Keterangan :
0 : bila ketrampilan tidak dilakukan
1 : bila ketrampilan dilakukan kurang sempurna
2 : bila ketrampilan dilakukan dengan baik dan benar
NILAI
No BUTIR YANG DINILAI
0 1 2
A. SIKAP DAN PERILAKU
1 Menyambut klien, memberikan salam, dan memperkenalkan diri
2 Membaca catatan medis dan memastikan identitas klien (nama,tanggal
lahir, atau no rekam medis)
3 Bersikap sopan, sabar dan teliti
4 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan, kontrak
waktu
5 Meminta persetujuan pada klien dengan informed consent
6 Memberikan kesempatan klien untuk bertanya dan memberikan perhatian
pada setiap pertanyaan
7 Mengawali tindakan dengan lafal basmalah dan mengakhiri tindakan
dengan lafal hamdalah
8 Mencuci tangan sebelum dan setelah tindakan serta mengeringkan dengan
handuk bersih
9 Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) sesuai kebutuhan
10 Melakukan dekontaminasi alat
B. CONTENT/ISI
11 Menyiapkan alat dan bahan secara ergonomis:
a. Timbangan berat badan dan k. Fetoskop dan doppler
Pengukur tinggi badan l. Handuk
b. Senter m. Tempat cuci tangan
c. Thermometer, jam n. Larutan klorin 0,5%
d. Tensimeter dan Stetoskop o. Sabun
e. Reflek Hamer p. Tempat sampah
f. Selimut q. Set pemeriksaan urin
g. Sarung tangan bersih r. Set pemeriksaan Hb
h. Kom berisi kapas air DTT s. Status ibu/ buku KIA
i. Bengkok t. Vulva hygiene : kapas,
j. Pita meter (metlin) dan jangka handscoen DTT/steril, kom,
panggul perlak, bengkok
ANAMNESA DATA SUBJEKTIF
12 Menanyakan identitas ibu dan suami
13 Menanyakan keluhan utama
14 Menanyakan Riwayat menstruasi (menarche, lama haid, siklus, jumlah
darah dan keluhan selama haid, HPHT, HPL)
15 Menanyakan riwayat perkawinan (status, jumlah, usia menikah dan lama
pernikahan)
16 Menanyakan riwayat Obstetri (riwayat kehamilan, persalinan dan nifas
yang lalu)
17 Menanyakan riwayat kehamilan sekarang
a. Riwayat ANC (berapa kali dan dimana) dan imunisasi TT
b. Gerakan Janin
c. Keluhan tiap trimester
d. Tanda-tanda atau bahaya penyakit
e. Obat yang dikonsumsi (termasuk tablet Fe, jamu)
18 Menanyakan riwayat kesehatan keluarga atau penyakit yang diderita
sekarang dan dulu:
a. Memastikan/menanyakan golongan darah ibu.
b. Memastikan/menanyakan telah melakukan pemeriksaan fisik dengan
dokter umum untuk mengetahui masalah seperti: gangguan
kardiovaskuler, Hipertensi, Diabetes, Malaria.
c. Memastikan/menanyakan telah melakukan pemeriksaan kesehatan
gigi dengan dokter gigi.
d. Memastikan/menanyakan telah melakukan pemeriksaan BTA.
e. Memastikan/menanyakan telah mendapatkan VCT dan pemeriksaan
tes HIV secara sukarela.
f. Memastikan/menanyakan telah melakukan pemeriksaan PMS (Sifilis,
Hepatitis dll).
Memastikan/menanyakan apakah pernah melakukan USG
19 Menanyakan riwayat kontrasepsi
20 Menanyakan pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari
- Pola makan (jumlah, jenis, porsi, keluhan sebelum dan setelah hamil)
- Pola minum (jumlah, jenis, porsi keluhan sebelum dan setelah hamil)
- Pola eliminasi (BAB/BAK)
- Pola istirahat
- Personal hygiene
- Pola aktivitas
- Pola seksualitas
21 Menanyakan riwayat sosial-ekonomi:
a. Respons ibu dan keluarga terhadap kehamilan ibu
b. Dukungan keluarga
c. Kekhawatiran-kekhawatiran khusus
d. Kegiatan klien, keluarga dan keagamaan
e. Pengambilan keputusan dalam keluarga
f. Beban kerja dan kegiaatan sehari-hari
g. Binatang peliharaan
h. P4K
22 Menanyakan kebiasaan hidup sehat, merokok, minum-minuman keras,
mengkonsumsi obat terlarang
23 Menanyakan perencanaan persalinan (tempat penolong, biaya transportasi,
perlengkapan ibu dan bayi, pendamping, donor, persiapan persalinan)
PEMERIKSAAN FISIK
24 Melakukan penilaian keadaan umum, kesadaran pasien, dan TB, BB, Lila
25 Melakukan pengkuran tanda-tanda vital: tekanan darah, nadi, pernafasan,
suhu
26 Melakukan pemeriksaan pada kepala dan leher
27 Melakukan pemeriksaan payudara
28 Melakukan pemeriksaan abdomen (melihat apakah ada bekas luka operasi,
linea nigra, striae gravidarum)
29 Melakukan palpasi Leopold I
30 Melakukan palpasi Leopold II
31 Melakukan palpasi Leopold III
32 Melakukan palpasi Leopold IV
33 Mengukur TFU menggunakan metline dan menghitung TBJ (Perasat Mc.
Donald)
34 Auskultasi DJJ
35 Melakukan pemeriksaan ekstremitas atas dan bawah
36 Melakukan pemeriksaan panggul luar
37 Melakukan pemeriksaan genetalia luar (vulva hygiene jika diperlukan)
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
38 Melakukan pemeriksaan laboratorium hemoglobin
39 Melakukan pemeriksaan laboratorium protein urine
40 Melakukan pemeriksaan laboratorium glukosa urine
41 Catatan: Pemeriksaan penunjang lain seperti tes HbSAg, tes HIV, USG
dan CTG menyesuaikan kondisi pasien dan menyesuaikan ranah pelayanan
(BPM, Puskesmas atau RS)
ANALISIS
42 Menetapkan diagnosa/masalah/ kebutuhan ibu
PELAKSANAAN ASUHAN
43 Memberitahukan hasil pemeriksaaan kepada ibu
44 Mengatasi ketidaknyamanan yang mungkin akan dialami ibu sesuai dengan
kebutuhan ibu
45 Memberikan imunisasi TT sesuai jadwal (jika perlu)
46 Memberikan suplemen zat besi/folate dan menjelaskan bagaimana
mengkonsumsinya serta kemungkinan efek samping
47 Memberikan KIE persiapan persalinan:
a. Nutrisi
b. Olahraga ringan: bimbingan senam hamil sesuai umur kehamilan
c. Istirahat
d. Kebersihan diri dan lingkungan
e. Tanda-tanda persalinan
f. Tanda bahaya kehamilan trimester I/II/III (menyesuaikan kebutuhan
ibu)
48 Mendiskusikan persiapan kelahiran/kegawatdaruratan :
a. Tempat persalinan
b. Penolong persalinan
c. Pendamping persalinan
d. Persiapan keuangan
e. Perlengkapan yang dibutuhkan ibu dan bayi
f. Sarana transportasi
g. Pembuat keputusan dalam keluarga
h. Donor darah
i. Tempat rujukan
49 Memberikan KIE persiapan pemberian ASI
50 Memberikan KIE perawatan bayi sehari-hari, pengurusan akte dan tanda
bahaya pada bayi muda
51 Menanyakan kembali informasi yang diberikan
52 Menjadwalkan kunjungan berikutnya (kunjungan ulang)
53 Mencuci tangan dan mengeringkan menggunakan handuk pribadi
54 Mencatat hasil-hasil kunjungan pada status pasien/buku KIA/catatan
SOAP
TEKNIK
55 Melaksanakan tindakan secara urut dan sistematis
56 Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
57 Menjaga privacy pasien dan memperhatikan prinsip pencegahan infeksi
TOTAL
Keterangan :
0 : bila ketrampilan tidak dilakukan
1 : bila ketrampilan dilakukan kurang sempurna
2 : bila ketrampilan dilakukan dengan baik dan benar
Nilai
No. BUTIR YANG DINILAI
0 1 2
A. SIKAP DAN PERILAKU
1. Menyambut klien, memberikan salam, dan memperkenalkan diri
2. Membaca catatan medis dan memastikan identitas klien (nama,tanggal
lahir, atau no RM)
3. Bersikap sopan, sabar dan teliti
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan, kontrak
waktu
5. Meminta persetujuan pada klien dengan informed consent
6. Memberikan kesempatan klien untuk bertanya dan memberikan perhatian
pada setiap pertanyaan
7. Mengawali tindakan dengan lafal basmalah dan mengakhiri tindakan
dengan lafal hamdalah
8. Mencuci tangan sebelum dan setelah tindakan serta mengeringkan dengan
handuk bersih
9. Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) sesuai kebutuhan
10. Melakukan dekontaminasi alat
B. CONTENT/ISI
11. Persiapan alat untuk anamnesa: alat tulis, buku KIA, catatan RM
12. Mempersiapkan ruangan nyaman, aman, bersih dan terjaga privacy.
13. Menyambut ibu dan seseorang yang menemani ibu, mempersilakan duduk
14. Menanyakan status kunjungan (baru atau lama)
15. Menanyakan identitas ibu dan suami, nomor rekam medis/register
pemeriksaan ANC
16. Menanyakan keluhan atau masalah yang dirasakan ibu
17. Menanyakan riwayat menstruasi
18. Menanyakan riwayat pernikahan
19. Menanyakan riwayat kehamilan sekarang
a. HPHT
b. Gerakan Janin
c. Tanda-tanda atau bahaya penyakit
d. Obat yang dikonsumsi (Fe termasuk jamu)
e. Kekhawatiran-kekhawatiran khusus
f. Riwayat ANC
g. Status imunisasi TT
20. Menanyakan riwayat kehamilan yang lalu
a. Jumlah kehamilan
b. Jumlah anak yang hidup
c. Jumlah kehamilan premature
d. Jumlah keguguran
e. Persalinan dengan tindakan (operasi caesar, forsep, vakum)
f. Riwayat perdarahan pada persalinan atau pasca persalinan
g. Kehamilan dengan tekanan darah tinggi
h. Berat bayi <2,5 kg atau >4 kg
i. Masalah lain
21. Menanyakan riwayat kesehatan atau penyakit selama kehamilan dan
sebelumnya:
a. Memastikan/menanyakan golongan darah ibu.
b. Memastikan/menanyakan telah melakukan pemeriksaan fisik dengan
dokter umum untuk mengetahui masalah seperti: gangguan
kardiovaskuler, Hipertensi, Diabetes, Malaria.
c. Memastikan/menanyakan telah melakukan pemeriksaan kesehatan gigi
dengan dokter gigi.
d. Memastikan/menanyakan telah melakukan pemeriksaan BTA.
e. Memastikan/menanyakan telah mendapatkan VCT dan pemeriksaan
tes HIV secara sukarela.
f. Memastikan/menanyakan telah melakukan pemeriksaan PMS (Sifilis,
Hepatitis dll).
g. Memastikan/menanyakan apakah pernah melakukan USG
22. Menanyakan riwayat KB
23. Menanyakan pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari: pola makan selama
hamil meliputi jumlah, frekuensi dan kualitas asupan serta masalah.
