Anda di halaman 1dari 33

MAKALAH STATISTIK

PERHITUNGANBESARSAMPELUNTUKUJIHIPOTESIS

OlehKelompok12:

Anggaperatama P05130221004

EgaVusvita P05130221015

MiaMeisara P05130221027

RahayuDwiP P05130221035

Kelas2A

DosenPengampu:

Dr.DEMSASIMBOLON,SKM,MKM.

PRODISARJANATERAPANGIZIDANDIETETIKA

JURUSANGIZIPOLTEKKESKEMENKESBENGKULU

2022/2023
2
KataPengantar

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah konsep
distribusi permutasi dankombinasi.
Terima kasih kami ucapkan kepada Ibu Dr. Demsa simbolon,SKM,MKM .yang
telah membantu kami baik secara moral maupun materi. Terima kasih juga kami
ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang telah mendukung kami sehingga
kami bisa menyelesaikantugasini tepat waktu.
Kami menyadari, bahwa Tugas Makalah Perhitungan Besar Sampel Uji
Hipotesis yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna baik segi penyusunan,
bahasa, maupunpenulisannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan

saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa
menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
Semoga tugas Makalah Perhitungan Besar Sampel Uji Hipotesis dalam
pembahasanini bisa menambah wawasanpara pembaca danbisa bermanfaat untuk
perkembangandanpeningkatanilmu pengetahuan.

Bengkulu, 15 Juli 2022

Penulis

i
DAFTARISI

Kata Pengantar ............................................................................................................................. i

DAFTARISI .................................................................................................................................... ii

BABIPENDAHULUAN ................................................................................................................ 3

A. LatarBelakang ......................................................................................................... 3

B. RumusanMasalah ................................................................................................... 4

C. Tujuan ......................................................................................................................... 4

BABIIPEMBAHASAN ................................................................................................................ 5

A. PerhitunganBesarSampelPenelitianCrossSectioanl Uji Beda Mean


Independen

DanDependen ........................................................................................................... 5

B. PerrhitunganBesarSampel PenelitianCrossSectioanl Uji Koreksi ............. 6

C. PerhitunganBesarsampel penelitiancrosssectional uji beda proposi

D. Perhitunganbesarsampel penelitiankohord

E. Perhitunganbesarsampel penelitiancasecontrol

F. Perhitunganbesarsampel penelitianeksperimen .......................................... 7

G. Perhitunganbesarsampel penelitianuji klinis .................................................. 8

H. Perhitunganbesarsampel penelitianlaboratorium
I.Soal PilihanGanda… … ...… … … … … … … … … … … … … … … … … .......................
..........9

ii
BABIII PENUTUP ...................................................................................................................... 10

A. Kesimpulan ............................................................................................................. 11

B. Saran… ...… … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … ...................

.............12

DAFTARPUSTAKA ................................................................................................................... 13

iii
BABI

PENDAHULUAN

A.LatarBelakang

Rumus Besar Sampel Penelitian: Dalam statistik inferensial,


besar sampel sangat menentukan representasi sampel yang diambil dalam
menggambarkan populasi penelitian. Olehkarena itu menjadi satu kebutuhan
bagi setiap peneliti untuk memahami kaidah-kaidah yang benar
dalam menentukan sampelminimal dalamsebuah penelitian.

Cara menghitung rumus besar sampel penelitian suatu penelitian


sangat ditentukan oleh desain penelitian yang digunakan dan data yang
diambil. Jenis penelitian observasional dengan menggunakan disain
cross-sectional akan berbeda dengan case-control study dan
khohor, demikian pula jika data yang dikumpulkan adalah proporsi akan beda
dengan jika data yang digunakan adalah data continue. Pada penelitian di
bidang kesehatan masyarakat, kebanyakan menggunakan disain atau
pendekatan cross-sectional atau belah lintang, meskipun ada beberapa yang
menggunakan casecontrolataupun khohor

B.RumusanMasalah

Adapunrumusanmasalahdarimakalah ini adalah:


Apakahyangdimaksuddenganperhitungansampel
Mengetahui perbedaanperhitunganbesarsampel menurut penelitian

Rumusdancontoh perhitunganbesarsampel

C.Tujuan

TujuanUmum:
Adapun tujuan umum dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
matakuliah statistika.
TujuanKhusus:
1. Untukmengetahui tentangpengertianperhitunganbesarsampel

