Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS KEBIJAKAN PEMBERLAKUAN PEMBATASAN

KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) DARURAT COVID-19


DI WILAYAH JAWA DAN BALI
Oleh: Diki Suherman, S.AP., M.KP.

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN BANDUNG
Latar Belakang
“Tercatat ada beberapa provinsi dengan penambahan kasus baru covid-19 tertinggi” :

DKI Jakarta sebanyak 6.934 kasus baru

Jawa Barat sebanyak 3.846 kasus baru

Jawa Tengah sebanyak 2.118 kasus baru

Jawa Timur sebanyak 975 kasus baru

Jawa Timur sebanyak 975 kasus baru

Your Text Here


Baliimpress your audience
You can simply berjumlah 49.996
and add akasus
unique
zing and appeal to your Presentations.
Sumber : Kompas.com
Masalah
Berkenaan dengan hal tersebut, untuk mengatasi lonjakan covid-19 yang
semakin tinggi, maka pemerintah mengeluarkan kebijakan baru, yakni :

Instruksi Menteri dalam Negeri No. 15 Tahun 2021

tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat


Darurat Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa dan Bali
yang berlaku mulai 3 Juli 2021, melakukan antisipasi
melonjaknya penyebaran kasus covid-19.

Namun pada faktanya:


pertumbuhan kasus Covid-19 di Indonesia/
growth-rate selama sepekan PPKM Darurat ini
diberlakukan masih terjadi peningkatan dari 38,%
menjadi 45,4 % kasus positif (Sumartiningtyas,
2021). Add Text Here
Maka dari itu diperlukan analisis yang mendalam
dalam kebijakan Pemberlakuan Pembatasan
Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Covid-19 di
Wilayah Jawa dan Bali, sehingga kebijakan ini bisa
memberikan hasil yang baik dan signifikan
khususnya dalam mengatasi penyebaran kasus
covid-19.

Maka ditungkan dalam rumusan permasalahan:


“Bagaimana Analisis Kebijakan Pemberlakuan
Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat
Covid-19 di Wilayah Jawa dan Bali?”
Gambar 2.2
Kerangka Pemikiran Analisis Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Covid-19 di Wilayah Jawa dan Bali

INPUT PROSES OUTPUT

Penulis (2021)
FEED BACK
Analisis Kebijakan
Langkah-langkah yang dilakukan dalam
melakukan analisis kebijakan
diantaranya: Identifikasi
Alternatif
Penentuan (identify
Kriteria Evaluasi alternative
Analisis kebijakan dapat dilakukan Definisi Masalah (establish policies)
sebagai upaya mengantisipasi alternatif (verify, define evaluation
and detail the criteria)
kebijakan yang pilih yang problem) Kemungkinan
alternatif yang
mendeskripsikan konsekuensi dari mengidentifikasi memungkinkan
suatu kebijakan yang dibuat, baik kriteria yang dan
Mencari tau menjadi inti dari dipertimbangkan
analisi kebijakan Ex-post atau sebelum masalah yang masalah. sebagai solusi
memicu perlu
kebijakan itu dibuat maupun secara Ex- terhadap
dilakukan
masalah.
ante atau setelah kebijakan itu dibuat . analisis.

(Sumber: Patton Swicki, 2016)


Masalah utama dari adanya kebijakan PPKM ini, yakni formulasi kebijakan yang
Definisi Masalah ambigu sehingga menghasilkan Bad Policy. Maka pantas saja saat penerapannya
(verify, define bukannya menyelesaikan masalah tapi malah menambah masalah baru.
and detail the
problem) Hal tersebut senada seperti yang disampaikan oleh Trubus Rahadiansyah (Analis
kebijakan publik Universitas Trisakti) menilai carut-marutnya kebijakan PPKM
Darurat terjadi dikarenakan pemerintah tidak siap, gagap, terburu-buru dalam
merumuskan kebijakan, sehingga mengakibatkan produk kebijakan tidak matang dan
terus mengalami perubahan/ direvisi ditengah jalan.

