Anda di halaman 1dari 32

PENGANTAR DESAIN

PENELITIAN
Dr. dr. Sri Vitayani M, Sp.KK, FINSDV
Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
PENELITIAN

Kegiatan mencari & menemukan hal-hal


baru dalam kebenaran ilmiah melalui
metode ilmiah pada suatu bidang ilmu
pengetahuan, teknologi dan / atau seni
untuk kemajuan ilmu, teknologi dan seni
serta kesejahteraan masyarakat.
JENIS PENELITIAN
1. Deskriftif
Penelitian yang hanya memberikan
gambaran dan sebaran data penyakit
dalam masyarakat. Hanya prosentase
(%) kejadian berdasarkan jenis kelamin
atau kelompok umur.
Contoh : gambaran foto thorax pasien
TB paru
JENIS PENELITIAN
2. Analitik
Penelitian yang memperoleh data &
melakukan uji kebenaran data dr suatu
penelitian. Selalu dilakukan uji statistik
berdasarkan apa yang diteliti.
Cth : Hubungan rokok dengan kejadian
TB paru
RANCANGAN/DESAIN PENELITIAN
Rancangan/model atau design penelitian 
suatu rencana, struktur dan strategi dalam
penelitian untuk menjawab permasalahan
dengan mengupayakan secara optimisasi
berimbang antara validasi dalam dan luar
dengan cara pengendalian varians.
• Rencana : memuat secara sistematis dari
keseluruhan proses kegiatan yang akan
dilakukan
• Struktur : model atau paradigma
operasional variabel penelitian. Dalam
hal ini perlu :
- identifikasi jenis dan sifat variabel
- hubungan antar variabel
• Strategi : petunjuk prosedural penelitian
Rancangan penelitian baik dan adekuat ;
apabila penelitian yang dilakukan

- dapat menjawab masalah penelitian /


secara adekuat dpt menguji kebenaran
hipotesis.
- dapat mengendalikan/kontrol varians.
Jenis dan macam desain penelitian :
• 1. Eksperimental (Intervensi)
a. Uji Diagnostik
b. Uji Klinik atau Clinical Trial
• 2. Non Eksperimental
a. Cross Sectional Study
b. Case Control Study
c. Cohort Perspektif
d. Retrospektif
EKSPERIMENTAL
Rancangan atau desain penelitian untuk
mempelajari fenomena dalam korelasi
sebab – akibat dengan cara memberikan
perlakuan / manipulasi dan intervensi
terhadap subjek penelitian sehingga
efeknya dapat dipelajari.
Inti dan ciri rancangan ini :
• adanya manipulasi / perlakuan terhadap
subjek (variabel).
• menilai efek perlakukan (monitoring dari
perubahan variabel lain).
• mengendalikan pengaruh variabel yang
tidak diinginkan.
Uji Diagnostik

 Rancangan perlakuan yang


bertujuan untuk melakukan
penelitian melalui st. tes dan
pemeriksaan diagnostik.
UJI KLINIK/ CLINICAL TRIAL

Bentuk rancangan eksperimental


untuk menilai aspek tertentu dari
tindakan medik (health care) dan
umumnya berupa pengobatan.
Dengan rancangan ini  peneliti
mencari seberapa jauh nilai lebih
yang dapat diperoleh dari
penelitian tersebut.
Rancangan ini banyak digunakan 
penelitian evaluasi untuk menguji
atau menilai tindakan medik kuratif,
menggunakan obat medikamentosa
dengan pendekatan individu.
Perlakuan / manipulasi yang dilakukan :

- pemberian dan pengenalan penatalak-


sanaan tindakan kuratif pada masyara-
kat U/ menanggulangi penyakit yang
endemik,
- penyuluhan atau pendidikan masy.
CROSS SECTIONAL STUDY

Bentuk penelitian non-eksperimental ,


mempelajari dinamika korelasi antara
faktor resiko dengan efek (penyakit)
dengan pendekatan point time.
Variabel faktor resiko dan variabel

efek diukur sekaligus / bersamaan

pada saat yang sama dan tiap subjek

hanya diobservasi satu kali saja.


Keunggulan Cross Sectional Study

• mudah dilaksanakan  ekonomis dari

segi waktu.
• hasilnya dapat diperoleh dengan cepat.

• banyak variabel (resiko dan efek) dapat

dieksplorasi korelasi dan pengaruhnya.


Kelemahan CSS

o Subjek penelitian besar (variabel banyak).

o Tidak menggambarkan perkembangan dr

penyakit secara lebih akurat.


o Faktor resiko kadang sulit diukur dengan

akurat.
Kelemahan CSS

o Tidak valid meramalkan kecenderungan

(nilai prognostiknya lemah)


o Kesimpulan korelasi resiko dan efek

lemah.
CASE CONTROL STUDY

Rancangan penelitian non-eksperimental

menggunakan kelompok subjek lainnya

sebagai kontrol, sehingga hasil korelasi

bersifat lebih tajam dengan pendekatan

individual.
Faktor resiko dapat dibatasi  potensi

eksplorasi.

Faktor resiko dibatasi dapat dilakukan


dengan teknik matching yaitu pemilihan
anggota kelompok kasus dan kontrol
disamakan.
Keunggulan Case Control

• Tanpa kendala etik


• Ada kesamaan kurun waktu antara kel.

kasus dan kontrol.


• Ada pengendalian faktor resiko.
• Tidak perlu investasi waktu, ekonomis.
Kelemahan Case Control

• Efef variabel luar tidak diketahui.

• Obyektifitas dan reliabilitasnya lemah.

• Bias penelitian dapat terjadi.

• Kadang amat sulit melakukan matching.


COHORT

Bentuk penelitian non-eksperimental, U/

mempelajari dinamika korelasi dari faktor

resiko dan efek dengan cara longitudinal

ke depan; pendekatan prospektif.


Rancangan ini menggunakan metode/cara

prospektif;

* resiko dipelajari lebih awal, kemudian

diikuti prospektif timbulnya efek

(mengikuti efek ke masa depan)


Rancangan perspektif ini
menggunakan suatu teknik
matching dalam pemilihan
subjeknya.
Keunggulan Cohort

• Ada uniformitas observasi.

• Penataan komparabilitas antar dua kel.

sejak awal penelitian.


• Dapat langsung diketahui angka resiko.

• Memungkinkan peningkatan metode.


Kelemahan Cohort

• Membutuhkan waktu, sarana & subjek

yang besar.
• Kemungkinan adanya drop out.

• Akan menghadapi kendala etik pada

penyakit tertentu.
RETROSPEKTIF
Pada rancangan ini

* efek dipelajari lebih awal, kemudian

faktor resiko ditelusuri retrospektif

(mundur ke belakang di masa lalu)


Faktor resiko di masa lalu dapat diperoleh

dengan 2 cara :

- wawancara langsung pada subjek atau

keluarganya.

- melihat catatan tentang subjek.


WASSALAM
&
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai