Anda di halaman 1dari 66

A.

Daftar Tilik Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil

Keterangan :
0 : bila ketrampilan tidak dilakukan
1 : bila ketrampilan dilakukan kurang sempurna
2 : bila ketrampilan dilakukan dengan baik dan benar
NILAI
No BUTIR YANG DINILAI
0 1 2
A. SIKAP DAN PERILAKU
1 Menyambut klien, memberikan salam, dan memperkenalkan diri
2 Membaca catatan medis dan memastikan identitas klien (nama,tanggal
lahir, atau no rekam medis)
3 Bersikap sopan, sabar dan teliti
4 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan, kontrak
waktu
5 Meminta persetujuan pada klien dengan informed consent
6 Memberikan kesempatan klien untuk bertanya dan memberikan perhatian
pada setiap pertanyaan
7 Mengawali tindakan dengan lafal basmalah dan mengakhiri tindakan
dengan lafal hamdalah
8 Mencuci tangan sebelum dan setelah tindakan serta mengeringkan dengan
handuk bersih
9 Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) sesuai kebutuhan
10 Melakukan dekontaminasi alat
B. CONTENT/ISI
11 Menyiapkan alat dan bahan secara ergonomis:
a. Timbangan berat badan dan k. Fetoskop dan doppler
Pengukur tinggi badan l. Handuk
b. Senter m. Tempat cuci tangan
c. Thermometer, jam n. Larutan klorin 0,5%
d. Tensimeter dan Stetoskop o. Sabun
e. Reflek Hamer p. Tempat sampah
f. Selimut q. Set pemeriksaan urin
g. Sarung tangan bersih r. Set pemeriksaan Hb
h. Kom berisi kapas air DTT s. Status ibu/ buku KIA
i. Bengkok t. Vulva hygiene : kapas,
j. Pita meter (metlin) dan jangka handscoen DTT/steril, kom,
panggul perlak, bengkok
ANAMNESA DATA SUBJEKTIF
12 Menanyakan identitas ibu dan suami
13 Menanyakan keluhan utama
14 Menanyakan Riwayat menstruasi (menarche, lama haid, siklus, jumlah
darah dan keluhan selama haid, HPHT, HPL)
15 Menanyakan riwayat perkawinan (status, jumlah, usia menikah dan lama
pernikahan)
16 Menanyakan riwayat Obstetri (riwayat kehamilan, persalinan dan nifas
yang lalu)
17 Menanyakan riwayat kehamilan sekarang
a. Riwayat ANC (berapa kali dan dimana) dan imunisasi TT
b. Gerakan Janin
c. Keluhan tiap trimester
d. Tanda-tanda atau bahaya penyakit
e. Obat yang dikonsumsi (termasuk tablet Fe, jamu)
18 Menanyakan riwayat kesehatan keluarga atau penyakit yang diderita
sekarang dan dulu:
a. Memastikan/menanyakan golongan darah ibu.
b. Memastikan/menanyakan telah melakukan pemeriksaan fisik dengan
dokter umum untuk mengetahui masalah seperti: gangguan
kardiovaskuler, Hipertensi, Diabetes, Malaria.
c. Memastikan/menanyakan telah melakukan pemeriksaan kesehatan
gigi dengan dokter gigi.
d. Memastikan/menanyakan telah melakukan pemeriksaan BTA.
e. Memastikan/menanyakan telah mendapatkan VCT dan pemeriksaan
tes HIV secara sukarela.
f. Memastikan/menanyakan telah melakukan pemeriksaan PMS (Sifilis,
Hepatitis dll).
Memastikan/menanyakan apakah pernah melakukan USG
19 Menanyakan riwayat kontrasepsi
20 Menanyakan pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari
- Pola makan (jumlah, jenis, porsi, keluhan sebelum dan setelah hamil)
- Pola minum (jumlah, jenis, porsi keluhan sebelum dan setelah hamil)
- Pola eliminasi (BAB/BAK)
- Pola istirahat
- Personal hygiene
- Pola aktivitas
- Pola seksualitas
21 Menanyakan riwayat sosial-ekonomi:
a. Respons ibu dan keluarga terhadap kehamilan ibu
b. Dukungan keluarga
c. Kekhawatiran-kekhawatiran khusus
d. Kegiatan klien, keluarga dan keagamaan
e. Pengambilan keputusan dalam keluarga
f. Beban kerja dan kegiaatan sehari-hari
g. Binatang peliharaan
h. P4K
22 Menanyakan kebiasaan hidup sehat, merokok, minum-minuman keras,
mengkonsumsi obat terlarang
23 Menanyakan perencanaan persalinan (tempat penolong, biaya transportasi,
perlengkapan ibu dan bayi, pendamping, donor, persiapan persalinan)
PEMERIKSAAN FISIK
24 Melakukan penilaian keadaan umum, kesadaran pasien, dan TB, BB, Lila
25 Melakukan pengkuran tanda-tanda vital: tekanan darah, nadi, pernafasan,
suhu
26 Melakukan pemeriksaan pada kepala dan leher
27 Melakukan pemeriksaan payudara
28 Melakukan pemeriksaan abdomen (melihat apakah ada bekas luka operasi,
linea nigra, striae gravidarum)
29 Melakukan palpasi Leopold I
30 Melakukan palpasi Leopold II
31 Melakukan palpasi Leopold III
32 Melakukan palpasi Leopold IV
33 Mengukur TFU menggunakan metline dan menghitung TBJ (Perasat Mc.
Donald)
34 Auskultasi DJJ
35 Melakukan pemeriksaan ekstremitas atas dan bawah
36 Melakukan pemeriksaan panggul luar
37 Melakukan pemeriksaan genetalia luar (vulva hygiene jika diperlukan)
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
38 Melakukan pemeriksaan laboratorium hemoglobin
39 Melakukan pemeriksaan laboratorium protein urine
40 Melakukan pemeriksaan laboratorium glukosa urine
41 Catatan: Pemeriksaan penunjang lain seperti tes HbSAg, tes HIV, USG
dan CTG menyesuaikan kondisi pasien dan menyesuaikan ranah pelayanan
(BPM, Puskesmas atau RS)
ANALISIS
42 Menetapkan diagnosa/masalah/ kebutuhan ibu
PELAKSANAAN ASUHAN
43 Memberitahukan hasil pemeriksaaan kepada ibu
44 Mengatasi ketidaknyamanan yang mungkin akan dialami ibu sesuai dengan
kebutuhan ibu
45 Memberikan imunisasi TT sesuai jadwal (jika perlu)
46 Memberikan suplemen zat besi/folate dan menjelaskan bagaimana
mengkonsumsinya serta kemungkinan efek samping
47 Memberikan KIE persiapan persalinan:
a. Nutrisi
b. Olahraga ringan: bimbingan senam hamil sesuai umur kehamilan
c. Istirahat
d. Kebersihan diri dan lingkungan
e. Tanda-tanda persalinan
f. Tanda bahaya kehamilan trimester I/II/III (menyesuaikan kebutuhan
ibu)
48 Mendiskusikan persiapan kelahiran/kegawatdaruratan :
a. Tempat persalinan
b. Penolong persalinan
c. Pendamping persalinan
d. Persiapan keuangan
e. Perlengkapan yang dibutuhkan ibu dan bayi
f. Sarana transportasi
g. Pembuat keputusan dalam keluarga
h. Donor darah
i. Tempat rujukan
49 Memberikan KIE persiapan pemberian ASI
50 Memberikan KIE perawatan bayi sehari-hari, pengurusan akte dan tanda
bahaya pada bayi muda
51 Menanyakan kembali informasi yang diberikan
52 Menjadwalkan kunjungan berikutnya (kunjungan ulang)
53 Mencuci tangan dan mengeringkan menggunakan handuk pribadi
54 Mencatat hasil-hasil kunjungan pada status pasien/buku KIA/catatan
SOAP
TEKNIK
55 Melaksanakan tindakan secara urut dan sistematis
56 Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
57 Menjaga privacy pasien dan memperhatikan prinsip pencegahan infeksi
TOTAL

