Anda di halaman 1dari 17

PENGANTAR

HUKUM PAJAK
Kelas Brevet A dan B
Oleh
Fitri Pebriani Wahyu. M.AP
Asal Muasal Hukum Pajak

Pasal 23A, UUD 1945 


"Pajak dan pungutan lain Segala pemungutan pajak
yang bersifat memaksa pada dasarnya dilarang/tidak
untuk keperluan negara boleh, kecuali ada Undang-
diatur dengan Undang- Undang yang Mengaturnya
Undang"
Bagaimana Pajak Ma Ma layatimmu al-
wajibu illa bihi fahuwa
Dalam Prespektif Islam wajibun
“ suatu kewajiban jika
tidak sempurna kecuali
dengan sesuatu, maka
sesuatu itu hukumya
wajib”
Definisi Hukum Pajak
1. Santoso Brotodihardjo : hukum pajak atau yang juga dikenal sebagai hukum fiskal
merupakan aturan-aturan yang meliputi wewenang atau hak pemerintah dalam
mengambil kekayaan seseorang dan memberikannya kembali ke masyarakat melalui
kas negara.
2. Bohari : hukum pajak merupakan kumpulan peraturan perundang-undangan yang
mengatur rakyat selaku pihak yang membayar pajak dengan pemerintah selaku
pemungut pajak.
3. Dr. Soeparman Soehamidjaja : hukum pajak adalah hukum yang mengatur masalah
perpajakan yang akan meringankan biaya produksi barang dan jasa untuk mencapai
kesejahteraan umum.
4. Hartono Hadisoeprapto : serangkaian peraturan yang mengatur bagaimana pajak
dipungut, atas keadaan atau peristiwa apa pajak tersebut dikenakan, serta berapa besar
atau jumlah pajak yang dikenakan.
Definisi Pajak
1. Kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan UU
dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat. (UU No. 6/1983 Perubahan UU No. 28/ 2007)
2. Iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa
timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.
(Prof.Dr.Rochmat Soemitro, SH)
3. Suatu peralihan sumber dari sektor swasta ke sector pemerintah bukan akibat pelanggaran hukum, namun wajib
dilaksanakan, berdasarkan ketentuan yang ditetapkan lebih dahulu, tanpa mendapat imbalan yang langsung dan
proposional, agar pemerintah dapat melaksanakan tugasnya untuk menjalankan Pemerintahan. (Sommerfeld Ray
M., dkk)
4. iuran masyarakat kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut
peraturan-peraturan umum (undang-undang) dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk
dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung tugas negara untuk
menyelenggarakan pemerintahan (P. J. A. Adriani)
1. Kontribusi wajib kepada negara

2. Dikenakan kepada orang pribadi dan badan

3. Bersifat memaksa berdasarkan UU

4. Tidak mendapatkan imbalan secara


langsung/kontraprestasi

5. Digunakan untuk keperluan/pembiayaan


negara
Kedudukan Hukum Pajak di Indonesia
● Hukum pajak adalah bagian dari hukum publik. Hukum pajak di Indonesia
menganut paham imperative. Artinya, pelaksanaan pemungutan pajak
tidak dapat ditunda. Ketika terjadi pengajuan keberatan terhadap Pajak
oleh wajib pajak yang telah ditetapkan pemerintah, sebelum ada keputusan
dari Direktur Jenderal Pajak tentang keberatan diterima, maka wajib pajak
terlebih dahulu harus membayar pajak sesuai dengan yang telah
ditetapkan.
● Hukum Perdata yang mengatur hubungan antara satu individu dengan
individu lainnya
● Hukum Publik dimana mengatur hubungan antara pemerintah dengan
rakyatnya. Antara lain terdiri dari Hukum Tata Negara, Hukum Tata Usaha
Negara (Hukum Administrasi Negara), Hukum Pajak, dan Hukum Pidana.
● kedudukan hukum pajak merupakan bagian dari hukum publik. Hukum
pajak mengatur hubungan antara pemerintah selaku pemungut pajak dan
rakyat sebagai wajib pajak.
Peraturan Perundangan Perpajakan

NO Jenis Undang-Undang Hukum Positif


1 UU KUP Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000
2 UU PPh Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000
3 UU PPN dan PPnBM Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2000
4 UU PBB Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994
5 UU Bea Materai Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1985
6 UU Penghasilan dengan surat paksa Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000
7 UU Pengadilan Pajak Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002
8 UU Tax Amnesty Undang-Undang No 11 Tahun 2016
Undang-Undang Harmonisasi Perpajakan
Teori-Teori yang mendukung pemungutan
pajak
Teori
Asuransi

Teori Asa Teori


Daya Beli Kepentingan

Teori Daya
Teori Bakti
Pikul
Jenis-Jenis pajak
• Pajak langsung (pph, PBB)
Berdasarkan Pihak • Pajak tidak langsung (ppn)
yang menanggung

• Pajak pusat (pph)


Berdasarkan Lembaga • Pajak daerah (retribusi)
yang memungut

• Pajak objektif (PBB)


• Pajak subjektif (pajak penjualan)
Berdasarkan sifatnya
FUNGSI PAJAK
Fungsi anggaran
Fungsi pemerataan.
(budgeter).
Pajak memiliki fungsi sebagai sumber Pajak yang dipungut akan digunakan untuk membiayai
pendapatan negara dan digunakan untuk berbagai kepentingan umum yang berdampak ke
membiayai pengeluaran negara sehingga bisa masyarakat luas, misalnya untuk pembangunan
menyeimbangkan pemasukan dan pengeluaran infrastruktur secara merata sehingga tercipta lapangan
negara. kerja baru.

Fungsi mengatur (fungsi


regulasi). Fungsi stabilitas.
Lewat fungsi ini, pajak digunakan sebagai
alat untuk mengatur dan melaksanakan Pajak berfungsi untuk menjaga stabilitas kondisi
kebijakan negara, misalnya kebijakan perekonomian negara. Stabilitas ini bisa dilakukan
seputar pajak untuk mengatur dengan mengatur peredaran uang, pemungutan
pertumbuhan ekonomi dan laju inflasi. pajak, penggunaan pajak dengan efektif & efisien.
Azas-Azas Pemungutan Pajak

Asas equality,
asas
keseimbangan Asas certainty,
dengan asas kepastian
kemampuan hukum
atau asas
keadilan

Asas
Asas economics,
convenience of
pentingnya
payment, asas
prinsip ekonomi
pemungutan
dalam
pajak yang tepat
pemungutan
waktu atau asas
pajak
kesenangan
Sistem Pemungutan Pajak
OFFICIAL ASSESSMENT SYSTEM
Adalah suatu system pemungutan yang memberi wewenang kepada pemerintah(fiscus) untuk
menentukan besarnya pajak yang terutang oleh WP

SELF ASSESSMENT SYSTEM


Adalah suatu system pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada WP untuk menentukan
sendiri besarnya pajak yangt erutang
.

WITH HOLDING SYSTEM


Adalah system pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga (bukan fiscus
dan bukan WP) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh WP.
TARIF PAJAK

Tarif
sebanding/proporsi
onal
Contoh : Tarif Tetap Tarif Progesif
penyerahan barang Contoh : Tarif Bea Contoh : Pasa 17 Tarif Degresif
kena pajak di Materai untuk cek Undang-Undang
dalam daerah dan bilyet giro Pajak penghasilan
pabean akan
dikenakan PPN
10%
SEPUTAR PAJAK

MENDATAR
2. merupakan syarat Pemungutan pajak harus berdasarkan undang-undang

6. Tidak adanya timbal balik atau sesuatu yang bersifat tidak menghasilkan atau
menguntungkan

MENURUN
1. pajak berfungsi sebagai salah satu sumber dana bagi pemerintah untuk
membiayai pengeluaran-pengeluarannya

3. salah satu sumber pendapatan non pajak

4. Bea Materai untuk cek dan bilyet giro masuk kedalam jenis pengenaan tarif

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000

6. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000

7. adalah asas kesimbangan atau keadilan

Anda mungkin juga menyukai