PERTEMUAN 2
DASAR-DASAR PEMUNGUTAN
PAJAK
Capaian Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami dan menguasai
permasalahan tentang pembenaran filosofi, azas-azas
dan yuridiksi pemungutan pajak
13
2.1 Tata cara Pemungutan Pajak
Pemungutan pajak dapat dilakukan berdasarkan stelsel sebagai berikut
2.1.1. Stelsel Nyata (riel stelsel)
Menurut stelsel nyata pengenaan pajak didasarkan pada objek atau penghasilan
yang sungguh-sungguh diperoleh dalam setiap tahun pajak atau periode pajak
2.1.2. Stelsel Anggapan (fictieve stelsel)
Menurut stelsel fiktif yang juga di sebut stelsel anggapan, pengenaan pajak
didasarkan pada suatu anggapan (fiksi)
2.1.3. Stelsel campuran
Stelsel campuran merupakan kombinasi antara stelsel nyata dengan stelsel fiktif.
Pada awal tahun pajak atau periode pajak penghitungan pajak menggunakan stelsesl
fiktif dan pada akhir tahun pajak atau akhir periode di hitung kembali berdasarkan stelsesl
nyata
14
Secara ekonomi bahwa biaya pemungutan dan biaya pemenuhan kewajiban pajak
bagi Wajib Pajak diharapkan seminimum mungkin, demikian pula beban yang dipikul
Wajib Pajak
15
didasarkan pada gaya pikul seseorang. Didasarkan pada penghasilan,
kekayaan, pengeluaran, dan pembelanjaan
2.4.4. Teori Bakti (teori kewajiban pajak mutlak)
Berdasarkan pada pertimbangan bahwa Negara mempunyai hak mutlak untuk
memungut pajak. Di lain pihak, masyarakat menyadari bahwa pembayaran
pajak sebagai suatu kewajiban untuk membuktikan tanda baktinya terhadap
Negara. Sebagai Warga Negara yang berbakti, rakyat harus menyadari
pembayaran oajak adalah suatu kewajiban
2.4.5. Teori Asas Daya Beli
Mendasarkan bahwa penyelenggaraan kepentingan masyarakat yang dianggap
sebagai dasar keadilan pemungutan pajak, sehingga lebih menitikberatkan
pada fungsi mengatur. Mengambil dari masyarakat kemudian mengembalikan
kepada masyarakat lagi. Kepentingan masyarakat dianggap sebagai dasar
pemungutan pajak
16
pajak yang terutang,
Fiskus tidak ikut campur tetapi hanya mengawasi
contoh : PPh, PPN
2.5.3. With Holding System
Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberikan wewenang kepada
pihak ketiga (bukan fiskus dan bukan Wajib Pajak) untuk menentukan
besarnya pajak terutang. Adapun ciri-ciri sistem ini adalah wewenang untuk
menentukan besarnya pajak yang terutang ada pada pihak ketiga selain fiskus
dan Wajib Pajak.
Rangkuman
Dasar Pembenaran pemungutan pajak adalah disasarkan kepentingan pemungut,
kepentingan yg dipunguti, dan kepentingan kedua-duanya. Asas Pemungutan pajak
menurut Adam Smith ada empat, yaitu; Equality, Certainty, Convenience, Economy.
Yuridiksi pemungutan pajak dibagi menjadi tiga, yaitu asas domisili, asas sumber dan
asas kebangsaan. Teori pemungutan pajak ada lima, yaitu; teori asusransi, kepentingan,
gaya pikul, bakti, asas daya beli. Sistem pemungutan pajak di bedakan menjadi tiga,
yaitu; Official Assessment System, Self Assessment System, With Holding System
Latihan
1. Sebutkan tiga dasar Pembenaran pemungutan pajak!
2. Sistem pemungutan pajak ada tiga, sebutkan!
3. Apakah yang dimaksud dengan teori asas daya beli?
4. Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan asas domisili dalam yuridiksi pemungutan?
5. Apakah perbedaan sistem pemungutan pajak dengan menggunakan metode Official
Assessment System, Self Assessment System?
17