24. Menanyakan pola eliminasi (BAK dan BAB) serta permasalahan
25. Menanyakan pola istirahat dan aktifitas sehari-hari
26. Menanyakan pola seksualitas dan masalah
27. Menanyakan data sosial-budaya-ekonomi:
a. Respons ibu dan keluarga terhadap kehamilan ibu
b. Riwayat/rencana KB
c. Dukungan keluarga
d. Pengambilan keputusan dalam keluarga
e. Kebiasaan hidup sehat, merokok, minum-minuman keras,
mengkonsumsi obat terlarang
f. Tempat dan petugas kesehatan yang diinginkan untuk membantu
persalinan
g. P4K
C. TEKNIK
28. Melaksanakan tindakan secara urut dan sistematis
29. Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
30. Menjaga privacy pasien dan memperhatikan prinsip pencegahan infeksi
Total
Penilaian : Yogyakarta,.................................20..
Nilai : Skor perolehan X 100 Penguji
Skor maksimal (60)
( )
C. Daftar Tilik Pemeriksaan Pada Ibu Hamil Kunjungan Ulang
Keterangan :
0 : bila ketrampilan tidak dilakukan
1 : bila ketrampilan dilakukan kurang sempurna
2 : bila ketrampilan dilakukan dengan baik dan benar
Nilai
No. BUTIR YANG DINILAI
0 1 2
A. SIKAP DAN PERILAKU
1. Menyambut klien, memberikan salam, dan memperkenalkan diri
2. Membaca catatan medis dan memastikan identitas klien (nama,tanggal
lahir, atau no rekam medis)
3. Bersikap sopan, sabar dan teliti
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan, kontrak
waktu
5. Meminta persetujuan pada klien dengan informed consent
6. Memberikan kesempatan klien untuk bertanya dan memberikan perhatian
pada setiap pertanyaan
7. Mengawali tindakan dengan lafal basmalah dan mengakhiri tindakan
dengan lafal hamdalah
8. Mencuci tangan sebelum dan setelah tindakan serta mengeringkan dengan
handuk bersih
9. Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) sesuai kebutuhan
10. Melakukan dekontaminasi alat
B. CONTENT/ISI
11. Menyambut ibu dan seseorang yang menemani ibu
12. Menanyakan apakah klien mempunyai pertanyaan atau kekhawatiran yang
timbul sejak kunjungan terakhirnya (Menanyakan keluhan utama pasien)
13. Menanyakan bagaiman perasaan klien sejak kunjungan terakhirnya
14. Menanyakan gerakan janin selama 24 jam (setelah UK 20 minggu)
15. Mendapatkan informasi terkait masalah atau tanda bahaya yang mungkin
dialami klien sejak kunjungan terakhirnya
16. Mendapatkan informasi terkait keluhan yang biasa dialami ibu hamil. (ini
sebagai pendekatan umum untuk pemeriksaan)
17. Mengamati penampilan ibu, suasana emosi, dan sikap tubuh selama
pemeriksaan
18. Meminta klien untuk buang ari kecil*
19. Mengukur berat badan
20. Mengukur tekanan darah
Melakukan pemeriksaan fisik
21. Melakukan pemeriksaan mata
22. Melakukan pemeriksaan Leopold
23. Memberikan KIE sesuai dengan kebutuhan klien
24. Memberitahukan kunjungan ulang berikutnya
25. Mencatat kunjungan pada catatan SOAP/ kartu pasien/buku KIA
C. TEKNIK
26. Melaksanakan tindakan secara urut dan sistematis
27. Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
28. Menjaga privacy pasien dan memperhatikan prinsip pencegahan infeksi
Total
Penilaian : Yogyakarta,.................................20..
Nilai : Skor perolehan X 100 Penguji
Skor maksimal (56)
( )
MENGHITUNG PERKIRAAN TANGGAL PERSALINAN
Rumus Naegele terutama untuk menentukan hari perkiraan lahir (HPL, EDC= Expected
Date of Confinement). Rumus ini berlaku terutama untuk wanita dengan siklus 28 hari
dan haid teratur, sehingga ovulasi terjadi pada hari ke-14. Lama kehamilan rata-rata
dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir (HPM) adalah 280 hari atau 40 minggu.
Rumus Naegle:
Hari pertama haid terakhir (HPHT) hari + 7
bulan -3
tahun tetap atau ditambah 1
Contoh perhitungan:
Mulailah dari hari pertama haid terakhir dan tambahkan 7 hari. Kemudian hitung ke
belakang 3 bulan. Perhatikan baik-baik, gunakan jari tangan dan atau tuliskan pada
selembar kertas untuk memudahkan.
1. HPHT: 6 Mei 2012
+7 -3 +1
13 2 2013
Sehingga HPL 13 Febuari 2013
+7 -3 +1
37 8 2012 dibulan Agustus ada 31 hari, maka hari -31.
Sedangkan bulan di tambah 1
-31 +1 2012
6 9 2012
Sehingga HPL 6 September 2012
+7 +9 Tetap
28 11 2012
Sehingga HPL 28 November 2012
D. Daftar Tilik Menghitung HPL
Keterangan :
0 : bila ketrampilan tidak dilakukan
1 : bila ketrampilan dilakukan kurang sempurna
2 : bila ketrampilan dilakukan dengan baik dan benar
Nilai
No. BUTIR YANG DINILAI
0 1 2
A. SIKAP DAN PERILAKU
1. Menyambut klien dengan ramah, mengucapkan salam dan memperkenalkan
diri
2. Membaca catatan medis dan memastikan identitas klien (nama,tanggal lahir,
atau no rekam medis)
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan kepada klien
4. Komunikasi dan kontak mata dengan klien selama tindakan
B. CONTENT/ISI
5. Menyiapkan alat tulis dan catatan medis ibu hamil
6. Mengkaji hari pertama haid terakhir (HPHT) secara langsung atau dari catatan
medis*
7. Menghitung HPL dengan rumus Naegele:
- Tanggal HPHT +7 - Bulan HPHT -3
- Tahun HPHT +1 atau tetap bila bulan masih ditahun yang sama
8. Menyampaikan kepada pasien hari perkiraan kelahiran
9. Melakukan pendokumentasian
C. TEKNIK
10. Melaksanakan tindakan secara urut dan sistematis
11. Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
12. Menjaga privacy pasien dan memperhatikan prinsip pencegahan infeksi
Total
Penilaian : Yogyakarta,.................................20..
Nilai : Skor perolehan X 100 Penguji
Skor maksimal (24)
( )
MENGHITUNG USIA KEHAMILAN
Menentukan usia kehamilan bisa dilakukan dengan berbagai cara di antaranya adalah
dengan rumus Naegele maupun berdasarkan tinggi fundus uteri baik dengan palpasi
maupun menggunakan pita ukur (teori Mc. Donald).
1. Rumus Naegele
Cara 1:
Seorang wanita hamil dengan HPM 14-8-2008 dan diperiksa pada tanggal 11-2-2009,
maka untuk menghitung umur kehamilan caranya sebagai berikut:
14-8-2008 (bulan Agustus memiliki 31 hari, jadi 31-14=17 hari 2 minggu 3 hari
Bulan 9 4 minggu 2 hari
Bulan 10 4 minggu 3 hari
Bulan 11 4 minggu 2 hari
Bulan 12 4 minggu 3 hari
Bulan 1 4 minggu 3 hari
11-2-2009, yang terlewati 11 hari 1 minggu 4 hari
23 minggu 20 hari
23 minggu + 20 hari(= 2 minggu 6 hari) 25 minggu 6 hari
Cara 2:
Apabila tanggal pemeriksaan mendekati HPL bisa menggunakan penghitungan
sebagai berikut. Kehamilan sampai aterm (sampai HPL) mempunyai jumlah minggu
40. Kemudian dihitung jarak tanggal periksa ke HPL, hasilnya untuk mengurangi 40,
didapat usia kehamilan.
Contoh:
Pasien datang periksa tanggal 28 Januari 2009. Diketahui HPHT: 4-5-2008. HPL 11-
2-2009. Dihitung jarak periksa (28 Januari 2009) sampai dengan HPL (11-2-2009),
hasilnya 14 hari atau 2 minggu. Maka penghitungan usia kehamilan 40-2=38 minggu.
Tugas:
Keterangan :
0 : bila ketrampilan tidak dilakukan
1 : bila ketrampilan dilakukan kurang sempurna
2 : bila ketrampilan dilakukan dengan baik dan benar
Nilai
No. BUTIR YANG DINILAI
0 1 2
A. SIKAP DAN PERILAKU
1. Menyambut klien dengan ramah, mengucapkan salam dan memperkenalkan
diri
2. Membaca catatan medis dan memastikan identitas klien (nama,tanggal lahir,
atau no rekam medis)
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan kepada klien
4. Komunikasi dan kontak mata dengan klien selama tindakan
B. CONTENT/ISI
5. Menyiapkan alat tulis dan catatan medis ibu hamil
6. Mengkaji hari pertama menstruasi ibu*
7. Menghitung usia kehamilan dengan rumus Neagele
- Mengecek kembali tanggal periksa sekarang
- Menghitung jumlah minggu dan sisa hari untuk tiap bulannya sejak HPHT
sampai tanggal pemeriksaan
Menghitung usia kehamilan dengan rumus Bartholomew:
- Membagi abdomen antara simphisis dan pusat menjadi 4 kuadran
- Membagi abdomen antara pusat dengan prosesus xyfoideus dengan 4
kuadran
- Melakukan palpasi menentukan TFU
- Menilai usia kehamilan berdasarkan kuadran
8. Menghitung usia kehamilan dari rumus Mc. Donald
- Mengukur TFU dengan pita ukur
- Mengalikan TFU (dalam cm) dengan 2/7 (umur kehamilan dalam bulan)
- Mengalikan TFU (dalam cm) dengan 8/7 (umur kehamilan dalam minggu)
9. Memberitahukan ibu hasil penghitungan usia kehamilan
10. Melakukan pendokumentasian
C. TEKNIK
11. Melaksanakan tindakan secara urut dan sistematis
12. Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
13. Menjaga privacy pasien dan memperhatikan prinsip pencegahan infeksi
Total
Penilaian : Yogyakarta,.................................20..
Nilai : Skor perolehan X 100 Penguji
Skor maksimal (26)
( )
PEMERIKSAAN FISIK
a. Antropometri
1. Melakukan Pengukuran Tinggi Badan
Pengukuran tinggi badan pada ibu hamil dilaksanakan hanya satu kali pada
kunjungan antenatal yang pertama. Tujuan pengukuran tinggi badan pada ibu
hamil untuk mengetahui tinggi badan sehingga dapat mendeteksi faktor risiko.
Faktor risiko terhadap kehamilan yang sering berhubungan dengan tingi badan
adalah keadaan rongga panggul. Pada wanita yang lebih pendek dari ukuran
normal bangsanya, kemungkinan terjadi kesempitan panggul. Di Indonesia
digunakan batas 145 cm sebagai ukuran yang berisiko untuk mengalami
kesempitan panggul.
Tinggi badan dihubungkan dengan berat badan juga dapat digunakan untuk
menghitung berat badan ideal atau Indeks Masa Tubuh (Body Mass Index):
Tinggi badan ibu hamil bisa diukur menggunakan Microtoise dengan posisi ibu
berdiri. Sebelum digunakan microtoise sebaiknya dipasang didinding yang terang
sehingga mudah untuk membaca skala. Panjang skala alat ini adalah 2 meter
sehingga dipasang 2 meter dari lantai diukur ke atas.
Penilaian : Yogyakarta,.................................20..
Nilai : Skor perolehan X 100 Penguji
Skor maksimal (32)
( )
Keterangan :
0 : bila ketrampilan tidak dilakukan
1 : bila ketrampilan dilakukan kurang sempurna
2 : bila ketrampilan dilakukan dengan baik dan benar
Nilai
No. BUTIR YANG DINILAI
0 1 2
A. SIKAP DAN PERILAKU
1. Menyambut klien dengan ramah, mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
2. Membaca catatan medis dan memastikan identitas klien (nama,tanggal lahir, atau
no rekam medis)
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan kepada klien
4. Komunikasi dan kontak mata dengan klien selama tindakan
B. CONTENT/ISI
5. Menyiapkan pita ukur untuk LILA dan status pasien
6. Menanyakan kepada ibu lengan mana yang tidak dominan
7. Mempersilakan ibu membebaskan lengan yang tidak dominan dari pakaian
8. Mempersilakan ibu berdiri tegak atau duduk ditempat yang sudah disiapkan
9. Memposisikan lengan atas lurus dan lengan bawah sedikit ditekuk untuk
memudahkan pengukuran*
10. Mengukur panjang lengan atas dari Prosesus Akromnion sampai Epikondilus
menggunakan pita ukur*
11. Menentukan titik tengah lengan atas
12. Melingkarkan pita ukur pada titik tengah sesuai ukuran lengan
13. Meminta ibu untuk meluruskan lengannya*
14. Membaca hasil pengukuran dengan tepat
15. Memberi tahu ibu hasil pemeriksaan
16. Melakukan dokumentasi ke dalam RM/buku KIA
17. Merapikan alat kembali
C. TEKNIK
18. Melaksanakan tindakan secara urut dan sistematis
19. Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
20. Menjaga privacy klien dan memperhatikan pasient safety
Total
G. Daftar Tilik Pemeriksaan Head to Toe
Keterangan :
0 : bila ketrampilan tidak dilakukan
1 : bila ketrampilan dilakukan kurang sempurna
2 : bila ketrampilan dilakukan dengan baik dan benar
No Nilai
BUTIR YANG DINILAI
. 0 1 2
A. SIKAP DAN PERILAKU
1. Menyambut klien, memberikan salam, dan memperkenalkan diri
2. Membaca catatan medis dan memastikan identitas klien (nama,tanggal lahir, atau
no rekam medis)
3. Bersikap sopan, sabar dan teliti
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan, kontrak waktu
5. Meminta persetujuan pada klien dengan informed consent
6. Memberikan kesempatan klien untuk bertanya dan memberikan perhatian pada
setiap pertanyaan
7. Mengawali tindakan dengan lafal basmalah dan mengakhiri tindakan dengan lafal
hamdalah
8. Mencuci tangan sebelum dan setelah tindakan serta mengeringkan dengan handuk
bersih
9. Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) sesuai kebutuhan
10. Melakukan dekontaminasi alat
B. CONTENT/ISI
11. Menyiapkan alat secara ergonomis untuk pemeriksaan:
Tempat Pijakan kaki
Sarung Tangan dan Komnya
Korentang dan komnya
Lapmu senter
Bak Instrumen
Spatel lidah
Pinset Anatomis
Pita Ukur
Pengukur Lila
Fetoskop/Dopler
Tissue
Jely
Reflek hammer
Perlak dan Pengalas
Sarung tangan dalam tempatnya
kapas DTT
Air DTT
Bengkok
Jam tangan/stopwatch
Ember/Waskom plastik berisi larutan clorine 0,5%
Selimut
Status ibu/Buku KIA
Alat Tulis
Tempat sampah Medis dan Non Medis
12. Menyiapkan lingkungan
Satu ruang tertutup dan nyaman
satu buah tempat tidur lengkap
satu troli/meja untuk alat pemeriksaan
Melakukan pemeriksaan
13. Mempersilakan ibu untuk mengosongkan kandung kemih
14. Mempersilakan ibu untuk membuka pakaian dalam dan melonggarkan pakaian luar
15. Mempersilakan ibu tidur terlentang di tempat tidur yang telah disediakan
Pemeriksaan Kepala dan Leher
16. Memeriksa wajah untuk mengetahui ada/tidaknya edema
17. Memeriksa keadaan konjungtiva mata kanan dan kiri
18. Memeriksa keadaan sclera mata terjadi ikterus/tidak
19. Memeriksa mulut, melihat kondisi bibir pucat/tidak
20. Memeriksa leher untuk mengetahui ada/tidaknya pembengkakan saluran limfe,
vena jugularis dan kelenjar tiroid
Pemeriksaan tangan
21. Memeriksa Edema pada tangan kanan dan kiri
22. Memeriksa keadaan kuku pucat/tidak
Pemeriksaan Payudara
23. Memeriksa ukuran payudara kanan dan kiri, simetris atau tidak
24. Memeriksa putting susu menonjol, datar, atau masuk
25. Memeriksa adanya benjolan dari payudara kanan dan kiri
26. Memeriksa ada/tidaknya pembesaran kelenjar ketiak
Pemeriksaan Abdomen
27. Memeriksa luka bekas operasi, garis kehamilan
28. Melakukan pemeriksaan palpasi :pembesaran perut apakah sesuai denga usia
kehamilannya*
29. Melakukan pemeriksaan auskultasi untuk mendeteksi DJJ selama 1 menit*
30. Memeriksa Genetalia luar guna mengetahui ada lesi/tidak, pengeluaran (bau/tidak,
warna, konsistensi), masa, warna kulit ada kemerahan/tidak
Pemeriksaa ekstremitas bawah
31. Memeriksa edema pada kaki kanan dan kiri
32. Memeriksa varises pada kaki kanan dan kiri
33. Memeriksa warna kebiruan pada kuku kaki kanan dan kiri
34. Membantu ibu bangun untuk duduk di tepi tempat tidur
35. Memeriksa reflek patella
C. TEKNIK
36. Melaksanakan tindakan secara urut dan sistematis
37. Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
38. Menjaga privacy pasien dan memperhatikan prinsip pencegahan infeksi
Total
Nilai : Skor diperoleh x 100 Penguji
Skor Maksimal (76)
( )
Penilaian:
0 : langkah tidak dilakukan
1 : langkah dilakukan tetapi kurang tepat
2 : langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu sesuai prosedur
Nilai
No. Langkah-langkah Kegiatan
0 1 2
A Sikap dan Perilaku
1. Menyambut klien, memberikan salam, dan memperkenalkan diri
2. Membaca catatan medis dan memastikan identitas klien (nama,tanggal lahir,
atau no rekam medis)
3. Bersikap sopan, sabar dan teliti
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan, kontrak waktu
5. Meminta persetujuan pada klien dengan informed consent
6. Memberikan kesempatan klien untuk bertanya dan memberikan perhatian pada
setiap pertanyaan
7. Mengawali tindakan dengan lafal basmalah dan mengakhiri tindakan dengan
lafal hamdalah
8. Mencuci tangan sebelum dan setelah tindakan serta mengeringkan dengan
handuk bersih
9. Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) sesuai kebutuhan
10. Melakukan dekontaminasi alat
B Content
11. Persiapan alat:
- Tempat tidur
- Selimut
- Alat tulis
- Sarung tangan
12. Persiapan petugas:
Mencuci tangan 6 langkah dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan
dengan handuk pribadi dan menggunakan sarung tangan bersih
13. Persiapan ruangan:
Menjaga privacy dengan menutup sampiran
14. Pesiapan pasien:
Pasien diminta untuk mengosongkan kandung kemih terlebih dahulu*
15. Mengatur posisi ibu berbaring di tempat tidur
16. Memasang selimut
17. Mempersilakan dan membantu ibu untuk membebaskan daerah perut dari baju
18. Mengatur kaki ibu untuk sedikit ditekuk*
19. Menggosok kedua tangan agar hangat dan sesuai suhu ibu
20. Berdiri di sebelah kanan ibu menghadap perut ibu
21. Leopold I: Membawa/mengumpulkan rahim ke arah tengah dengan kedua
tangan
22. Menahan TFU dengan tangan kiri*
23. Mengukur TFU dengan jari tangan kanan*
24. Meraba bagian fundus untuk menentukan bagian yang teraba di fundus
kepala/bokong/kosong
25. Melakukan palpasi Leopold II dengan cara menahan perut ibu sebelah kiri
dengan tangan kanan, dan meraba perut sebelah kanan ibu dengan kiri bidan,
untuk meraba bagian janin yang ada di sebelah kanan ibu (bagian yang rata dan
memanjang punggung, bagian-bagian kecil ekstremitas)
26. Melakukan langkah yang sama pada sisi sebaliknya
27. Leopold III: menggeser tangan kanan di atas simpisis untuk menangkap bagian
terbawah janin
28. Menahan fundus uteri dengan tangan kiri
29. Menggoyangkan bagian terbawah janin dengan tangan kanan (bagian keras,
bulat dan hampir homogen adalah kepala, sedangkan tonjolan yang lunak dan
kurang simetris adalah bokong)
30. Mempersilakan pasien untuk meluruskan kakinya
31. Posisi bidan berdiri menghadap kaki ibu, kedua tangan bidan diletakkan di sisi
bagian bawah rahim
32. Temukan kedua jari-jari kanan dan kiri, kemudian rapatkan, perhatikan sudut
yang dibentuk (Konvergen: jika bagian terendah janin belum masuk PAP, kedua
jari-jari tangan menyatu. Divergen: jika bagian terendah janin sebagian sudah
masuk PAP, kedua jari-jari tangan terpisah
33. Meraba dan mengidentifikasi seberapa jauh presentasi janin masuk panggul
34. Beritahukan bahwa prosedur pemeriksaan telah selesai. Angkat selimut dan
rapikan kembali pakaian ibu.
35. Bantu ibu untuk bangun dan persilakan duduk kembali
36. Jelaskan hasil pemeriksaan berdasarkan temuan dari palpasi (umur kehamilan,
letak janin, posisi janin, kondisi janin)
37. Jelaskan tentang rencana asuhan antenatal berkaitan dengan hasil temuan
tersebut
38. Catat pada buku kontrol ibu
C Teknis
39. Melaksanakan tindakan secara urut dan sistematis
40. Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
41. Menjaga privacy pasien dan memperhatikan prinsip pencegahan infeksi
Jumlah
Nilai = Jumlah nilai yang diperoleh x 100 Penguji
82
Nilai kelulusan : (...................)
≥ 70 : Lulus
< 70 : Tidak Lulus
F. Daftar Tilik Pengukuran TFU dengan Pita Ukur Mc Donald
Penilaian:
0 : langkah tidak dilakukan
1 : langkah dilakukan tetapi kurang tepat
2 : langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu sesuai prosedur
Nilai
No. Langkah-langkah Kegiatan
0 1 2
A Sikap dan Perilaku
1. Menyambut klien, memberikan salam, dan memperkenalkan diri
2. Membaca catatan medis dan memastikan identitas klien (nama,tanggal lahir,
atau no rekam medis)
3. Bersikap sopan, sabar dan teliti
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan, kontrak
waktu
5. Meminta persetujuan pada klien dengan informed consent
6. Memberikan kesempatan klien untuk bertanya dan memberikan perhatian
pada setiap pertanyaan
7. Mengawali tindakan dengan lafal basmalah dan mengakhiri tindakan dengan
lafal hamdalah
8. Mencuci tangan sebelum dan setelah tindakan serta mengeringkan dengan
handuk bersih
9. Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) sesuai kebutuhan
10. Melakukan dekontaminasi alat
B Content
11. Persiapan alat: - Alat tulis
- Pita ukur - Sabun
- Tempat tidur - Handuk bersih
- Selimut
12. Persiapan pasien:
Menganjurkan kepada pasien untuk mengosongkan kandung kemih dahulu
13. Mencuci tangan 6 langkah dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan
dengan handuk bersih
14. Menyiapkan alat dan mendekatkan ke pasien
15. Mempersilakan pasien untuk berbaring di tempat tidur
16. Menjaga privasi ibu dengan menutup tirai dan hanya membuka bagian yang
diperiksa
17. Memposisikan kedua kaki pasien sedikit ditekuk
18. Menggosok kedua tangan agar hangat dan sesuai dengan suhu abdomen ibu
19. Mengumpulkan abdomen ibu ke tengah dengan kedua tangan
20. Menahan fundus dengan tangan kiri
21. Menggukur TFU dengan bantuan tangan kanan dari tepi atas symphisis
sampai fundus dengan pita ukur.*
Pita ukur dalam kondisi terbalik (ukuran yang lebih besar)
22. Membaca angka pada pita ukur dengan cara membalikanya (agar terbaca
angka kecil) dan menyampaikan ke pasien hasil pengukuran
23. Menghitung TBJ dengan cara:
- (TFU-11) x 155 bila kepala sudah masuk PAP
- (TFU-12) x 155 bila kepala belum masuk PAP
24. Merapikan ibu
25. Mencatat hasil
C Teknis
26. Melaksanakan tindakan secara urut dan sistematis
27. Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
28. Menjaga privacy pasien dan memperhatikan prinsip pencegahan infeksi
Jumlah
Nilai = Jumlah nilai yang diperoleh x 100 Penguji
56
Nilai kelulusan : (......................)
≥ 70 : Lulus
< 70 : Tidak Lulus
G. Daftar Tilik Pemeriksaan Auskultasi DJJ
Penilaian:
0 : langkah tidak dilakukan
1 : langkah dilakukan tetapi kurang tepat
2 : langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu sesuai prosedur
Nilai
No. Langkah-langkah Kegiatan
0 1 2
I Sikap dan Perilaku
1. Menyambut klien, memberikan salam, dan memperkenalkan diri
2. Membaca catatan medis dan memastikan identitas klien (nama,tanggal lahir, atau
no rekam medis)
3. Bersikap sopan, sabar dan teliti
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan, kontrak waktu
5. Meminta persetujuan pada klien dengan informed consent
6. Memberikan kesempatan klien untuk bertanya dan memberikan perhatian pada
setiap pertanyaan
7. Mengawali tindakan dengan lafal basmalah dan mengakhiri tindakan dengan lafal
hamdalah
8. Mencuci tangan sebelum dan setelah tindakan serta mengeringkan dengan handuk
bersih
9. Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) sesuai kebutuhan
10. Melakukan dekontaminasi alat
II Content
11. Persiapan alat: - Selimut
- Stethoscope Laenec - Alat tulis
- Jam tangan
12. Persiapan petugas:
Mencuci tangan 6 langkah, mengeringkan dengan handuk pribadi
13. Persiapan ruangan:
Menjaga privacy dengan menutup sampiran
14. Pesiapan pasien:
Pasien diminta untuk mengosongkan kandung kemih terlebih dahulu
15. Mengatur posisi ibu berbaring di tempat tidur
16. Memasang selimut
17. Mempersilakan dan membantu ibu untuk membebaskan daerah perut dari baju
18. Mengatur kaki ibu lurus*
19. Menentukan punctum maksimum*
20. Meletakkan stetoskope Laenec di punctum maksimum*
21. Menempelkan stetoskop pada telinga, dengan kepala pemeriksa menghadap ke
wajah ibu
22. Memegang denyut nadi ibu pada pergelangan tangan dengan tangan kanan
23. Membedakan antara bunyi DJJ dengan nadi ibu (apabila beda berarti stetoskop
tepat pada DJJ)
24. Menghitung DJJ menggunakan jam selama 1 menit penuh*
25. Beritahukan bahwa prosedur pemeriksaan telah selesai. Angkat selimut dan
rapikan kembali pakaian ibu.
26. Bantu ibu untuk bangun dan persilakan duduk kembali
27. Jelaskan hasil pemeriksaan berdasarkan temuan dari auskultasi (frekuensi, irama
teratur atau tidak)
28. Jelaskan tentang rencana asuhan antenatal berkaitan dengan hasil temuan tersebut
29. Catat pada buku kontrol ibu
III Teknis
30. Melaksanakan tindakan secara urut dan sistematis
31. Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
32. Menjaga privacy pasien dan memperhatikan prinsip pencegahan infeksi
Jumlah
Nilai = Jumlah nilai yang diperoleh x 100 Penguji
64 (....................)
Nilai kelulusan : ≥ 70 : Lulus < 70 : Tidak Lulus
Penilaian:
0 : langkah tidak dilakukan
1 : langkah dilakukan tetapi kurang tepat
2 : langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu sesuai prosedur
Nilai
No Langkah-Langkah Kegiatan
0 1 2
SIKAP DAN PERILAKU
1. Menyambut klien, memberikan salam, dan memperkenalkan diri
2. Membaca catatan medis dan memastikan identitas klien (nama,tanggal lahir, atau
no rekam medis)
3. Bersikap sopan, sabar dan teliti
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan, kontrak waktu
5. Meminta persetujuan pada klien dengan informed consent
6. Memberikan kesempatan klien untuk bertanya dan memberikan perhatian pada
setiap pertanyaan
7. Mengawali tindakan dengan lafal basmallah dan mengakhiri tindakan dengan lafal
hamdallah
8. Mencuci tangan sebelum dan setelah tindakan serta mengeringkan dengan handuk
bersih
9. Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) sesuai kebutuhan
10. Melakukan dekontaminasi alat
B. CONTENT
11. Menyiapkan tempat aman, nyaman, rapi dan bersih
12. Menyiapkan alat e. Kartu pmeriksaan
a. Tempat tidur dan sprei f. Kapas Detol /DTT
b. Selimut g. Bengkok
c. Alat tulis h. Handshoon
d. Lembar status pasien i. Pengalas (perlak )
13. Mengatur posisi pasien litotomi/ dorsal rectum
14. Melindungi pasien dengan selimut dan melepas celana dalam pasien
15. Memasang pengalas dan meletakkan bengkok disamping pasien
Mencuci tangan dengan sabu dan air mengalir serta mengeringkan dengan handuk
16. pribadi
17. Memakai handshoon
Vulva Hygiene
18. Mengambil kapas DTT secukupnya menggunakan pinset
19. Membersihkan labia mayora kanan dan kiri
20. Membersihkan labia minora kanan dan kiri
21. Membersihkan verstibulum dengan arah da atas ke bawah
22. Masing-masing tindakan no.12-14 kapas DTT yang telah digunakan dibuang di
bengkok
23. Mengamati: Labia mayora dan minora (ada tidaknya infeksi oedema
variseshipermia)
24. Mengamati: Kitoris ada tidaknya hipertropi, infeksi
25. Mengamati:Lubang urethra (polip, eritema, pengeluaran nanah, darah)
26. Mengamati:Lubang vagina (infeksi, prolaps, darah, nanah, flour albus)
27. Mengamati:Perineum (bekas luka, infeksi)
28. Mengamati:Anus (bekas luka, haemoroid benjolan)
29. Merapikan pasien
30. Memebritahu kalau tindakan sudah selesai
31. Merapikan alat dengan memasukkan dalam larutan clorin 0.5% dan tempat
32. Mencuci tangan di larutan clorin 0.5% melepas sarung tangan dalm kondisi
terbalik
33. Evaluasi
* Chadwid * Varises * Hipertropi
* Flour albus * Bekas luka * Infeksi
* Haemoroid * Nanah
34. Mendokumentasikan pada kartu pasien / buku KIA
C. TEKNIK
35. Melaksanakan tindakan secara urut dan sistematis
36. Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
37. Menjaga privacy pasien dan memperhatikan prinsip pencegahan infeksi
Jumlah
Nilai = Jumlah nilai yang diperoleh x 100 Penguji
74
Nilai kelulusan : ≥ 70 : Lulus < 70 : Tidak Lulus
(....................)
I. Daftar Tilik Pemeriksaan Reflek Phatela
Penilaian:
0 : langkah tidak dilakukan
1 : langkah dilakukan tetapi kurang tepat
2 : langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu sesuai prosedur
Nilai
No Langkah-langkah Kegiatan
0 1 2
I Sikap dan Perilaku
1. Menyambut klien, memberikan salam, dan memperkenalkan diri
2. Membaca catatan medis dan memastikan identitas klien (nama,tanggal lahir, atau
no rekam medis)
3. Bersikap sopan, sabar dan teliti
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan, kontrak waktu
5. Meminta persetujuan pada klien dengan informed consent
6. Memberikan kesempatan klien untuk bertanya dan memberikan perhatian pada
setiap pertanyaan
7. Mengawali tindakan dengan lafal basmalah dan mengakhiri tindakan dengan
lafal hamdalah
8. Mencuci tangan sebelum dan setelah tindakan serta mengeringkan dengan
handuk bersih
9. Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) sesuai kebutuhan
10. Merapikan alat kembali
II Content
11. Persiapan alat:
- Reflek Hammer
- Alat tulis
12. Persiapan petugas:
Mencuci tangan 7 langkah dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan
handuk pribadi
13. Persiapan ruangan:
Menjaga privacy dengan menutup sampiran
14. Pesiapan pasien:
Membebaskan lutut ibu dari pakaian
15. Pasien diminta untuk duduk di tempat tidur dengan kedua kaki menggantung,
dengan fleksi 900 dan rileks di sisi tempat tidur
Atau
Posisi ibu berbaring dengan kaki tergantung dan rileks, dengan lutut fleksi 600
tangan kiri Bidan menahan fossa poplitea (cekungan belakang lutut)
16. Berdiri di sisi sebelah kanan pasien
17. Mencari 2 cekungan pada lutut di bawah patela inferolateral/inferomedial, di
antara 2 cekungan tersebut terdapat tendo patela yang terasa tegang dan keras
18. Mengalihkan perhatian pasien dengan mengajak bercakap-cakap
19. Mengayunkan hammer reflek sebatas kekuatan ayunan pergelangan tangan di
atas tendo patela (bergantian antara kaki kanan dan kiri)*
20. Mengamati dan menilai (reflek positif apabila kaki bergerak ekstensi, dan reflek
negatif bila tidak ada gerakan)
21. Merapikan pasien
22. Memberi tahu ibu hasil pemeriksaan
23. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan
III Teknis
24. Melaksanakan tindakan secara urut dan sistematis
25. Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
26. Menjaga privacy pasien dan memperhatikan pasient safety
Jumlah
Nilai = Jumlah nilai yang diperoleh x 100 Penguji
52
Nilai kelulusan : (....................)
≥ 70 : Lulus
< 70 : Tidak Lulus
Pemeriksaan laboratorium yang umum dilakukan pada ibu hamil antara lain pemeriksaan urine
dan pemeriksaan darah.
1. Pemeriksaan Urine
a. Pemeriksaan HCG
Banyak tes yang digunakan untuk mengetahui kehamilan, diantaranya adalah tes
inhibisi koagulasi. tes ini bertujuan untuk mendeteksi adanya HCG dalam urine. pada
kehamilan HCG disekresi mulai 20 hari setelah hari pertama menstruasi atau 8 hari setelah
ovulasi. konsentrasi HCG meningkat terus sampai mencapai puncaknya kira0kira 60 hari
sampai 80 hari kehamilan. kepekaan tes ini sangat bervcariasi antara 500-1000mU/ml
urine. dasar tes ini adalah inhibisi (hambatan) koagulasi oleh HCG. prinsip tes ini adalah
urine ditambah anti HCG, lalu ditambah HCG coated latex. bila terjadi koagulasi berarti
dalam urine tidak terdapat HCG. namun bila tidak terjadi koagulasi maka dalam urine
terdapat HCG, sehingga HCG ini mengikat anti HCG dan HCG coated latex tidak
terkoagulasi. tes ini dikenal dengan PP-Test. Alat ini dipasaran beredar cukup luas dalam
bentuk stik/test pack. Alat ini tidak perlu dipelajari secara khusus karena cukup mudah
dalam penggunaannya, dapat dilakukan oleh masyarakat secara umum dengan membaca
petunjuk pada kemasan saja.
b. Protein Urine
Pemeriksaan protein urine merupakan salah sati pemeriksaan laboratorium untuk ibu
hamil guna mengetahui fungsi ginjal. apabila ginjal berfungsi dengnabaik maka tidak
terdapat protein dalam urine ibu hamil. adanya protein dalam urine dikarenakan makanan
yang dikonsumsi ibu hamil, ibu memiliki infeksi saluran kencing atau urine terkontaminasi
dengan darah dan air ketuban, ataupun mengindikasikan adanya preeklamsi baik ringan
maupun berat yang dapat mengarah pada kehamilan dengan eklamsi.
Preeklamsi sering menyebabkan masalah dalam kehamilan dan persalinan yang
dapat mengakibatkan kematian pada bayi dan ibu bila tidak segera diatasi. pemeriksaan ini
menggunakan asam asetat 6% atau asam sulfosalisilat 20% karena isfatnya yang dapat
mengikat protein. prinsipnya terjadi endapan urine jika direaksikan dengan asam asetat
atau asam sulfosalisilat.
Hasil pemeriksaan dapat dianalisa sebagai berikut:
1) Negatif (-) : Urine tidak keruh sama sekali
2) Positif (+) : Terjadi kekeruhan ringan tanpa butir-butir, kadar protein kira-kira
0,01-0,05%
3) Positif 2 (++) : Kekeruhan mudah dilihat dan ada endapan halus, kadar
protein 0,05-0,2%
4) Positif 3 (+++) : Urine lebih keruh ada endapan yang lebih jelas dan terlihat,
kadar protein 0,2-0,5%
5) Positif 4 (++++) : Urine sangat keruh dan disertai endapan mengumpal atau
memadat, kadar protein >0,5%
c. Glukosa urine
Pemeriksaan ini dilakukan pada ibu hamil untuk mengetahui kandungan glukosa
dalam urine ibu hamil. biasanya terjadi pada ibu yang mengalami diabetes. Diabetes
Melitus (DM) dalam kehamilan (Gestasionel Diabetes Melitus/GDM) adalah kehamilan
normal yang disertai dengan peningkatan insulin resistance. Faktor resiko GDM adalah
riwayar keluarga DM, kegemukan, glukosuria. GDM meningkatkan morbiditas neonatus
misal hipoglikemia, ikterus, polisitemia, makrosomia. ini karena bayi dari ibu GDM
mensekresi insulin lebih sehingga merangsang pertumbuhan bayi dan terjadi makrosomia.
