TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
Gambar 2.1 :
Struma
tyroid yang secara klinik teraba nodul satu atau lebih tanpa disertai
a. Anatomi
Gambar 2.2 :
Anatomi Tiroid
14
2014)
yang terdiri dari dua buah lobus lateral yang dihubungkan oleh
laki.
2014).
(Djokomoeljanto R, 2014)
Gambar 2.3 :
Suplai Darah Tiroid
Gambar 2.4 :
Pembuluh Limfe
laring.
b. Fisiologi
atau tiroksin) dan triiodotironin (T3). Awalan tetra dan tri serta
tubuh.
bulan.
antara folikel-folikel.
T3 dan T4, serta iodotirosin yang inaktif, MIT dan DIT. Hormon
iodium dari MIT dan DIT sehingga iodium yang telah bebas ini
hanya dari MIT dan DIT, bukan dari T3 atau T4. Setelah
Gambar 2.4 :
Proses Sekresi Hormon Tiroid
22
Tg menghasilkan MIT
menghasilkan T3
baru.
menghasilkan T4
panas.
2) Efek Simptomimetik
saraf simpatis.
lingkungan.
katekolamin diperkuat.
3. Etiologi
hormon tiroid.
laktasi, stress.)
d) Kekurangan yodium.
e) Obat anti tiroid atau produk tanaman yang mengandung obat anti
Penyebab lain
a) Kongenital
29
b) Trauma
c) Radang
Tumor
4. Epidemiologi
struma nodosa banyak terjadi pada remaja, wanita hamil dan ibu
menyusui. Struma nodosa terdapat dua jenis, toxic dan non toxic.
5. Klasifikasi
yaitu :
struma nodosa soliter (uninodosa) dan bila lebih dari satu disebut
struma multinodosa.
bentuk nodul tiroid yaitu nodul dingin, hangat, dan panas. Nodul
nodul sama dengan bagian tiroid lainnya. Dan nodul panas bila
ditegakkan
sebagai berikut :
a) Eutiroidisme
b) Hipotiroidisme
Hipotiroidisme adalah kelainan struktural atau fungsional
c) Hipertiroidisme
Hipertiroidisme ialah suatu keadaan metabolism yang
suka udara dingin, sesak napas. Selain itu juga terdapat gejala
multinodular toxic).
toxic dan struma nodosa nodusa non toxic. Struma nodosa non
6. Patofisiologi
sel-sel tiroid juga dapat memompa ion tiosianat, ion perklorat dan
ion nitrat. Oleh karena itu pemberian trosianat (atau salah satu ion
goiter
Iskemia
35
7. Manifestasi klinik
8. Tes Diagnostik
d) Termografi
e) Petanda tumor
f) Kadar hormon pemacu tiroid (TSH), tiroksin (T3 & T4) dan
9. Penatalaksanaan
a) Strumektomi
Strumektomi dilakukan pada struma yang besar dan
biopsi aspirasi jarum halus. Nodul panas dan diameter > 2,5 mm
hipertiroidisme.
dari 10 mm. Nodul panas dengan diameter < 2,5 cm. Observasi
10. Komplikasi
b) Perdarahan
d) Hypothyroidism
e) Hypoparathyroidsm
f) Miksedema kecil
37
1. Pengkajian
a. Keadaan Umum
c. Sistem Pernapasan
sekret efek dari anestesi, atau karena adanya darah dalam jalan
nafas.
d. Sistem Neurologi
menahan sakit.
e. Sistem Gastrointestinal
f. Aktivitas/istirahat
atrofi otot.
g. Eliminasi
h. Integritas Ego
labil, depresi.
i. Makanan/cairan
j. Nyeri/Kenyamanan
k. Keamanan
2. Diagnosa keperawatan
penyakitnya.
3. Rencana keperawatan
1) Nyeri akut b/d distensi jaringan usus oleh inflamasi dan adanya
insisi bedah.
kriteria :
pernapasan, suhu
INTERVENSI RASIONAL
obat, kemajuan
penyembuhan, perubahan
40
menunjukkan terjadinya
abses
merangsang peristaltic
menurunkan
ketidaknyamanan
abdomen
meningkatkan relaksasi,
kemampuan koping
batuk
41
dengan kriteria :
INTERVENSI RASIONAL
nyeri abdomen
dan antiseptic
luka aseptic
menurunkan emosi
mengidentifikasi organisme
sebelumnya) untuk
pertumbuhannya pada
rongga abdomen
terlokalisir
43
pasca operasi.
d) TTV stabil
INTERVENSI RASIONAL
b) Indikator keadekuatan
kapiler.
jenis. dehidrasi/kebutuhan
peningkatan cairan.
sesuai indikasi.
bibir.
pembedahan
kriteria :
INTERVENSI RASIONAL
nyaman.
kebersihan diri
kebersihan
melaksanakan aktivitas
INTERVENSI IMPLEMENTASI
mempermudah kembali ke
aktivitas normal.
jahitan
4. Implementasi
5. Evaluasi
Penyimpangan KDM