Anda di halaman 1dari 1

TRIGGER CASE 4

Tn. Z (49 tahun) masuk ke RS Dustira dengan keluhan badan panas dingin, lemas, dan
pilek. Pasien mengatakan di rumah mengalami demam selama 1 minggu naik turun pada waktu
malam hari disertai mual muntah 2x. Kemudian istri pasien membawa pasien ke RS Dustira
karena suhu tubuhnya tidak kunjung turun. Pasien mengatakan bahwa dirinya dan keluarganya
tidak memiliki Riwayat penyakit DM dan hipertensi. Pasien jarang makan, apalagi semenjak
sakit. Selama di rumah sakit, pasien hanya mau makan lontong sedikit dan kadang dimuntahkan
lagi, pasien makan hanya sedikit 1 porsi tidak habis dan minum sedikit. Pola eliminasi, BAK
sehari 3x warna kekuningan, bauk has urin dan 2 hari sebelum masuk rumah sakit, pasien tidak
bisa BAB. Setelah masuk rumah sakit, pasien BAK sekitar 2x sehari dan BAB 1x sehari. Pasien
tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasa karena masih lemah. Pasien juga merasa cemas dan
lemah karena panas dan pusing yang dirasakannya. Pasien kurang mengetahui seperti apa pola
hidup sehat dan juga tidak terlalu memikirkan tentang gizi dalam makanan. Jika sakit, biasanya
pasien hanya dibawa ke tukang urut atau ke orang pintar saja.
Dari hasil pemeriksaan fisik, didapatkan keadaan umum pasien lemah, kesadaran
composmentis, GCS E4V5M6, Tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 104x/menit, suhu 38,8 oC, RR
30x/menit, bibir nampak kering, lidah kotor, dan hiperemis, kulit kemerahan, akral hangat.
Pemeriksaan head to toe lainnya tidak ada keluhan. Hasil pemeriksaan penunjang : Tes widal : O
1/320, H 1/320, PA negative, PB 1/80.
Adapun terapi yang sedang diberikan kepada pasien, yaitu infus RL 20 tetes/menit,
injeksi antrain 2x1 amp, injeksi ranitidine 2x1 amp, injeksi ondansentron 2x1 amp, injeksi
ceftriaxone 2x1 gr, injeksi OMZ 1x40 gr, paracetamol per oral 500 mg.

Buatlah asuhan keperawatan berdasarkan kasus di atas !

Anda mungkin juga menyukai