Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH EPIDEMIOLOGI KEBIDANAN

“STUDI POTONG LINTANG (CROSS SECTIONAL)”

Disusun Oleh :
Jessica Constantia (F0G021001)
Wenny Heryanti Suhanda (F0G021007)
Tiara Deby Shafiyah (F0G021008)
Adista Rani (F0G021021)
Nurjannah Hasibuan (F0G021022)
Dhea Putri Dinanti (F0G021023)
Purwaningsih (F0G021025)
Okta Anjelia Renopen (F0G021028)
Lala Paramita (F0G021038)

Dosen Pengampu : Linda Yulyani,S.ST,M.Keb

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah atas limpahan Rahmhat, Taufiq, serta Hidayah -Nya
sehingga tugas makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah
banyak memberikan inspirasi kepada penulis sehingga terselesaikanlah tugas ini.
walaupun masih banyak kekurangan, sebagaimana kata pepatah “tiada gading
yang tak retak”, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan
oleh penyusun.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar penyusunan makalah
selanjutnya lebih baik lagi. Semoga makalah ini memberi manfaat bagi banyak
orang.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................4
A. Latar Belakang.................................................................................4
B. Tujuan Penulisan..............................................................................4
C. Manfaat Penulisan............................................................................4
BAB II ISI...................................................................................................5
A. Definisi Studi Deskripsi...................................................................5
B. Tujuan Studi Deskripsi....................................................................5
C. Definisi Studi Cross Sectional.........................................................5
D. Tujuan Studi Cross Sectional...........................................................5
E. Ciri Ciri Studi Cross Sectional.........................................................5
F. Kekuatan Studi Cross Sectional.......................................................6
G. Kelemahan Studi Cross Sectional....................................................6
H. Analisis Data Yang Sering Digunakan............................................6
BAB III PENUTUP....................................................................................7
A. Kesimpulan......................................................................................7
B. Saran................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Definisi penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang
ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang
ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu
bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan
perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya . Penelitian
deskriptif telah berkembang pada berbagai disiplin ilmu misalnya dalam ilmu
epidemiologi, penelitian deskriptif adalah riset epidemiologi yang bertujuan
menggambarkan pola distribusi penyakit dan determinan penyakit menurut
populasi, letak geografi, dan waktu. (Murti, 1977). Menurut penulis, penelitian
deskriptif adalah suatu rancangan penelitian untuk menggambarkan suatu objek
penelitian bisa satu variabel atau lebih variabel penelitian.
Penelitian cross sectional yang sering disebut juga penelitian transversal,
merupakan penelitian epidemiologi yang paling sering dikerjakan pada bidang
kesehatan. Walaupun sebenarnya paling lemah, hal ini disebabkan karena secara
epidemiologi paling mudah dan sederhana, tidak dijumpai hambatan yang berupa
pembatasan tertentu. Pendekatan ini dalam rangka memepelajari dinamika
korelasi antara factor-faktor risiko dengan efek yang berupa penyakit atau status
kesehatan tertentu dengan model pendekatan point time. Studi cross sectional
ditandai dengan ciri-ciri bahwa pengukuran variabel bebas (faktor risiko) dan
variabel tergantung (efek) dilakukan secara simultan atau pada saat yang
bersamaan. Variabel-variabel yang termasuk faktor risiko dan efek diobservasi
sekaligus pada saat yang sama. Pengertian saat yang sama disini bukan berarti
pada satu saat observasi dilakukan pada semua subjek untuk semua variabel,
tetapi tiap subjek hanya diobservasi satu kali saja, dan faktor risiko dan efek
diukur menurut keadaan atau status waktu diobservasi.
B.Tujuan Penulisan
1.Menjelaskan pengertian studi deskripsi.
2.Menjelaskan tujuan studi deskripsi.
3.Menjelaskan lebih lengkap mengenai studi potong lintang (cross sectional).
C.Manfaat Penulisan
Makalah ini diharapkan dapat menjadi referensi yang baik dan diperbaiki agar
lebih sempurna,bisa dikembangkan menjadi bahan ajar yang lebih berkualitas.
BAB II
ISI

A.Definisi Studi Deskripsi


Studi deskripsi, yaitu proses pembelajaran mengenai prosedur pemecahan
masalah dengan menggambarkan keadaan objek pada saat sekarang berdasarkan
fakta-fakta sebagaimana adanya, kemudian dianalisis dan diintepretasikan.
Bentuknya berupa survey, studi kolerasi dan studi pengembangan.
B.Tujuan Studi Deskripsi
Tujuan dari studi deskripsi ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran,
atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat- sifat
serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.
C.Definisi Studi Potong Lintang (Cross-Sectional)
Studi cross-sectional didefinisikan sebagai jenis penelitian observasional
yang menganalisis data variabel yang dikumpulkan pada satu titik waktu tertentu
di seluruh populasi sampel atau subset yang telah ditentukan.Jenis penelitian ini
juga dikenal sebagai analisis cross-sectional, studi transversal, atau studi
prevalensi. Penelitian potong lintang atau cross-sectional study adalah jenis
penelitian yang mengamati data-data populasi atau sampel satu kali saja pada saat
yang sama (data potong lintang). Misalnya, dalam penelitian kedokteran, jenis
penelitian ini mengamati hubungan antara faktor-faktor risiko dengan dampaknya
dengan cara mengukur korelasi prevalensi faktor dan dampak tersebut pada saat
yang sama.Jenis penelitian ini memiliki kelemahan di antaranya nilai prediksi
(daya ramalnya) lebih lemah dibandingkan penelitian lain,misalnya penelitian
kasus kontrol.
D.Tujuan Studi Potong Lintang (Cross-Sectional)
Studi potong lintang dapat bertujuan untuk mengeksplorasi,
mendeskripsikan atau menjelaskan suatu fenomena pada suatu titik waktu.
Karakteristik ini yang memdedakannya dengan studi longitudinal dan studi lain
yang mendeskripsikan atau menganalisis perubahan seiring dengan waktu, dan
studi eksperimental yang melibatkan suatu intervensi. Karena studi lintas potong
pada umumnya memerlukan sumber daya yang lebih sedikit dibanding dengan
strategi penelitian lain, maka strategi ini paling banyak digunakan dan dilaporkan
dalam HPSR.
E.Ciri Ciri Studi Potong Lintang (Cross-Sectional)
Beberapa ciri penting dari studi cross-sectional adalah:
1. Peneliti dapat melakukan studi cross-sectional dengan set variabel yang
sama selama periode tertentu.
2. Penelitian serupa mungkin melihat variabel minat yang sama, tetapi setiap
penelitian mengamati serangkaian subjek baru.
3. Analisis cross-sectional menilai topik selama satu contoh dengan titik awal
dan titik akhir yang ditentukan, tidak seperti studi longitudinal, di mana
variabel dapat berubah selama penelitian ekstensif.
4. Studi cross-sectional memungkinkan peneliti untuk melihat satu variabel
independen sebagai fokus studi cross-sectional dan satu atau lebih variabel
dependen.
F.Kekuatan Studi Potong Lintang (Cross-Sectional)
1. Relatif cepat untuk dilakukan.
2. Peneliti dapat mengumpulkan semua variabel sekaligus.
3. Beberapa hasil dapat diteliti sekaligus.
4. Prevalensi untuk semua faktor dapat diukur.
5. Cocok untuk analisis deskriptif.
6. Peneliti dapat menggunakannya sebagai batu loncatan untuk penelitian
selanjutnya.
G.Kelemahan Studi Potong Lintang (Cross-Sectional)
1. Sulit untuk membangun hubungan sebab-akibat menggunakan studi cross-
sectional, karena mereka hanya mewakili pengukuran satu kali dari dugaan
sebab dan akibat.
2. Karena studi cross-sectional hanya mempelajari satu momen dalam waktu,
studi tersebut tidak dapat digunakan untuk menganalisis perilaku selama
periode waktu tertentu atau menetapkan tren jangka panjang.
3. Waktu snapshot cross-sectional mungkin tidak mewakili perilaku grup
secara keseluruhan. Misalnya, bayangkan kita sedang melihat dampak
psikoterapi pada penyakit seperti depresi. Jika individu yang depresi
dalam sampel kita memulai terapi tidak lama sebelum pengumpulan data,
maka terapi tersebut mungkin tampak menyebabkan depresi meskipun
efektif dalam jangka panjang.
H..Analisis data yang sering digunakan
1. Wawancara,proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan
cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan
responden atau orang yang diwawncarai, dengan atau tanpa menggunakan
pedoman (guide) wawancara dimana pewawancara dan informan terlibat
dalam kehidupan sosial yang relatif lama.
2. Survey,adalah teknik pengumpulan data atau informasi pada populasi yang
besar dengan menggunakan sampel yang relatif lebih kecil. Metode ini
juga dilakukan dengan mengadakan pengamatan secara langsung terhadap
suatu proses yang tengah berjalan atau berlangsung.
3. Kuesioner,meruapakan sebuah instrumen penelitian yang digunakan untuk
mengumpulkan data penelitian dengan didalamnya berisi pertanyaan dan
pernyataan yang dijawab oleh responden.

BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
Desain studi observasioanal yang bersifat deskriptif bertujuan untuk
menggambarkan atau mendeskripsikan keadaan atau fenomena, sedangkan desain
penelitian yang bersifat analitik bertujuan untuk mencari hubungan sebab akibat
dari dua atau lebih variabel penelitian. Desain studi cross sectional mencari
hubungan sebab akibat diamana dimana variabel sebab dan akibat diobservasi saat
yang sama (tanpa intervensi peneliti). Desain studi case control dimulai dari
adanya akibat atau efek lalu kemudian di telusuri kebelakang (masa lalu) sebab
atau paparannya. Sedang desain kohort dimulai adanya paparan atau sebab lalu
kemudian diamati akibat atau efek pada masa yang akan datang. Tentu masing-
masing desain penelitian mempunyai kelebihan dan kekurangan.
B.Saran
Desain studi harus disusun dan direncanakan dengan penuh perhitungan
agar memperlihatkan bukti empiris yang kuat relevansinya dengan pertanyaan
penelitian.Desain studi dalam arti sempit merupakan rancangan yang disusun
untuk menentukan metode yang akan digunakan untuk memenjawab pertanyaan
penelitian dan mencapai tujuan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA

Basuki. B, 2000 Aplikasi Metode Kasus Kontrol, Bagian Ilmu Kedokteran


Komunitas, Fakultas Kedoteran Universitas Indonesia,
Budiman. 2011. Penelitian Kesehatan. Bandung : PT.Revika Aditama
Budiman. C,1996 Pengantar Prinsip dan Metoda Epidemiologi, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta
Didik B, Prayoga. 2005. Metodologi Penelitian. Surabaya : Unit PPM Poltekkes
Kemenkes
Durri Andriyani. 2016. Metode Penelitian. Universitas Terbuka
Gordis, L.,1996. Epidemiology. W.B. Saunders Company. US
Kramer, Michael S, 1988. Clinical Epidemiology and Biostatistics : A primer for
Clinical Investigators and Decision-Makers. Springer-Verlag, Germany
Murti B. 1997. Prinsip dan metode Riset Epidemiologi. Yogyakarta : Universitas
Gajah Mada
Watik,P. 2000. Dasar - Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan.
Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai