Anda di halaman 1dari 7

Tugas 1:

1. Pilihlah masalah penelitian yang berkaitan dengan Covid-19.

Jelaskan alasan Anda memilih masalah tersebut.

Kemudian buatlah draft judul dari masalah penelitian Anda tersebut.

2. Tentukan pendekatan penelitian yang tepat untuk masalah dan draft judul penelitian yang
telah Anda pilih tersebut, dan jelaskan alasan Anda memilih pendekatan tersebut.

3. Jelaskan langkah-langkah penelitian sesuai dengan pendekatan penelitian yang telah Anda
pilih tersebut.

Jawab:

1. Judul penelitian: Dampak wabah COVID-19 terhadap Kehidupan Masyarakat selama


Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)

DRAFT USULAN PENELITIAN

Program Studi: Manajemen

BAB I Pendahuluan

Latar Belakang

Virus corona atau COVID-19 membuat perilaku sosial di Indonesia berubah total. Pandemi
COVID-19 berdampak langsung pada kehidupan masyarakat Indonesia sejak 2 Maret 2020
hingga saat ini mengalami perubahan yang cukup dramatis. Pola hidup berubah, mulai dari
sisi individual sampai tataran sosial, budaya, ekonomi, politik, dan hukum. Kebijakan
Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB yang dilakukan oleh pemerintah menyebabkan
pelayanan publik sempat terhambat. Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat pelayanan
publik terganggu atau tidak serta, apakah menjadi lebih efektif dan efisien. Kenormalan baru
menuntut sikap untuklebih tangkas dan adaptif meskipun prakondisi belum dibangun secara
bersama.
BAB 2 Isi

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut “Mengapa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
berdampak langsung terhadap kehidupan masyarakat dan kaitannya terhadap pelayanan
publik?”

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui efektivitas kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di


masa pandemi virus corona (COVID-19)

Metode Penelitian

Metode Penelitian yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode penelitian
kuantitatif. Metode ini sangat berguna untuk memahami keseluruhan permasalahan yang
dihadapi oleh kehidupan masyarakat selama PSBB.

Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat tinggal di salah satu peneliti yaitu di Kelurahan Pondok
Jagung, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten

Jadwal Penelitian

Jadwal kegiatan penelitian

No Jenis Kegiatan Penelitian Waktu Ket


1. Menyusun proposal 1 hari 9 Juli 2020
2. Melakukan percobaan pertama 2 hari 14-15 Juli 2020
3. Menganalisis hasil percobaan pertama 1 hari 16 Juli 2020
4. Melakukan percobaan kedua 2 hari 17-18 Juli 2020
5. Menganalisis hasil percobaan kedua 1 hari 19 Juli 2020
6. Menyusun laporan hasil penelitian 1 hari 19 Juli 2020
7. Presentasi hasil penelitian 1 hari 19 Juli 2020

BAB III Kesimpulan


Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menyebabkan sejumlah indsutri bangkrut, serta
banyaknya jumlah pengangguran akibat pandemi COVID-19. Sektor yang paling terdampak
adalah sektor pariwisata dan jasa angkutan umum. Menurut Wakil Ketua Umum Asosiasi
Pengusaha Indonesia Shinta Kamdani mengatakan “Kami proyeksikan, sektor usaha diluar
yang dikecualikan dalam aturan PSBB akan mengalami penurunan kinerja kerja yang lebih
dalam sehingga mendekati dormant / mati.”

Kebijakan yang membatasi aktivitas masyarakat ini memang tidak mudah untuk dijalankan.
Terlebih lagi kepada masyarakat yang mata pencahariannya di sektor informal. Masyarakat
yang mata pencahariannya disektor informal tentu merasakan kebingungan bagaimana cara
untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

2. Metode Penelitian yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode penelitian
kuantitatif. Metode ini sangat berguna untuk memahami keseluruhan permasalahan yang
dihadapi oleh kehidupan masyarakat selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB),
serta dapat menentukan hubungan antar variabel dalam sebuah populasi. Penelitian kuantitatif
mengutamakan objektivitas data dalam mengkaji suatu fenomena sosial.

3. Sesuai dengan Buku Materi Pokok (BMP) [ISIP4216] Metode Penelitian Sosial, langkah
penelitian terdiri atas beberapa langkah, yaitu:

Langkah 1: Identifikasi, Pemilihan, dan Perumusan Masalah

Masalah atau permasalahan akan muncul jika ada kesenjangan antara das Sollen dengan
das Sein, atau antara apa yang seharusnya dengan apa yang ada dalam kenyataan, antara apa
yang diperlukan dengan apa yang tersedia, antara harapan dengan kenyataan, dan
semacamnya. Penelitian diharapkan dapat memecahkan masalah itu, atau dengan kata lain
dapat menutup setidaktidaknya memperkecil kesenjangan itu.

a. Identifikasi Masalah
Masalah yang harus dipecahkan atau dijawab melalui penelitian selalu tersedia dan cukup
banyak, tinggal peneliti mengidentifikasinya, memilihnya, dan merumuskannya.
Walaupun demikian, agar seorang ilmuwan mempunyai mata yang jeli untuk menemukan
masalah tersebut, dia harus cukup berlatih.
b. Pemilihan Masalah
Setelah masalah diidentifikasi, belum merupakan jaminan bahwa masalah tersebut layak
dan sesuai untuk diteliti. Biasanya, dalam usaha mengidentifikasi atau menemukan
masalah penelitian, ditemukan lebih dari satu masalah. Dari beberapa masalah tersebut,
perlu dipilih salah satu yang paling layak dan sesuai untuk diteliti. Jika identifikasi
masalah hanya menemukan satu masalah pun,
masalah tersebut tetap harus dipertimbangkan layak dan sesuai-tidaknya untuk diteliti.
c. Perumusan Masalah
Setelah masalah diidentifikasi, maka masalah itu perlu dirumuskan. Perumusan masalah
ini penting, karena hasilnya akan menjadi penuntun bagi masalah- masalah selanjutnya.
Tidak ada aturan umum dalam merumuskan masalah penelitian, tetapi dapat disarankan
hal-hal sebagai berikut:
• Masalah hendaknya dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya;
• Rumusan masalah hendaklah padat dan jelas;
• Rumusan itu hendaklah memberi petunjuk tentang kemungkinan
mengumpulkan data guna menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
terkandung dalam rumusan itu.

Langkah 2: Penelaahan Pustaka atau Penyusunan Landasan Teori

Setelah masalah dirumuskan, maka langkah selanjutnya adalah mencari teori-teori, konsep-
konsep, generalisasi-generalisasi yang diperoleh dari hasil-hasil penelitian yang pernah
dilakukan sebelumnya yang dapat dijadikan landasan teori bagi penelitian yang akan
dilakukan. Landasan teori ini perlu ditegakkan agar penelitian yang akan dilakukan memiliki
dasar yang kokoh, dan bukan sekedar kegiatan coba- coba (trial and error). Untuk
memperoleh informasi tentang berbagai hal yang disebutkan di atas, kita perlu melakukan
telaah pustaka.

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa sebagian besar kegiatan dari keseluruhan
proses penelitian adalah membaca, di mana kegiatan membaca itu hampir seluruhnya
dilakukan pada langkah penelaahan kepustakaan ini. Pada langkah ini, kita harus membaca
dan membaca, kemudian menelaah apa yang sudah dibaca itu setuntas mungkin agar kita
dapat menegakkan landasan yang kokoh bagi langkah-langkah penelitian selanjutnya.

Langkah 3: Perumusan Hipotesis

Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian, yang


kebenarannya masih harus diuji secara empirik. Dalam rangkaian langkah- langkah
penelitian, hipotesis merupakan rangkuman dari kesimpulan-kesimpulan teoritik yang
diperoleh dari penelaahan kepustakaan.

Secara teknis hipotesis dapat didefinisikan sebagai pernyataan mengenai populasi yang akan
diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian. Secara statistik
hipotesis merupakan pernyataan mengenai keadaan parameter yang akan diuji melalui
statistik sampel.

Bagaimana merumuskan hipotesis? Sebenarnya, tidak ada rumusan hipotesis yang baku,
tetapi ada saran yang dapat dipertimbangkan, yaitu bahwa hipotesis hendaknya:

• Menyatakan pertautan antara dua variabel atau lebih;


• Dinyatakan dalam kalimat deklaratif atau pernyataan;
• Dirumuskan secara jelas dan padat;
• Dapat diuji, artinya memungkinkan orang lain mengumpulkan data guna menguji
kebenaran hipotesis tersebut.

Langkah 4: Perumusan Definisi Operasional Variabel-Variabel

Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat variabel yang
didefinisikan yang dapat diamati atau diobservasi. Definisi operasional variabel yang dapat
diamati atau dapat diobservasi ini penting karena variabel yang dapat diamati itu membuka
kemungkinan bagi orang lain untuk melakukan hal yang serupa, sehingga apa yang
dilakukan oleh peneliti terbuka untuk diuji kembali oleh orang lain.

Ada beragam cara menyusun definisi operasional, namun secara garis besar dapat
dikelompokkan ke dalam tiga kelompok, yaitu:

• Yang menekankan kegiatan (operation) apa yang perlu dilakukan,


• Yang menekankan bagaimana kegiatan itu dilakukan, dan
• Yang menekankan sifat-sifat statis variabel yang didefinisikan.

Langkah 5: Penyusunan Desain Penelitian

Desain penelitian ditentukan oleh variabel penelitian yang sudah diidentifikasi, dan hipotesis
yang akan diuji kebenarannya. Dalam menentukan desain penelitian, perlu selalu diingat
bahwa seluruh komponen penelitian harus terjalin secara rapi dan tertib. Pada umumnya,
desain penelitian sekaligus juga merupakan desain analisis data.

Langkah 6: Pemilihan dan Pengembangan Alat Pengumpul Data

Dalam suatu penelitian, alat pengumpul data atau instrumen menentukan kualitas data yang
dapat dikumpulkan, dan kualitas data menentukan kualitas penelitian. Karenanya, alat
pengumpul data harus digarap secara cermat.

