DISUSUN
KELOMPOK 6 B
1. VIAN (032019065)
2. EKA (032019078)
3. DINA (032019080)
4. JUNI (032019086)
5. MERI OPS (032019090)
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga makalah
yang bertopik”Rancangan penelitian cohort”ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah memberikan sumbangan
materi maupun pikirannya.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki
sangat kurang.Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Medan,7 April 22
Kelompok
2B
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN
1. Kesimpulan .........................................................................................................................8
BAB 1
PENDAHULUAN
Penelitian adalah inkuiri sistematis yang menggunakan metode disiplin untuk menjawab
pertanyaan dan memecahkan masalah. Tujuan akhir penelitian adalah untuk mengembangkan,
menyempurnakan, dan memperluas pengetahuan. Penelitian juga merupakan kegiatan yang
dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematik untuk memperoleh data,
informasi atau keterangan yang berkaitan dengan pemahaman dan pembuktian
kebenaran/ketidakbenaran suatu asumsi dan atau hipotesis di bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi serta menarik kesimpulan ilmiah bagi keperluan kemajuan ilmu dan teknologi.
Hakikat suatu penelitian -termasuk penelitian kesehatan- ialah konfirmasi kebenaran
hipotesis dalam upaya menjawab permasalahan yang dihadapi. Dari permasalahan itu dengan
teori yang ada, fakta empiris dari penelitian terdahulu, dan asumsi peneliti, dapat dikembangkan
kerangka teoritis yang melandasi formulasi hipotesis. Pada proses operasionalisasi, berdasarkan
permasalahan yang dihadapi dilakukan pengamatan empiris atas fenomena-fenomena penelitian
sehingga diperoleh data. Kesuksesan sebuah penelitian ditentukan melalui jawaban atas
pertanyaan seberapa jauh data yang diperoleh tersebut relevan dengan jawaban yang
dikehendaki.
Mengapa suatu penelitian memerlukan rancangan? Karena suatu penelitian tanpa adanya
rancangan sama halnya dengan membangun rumah tanpa gambar. Oleh sebab itu untuk
menjawab dua pertanyaan tersebut yang terkait dengan keterkaitan data dengan jawaban yang
akurat, ada dua hal yang perlu diperhatikan. Pertama, ialah masalah keterkaitan atau relevansi
data yang diperoleh dengan masalah penelitian. Kedua, untuk mendapatkan data yang relevan
dapat ditempuh melalui lebih dari satu jalan, sehingga dapat dipilih jalan manakah yang dapat
menjamin data tersebut diperoleh secara objektif dan memenuhi kriteria validitas dan reliabiltas?
Jalan manakah yang secara teknis lebih efektif dan efisien?
2.2 Tujuan
3. Memilih sampel dengan faktor risiko positif dari sampel dengan efek negatif.
6. Melakukan analisis dengan membandingkan proporsi antara subyek yang mendapat efek
positif dengan subyek yang mendapat efek negatif baik pada kelompok risiko positif
maupun kelompok negatif.
Contoh:
Tujuan penelitian: untuk mengetahui hubungan perilaku merokok ibu hamil dengan
kejadian berat badan bayi lahir rendah (BBLR) di kota Semarang.
Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi variabel dependen (efek) dan variabel independen (faktor
risiko).
1. Variabel dependen : kejadian BBLR.
2. Variabel independen : perilaku merokok ibu hamil.
3. Menetapkan populasi dan sampel. Populasinya adalah seluruh ibu hamil baik yang
merokok (kelompok risiko positif) maupun yang tidak merokok (kelompok risiko negatif)
di kota Semarang. Kemudian dari populasi tersebut mengidentifikasi ibu hamil yang
merokok dan ibu hamil yang tidak merokok dengan masing-masing kelompok jumlahnya
sama.
4. Mengamati perkembangan efek pada kelompok risiko positif dan kelompok risiko
negatif, dengan mengamati perilaku ibu hamil dari kedua kelompok tersebut sampai
melahirkan, kemudian mengukur berat badan bayi lahir untuk mengetahui kejadian
BBLR.
5. Melakukan analisis hubungan dengan cara membandingkan proporsi antar kelompok ibu
yang anaknya BBLR dengan proporsi kelompok ibu yang anaknya tidak BBLR, diantara
kelompok ibu yang merokok dan kelompok ibu yang tidak merokok.
Contoh penelitian desain kohort, seorang dokter mempertanyakan apakah ada hubungan
kebiasan merokok dengan kejadian jantung koroner, sekelompok orang yang mempunyai
kebiasaanmerokok (terpapar) dibandingkan dengan kelompok orang yang tidak mempunyai
kebiasaanmerokok (tidak terpapar) lalu peneliti mengikuti beberapa tahun kejadian jantung
koronernya.
Contoh lain, sekelompok pekerja pada pabrik yang terpapar bahan debu dibandingkan
dengan kelompok pekerja yang tidak terpapar debu (misalnya pekerja manajer), kedua kelompok
tersebut diikuti dalam kurun waktu tertentu lalu diobsevasi gangguan pernapasan yang dialami.
BAB 3
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Desain penelitian cohortmerupakan suatu penelitian yang mempelajari hubungan antara
faktor risiko dengan efek, yang dilakukan secara propektif atau kedepan sebelum terjadinya efek.
Subyek penelitian diikuti dan diamati secara terus menerus sampai jangka waktu tertentu. Secara
alamiah, pada perjalanannya dari subyek tersebut ada yang terpapar faktor risiko ada yang tidak.
Subyek yang terpapar oleh faktor risiko menjadi kelompok yang diteliti dan subyek yang tidak
terpapar menjadi kelompok kontrol, karena berangkat dari populasi yang sama maka kedua
kelompok tersebut dikatakan sebanding. Kemudian ditentukan apakah telah terjadi efek atau
suatu kasus yang diteliti.