DASAR-DASAR PERPAJAKAN
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan mahasiswa mampu:
1. Memahami Dasar Hukum, Definisi Pajak, Fungsi Pajak, Jenis Pajak, Tata
Cara dan Sistem Pemungutan Pajak
2. Menje laskan Timbulnya Utang Pajak dan Berakhirnya Utang Pajak
3. Menjelaskan Tarif Pajak Penghasilan.
B. URAIAN MATERI
1. Dasar Hukum, Definisi Pajak, Fungsi Pajak, Jenis Pajak, Tata Cara dan
Sistem Pemungutan Pajak
3) Hukum pajak
4) Hukum pidana
1
Soemitro Rochmat, Asas Dan Dasar Perpajakan, PT. Eresco. Bandung, 2011.
Perpajakan 1
2
Perpajakan yang ada di Indonesia diatur melalui pasal 23A UUD 1945
dan peraturan lainnya seperti UU No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum
dan Tata Cara Pe embahasan mengenai perpajakan yang ada di
Indonesia, tentu saja cakupan bahasannya akan sangat meluas. Untuk lebih
jelasnya lagi, berikut ini berbagai dasar hukum yang mengatur perpajakan di
Indonesia.
d. Undang-undang penagihan pajak dan surat paksa yang diatur dalam UU No.
19/1997 dan diganti menjadi UU No. 19/2000.
a. DEFINISI
4
Republik Indonesia, UU No. 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara
Perpajakan, Www.Dpr.Go.Id, 2007.
Perpajakan 2
(kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk
membayar penge
5
Pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada kas negara
untuk membiayai pengeluaran rutin dan surplusnya digunakan untuk public
saving yang merupakan sumber utama untuk membiayai public investment
6
Pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang
terhutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan,
dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk, dan
yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum
berhubungan dengan tugas negara yang menyelenggarakan peme
Menurut Prof. DR. Rachmat Sumitro, SH, pajak adalah iuran rakyat kepada
7
5
Https://Www.Pajak.Go.Id/.
6
Abdul Halim, Icuk Rangga Bawono, and Amin Dara, Perpajakan (Konsep, Aplikasi, Contoh,
Dan Studi Kasus) Dasar-Dasar Perpajakan, Penerbit Salemba Empat, vol. 7, 2016.
7
Rochmat, Asas Dan Dasar Perpajakan.
8
17 September.
Perpajakan 3
9
pajak adalah iuran kepada Negara
(yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya
menurut peraturan-peraturan dan tidak mendapatkan prestasi-prestasi
Kembali yang se
b. FUNGSI
Setelah memahami apa sih pajak itu, kemudian kita akan membahas
mengenai apa fungsi dari pajak yang ada atau yang berlaku di Indonesia.
Beberapa ahli juga memaparkan beberapa fungsi dari pajak ini.
10
Menurut Resmi, pajak memiliki 2 fungsi yaitu fungsi budgetair (sumber
keuangan negara) dan fungsi regularend (pengatur) yang penjelasannya
adalah sebagai berikut:
11
Selain dua fungsi di atas, pajak juga memiliki fungsi lain antara lain:
9
Waluyo, Perpajakan Indonesia Buku 1 Edisi 12, Jakarta: Salemba Empat, 2017.
10
Siti Resmi, Perpajakan: Teori Dan Kasus Edisi Revisi, Salemba Empat, 2016.
11 Siti Resmi, Perpajakan: Teori Dan Kasus Edisi Revisi, Salemba Empat, 2016.
Perpajakan 4
a. Fungsi stabilitas, Fungsi stabilitas artinya adalah dengan adanya pajak
maka pemerintah memiliki dana untuk melaksanakan kebijakan yang
berkaitan dengan stabilitas harga yang dimaksudkan untuk mengendalikan
laju inflasi yang mana hal ini dapat dilakukan dengan mengatur peredaran
uang yang beredar di masyarakat, mengatur pemungutan pajak, serta
mengatur penggunaan pajak agar dapat efektif dan efisien;
c. JENIS
12
Pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang
terhutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan,
dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk, dan
yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum
berhubungan dengan tugas negara yang menyelenggarakan peme
13
Menurut Prof. DR. Rachmat Sumitro, pajak adalah iuran rakyat kepada kas
negara (peralihan kekayaan dari kas rakyat ke sektor pemerintah)
berdasarkan Undang-Undang untuk membiayai pengeluaran rutin dan
surplusnya digunakan untuk public saving yang merupakan sumber utama
untuk membiayai public investment
12
Abdul Halim, Icuk Rangga Bawono, and Amin Dara, Perpajakan (Konsep, Aplikasi, Contoh,
Dan Studi Kasus) Edisi 3, Penerbit Salemba Empat, vol. 7, 2015.
13
Rochmat, Asas Dan Dasar Perpajakan.
