Anda di halaman 1dari 10

TEORI TEORI PEMUNGUTAN PAJAK

Disusun Oleh :
KELOMPOK 1
MUHAMMAD REZA NOVALI
SITI NORHALIZA
MUTIA RAHMANIA

Dosen Pengampu :
KASYFUL ANWAR. M.Si

PENGANTAR PERPAJAKAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2023
BAB I
PENDAHULUAN

Pajak menurut Rochmat Sumitro adalah peralihan kekayaan dari


pihak rakyat kepada kas Negara untuk membiayai pengeluaran rutin
dan “surplus”-nya digunakan untuk public saving yang merupakan
sumber utama dalam membiayai public investment. Adapun beberapa
sumber pendapatan Negara selain pajak dapat dikelompokkan dalam
beberapa sector.
1. Kekayaan alam
2. Bea dan cukai
3. Retribusi
4. Iuran
5. Sumbangan
6. Laba dari badan usaha milik Negara
7. Sumber-sumber lain

1
BAB II
ISI

Asas – Asas Pemungutan Pajak


Asas-asas pemungutan pajak yang dikenal dengan nama four
cannons atau the four maxims dengan uraian sebagai berikut.

1. Equality, pengenaan pajak yang harus seimbang sesuai dengan


kemampuan dan penghasilan wajib pajak yang mana pajak harus
diperlakukan sama dan dalam keadaan berbeda.
2. Certainty, pemungutan pajak harus jelas kepastian hukumnya
mengenai subjek pajak, objek pajak, tarif pajak dan tata cara
pembayarannya.
3. Convenience of payment
Pajak hendaknya dipungut pada saat yang paling baik bagi
Wajib Pajak, yaitu saat sedekat-dekatnya dengan saat
diterimanya penghasilan/keuntungan yang dikenakan pajak.
4. Economic of collections
Pemungutan pajak harus dilakukan seefisien mungkin yang
mana biaya pemungutan pajak harus lebih besar dari
pengeluaran pajak yang diperoleh.

Teori Pemungutan Pajak

Beberapa teori yang memberikan dasar pembenaran untuk


menjawab berbagai perdebatan tentang apakah Negara dibenarkan
memungut pajak dari rakyat.

1. Teori Asuransi
Negara melindungi keselamatan jiwa, harta benda, dan hak-
haknya. Oleh karena itu, rakyat harus membayar pajak yang

1
diibaratkan sebagai suatu premi asuransi karena memperoleh
jaminan perlindungan tersebut. Akan tetapi, teori ini sudah
lama ditinggalkan karena perbandingan ini tidak cocok
dengan kenyataan yang apabila seseorang meninggal,
kecelakaan, atau kehilangan, Negara tidak akan mengganti
kerugian tersebut seperti halnya asuransi.

2. Teori Kepentingan
Dalam teori ini pembayaran pajak mempunyai hubungan
dengan kepentingan individu yang memperoleh pekerjaan
dari Negara. Semakin banyak yang mengenyam atau
menikmati jasa dari pekerjaan pemerintah semakin besar juga
pajaknya. Meskipun teori ini masih berlaku, akan tetapi sulit
untuk dipertahankan.

3. Teori Daya Pikul/Teori Gaya Pikul


Teori Daya Pikul/Gaya Pikul adalah pemungutan pajak harus
sesuai dengan kemampuan si pembayaran pajak yang
memperhatikan besar penghasilannya, kekayaan dan
pengeluaran belanja wajib pajak. Teori daya pikul ini
memiliki kelemahan yaitu penentuan secara tepat seseorang
yang berbeda-beda. Teori daya pikul ini diterapkan dalam
perhitungan pajak penghasilan dimana wajib pajak baru
dikenakan pajak apabila penghasilan tersebut melebihi
penghasilan tidak kena pajak atau PTKP.

4. Teori Kewajiban Mutlak atau Teori Bakti


Teori ini didasari atas paham organisasi Negara bahwa
Negara mempunyai tugas menyelenggarakan kepentinangan
umum, mengambil tindakan serta keputusan yang diperlukan.
Teori ini menyebutkan bahwa dasar hokum pajak terletak
pada hubungan antara rakyat dan Negara, di mana Negara

1
berhak memungut pajak dan rakyat berkewajiban membayar
pajak.
5. Teori Daya Beli
Teori ini merupakan teori modern yang memandang efek baik
dari pajak sebagai dasar keadilan. Teori ini menjelaskan
penyelenggaraan kepentingan masyarakat merupakan dasar
keadilan pemungutan pajak, bukan individu ataupun bukan
kepentingan negara melainkan kepentingan masyarakat.

Stelsel Pemungutan Pajak


Dalam pemungutan pajak khusunya pajak penghasilan, dikenal
tiga macam stelsel pajak, yaitu:

1. Stelsel Nyata (riel stelsel), yaitu dasar pengenaan pajaknya


didasarkan pada objek atau penghasilan yang sungguh-
sungguh diperoleh dalam setiap periode pajak.
2. Stelsel Fiktif (fictive stelsel), yaitu pengenaan pajaknya
didasarkan pada suatu anggapan yang mana jalan pikirannya
tergantung peraturan perpajakan yang berlaku, artinya
penghasilan tahun pajak berjalan diasumsikan sama dengan
penghasilan tahun pajak yang lalu.
3. Stelsel Campuran, yaitu stelsel yang mengkombinasikan
antara stelsel nyata dan stelsel fiktif yang perhitungannya jika
pada awal tahun atau periode pajak menggunakan stelsel
fiktif sedangkan pada akhir tahun pajak dihitung berdasarkan
stelsel nyata.