Pemeriksaan GDM bisa dilakukan dengan pemeriksaan glukosa urine. prinsip pemerksaan
glukosa urine adalah glukosa dapat mereduksi ion cupri dalam larutan alkalis
menyebabkan perubahan warna dari hijau menjadi merah. untuk pemeriksaan ini sebaiknya
pasien tidak mengkonsumsi vitamin C, salisilat, streptomisin karena akan mempengaruhi
hasil positif palsu. hasil dapat dianalisa dalam:
1) Negatif (-) : warna tetap biru atau kehijauan
2) Positif (+) : warna hijau kekuningan agak keruh
3) Positif 2 (++) : warna kuning dan keruh
4) Positif 3 (+++) : warna jingga dan keruh
5) Positif 4 (++++) : warna merah bata dan keruh
Nilai
No Langkah-Langkah Kegiatan
0 1 2
A. SIKAP DAN PERILAKU
1. Menyambut klien, memberikan salam, dan memperkenalkan diri
2. Membaca catatan medis dan memastikan identitas klien (nama,tanggal lahir, atau no
rekam medis)
3. Bersikap sopan, sabar dan teliti
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan, kontrak waktu
5. Meminta persetujuan pada klien dengan informed consent
6. Memberikan kesempatan klien untuk bertanya dan memberikan perhatian pada setiap
pertanyaan
7. Mengawali tindakan dengan lafal basmalah dan mengakhiri tindakan dengan lafal
hamdalah
8. Mencuci tangan sebelum dan setelah tindakan serta mengeringkan dengan handuk
bersih
9. Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) sesuai kebutuhan
10. Melakukan dekontaminasi alat
B. CONTENT
11. Menyiapkan alat yang akan digunakan dan disusun secara ergonomis
a. urine
b. botol pemeriksaan
c. sarung tangan bersih
d. test pack
e. larutan clorin 0,5%
12. Memberikan identitas dalam botol penampung urine
13. Meminta ibu untuk buang air kecil dan menampung urine dalam botol yang
disediakan (sudah beridentitas) sebanyak 3-5cc
14. Mencuci tanga dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengna handuk pribadi
15. Menggunakan sarung tangan
16. Membuak test pack dan memperhatikan bagian-bagian stiknya
17. Mencelupkan ujung stik pada bagian yang harus terkena urine*
18. Menunggu kurang lebih 5 menit sampai urine membasahi stik*
19. Membaca hasil:
a. Muncul 1 garis berarti hasil test negative
b. Muncul 2 garis berarti hasil test positif
c. Tidak muncul garis berati alat rusak
20. Membereskan dan membersihkan bahan/peralatan yang telah digunakan
21. Melepas sarung tangan dan merendam dalam larutan clorin 0,5%
22. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengna handuk
pribadi
23. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada pasien
24. Melakukan pendokumentasian
C. TEKNIK
25. Melaksanakan tindakan secara urut dan sistematis
26. Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
27. Menjaga privacy pasien dan memperhatikan prinsip pencegahan infeksi
Jumlah
Nilai = Jumlah nilai yang diperoleh x 100 Penguji
54
Nilai kelulusan :
≥ 70 : Lulus
(....................)
< 70 : Tidak Lulus
L. Daftar Tilik Pemeriksaan Protein Urine
Penilaian:
0 : langkah tidak dilakukan
1 : langkah dilakukan tetapi kurang tepat
2 : langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu sesuai prosedur
Nilai
No Langkah-Langkah Kegiatan
0 1 2
A. SIKAP DAN PERILAKU
1. Menyambut klien, memberikan salam, dan memperkenalkan diri
2. Membaca catatan medis dan memastikan identitas klien (nama,tanggal lahir, atau no
rekam medis)
3. Bersikap sopan, sabar dan teliti
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan, kontrak waktu
5. Meminta persetujuan pada klien dengan informed consent
6. Memberikan kesempatan klien untuk bertanya dan memberikan perhatian pada
setiap pertanyaan
7. Mengawali tindakan dengan lafal basmalah dan mengakhiri tindakan dengan lafal
hamdalah
8. Mencuci tangan sebelum dan setelah tindakan serta mengeringkan dengan handuk
bersih
9. Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) sesuai kebutuhan
10. Melakukan dekontaminasi alat
B. CONTENT
11. Mempersiapkan tempat (aman, nyaman, tapi, tenang, dan bersih)
12. Mempersiapkan alat
a. 4 tabung reaksi e. Urine dalam bengkok
b. Lampu spiritus dan korek api f. Spuit
c. Penjepit tabung reaksi g. Larutan asam sulfa salicyl 20%
d. Pipet h. Larutan asam asetat 6%
13. Meminta kepada pasien untuk buang air kecil dan menampung dalam bengkok
14. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk
pribadi
15. Melakukan pemeriksaan:
Cara I : Menggunakan asam sulfas salicyl 20%
16. Dua tabung diisi urine masing-masing 2 cc
17. Tabung I ditetes 8 tetes asam sulfa salicyl 20% kocok kemudian tunggu sebentar
18. Membandingkan tabung 1 dan II. Bila tidak ada perubahan atau sama hasil negatif
19. Bila tabung I lebih keruh panaskan tabung tersebut lalu bandingkan dengan tabung
ke II bila tetap keruh hasil pemeriksaan positif*
Cara II : Menggunakan asam asetat 6%
20. a. Dua tabung diisi urine masing-mnasing 5 cc
21. b. Tabung I dipanaskan hingga mendidih, sesudah itu perhatikan apakah terjadi
kekeruhan atau tidak
22. c. Menambahkan 3-5 tetes asam asetat 6% jika terjadi kekeruhan pada tabung I
yang telah dipanaskan, lalu dipanaskan kembali sampai mendidih, bila tetap
keruh hasil positif.*
23. STANDAR HASIL PEMERIKSAAN
1. Negatif (-) : Urine tidak keruh
2. Positif (+) : Terjadi kekeruhan
3. Positif 2 (++) : Kekeruhan mudah dilihat dan ada endapan halus
4. Positif 3 (+++) : Urine lebih keruh ada endapan yang lebih jelasa dan terlihat
5. Positif 4 (++++): Urine sangat keruh dan disertai endapan mengumpal.
24 Mendokumentasikan pada kartu pasien / buku KIA
C. TEKNIK
25. Melaksanakan tindakan secara urut dan sistematis
26. Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
27. Menjaga privacy pasien dan memperhatikan prinsip pencegahan infeksi
Jumlah
Nilai = Jumlah nilai yang diperoleh x 100 Penguji
54
Nilai kelulusan :
≥ 70 : Lulus
(....................)
< 70 : Tidak Lulus
M. Daftar Tilik Pemeriksaan Urine Reduksi
Penilaian:
0 : langkah tidak dilakukan
1 : langkah dilakukan tetapi kurang tepat
2 : langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu sesuai prosedur
Nilai
No Langkah-Langkah Kegiatan
0 1 2
A. SIKAP DAN PERILAKU
1. Menyambut klien, memberikan salam, dan memperkenalkan diri
2. Membaca catatan medis dan memastikan identitas klien (nama,tanggal lahir, atau no
rekam medis)
3. Bersikap sopan, sabar dan teliti
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan, kontrak waktu
5. Meminta persetujuan pada klien dengan informed consent
6. Memberikan kesempatan klien untuk bertanya dan memberikan perhatian pada setiap
pertanyaan
7. Mengawali tindakan dengan lafal basmalah dan mengakhiri tindakan dengan lafal
hamdalah
8. Mencuci tangan sebelum dan setelah tindakan serta mengeringkan dengan handuk
bersih
9. Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) sesuai kebutuhan
10. Melakukan dekontaminasi alat
B. KONTEN
11. Mencuci tangan sebelum melakukan tindakan dengan menggunakan sabun, membilas
dengan air mengalir kemudian mengeingkan dengan handuk
12. Menyiapkan alat (celemek, handscoen, rak pemeiksa, tabung aksi, lampu spiritus,
penjepit, korek api, bengkok, tissue, benedic, pipet, dan spuit 5 cc)
13. Menyiapkan urine yang akan diperiksa
14. Memakai celmek
15. Memakai sarung tangan
16. Mengisi tabung dengan benedic sebanyak 2,5 cc
17. Menetesi tabung benedic dengan 4- 5 tetes urine
18. Tabung dipanaskan dilampu spiritus
19. Tunggu sampai mendidih
20. Menilai hasil pemeriksaan
21. Mencatat hasil pemeriksaan
22. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada pasien
23. Membereskan alat – alat
24. Melepas sarung tangan
C. TEKNIK
25. Melaksanakan tindakan secara urut dan sistematis
26. Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
27. Menjaga privacy pasien dan memperhatikan prinsip pencegahan infeksi
Jumlah
Nilai = Jumlah nilai yang diperoleh x 100 Penguji
54
Nilai kelulusan :
≥ 70 : Lulus
< 70 : Tidak Lulus (....................)
Penilaian:
0 : langkah tidak dilakukan
1 : langkah dilakukan tetapi kurang tepat
2 : langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu sesuai prosedur
N Nilai
Langkah-Langkah Kegiatan
o 0 1 2
A. SIKAP DAN PERILAKU
1. Menyambut klien, memberikan salam, dan memperkenalkan diri
2. Membaca catatan medis dan memastikan identitas klien (nama,tanggal lahir, atau no
rekam medis)
3. Bersikap sopan, sabar dan teliti
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan, kontrak waktu
5. Meminta persetujuan pada klien dengan informed consent
6. Memberikan kesempatan klien untuk bertanya dan memberikan perhatian pada
setiap pertanyaan
7. Mengawali tindakan dengan lafal basmalah dan mengakhiri tindakan dengan lafal
hamdalah
8. Mencuci tangan sebelum dan setelah tindakan serta mengeringkan dengan handuk
bersih
9. Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) sesuai kebutuhan
10. Melakukan dekontaminasi alat
B. CONTENT
11. Mempersiapkan tempat (aman, nyaman, bersih, rapi, dan tenang)
12. Mempersiapkan alat
a. Kapas alkohol 70% e. Kapas kering
b. Lanset steril f. Formuler data
c. Kertas filter g. Buku catatatn dan alat tulis
d. Bengkok h. Safety books
13. Meminta kepada pasien untuk mencuci tangan
14. Meminta pasien duduk dikursi setelah mencuci tangan
15. Pemeriksa mencuci tangan biasa
16. Mendekati alat secara ergonomis
17. Mengisi formuler data : Tgl, Nama pasien, nama pemeriksa, Jenis pemeriksaan,
Hasil pemeriksaan
18. Mengaturt posisi pasien, yaitu pasien duduk dikursi pemeriksa berdiri disamping
kiri depan pasien jari tengah kiri pasien didesinfeksi dengan kapas alkohol dengan
posisi pemeriksa membelakangi pasien, jari yang dioles kapas alkohol ditunggu
sampai kering
19. Menyiapkan kjertas filter dan membuka lanset
20. Menekan bagian bawah ujung jari yang akan ditusuk agar rasa nyeri berkurang dan
darah terkumpul diujung jari
21. Menusukkan jarum sampai mulut jarum masuk seluruhnya dengan cepat dan posisi
tegak lurus
22. Jarum/ lanset dibuang dalam safety books
23. Membuang tetes darah yang pertama keluar dengan kapas kering (darah yang keluar
diteteskan atau ditemnpelkan pada kertaas filter)
24. Jari bekas tusukan ditekan dengan kapas alkohol sampai darah tidak keluar lagi
25. Mencocokkan warna darah pada kertas dengan warna standar HB menurut kadar
HB (setelah kering)
26. Mencatat hasil pemeriksaan dalam formuler data dan beritahu hasil pada pasien.
C. TEKNIK
27. Melaksanakan tindakan secara urut dan sistematis
28. Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
29. Menjaga privacy pasien dan memperhatikan prinsip pencegahan infeksi
Jumlah
Nilai = Jumlah nilai yang diperoleh x 100 Penguji
58
Nilai kelulusan :
≥ 70 : Lulus
(....................)
