DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6 KELAS C
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan kami
nikmat kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tepat pada
waktunya. Pada kesempatan kali ini, kami diberikan kesempatan untuk menyusun makalah yang
berjudul “Estimasi Parameter dan Pengujian Hipotesis". Dalam menyelesaikan makalah ini,
tentunya kami telah melalui berbagai hambatan. Oleh karena itu, kami juga ingin mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu per satu yang telah
membantu kami dalam proses penyelesaian makalah ini. Tidak lupa juga kami ucapkan terima
kasih kepada ibu Dr. Sri Astuti SE.M.Si. Selaku dosen mata kuliah Statistika Lanjutan yang telah
memberikan kesempatan pada kami untuk menyusun makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada dalam makalah ini dalam penulisan berikutnya.
Demikian, kami memohon maaf jika ada kesalahan dalam penyusunan makalah ini.
Penyususn
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................
A. Latar Belakang...............................................................................................................
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................
C. Tujuan.............................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................
A. Pengertian Statistika Interval...........................................................................................
1. Populasi dan Sampel............................................................................................
2. Parameter dan Statistik........................................................................................
B. Estimasi Parameter.........................................................................................................
1. Galat Baku (standard error).................................................................................
2. Karakteristik Estimator.......................................................................................
3. Model Estimasi....................................................................................................
C. Pengujian Hipotesis…………………….........................................................................
1. Tipe Kesalahan Pengujian Hipotesis……………………………………..………
2. Langkah-Langkah Pengujian Hipotesis………………………………………….
3. Uji Hipotesis Satu Pihak dan Dua Pihak…………………………………………
BAB III PENUTUP.............................................................................................................
A. Ringkasan.......................................................................................................................
B. Saran...............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Setiap data yang dikumpulkan dalam statistika perlu dikelola dengan serangkaian
langkah-langkah yang kompleks untuk akhirnya dapat di jadikan bahan pertimbangan
dalam menarik suatu kesimplan ataupun dalam menentukan suatu kebijakan.
Untuk itu langkah awal dalam meneliti data-data atau populasi yang perlu
dilakukan adalah menentukan sebuah hipotesis yang kemudian akan di cari tahu
kebenarannya. Sebuah hipotesis tidak bisa ditentukan secara serta merta ketepatannya,
namun juga memerlukan langkah-langkah yang lebih kompleks lagi.
Namun, sebelum itu sebuah populasi perlu diukur nilai parameternya yang
kemudian di dalamnya sangat memungkinkan terjadi beberapa ketidakpastian nilai
parameter populasi.
Oleh karena rumit dan kompleksnya proses pengelolaaan populasi dan hipotesis
maka perlu diketahui bagaimana sebenarnya pemjelasan dan langkah-langkah estimasi
parameter popilasi maupun langkah-langkah dalam uji hipotesis. Maka dari itu kami
akhirnya memutuskan untuk menyusun makalah ini.
2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini adalah :
1. Apa itu statistika interval?
2. Apa yang dimaksud dengan populasi dan sampel?
3. Apa yang di maksud dengan parameter dan statistik?
4. Apa yang dimaksud dengan Standard Error ?
5. Bagaimana langkah-langkah uji hipotesis?
6. Apa yang di maksud dengan uji hipotesis satu pikah dan dua pihak?
3. Tujuan
Adapun tujuan dari disusunnya makalah ini adalah guna untuk mengetahui dan
menambah pemahaman terkait rumusan masalah yang dibahas, yaitu apa sebenarnya
analisis deskriptif itu sendiri hingga analisis-analisis data dengan berbagai jenis data
dalam statistika.
iv
BAB II
PEMBAHASAN
1
satu nilai saja, misalkan : tentu saja hasil estimasi ini tidak memberikan
tingkat keyakinan tertentu.
Sedangkan estimasi interval adalah memperkirakan suatu parameter berdasarkan banyak
nilai dalam suatu interval tertentu, sehingga hasil estimasi interval akan memberikan tingkat
keyakinan tertentu. Misalnya untuk meng-estimasi digunakan interval estimasi :
Di mana:
SE adalah galat baku.
s adalah deviasi standar dari sampel.
n adalah jumlah observasi dalam sampel.
2. Karakteristik Estimator
Berikut merupakan beberapa karakteristik dari estimator :
1. Tidak Bias.
Suatu estimator dikatakan tidak bias apabila estimator tersebut secara tepat dapat
menduga nilai parameternya.
2. Konsistensi
Suatu estimator dikatakan konsisten apabila besarnya sampel semakin bertambah
mendekati tidak berhingga maka estimator tersebut akan semakin berkonsentrasi
secara sempurna pada parameter yang diduga.
3. Efisiensi
Suatu estimator akan dikatakan efisien apabila memiliki varians yang kecil.
4. Sufisiensi
Suatu estimator dikatakan sufisien apabila estimator itu mempunyai informasi
yang lengkap dan cukup tentang parameter yang akan diduga. Dengan kata lain
2
tidak ada ukuran statistik lain sebagai estimator yang lebih baik untuk menduga
paramater.
3. Metode Estimasi
Estimasi sering digunakan dalam memperkirakan populasi dengan proporsi
variabel tertentu. Nilai estimasi diperoleh melalui perhitungan statistik sampel, bukan
menghitung langsung dalam populasi (Budihartono. 2001)
Estimasi adalah suatu keseluruhan proses yang menggunakan estimator (nilai
statistik: mean, median, varian, dan standar deviasi) untuk menghasilkan suatu estimasi
yang diharapkan mendekati parameter populasi. (Cahyono. 2018)
Estimasi merupakan suatu metode di mana kita dapat memperkirakan nilai
Populasi dengan memakai nilai sampel. Misalnya rata-rata sampel digunakan untuk
menaksir rata-rata populasi proporsi sampel untuk menaksir proporsi populasi ( p ), dan
jumlah ciri tertentu sampel untuk menaksir jumlah ciri tertentu populasi.
a. Estimasi Tunggal
Estimasi tunggal merupakan proses untuk mengestimasi suatu parameter
berdasarkan satu nilai saja. Contoh: Pabrik ban “Stonbridge ingin mengestimasi
penjualan rata-rata per hari. Sebuah sampel harian dikumpulkan menghasilkan rata-
rata Rp 8.000.000. Dalam prakteknya, estimasi titik hanya memiliki satu nilai
sehingga tidak memberikan gambaran mengenai selisih atau jarak antara nilai
estimasi tersebut dengan nilai sebenarnya (nilai parameternya).
Estimasi titik memberikan nilai yang kemungkinan besar berbeda dari nilai
parameter sebenarnya, meskipun dalam sampel yang berulang- ulang, kecuali
diberikan besarnya kesalahan yang mungkin terjadi. Oleh karena itu, sebagai ganti
digunakan pendugaan interval atau interval keyakinan atau estimasi interval.
b. Estimasi Interval
Estimasi interval adalah penaksiran populasi dengan nilai-nilai dalam suatu
interval tertentu. Dasar adanya estimasi interval adalah karena pada setiap penaksiran
pasti mengandung peluang kesalahan.
Estimasi interval merupakan proses untuk mengestimasi suatu parameter
berdasarkan banyak nilai dalam suatu interval tertentu, sehingga hasil estimasi
interval akan memberikan tingkat keyakinan tertentu. Biasanya nilai parameter yang
akan diduga terletak dalam 2 batas nilai(Batas Atas dan Batas Bawah).
Menurut Cahyono (2018), estimasi interval atau yang lebih dikenal dengan
estimasi konfidensi merupakan pengembangan lebih jauh dari estimasi titik, di mana
nilai taksiran parameternya tidak terfokus pada satu titik nilai saja, tetapi juga
didasarkan pada jarak tertentu. Sehingga, estimasi memiliki nilai tertinggi (max) dan
nilai terendah (min).
3
Nilai yang sering muncul tersebut didasarkan pada probabilitas tertentu
misalnya data yang dipilih 90%, 95%, ataupun 99%. Selain itu, estimasi interval juga
dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu:
Besarnya sampel
Tingkat keyakinan atau keyakinan yang dipilih (level confidence)
Variabilitas populasi yang diukur dengan standar deviasi.
C. Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis adalah sebuah proses untuk melakukan evaluasi kekuatan bukti dari
sampel, dan memberikan dasar untuk membuat keputusan terkait dengan populasinya. Tujuan uji
hipotesis adalah untuk memutuskan apakah hipotesis yang diuji ditolak atau diterima. Uji
hipotesis merupakan bagian dari statistik inferensial yang bertujuan untuk menarik kesimpulan
mengenai suatu populasi berdasarkan data yang diperoleh dari sampel populasi tersebut.
1. Tipe Kesalahan Pengujian Hipotesis
Kekeliruan tipe 1 merupakan kesalahan yang disebabkan karena menolak Ho yang benar.
Sedangkan kekeliruan tipe 2 merupakan kesalahan yang disebabkan karena tidak menolak Ho
yang salah.
Contohnya : Seorang yang dituduh pencuri dihadapkan kepada seorang hakim. Seorang hakim
akan menganggap orang tersebut tidak bersalah, sampai kesalahannya dapat dibuktikan. Seorang
jaksa akan berusaha membuktikan kesalahan orang tersebut.
Penyelesaian: Terdapat dua keadaan yang mungkin terjadi:
Ho: "Orang tersebut tidak
bersalah" H₁: "Orang tersebut
bersalah"
Terdapat dua keputusan yang harus dipilih oleh hakim yakni melepaskan orang tersebut
karena orang tersebut tidak bersalah atau memenjarakan orang tersebut karena orang tersebut
4
tidak tersebut bersalah. Apa pun keputusannya, hakim memiliki kemungkinan untuk salah dalam
mengambil keputusan. Terdapat dua kemungkinan kesalahan yang dilakukan hakim:
1. Memenjarakan orang yang benar (Kesalahan jenis I)
2. Melepaskan orang yang bersalah (Kesalahan jenis II)
2. Langkah-langkah pengujian hipotesis:
1) Menetapkan hipotesis
Hipotesis dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
Hipotesis null (Ho). Hipotesis null merupakan pernyataan yang akan diuji kebenarannya.
Secara statistik Ho diartikan bahwa tidak terdapat perbedaan antara karakteristik populasi
dan karakteristik sampel.
2) Hipotesis alternatif (H₁)
Hipotesis alternatif adalah pernyataan ketika pernyataan (Ho) ditolak. Dengan demikian,
secara statistik H₁ diartikan bahwa terdapat perbedaan antara karakteristik populasi dan
karakteristik sampel.
Hipotesis terbagi dalam 3 jenis, yaitu:
5
a) Pengujian hipotesis dua pihak (two tail test)
Pengujian hipotesis dua pihak adalah pengujian hipotesis dimana hipotesis nol
(Ho)berbunyi “sama dengan” dan hipotesis alternatifnya (H1) berbunyi “tidak sama
dengan” (Ho = dan H1 ≠)
b) Pengujian hipotesis pihak kiri
Pengujian hipotesis pihak kiri adalah pengujian hipotesis dimana hipotesis nol
(Ho)berbunyi “sama dengan” atau “lebih besar atau sama dengan” dan
hipotesisalternatifnya (H1) berbunyi “lebih kecil” atau “lebih kecil atau sama dengan”
(Ho =atau Ho ≥ dan H1 < atau H1 ≤ ). Kalimat “lebih kecil atau sama dengan”
sinonim dengan kata “paling sedikit atau paling kecil”.
c) Pengujian hipotesis pihak kanan
Pengujian hipotesis pihak kanan adalah pengujian hipotesis di mana hipotesis nol
(Ho)berbunyi “sama dengan” atau “lebih kecil atau sama dengan” dan hipotesis
alternatifnya (H1) berbunyi “lebih besar” atau “lebih besar atau sama dengan” (Ho
=atau Ho ≤ dan H1 > atau H1 ≥). Kalimat “lebih besar atau sama dengan” sinonim
dengan kata “paling banyak atau paling besar”.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
7
DAFTAAR PUSTAKA
Agresti, Alan. Barbara Finlay. 2008. Statistical Methods for the Social Science. Pearson Standard
error and error.
Wandykambuno.blogspot.com/Standard Error dan
Error/https://wandykambuno.blogspot.com/2016/08/standart-error-dan-
galat.html?m=1/diakses pada 25 Agustus 2023
Imspararlel.esaunggul.ac.id/Estimasi/https://lmsparalel.esaunggul.ac.id/pluginfile.php?file=/2802
08/mod_resource/content/21/Modu%20Estimasi.pdf/diakses pada 25 Agustus 2023