1
Peraturan Perpajakan
Seiring perkembangan zaman dan adanya perubahan kondisi
ekonomi di Indonesia undang-undang tentang pajak juga mengalami
pembaruan. Hal ini seperti Undang-Undang Harmonisasi Peraturan
Perpajakan (UU HPP) yang mengalami perubahan regulasi pajak
yang kemudian diresmikan oleh presiden Joko Widodo menjadi UU
Nomor 7 Tahun 2021. Tujuan perubahan UU HPP secara umum agar
dapat meningkatkan pemulihan perekonomian Negara. Adapun pasal-
pasal yang termuat didalamnya,
1. Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
(UU KUP), memuat ketentuan dasar dalam pemungutan pajak,
seperti wajib pajak, badan, Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT).
Tetapi dalam UU HPP Nomor 7 Tahun 2021 merubah NPWP
yang awalnya sebagai tanda pengenal atau identitas Wajib Pajak
diganti menjadi NIK, pemerintah memberlakukan ini dengan
alasan agar peraturan ini lebih mudah dan efisien khususnya
bagi Wajib Pajak Orang Pribadi.

2. Undang-Undang Pajak Penghasilan (UU PPh), mengatur


ketentuan tentang pajak penghasilan dan tariff yang digunakan
salah satu contohnya adalah Tarif PPh Badan yang berubah
menjadi 22%, perubahan ini menggunakan metode yang sesuai
dengan standar internasional dalam mencegah upaya
penghindaran pajak.

3. Undang-Undang Pertambahan Nilai (UU PPn), mengatur


trntang Pajak pertambahan Nilai barang jasa dan pajak
penjualan atas barang mewah. Tarif awal untuk PPn ini adalah
10% yang kemudian diubah menjadi 11%, kenaikan ini terjadi
untuk memperkokoh pondasi perpajakan mengingat pajak
merupakan sumber penerimaan Negara terbesar saat ini dan juga
untuk menutupi beban keuangan Negara.

1
4. Undang-Undang Bea dan Cukai, Dasar hukum keberadaan
Direktorat Bea dan Cukai adalah Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 17 Tahun 2006 tentang perubahan atas
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang kepabeanan dan
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang cukai.
Peraturan Pemerintahan (PP)
Salah satu contohnya adalah Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun
2023 tentang ketentuan umum pajak daerah dan retribusi daerah.

Peraturan Dan Keputusan Menteri Keuangan


 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 58 tahun 2022 terkait
penunjukan pihak lain sebagai pemungut pajak dan tata cara
pemungut, setor, lapor pajak atas transaksi pengadaan
barang/jasa melalui system informasi pengadaan pemerintah.

 Keputusan Menteri Keuangan Nomor 112 tentang pemotongan


pajak penghasilan berupa uang pasangan, uang tebusan pension,
dan tunjangan hari tua atau jaminan hari tua.

1
DAFTAR PUSTAKA

Teori pemungutan pajak.


https://www.pajak.com/pajak/teori-teori-pemungutan-pajak/
https://wiki.v-tax.id/wiki/Teori-
Teori_yang_mendukung_pemungutan_pajak
https://ajaib.co.id/8-asas-teori-pemungutan-pajak-di-indonesia/
Pasal Pajak. UU HPP NO. 7 Tahun 2021.
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/185162/uu-no-7-
tahun-2021
https://jdih.kemenparekraf.go.id/katalog-1089-produk-
hukum#:~:text=UU%20Nomor%207%20Tahun%202021%20tentang
%20Harmonisasi%20Peraturan%20Perpajakan
https://trierconsulting.com/uu-hpp-baru-apa-saja-perbedaannya/
UU PPH, KUP, PPN, BEACUKAI.
http://amirhidayatulloh.act.uad.ac.id/undang-undang-
harmonisasi-peraturan-perpajakan-uu-hpp/

1
Puji syukur kami panjatkan
kepada Tuhan Yang Maha
Esa, karena atas limpahan
rahmatnya penyusun dapat
menyelesaikan makalah ini
tepat waktu tanpa ada
halangan
yang berarti dan sesuai dengan
harapan.
Makalah disusun untuk
memenuhi tugas Mata
Pelajaran Perpajakan
II.Selain itu,
makalah ini bertujuan
menambah wawasan bagi para
pembaca dan juga bagi penulis
1
mengenai Tax Planning Pada
Kasus Sangketa Pajak
Penghasilan Pasal 24.
Saya menyadari bahwa
dalam penyusunan makalah
ini masih banyak
kekurangan
karena keterbatasan saya.
Maka dari itu penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran
untuk menyempurnakan
makalah ini. Semoga apa yang
ditulis dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang
membutuhkan

Anda mungkin juga menyukai