Anda di halaman 1dari 4

Nama : Najmah Salsabila

NIM : 252020541U
Prodi/Semester : S2 Manajemen Farmasi / 2
Ujian Kebijakan Obat Nasional
Dosen Pengampu : Dr. apt. Nunung Priyatni W., M.Biomed,

Jawaban

1. Konas merupakan bagian dari Kebijakan bidang kesehatan/kefarmasian.


Kebijakan Obat Nasional selanjutnya disebut KONAS merupakan dokumen
resmi berisi pernyataan komitmen semua pihak yang menetapkan tujuan dan
sasaran nasional di bidang obat beserta prioritas, strategi dan peran berbagai
pihak dalam penerapan komponen-komponen pokok kebijakan untuk
pencapaian tujuan pembangunan kesehatan.
a. Siklus Kebijakan

1.Agenda
setting

6. 2.
Terminasi Formulasi
kebijakan kebijakan

3.
5. Perubahan
Implementasi
kebijakan
kebijakan
4.
Evaluasi
kebijakan

Yang pertama yaitu adanya agenda setting, pada tahap tersebut adanya
analisis masalah, solusi, dan juga komunikasi, dimana pada tahap ini
merupakan langkah pertama untuk menemukan masalah dan juga solusi
dan mengkomunikasikannya agar dapat dilakukan kebijakan tersebut
dan nantinya dievaluasi. Kedua, formulasi kebijakan yaitu dimana
dilakukan perancangan tindakan relevan yang diterapkan dan nantinya
akan dipilih hanya satu yang dipilih oleh pembuat kebijakan. Ketiga,
implementasi kebijakan yaitu kegiatan dimana pendistribusian keluaran
kebijakan yang dilakukan oleh para palaksana kepada kelompok
sasaran untuk mewujudkan tujuan kebijakan. Keempat, evaluasi
kebijakan merupakan suatu tindakan dimana mengukur proses, hasil
kebijakan (output), dampak kebijakan (outcome) dan pengaruh (impact).
Kelima, perubahan kebijakan yaitu merupakan suatu tindakan dimana
merubah arah kebijakan yang sudah ada menjadi baru seperti
Pemisahan satu program menjadi dua atau beberapa paket program.
Keenam, terminasi kebijakan merupakan suatu tindakan penghapusan
atau menghilangkan kebijakan yang sudah tidak efektif atau tidak
diperlukan kembali.

b. Menurut saya, saat ini Konas pada tahap evaluasi dan monitoring.
Evaluasi terakhir yaitu pada tahun 2015 oleh Prof Suryawati, itupun
belum diketahui apakah sudah mencapai tahap perubahan ataupun
implementasi. Terkait kebijakan obat nasional di indonesia itu sendiri
seharusnya diberdirikannya satu tim yang berfokus terkait arah silkus
kebijakan sehingga sesjuai dengan perintah WHO bahwa regulasi konas
dilakukan setiap 5 tahun terakhir bisa dipenuhi dan memungkinkan
membantu memperbaiki sistem penggendalian obat dengan baik dan
merata.

2. Keterkaitan antara KONAS dengan Manajemen obat ialah dalam siklus


pengelolaan obat atau supply chain managementnya yaitu terkait seleksi obat,
pengadaan obat, kemudian penyimpanan dan juga distribusi obat, serta
penggunaannya. Sesuai dengan tujuan dari KONAS itu sendiri ialah untuk
meningkatkannpemerataan dan keterjangkauan obat secara berkelanjutan,
agar tercapai derajat kesehatan maasyarakat yang setinggi-tingginya.
Keterjangkauan dan penggunaan obat yang rasional merupakan bagian dari
tujuan yang hendak dicapai.

3. Instansi farmasi Dinkes Kabupaten X akan menghitung kebutuhan 1 tahun


kedepan (2022), obat yang dihitung yaitu Paracetamol tablet 500 mg untuk
penggunaan di seluruh puskesmas di Kabupaten X.
Diketahui :
 Perhitungan dilakukan pada bulan September 2021
 Pemakaian obat selama 3 tahun terakhir yaitu:
tahun 2018 = 220 box @ 1000 tablet
tahun 2019 = 260 box @ 1000 tablet
tahun 2020 = 240 box @ 1000 tablet
 Sisa persediaan padi akhir Agustus 2021 = 96 box @1000 tablet
 Stok pengaman = 10%
 Waktu tunggu obat = 5 hari
Pemesaan dilakukan untuk 1 tahun ke depan (2022)

Ditanya :

 Stok Kerja (SK)/tahun


 Kebutuhan obat tahun 2022 (Stok optimum)
 Berapa obat yang harus dibeli/diadakan untuk kebutuhan tahun 2022?

Penyelesaian :

220 + 260 + 240 box


 Pemakaian rata-rata per bulan = = 20 𝑏𝑜𝑥/𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
36 bulan

 Kebutuhan 1 tahun = 12 X 20 box = 240 box SK/Tahun


 Waktu tunggu obat = 5 hari (Stok Tunggu (ST)= 5 x 20/30 hari = 3,3 box
pembulatan menjadi 4 box)
 Stok pengaman (10%) = 10/100 X 240 box = 24 box SP

 Kebutuhan 1 tahun (tahun 2022)= 240 box + 24 box + 4 box


= 268 box SOp
 Pemakaian sampe akhir tahun (Sept 2021-Des 2021) = 4 x 20 box = 80
box
 Sisa persediaan akhir tahun 2021 = 96 box – 80 box = 16 box
 Obat yang harus dibeli/diadakan tahun 2022 = SOp – persediaan akhir
tahun = 268 box – 16 box = 252 box

Jadi hasil dari pertanyaan adalah

a. SK/tahun = 240 box


b. Kebutuhan obat tahun 2022 (SOp) = 268 box
c. Obat yang harus dibeli/diadakan tahun 2022 = SOp – persediaan akhir
tahun = 268 box – 16 box = 252 box
4. a. KONAS perlu dilakuan evaluasi karena penting untuk dilakukannya
antisipasi ataupun koreksi terhadap perubahan lingkungan dan perkembangan
yang begitu kompleks dan cepat yang terjadi di masyarakat. Tujuan dari
evaluasi itu sendiri yaitu untuk mendapatkan informasi tentang
penyelenggaraan kebijakan yang sudah diterapkan, kemudian melaporkan
luaran (output), mengukur dampak (outcome), mengevaluasi pengaruh
(impact) pada kelompok sasaran, dan memberikan rekomendasi sebagai
penyempurnaan kebijakan selanjutnya.

b. Jika saya melakukan penelitian aspek yang saya akan pilih adalah evaluasi
terkait outcome. Alasanya yaitu, dikarenakan ingin melihat dan mengetahui
bagaimana KONAS saat ini di Indonesia terkait mempertanyaakan apakah
tujuan konas tercapai atau tidak, dan di aspek diindikator outcome tersebut
mengukur bagaimana ketercapaian KONAS yang sudah berjalan.

Anda mungkin juga menyukai