D
I
S
U
S
U
N
OLEH: KELOMPOK 2b
T.A 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
Berkat dan KaruniaNya kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada
waktunya. Dalam makalah ini kami membahas tentang“Menghitung besar sampel
(sample size).” Sehinga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Semoga dengan
adanya makalah ini, dapat berguna bagi pembaca dalam proses pembelajaran dan untuk
menambah wawasan kita semua.
Kami juga berterima kasih kepada dosen kami Bruder Amos yang telah
membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini dan kami juga berterima kasih
kepada teman-teman yang telah mendukung kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa banyak kekurangan pada makalah ini, oleh karena itu
kami meminta kepada pembaca untuk memberikan saran dan kritik yang dapat
membangun makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
kita semua.
KELOMPOK 2b
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI .....................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................
1.2 Tujuan......................................................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN.....................................................................................................
2.1 Menghitung besar sampel (sample size)…………………………………………..
2.2 Rumus sampel……………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….
3
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam makalah ini akan dibahas penentuan besar sampel dengan tujuan dapat
mewakili populasi.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penghitungan besar sampel adalah :
2. Tujuan penelitian/analisis
Pada kondisi yang berbeda, cara penentuan besar sampel juga berbeda.
Berdasarkan jenisnya, dibedakan penelitian observasional atau eksperimen. Berdasarkan
tujuan penelitian atau analisisnya, dibedakan diskriptif atau inferensial (estimasi atau
pengujian hipotesis). Berdasarkan jumlah populasi atau sampelnya, dibedakan satu
populasi/sampel atau lebih dari satu populasi/sampel. Hal ini berhubungan dengan
karakteristik populasi atau cara pengambilan sampel (sampling) yang dibedakan random
atau non random sampling. Random sampling dibedakan simple random, systematic
random, stratified random, cluster random atau multistage random sampling. Berdasarkan
jenis data atau variabel yang dianalisis, dibedakan data proporsi atau kontinyu. Hal-hal di
atas sangat menentukan cara penghitungan besar sampel.
1.2 Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Untuk penelitian survei, biasanya rumus yang bisa dipakai
menggunakan proporsi binomunal (binomunal proportions). Jika besar
populasi (N) diketahui, maka dicari dengan menggunakan rumus berikut:
= derajat kepercayaan
6
Contoh:
Misalnya, kita ingin mencari sampel minimal untuk suatu
penelitian mencari faktor determinan pemberian ASI secara eksklusif.
Untuk mendapatkan nilai p, kita harus melihat dari penelitian yang telah
ada atau literatur. Dari hasil hasil penelitian Suyatno (2001) di daerah
Demak-Jawa Tengah, proporsi bayi (p) yang diberi makanan ASI
eksklusif sekitar 17,2 %. Ini berarti nilai p = 0,172 dan nilai q = 1 – p.
Dengan limit dari error (d) ditetapkan 0,05 dan nilai Alfa = 0,05, maka
jumlah sampel yang dibutuhkan sebesar:
7
Rumus Sampel minimal Besar Sampel Penelitian Kohort
Pada penelitian khohor yang dicari adalah jumlah minimal untuk
kelompok exposure dan non-exposure atau kelompok terpapar dan tidak
terpapar. Jika yang digunakan adalah data proporsi maka untuk penelitian
khohor nilai p0 pada rumus di atas sebagai proporsi yang sakit pada
populasi yang tidak terpapar dan p1 adalah proporsi yang sakit pada
populasi yang terpapar atau nilai p1 = p0 x RR (Relative Risk).
Jika nilai p adalah data kontinue (misalnya rata-rata berat badan,
tinggi badan, IMT dan sebagainya) atau tidak dalam bentuk proporsi,
maka penentuan besar sampel untuk kelompok dilakukan berdasarkan
rumus berikut:
8
Contoh Hitung Sampel Case Control dan Kohort = 51,5 orang atau dibulatkan:
52 orang/kelompok
Pada penelitian khohor harus ditambah dengan jumlah lost to follow atau
akalepas selama pengamatan, biasanya diasumsikan 15 %. Pada contoh diatas,
maka sampel minimal yang diperlukan menjadi n= 52 (1+0,15) = 59,8 bayi atau
dibulatkan menjadi sebanyak 60 bayi untuk masing-masing kelompok baik
kelompok terpapar ataupun tidak terpapar atau total 120 bayi untuk kedua
kelompok tersebut.
3. Penelitian Eksperimental
Menurut Supranto J (2000) untuk penelitian eksperimen dengan rancangan
acak lengkap, acak kelompok atau faktorial, secara sederhana dapat dirumuskan:
(t-1) (r-1) > 15
jumlah replikasi
Contohnya: Jika jumlah perlakuan ada 4 buah, maka jumlah ulangan untuk
tiap perlakuan dapat dihitung:
15/3
r>6
1. Estimasi
- Data kontinyu
Z21-/2 2
n = -------------
d2
N Z21-/2 2
n = --------------------------
10
(N-1) d2 + Z21-/2 2
- Data proporsi
Z21-/2 P (1-P)
n = --------------------
d2
N Z21-/2 P (1-P)
n = -------------------------------
11
(N-1) d2 + Z21-/2 P (1-P)
- Data kontinyu
N2h 2h
Nh 2h
N = besar populasi
- Data proporsi
12
Rumus besar sampel adalah :
N = besar populasi
- Data kontinyu
Pada cluster random sampling, ditentukan jumlah cluster yang akan diambil sebagai
sampel. Rumusnya adalah :
N Z21-/2 2
13
n = ----------------------------------
N = besar populasi
- Data proporsi
N Z21-/2 2
n = ----------------------------------
14
C = jumlah seluruh cluster di populasi
2. Uji Hipotesis
- Data kontinyu
populasi
- Data proporsi
15
di mana n = besar sampel minimum
P0 = proporsi di populasi
di populasi
1. Estimasi
a. Data kontinyu
16
2 = harga varians di populasi
b. Data proporsi
- Cross sectional
- Cohort
1-P2
P2
17
di mana n = besar sampel minimum
- Case-control
2. Uji Hipotesis
18
a. Data kontinyu
b. Data proporsi
- Cross sectional
19
Z1-/2 = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada tertentu
P = (P1 + P2)/2
- Cohort
P = (P1 + P2)/2
20
- Case-control
Jika besar sampel kasus dan kontrol tidak sama (unequal), dibuat modifikasi besar
sampel dengan memperhatikan rasio kontrol terhadap kasus. Rumus di atas dikalikan
dengan faktor (r + 1) / (2 . r). Besar sampel untuk kelompok kontrol adalah (r.n).
PENELITIAN EKSPERIMENTAL
Pada penelitian eksperimental, belum banyak rumus yang dikembangkan untuk menentukan
besar sampel yang dibutuhkan. Untuk menentukan besar sampel (replikasi) yang dibutuhkan
digunakan rumus berikut :
1. Untuk rancangan acak lengkap, acak kelompok atau faktorial, secara sederhana dapat
digunakan rumus :
(t-1) (r-1) 15
21
di mana t = banyak kelompok perlakuan
r = jumlah replikasi
2. Di samping rumus di atas dan untuk rancangan eksperimen lain yang membutuhkan
perhitungan besar sampel, dapat digunakan rumus besar sampel seperti pada penelitian
observasional baik untuk satu sampel maupun lebih dari 1 sampel, baik untuk data proporsi
maupun data kontinyu.
Pada penelitian eksperimen, untuk mengantisipasi hilangnya unit eksperimen, dilakukan koreksi
dengan 1/(1-f), di mana f adalah proporsi unit eksperimen yang hilang atau mengundurkan diri
atau drop out.
BAB III
22
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keterwakilan populasi oleh sampel dalam penelitian merupakan syarat penting untuk
suatu generalisasi atau inferensi. Pada dasarnya semakin homogen nilai variabel yang diteliti,
semakin kecil sampel yang dibutuhkan, sebaliknya semakin heterogen nilai variabel yang diteliti,
semakin besar sampel yang dibutuhkan. Di samping keterwakilan populasi (kerepresentatifan),
hal lain yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan besar sampel adalah keperluan analisis.
Beberapa analisis atau uji statistik memerlukan persyaratan besar sampel minimal tertentu dalam
penggunaannya.
DAFTAR PUSTAKA
23
CDC, FHI, WHO, 1991. An Epidemiologic Approach to Reproductive Health. Editors : PA
Wingo, JE Higgins, GL Rubin, SC Zahniser. CDC-Atlanta, FHI-North Carolina, WHO-Geneva.
Cochran WG, 1977. Sampling Techniques. John Wiley & Sons, Inc.
Fleiss JL, 1981. Statistical Methods for Rates and Proportions. Second Edition. John Wiley &
Sons.
Hanafiah KA, 2003. Rancangan Percobaan, Teori & Aplikasi. Fakultas Pertanian Universitas
Sriwijaya, Palembang. Penerbit PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Lemeshow S, DW Hosmer Jr, J Klar, SK Lwanga, 1990. Adequacy of Sample Size in Health
Studies. WHO. John Wiley & Sons.
24