Anda di halaman 1dari 5

UNIVERSITAS BUDI LUHUR

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PERTEMUAN 3
TEORI ILMU HUKUM PAJAK
Capaian Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami dan mampu
menjelaskan tentang pengertian tentang ilmu hukum
pajak dan pengaturannya dalam hukum positif

Sub Pokok Bahasan : 3.1. Pengertian hukum pajak


3.2. Sistematika Hukum Pajak
3.3. Perlawanan terhadap Pajak
3.4. Kedudukan Hukum Pajak
3.5. Kedudukan hukum pajak dalam tata urutan
peraturan
3.6. Undang - undang Perpajakan Negara
3.7. Tugas dan Sasaran Hukum Pajak
Daftar Pustaka : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang
Ketentuan dan Tata Cara Perpajakan
2. Mardiasmo. 2011. Perpajakan Edisi Revisi 2011.
Jogjakarta. Andi Offset.
3. Waluyo. 2017. Perpajakan Indonesia Edisi 12-
buku 1. Jakarta. Salemba Empat

18
3.1. Pengertian hukum pajak
Hukum pajak menurut Santoso Brotodihardjo adalah keseluruhan dari peraturan–
peraturan yang meliputi wewenang Pemerintah untuk mengambil kekayaan seseorang
dan menyerahkannya kembali kepada masyarakat dengan melalui kas negara.
Sedangkan menurut Rochmat Soemitro, hukum pajak merupakan suatu kumpulan
peraturan – peraturan yang mengatur hubungan hukum antara Pemerintah sebagai
pemungut pajak dengan rakyat sebagai pembayar pajak.
Dengan kata lain, hukum pajak menerangkan :
(1) Siapa yang menjadi Wajib Pajak atau subyek pajak;
(2) Apa kewajiban mereka terhadap Pemerintah;
(3) Hak – hak Pemerintah;
(4) Objek-objek yang dikenakan pajak;
(5) Timbul dan hapusnya hutang pajak;
(6) Cara penagihan hutang pajak;
(7) Cara mengajukan keberatan / banding;
(8) Dan lain-lain

3.2. Sistematika hukum Pajak


3.2.1. Hukum pajak materiil
Memuat norma-norma yang menerangkan keadaan, perbuatan, peristiwa hukum
yang dikenakan pajak (objek-objek), siapa yang dikenakan pajak (subjek), berapa besar
pajak yang dikenakan, segala sesuatu tentang timbul dan hapusnya utang pajak dan
hubungan hukum antara pemerintah dan Wajib Pajak. Contoh: UU PPh, UU PPN
3.2.2. Hukum pajak formal
Memuat bentuk / tata cara untuk mewujudkan hukum pajak materiil menjadi
kenyataan, hukum pajak formal ini memuat:
− Tata cara penetapan utang pajak
− Hak-hak fiskus untuk mengawasi WP mengenai keadaan, perbuatan dan peristiwa
yang dapat menimbulkan utang pajak

19
− Kewajiban WP, misal penyelenggaraan pembukuan / pencatatan dan hak-hak
Wajib Pajak mengajukan keberatan dan banding
Contoh: UU Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP)

3.3. Perlawanan terhadap Pajak


3.3.1. Perlawanan Pasif
Berupa hambatan yang mempersulit pemungutan pajak dan mempunyai hubungan
erat dengan struktur ekonomi. hal ini disebabkan oleh:
a. Perkembangan intelektual dan moral masyarakat
b. Sistem perpajakan yang (mungkin) sulit difahami masyarakat.
c. Sistem kontrol tidak dapat dilakukan atau dilaksanakan dengan baik.

