Anda di halaman 1dari 6

PANITIA UJIAN TENGAH SEMESTER

PROGRAM STUDI PASCASARJANA


PSIKOLOGI UNIVERSITAS PERSADA
INDONESIA Y.A.I JAKARTAt6

UTS

UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2020/2021

MATA KULIAH : METODE PENELITIAN KUANTITATIF


PROGRAM STUDI : MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI
HARI\TANGGAL : SENIN \ 25 NOVEMBER 2020
SIFAT UJIAN : TAKE HOME EXAM (Open Book/Resources)

NAMA : Nadia Riski


NIM : 2067290116

Petunjuk :

• Soal bagian I dan bagian II wajib dijawab (bukan pilihan)


• Jawaban dikirim dalam format pdf

BAGIAN I
1. Apa pertimbangan peneliti memutuskan apakah hendak meneliti hubungan atau pengaruh
dalam tema penelitiannya?
2. Mengapa yang di uji secara statistik adalah hipotesis nihil ? beri contoh 5 hipotesis statistik
alternatif asosiatif (2-tailed maupun 1-tailed).
3. Apa pertimbangan peneliti dalam menggunakan non-probability sampling?

BAGIAN II
Apabila anda hendak melakukan penelitian berdasarkan fenomena yang terjadi. Tuliskan :
1. link artikel / jurnal yang menginspirasi penelitian anda
2. Judul penelitian anda
3. Latar belakang (maksimal 600 kata)
4. Hipotesis kerja
5. Populasi, cara menentukan besar sampel dan teknik penentuan sampel
6. Daftar pustaka menggunakan format APA

Selamat Mengerjakan
JAWABAN :

BAGIAN I
1. Apa pertimbangan peneliti memutuskan apakah hendak meneliti hubungan atau pengaruh
dalam tema penelitiannya?

Pertimbangan Memilih Masalah Memilih masalah untuk dijadikan masalah penelitian bukanlah
tahap yang mudah. Hal ini terjadi karena tidak semua masalah layak untuk dijadikan masalah
penelitian. Ada juga masalah tetapi bukan masalah penelitian, masalah yang belum tentu
masalah penelitian adalah masalah yang penyelesaiannya tidak memerlukan penelitian.
Pemilihan Masalah Untuk Penelitian Masalah merupakan suatu kesulitan yang dirasakan, suatu
perasaan tidak menyenangkan atas suatu situasi atau gejala tertentu. Masalah dapat diartikan
setiap situasi yang didalamnya terdapat ketidaksesuaian (discrepancy) antara aktual dan ideal
yang diharapkan, atau antara apa yang ada (what is) dan seharusnya ada (should be). Masalah
untuk penelitian bisa berkenaan dengan kondisi atau kegiatan yang berjalan pada saat ini, atau
pada saat yang lampau, atau perkiraan pada masa yang akan datang. Keadaan dan kegiatan pada
saat ini bisa dilihat dalam konteks saat ini, juga dilihat hubungannya dengan keadaan pada masa
lalu atau kemungkinan perkembangannya pada masa yang akan datang. Walaupun dalam
permulaan penelitian kita mendapatkan kesulitan dalam mencari masalah, tetapi kita harus
mencoba menentukan secara jelas dan tepat berkaitan dengan topik atau pada bidang yang akan
diteliti. Topik penelitian merupakan konsep utama yang dibahas dalam suatu penelitan dan
penulisan ilmiah. Setelah menentukan topik atau judul penelitian, kita memperdalam masalah
penelitian tersebut melalui telaah literatur yang relevan dengan permasalahan yang terkandung
dalam topik atau judul.

2. Mengapa yang di uji secara statistik adalah hipotesis nihil ? beri contoh 5 hipotesis statistik
alternatif asosiatif (2-tailed maupun 1-tailed).
Hipotesis merupakan pernyataan yang dapat diuji kebenarannya. Pernyataan diuji dengan
menggunakan bantuan statistika. Dengan bantuan statistika, kita dapat menolak atau menerima
suatu pernyataan yang disebut hipotesis.
Beberapa ahli mengatakan bahwa hipotesis penelitian itu ialah hipotesis alternatif (ada
pengaruh atau hubungan antara X dan Y). Hipotesis nihil ialah hipotesis yang memprediksi
bahwa tidak ada perbedaan (atau pengaruh, hubungan dll) di antara kelompok yang sedang
dibandingkan. Sedangkan hipotesis alternatif yang peneliti ingin dukung, yaitu hipotesis yang
mengatakan bahwa ada perbedaan (atau pengaruh, hubungan dll) di antara kelompok yang
sedang dibandingkan. Seperti namanya, hipotesis ini merupakan alternatif dari hipotesis nihil.

Sebagai contoh apabila ada seorang peneliti yang ingin mengetahui apakah ada perbedaan
antara variable 1 degan variable lain nya . Yang akan peneliti lakukan ialah mencari sampel dan
ementukan nresponden dan menyabar kuesioner . Setelah itu kita membagi mereka menjadi dua
kelompok. Yang terakhir ialah mengukur variabel. Lalu apa hipotesis nihil dan alternatif dari
Hipotesis nihil (H0) :
Begitu juga dalam hal penelitian, hipotesis alternatif tidak dapat kita uji kebenarannya karena
selalu ada kemungkinan kesalahan. Saat kita menggunakan level of confidence 95%, tetap ada
kemungkinan terjadi kesalahan sebesar 5%. Jadi jawaban dari pertanyaan dari judul di atas ialah
hipotesis nihil yang dapat diuji saat melakukan penelitian.
5 Contoh Hipotesis
 Hipotesis Deskriptif
 Hipotesis Komparatif
 Hipotesis Asosiatif
 Hypothesis nol (H0)
 Hypothesis alternatif (H1)

3. Apa pertimbangan peneliti dalam menggunakan non-probability sampling?

Non-Probability Sampling

Non-Probability Sampling merupakan teknik pengambilan sampel tidak dipilih secara acak. Unsur
populasi yang terpilih menjadi sampel bisa disebabkan karena kebetulan atau karena faktor lain
yang sebelumnya sudah direncanakan oleh peneliti. Macam-macam Non-Probability Sampling
sebagai berikut:

1. Purposive Sampling (Sampel Pertimbangan)


Purposive Sampling merupakan Satuan sampling yang dipilih berdasarkan pertimbangan
tertentu dengan tujuan untuk memperoleh satuan sampling yang memiliki karakteristik yang
dikehendaki. Teknik ini digunakan terutama apabila hanya ada sedikit orang yang mempunyai
keahlian (expertise) di bidang yang sedang diteliti.

2. Accidental Sampling (Sampel tanpa sengaja)


Accidental sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan faktor sponantanitas, artinya
siapa saja yang tidak sengaja bertemu dengan peneliti dan sesuai dnegan karakteistik maka
orang tersebut dapat digunakan sebagai sampel (responden).

3. Quota Sampling (Sampel Kuota)


Pengambilan sampel hanya berdasarkan pertimbangan peneliti saja, hanya disini besar dan
kriteria sampel telah ditentukan lebih dahulu.

4. Saturation Sampling (Sampel Jenuh)


Teknik pengambilan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, ini
syaratnya populasi tidak banyak, atau peneliti ingin membuat generalisasi dengan kesalahan
sangat kecil.

5. Snowball Sampling (Sampel Bola Salju)


Sampel diambil secara berantai, mulai dari ukuran sampel yang kecil semakin menjadi besar.
Cara ini banyak dipakai ketika peneliti tidak banyak tahu tentang populasi hanya tahu satu
atau dua orang berdasarkan penilaian biasa dijadikan sebagai sampel.
BAGIAN II
1. link artikel / jurnal yang menginspirasi penelitian anda
file:///C:/Users/nadia/Documents/JURNAL%20TTG%20WFH.pdf

2. JUDUL PENELITIAN: Gambaran Peran Kesepian terhadap Karyawan yang bekerja Work Form
Home selama Pandemi Covid 19 Di PT Rekayasa Industri Jakarta Indonesia’’
3. Latar Belakang Masalah
Bekerja dari rumah atau work from home yang dilaksanakan saat ini merupakan tindak
lanjut atas imbauan Presiden Joko Widodo pada konferensi pers di Istana Bogor Jawa
Barat (15 Maret 2020). Presiden mengimbau agar dapat meminimalisasi penyebaran
virus corona tipe baru (SARS-CoV-2) penyebab Covid-19, masyarakat diminta untuk
bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah, salah satunya menciptakan sistem bekerja
dari rumah. Imbauan ini, khususnya untuk Aparatur Sipil Negara, Pegawai BUMN telah
ditindaklanjuti oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
melalui Surat Edaran nomor 19 Tahun 2020 tentang Penyesuaian Sistem Kerja Aparatur
Sipil Negara dan Pegawai BUMN dalam Upaya Pencegahan Covid-19 di Lingkungan
Instansi Pemerintah. Isinya, dapat bekerja di rumah/tempat tinggal, tetapi dipastikan ada
dua level pejabat struktural tertinggi yang bekerja di kantor. Selain itu, ada larangan
kegiatan tatap muka yang menghadirkan banyak peserta untuk ditunda atau dibatalkan.
Sebelumnya, sejumlah perusahaan swasta di Jakarta juga telah mengeluarkan kebijakan
bekerja dari rumah (work from home). Perusahaan tersebut misalnya Unilever, Nestle,
Prudential,. Setiap perusahaan mempunyai kebijakan sendiri, seperti membagi dua tim
yang secara bergantian bekerja di rumah dan di kantor serta bekerja dari rumah hanya
diperuntukkan bagi mereka yang sakit dan baru dari perjalanan ke luar negeri. Ataupun
hanya menerapkan bekerja di rumah selama beberapa hari karena untuk keperluan
penyemprotan disinfektan.

Menyikapi situasi dan informasi yang terus berkembang terkait penyebaran Covid-19,
Kementerian BUMN telah mengambil berbagai kebijakan terkait, diantaranya adalah
dengan mengeluarkan surat edaran yang berisi kebijakan bekerja dari rumah atau work
from home bagi para pegawai BUMN. Salahsatunya PT Rekayasa Industri atau lebih
dikenal REKIND work from home sejak tanggal 17 Maret 2020, secara bergantian sesuai
dengan kriteria yang disebutkan dalam Surat Edaran nomor 8 tahun 2020. Bekerja dari
rumah atau work from home tentunya memiliki kewajiban dan tanggung jawab yang
sama dengan bekerja dari kantor. Namun pada pelaksanaannya, penerapan work from
home ternyata memiliki tantangan dan kendala yang tidak mudah, karena tidak semua
sektor pekerjaan dapat dikerjakan dari rumah. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi
pelaksanaan work from home seperti ketiadaan alat kerja dan komunikasi, kurangnya
koordinasi, gangguan “domestik” lingkungan di rumah tangga, dan lain sebagainya.
Setelah lebih dari tujuh bulan WFH dijalani, kini banyak orang mulai menyadari sisi gelap
dari bekerja WFH, yakni kesepian. Merasa kesepian di tempat kerja bisa menjadi
masalah, bahkan saat semua orang bekerja di kantor. Namun, transisi secara tiba-tiba
tersebut dapat meningkatkan risiko kesepian."Jika kita telah bekerja dengan orang,
memiliki konektivitas dan pertemuan tatap muka, serta terbiasa atas lingkungan itu, lalu
tiba-tiba bekerja dari jauh, disertai sedikit hubungan, ini menciptakan masalah besar,"
kata Ben Fanning, penulis "The Quit Alternative: The Blueprint for Creating the Job You
Love Without Quitting." Ia mengibaratkan perasaan kesepian itu seperti saat kita berada
di pulau terpencil. Bahkan jika kita bekerja dari rumah dengan pasangan dan anak-anak
berlarian di sekitar kita, kita masih bisa merasa kesepian. Kita akan menjadi pekerja yang
kurang efektif, rekan kerja menganggap kita sulit dijangkau dan berhenti bekerja
sama."Semakin kita kesepian, semakin buruk kinerja kita”. Pekerja yang kesepian sangat
berhati-hati dan takut ditolak oleh rekan mereka, dan ini membuat mereka susah
dijangkau. Orang yang kesepian membaca isyarat negatif lebih cepat dan mengabaikan
isyarat positif. Seperti membaca pesan dengan lensa gelap, kata Hakan Ozcelik, profesor
manajemen di California State University, Sacramento. Pekerja yang sudah merasa
tersisih di kantor bisa jadi lebih cenderung kesepian saat bekerja dari rumah. Sekarang
mereka bahkan tidak mengerti. Jika seseorang tidak berbicara dengan mereka secara
terpisah, orang yang sudah kesepian akan makin merasakan itu, kata Barsade.

4. Hipotesis Kerja
Indentifikasi Variabel Penelitian
Variabel penelitian terdiri atas tiga variabel, yaitu dua variabel bebas (independent
variable) atau variabel yang tidak bergantung pada variabel lainnya (X1 dan X2) dan satu
variabel terikat (dependent variable) Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah:
1. Variabel bebas (X1), yaitu kesepian
2. Variabel bebas (X2), yaitu Karyawan WFH
4. Evaluasi Kualitatif (Validity Content oleh Expert)
Validity content oleh Expert ini bertujuan untuk menguji apakah aitem yang dibuat
sudah sesuai dengan blue-print dan indikator perilaku yang hendak diungkap, menguji
apakah aitem telah ditulis sesuai dengan kaidah penulisan yang benar, dan melihat
apakah aitem-aitem yang ditulis masih mengandung social-desirability yang tinggi
(Azwar, 2012). Adapun evaluasi dan seleksi item dalam tahap ini dilakukan oleh 5 orang
Expert,yakni :
- 1 Orang Dosen Psikologi
- 1 Orang Manager HR
- 3 Orang Karyawan HR
Pilihan jawaban terdiri atas 3 kategori, yaitu Relevan (R), Kurang Relevan (KR),
dan Tidak Relevan (TR). Relevan diberi nilai 3, kurang relevan 2, sementara tidak relevan

DAFTAR PUSTAKA
https://psychology.binus.ac.id/2015/09/07/pengaruh-kesepian-terhadap-penggunaan-internet-
yang-berlebihan/

Meuse, K. P. D., Dai, G., & Hallenbeck, G. S. (2010).Learning agility : A Construct Whose Time
Has come. Consulting Psychology Journal, 2(2), 119-
130.https://www.semanticscholar.org/paper/LEARNING-AGILITY%3A-A-CONSTRUCT-
WHOSE-TIME-HAS-COME-Meuse-Dai/243bffe3d68fe6adac973412de7986118f20eaa9

Brehm, dkk. 2002. Intimate Relationships. New York: The Mc Graw-Hill Company.


https://www.kajianpustaka.com/2019/08/pengertian-aspek-dan-penyebab-kesepian.html

Anda mungkin juga menyukai