14 Https://Www.Pajak.Go.Id/.
Perpajakan 5
berdasarkan golongannya/cara pemungutannya (pajak langsung dan pajak
tidak langsung); Kedua berdasarkan sifatnya (pajak subjektif dan pajak
objektif); Ketiga berdasarkan lembaga pemungutannya (pajak pusat dan pajak
daerah)
15
16
Ibid.
17
Ibid.
18
Ibid.
Perpajakan 6
c. Berdasarkan Lembaga Pemungutannya pajak di atas Pajak Pusat dan
Pajak Dae 19
Pajak pusat merupakan Pajak yang dipungut oleh
pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga Negara,
Contoh: Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Atas
Penjualan Barang Mewah, Pajak Bumi dan Bangunan Dan Bea Mete
Se 20
Pajak Daerah adalah berbagai pajak yang dipungut dan
dikelola oleh Pemerintah Daerah baik di tingkat provinsi maupun
kota/kabupaten, Hasil dari pungutan jenis pajak ini nantinya digunakan
untuk membiayai belanja pemerintah daerah, Contohnya untuk Pajak
provinsi antara lain pajak kendaraan bermotor dan pajak bahan bakar
kendaraan bermotor. Sedangkan contoh untuk Pajak kabupaten/kota,
antara lain pajak hotel, pajak re
19
Ibid.
20
Ibid.
21
Rochmat, Asas Dan Dasar Perpajakan.
Perpajakan 7
22
Resmi (2016) mengemukakan tata cara pemungutan pajak terdiri atas
stelsel pajak, asas pemungutan pajak dan sistem pemungutan pajak yang
mana pemungutan pajak dapat dilakukan dengan tiga stelsel, yaitu:
a. Stelsel Nyata (Riil), artinya Stelsel ini menyatakan bahwa pengenaan pajak
didasarkan pada objek yang sesungguhnya terjadi (untuk PPh maka
objeknya adalah penghasilan), karena itu pemungutan pajaknya baru dapat
dilakukan pada akhir tahun pajak, yaitu setelah semua penghasilan yang
sesungguhnya dalam satu tahun pajak diketahui;
a. Official assessment 23
Official assessment adalah suatu sistem
pemungutan yang memberi wewenang kepada pemerintah (fiskus) untuk
menentukan besarnya pajak yang terutang ole
22
Resmi, Perpajakan: Teori Dan Kasus Edisi Revisi.
23
Perpajakan 8
b. Self assessment 24
Self assessmen adalah suatu sistem pemungutanyang
memberi wewenang kepada Wajib Pajak untuk menentukan sendiri
besarnya pajak yang te
c. Withholding system 25
Withholding system adalah suatu sistem
pemungutan yang memberi wewenang kepada pihak ketiga untuk
memotong atau memungut pajak yang terutang ole
27
Menurut pasal 1 angka 8 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000 tentang
Penagihan Pajak dengan Surat Paksa, pengertian utang pajak adalah pajak yang
masih harus dibayar termasuk sanksi administrasi berupa bunga, denda, atau
kenaikan yang tercantum dalam surat ketetapan pajak atau surat sejenisnya
berdasarkan peraturan perundang-
28
Dalam mempelajari dasar-dasar perpajakan, dalam bab ini akan dibahas
mengenai timbulnya utang pajak dan kapan berakhirnya utang pajak, ada dua
ajaran yang mengatur timbulnya utang pajak antara lain:
a. Ajaran formil, yaitu utang pajak timbul karena dikeluarkannya Surat Ketetapan
Pajak oleh fiskus (Ajaran ini diterapkan pada Official Assessment System);
24
Ibid.
25
Ibid.
26
Abdulkadir Muhammad, Hukum Perdata Indonesia, Bandung, Pengantar Hukum Indonesia
(PHI), 2010.
27
28
Rochmat, Asas Dan Dasar Perpajakan.
Perpajakan 9
b. Ajaran materiil, yaitu utang pajak timbul karena berlakunya Undang Undang.
Seseorang dikenai pajak karena suatu keadaa atau suatu perbuatan (Ajaran
ini diterapkan pada Self Assessment System
29
Hapusnya utang pajak dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain:
pembayaran, kompensasi, daluwarsa, pembebasan, dan penghapusan:
a. Pembayaran yaitu utang pajak yang melekat pada Wajib pajak akan hapus
jika sudah dilakukan pembayaran kepada kas negara;
a. 30
Tarif Progresif (a progressive tax rate), Tarif progresif merupakan tarif dalam
pemungutan pajak yang prosentasenya akan semakin besar bila jumlah yang
29
30
Ibid.
Perpajakan 10
dijadikan dasar dalam pengenaan pajak juga semakin besar, Menurut
kenaikan prosentase tarifnya, tarif progresif dapat dibagi menjadi 3, yaitu:
1) Tarif Pajak Progresif, Tarif pajak Progresif adalah tarif pemungutan pajak
dengan persentase yang naik dengan semakin besarnya jumlah yang
digunakan sebagai dasar pengenaan pajak, dan kenaikan prosentase
untuk setiap jumlah tertentu setiap kali naik;
3) Tarif Pajak Progresif Degresif, Tarif pajak Progresif Degresif adalah tarif
pemngutan pajak dengan prosentase yang naik dengan semakin
besarnya jumlah yang digunakan sebagai dasar pengenaan pajak,
namun kenaikan prosentase untuk setiap jumlah tertentu setiap kali
adalah menurun
31
esif adalah tarif untuk Pajak Penghasilan
Orang Pribadi berdasarkan Pasal 17 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor
36 Tahun 2008, dengan demikian, tarif pajak menurut pasal 17 Undang-
Undang Nomor 36 Tahun 2008, pajak penghasilan wajib pajak orang pribadi
dalam negeri tersebut termasuk tarif progresif degre
31
32
Ibid.
Perpajakan 11
Pajak yang terutang:
Rp16.250.000,-
33
Ibid.
34
Ibid.
Perpajakan 12
e. Tarif Advalore 35
Tarif advalorem adalah suatu tarif dengan prosentase
tertentu yang dikenakan/dite
f. Tarif Spesifik. Tarif spesifik adalah tarif dengan suatu jumlah tertentu atas
suatu jenis barang tertentu atau suatu satuan jenis barang tertentu.
g. Tarif Efe 36
Tarif efektif adalah tarif dimana jumlah pajak yang dibayarkan
dibandingkan dengan jumlah penghasilan yang diterima ole
Contoh: Tuan Andi mempunyai penghasilan kena pajak selama tahun 2008
sebesar Rp 750.000.000,-. Hitung besarnya pajak yang harus dibayar.
5% x Rp 25.000.000,- = Rp 1.250.000,-
35
Ibid.
36
Ibid.
Perpajakan 13
15% x Rp 50.000.000,- = Rp 7.500.000,-
750.000.000,-
Jika tarif efektif 30,5% tersebut dikalikan penghasilan kena pajak, maka
akan dihasilkan jumlah pajak yang sama jika dikenakan tarif progresif
dalam perhitungannya.
C. LATIHAN SOAL/TUGAS
Untuk mengetahui apakah Anda telah mampu menjelaskan Dasar Hukum,
Definisi Pajak, Fungsi Pajak, Jenis Pajak, Tata Cara dan Sistem Pemungutan Pajak
dengan baik, kerjakan latihan berikut:
Perpajakan 14
D. REFERENSI
Buku
-
115/Pj./2002 Tentang Perubahan Atas Keputusan Direktur Jenderal Pajak
-533/Pj/2000 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Pendaftaran,
Pendataan Dan Penilaian Objek Dan Subjek Pajak Bumi Dan Bangunan
-
https://perpajakan.ddtc.co.id/peraturan-pajak/read/surat-edaran-direktur-
jenderal-pajak-se-132pj2010.
Https://Www.Pajak.Go.Id/.
Halim, Abdul, Icuk Rangga Bawono, and Amin Dara. Perpajakan (Konsep, Aplikasi,
Contoh, Dan Studi Kasus) Dasar-Dasar Perpajakan. Penerbit Salemba
Empat. Vol. 7, 2016.
Halim, Abdul, and Syamsul Kusufi. Teori,Konsep, Dan Aplikasi Akuntansi Sektor
Publik. , 2014.
- 2000 (2020).
- Undang-
undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2000 Tentang Perubahan
Perpajakan 15
Kedua Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 Tentang Pajak
Pertambahan Nilai Barang Dan Jasa Dan Pajak Penjualan Atas Barang
Mewah (2000).
Pertambahan Nilai Barang Dan Jasa Dan Pajak Penjualan Atas Barang
Undang Undang Nomor 42 Tahun 2009 2009, no. 75 (2009).
17
September.
Perpajakan 16
ng Nomor 36 Tahun 2008 Tentang
Jakarta: Sekertariat Negara (2008).
-Undang (U
Republik Indonesia. UU No. 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara
Perpajakan. Www.Dpr.Go.Id, 2007.
Resmi, Siti. Perpajakan: Teori Dan Kasus Edisi Revisi. Salemba Empat, 2016.
Rochmat, Soemitro. Asas Dan Dasar Perpajakan. PT. Eresco. Bandung, 2011.
Smith, Adam. The Wealth of Nations The Wealth of Nations. Handbook of Labor
Economics, 1776.
Waluyo. Perpajakan Indonesia Buku 1 Edisi 12. Jakarta: Salemba Empat, 2017.
Perpajakan 17