3.3.2. Perlawanan Aktif


Secara nyata terlihat pada semua usaha dan perbuatan yang secara langsung
ditujukan kepada pemerintah (fiskus) dengan tujuan untuk menghindari pajak,
Perlawanan ini terdiri dari dua cara/bentuk yaitu:
a. Tax Avoidance adalah usaha meringankan beban pajak dengan tidak melanggar
Undang Undang.
b. Tax Evasion adalah usaha meringankan beban pajak dengan cara yang melanggar
Undang Undang (menggelapkan pajak)

3.4. Kedudukan Hukum Pajak


Hukum Perdata, adalah sebuah hukum yang mengatur hubungan antara satu
individu dengan individu lainnya. Publik, adalah hukum yang mengatur hubungan antara
pemerintah dengan rakyatnya. Hukum publik terdiri dari Hukum Tata Negara, Hukum
Tata Usaha Negara atau Hukum Administrasi Negara, Hukum Pidana, dan Hukum Pajak.
Berdasarkan dua poin di atas, dapat diketahui bahwa kedudukan hukum pajak
merupakan bagian dari hukum publik. Mengatur hubungan antara pemerintah selaku
pemungut pajak dan rakyat sebagai wajib pajak. Hukum pajak terbagi lagi menjadi dua
macam, yaitu:

20
3.5. Kedudukan hukum pajak dalam tata urutan peraturan
3.5.1. Hubungan Hukum pajak dengan Hukum Perdata
Hubungan sangat erat karena banyak istilah hukum perdata yg dianut dalam hukum
pajak dg prinsip pengertian dlm hukum perdata tidaklah akan selalu dianut oleh oleh
hukum pajak, misalnya pasal 1602: menyatakan “majikan diwajibkan membayar upah
kpd buruhnya pd waktu yang ditentukan”, dengan pasal 21 UU pajak penghasilan
3.5.2. Hubungan Hukum pajak dengan Hukum Pidana
Ketentuan tindak pidana di Pajak tertuang dalam pasal 38-43 UU no 28 ttg KUP, pasal
24 -27 UU PBB, Dan pasal 14 UU bea materai

3.6. Undang - undang Perpajakan Negara


• Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan Sebagaimana Telah Diubah Dengan (stdd) Undang-Undang Nomor
16 Tahun 2009
• Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan stdd Undang-
Undang Nomor 36 Tahun 2008
• Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai dan
Pajak Penjualan atas Barang Mewah stdd Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009
• Undang-Undang Nomor 10 tahun 1995 tentang Kepabeanan stdd Undang-
Undang Nomor 17 Tahun 2006
• Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai stdd Undang-Undang
Nomor 39 Tahun 2007

3.7. Tugas dan Sasaran Hukum Pajak


• Tugas dari hukum pajak adalah menelaah keadaan–keadaan dalam masyarakat
untuk kemudian dibuat/disusun peraturan-peraturan hukum (pajak),
• Sasarannya adalah Tatbestand yaitu segala perbuatan keadaan atau peristiwa
yang dapat menimbulkan utang pajak
• Utang Pajak: utang yang timbulnya secara khusus, karena Negara (kreditor)
terikat dan tidak dapat memilih secara bebas, siapa yang akan dijadikan

21
debiturnya, seperti dalam hukum perdata. Hal ini terjadi karena utang pajak timbul
karena undang-undang

Rangkuman
Hukum pajak menurut Santoso Brotodihardjo adalah keseluruhan dari peraturan–
peraturan yang meliputi wewenang Pemerintah untuk mengambil kekayaan seseorang
dan menyerahkannya kembali kepada masyarakat dengan melalui kas negara.
Sistematika hukum pajak terbagi menjadi hukum pajak materiil dan hukum pajak formal.
Perlawanan terhadap pajak dibagi menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan aktif
terdiri dari tax avoidance dan tax evasion.

Latihan Soal:
1. Apakah yang dimaksud dengan hukum pajak?
2. Jelaskan kedudukan hukum pajak dalam tata urutan perundangan!
3. Apakah yang dimaksud perlawanan aktif terhadap pajak?
4. Memuat apa sajakah hukum pajak formal?
5. Memuat apa sajakah hukum pajak materiil?

22

Anda mungkin juga menyukai