Disusun oleh :
Ns. Rozi Buana, S.Kep
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu saya
mengharapkan adanya kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Saya berharap
makalah ini dapat memberikan manfaat dan mampu menjawab tujuan pembelajaran.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................................4
B. Tujuan Penulisan............................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................5
A. Kesimpulan...................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
proses perjalanan penyakit secara prospektif atau secara retrospektif untuk mencari hubungan
sebab akibat Disamping itu, penelitian kedokteran juga dapat dilakukan tanpa mengikuti
perjalanan penyakit, tetapi dilakukan pengamatan sesaat atau dalam suatu periode tertentu
dan setiap subjek studi hanya dilakukan satu kali pengamatan selama penelitian.
Pada umumnya, penelitian cross sectional disebut juga studi prevalensi dengan tujuan
mengadakan deskripsi subjek studi seperti pada penelitian deskriptip murni atau mengadakan
penelusuran seperti pada penelitian eksploratif. Dalam hal-hal tertentu, penelitian dengan
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini, yaitu untuk memahami desain studi penelitian
kuantitatif eksperimental
BAB II
PEMBAHASAN
antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan
data sekaligus pada suatu saat (point time approach). Artinya, tiap subjek penelitian hanya
diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel
subjek pada saat pemeriksaan. Hal ini tidak berarti bahwa semua subjek penelitian diamati
pada waktu yang sama. Desain ini dapat mengetahui dengan jelas mana yang jadi pemajan
Penelitian crosssectional ini, peneliti hanya mengobservasi fenomena pada satu titik
waktu tertentu. Penelitian yang bersifat eksploratif, deskriptif, ataupun eksplanatif, penelitian
cross-sectional mampu menjelaskan hubungan satu variabel dengan variabel lain pada
populasi yang diteliti, menguji keberlakuan suatu model atau rumusan hipotesis serta tingkat
perbedaan di antara kelompok sampling pada satu titik waktu tertentu. Namun penelitian
atau hubungan dari populasi yang diamatinya dalam periode waktu yang berbeda, serta
Secara garis besar apat dikatakan bahwa penelitian cross sectional dilakukan dengan
1. Tujuan utama penelitan cross sectional adalah untuk mencari prevalensi satu atau
beberapa penyakit tertentu yang terdapat di masyarakat seperti pada studi deskriptif,
tetapi pada keadaan tertentu, studi cross sectional dapat juga digunakan untuk
variola. Dengan menemukan prevalensi bekas yang ditinggalkan oleh variola dapat
diperkirakan bahwa pada masa lalu terjadi peningkatan insiden penyakit tersebut,
tetapi cara ini tidak dapat digunakan bila bekas yang ditinggalkan penyakit akan
hilang dalam waktu tertentu dan penemuan insidensi dengan studi cross sectional
hasilnya akan bias. Misalnya varicella, walaupun menggialkan bekas, tetapi pada
suatu waktu bekas tersebut akan hilang dan pencarian insidensi penyakit tersebut
perubahan yang jelas, misalnya, hubungan golongan darah (ABO) dengan ulkus
gaster dan duodenum. Dan penelitian tersebut ditemukan bahwa ulkus gaster dan
kelompok, risiko relatif, dan risiko atribut. Misalnya, suatu survei yang dilakukan di
suatu desa untuk mengetahui prevalensi diare pada anak-anak. Dan penelitian tersebut
ditemukan bahwa sebagian anak-anak yang menggunakan kolam sebagai sarana air
minum menderita diare dan sebagian lagi tidak. Demikian pula anak-anak yang tidak
menggunakan kolam sebagai sarana air minum sebagian menderita diare dan sebagian
tidak. Dan ternuan tersebut dapat dihitung besarnya risiko diare pada anak-anak yang
menggunakan kolam dan risiko diane bagi yang tidak menggunakan air kolam. Dan
hasil perhitungan risiko tiap kelompok dapat dihitung risiko relatif dengan
membandingkan besarnya nisiko tiap kelompok dan dapat dihitung pula risiko atribut
serta diuji secara statistik. Dengan cara demikian penelitian cross sectional seolah-
periode tertentu dan pengamatan subjek studi hanya dilakukan satu kali selama satu
penelitian.
terpajan atau tidak. Pada penelitian di rumah sakit, besarnya sampel tidak dihitung,
3. Pengumpulan data dapat diarahkan sesuai dengan kriteria subjek studi. Misalnya,
hubungan antara Cerebral blood flow pada perokok, bekas perokok dan bukan
perokok. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan cross sectional. Pada penelitian
ini dikumpulkan sebanyak 268 orang secara sukarela dan dibagi menjadi 3 kelompok,
yaitu kelompok perokok, bekas perokok, dan bukan perokok. Komparabilitas ketiga
kelompok dibagi berdasarkan umur. Kemudian diperiksa aliran darah otak dan
dipermasalahkan.
5. Hubungan sebab akibat hanya berupa perkiraan yang dapat digunakan sebagai
Kelebihan
sebab-akibat dan penghitungan risiko relatif dengan cara yang cepat dan biaya yang
3. Dapat digunakan unruk membandingkan besarnya risiko kelornpok yang terpajan oleh
faktor yang dianggap sebagai penyebab terjadinya penyakit dengan kelompok yang
dibutuhkan masyarakat.
Kelemahan
Di samping keuntungan yang telah disebutkan, penelitian cross sectional tidak luput
1. Penelitian ini tidak dapat digunakan untuk memantau perubahan yang terjadi dengan
berjalannya waktu karena pengamatan pada subjek studi hanya dilakukan satu kali
selama penelitian.
akibat pada perubahan biokimia dan fisiologi karena antara sebab dan akibat dapat
saling mempengaruhi.
Misalnya, pada suatu survei ditemukan bahwa orang-orang dengan hipertensi mempunyai
kadar kolesterol yang tinggi maka dalam hal ini tidak dapat diketahui secara pasti apakah
tingginya kadar kolesterol merupakan faktor penyebab timbulnya hipertensi atau setelah
bahwa tingginya kolesterol merupakan faktor penyebab timbulnya hipertensi, tetapi bila
terjadi sebaliknya tidak dapat dikatakan bahwa kolesterol merupakan faktor penyebab
timbulnya hipertensi. Untuk membedakan kedua hal tersebut sangat sulit, bahkan tidak
mungkin dilakukan karena penentuan hipertensi dan tingginya kadar kolesterol dilakukan
Contoh lain adalah pada penelitian cross sectional ditemukan kadar kolesterol yang tinggi
pada penderita penyakit jantung koroner. Dalarn hal ini belum dapat dikatakan bahwa
tingginya kadar kolesterol merupakan faktor penyebab terjadinya penyakit jantung koroner.
Untuk mengetahui apakah tingginya kadar kolesterol merupakan risiko terjadinya penyakit
2. Kemungkinan terdapat subjek studi yang terlalu sedikit dalam salah satu kelompok.
3. Kriteria perokok, bekas perokok, dan bukan perokok tidak dijelaskan secara rinci.
Contoh lain ialah penelitian tentang hubungan anemia dengan kelahiran bayi prematur.
Pengumpulan data dilakukan berdasarkan rekam medis di rumah sakit terhadap semua ibu ibu
yang melahirkan selama periode 1 tahun. Data yang diperoleh dibagi menjadi kelompok
anemia dan tidak anemia. Dan kelompok anemia dicatat jumlah kelahiran prematur, demikian
pula dengan kelompok tidak anemia. Selanjutnya, dihitung risiko masing-masing kelompok,
risiko relatif dan dibandingkan dengan uji statistik chi-kuadrar. Penelitian ini seolah-olah
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian cross-sectional adalah penelitian yang dilakukan pada satu waktu dan satu
kali, tidak ada follow up, untuk mencari hubungan antara variabel independen (faktor resiko)
dengan variabel dependen (efek). Beberapa tujuannya adalah, mencari prevalensi serta
indisensi satu atau beberapa penyakit tertentu yang terdapat di masyarakat, Memperkirakan
adanya hubungan sebab akibat pada penyakit-penyakit tertentu dengan perubahan yang jelas,
Menghitung besarnya resiko tiap kelompok, resiko relatif, dan resiko atribut.
DAFTAR PUSTAKA
Sayogo, Savitri. Studi Cross Sectional Atau Potong Lintang, UNDIP, 2009.