4
2. Untuk mengetahui tentang perbedaan besar sampel menurut
penelitian
3. Untuk mengetahui tentang rumus dan contoh perhitungan besar

sampel

BABII

PEMBAHASAN

A.PERHITUNGAN BESAR SAMPEL PENELITIAN CROSS SECTIOANAL UJI MEAN

INDEPENDENDANDEPENDEN

Dalam melakukan perhitungan besar sampel maka diperlukan dan


diperhatikan beberapa data statistik, seperti: 1. Perbedaan hasil yang
diharapkan atau sering disebut effect size, effect size dapat berupa absolut
precision (d) atau dapat berupa perbedaan (rerata atau proporsi) yang diharap
sesuai hiopotesis yang telah dibuat. Contoh bila hipotesis yang dibuat adalah
status gizi kurang meningkatkan risiko anemia pada remaja putri maka efect
size nya adalah perbedaan kejadian anemia antara rmaja putri dengan status
gizi kurang dengan normal (P1-P2). Efect size ditentukan (judgment) oleh
peneliti,seberapa besaryang diharapkan. Dalammenentukan effectsizetentu
tidak sembarangan, harus berdasarkan literature review yang baik, peneliti
harus memahami mekanisme atau teori terjadinya penyakit yang diteliti
(outcome) berdasarkan faktornya. Peneliti harus terlebih dahulu melakukan
review terhadap beberapa hasil penelitian sejenis yang pernah dilakukan
sebelumnya. Kesalahan yang sering dilakukan peneliti adalah menentukan
effect size hanya berdasarkan 1 penelitian saja padahal menentukan effect

5
size merupakan suatu proses penentuan berdasarkan pertimbangan yang
matang dari keseluruhan literature review. Effect size sangat berpengaruh
terhadap hasil perhitungan besarsampel.

Terlalu besar effect size (over estimasi) maka hasil perhitungan jumlah
sampel menjadi terlalu sedikit begitu pula terlalu kecil effect size (under
estimasi) maka hasil perhitungan jumlah sampel terlalu banyak, walapun
bagus dilihat dari segi presisi tetapi tentu tidak efektif dilihat dari sumber daya
dan biaya yang diperlukan untuk penelitian. 2. Kesalahan tipe I (α) atau
kesalahan positif semu, kesalahan tipe satu menunjukkan batas toleransi
peneliti terhadap kesalahan hasil penelitian yang menyatakan ada hubungan
antar variable tetapi di populasi sebenarnya tidak 4 ada hubungan. Pada
penelitian kesehatan batas kesalahan tipe I yang ditolerir adalah 5% (0,05). 3.
Power penelitian (1-β), power penelitian menunjukkan besarnya kemungkinan
peneliti tidak melakukan kesalahan tipe II. Kesalahan tipe II adalah kesalahan
hasil penelitian yang menyatakan tidak ada hubungan antar variable tetapi di
populasi sebenarnya ada hubungan. Kesalahan tipe II yang masih ditolerir
adalah 20% atau power minimal yang dianjurkan adalah 80%. 4. Karakteristik
data, karakteristik data menentukan hasil perhitungan besar sampel. Pada
penelitian dengan variable outcome berskala numeric diperhitungkan
simpangan baku yang mencerminkan sebaran hasil pengukuran. Semakin
besar (lebar simpangan baku) maka jumlah sampel yang didapatkan akan
semakin banyak. Pada penelitian dengan variable outcome berskala
kategorikal karakteristik data dilihat berdasarkan proporsi. Semakin
mendekati 50% proporsi maka jumlah sampel akan semakin banyak begitu
pula semakinmenjauhi550% proporsi maka jumlah sampel akan semakin sedikit.

1.IndependendanDependen

Uji bedadua meandibagi dalamduakelompok, yaitu:

a.Independen, bila data kelompok yang satu tidak tergantung daridata


kelompok kedua, misalnya membandingkan mean tekanandarah sistolik
orang desa dengan orang kota. Tekanan darah orangkota independen (tidak
tergantung)denganorangdesa.

b.Dependen, bila kelompok data yang dibandingkan datanya


salingmempunyai ketergantungan, misalnya data berat badan sebelumdan

6
sesudah mengikuti program diet berasal dari orang yang sama(data sesudah
dependen/tergantungdengandatasebelum).

2.Uji Beda DuaMeanIndependen

Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui perbedaan mean


duakelompok data independen. Syarat atau asumsi yang harus dipenuhi
adalahsebagai berikut:

a.Data berdistribusi normal atausimetris.

b.Kedua kelompok data independen.

c. Variabel yang dihubungkan berbentuk numerik dan kategori

(dengan hanya dua kelompok). Prinsip pengujian dua mean adalah melihat
perbedaan variasi kedua kelompok data. Bentuk varian kedua kelompok
data akan berpengaruh pada nilai standard error yang akhirnya akan
membedakan rumus pengujiannya. Tujuan dari uji ini untuk mengetahui
varian antara kelompok data satu apakah sama dengan kelompok data
yang kedua. Perhitungannya dengan menggunakan uji F:

Pada perhitungan uji F, varian yang lebih besar berfungsi sebagai


pembilang dan varian yang lebih kecil berfungsi sebagai penyebut.

3. Uji untuk Varian Sama

Uji beda dua mean dapat dilakukan dengan menggunakan uji Z atau uji T.
uji Z dapat digunakan bila standar deviasi populasi (a) diketahui dan

7
jumlah sampel besar (≥ 30). Apabila kedua syarat tersebut tidak terpenuhi,
maka dilakukan uji T. pada umumnya nilai o sulit diketahui, sehingga uji
beda dua mean biasanya menggunakan Uji T (T-Test). Bentuk ujinya

adalah sebagai berikut:

Ket: nl dan n2 -jumlah sampel kelompok I atau 2

S1 dan S2-standar deviasi sampel kelompok 1 dan 21

4. Uji untuk Varian Berbeda

Untuk varian yang berbeda, bentuk ujinya menggunakan uji beda dua mean
Uji T (T-Test) dengan varian beda. Bentuk rumusnya adalah sebagai berikut:

8
Untuk degree of freedom tidak bisa dengan rumus biasa (df-n1+n2

2), tetapi menggunakan rumus khusus seperti di atas.

5. Uji Beda Dua Mean Dependen (Paired Sample)

Tujuan pengujian ini adalah untuk menguji perbedaan mean antara dua kelompok
data yang dependen. Syarat-syarat yang harus ada dalam pengujian ini adalah:

a. Distribusi data normal.

b. Kedua kelompok data dependen/pair.

c. Jenis variabel adalah numerik dan kategori (dua kelompok).

Contoh kasus pada uji beda dua mean ini seperti:

a. Apakah ada perbedaan tingkat pengetahuan antara sebelum


dansesudah pelatihan?

b. Apakah ada perbedaan tekanan darah antara sebelum dan sesudah


meminum obat? Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:

9
B.PERHITUNGANBESARSAMPELPENELITIANCROSSSECTIONALUJIKORELAS

Untuk penelitiansurvei,biasanya rumus yang bisa dipakai menggunakan


proporsi binomunal (binomunal proportions). Jika besarpopulasi (N) diketahui,
maka dicari dengan menggunakanrumusberikut:

Rumus Sampel Cross Sectional

Dengan jumlah populasi (N) yang diketahui, maka peneliti bisa melakukan
pengambilan sampel secara acak).

Namun apabila besar populasi (N) tidak diketahui atau (N-n)/(N-1)=1 maka
besar sampel dihitungdenganrumussebagai berikut :

10
Keterangan:

n =jumlah sampel minimalyang diperlukan

= derajat kepercayaan

p = proporsi anakyang diberiASI secara eksklusif

q= 1-p (proporsi anak yang tidak diberi ASI secara eksklusif

d = limitdarierror ataupresisiabsolut

Jikaditetapkan =0,05 atau Z1-/2 = 1,96 atau Z2

1- /2 = 1,962 atau dibulatkan menjadi 4, maka rumus untuk besar N yang


diketahui kadang-kadangdiubah menjadi:

Misalnya, kita ingin mencari sampel minimal untuk suatu penelitian


mencari faktor determinan pemberian ASI secara eksklusif. Untuk
mendapatkan nilai p, kita harus melihat dari penelitian yang telah ada atau
literatur. Dari hasil hasil penelitian Suyatno (2001) di daerah Demak-Jawa
Tengah, proporsi bayi (p) yang diberi makanan ASI eksklusif sekitar 17,2 %. Ini
berarti nilai p = 0,172 dan nilai q = 1 – p. Dengan limit dari error (d) ditetapkan
0,05 dan nilai =0,05,maka jumlah sampelyang dibutuhkansebesar:

11
= 219orang (angka minimal)

Jika tidak diketemukan nilai p dari penelitian atau literatur lain, maka
dapat dilakukan maximal estimation dengan p = 0,5. Jika ingin teliti teliti maka
nilai d sekitar 2,5 % (0,025) atau lebih kecil lagi. Penyederhanaan Rumus diatas
banyak dikenal dengan istilah RumusSlovin.

C.PERHITUNGANBESARSAMPELPENELITIIANCROSSSECTIOANLUJIBEDAPROPOSI

Untuk penelitian survei, biasanya rumus yang bisa dipakai

menggunakan proporsi binomunal (binomunal proportions). Jika besar

populasi(N) diketahui, maka dicari dengan menggunakan rumus berikut:

Rumus Sampel Cross Sectional

Rumus Sampel Cross Sectional

Dengan jumlah populasi (N) yang diketahui, maka peneliti bisa

melakukan pengambilan sampel secara acak).Namun apabila besar populasi

(N) tidak diketahui atau (N-n)/(N-1)=1 maka besar sampel dihitung dengan

rumus sebagai berikut :

Rumus Lemeshow

Rumus Lemeshow Besar Sampel Penelitian

JasaOlah Uji Statistik

Keterangan :

n =jumlah sampel minimalyang diperlukan

= derajat kepercayaan

12
p = proporsi anakyang diberiASI secara eksklusif

q= 1-p (proporsi ana…

-Data proporsi

Rumus besarsampeladalah :

di mana n = besarsampelminimum

N = besarpopulasi

Z1- /2 = nilai distribusi normalbaku (tabel Z) pada tertentu

Ph = harga proporsidistrata-h

d = kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir

Wh = fraksi dari observasi yang dialokasi pada strata-h = N

h/N

Jika digunakan alokasi setara, W = 1/L

L = jumlah seluruh strata yang ada

-Data proporsi

Rumus besarsampeladalah :

13
N Z21- /2 2

n = ----------------------------------

(N-1) d2 (N/C) 2 +Z21- /2 2

dimana n = besarsampel(jumlah cluster) minimum

N = besarpopulasi = mi

Z1- /2 = nilai distribusi normalbaku (tabel Z) pada tertentu

d = kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir

C = jumlah seluruh cluster di populasi

2 = (ai – mi P)2/(C’ -1) dan P = ai/ mi

ai = banyaknya elemen yang masuk kriteria pada

cluster ke-i

mi = banyaknya elemen pada clusterke-i

C’ = jumlah cluster sementara

-Data proporsi

14
Rumus besar sampel adalah :

di mana n = besarsampelminimum

Z1- /2 = nilai distribusi normalbaku (tabel Z) pada tertentu

Z1- = nilai distribusi normalbaku (tabel Z) pada tertentu

P0 = proporsidipopulasi

Pa = perkiraanproporsidipopulasi

Pa-P0 = perkiraanselisih proporsi yang ditelitidenganproporsi dipopulasi

b.Dataproporsi

-Cross sectional

Rumus besarsampelsebagaiberikut :

di mana n = besarsampelminimum

Z1- /2 = nilai distribusi normalbaku (tabel Z) pada tertentu

P1 = perkiraanproporsipada populasi 1

P2 = perkiraanproporsipada populasi 2

d = kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir

Data proporsi

15
-Cross sectional

Rumus besarsampelsebagaiberikut :

di mana n = besarsampelminimum

Z1- /2 = nilai distribusi normalbaku (tabel Z) pada tertentu

Z1- = nilai distribusi normalbaku (tabel Z) pada tertentu

P1 = perkiraanproporsipada populasi 1

P2 = perkiraanproporsipada populasi 2

P = (P1 +P2)/2

D.PERHITUNGANBESARSAMPELPENELITIANKOHORD

Rumus Sampel Penelitian Kohort

Rumus yang digunakan untuk mencari besar sampel kohort adalah

sama, terutama jika menggunakan ukuran proporsi. Hanya saja

untuk penelitian khohor, ada juga yang menggunakan ukuran data

kontinue(nilaimean).

Rumus Sampel minimal Besar Sampel Penelitian Kohort

Pada penelitian khohor yang dicari adalah jumlah minimal untuk

kelompok exposure dan nonexposure atau kelompok terpapar dan

tidak terpapar. Jika yang digunakan adalah data proporsi maka untuk

penelitian khohor nilai p0 pada rumus di atas sebagai proporsi yang

sakit pada populasi yang tidak terpapar dan p1 adalah proporsi yang

16
sakit pada populasi yang terpapar atau nilai p1 = p0 x RR (Relative

Risk).

Jika nilai p adalah data kontinue (misalnya rata-rata berat badan,

tinggi badan, IMT dan sebagainya) atau tidak dalam bentuk proporsi,

maka penentuan besar sampel untuk kelompok dilakukan

berdasarkan rumus berikut:

-Cohort

di mana n = besarsampelminimum

Z1- /2 = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada

tertentu

Z1- = nilai distribusi normalbaku (tabel Z) pada tertentu

P1 = perkiraan probabilitas outcome (+) pada

populasi1

P2 = perkiraanprobabilitas outcome (+) pada populasi 2

P = (P1 +P2)/2

Pada penelitian cohort, untuk mengantisipasi hilangnya unit

pengamatan, dilakukan koreksi dengan 1/(1-f), di mana f adalah

proporsi unit pengamatan yang hilang atau mengundurkan diri atau

drop out.

E.PERHITUNGANBESARSAMPELPENELITIANCASECONTROL

-Case-control

17
Rumus besarsampeladalah :

di mana n = besarsampelminimum

Z1- /2 = nilai distribusi normalbaku (tabel Z) pada tertentu

Z1- = nilai distribusi normalbaku (tabel Z) pada tertentu

P1* = perkiraanprobabilitas paparan pada populasi1

(outcome+)

P2* = perkiraanprobabilitas paparan pada populasi2 (outcome -)

F.PERHITUNGANBESARSAMPELPENELITIANEKSPERIMEN

Padapenelitian eksperimental,belumbanyak rumus yang dikembangkan

untuk menentukan besar sampel yang dibutuhkan. Untuk menentukan besar

sampel (replikasi) yang dibutuhkan digunakan rumus berikut :

Untuk rancangan acak lengkap,acak kelompok atau faktorial,secara

sederhana dapat digunakan rumus:

(t-1) (r-1) 15

di mana t = banyak kelompok perlakuan

r = jumlah replikasi

Di samping rumus di atas dan untuk rancanganeksperimen lain yang

membutuhkanperhitungan besar sampel,dapat digunakan rumus besar

18
sampel sepertipada penelitian observasionalbaikuntuk satusampel maupun

lebih dari 1 sampel, baik untuk data proporsi maupun datakontinyu.

Pada penelitian eksperimen,untuk mengantisipasihilangnya unit

eksperimen,dilakukan koreksi dengan 1/(1-f),di manaf adalahproporsiunit

eksperimen yang hilang atau mengundurkandiri atau drop out.

G.PERHITUNGANBESARSAMPELPENELITIANUJIKLINIS

Perhitunganjumlah sampel inidigunakan untuk melihatapakahada

perbedaan persentasi/proporsisukses antar dua kelompok sampeldimana

data-data awalyang dimilikidiantaranya:

-Jika data historis menyatakan bahwa persentasi sukses pada salahsatu

kelompok diketahui,umumnya kelompok kontrol

-Tingkatsignifikan uji=Z-alpha dan power pengujian = Z-betha

untuk mengujijika kedua kelompok sampel dikatakan menghasilkanproporsi

sukses yang berbeda jika nilai minimalORantarkedua kelompok sebesar

-sampel4

dimanaP2 adalah proporsisukses pada kelompok kontrol, berapa

jumlah sampelminimal yang diperlukanuntuk masing-masing kelompok?.

Perhitunganbesar sampel inibiasanya diaplikasikan pada uji klinis yang

bersifat Case-Control

H.PERHITUNGANBESARSAMPELUJILABORATORIUM

19
Penelitianlaboratorium merupakan penelitian yg dilakuan dalamkeadaan

tidak alamiahditempattempatkhusus ygmemungkinkan faktor faktor

tertentu dapat di kendalikan,dilakukan diruangan tertutup .

-kelebihan dan kekurangan penelitianlaboratorium :

1. kelebihan penelitian laboratorium

Adalah penelitian ini adalah hasil dari penelitian ini lebih dapat dipertanggung

jawabkan keabsahannya karna hanya mempokuskan pada pengujian

hubungan sebab dan akibat

2. kekurangan penelitian laboratorium

Kekurangannya adalah penenlitian inibelumtentu dapatdiberlakukn dalam

kehidupan seharihari.

I.SOALPILIHANGANDA

1. Berikut adalah pengertian dari α dalam pengujian hipotesis,kecuali…

a. Probabilitas maksimum dalam melakukan kesalahan tipeI

b. Probabilitas menolak Hoketika Hobenar

c. Taraf signinifikan

d.ProbabilitasmenerimaHoketikaHosalah

e.hipotesis pasti

20
2. Pihak fakultas mengatakan prestasi mahasiswa laki-laki tidak jauh berbeda

dengan mahasiswa perempuan. Dari 5 mahasiswa yang diambil secara acak

menunjukkan IPK rata-rata3,0,dengan simpangan baku 0,16. Kemudian dari 4

sampel lain menunjukkan IPK rata-rata 2,75 dengan simpangan baku 0,13.

Asumsikan populasi menyebar menghampiri normaldan ragamyang berbeda.

Maka uji statistic yang digunakanadalah...

a.UjiTbedaduarata-rata

b. Uji Zbeda dua rata-rata

c. Uji F beda dua rata-rata

d. Uji Zbeda dua proporsi

e. Uji Y beda duarata-rata

3. Dalam ranah penelitian,hipotesis seringkali disebutsebagai:

a. Jawaban pasti

b.Dugaansementara

c. Dugaan sekilas

d. Dugaan yang benar

e. Semua salah

21
4. Untuk bisa memastikan kebenaran dari pendapat tersebut, maka suatu

hipotesis harus:

a.Diujiataudibuktikankebenarannya

b. ujiyg intensif

c. Diteliti jawabannya

d. Diduga jawabannya

e.hipotesis pasti

5. Untuk membuktikan kebenaransuatu hipotesis, seorang peneliti dapat

dengan sengaja menciptakan suatu gejala, yaknimelalui

a. dibuktikan kebenarannya

b.percobaanataupenelitian

c. jawabannya

d. dugaannya

e. Hipotesis tidak pasti

6. Jika sebuah hipotesis telah terujikebenarannya, maka hipotesis akan

disebut

a.Teori

22
b. Fakta

c. Jawaban

d. Proposisi

e.Pembahasan

7. Pengujian hipotesis penelitianmerujuk pada...

a.mengujiapakahhipotesistersebutbetul-betulterjadi padasampelyangditelitiatau

tidak

b. menguji apakah hipotesis tersebut cocok denganjawaban

c. menguji apakah hipotesis tersebut dapat dipercaya

d. Semua salah

e. Semua benar

8. Dalam penelitian ada dua jenis hipotesis yang seringkaliharus dibuat oleh

peneliti,yakni ...

a. hipotesis sementara dan hipotesis pasti

b. hipotesis pastidan tidakpasti

c.hipotesispenelitiandanhipotesisstatistik

23
d. hipotesis analitikdan hipotesis statistik

e. Hipotesis tidak

pasti

9. Pengujian hipotesis penelitianyang telahterbukti atautidak terbukti

berdasarkan data sampeltersebut dapat diberlakukan pada populasi atau

tidak,disebut

a. hipotesis sementara

b. hipotesis pasti

c.hipotesisstatistik

d. hipotesis analitik

e. Hipotesis sistematik

10. Berikutadalah macam hipotesis,kecuali...

a. Hipotesis Deskriptif

b. Hipotesis Komparatif

c. Hipotesis Asosiatif

d.Semuabenar

24
e.Semuasalah

11. Berikutmerupakan ciri hipotesis,kecuali...

a. Harus menyatakan hubungan

b. Harus sesuai dengan fakta

c. Harus dapat diuji

d.Harusbenar

e. Semua salah

12. Meskipun hipotesis berasaldariterkaan,namunsebuah hipotesis tetap

harus dibuatberdasarkan padasebuah acuan, yakni

a. fakta ilmiah dancoba-coba

b. fakta ilmiah dan reka-reka

c. teoridan hayalan peneliti

d.teoridanfaktailmiah

e. Metodeilmiah

25
13. Kebenaranyang dapatditerimaoleh nalardansesuaidengan kenyataan

yang dapatdikenalidengan panca indera,disebut:

a.fakta

b. hipotesis

c. teori

d. semua salah

e. Semua benar

14. Selain teoridan fakta ilmiah,hipotesis dapatpula dirumuskanberdasarkan

beberapa sumber lain,kecuali:

a. Kebudayaan dimanailmuatau teori yang relevan dibentuk

b. Ilmu yang menghasilkan teori yang relevan

c. Analogi

d. Reaksi individu terhadap sesuatu dan pengalaman

e.Dugaanpersonalindividu

15.UjiT sebagai teknik pengujian hipotesi, deskriptif memilikikriteriasebagai

berikut,kecuali

a.Ujipihak kanan

b. Uji pihak kiri

26
c. Uji pihak dua

d.Ujitigapihak

e. Uji empat pihak

16.Dalamprosedurpengujian onesampel T-test yang pertama di temukan

adalah

a.menarik kesimpulan

b.menemukanhipotesis

c. menemukanlevel

d. menemukan kriteria pengujian

e. menarik tingkat

17.Skalapengukuran yang digunakan untuk menyatakan peringkat untuk

antar tingkatan. Jarak atau interval antartingkatanpun sudah jelas dantidak

memilikinilai 0 (nol) mutlak disebut dengan skala...

a. Rasio

b.Nomia

c.Interval

d. Ordinal

e. Oriental

18.Data yang berasaldari kuesioner,wawancara atau hasil pengamatan

terhadap obyek tertentu disebut dengan .....

27
a.Dataprimer

b. Data Sekunder

c. Data Akurat

d. Data pasti

e. Data tersier

19. Seorang peneliti akan mengelompokkan objek,baik individuatau pun

kelompok kedalam kategoritertentu dan disimbolkan dengan labelatau kode

tertentu Misalnya Jenis kelamin akandibedakan menjadiLaki-laki dan

Perempuan.Skala apa yang tepat untuk mengelompokkan objek tersebut

a. SkalaOrdinal

b.SkalaNominal

c. Skala Interval

d. Skala Rasio

e. Internal

20.Seorang penelitian ingin melakukan penelitian tentang sabun dimana

peneliti ingin tahu produk sabun yang mana lebih disukai olehmasyarakat.

Penelitimengumpulkan dataseperti meminta laporan toko, warung, swalayan

mengenaidata penjualan sabun. Merk apa ajayang dijual lalu yang laris

dipasaran mana saja. Datayang dikumpulkanoleh penelititersebutadalah

a. Data Pasti

b. Data Akurat

28
c. Data Primer

d.DataSekunder

e. Data tersier

BABIII

PENUTUP

A.Kesimpulan

Hasil uji hipotesis menunjukan adanya hubungan yang positif dan


siginifikan antara masa kerja guru dengan pengetahuan UKS. Koefisien
korelasi antara kedua variabel menunjukan angka yang signifikan dan
positif. Dalam bentuk persentase sebesar 51,9 %. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa guru yang mempunyai masa kerja tinggi atau lama
mempunyai pengetahuan UKS yang tinggi pula. Sedang guru yang
mempunyai masa kerja sebentar mempunyai pengetahuan UKS yang
rendah pula. Masa kerja hanyalah merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi pengetahuan UKS, dengan demikian tidak menutup
kemungkinan faktor lain yang mempengaruhi pengetahuan UKS guru yang
tidak menjadi bahasan dalam penelitian ini

B.Saran

1. Dalam penelitian inidiketahuiperformance sebagaivariabel paling dominan

dalamkeputusan pembelian produkAnaina Skin Care. Anaina Skin Care

salaku rumahkecantikan disarankan bisa terus berinovasi terhadap

produk-produk yang diciptakan.

2. Pihak perusahaan hendaknya tetap mempertahankanpublisitas yang telah

dilakukandan akanlebih baik jika dikembangkan dalammenjadi sponsordan

donatur-donatur.

29
3. Untuk penelitian selanjutnya disarankan memasukkan faktor-faktorlain

yang mempengaruhikonsumen dalamkeputusan pembelianagar

memperoleh hasil yang lebih maksimal.

DAFTARPUSTAKA

https://www.academia.edu/18050051/PERMUTASI_DAN_KOMBINASI

https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/prisma/

https://www.academia.edu/resource/work/10117768

http://gizi.fema.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2015/03/IPB_epid_sampel_puji.pdf

30
https://www.academia.edu/resource/work/37253410

SuprantoJ, 2000. Teknik SamplinguntukSurvei danEksperimen. PenerbitPTRineka


Cipta, Jakarta.

31

Anda mungkin juga menyukai