Pemberlakuan Pembatasan Instruksi Menteri dalam Negeri No. 15 Tahun 2021


Kegiatan Masyarakat
Darurat Corona Virus
Instruksi Menteri dalam Negeri No. 18 Tahun 2021
Disease 2019 di Wilayah
Jawa dan Bali yang berlaku
mulai 03-20 Juli 2021. Instruksi Menteri dalam Negeri No. 19 Tahun 2021
Penentuan
Kriteria Evaluasi
(establish Input kebijakan Proses Penerapan Kebijakan Output kebijakan
evaluation
criteria) Dukungan Sumber Cara/ metode yang dipakai Hasil kebijakan yang
Daya untuk melaksanakan kebijakan telah dijalankan

kebijakan PPKM pendekatan atau cara yang mobilitas masyarakat


Jawa-bali pemerintah dilakukan oleh petugas PPKM tidak masih tinggi, dimana
menggulirkna dijalankan dengan cukup baik, mobilitas masyarakat
sejumlah bantuan melihat dari respon masyarakat hanya turun sebesar
sosial (bansos) dan menimbulkan masalah baru. 30% meski sudah
sebagai respon dari diterapkan PPKM
kebijakan ini yang Darurat Jawa-Bali
dimulai 3 Juli sampai sejak 03 Juli 2021 lalu
20 Juli 2021. (nformasi dari Kepala
Kantor Staf
Kepresidenan
Moeldoko)
Catatan:
1. Evaluasi bersama oleh pemerintah baik pusat, provinsi dan
Identifikasi
daerah, untuk dikaji kembali, sehingga kedepan
Alternatif menghasilkan kebijakan yang lebih baik
(identify Alternatif Kebijakan-1
2. Memaksimalkan vaksinisasi secara gratis kepada masyarakat
alternative tetap menjalankan PPKM khususnya masyarakat menengah kebawah. Untuk mencapai
policies) Jawa-Bali sampai tanggal herd immunity atau kekebalan komunal, dibutuhkan 70%
penduduk atau sekitar 181,5 juta penduduk Indonesia yang
20 Juli 2021 perlu divaksinasi. Sedangkan saat ini Indonesia masih di
bawah 50%.

Catatan:
1. memperkuat dan mempercepat bantuan sosial dari
pemerintah selama PPKM dijalankan.
2. Melakukan refocusing anggaran pembangunan infrastruktur
Alternatif Kebijakan-2 yang tidak menjadi prioritas pembangunan pusat atau
daerah,
Memperpanjang PPKM
3. Konsdisi rumah sakit yang penuh, maka perlu dilakukan
Jawa-Bali samapi sampai rumah sakit memiliki kapasitas yang longgar
kembali, minimal sampai (bed occupancy rate) atau tingkat
terisinya rumah sakit 60% di Jawa-Bali.
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan Saran
Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan 1. Perlunya dilakukan penguatan dan
Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat percepatan bantuan sosial bagi
Covid-19 Di Wilayah Jawa Dan Bali, masyarakat menengah kebawah
masih belum maksimal dan belum dalam masa PPKM darurat ini
mencapai keberhasilan yang signifikan, dijalankan, agar masyarakat yang
karena selama PPKM darurat dilakukan kesulitan mencari penghasilan untuk
masih mengalami peningkatan kasus memenuhi kebutuhan hidup bisa
covid-19 dan menimbulkan masalah terbantu.
baru melalui cara yang digunakan dalam 2. Perlunya dilakukan refocusing
menindak pelanggaran PPKM darurat anggaran kembali, terkhusus bagi
ini. pembangunan infrastruktur yang
tidak menjadi prioritas pembangunan
pemerintah pusat atau daerah.
3. Perlunya dilakukan pendekatan yang
humanis dan bijaksana dalam
melakukan sosialisi kebijakan PPM
darurat ini serta penindakan yang
tegas namun tidak arogan dalam
menertibkan masyarakat yang
melanggar kebijakan ini.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai