Anda di halaman 1dari 28

UNSUR UNSUR MANAJEMEN

DALAM PELAYANAN KESEHATAN

I. Perencanaan ( Planning )
Perencanaan merupakan suatu proses yg menghasilkan
suatu uraian yg terinci dan lengkap tentang suatu program
atau kegiatan yg akan dilaksanakan. Oleh sebab itu, hasil
proses perencanaan rencana (plan).
Scr umum Perencanaan atau rencana itu sendiri banyak
macamx , antara lain :
Di Tinjau dari jangka waktu berlakunya rencana :
a. Rencana jangka panjang (long term planning) yg
berlaku antara 10 25 th
b. Rencana jangka menengah (medium range planning)
yg berlaku antara 5 7 th
c. Rencana jangka pendek (short range planning) umumx
hanya berlaku untuk 1 2 th

Dilihat dari tingkatanx :


a.

b.

c.

Rencana induk (masterplan), lebih menitik beratkan


uraian kebijakan organisasi. Rencana ini mempunyai
7an jangka panjang dan mempunyai ruang lingkup yg
luas.
Rencana Operasional (operational planning), lebih
menitik beratkan pada pedoman atau petunjuk dalam
melaksanakan suatu program.
Rencana harian (day to day planning) yi rencana harian
yg bersifat rutin.

Di tinjau dari ruang lingkupx :


a. Rencana Strategis (Strategic planning), berisikan uraian
ttg kebijakan ttg jangka panjang dan waktu
pelaksanaanx yg lama. Model rencana ini sulit untuk
diubah.
b. Rencana taktis (tactical planning) rencana yg berisi
uraian yg bersifat jangka pendek, mudah menyesuaikan
kegiatan2x asalkan 7an tdk berubah.
c. Rencana menyeluruh (comprehensive planning)
rencana yg mengandung uraian secara meneyeluruh
dan lengkap.
d. Rencana terintegrasi (integrated planning) rencana
yg mengandung uraian yg menyeluruh bersifat terpadu,
misx dengan program lain di luar kesehatan.

Perencanaan pelayanan keperawatan merupakan suatu


proses yg dimulai dari melakukan identifikasi masalah,
Penentuan prioritas masalah, perencanaan pemecahan
masalah, implementasi (pelaksanaan pemecahan masalah)
dan evaluasi.
Secara terinci, langkah2 perencanaan kesehatan ad/ sbb :
a. Identifikasi masalah
Perencanaan pada hakekatx suatu bentuk rancangan
pemecahan masalah. Oleh sebab itu, langkah awal dalam
perencanaan kesehatan mengidentifikasi masalah2
kesehatan masy di lingkungan unit organisasi yang
bersangkutan. Sumber masalah kesmasy dpt diperoleh dari
berbagai cara, al :

Laporan2 kegiatan dari program2 kesehatan yg ada.


2. Surveilance Epidemiologi atau pemantauan penyebaran
px.
3. Survei kesehatan yg khusus diadakan u/ memperoleh
masukan perencanaan kesehatan.
4. Hasil Kunjungan lapangan supervisi, dsbx
b. Menetapkan prioritas masalah kegiatan identifikasi
masalah menghasilkan segudang masalah kesehatan yg
menunggu u/ ditangani.
c. Perencanaan Pemecahan masalah Manajemen
Keperawatan
Berdasarkan diagnosis yg ditegakkan, perawat menyusun
rencana kegiatanx. Rencana kegiatan mencakup 7an dan
langkah2 yg akan dilakukan o/ perawat dlm melakukan
intervensi u/ memecahkan masalah pasien atau klien serta
rencana evaluasi.
1.

Langkah penyusunan rencana kegiatan ad/ sbb :


1. Menentukan 7an yg akan dilakukan termasuk sasaran dan
hasil yg akan dicapai.
2. Menentukan tindakan sesuan dgn masalah & 7an yg akan
dicapai. Langkah2 tindakan mencakup kegiatan yg dilakukan
scr mandiri, kolaborasi / rujukan.
3. Menentukan kriteria evaluasi dan keberhasilan pelayanan yg
akan dilakukan perawat.
d. Pelaksanaan
Langkah pelaksanaan dilakukan o/ perawat sesuai dgn rencana
yg telah ditetapkan. Pada langkah ini perawat melakukan scr
mandiri, pada penanganan kasus yg didlmx memerlukan
tindakan di luar kewenangan perawat, perlu dilakukan kegiatan
kolaborasi / rujukan. Pelaksanaan tindakan sll diupayakan dlm
waktu yg singkat, efektif, hemat dan berkualitas. Selama
pelaksanaan, perawat mengawasi dan memonitor kemajuan
pasien / klien.

e. Evaluasi
Langkah akhir dari proses manajemen keperawatan
evaluasi. Evaluasi tindakan pengukuran antara
keberhasilan dan rencana.jd 7an evaluasi mengetahui
sejauh mana keberhasilan tindakan keperawatan yg
dilakukan sering dilakukan dgn langkah2 yg dikemukakan
oleh Helen Varney (1997), yg telah disempurnakan dari 5
langkah menjadi 7 langkah. Langkah2 tersbt membentuk
kerangka yg lengkap yg biasa diaplikasikan dlm semua
situasi. Akan tetapi, Setiap langkah tersebut biasa
dipecah2 ke dlm tugas2 t3 dan semuax bervariasi sesuai
dgn kondisi klien.

Langkah2 yg dimaksud ad/ :


1. Mengumpulkan semua data yg dibutuhkan u/ menilai keadaan
klien scr keseluruhan.
2. Menginterpretasikan data u/ mengidentifikasi diagnosis /
masalah.
3. Mengidentifikasi diagnosis / masalah potensial dan
mengantisipasi penangananx.
4. Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera, konsultasi,
kolaborasi dgn Nakes lan serta rujukan berdsrkan kondisi
klien.
5. Menyusun rencana asuhan scr menyeluruh dgn tepat dan
rasional berdsrkan keputusan yg dibuat pada langkah2 sblmx.
6. Pelaksanaan langsung asuhan .scr efisien dan aman.
7. Mengevaluasi keefektifan asuhan yg diberikan dgn mengulang
kembali manajmen proses u/ aspek2 asuhan yg tdk efekti

II. Pengorganisasian
Dalam pengorganisasian pelayanan keperawatan mengandung prinsip2
sbb :
a. Pembagian Kerja (devision of work) dr pimpinan dlm suatu organisasi
pelayanan yg diberikan kpd perawat2 lain yg bekerja dlm lingkungan
kerja mereka.
b. Kewenangan dan tanggung jawab (authority and responsibility)
memberikan pekerjaan dgn kewenangan u/ dilaksanakan dgn penuh
tanggung jawab.
c. Pelimpahan Wewenang (delegation of authority) melimpahkan
pekerjaan kpd perawat lainx
d. Rentang Pengawasan (span of control) melaksanakan pengawasan
kpd perawat2 yg bekerja spy sesuai standar.
e. Koordinasi (Coordination) Jika terjadi masalah di dlm pelayanan
keperawatan, mk seharusx segera dilakukan koordinasi dgn pimpinan
u/ dilakukan tindakan yg sesuai standar pelayanan keperawatan.
f.
Pencapaian 7an (the achievement of the end) melaksanakann
pelayana n keperawatan dgn aman, cepat, tepat dan selamat shg
harapan dlm pelayanan pasien dapat terlaksana dg baik.

III. Pelaksanaan
Langkah pelaksanaan dilakukan oleh perawat sesuai dgn
rencana yg telah ditetapkan. Perawat melakukan scr mandiri,
pada penanganan kasus yg didlmx memerlukan tindakan di
luar kewenangan perawat, perlu dilakukan kegiatan
kolaborasi / rujukan.Pelaksanaan tindakan sll diupayakan
dlm waktu yg singkat, efektif, hemat dan berkualitas.selama
pelaksanaan, bidan mengawasi dan memonitor kemajuan
pasien/klien.
Pelayanan Keperawatan memerlukan berbagai kegiatan yg
scr terstruktur sesuai standar dan prosedur yg telah
ditetapkan dgn kegiatan sbb :

1.

2.

3.

4.

5.

6.
7.

Mengumpulkan semua data yg dibutuhkan u/ menilai


keadaan klien scr keseluruhan.
Menginterpretasikan data u/ mengidentifikasi diagnosis /
masalah
Mengidentifikasi diagnosis / masalah potensial dan
mengantisipasi penangananx
Menetapkan kebutuhan terhdp tindakan segera, konsultasi,
kolaborasi dgn Nakes lain serta rujukan berdsrkan kondisi
klien.
Menyusun rencana asuhan scr menyeluruh dgn tepat dan
rasional berdsrkan keputusan yg dibuat pd langkah2 sblmx.
Pelaksanaan lsg asuhan scr efesien dan aman.
Mnegevaluasi keefektifan asuhan yg diberikan dgn
mengulang kembali manajemen proses u/ aspek2 asuhan
yg tdk efektif.

IV. Pengawasan dan Pengendalian (controlling)


Pengawasan dan Pengendalian (Controlling) suatu
proses untuk menilai scr terus menerus pelaksanaan
kegiatan sesuai dgn rencana kerja yg sdh disusun dan
memberikan saran dan masukan2 u/ penyempurnaan bila di
dpti penyimpangan2 dlm setiap unit2 pelayanan
keperawatan.
Pengawasan (Controlling) fungsi manajemen yg
dilaksanakan oleh org yg memiliki kemampuan, yg diberikan
tugas, wewenang u/ melakukan pengawasan agar fungsi
organisasi dpt berjalan sesuai dgn 7an, visi dan misi
pelayanan keperawatanyg biasax dilakukan oleh audit
internal.

Robert J. Mocker sebagaimana disampaikan oleh T. Hani Handoko


(1995) mengemukakan bahwa Pengawasan (controlling) yg didlmx
memuat unsur esensial proses pengawasan, bahwa : Pengawasan
Manajemen suatu usaha sistematik u/ menetapkan standar
pelaksanaan dgn 7an2 perencanaan, merancang sistem informasi
umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dgn standar yg telah
ditetapkan sblmx, menentukan dan mukur penyimpangan2 serta
mengambil tindakan koreksi yg diperlukan u/ menjamin bahwa
semua sumber daya organisasi dipergunakan dgn cara paling efektif
dan efisien dlm pencapaian 7an2 organisasi.
T. Hani Handoko bahwa proses pengawasan memiliki 5 tahapan, yi :
1. Penetapan standar Pelaksanaan
2. Penentuan Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan
3. Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan nyata
4. Pembandingan pelaksanaan kegiatan dgn standar dan
penganalisaan penyimpangan2; dan
5. Pengambilan tindakan koreksi, bila diperlukan.

Prinsip2 Pengawasan Keperawatan


1. Pengawasan yg dilakukan oleh pimpinan organisasi hrs
dimengerti oleh perawat dlm melaksanakan pelayanan
pasien dan hasilx mudah diukur. Misx ttg waktu dan
tugas2 pokok yg hrs diselesaikan o/ seorang perawat.
2. Fungsi pengawasan hrs dipahami pimpinan organisasi
sbg suatu kegiatan yg sgt penting dlm upaya mencapai
7an organisasi.
3. Standar operasional hrs dijelaskan kepada seluruh
perawat agar kinerja perawat dpt dipantau terus dan
dinilai o/ pimpinan organisasi sbg pertimbangan u/
memberikan reward kpd mereka yg dianggap mampu
bekerja.

Manfaat Pengawasan Keperawatan :


1. u/ mengetahui sejauh mana program sdh dilakukan oleh
para perawat, apakah sudah sesuai dgn standar / rencana
kerja, apakah sumber daya telah digunakan sesuai yg telah
ditetapkan, apakah fungsi wasdal akan meningkatkan
efisiensi kegiatan program pelayanan yg telah ditetapkan.
2. Untuk mengetahui adax penyimpangan pada pemahaman
perawat dlm melaksanakan tugas pelayanan sesuai
standar.
3. Untuk mengetahui apakah waktu dan sumber daya lainx
mencukupi kebutuhan dan telah manfaatkan scr efesien.
4. Untuk mengetahui sebab2 terjadix penyimpangan dlm
pelayanan keperawatan.
5. Untuk mengetahui perawat yg hrs di berikan penghargaan,
dipromosikan / diberikan pelatihan lanjutan.

Proses Pengawasan Keperawatan :


1. Mukur hasil/prestasi yg telah dicapai oleh perawat atau
organisasi
2. Membandingkan hasil yg telah dicapai oleh seorang
perawat dlm melaksanakan pelay dgn tolak ukur yg
telah ditetapkan.
3. Memperbaiki penyimpangan2 yg dilakukan perawat
sesuai dgn faktor2 penyebabx dan menggunakan faktor
tersbt u/ menetapkan langkah2 intervensi u/ perbaikan
individu/organisasi.

Obyek Pengawasan Pelayanan Keperawatan


1. Obyek yg menyangkut kuantitas dan kualitas
penggunaan peralatan dan tindakan pelay
keperawatan yg telah dilakukan sesuai standar
operasional.
2. Penggunaan anggaran yg telah dibelanjakan dan
dipertanggungjawabkan scr benar.
3. Pelaksanaan pelayanan keperawatan di lapangan.
4. Obyek Pelay. Keperawatan bersifat strategis.
5. Pelaksanaan kerja sama pelay. Keperawatan dgn
sektor lain yg terkait.

Jenis2 Pengawasan Keperawatan


1. Pengawasan fungsional (struktural)
fungsi pengawasan ini melekat pd seseorg yg menjabat
sbg pimpinan dlm organisasi dimana perawat
melaksanakan pelay. Keperawatan.
2. Pengawasan Publik
Pengawasan ini dilakukan oleh masy sbg pasien u/
btindak melakukan koreksi thdp kualitas pelay. yg
dilaksanakan o/ petugas kesehatan.
3. Pengawasan Non fungsional
Pengawasan ini biasax dilakukan oleh badan2 yg
diberikan wewenang u/ melakukan pengawasan.

Fungsi pokok pengawasan keperawatan


Aktivitas u/ memantau agar pelay. Keperawatan
terlaksana sesuai dengan rencana dan standar yg
ditetapkan. Untuk dpt menjalankan pengawasan pelay.
Keperawatan perlu diperhatikan 2 prinsip pokok, yi :
1. Ada rencana pelay. Keperawatan yg jelas.
2. Adax instruksi2 dan pemberian wewenang kpd
perawat dan Nakes lainx.

Pengendalian
Pengendalian berorientasi pd strategi dan hasil, dpt
dipahami, mendorong pengendalian diri (self-control),
berorientasi scr waktu dan eksepsi, bersifat positif, setara
dan objektif, fleksibel.
Tipe2 Pengendalian
1. Tipe2 Pengendalian (awal), hal ini hrs dipenuhi sblm
suatu pekerjaan dimulai. Kendali ini menyakinkan bahwa
arah yg tepat telah disusun dan sumber2 yg tepat
tersedia.
2. Tipe2 Pengendalian (saat ini), kendali ini memantau
operasi dan aktivitas yg sdg berjalan u/ menjamin
sesuatux telah/sedang dikerjakan dgn tepat.
3. Tipe2 Pengendalian (akhir) kendali ini berfokus pd hasil
akhir.

Pimpinan dpt mengambil tindakan langsung (external)


untuk mengendalikan tingkah laku perawat sbb :
1. Pengendalian internal memberikan individu yg
termotivasi u/ melatih pengendalian diri dlm
memenuhi harapan pekerjaan.
2. Pengendalian eksternal terjadi mll supervisi personal
dan penggunaan sist. Adm formal.
Keuntungan dr sist. Pengawasan dan pengendalian yg
baik ad/ :
3. Akan menarik org berbakat dan mempertahankanx di
dlm organisasi
4. Memotivasi org u/ menggunakan usaha max dlm
pekerjaanx.
5. Menyadarkan nilai dr kontribusi penampilanx.

Pencatatan dan Pendokumentasian Pelay. Keperawatan


Dokumentasi dokumen artix bahan pustaka baik berupa
tulisan / rekaman.
Dokumentasi suatu catatan otentik atau semua warkat
asli yg dpt di buktikan / dijadikan bukti dlm persoalan
hukum.
Pendokumentasian pekerjaan mencatat / peristiwa dan
objek maupun aktivitas pemberian jasa (pelay) yg
dianggap berharga dan penting.
Dokumentasi dlm asuhan keperawatan suatu
pencatatan yg lengkap dan akurat terhadap keadaan /
kejadian yg dilihat dlm pelaskanaan aduhan keperawatan.

Tujuan Pencatatan dan Pendokummentasian


1. Sbg sarana komunikasi
Dokumentasi yg dikomunikasi scr akurat dan lengkap dpt
berguna u/ :
Membantu koordinasi asuha keperawatan yg diberikan oleh
TIM kesehatan.
Mencegah informasi yg berulang terhdp pasien atas
anggota tim kesehatan / mencegah tumpang tindih, bahkan
sama sekali tdk dilakukan u/ mengurangi kesalahan dan
meningkatkan ketelitian dlm memberikan asuhan
keperawatan pada pasien.

Jenis2 Pencatatan dan Pendokumentasian Pelay. Keperawatan


1. Catatan pasien scr biasa / normal
2. Catatan berorientasi pd masalah
Problem Oriented Method (POR) suatu alat yg efektif untuk
membantu tim kesehatan mengidentifkasi masalah2 pasien,
merencanakan terapi, diagnosa, penyuluhan serta
mengevaluasi dan mengkaji perkembangan pasien.POR
suatu konsep.
Komponen dasar Problem Oriented Method (POR) :
3. Data dasar
4. Daftar Masalah
5. Rencana
6. Catatan Perkembangan pasien
7. Bentuk2 penyajian pencatatan dan pendokumentasian
pelay. Keperawatan.

Sistem pencatatan dan pendokumentasian pelay.


Keperawatan dengan pengumpulan data rekam medik.
Rekam medis keterangan baik tertulis maupun terekam
tentang identitas anamnesa, penentuan fisik laboratorium,
diagnosa segala tindakn medik yg diberikan pasien dan
pengobatan baik yg di rawat inap, rawat jalan maupun yg
mendapatkan pelay. Darurat.
Tujuan dan Kegunaan Rekam Medis
Tujuan untuk menunjang tercapaix tertib adm dlm
rangka upaya peningkatan pelay. Kes di RS, tanpa
didukung suatu sist. Pengelolaan rekam medis yg baik dan
benar, mustahil tertib adm RS akan berhasil sebagaimana
yg diharapkan.

Kegunaan Rekam Medis :


1. Aspek adm
2. Aspek Hukum
3. Aspek Keuangan
4. Aspek Penelitian
5. Aspek Pendidikan
6. Aspek dokumentasi
Pengolahan data medis
a. Coding
Membuat kode atas setiap diagnosis px berdsrkan klasifikasi
px yg ada, berdsrkan pengelompokan px yg dituangkan dlm
bentuk kode.
b. Indexing
Pembuatan indeks diantarax indeks RJ, RI, bedah px, semua
ini untuk membuat laporan statistik RS.

Penyimpanan Rekam Medis


a. Sentralisasi
Penyimpanan rekam medik seorang pasien dlm satu
kesatuan catatan medik.
b. Desentralisasi
Penyimpanan dgn cara pemisahan antara rekam
medik poliklinik dengan pasien dirawat.

Anda mungkin juga menyukai