Anda di halaman 1dari 17

Jenis dan Design

Penelitian

Sri Desfita, S.S.T., M.Kes.


Ilmu Kesehatan Masyarakat
STIKes Hang Tuah Pekanbaru
Klasifikasi jenis penelitian

Berdasarkan pada ada atau tidaknya analisis


hubungan antar variabel :

a.Penelitian deskriptif

b.Penelitian analitik
Berdasarkan pada ada atau tidaknya intervensi
atau manipulasi yang dilakukan oleh peneliti
terhadap subyek penelitian :
a. Penelitian observasional
b. Penelitian intervensional

Jenis dan desain penelitian :


a. merupakan sarana bagi peneliti untuk memperoleh
jawaban terhadap pertanyaan penelitian
b. merupakan alat bagi peneliti untuk mengontrol atau
mengendalikan berbagai variabel yang berpengaruh
pada suatu penelitian.
Desain penelitian membantu peneliti untuk
mendapatkan jawaban atas pertanyaan
penelitian dengan sahih, obyektif, akurat, serta
hemat.

Penelitian analitik observasional :


a. Studi cross sectional
b. Studi kasus-kontrol
c. Studi kohort
Hal yang perlu diperhatikan sebelum menentukan
jenis desain penelitian :
1. Melakukan intervensi atau observasi saja ?
2. Jika observasi saja, tentukan apakah akan
dilakukan pengamatan sewaktu (studi
crossectional) atau dilakukan follow up dalam
kurun waktu tertentu (studi longitudinal)
3. Apakah akan dilakukan studi retrospektif atau
studi prospektif?
DESAIN PENELITIAN

Observasional Intervensional
1. Laporan kasus 1. Uji klinis
2. Seri kasus 2. Intervensi
3. Studi cross sectional Pendidikan
4. Studi kasus-kontrol Perilaku
5. Studi kohor kesehatan
6. Meta-analisis masyarakat
A. Penelitian observasional
1. Laporan kasus dan seri kasus
 memberi petunjuk mengenai
kemungkinan efek terapeutik obat, efek
samping,ataupun komplikasi yang dapat
timbul pada pemakaian sesuatu obat atau
prosedur.
 untuk membuktikan ada atau tidaknya
efek obat atau prosedur tsb dilanjutkan
dengan studi eksperimental.
Contoh :
1. Laporan kasus oleh Richard Bright (1827)
membuahkan penyakit glomerulonefritis.
2. Laporan William Heberden (1772) mengenai
sakit dada pada sejumlah kasus membuahkan
penyakit angina pektoris.
3. Laporan seri kasus : 5 homoseksual yang
menderita pneumonia akibat Pneumocysis
carinii (1980-1981)  penyakit AIDS
2. Penelitian cross sectional
 desain yang sering digunakan
 penelitian deskriptif maupun lapangan
 observasi atau pengukuran variabel pada
satu saat tertentu.
 tiap subjek hanya diobservasi satu kali saja
dan pengukuran variabel subjek dilakukan
pada saat pemeriksaan tsb.
Contoh cross sectional deskriptif :
a. Penelitian persentase bayi yang mendapat ASI
eksklusif di masyarakat;
b. Penelitian prevalens asma pada anak sekolah
di Jakarta;
Contoh cross sectional analitik :
a. Beda proporsi pemberian ASI eksklusif
berdasar pada pelbagai tingkat pendidikan
ibu;
b. Beda kadar kolesterol siswa di daerah kota
dan desa
c. Beda prevalens penyakit jantung reumatik
antara siswa lelaki dan perempuan

3. Studi kasus-kontrol
 Observasi atau pengukuran variabel bebas
dan tergantung tidak dilakukan pada saat
yang sama.
 Peneliti mengukur variabel tergantung (efek),
sedangkan variabel bebasnya dicari secara
retrospektif (studi longitudinal)
 Identifikasi subjek (kasus) yang telah terkena
penyakit (efek), kemudia ditelusur secara
retrospektif ada atau tidak adanya faktor
risiko yang diduga berperan.
 untuk kontrol dipilih subjek yang berasal dari
populasi dengan karakteristik yang sama
dengan kasus, bedanya kelompok kontrol
tidak menderita penyakit/kelainan yang akan
diteliti.
Contoh : Hubungan antara penyakit AIDS pada
pria dengan homoseksualitas.
4. Studi kohort
Identifikasi kausa kemudian subjek diikuti
secara prospektif selama periode tertentu
untuk mencari ada tidaknya efek.
Pada awal penelitian semua subjek bebas
dari penyakit yang diteliti.
Jika terdapat subjek yang berpenyakit pada
awal penelitian, maka ia harus dieksklusi dari
penelitian.
Contoh : Hubungan pemberian ASI eksklusif
dengan status gizi anak usia 6 bulan.
• Penelitian eksperimental
 peneliti melakukan manipulasi terhadap satu
atau lebih variabel subjek penelitian dan
kemudian mempelajari efek perlakuan tersebut.
Penelitian observasional
 pengamatan atau pengukuran terhadap
berbagai variabel subjek penelitian menurut
keadaan alamiah, tanpa melakukan manipulasi
atau intervensi.
Penelitian eksperimental (intervensional) :
a. Pra-eksperimental (pre-experimental)
b. Kuasi-eksperimental (quasi-experimental)
d. True experimental

Anda mungkin juga menyukai