< 70 : Tidak Lulus
Q. Pendidikan Kesehatan dan KIE
Penddidikan Kesehatan adalah:
Menurut: A Joint Committee Suatu proses yang mencakup dimensi dan kegiatan-
on Terminology in health kegiatan dari intelektual, psikologi dan sosial yang
Education of United States diperlukan untuk meningkatkan kemampuan manusia
(1973) dalam Machfoedz dan dalam mengambil keputusan secara sadar dan yang
Suryani (2013) mempengaruhi kesejahteraan diri, keluarga dan
masyarakat
Terdapat beberapa istilah berkaitan dengan pendidikan kesehatan yaitu penerangan kesehatan,
penyuluhan kesehatan, KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi), dan promosi kesehatan
(Machfoedz dan Suryani, 2013).
Konseling adalah Pertemuan tatap muka antara 2 pihak, dimana satu pihak membantu pihak
lain utk mengambil keputusan yg tepat bagi dirinya sendiri dan kemudian bertindak sesuai
keputusannya
Tujuan Konseling:
1. Memberikan informasi yg tepat serta obyektif mengenai kesehatan reproduksi remaja
2. Mengidentifikasi & menampung perasaan-persaan negatif, keraguan atau kekhawatiran
sehubungan kesehatan reproduksinya
3. Membantu klien memilih alternatif pemecahan masalah yang terbaik bagi mereka aman
& sesuai keinginan klien
4. Membantu klien agar menggunakan alternatif pemecahan masalah yang mereka pilih secara
aman & efektif
5. Memberi informasi ttg cara mendapatkan bantuan & tempat pelayanan kesehatan reproduksi
DAFTAR TILIK
PENILAIAN KETERAMPILAN KONSELING
Yogyakarta, …………………
Jumlah total
Evaluator
Nilai = ---------------- x 100 = .............
64
Penilaian:
0 : langkah tidak dilakukan
1 : langkah dilakukan tetapi kurang tepat
2 : langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu sesuai prosedur
No Langkah-Langkah Kegiatan Nilai
0 1 2
A. SIKAP DAN PERILAKU
1 Menyambut klien dan mengucapkan salam
2 Memperkenalkan diri dan mempersilahkan duduk
3 Menjelaskan tujuan konseling yang akan dilaksanakan dan meminta persetujuan
klien
4 Komunikasi dengan klien selama melakukan tindakan, ramah, sabar dan teliti,
tanggap terhadap keluhan klien
5 Mengawali tindakan dengan lafal basmalah dan mengakhiri tindakan dengan lafal
hamdalah
B. KONTEN
6 Menyambut klien dengan ramah
7 Memberikan perhatian penuh kepada klien dengan SOLER :
a. Face your client squarely and smile (menghadap ke klient dan senyum)
b. Open and non judgemental facial expression (Ekspresi muka menunjukkan
sikap terbuka dan tidak menilai)
c. Lean towards client (Tubuh condong ke klien)
d. Eye contact in a culturally-acceptable manner (kontak mata atau tatap muka
sesuai dengan cara dan budaya setempat)
e. Relaxed and friendly (Rileks dan bersahabat)
8 Menggali permasalahan dan pengetahuan klien
9 Menjelaskan informasi sesuai kebutuhan dengan efektif efisien*
a. Apa itu anemia
b. Bahaya dari anemia pada kehamilan
c. Cara mengatasi anemia
d. Asupan nutrisi untuk meningkatkan Hb
e. Kegunaan zat besi
f. Cara konsumsi zat besi
g. Bahan makanan yang menghambat penyerapan zat besi
h. Bahan makanan yang membantu penyerapan zat besi
i. Tanda bahaya jika terjadi komplikasi
10 Volume suara dan intonasi sesuai dengan penekanan
11 Menciptakan suasana nyaman dan bersahabat (humor)
12 Asertif
13 Memberikan pertanyaan terbuka
14 Mengajukan pertanyaan satu persatu
15 Menggunakan alat bantu untuk memperjelas informasi
16 Membantu merumuskan masalah klien
17 Membantu merumuskan alternatif pemecahan masalah
18 Membantu merumuskan langkah-langkah pemecahan masalah
19 Memberikan kesempatan pada klien untuk bertanya atau menyampaikan pendapat
lain
20 Melakukan umpan balik
21 Merangkum permasalahan sesuai permasalahan yang dihadapi klien
22 Melakukan evaluasi dari proses konseling
23 Memberikan kesempatan pada ibu untuk mengambil keputusan
24 Merangkum/ menyimpulkan materi konseling bersama dengan pasien
25 Menjelaskan kapan kunjungan ulang / membuat perjanjian pertemuan untuk follow
up
26 Mengakhiri pertemuan, ucapkan terima kasih
C TEKNIK
27 Melaksanakan tindakan secara urut dan sistematis
28 Menjaga privasi dan kenyamanan pasien
29 Melaksanakan konseling dengan efektif & efisien
30 Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
Jumlah
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ Penguji
Nilai : x 100
60
Nilai kelulusan :
(....................)
≥ 70 : Lulus < 70 : Tidak Lulus
S. Daftar Tilik Pendidikan Kesehatan Tentang Tanda Bahaya dalam Kehamilan
Penilaian:
0 : langkah tidak dilakukan
1 : langkah dilakukan tetapi kurang tepat
2 : langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu sesuai prosedur
Penilaian:
0 : langkah tidak dilakukan
1 : langkah dilakukan tetapi kurang tepat
2 : langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu sesuai prosedur
Nilai
No Langkah-Langkah Kegiatan
0 1 2
A. SIKAP DAN PERILAKU
1. Menyambut klien, memberikan salam, dan memperkenalkan diri
2. Membaca catatan medis dan memastikan identitas klien (nama,tanggal lahir,
atau no rekam medis)
3. Bersikap sopan, sabar dan teliti
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan, kontrak
waktu
5. Meminta persetujuan pada klien dengan informed consent
6. Memberikan kesempatan klien untuk bertanya dan memberikan perhatian
pada setiap pertanyaan
7. Mengawali tindakan dengan lafal basmalah dan mengakhiri tindakan
dengan lafal hamdalah
8. Mencuci tangan sebelum dan setelah tindakan serta mengeringkan dengan
handuk bersih
9. Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) sesuai kebutuhan
10. Melakukan dekontaminasi alat
B. CONTENT
11 Menggali status imunisasi TT ibu
12 Memberikan KIE Pra imunisasi TT:
a. Tujuan imunisasi TT pada ibu hamil
b. Indikasi dan kontraindikasi imunisasi TT
c. Tempat penyuntikan
d. Efek samping
e. Cara mengatasi efek samping
13 Memberi kesempatan kepada ibu untuk menayakan hal yang belum
diketahui
14 Memastikan pengetahuan ibu dan kesediaan diimunisasi
15 Meminta ibu untuk menandatangani informed consent sebelum tindakan
16 Mempersilakan ibu untuk memposisikan diri, membuka daerah lengan yang
tidak dominan, mengamati daerah yang akan diinjeksi
17 Menyiapkan alat untuk
injeksi TT: e. bengkok
a. Spuit 3 cc f. Safety box
b. Jarum no 23 g. sarung tangan bersih
c. Vaksin TT h. cold bag
d. Kapas DTT+Air
DTT
18 Persiapan Petugas: Cuci tangan 6 langkah dengan sabun dan air mengalir,
keringkan dengan handuk pribadi
19 Menggunakan sarung tangan
20 Menyiapkan vaksin dalam spuit (dosis 0,5 ml)*
21 Mendekatkan alat agar mudah dijangkau petugas
22 Menyampaikan ke ibu bahwa akan dilakukan penyuntikan
23 Memastikan kembali area lengan atas yang akan diinjeksi
24 Melakukan komunikasi terapeutik sebelum dan selama penyuntikan
25 Mengucapkan basmalah sebelum menyuntikkan vaksin
26 Mendesinfeksi area injeksi secara sirkuler dari dalam ke luar dengan kapas
DTT
27 Melakukan injeksi secara IM secara teliti dan aman*
28 Mengobservasi reaksi ibu dan area bekas suntikan
29 Mengucapkan hamdalah
30 Menyampaikan bahwa penyuntikan telah selesai
31 Membantu merapikan ibu
32 Membereskan alat
33 Melepas sarung tangan dan cuci tangan pasca tindakan
34 Memberikan KIE pasca pemberian imunisasi TT:
a. Hal yang tidak boleh dilakukan pada bekas area penyuntikan
b. Tanda bahaya yang mungkin terjadi
c. Yang harus dilakukan apabila mengalami tanda bahaya
d. Jadwal suntikan ulang
35 Mendokumentasikan di kartu TT, buku KIA ibu
C. TEKNIK
36 Melakukan secara sistematik dan urut
37 Melakukan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
38 Menjaga privasi pasien dan memperhatikan prinsip pencegahan infeksi
Jumlah
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝐼𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ Penguji
Nilai = 𝑥 100
76
Nilai kelulusan :
≥ 70 : Lulus < 70 : Tidak Lulus
(....................)
Penilaian:
0 : langkah tidak dilakukan
1 : langkah dilakukan tetapi kurang tepat
2 : langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu sesuai prosedur
Senam hamil dimulai pada usia kehamilan 22 minggu. senam hamil bertujuan
untuk mempersiapkan dan melatih otot-otot sehingga dapat berfungsi secara optimal
dalam persalinan normal serta mengimbangi perubahan titik berat tubuh. seman hamil
ditujukan kepada ibu hamil tanpa kelainan atau tidak terdapat penyakit yang
menyertai kehamilan, seperti: jantung, penyalit ginjal, dan penyulit dalam
kehamilan(hamil dengan perdarahan, kelainan letak, dan kehamilan yang disertai
anemia)
Syarat senam hamil adalah:
1. telah dilakukan pemeriksaan kesehatan ibu hamil oleh bidan atau dokter
2. latihan dilakukan setelah usia kehamilan 22 minggu
3. latihan dilakukan secara teratur dan disiplin
4. sebaiknya latihan dilakukan di rumah sakit atau klinik bersalin dibawah pimpinan
instruktur senam hamil
Latihan seman hamil terbagi atas tiga tahap yaitu tahap pendahuluan, latihan inti dan
relaksasi.
1. Tahap pendahuluan
Latihan ini bertujuan untuk mengetahui daya kontraksi otot-otot tubuh, luas
gerakan persendian, dan mengurangi serta menghilangkan nyeri dan kekakuan
tubuh. cara latihan ini dilakukan beberapa hari sampai wanita hamil dapat
menjalankan latihan inti.
2. Latihan Inti
Latihan inti bertujuan untuk membentuk sikap tubuh. hal ini dikarenakan sikap
tubuh yang baik menyebabkan tulang panggul naik, sehingga janin berada dalam
kedudukan yang normal. sedangkan sikap tubuh yang tidak baik akan
menyebabkan tulang panggul turun, sehingga kedudukan janin kurang baik.
3. Kontraksi, Relaksasi dan Pernafasan
Guna mendapatkan sikap tubuh yang baik dan relaksasi pada waktu yang
diperlukan. sedangkan latihan pernafasan berfungsi untuk melatih berbagai teknik
pernafasan supaya dapat dipergunakan pada waktu yang sesuai dengan
kebutuhan. Syarat mendapatkan pernafasan yang sempurna adalah relaksasi
seluruh tubuh, berkonsentrasi, dan utnuk melemaskan otot-otot dinding perut dan
pernafasan, maka kedua lutut harus ditekuk. latihan penenangan bertujuan untuk
menghilangkan tekanan pada waktu melahirkan.
Selama kehamilan, bentuk-bentuk latihan ini dilakukan secara terpadu dan
cara latihannya dibagi menurut umur kehamilan yaitu usia kehamilan 22-25 minggu,
26-30 minggu, 31-34 minggu dan lebih dari 35 minggu.
Nilai
No. BUTIR YANG DINILAI
0 1 2
No. BUTIR YANG DINILAI Nilai
A. SIKAP DAN PERILAKU
1 Menyambut klien, memberikan salam, dan memperkenalkan
2 diri
Membaca catatan medis dan memastikan identitas klien
3 (nama,tanggal
Bersikap sopan,lahir,
sabaratau
danno rekam medis)
teliti
4 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan
5 dilakukan, kontrak waktu
Meminta persetujuan pada klien dengan informed consent
6 Memberikan kesempatan klien untuk bertanya dan memberikan
7 perhatian
Mengawali pada setiap pertanyaan
tindakan dengan lafal basmalah dan mengakhiri
8 tindakan dengan
Mencuci tanganlafalsebelum
hamdalah dan setelah tindakan serta
9 mengeringkan
Merapikan alatdengan
kembalihanduk bersih
B. CONTENT/ISI
10 Mengecek keadaan umum ibu, dan memastikan KU baik
11 Menganjurkan ibu mengenakan baju olah raga/ longgar dan
BAK terlebih dahulu
12 Menyiapkan ruangan yang nyaman
LATIHAN PENDAHULUAN
13 Mengajari ibu sikap duduk tegak bersandar ditopang kedua
tangan,
Latihankedua
1: tungkai kaki diluruskan dan dibuka sedikit,
14 seluruh tubuh lemas
Menggerakkan danjauh
kaki kiri rileks
ke depan, kaki kanan jauh ke
15 belakang (seperti mengayuh sepeda)
Melakukan sebaliknya menggerakkan kaki kanan jauh ke
16 depan, kaki gerakan
Melakukan kiri jauhsebanyak
ke belakang
8 kali
17 Menggerakkan kaki kanan dan kaki kiri sama-sama jauh ke
18 depan dan ke belakang
Menggerakkan (Fleksi
kaki kanan dan plantar dan dorsal) ke kanan dan
kiri bersama-sama
19 ke kiri
Menggerakkan kaki kanan dan kiri bersama-sama ke dalam
(endorotasi) sampai ujung jari menyentuh lantai, lalu
menggerakkan kedua kaki keluar (eksorotasi)
20 Memutarkan kedua kaki bersama-sama (sirkumduksi) ke kanan
dan ke kiri masing-masing 4 kali
21 Mengangkat kedua lutut tanpa menggerser kedua tumit dan
bokong
22 Menekankan kedua tungkai kaki ke lantai sambil mengerutkan
otot dubur, lalu tarik otot-otot perut sebelah atas simfisis ke
dalam (kempiskan perut) kemudian rileks kembali
92 Melakukan pendokumentasian
C. TEKNIK
93 Melaksanakan tindakan secara urut dan sistematis
Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-
94
ragu
95 Menjaga privacy pasien dan memperhatikan pasient safety
Jumlah
No. BUTIR YANG DINILAI Nilai
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 Penguji
Nilai = 𝑥 100
190
Nilai kelulusan :
≥ 70 : Lulus < 70 : Tidak Lulus
(....................)
Test HBsAg
Pemeriksaan hepatitis B juga diterapkan bagi ibu hamil. Jika sang ibu mengidap penyakit
ini, bayinya dapat menerima vaksin pada saat lahir (12 jam setelah persalinan) untuk
mencegah penularan dari ibu ke bayi. Langkah lain yang dapat dilakukan untuk
mengurangi risiko terkena hepatitis B di antaranya adalah:
a. Berhenti atau jangan menggunakan obat-obatan terlarang.
b. Hindari berbagi penggunaan barang seperti sikat gigi, anting-anting, serta alat cukur.
c. Waspadalah saat ingin menindik dan menato tubuh.
d. Jangan berhubungan seks tanpa alat pengaman kecuali pasangan tidak memiliki
hepatitis B atau penyakit kelamin menular lainnya.
Penilaian:
0 : langkah tidak dilakukan
1 : langkah dilakukan tetapi kurang tepat
2 : langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu sesuai prosedur
Nilai
No Langkah-Langkah Kegiatan
0 1 2
A. SIKAP DAN PERILAKU
1. Menyambut klien, memberikan salam, dan memperkenalkan diri
2. Membaca catatan medis dan memastikan identitas klien
(nama,tanggal lahir, atau no rekam medis)
3. Bersikap sopan, sabar dan teliti
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan,
kontrak waktu
5. Meminta persetujuan pada klien dengan informed consent
6. Memberikan kesempatan klien untuk bertanya dan memberikan
perhatian pada setiap pertanyaan
7. Mengawali tindakan dengan lafal basmalah dan mengakhiri tindakan
dengan lafal hamdalah
8. Mencuci tangan sebelum dan setelah tindakan serta mengeringkan
dengan handuk bersih
9. Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) sesuai kebutuhan
10. Melakukan dekontaminasi alat
B. CONTENT
11 Memberikan KIE Pra pemeriksaan:
a. Tujuan pemeriksaan HBsAg
b. Cara pemeriksaan
c. Waktu yang diperlukan untuk mengetahui hasil pemeriksaan
12 Memberi kesempatan kepada ibu untuk menayakan hal yang belum
diketahui
13 Memastikan pengetahuan ibu dan kesediaan pemeriksaan
14 Meminta ibu untuk menandatangani informed consent sebelum
tindakan
15 Mempersilakan ibu untuk memposisikan diri
16 Persiapan alat:Vacinopen
a. Lanset f. bengkok
b. Kapas DTT g. Safety box
c. Air DTT h. sarung tangan bersih
d. Stik HBsAg i. tempat sampah
e. Larutan buffer
17 Mendekatkan alat agar mudah dijangkau petugas
18 Menggunakan sarung tangan
19 Menyampaikan ke ibu bahwa akan dilakukan penusukan
20 Melakukan komunikasi terapeutik sebelum dan selama pemeriksaan
21 Mendesinfeksi area injeksi (ujung jari) secara sirkuler dari dalam ke
luar dengan kapas DTT
22 Melakukan penusukan menggunakan vacinopen
23 Mengusap darah yang keluar pertama dengan kapas DTT
24 Meneteskan darah yang keluar dari jari sebanyak satu tetes di atas
stik HbsAg
25 Menekan luka bekas luka tusukan dengan kapas DTT
26 Meneteskan buffer sebanyak 1-2 tetes di atas stik HBsAg yang telah
ditetesi darah
27 Menunggu selama 1 menit untuk melihat hasil pemeriksaan
28 Membaca Hasil pemeriksaan.
Hasil positif: jika terdapat dua garis dalam stik pemeriksaan
HBsAg
Hasil negatif: jika terdapat satu garis saja dalam stik pemeriksaan
HbsAg
29 Membereskan alat
30 Melepas sarung tangan dan cuci tangan pasca tindakan
HASIL PEMERIKSAAN POSITIF
31 Memberikan KIE pasca pemeriksaan:
a. menyampaikan bahwa ibu terinfeksi virus Hepatitis B
b. Memotivasi ibu untuk persiapan persalinan di rumah sakit,
untuk mengurangi resiko penularan pada bayi
c. Memberitahukan kepada ibu bahwa setelah persalinan, bayi
akan diberikan imunisasi immunoglobulin Hb dan Hb 0
sebelum 12 jam
d. Memberikan motivasi kepada ibu untuk tetap memberikan ASI
setelah bayi mendapatkan imunisasi
HASIL PEMERIKSAAN NEGATIF
32 Memberikan KIE pasca pemeriksaan
a. Menyampaikan bahwa ibu tidak terinfeksi virus Hepatitis B
b. Menyampaikan ibu untuk melakukan pemeriksaan kehamilan
sesuai dengan kunjungan ulangnya
33 Mendokumentasikan di buku KIA ibu, dan register pemeriksaan
C. TEKNIK
34 Melakukan secara sistematik dan urut
35 Melakukan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
36 Menjaga privasi pasien dan memperhatikan prinsip pencegahan
infeksi
Jumlah
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 Penguji
Nilai = 𝑥 100
72
Nilai kelulusan :
≥ 70 : Lulus < 70 : Tidak Lulus
(....................)