Nilai = Jumlah nilai yang diperoleh x 100 Penguji


114
Nilai kelulusan : (...................)
≥ 70 : Lulus
< 70 : Tidak Lulus
B. Daftar Tilik Pengambilan Data Subjektif (Anamnesa) Pada Ibu Hamil
Kunjungan Awal

Keterangan :
0 : bila ketrampilan tidak dilakukan
1 : bila ketrampilan dilakukan kurang sempurna
2 : bila ketrampilan dilakukan dengan baik dan benar

Nilai
No. BUTIR YANG DINILAI
0 1 2
A. SIKAP DAN PERILAKU
1. Menyambut klien, memberikan salam, dan memperkenalkan diri
2. Membaca catatan medis dan memastikan identitas klien (nama,tanggal
lahir, atau no RM)
3. Bersikap sopan, sabar dan teliti
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan, kontrak
waktu
5. Meminta persetujuan pada klien dengan informed consent
6. Memberikan kesempatan klien untuk bertanya dan memberikan perhatian
pada setiap pertanyaan
7. Mengawali tindakan dengan lafal basmalah dan mengakhiri tindakan
dengan lafal hamdalah
8. Mencuci tangan sebelum dan setelah tindakan serta mengeringkan dengan
handuk bersih
9. Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) sesuai kebutuhan
10. Melakukan dekontaminasi alat
B. CONTENT/ISI
11. Persiapan alat untuk anamnesa: alat tulis, buku KIA, catatan RM
12. Mempersiapkan ruangan nyaman, aman, bersih dan terjaga privacy.
13. Menyambut ibu dan seseorang yang menemani ibu, mempersilakan duduk
14. Menanyakan status kunjungan (baru atau lama)
15. Menanyakan identitas ibu dan suami, nomor rekam medis/register
pemeriksaan ANC
16. Menanyakan keluhan atau masalah yang dirasakan ibu
17. Menanyakan riwayat menstruasi
18. Menanyakan riwayat pernikahan
19. Menanyakan riwayat kehamilan sekarang
a. HPHT
b. Gerakan Janin
c. Tanda-tanda atau bahaya penyakit
d. Obat yang dikonsumsi (Fe termasuk jamu)
e. Kekhawatiran-kekhawatiran khusus
f. Riwayat ANC
g. Status imunisasi TT
20. Menanyakan riwayat kehamilan yang lalu
a. Jumlah kehamilan
b. Jumlah anak yang hidup
c. Jumlah kehamilan premature
d. Jumlah keguguran
e. Persalinan dengan tindakan (operasi caesar, forsep, vakum)
f. Riwayat perdarahan pada persalinan atau pasca persalinan
g. Kehamilan dengan tekanan darah tinggi
h. Berat bayi <2,5 kg atau >4 kg
i. Masalah lain
21. Menanyakan riwayat kesehatan atau penyakit selama kehamilan dan
sebelumnya:
a. Memastikan/menanyakan golongan darah ibu.
b. Memastikan/menanyakan telah melakukan pemeriksaan fisik dengan
dokter umum untuk mengetahui masalah seperti: gangguan
kardiovaskuler, Hipertensi, Diabetes, Malaria.
c. Memastikan/menanyakan telah melakukan pemeriksaan kesehatan gigi
dengan dokter gigi.
d. Memastikan/menanyakan telah melakukan pemeriksaan BTA.
e. Memastikan/menanyakan telah mendapatkan VCT dan pemeriksaan
tes HIV secara sukarela.
f. Memastikan/menanyakan telah melakukan pemeriksaan PMS (Sifilis,
Hepatitis dll).
g. Memastikan/menanyakan apakah pernah melakukan USG
22. Menanyakan riwayat KB
23. Menanyakan pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari: pola makan selama
hamil meliputi jumlah, frekuensi dan kualitas asupan serta masalah.
24. Menanyakan pola eliminasi (BAK dan BAB) serta permasalahan
25. Menanyakan pola istirahat dan aktifitas sehari-hari
26. Menanyakan pola seksualitas dan masalah
27. Menanyakan data sosial-budaya-ekonomi:
a. Respons ibu dan keluarga terhadap kehamilan ibu
b. Riwayat/rencana KB
c. Dukungan keluarga
d. Pengambilan keputusan dalam keluarga
e. Kebiasaan hidup sehat, merokok, minum-minuman keras,
mengkonsumsi obat terlarang
f. Tempat dan petugas kesehatan yang diinginkan untuk membantu
persalinan
g. P4K
C. TEKNIK
28. Melaksanakan tindakan secara urut dan sistematis
29. Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
30. Menjaga privacy pasien dan memperhatikan prinsip pencegahan infeksi
Total

Penilaian : Yogyakarta,.................................20..
Nilai : Skor perolehan X 100 Penguji
Skor maksimal (60)
( )
C. Daftar Tilik Pemeriksaan Pada Ibu Hamil Kunjungan Ulang

Keterangan :
0 : bila ketrampilan tidak dilakukan
1 : bila ketrampilan dilakukan kurang sempurna
2 : bila ketrampilan dilakukan dengan baik dan benar
Nilai
No. BUTIR YANG DINILAI
0 1 2
A. SIKAP DAN PERILAKU
1. Menyambut klien, memberikan salam, dan memperkenalkan diri
2. Membaca catatan medis dan memastikan identitas klien (nama,tanggal
lahir, atau no rekam medis)
3. Bersikap sopan, sabar dan teliti
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan, kontrak
waktu
5. Meminta persetujuan pada klien dengan informed consent
6. Memberikan kesempatan klien untuk bertanya dan memberikan perhatian
pada setiap pertanyaan
7. Mengawali tindakan dengan lafal basmalah dan mengakhiri tindakan
dengan lafal hamdalah
8. Mencuci tangan sebelum dan setelah tindakan serta mengeringkan dengan
handuk bersih
9. Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) sesuai kebutuhan
10. Melakukan dekontaminasi alat
B. CONTENT/ISI
11. Menyambut ibu dan seseorang yang menemani ibu
12. Menanyakan apakah klien mempunyai pertanyaan atau kekhawatiran yang
timbul sejak kunjungan terakhirnya (Menanyakan keluhan utama pasien)
13. Menanyakan bagaiman perasaan klien sejak kunjungan terakhirnya
14. Menanyakan gerakan janin selama 24 jam (setelah UK 20 minggu)
15. Mendapatkan informasi terkait masalah atau tanda bahaya yang mungkin
dialami klien sejak kunjungan terakhirnya
16. Mendapatkan informasi terkait keluhan yang biasa dialami ibu hamil. (ini
sebagai pendekatan umum untuk pemeriksaan)
17. Mengamati penampilan ibu, suasana emosi, dan sikap tubuh selama
pemeriksaan
18. Meminta klien untuk buang ari kecil*
19. Mengukur berat badan
20. Mengukur tekanan darah
Melakukan pemeriksaan fisik
21. Melakukan pemeriksaan mata
22. Melakukan pemeriksaan Leopold
23. Memberikan KIE sesuai dengan kebutuhan klien
24. Memberitahukan kunjungan ulang berikutnya
25. Mencatat kunjungan pada catatan SOAP/ kartu pasien/buku KIA
C. TEKNIK
26. Melaksanakan tindakan secara urut dan sistematis
27. Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
28. Menjaga privacy pasien dan memperhatikan prinsip pencegahan infeksi
Total
Penilaian : Yogyakarta,.................................20..
Nilai : Skor perolehan X 100 Penguji
Skor maksimal (56)

( )
MENGHITUNG PERKIRAAN TANGGAL PERSALINAN

Rumus Naegele terutama untuk menentukan hari perkiraan lahir (HPL, EDC= Expected
Date of Confinement). Rumus ini berlaku terutama untuk wanita dengan siklus 28 hari
dan haid teratur, sehingga ovulasi terjadi pada hari ke-14. Lama kehamilan rata-rata
dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir (HPM) adalah 280 hari atau 40 minggu.

Rumus Naegle:
Hari pertama haid terakhir (HPHT)  hari + 7
 bulan -3
 tahun tetap atau ditambah 1

Untuk bulan perhitungan dapat menggunakan dua cara yaitu:


1. Jika pada HPHT bulannya Januari, Febuari dan Maret maka dapat ditambahkan 9
(+9), tahunnya tetap
2. Jika pada HPHT bulannya April sampai dengan Desember maka dapat dikurangi 3,
tahunnya ditambah satu (+1)

Contoh perhitungan:
Mulailah dari hari pertama haid terakhir dan tambahkan 7 hari. Kemudian hitung ke
belakang 3 bulan. Perhatikan baik-baik, gunakan jari tangan dan atau tuliskan pada
selembar kertas untuk memudahkan.
1. HPHT: 6 Mei 2012

+7 -3 +1
13 2 2013
Sehingga HPL 13 Febuari 2013

2. HPHT: 30 November 2011

+7 -3 +1
37 8 2012  dibulan Agustus ada 31 hari, maka hari -31.
Sedangkan bulan di tambah 1
-31 +1 2012
6 9 2012
Sehingga HPL 6 September 2012

3. HPHT: 21 Febuari 2012

+7 +9 Tetap
28 11 2012
Sehingga HPL 28 November 2012
D. Daftar Tilik Menghitung HPL

Keterangan :
0 : bila ketrampilan tidak dilakukan
1 : bila ketrampilan dilakukan kurang sempurna
2 : bila ketrampilan dilakukan dengan baik dan benar
Nilai
No. BUTIR YANG DINILAI
0 1 2
A. SIKAP DAN PERILAKU
1. Menyambut klien dengan ramah, mengucapkan salam dan memperkenalkan
diri
2. Membaca catatan medis dan memastikan identitas klien (nama,tanggal lahir,
atau no rekam medis)
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan kepada klien
4. Komunikasi dan kontak mata dengan klien selama tindakan
B. CONTENT/ISI
5. Menyiapkan alat tulis dan catatan medis ibu hamil
6. Mengkaji hari pertama haid terakhir (HPHT) secara langsung atau dari catatan
medis*
7. Menghitung HPL dengan rumus Naegele:
- Tanggal HPHT +7 - Bulan HPHT -3
- Tahun HPHT +1 atau tetap bila bulan masih ditahun yang sama
8. Menyampaikan kepada pasien hari perkiraan kelahiran
9. Melakukan pendokumentasian
C. TEKNIK
10. Melaksanakan tindakan secara urut dan sistematis
11. Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
12. Menjaga privacy pasien dan memperhatikan prinsip pencegahan infeksi
Total

Penilaian : Yogyakarta,.................................20..
Nilai : Skor perolehan X 100 Penguji
Skor maksimal (24)
( )
MENGHITUNG USIA KEHAMILAN

Menentukan usia kehamilan bisa dilakukan dengan berbagai cara di antaranya adalah
dengan rumus Naegele maupun berdasarkan tinggi fundus uteri baik dengan palpasi
maupun menggunakan pita ukur (teori Mc. Donald).
1. Rumus Naegele
Cara 1:
Seorang wanita hamil dengan HPM 14-8-2008 dan diperiksa pada tanggal 11-2-2009,
maka untuk menghitung umur kehamilan caranya sebagai berikut:
14-8-2008 (bulan Agustus memiliki 31 hari, jadi 31-14=17 hari 2 minggu 3 hari
Bulan 9 4 minggu 2 hari
Bulan 10 4 minggu 3 hari
Bulan 11 4 minggu 2 hari
Bulan 12 4 minggu 3 hari
Bulan 1 4 minggu 3 hari
11-2-2009, yang terlewati 11 hari 1 minggu 4 hari
23 minggu 20 hari
23 minggu + 20 hari(= 2 minggu 6 hari)  25 minggu 6 hari

Cara 2:
Apabila tanggal pemeriksaan mendekati HPL bisa menggunakan penghitungan
sebagai berikut. Kehamilan sampai aterm (sampai HPL) mempunyai jumlah minggu
40. Kemudian dihitung jarak tanggal periksa ke HPL, hasilnya untuk mengurangi 40,
didapat usia kehamilan.
Contoh:
Pasien datang periksa tanggal 28 Januari 2009. Diketahui HPHT: 4-5-2008. HPL 11-
2-2009. Dihitung jarak periksa (28 Januari 2009) sampai dengan HPL (11-2-2009),
hasilnya 14 hari atau 2 minggu. Maka penghitungan usia kehamilan 40-2=38 minggu.

