Penelitian
a.Penelitian deskriptif
b.Penelitian analitik
Berdasarkan pada ada atau tidaknya intervensi
atau manipulasi yang dilakukan oleh peneliti
terhadap subyek penelitian :
a. Penelitian observasional
b. Penelitian intervensional
Observasional Intervensional
1. Laporan kasus 1. Uji klinis
2. Seri kasus 2. Intervensi
3. Studi cross sectional Pendidikan
4. Studi kasus-kontrol Perilaku
5. Studi kohor kesehatan
6. Meta-analisis masyarakat
A. Penelitian observasional
1. Laporan kasus dan seri kasus
memberi petunjuk mengenai
kemungkinan efek terapeutik obat, efek
samping,ataupun komplikasi yang dapat
timbul pada pemakaian sesuatu obat atau
prosedur.
untuk membuktikan ada atau tidaknya
efek obat atau prosedur tsb dilanjutkan
dengan studi eksperimental.
Contoh :
1. Laporan kasus oleh Richard Bright (1827)
membuahkan penyakit glomerulonefritis.
2. Laporan William Heberden (1772) mengenai
sakit dada pada sejumlah kasus membuahkan
penyakit angina pektoris.
3. Laporan seri kasus : 5 homoseksual yang
menderita pneumonia akibat Pneumocysis
carinii (1980-1981) penyakit AIDS
2. Penelitian cross sectional
desain yang sering digunakan
penelitian deskriptif maupun lapangan
observasi atau pengukuran variabel pada
satu saat tertentu.
tiap subjek hanya diobservasi satu kali saja
dan pengukuran variabel subjek dilakukan
pada saat pemeriksaan tsb.
Contoh cross sectional deskriptif :
a. Penelitian persentase bayi yang mendapat ASI
eksklusif di masyarakat;
b. Penelitian prevalens asma pada anak sekolah
di Jakarta;
Contoh cross sectional analitik :
a. Beda proporsi pemberian ASI eksklusif
berdasar pada pelbagai tingkat pendidikan
ibu;
b. Beda kadar kolesterol siswa di daerah kota
dan desa
c. Beda prevalens penyakit jantung reumatik
antara siswa lelaki dan perempuan
3. Studi kasus-kontrol
Observasi atau pengukuran variabel bebas
dan tergantung tidak dilakukan pada saat
yang sama.
Peneliti mengukur variabel tergantung (efek),
sedangkan variabel bebasnya dicari secara
retrospektif (studi longitudinal)
Identifikasi subjek (kasus) yang telah terkena
penyakit (efek), kemudia ditelusur secara
retrospektif ada atau tidak adanya faktor
risiko yang diduga berperan.
untuk kontrol dipilih subjek yang berasal dari
populasi dengan karakteristik yang sama
dengan kasus, bedanya kelompok kontrol
tidak menderita penyakit/kelainan yang akan
diteliti.
Contoh : Hubungan antara penyakit AIDS pada
pria dengan homoseksualitas.
4. Studi kohort
Identifikasi kausa kemudian subjek diikuti
secara prospektif selama periode tertentu
untuk mencari ada tidaknya efek.
Pada awal penelitian semua subjek bebas
dari penyakit yang diteliti.
Jika terdapat subjek yang berpenyakit pada
awal penelitian, maka ia harus dieksklusi dari
penelitian.
Contoh : Hubungan pemberian ASI eksklusif
dengan status gizi anak usia 6 bulan.
• Penelitian eksperimental
peneliti melakukan manipulasi terhadap satu
atau lebih variabel subjek penelitian dan
kemudian mempelajari efek perlakuan tersebut.
Penelitian observasional
pengamatan atau pengukuran terhadap
berbagai variabel subjek penelitian menurut
keadaan alamiah, tanpa melakukan manipulasi
atau intervensi.
Penelitian eksperimental (intervensional) :
a. Pra-eksperimental (pre-experimental)
b. Kuasi-eksperimental (quasi-experimental)
d. True experimental