pelayanan Pajak

Madya Malang). PS Perpajakan, Jurusan Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu

AdministrasiUniversitas Brawijaya.

Musfiroh, Luluk. 2018. Akuntansi Manajemen. Core Accounting Indonesia

Nur Akbar, Rifandhi, (2015). “Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan

Perpajakan, dan Pelaksanaan Sanksi TerhadapKepatuhan Wajib Pajak Usaha Mikro

Kecil Menengah (UMKM). (Studi kasus pada UMKM di kota Malang). Skripsi.

Malang: Universitas Brawijaya.

Priambodo, Putut, (2017). “Pengaruh Pemahaman Peraturan Pajak, Sanksi Perpajakan, dan

Kesadaran Wajib Pajak, Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Kabupaten Purwurejo Pada Tahun 2017. Skripsi.

Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Putra, Dirgantara Taruna, 2022.”Pengaruh Pemahaman Akuntansi dan Pemahaman

Perpajakan, dan Insentif Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM di KPP

Pratama Gubeng Surabaya. Skripsi. Surabaya: Universitas Airlangga.

Sri, Nova Wati, (2015). Pengaruh Pemahaman Akuntansi, Komitmen Karyawan, dan Peran

Internal Audit Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi

Empiris pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Sijunjung). Artikel Ilmiah :

Universitas Negeri Padang.


Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT Alfabet.

Susmita, P dan N.L Supadmi. 2016. Pengaruh Kualitas Pelayanan Perpajakan, Biaya

Kepatuhan Pajak, dan Penerapan E-Filling Pada Kepatuhan Wajib Pajak. E-Jurnal

Akuntansi. Universitas Udayana Denpasar. Hal: 2-27

Trihatmoko, huda & Raihan Mubaraq Muhammad, (2020). Pengaruh Pemahaman Akuntansi

dan Pemahaman Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak pada KPP Pratama

Madiun. E-Jurnal Akuntansi, Vol. 30 No. 9. Hal. 2231-2243.

Triatmoko, Suranta, Juliati, Ratih Wulandari, Zoraifi, (2021). Akuntansi dan Perpajakan Bagi

Wajib Pajak UMKM (Studi Pada Wajib Pajak Kuliner). Jurnal Budimas, Vol. 03,

No. 01, 2021. 18-25.

Trimadani, Eva. 2019. Analisis Pemahaman dan Kepatuhan Wajib Pajak UMKM Tentang

Kewajiban Perpajakan (Studi Kasus diKecamatan Patumbak). Skripsi. Medan:

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

Warren, Carls S., et al. 2017. Pengantar Akuntansi-Adaptasi Indonesia. Edisi Dua Puluh

Lima. Cetakan Keempat. Jilid 1. Salemba Empat. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai