Penelitian ini banyak digunakan dalam penelitian di bidang ekonomi, psikologi, kedokteran, epidemiologi,
hingga ilmu sosial. Studi ini memberikan gambaran sampel atau populasi pada suatu titik waktu tertentu.
Contohnya misal dalam penelitian di bidang kesehatan, ada penelitian yang mengamati hubungan faktor-
faktor risiko dengan dampaknya. Caranya adalah dengan mengukur korelasi faktor dan dampak tersebut
pada suatu saat yang sama.
Penelitian cross sectional berbeda dengan
penelitian longitudinal yang mengamati
subjek penelitian dalam suatu periode
tertentu. Salah satu kelemahan studi ini
adalah nilai prediksi atau daya ramal yang
lebih lemah dibandingkan penelitian lain.
Pengertian Cross Sectional Menurut
Para Ahli
2. Penelitian Analitik
Dalam penelitian cross sectional, peneliti akan mengumpulkan sebuah variabel pada
suatu titik waktu tertentu. Sedangkan dalam studi longitudinal, penelitian mencakup
beberapa sesi dan variabelnya bisa berubah-ubah.
Peneliti akan lebih memilih penelitian cross sectional saat ingin menemukan titik-
titik umum antar variabel. Sedangkan studi longitudinal dilakukan karena sifatnya
yaitu untuk membedah penelitian dari studi cross sectional secara lebih lanjut.
Contoh Cross Sectional
■ Bisnis: Studi untuk memahami individu dari status sosial ekonomi berbeda dari
satu segmen geografis menanggapi perubahan dalam suatu penawaran produk.
■ Retail: Studi pada pria dan wanita dalam rentang usia tertentu guna
mengungkap persamaan dan perbedaan tren pengeluaran terkait jenis kelamin.
■ Pendidikan: Studi memahami siswa yang mendapat nilai dengan kisaran
tertentu dalam kursus pendahuluan yang sama dalam kurikulum baru.
■ Psikologi: Studi yang melibatkan banyak kelompok orang yang tak punya
variabel minat serupa, tetapi punya variabel lain yang relevan.
Contoh Cross Sectional