Anda di halaman 1dari 16

METODE CROSS SECTIONAL STUDY

DALAM EVIDENCE BASED

SALMA FIRDA ASHOFARWA 201905003


EKA FAUZIAH RAMADHAN 201905008
FITRI AYU INDRAYANTI 201905009
CROSS SECTIONAL STUDY
PENGERTIAN / DEFINISI
Cross sectional adalah suatu penelitian untuk mempelajari kolerasi antara faktor-faktor resiko
dengan cara pendekatan atau pengumpulan data sekaligus pada satu saat tertentu saja (Ariani, 2014).
Cross sectional adalah studi epidemiologi yang mempelajari prevalensi, distribusi, maupun
hubungan penyakit dan paparan dengan mengamati status paparan, penyakit atau outcome lain
secara serentak pada individu- individu dari suatu populasi pada suatu saat.
Cross sectional kalau diartikan secara mudahnya yaitu: cross sectional adalah studi
epidemiologi yang mengukur beberapa variabel dalam satu saat sekaligus. Contohnya adalah
menilai hubungan antara tingkat pendidikan dengan ventilasi rumah pada populasi masyarakat desa
A. Ada 2 variabel dalam penelitian tersebut, yaitu tingkat pendidikan dan ventilasi rumah.
Keduanya diukur secara bersamaan dalam satu waktu. Maka itulah yang disebut dengan cross
sectional.
TUJUAN

 untuk mengetahui masalah Kesehatan masyarakat di suatu wilayah


 Untuk mengetahui prevalensi penyakit tertentu di suatu daerah
 Untuk perkiraan adanya hubungan sebab akibat bila penyakit itu mengalami
perubahan yang jelas dan tetap
Ciri-ciri
• Semua pengukuran variable (dependen dan
indenpenden) yang diteliti dilakukan pada
waktu yang sama
• Penelitian ini mendeskripsikan prevalensi
penyakit tertentu
• Pada penelitian ini tidak terdapat kelompok
pembanding
Langkah-langkah
• Identifikasi dan perumusan masalah
• Menentukan tujuan penelitian
• Menentukan lokasi dan populasi studi
• Menentukan cara dan besar sampel
• Memberikan definisi operasional
• Menentukan variable yang akan diukur
• Menyusun instrument pengumpulan data
• Rancangan analisis
Kelebihan dan Kekurangan Cross Sectional Studi
A. Kekurangan
- Sulit untuk menentukan sebab akibat karena pengambilan data faktor resiko dan
efek diambil bersamaan
- Dibutuhkan jumlah subyek yang banyak, terutama bila variable yang dipelajarinya
banyak
- Tidak dapat dijelaskan mana yang dapat dikumpulkan secara bersamaan
- Agar dapat menggambarkan karakter populasi dengan akurat, maka subjek pada
studi cross sectional harus diambil dengan prosedur pengambilan sampel
sedemikian rupa (acak) sehingga diperoleh sampel yang representasif/mewakili
populasi sasaran.
B. Kelebihan
- Studi observasional/noneksperimental
- Desain aktif, mudah murah, hasil cepat diperoleh
- Memiliki suatu kelebihan pokok, yaitu bahwa studi didasarkan pada
sampel populasi utama yang ada (alami) dan tidak bergantung pada
individu yang mengajukan diri untuk mendapatkan perlakuan
medis dan dapat memiliki banyak variable sekaligus.
- Dapat dipakai sebagai penelitian selanjutnya
CONTOH EBM KEBIDANAN

http://repo.poltekkes-medan.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789
/1751/document%20%285%29.pdf?sequence=1&isAllowed=y

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT


PADA PASIEN SKIZOPRENIA DI POLI KLINIK RSJ PROF. DR. MUHAMMAD
ILDREM MEDAN
Tujuan penelitian
Untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan
kepatuhan minum obat pada pasien di rumah.
Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan
cross sectional untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dalam
kepatuhan mengkonsumsi obat pada pasien skizoprenia di poli klinik RSJ
M. Ildrem, Adapun jumlah sampel penelitian ini sebanyak 66 sampel
keluarga pasien skizoprenia.
Hasil penelitian

Hasil penelitian yang didapat dari tingkat kepatuhan mengkonsumsi obat


pada pasien skizoprenia setiap dukungan keluarga berdasarkan emosional,
patuh 9 responden (20%), yang tidak patuh 3 responde (7%),instrumental
yang patuh 1 responden (2,27%), yang tidak patuh 4 responden (9.0%),
informasi yang patuh 10 responden (23%), yang tidak patuh 7 responden
(16%), penghargaan 10 responden (22%) dan semuanya patuh.

Anda mungkin juga menyukai