Langkah 7: Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian

Karena berbagai alasan, tidak semua hal yang ingin dijelaskan, diramal, atau dikendalikan
dapat diteliti. Penelitian ilmiah boleh dikatakan hampir selalu hanya dilakukan terhadap
sebagian saja dari hal-hal yang tadinya ingin diteliti. Jadi penelitian kadang hanya dilakukan
terhadap sampel, bukan terhadap seluruh populasi. Meskipun demikian, hasil penelitian dapat
dikenakan atau digeneralisasikan pada populasi.

Generalisasi dari sampel ke populasi mengandung risiko kekeliruan atau ketidaktepatan,


karena sampel tidak akan mencerminkan secara tepat keadaan populasi. Makin tidak sama
sampel dengan populasinya, makin besar kemungkinan kekeliruan dalam generalisasi. Oleh
karena itu, teknik penentuan sampel menjadi
sangat penting dalam kegiatan penelitian. Berbagai teknik penentuan sampel pada dasarnya
adalah cara-cara untuk memperkecil kekeliruan generalisasi dari sampel ke populasi. Hal
ini akan dapat dicapai jika diperoleh sampel yang representatif, yaitu sampel yang benar-
benar mencerminkan populasinya.

Langkah 8: Pengumpulan Data

Kualitas data ditentukan oleh kualitas alat pengumpul datanya. Kalau alat pengumpul
datanya valid dan reliabel, maka data yang terkumpul juga akan valid dan reliabel.
Meskipun demikian, masih ada satu lagi faktor penting yang harus diperhatikan, yaitu
kualifikasi pengumpul data. Beberapa alat pengumpul data menuntut persyaratan kualifikasi
pengumpul datanya secara ketat. Persyaratan ini bagaimanapun juga harus dipenuhi.

Selain itu, prosedur yang dituntut oleh setiap metode pengumpulan data yang digunakan juga
harus dipenuhi secara tertib. Akan lebih baik jika peneliti menyusun panduan pengumpulan
data, sehingga jika pengumpulan data dilakukan oleh orang lain maka peneliti dapat
memperoleh keyakinan bahwa data yang diperolehnya benar-benar telah dikumpulkan
dengan prosedur yang benar.

Langkah 9: Pengolahan dan Analisis Data

Data yang terkumpul kemudian harus diolah. Pertama-tama data harus diseleksi berdasar
reliabilitas dan validitasnya. Data yang rendah reliabilitas dan validitasnya, digugurkan dan
data yang kurang lengkap diganti dengan data substitusi. Kemudian data yang sudah diseleksi
itu diatur dalam tabel, matriks, atau yang lainnya agar mudah dianalis.

Menganalisis data merupakan langkah yang sangat kritis dalam penelitian. Peneliti harus
memastikan teknik analisis mana yang akan dia gunakan, apakah analisis statistik atau
analisis non-statistik. Pemilihan jenis analisis tergantung pada jenis data yang
dikumpulkan. Analisis statistik digunakan jika data yang dikumpulkan berbentuk kuantitas
atau dapat dikuantifikasi, yaitu data yang berbentuk bilangan. Analisis non-statistik cocok
untuk data yang berbentuk deskripsi atau data textular. Data deskriptif sering hanya
dianalisis menurut isinya, yang karenanya sering juga disebut dengan analisis isi (content
analysis).

Langkah 10: Interpretasi Hasil Analisis Data

Hasil analisis data boleh dikatakan masih faktual, belum bermakna apaapa, sehingga masih
harus diberi arti oleh peneliti. Hasil penelitian bisa dibandingkan dengan hipotesis penelitian,
didiskusikan atau dibahas, dan akhirnya disimpulkan. Dalam setiap penelitian, peneliti selalu
mengharapkan hipotesisnya tahan uji, atau terbukti kebenarannya. Jika hipotesisnya terbukti,
maka peran pembahasan atau diskusi bisa tidak menonjol. Tetapi jika hipotesis tidak terbukti,
atau ditolak, maka peranan pembahasan menjadi sangat penting karena peneliti harus dapat
menjelaskan mengapa hal itu bisa terjadi. Peneliti wajib mengeksplorasi segala sumber yang
mungkin menjadi sebab tidak terbuktinya hipotesis penelitian.

Langkah 11: Penyusunan Laporan

Langkah terakhir dari seluruh rangkaian penelitian adalah penyusunan laporan. Laporan
penelitian ini merupakan langkah yang sangat penting karena dengan laporan itu syarat
keterbukaan ilmu pengetahuan dan penelitian dapat dipenuhi. Melalui laporan itu ilmuwan
dapat memahami, menilai, kalau perlu menguji kembali hasil-hasil penelitian yang diperoleh.
Dengan cara demikian pemecahan masalah akan memperoleh pemantapan dan kemajuan.

Sumber: Buku Materi Pokok [ISIP4216] Metode Penelitian Sosial

Anda mungkin juga menyukai