SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

AL INSYIRAH PEKANBARU
SK. MENDIKNAS RI NO. 161/D/0/2009
Kampus : Jl. Parit Indah No. 38, Kota Pekanbaru, Telp. (0761) 27058-0822 8774 4499
Email : stikesalinsyirah@yahoo.com Website : www.stikes-alinsyirah.ac.id

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)

ASUHAN KEBIDANAN PASCA KEGUGURAN
Nama : Anjeli Indah Purwati
Nim : 210602081
Kelas/semester : D/2
Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Pada Pasca Keguguran
Dosen Pengampu : Nurhidaya Fitria, S.Tr.Keb, M.Keb

Pilihlah jawaban yang paling benar dibawah ini!

1. Asuhan pasca keguguran merupakan serangkaian intervensi yang dirancang untuk

menangani seorang perempuan setelah mengalami keguguran, baik spontan maupun
induksi.
Hal diatas merupakan pengertian asuhan pasca keguguran menurut….
a. Kemenkes, RI (2020)
b. Kemenkes, RI (2021)
c. Kemenkes, RI (2022)
d. Kemenkes, RI (2019)

2. Ruang lingkup asuhan pasca keguguran terdiri dari apa saja?

a. Missed abortion
b. Keguguran kompit
c. Keguguran dengan komplikasi seperti keguguran infeksiosa dan keguguran septik
d. Keguguran insipiens, keguguran inkomplit, missed abortion, keguguran kompit,
serta keguguran dengan komplikasi seperti keguguran infeksiosa dan keguguran
septik

3. Membantu perempuan mengambil keputusan terkait tatalaksana klinis yang sesuai dengan
kebutuhan, memberikan dukungan psikososial kepada perempuan dan mengidentifikasi
adanya kebutuhan layanan psikososial lebih lanjut, Membantu perempuan merencanakan
 kehamilan selanutnya dan mengambil keputusan terkait penggunaan kontrasepsi pasca
keguguran sesuai kebutuhan.
Hal diatas merupakan…
a. Pengertian pasca keguguran
b. Konseling dalam asuhan pasca keguguran
c. Ruang lingkup pasca keguguran
d. Asuhan pasca keguguran komprehensif

4. Apa yang dimaksud dengan layanan asuhan pasca keguguran FKTP?

a. Fasilitas layanan kesehatan rujukan tingkat lanjut harus memiliki panduan praktik
klinis/SOP dan mampu menyediakan tatalaksana kedaruratan kasus keguguran, evakuasi
hasil konsepsi, tatalaksanan komplikasi, konseling, layanan kontrasepsi, rujukan serta
kemitraan dengan masyarakat
b. Fasilitas kesehatan tingkat pertama harus memiliki panduan praktik klinis/SOP
dan mampu menyediakan minimal tatalaksana kedaruratan kasus keguguran,
konseling, evakuasi hasil konsepsi terutama dengan kondisi gawat darurat ( di
puskesmas dengan akses rumah sakit yang sulit), layanan KB/konytrasepsi,
rujukan serta kemitraan dengan masyarakat
c. Kemitraan dan pemberdayaan masyarakat
d. Layanan kontrasepsi pasca keguguran

5. Beragam profesi yang bekerja bersama sebagai suatu tim yang memiliki tujuan untuk
meningkatkan kesehatan pasien dengan saling mengerti batasan yang ada pada masing-
masing profesi kesehtan, merupakan pengertian dari….
a. Kolaborasi interprofesi
b. Rujukan
c. Kolaborasi antar profesi
d. Tatalaksana medis pasca keguguran

6. Bagaimana cara menegakkan diagnosis pada kasus keguguran?

a. Anamnesis, adanya tanda dan gejala kehamilan awal, perdarahan pervaginam yg
disertai keluarnya jaringan hasil konsepsi dan rasa sakit / kram perut di daerah
atas simfisis
b. Mengidentifikasi masalah kegawatdaruratan, melakukan tata laksana awal
kegawatdaruratan dan melakukan rujukan bila diperlukan
c. Anamnesis
d. Melakukan tata laksana awal kegawatdaruratan

7. Pilihan metode / prosedur klinis yg diperlukan menatalaksana masalah pasien, apa yg akan
dilakukan selama dan setelah prosedur berlangsung, apa yg mungkin akan dirasakan oleh
pasien (kram, nyeri & perdarahan), lama berlangsungnya proses tsb, berbagai pilihan
pengelolaan nyeri, risiko dan komplikasi terkait prosedur yg dilakukan, kapan pasien
kembali melakukan aktifitas termasuk berhubungan seksual dan perawatan lanjutan.
 Hal diatas merupakan…
a. Konseling Dukungan Psikososial
b. Konseling perencanaan kehamilan
c. Konseling tatalaksana klinis
d. konseling Pratindakan

8. Konseling perencanaan kehamilan terdiri dari apa saja?

a. Proses ovulasi dan kesuburan kembali paling cepat 8 hari setelah keguguran,
membantu memutuskan apakah segera hamil, menunda kehamilan, /
menghindari kehamilan sama sekali, konseling perencanaan kehamilan dapat
dilakukan sebelum maupun sesudah evakuasi hasil konsepsi, namun jika kondisi
memungkinkan dan tidak membahayakan, sebaiknya konseling kontrasepsi
diberikan sebelum tatalaksana dilakukan. Alasannya adalah karena ada metode
yang bisa langsung diberikan saat evakuasi hasil konsepsi dilakukan, yaitu :
AKDR.
b. Pilihan metode / prosedur klinis yg diperlukan menatalaksana masalah pasien, apa yg
akan dilakukan selama dan setelah prosedur berlangsung, apa yg mungkin akan
dirasakan oleh pasien (kram, nyeri & perdarahan), lama berlangsungnya proses tsb,
berbagai pilihan pengelolaan nyeri, risiko dan komplikasi terkait prosedur yg dilakukan,
kapan pasien kembali melakukan aktifitas termasuk berhubungan seksual dan perawatan
lanjutan
c. Konselor APK perlu menciptakan lingkungan yg aman bagi perempuan untuk menggali
perasaannya tanpa perlu kwatir, malu, merasa bersalah, dihakimi, marah, atau bingung.
d. Konselor perlu menjelaskan bahwa setiap perasaan adalah valid, baik itu bertentangan /
bersesuaian dg norma dan nilai di masyarakat, membangun hubungan (senyum, sapa dan
salam), menjelaskan hasil namnesis, pemeriksaan fisik & diagnosis, menggali suasana
perasaan pasien & mendukung emosional, menjelaskan pilihan tatalaksana medis serta
keunggulan & kekuranggannya, menentukan pilihan dan menggali rencana kehamilan
berikutnya & kebutuhan kontrasepsi

9. Semua pasien APK ditawarkan & diberikan manajemen nyeri tanpa penundaan, tatalaksana
medikamentosa : metode non-farmakologis dan farmakologis dan pemberian NSAID, seperti
ibuprofen, ketoprofen, asam mefenamat, diklofenak, atau ketorolak, disarankan untuk
diberikan sebelum atau saat perut dimulai. Paracetamol bukan merupakan pilihan lini
pertama, sehingga sebaiknya hanya diberikan jika NSAIDs tidak dapat diberikan.
Hal diatas merupakan….
a. Tatalaksana operatif
b. Tatalaksana medikamentosa
c. Manajemen nyeri
d. Tatalaksana medis

10. Pencegahan infeksi pada pasca keguguran ada berapa?

a. 5
b. 8
c. 9
d. 7
SELAMAT MENGERJAKAN