Anda di halaman 1dari 56

EPIDEMIOLOGI

ANALITIK
OLEH:
dr. AGUNG S. DWI LAKSANA,
MSc.PH

PENGERTIAN
MANFAAT
PROSES PENELITIAN
PENELITIAN EPIDEMIOLOGI

Borgman, J (1997). The Cincinnati Enquirer. King Features Syndicate.

EPIDEMIOLOGI

EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF
provides the What, Who, When,
and Where of health-related
events

EPIDEMIOLOGI ANALITIK
provide the Why and How of such
events by comparing groups with
different rates of disease
occurrence and with differences
in demographic characteristics,
genetic or immunologic make-up,
behaviors, environmental
exposures, and other so-called
potential risk factors.

EPIDEMIOLOG
I ANALITIK

WHY: MENGAPA MASALAH


TERJADI

HOW: BAGAIMANA
FREKUENSI DAN
DISTRIBUSINYA

EPIDEMIOLOGI ANALITIK
analytic epidemiology is concerned with
the search for causes and effects, or
the why and the how.
Quantify the association between
exposures and outcomes and to test
hypotheses about causal relationships.
It is sometimes said that epidemiology
can never prove that a particular
exposure caused a particular outcome.
Epidemiology may, however, provide
sufficient evidence for us to take
appropriate control and prevention
measures.

Epidemiologi analitik adalah riset


epidemiologi yang bertujuan untuk:
Menjelaskan faktor-faktor risiko
dan kausa penyakit (determinan)
Memprediksi kejadian penyakit
Memberikan saran strategi intervensi
yang efektif untuk pengendalian
penyakit

MANFAAT
Epidemiologi analitik berguna
untuk
1. memahami kausa penyakit,
2. menjelaskan dan meramalkan
kecenderungan penyakit, dan
3. menemukan strategi yang
efektif untuk mencegah dan
mengendalikan penyakit.

EXPOSURE DAN OUTCOME


Exposure/Paparan adalah faktor-faktor yang
mempengaruhi risiko seseorang untuk
menderita sakit
Outcome adalah definisi kasus/masalah
kesehatan

DEFINISI KASUS
Definisi kasus adalah seperangkat kriteria
diagnosis standar yang harus dipenuhi
untuk mengidentifikasi seseorang sebagai
kasus dari suatu penyakit tertentu
Memastikan bahawa semua orang yang
dihitung sebagai kasus benar-benar
memiliki penyakit yang sama.
Meliputi kriteria klinik (hasil laboratorium,
gejala, tanda) dan kadang disertai batasan
pada orang, tempat, dan waktu

UNTUK MENJAWAB PERTANYAAN


MENGENAI HUBUNGAN
PAPARAN DAN OUTCOME

RIS
ET

JAWABAN ATAS
PERTANYAAN

Study Development Process


Descriptive Studies:
Data Collection and
Analysis
Analyze results
and retest

Model Building
and hypothesis
formulation

Analytic Studies for


Hypothesis testing

HIPOTESIS
Penalaran epidemiologis dimulai dengan
menganalisis distribusi penyakit pada
populasi (epidemiologi deskriptif),
Epidemiologi deskriptif menimbulkan suatu
kecurigaan (suspicion) bahwa paparan
suatu faktor berpengaruh terhadap
terjadinya penyakit.
Kecurigaan tentang penyebab penyakit
kemudian dirumuskan dalam pernyataan
prediktif yang disebut hipotesis

A hypothesis is an educated guess


about an association that is testable
in a scientific investigation

contoh
Hipotesis: orang yang makan es
krim di pesta pernikahan cenderung
lebih besar kemungkinannya untuk
menderita sakit
Exposure: makan es krim di pesta
pernikahan
Outcome: menderita sakit harus
didefinisikan, misalnya orang-orang yang
mengalami diare

Hipotesis itu kemudian diuji dengan data


yang dikumpulkan secara sistematis
melalui pengamatan atau eksperimentasi
Data yang dikumpulkan dianalisis untuk
menentukan apakah terdapat hubungan
(asosiasi) statistik antara paparan faktor
tersebut dengan penyakit yang diteliti

Analytical Studies for


Hypothesis Testing
Studi epidemiologi dapat diklasifikasikan
menjadi observasional dan eksperimental
Observasional: peneliti hanya melakukan
pengukuran-pengukuran atau pengamatan
saja, tidak memberi perlakuan/tindakan
atau intervensi
Eksperimental/Intervensi: peneliti
melakukan intervensi/tindakan melalui
upaya aktif untuk mengubah sebuah
determinan penyakit
Misal: mengubah suatu paparan, tingkah laku,
pengobatan penyakit

Jenis-jenis Rancangan Penelitian


Epidemiologi
TIPE PENELITIAN

NAMA LAIN (ALTERNATIVE)

UNIT
PENELITIAN

Penelitian Observasional
Penelitian Deskriptive
- Ekologis

Correlational/Korelasional

- Case studies/case series

Populasi
Individu/Pasien

Penelitian Analitik
- Cross-sectional/Potong
lintang

Prevalensi

Individu

- Case control (Kasus


Kontrol)

Acuan Kasus

Individu

- Kohort (Cohort)

Follow-up

Individu

Uji Klinik (Clinical trial)

Penderita

Penelitian Eksperimental
Randomised Control Trial
Ujicoba Lapangan
Ujicoba Komunitas

Orang sehat
Penelitian intervensi
komunitas

Komunitas

1. PENELITIAN DESKRIPTIVE
Merupakan deskripsi sederhana tentang status
kesehatan sebuah komunitas didasarkan pada data
yang tersedia secara rutin atau data survey khusus
Biasanya dilakukan Pusat Statistik Kesehatan
nasional
Tidak menganalisis hubungan antara paparan
dengan akibat yang ditimbulkannya
Contoh:
Pola kematian ibu di Indonesia tingkat kematian
ibu per 100,000 kelahiran hidup cenderung
menurun
AKB meningkat dari 40 per 1000 kelahiran menjadi
50 per 1000 kelahiran

Penelitian deskriptive (Cont.)

Data tersebut sangat bernilai sebagai informasi awal


untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang telah
mengakibatkan kecenderungan tersebut

1a. Penelitian Ekologis/Correlational

Penelitian ekologis menilai karakteristik


suatu populasi dalam hubungannya dengan
suatu penyakit
Karakteristik tsb seperti: umur, jenis kelamin,
penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan,
konsumsi makanan, pengobatan, dll.
Menggunakan data dari seluruh populasi
untuk menghubungkannya dengan frekuensi
penyakit

Penelitian Ekologis/Correlational (Cont.)

Penelitian dilakukan dengan membandingkan


populasi-populasi yang berbeda pada waktu
yang sama atau populasi yang sama pada
waktu yang berbeda
Biasanya menggunakan data sekunder yang
sudah tersedia di lembaga pemerintah atau
pusat pelayanan kesehatan
Contoh: Hubungan antara tingkat penjualan
alat kontrasepsi dengan angka kelahiran di
Kab. Banyumas

Penelitian ekologis (Cont.)

Keuntungan:

Bisa dikerjakan dengan cepat dan murah


Memungkinkan untuk membandingkan angka
penyakit pada wilayah geografis yang berbeda

Kekurangan:

Tidak dapat menghubungkan antara exposure


dengan penyakit pada individu tertentu
Tidak mampu mengontrol faktor-faktor
pengganggu (confounding factor)
Data exposure/paparan merupakan tingkat
exposure rata-rata, bukan merupakan nilai
individual

1b. Case Studies/Case


Series
Case studies: detailed presentations of a
single case of cases
Case series: a prevalence survey of a group
of individuals with a particular disease
Menjelaskan pengalaman individual pasien
atau sekelompok pasien dengan diagnosis
penyakit yang sama
Biasanya dilakukan pada gambaran penyakit
atau pengalaman pasien yang tidak lazim

Case Studies/Case Series


(Cont.)

Distribusi kasus berdasarkan faktor waktu,


tempat dan orang dapat mengarahkan
kepada kemungkinan penyebab potensial
penyakit dan penelitian deskriptif
memunculkan hipotesis baru
Biasanya kasus dijelaskan dengan sangat
detail
Contoh: kasus pneumonia Pneumocystis
carinii dan infeksi C. albicans pada laki-laki
muda homoseksual yang sebelumnya sehat
biasanya pada pasien kanker yang sudah

Case studies/case series (Cont.)

Biasanya tidak ada kelompok pembanding,


hanya dibandingkan dengan yang biasanya
terjadi atau apa yang diharapkan
Sangat bermanfaat untuk:
Informasi tentang frekuensi/prevalensi penyakit
seberapa sering penyakit timbul, kapan terjadi,
siapa yang menderita sakit
Membuat hipotesis untuk penelitian lebih lanjut
Evaluasi
Perencanaan pelayanan kesehatan

2a. Penelitian Cross-sectional


Mengukur prevalensi penyakit
Pengukuran paparan dan akibat yang
ditimbulkannya dibuat pada waktu yang sama
(secara simultan) pada populasi tertentu
Tidak dilakukan follow up
Memberikan informasi tentang frekuensi dan
karakteristik suatu penyakit dengan
memotret populasi pada satu saat tertentu

Cross-sectional study (cont.)

Sangat tepat untuk penelitian yang bertujuan


untuk mendeskripsikan variabel dan pola
distribusinya
Dapat digunakan untuk menilai suatu
hubungan
Predictor and outcome ditentukan oleh hipotesis
peneliti

Contoh:
Hubungan antara obesitas dengan jumlah waktu
yang digunakan untuk menonton televisi
Sehat dan kebiasaan hidup sehat di AS

Cross-sectional study (cont.)

Keuntungan:
Loss to follow up (drop out) tidak ada
Tahap pertama penelitian kohort atau
eksperimen
Relatif mudah, cepat dan murah untuk
dikerjakan
Berguna untuk menemukan pemapar yang
terkait erat dengan karakteristik individu,
seperti suku bangsa, status sosial
ekonomi, golongan darah, dll.
Merupakan langkah pertama yang paling

Cross-sectional study (Cont.)

Kelemahan:
Sulit untuk menjelaskan alasan yang menjelaskan
adanya hubungan
Sulit menentukan apakah paparan terjadi lebih
dahulu atau setelah terjadinya akibat (penyakit)
Temporal relationship tidak jelas.
Studi prevalens lebih banyak menjaring subyek yang
mempunyai masa sakit yang panjang.
Subyek penelitian besar
Tidak menggambarkan perjalanan penyakit maupun prognosis
Tidak praktis untuk meneliti kasus yang jarang

Perlu perancangan kuesioner yang baik dan


ketepatan pemilihan sampel
Data penelitian cross-sectional antara lain
bermanfaat guna menaksir besarnya kebutuhankebutuhan di bidang pelayanan kesehatan dan
prevalensi faktor risiko pada populasi tertentu
Bermanfaat untuk:
Keadaan yang bisa diukur secara kuantitatif
Mengobservasi/mengamati trend
Penyakit yang relatif tinggi frekuensinya dengan durasi
yang lama

2b. PENELITIAN CASE


CONTROL
Subyek penelitian dipilih berdasarkan
apakah mereka menderita sakit atau tidak
menderita sakit (ada tidaknya outcome)
Kasus: subyek yang menderita sakit
Kontrol: subyek yang tidak menderita sakit
Kontrol harus berasal dari populasi yang
sama dengan kasus

PENELITIAN CASE CONTROL


(Cont.)

Proporsi kasus yang terpapar dibandingkan


dengan proporsi kontrol yang terekspose
Melihat suatu penyakit ke belakang untuk
meneliti kemungkinan penyebabnya
Bermanfaat untuk:
Kasus penyakit yang jarang
Meneliti berbagai macam exposure

Waktu
a. Paparan
(+)
Kasus (Sakit)

b. Paparan
(-)
Paparan diamati
secara retrospektif
Paparan (+)

Populasi beresiko

Kontrol (Tidak
Sakit)

Paparan (-)

Odds Ratio = ad/bc

Saat Penelitian

PENELITIAN CASE CONTROL


(Cont.)

Kasus:
Pemilihan kasus:
Kasus yg dipilih adalah kasus baru (incident), bukan kasus lama
(prevalent)
Risk factor dipengaruhi oleh waktu menurunkan relative risk
Definisi kasus:
Untuk meminimalisir kemungkinan true case is missed (kriteria
harus sensitif) atau orang yg tidak berpenyakit salah
diklasifikasikan sebagai kasus (kriteria harus spesifik)
Kriteria inklusi mengatasi misklasifikasi

PENELITIAN CASE CONTROL (Cont.)

Pemilihan kontrol:
Kontrol dipilih dari populasi yg sama dgn kasus
secara random
Restriction matching
Memilih lebih dari 1 kelompok kontrol:
1 kelompok memiliki beberapa kesamaan dengan kasus
misal, dirawat pada periode waktu yang sama dengan
kasus)
Kontrol gru[p lain dari populasi yang sehat

Menentukan kasus mudah, tetapi menentukan


kontrol tidak mudah

PENELITIAN CASE CONTROL (Cont.)

Contoh kasus:
Seorang peneliti ingin meneliti tentang hubungan antara
merokok, minum alkohol, teh dan kopi dengan insidensi
kanker pancreas.
Kelompok kasus: pasien yang dirawat di rumah sakit
yang sudah didiagnosis secara histologis menderita
kanker pancreas.
Kelompok kontrol: pasien yang dirawat di rumah sakit
yang sama dan dirawat oleh dokter yang sama dengan
yang merawat pasien kelompok kasus yang dirawat pada
saat yang sama dengan kelompok kasus.
Kriteria eksklusi kontrol: pasien dengan penyakit
pankreas, hepatoiliary tract, atau sistem kardiovaskuler
dan pasien DM, kanker saluran pernafasan, kanker vesica
urinaria, atau ulcus peptikus

PENELITIAN CASE CONTROL


(Cont.)

Hasil penelitian: pasien kanker pankreas


mengkonsumsi lebih banyak kopi
daripada kontrol
Masalah: kontrol termasuk pasien kanker
usus halus dan gaster, dan pasien
dengan kondisi gastrointestinal non
maligna, seperti gastritis, enteritis dan
kolitis
Kemungkinan besar telah menghindari kopi
karena penyakitnya

PENELITIAN CASE CONTROL


(Cont.)

Keuntungan:
Dapat digunakan (atau bahkan satusatunya cara) untuk meneliti kasus yang
jarang
Hasil dapat diperoleh dengan cepat
Biaya sedikit
Subyek penelitian lebih sedikit
Memungkinkan identifikasi banyak faktor
risiko sekaligus

Kelemahan:
Paparan faktor risiko diperoleh dengan
mengandalkan daya ingat atau catatan
medik
Validasi informasi sulit diperoleh
Hanya dapat digunakan untuk 1 variabel
dependent

ANALISA DATA
Odds ratio : Odds pada kasus : odds pada kontrol
A/(A+C) B/(B+D)
=
:
C/(A+C) D/(B+D)

=A/C:B/D=AD/BC

D+

D-

FR +

FR -

2c. PENELITIAN
COHORT
Partisipan/subyek penelitian dipilih
berdasarkan adanya eksposure/paparan
Penelitian dimulai dengan subyek yang
sehat
Subyek penelitian diikuti/diamati selama
peride waktu tertentu sampai adanya
outcome atau sampai akhir penelitian

Kohort (Cont.)

Setiap orang pada populasi yang memiliki


resiko untuk menjadi sakit dimasukkan
sebagai responden/subyek/ partisipan
Dapat dilakukan secara retrospektif maupun
prospektif
Restrospektif: menggunakan informasiinformasi yang sudah tersedia (misalnya
medical record)

Kohort (Cont.)
Sakit
Paparan (+)
Tidak Sakit

POPULASI
(Sehat)

FOLLOW-UP

Sakit
Paparan (-)
Tidak Sakit

Waktu

Resiko relatif = (a/a+b) x (c/c+d)

Analisa hasil
Resiko relatif = A/ (A+B) : C/ ( C+D )
D+

D-

FR +

FR -

Disain studi eksperimen


studi eksperimen mirip dgn studi
kohort, tetapi pd studi eksperimen
peneliti memberikan perlakuan
(intervensi thd status eksposure)
Berdasarkan proses pengalokasian
eksposure kepada subjek penelitian,
maka studi eksperimen dibagi menjadi
dua yaitu :
1.True experiment study : bila ada
proses randomisasi
2.Quasi experiment study : tanpa ada

Berdasarkan kelp pembanding , maka


studi eksperimen dibagi menjadi dua
yaitu :
1.Within group design : pre test dan post
test design, seluruh individu mendapat
eksposure yg sama , kemudian di follow
up, bandingkan outcome pada saat pre
test dan post test
2.Between group design : peneliti
membandingkan outcome dari dua atau
lebih kelompok yang mendapat
intervensi berbeda

Randomisasi vs Random
Sampling
randomisasi = random
allocation
- proses yg dilakukan oleh
peneliti thd subjek yg diteliti
sedemikian rupa sehingga setia
subjek mempunyai kesempatan
yang sama untuk mendapatkan
eksposure atau tidak
mendapat eksposure
- Memilih secara random

random sampling = random selection


- peneliti menseleksi subjek-subjek
yang akan diteliti sedemikian rupa
sehingga setiap subjek di populasi
studi mempunyai kesempatan yang
sama untuk terpilih menjadi anggota
sampel
- memilih secara random anggota
populasi utk menjadi sampel

Randomisasi vs random
sampling (2)
populasi
sampel

Random
selection

Outcome +
E+
OutcomeFollow
up
Random
alocation

Outcome +

EOutcome -

Proses blinding
Untuk mengaplikasikan eksposure
(randomisasi) pada subjek penelitian
biasanya dilakukan blinding
1.Single blind : hanya subjek yg tidak
mengetahui
2.Double blind : juka subjek dan peneliti
tidak mengetahui
3.Triple blind : juka subjek, peneliti dan
penganalisis tidak mengetahui

Tujuan :
1.Pada proses randomisasi : dapat
mengeliminasi confounder
2.Pada periode follow up : menghindari
bias yang berasal dari subjek, peneliti
ataupun penganalisis

Kelebihan dan kelemahan studi


eksperimen
Kelebihan :
1.Dpt memberikan bukti kuat adanya
hubungan sebab akibat
2.Mrp satu-satuya disain yg sesuai
dipakai untuk meneliti obat2an baru
3.Dpt menghasilkan penelitian yg
murah dan cepat dibandingkan
penelitian observasional

Kelemahan:
1.Mahal dan memakan waktu
2.Tdk semua pertanyaan penelitian
dpt dijawab dgn desain
eksperimen : ada masalah etika,
frekuensi outcome jarang
3.Cenderung membatasi skope
penelitian
4.Standar intervensi eksposure
mungkin berbeda dengan kondisi yg
sesungguhnya di populasi

Daftar Pustaka
Beaglehole, R., R. Bonita and T. Kjellstrom. 2000.
Basic Epidemiology. World Health Organisation.
Geneva.
Dawson, Beth and R.G.Trapp. Basic and Clinical
Biostatistics. Lange medical Book/McGraw-Hill.
Boston.
Greenberg, R.S., S.R. Daniels, W.D. Flanders, J.W. Eley
and J.R. Boring. 2001. Medical Epidemiology. 3rd ed.
Lange Medical Books/McGraw-Hill. New York, USA.
Hennekens, C. H. and J. E. Buring. 1987.
Epidemiology in Medicine. Lippincott Williams &
Wilkins. Philadelphia, USA.
Sastroasmoro, S dan S. Ismael. 2002. Dasar-Dasar

Anda mungkin juga menyukai