Anda di halaman 1dari 5

UNIVERSITAS BUDI LUHUR

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PERTEMUAN 2
DASAR-DASAR PEMUNGUTAN
PAJAK
Capaian Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami dan menguasai
permasalahan tentang pembenaran filosofi, azas-azas
dan yuridiksi pemungutan pajak

Sub Pokok Bahasan : 2.1 Tata cara pemungutan pajak


2.2 Asas-asas Pemungutan Pajak (Four Maxims of
Adam Smith)
2.3 Yuridiksi pemungutan
2.4 Teori-teori Pemungutan Pajak
2.5 Sistem pemungutan pajak

Daftar Pustaka : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang


Ketentuan dan Tata Cara Perpajakan
2. Mardiasmo. 2011. Perpajakan Edisi Revisi 2011.
Jogjakarta. Andi Offset.
3. Waluyo. 2017. Perpajakan Indonesia Edisi 12-
buku 1. Jakarta. Salemba Empat

13
2.1 Tata cara Pemungutan Pajak
Pemungutan pajak dapat dilakukan berdasarkan stelsel sebagai berikut
2.1.1. Stelsel Nyata (riel stelsel)
Menurut stelsel nyata pengenaan pajak didasarkan pada objek atau penghasilan
yang sungguh-sungguh diperoleh dalam setiap tahun pajak atau periode pajak
2.1.2. Stelsel Anggapan (fictieve stelsel)
Menurut stelsel fiktif yang juga di sebut stelsel anggapan, pengenaan pajak
didasarkan pada suatu anggapan (fiksi)
2.1.3. Stelsel campuran
Stelsel campuran merupakan kombinasi antara stelsel nyata dengan stelsel fiktif.
Pada awal tahun pajak atau periode pajak penghitungan pajak menggunakan stelsesl
fiktif dan pada akhir tahun pajak atau akhir periode di hitung kembali berdasarkan stelsesl
nyata

2.2 Asas-asas Pemungutan Pajak (Four Maxims of Adam Smith)


2.2.1. Equality
Pemungutan pajak harus bersifat adil dan merata, yaitu pajak dikenakan kepada
orang pribadi yang harus sebanding dengan kemampuan membayar pajak atau ability to
pay dan sesuai dengan manfaat yang diterima. Adil dimaksudkan bahwa setiap Wajib
Pajak menyumbangkan uang untuk pengeluaran pemerintah sebanding dengan
kepentingannya dan manfaat yang diminta
2.2.2. Certainty
Penetapan pajak itu tidak ditentukan sewenang-wenang. Oleh karena itu, Wajib
Pajak harus mengetahui secara jelas dan pasti besarnya pajak yang terutang, kapan
harus dibayar serta batas waktu pembayaran
2.2.3. Convenience
Kapan Wajib Pajak itu harus membayar pajak sebaiknya sesuai dengan saat-saat
yang tidak menyulitkan Wajib Pajak. Sebagai contoh pada saat Wajib Pajak memperoleh
penghasilan.
2.2.4. Economy

14
Secara ekonomi bahwa biaya pemungutan dan biaya pemenuhan kewajiban pajak
bagi Wajib Pajak diharapkan seminimum mungkin, demikian pula beban yang dipikul
Wajib Pajak

2.3 Yuridiksi Pemungutan


2.3.1. Asas domisili
Negara berhak mengenakan pajak atas seluruh penghasilan WP yang bertempat
tinggal di wilayahnya, baik penghasilan dari dalam maupun Luar Negeri.
2.3.2. Asas Sumber
Negara mengenakan pajak yang bersumber diwilayahnya tanpa menperhatikan
tempat tinggal Wajib Pajak
2.3.3. Asas Kebangsaan
pengenaan pajak dihubungkan dengan kebangsaan suatu negara

2.4 Teori Pemungutan Pajak


2.4.1. Teori Asuransi
Dalam perjanjian asuransi diperlukan pembayaran premi. Premi tersebut
dimaksudkan sebagai pembayaran atas usaha melindungi orang dari segala
kepentingannya, misalnya keselamatan atau keamanan harta bendanya. Pajak
diasumsikan sebagai premi, Negara sebagai Perusahaan Asuransi, Masyarakat
sebagai Klien Asuransi
2.4.2. Teori Kepentingan
Memperhatikan beban pajak yang harus dipungut dari masyarakat.
Pembebanan ini harus didasarkan pada kepentingan setiap orang pada tugas
pemerintah termasuk perlindungan jiwa dan hartanya. Oleh karena itu,
pengeluaran Negara untuk melindunginya dibebankan pada masyarakat. Makin
banyak mengenyam atau menikmati jasa dari pekerjaan pemerintah, makin
besar pula pajaknya
2.4.3. Teori Gaya Pikul
Pokok pangkal teori ini adalah keadilan. Pajak sama pada setiap orang dimana

15
didasarkan pada gaya pikul seseorang. Didasarkan pada penghasilan,
kekayaan, pengeluaran, dan pembelanjaan
2.4.4. Teori Bakti (teori kewajiban pajak mutlak)
Berdasarkan pada pertimbangan bahwa Negara mempunyai hak mutlak untuk
memungut pajak. Di lain pihak, masyarakat menyadari bahwa pembayaran
pajak sebagai suatu kewajiban untuk membuktikan tanda baktinya terhadap
Negara. Sebagai Warga Negara yang berbakti, rakyat harus menyadari
pembayaran oajak adalah suatu kewajiban
2.4.5. Teori Asas Daya Beli
Mendasarkan bahwa penyelenggaraan kepentingan masyarakat yang dianggap
sebagai dasar keadilan pemungutan pajak, sehingga lebih menitikberatkan
pada fungsi mengatur. Mengambil dari masyarakat kemudian mengembalikan
kepada masyarakat lagi. Kepentingan masyarakat dianggap sebagai dasar
pemungutan pajak

2.5 Sistem Pemungutan Pajak


2.5.1. Official Assessment System
Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberikan wewenang kepada
pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya pajak terutang oleh Wajib
Pajak. Adapun ciri-ciri sistem ini adalah:
 Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada fiskus.
 Wajib Pajak bersifat pasif.
 Utang pajak timbul setelah dikeluarkan Surat Ketetapan Pajak oleh
fiskus.
contoh: PBB
2.5.2. Self Assessment System
Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberikan wewenang kepada
Wajib Pajak untuk menentukan besarnya pajak terutang. Adapun ciri-ciri sistem
ini adalah:
Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada Wajib

16
pajak yang terutang,
Fiskus tidak ikut campur tetapi hanya mengawasi
contoh : PPh, PPN
2.5.3. With Holding System
Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberikan wewenang kepada
pihak ketiga (bukan fiskus dan bukan Wajib Pajak) untuk menentukan
besarnya pajak terutang. Adapun ciri-ciri sistem ini adalah wewenang untuk
menentukan besarnya pajak yang terutang ada pada pihak ketiga selain fiskus
dan Wajib Pajak.

Rangkuman
Dasar Pembenaran pemungutan pajak adalah disasarkan kepentingan pemungut,
kepentingan yg dipunguti, dan kepentingan kedua-duanya. Asas Pemungutan pajak
menurut Adam Smith ada empat, yaitu; Equality, Certainty, Convenience, Economy.
Yuridiksi pemungutan pajak dibagi menjadi tiga, yaitu asas domisili, asas sumber dan
asas kebangsaan. Teori pemungutan pajak ada lima, yaitu; teori asusransi, kepentingan,
gaya pikul, bakti, asas daya beli. Sistem pemungutan pajak di bedakan menjadi tiga,
yaitu; Official Assessment System, Self Assessment System, With Holding System

Latihan
1. Sebutkan tiga dasar Pembenaran pemungutan pajak!
2. Sistem pemungutan pajak ada tiga, sebutkan!
3. Apakah yang dimaksud dengan teori asas daya beli?
4. Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan asas domisili dalam yuridiksi pemungutan?
5. Apakah perbedaan sistem pemungutan pajak dengan menggunakan metode Official
Assessment System, Self Assessment System?

17

Anda mungkin juga menyukai