Anda di halaman 1dari 2

Soal Diskusi 1 :

Berikut ini contoh gambaran dari teori pemungutan pajak yang memberikan pembenaran mengapa negara
harus memungut Pajak.
Meskipun banyak Wajib Pajak yang mengalami penurunan omzet akibat adanya wabah virus COVID-19,
tetapi peran wajib pajak melalui pembayaran pajak yang masuk ke kas negara sangat diperlukan. Setoran
pajak dari wajib pajak yang tepat waktu, sangat berarti guna membantu penyediaan fasilitas kesehatan
yang menjadi perhatian utama Indonesia saat ini. Oleh karena itu, kepatuhan wajib pajak secara sukarela
atas dasar kesadaran masyarakat sangat diperlukan di tengah kondisi seperti ini.
Diskusikanlah:
1. Sebutkan dan jelaskan teori-teori pemungutan pajak yang saudara ketahui!
2. Dari gambaran di atas, contoh dari teori pemungutan pajak manakah yang paling tepat? Berikan alasan
Saudara!
Selamat berdiskusi.. 

Jawaban :

1. Berikut ini teori-teori pemungutan pajak:


(a) Teori asuransi.
Negara mempunyai tugas melindungi orang dan segala ke pentingan atau keselamatan atau
keamanan jiwa dan harta bendanya sebagai mana pada perjanjian asuransi untuk keperluan
perlindungan diperlukan pembayaran premi. Dalam hal ini pajak diibaratkan pembayaran premi
kepada negara. Akan tetapi dalam perkembangan saat ini Negara tidak bisa diibartakan dengan
sektor asuransi. Karena, kewajiban Negara memberikan perlindungan kepada warga negaranya
tidak didasarkan atas pembayaran pajak. Tetapi didasarkan atas tugas kewajiban Negara
melindungi semua warga negaranya yang membayar pajak atau yang tidak membayar pajak karena
belum memenuhi persyaratan sebagai wajib pajak yang diatur dalam peraturan perundang-
undangan perpajakan.
(b) Teori bhakti. Teori ini berdasar atas paham “ organische Staatsleer” sehingga diajarkanlah olehnya
bahwa justru karena sifat negara inilah maka timbul hak mutlak untuk memungut pajak. Semenjak
berabad-abad hak ini telah diakui dan orang selalu menginsafi nya sebagai kewajiban asli untuk
membuktikan tanda bhaktinya terhadap negara dalam bentuk pembayaran pajak. Sedang diabad
yang “melahirkan” Negara modern sama dengan Negara hukum. Maka Negara modern (hukum)
dalam membuat kebijakan pemungutan pajak tentu ada keharusan didasarkan atas peraturan
perundang-undangan.
(c) Teori kepentingan. Pada awalnya teori ini hanya memperhatikan pembagian beban pajak harus
dipungut dari penduduk. Pembagian beban terkait dengan kepentingan masing-masing orang, dan
kepentingan satu dengan lainnya bisa berbeda. Pajak yang dipungut oleh Negara akan dikelola
untuk tujuan kepentingan umum.
(d) Teori gaya beli. Menurut teori ini, lembaga penyelenggara kepentingan masyarakat yang dianggap
sebagai dasar keadilan pemungutan pajak, bukan untuk kepentingan individu maupun negara tetapi
untuk kepentingan keduannya.
(e) Teori gaya pikul. Teori ini menjelaskan bahwa keadilan pemungutan pajak terletak pada jasa-jasa
yang diberikan negara kepada warganya berupa perlindungan jiwa dan harta bendanya. Untuk tugas
itu diperlukan biaya maka selayaknya masyarakat yang mendapat perlindungan negara membayar
pajak

2. Menurut saya, Teori yang paling tepat untuk pemungutan pajak adalah teori bhakti, sebab masyarakat
harus mempunyai kesadaran untuk membayar pajak sebagai tanda bhaktinya kepada negara sehingga
dapat menjalankan tugas untuk menyelenggarakan kepentingan umum. Di tengah pandemi Covid-19
ini, dimana kondisi perekonomian Indonesia sedang tidak sehat, dan diperlukannya dana yang cukup
besar untuk penanganan Covid-19, maka masyarakat menunjukkan bhaktinya kepada negara dengan
tepat taat membayar pajak.

Sumber :
Mustaqiem. 2014. Perpajakan Dalam Konteks Teori dan Hukum Pajak di Indonesia. Yogyakarta: Mata Padi
Presindo.
Amachi, Tubagus Chariul dkk. 2019. Buku Materi Pokok Hukum Pajak. Tangerang: Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai