0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
16 tayangan16 halaman
Studi ini menggunakan metode cross sectional untuk meneliti hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien skizofrenia. Penelitian ini mengukur dukungan keluarga secara emosional, instrumental, informasi, dan penghargaan serta kepatuhan minum obat pada 66 pasien secara bersamaan. Hasilnya menunjukkan adanya hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pasien skizofren
Studi ini menggunakan metode cross sectional untuk meneliti hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien skizofrenia. Penelitian ini mengukur dukungan keluarga secara emosional, instrumental, informasi, dan penghargaan serta kepatuhan minum obat pada 66 pasien secara bersamaan. Hasilnya menunjukkan adanya hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pasien skizofren
Studi ini menggunakan metode cross sectional untuk meneliti hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien skizofrenia. Penelitian ini mengukur dukungan keluarga secara emosional, instrumental, informasi, dan penghargaan serta kepatuhan minum obat pada 66 pasien secara bersamaan. Hasilnya menunjukkan adanya hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pasien skizofren
EKA FAUZIAH RAMADHAN 201905008 FITRI AYU INDRAYANTI 201905009 CROSS SECTIONAL STUDY PENGERTIAN / DEFINISI Cross sectional adalah suatu penelitian untuk mempelajari kolerasi antara faktor-faktor resiko dengan cara pendekatan atau pengumpulan data sekaligus pada satu saat tertentu saja (Ariani, 2014). Cross sectional adalah studi epidemiologi yang mempelajari prevalensi, distribusi, maupun hubungan penyakit dan paparan dengan mengamati status paparan, penyakit atau outcome lain secara serentak pada individu- individu dari suatu populasi pada suatu saat. Cross sectional kalau diartikan secara mudahnya yaitu: cross sectional adalah studi epidemiologi yang mengukur beberapa variabel dalam satu saat sekaligus. Contohnya adalah menilai hubungan antara tingkat pendidikan dengan ventilasi rumah pada populasi masyarakat desa A. Ada 2 variabel dalam penelitian tersebut, yaitu tingkat pendidikan dan ventilasi rumah. Keduanya diukur secara bersamaan dalam satu waktu. Maka itulah yang disebut dengan cross sectional. TUJUAN
untuk mengetahui masalah Kesehatan masyarakat di suatu wilayah
Untuk mengetahui prevalensi penyakit tertentu di suatu daerah Untuk perkiraan adanya hubungan sebab akibat bila penyakit itu mengalami perubahan yang jelas dan tetap Ciri-ciri • Semua pengukuran variable (dependen dan indenpenden) yang diteliti dilakukan pada waktu yang sama • Penelitian ini mendeskripsikan prevalensi penyakit tertentu • Pada penelitian ini tidak terdapat kelompok pembanding Langkah-langkah • Identifikasi dan perumusan masalah • Menentukan tujuan penelitian • Menentukan lokasi dan populasi studi • Menentukan cara dan besar sampel • Memberikan definisi operasional • Menentukan variable yang akan diukur • Menyusun instrument pengumpulan data • Rancangan analisis Kelebihan dan Kekurangan Cross Sectional Studi A. Kekurangan - Sulit untuk menentukan sebab akibat karena pengambilan data faktor resiko dan efek diambil bersamaan - Dibutuhkan jumlah subyek yang banyak, terutama bila variable yang dipelajarinya banyak - Tidak dapat dijelaskan mana yang dapat dikumpulkan secara bersamaan - Agar dapat menggambarkan karakter populasi dengan akurat, maka subjek pada studi cross sectional harus diambil dengan prosedur pengambilan sampel sedemikian rupa (acak) sehingga diperoleh sampel yang representasif/mewakili populasi sasaran. B. Kelebihan - Studi observasional/noneksperimental - Desain aktif, mudah murah, hasil cepat diperoleh - Memiliki suatu kelebihan pokok, yaitu bahwa studi didasarkan pada sampel populasi utama yang ada (alami) dan tidak bergantung pada individu yang mengajukan diri untuk mendapatkan perlakuan medis dan dapat memiliki banyak variable sekaligus. - Dapat dipakai sebagai penelitian selanjutnya CONTOH EBM KEBIDANAN
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT
PADA PASIEN SKIZOPRENIA DI POLI KLINIK RSJ PROF. DR. MUHAMMAD ILDREM MEDAN Tujuan penelitian Untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien di rumah. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dalam kepatuhan mengkonsumsi obat pada pasien skizoprenia di poli klinik RSJ M. Ildrem, Adapun jumlah sampel penelitian ini sebanyak 66 sampel keluarga pasien skizoprenia. Hasil penelitian
Hasil penelitian yang didapat dari tingkat kepatuhan mengkonsumsi obat
pada pasien skizoprenia setiap dukungan keluarga berdasarkan emosional, patuh 9 responden (20%), yang tidak patuh 3 responde (7%),instrumental yang patuh 1 responden (2,27%), yang tidak patuh 4 responden (9.0%), informasi yang patuh 10 responden (23%), yang tidak patuh 7 responden (16%), penghargaan 10 responden (22%) dan semuanya patuh.