PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1|Page
BAB II
PEMBAHASAN
2|Page
- Asas Effeciency (asas efesien atau asas ekonomis) : biaya pemungutan
pajak diusahakan sehemat mungkin, jangan sampai terjadi biaya
pemungutan pajak lebih besar dari hasil pemungutan pajak.
- Asas manfaat: pajak yang dipungut oleh negara harus digunakan untuk
kegiatan-kegiatan yang bermanfaat untuk kepentingan umum.
- Asas kesamaan: dalam kondisi yang sama antara wajib pajak yang satu
dengan yang lain harus dikenakan pajak dalam jumlah yang sama
(diperlakukan sama).
3|Page
- Asas administrasi: menyangkut masalah kepastian perpajakan (kapan,
dimana harus membayar pajak), keluwesan penagihan (bagaimana cara
membayarnya) dan besarnya biaya pajak.
1. Teori Asuransi
Teori ini sudah lama ditinggalkan dan sekarang praktis tidak ada
pembelanya lagi, sebab selain perbandingan ini tidak cocok dengan
kenyataan, yakni jika orang misalnya meninggal, kecelakaan atau
kehilangan, negara tidak akan mengganti kerugian seperti halnya
dalam asuransi. Disamping itu tidak ada hubungan langsung antara
pembayaran pajak dengan nilai perlindungannya terhadap pembayaran
pajak.
4|Page
2. Teori Kepentingan
Teori yang ketiga adalah teori daya pikul. Pengertian teori daya
pikul adalah bahwa beban pajak yang harus dibayar harus disesuaikan
dengan daya pikul masing-masing orang. Untuk mengukur daya pikul
dapat digunakan dua pendekatan yaitu unsur objektif dan unsur
subjektif. Unsur obyektif, dengan melihat besarnya penghasilan atau
kekayaan yang dimiliki oleh seseorang. Unsur subyektif, dengan
memperhatikan besarnya kebutuhan materil yang harus dipenuhi.
5|Page
Dasar hukum dari pajak menurut teori ini adalah hubungan rakyat
dengan negaranya. Dalam persekutuan tersebut ada aturan yang
mengenai hak dan kewajiban masing-masing pihak. Salah satu hak
dari negara adalah memungut pajak. Hal ini tentu erat hubungannya
dengan kewajiban yang harus dipenuhi negara. Sebab untuk
memenuhi kewajiban kenegaraann yang diambil dari rakyat berupa
pajak
Pajak adalah salah satu bentuk gotong royong yang tidak perlu
diisyaratkan,melainkan sudah hidup dalam masyarakat Indonesia yang
hanya perlu dikembangkan lebih lanjut. Kekeluargaan yang juga
merupakan sifat pancasila, mengandung arti bahwa setiap anggota
6|Page
keluarga berdasarkan hakikat kekeluargaan mempunyai kewajiban
untuk ikut membantu, mempertahankan, melangsungkan hidup
keluarga, dan menjaga nama baik keluarga tanpa mendapatkan suatu
imbalan, melainkan hanya melakukan pengorbanan saja.
1. Teori Pembangunan
7|Page
C. Yurisdiksi Pemungutan Pajak
a. Asas Domisili
b. Asas Sumber
8|Page
mengenai siapa dan apa status dari orang atau badan yang memperoleh
penghasilan tersebut sebab yang menjadi landasan penge¬naan pajak
adalah objek pajak yang timbul atau berasal dari negara itu. Contoh:
Tenaga kerja asing bekerja di Indonesia maka dari penghasilan yang
didapat di Indonesia akan dikenakan pajak olehpemerintah Indonesia.
c. Asas Kebangsaan
9|Page
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
- Asas adalah prinsip dasar yang mengenai acuan berpikir seseorang dalam
mengambil keputusan – keputusan yang penting di dalam hidupnya
- Asas – asas pemungutan pajak menurut W.J. Langen yaitu Asas daya
pikul, Asas manfaat, Asas kesejahteraan, Asas kesamaan, Asas beban
yang sekecil-kecilnya:
10 | P a g e
- Teori Pemungutan Pajak Menurut R. Santoso Brotodiharjo terdiri dari
Teori Asuransi, Teori Kepentingan, Teori Daya Pikul, Teori Bakti
(Kewajiban Pajak Mutlak), Teori Asas Daya Beli
11 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
http://refo-knowledge.blogspot.co.id/2014/03/asas-dan-yurisdiksi-pemungutan-
pajak.html
http://www.pengertianahli.com/2014/04/pengertian-teori-apa-itu-teori.html
http://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-asas/
http://nursalim26.blogspot.co.id/2013/12/pengertian-umum-perpajakan.html
12 | P a g e