2. Berdasarkan Tinggi Fundus Uteri (TFU) dengan palpasi


a. Secara tradisional perkiraan tinggi fundus uteri dilakukan dengan palpasi fundus
dan membandingkannya dengan beberapa patokan antara lain simfisis pubis,
umbilikus, atau prosesus xifoideus. Cara tersebut dilakukan dengan tanpa
memperhitungkan ukuran tubuh ibu. Sebaik-baiknya pemeriksaan (perkiraan)
tersebut, hasilnya masih kasar dan bervariasi.
b. Rumus Bartholomew
Antara simfisis pubis dan pusat dibagi dalam 4 bagian yang sama, maka tiap
bagian menunjukkan penambahan 1 bulan. Pada saat fundus uteri teraba tepat di
simfisis pubis umur kehamilan adalah 2 bulan (8 minggu). Antara pusat sampai
prosesus xifoideus juga dibagi dalam 4 bagian dan tiap bagian menunjukkan
kenaikan 1 bulan. Perlu diperhatikan bahwa pada bulan ke-10 (40 minggu) tinggi
fundus uteri kurang lebih sama dengan bulan ke-8 (32 minggu) sebab pada saat itu
kepala sudah masuk panggul.
3. Berdasarkan Tinggi Fundus Uteri dengan pita ukur
Rumus Mc. Donald
Fundus uteri diukur dengan pita. Tinggi fundus uteri dikalikan 2 dan dibagi 7
memberikan umur kehamilan dalambulan obstetrik dan bila dikalikan 8 dan dibagi7
memberikan umur kehamilan dalam minggu.

Tugas:

Mahasiswa menggambar perkembangan tinggi fundus uteri sesuai umur kehamilan.


E. Daftar Tilik Menghitung Usia Kehamilan

Keterangan :
0 : bila ketrampilan tidak dilakukan
1 : bila ketrampilan dilakukan kurang sempurna
2 : bila ketrampilan dilakukan dengan baik dan benar
Nilai
No. BUTIR YANG DINILAI
0 1 2
A. SIKAP DAN PERILAKU
1. Menyambut klien dengan ramah, mengucapkan salam dan memperkenalkan
diri
2. Membaca catatan medis dan memastikan identitas klien (nama,tanggal lahir,
atau no rekam medis)
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan kepada klien
4. Komunikasi dan kontak mata dengan klien selama tindakan
B. CONTENT/ISI
5. Menyiapkan alat tulis dan catatan medis ibu hamil
6. Mengkaji hari pertama menstruasi ibu*
7. Menghitung usia kehamilan dengan rumus Neagele
- Mengecek kembali tanggal periksa sekarang
- Menghitung jumlah minggu dan sisa hari untuk tiap bulannya sejak HPHT
sampai tanggal pemeriksaan
Menghitung usia kehamilan dengan rumus Bartholomew:
- Membagi abdomen antara simphisis dan pusat menjadi 4 kuadran
- Membagi abdomen antara pusat dengan prosesus xyfoideus dengan 4
kuadran
- Melakukan palpasi menentukan TFU
- Menilai usia kehamilan berdasarkan kuadran
8. Menghitung usia kehamilan dari rumus Mc. Donald
- Mengukur TFU dengan pita ukur
- Mengalikan TFU (dalam cm) dengan 2/7 (umur kehamilan dalam bulan)
- Mengalikan TFU (dalam cm) dengan 8/7 (umur kehamilan dalam minggu)
9. Memberitahukan ibu hasil penghitungan usia kehamilan
10. Melakukan pendokumentasian
C. TEKNIK
11. Melaksanakan tindakan secara urut dan sistematis
12. Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
13. Menjaga privacy pasien dan memperhatikan prinsip pencegahan infeksi
Total

Penilaian : Yogyakarta,.................................20..
Nilai : Skor perolehan X 100 Penguji
Skor maksimal (26)

( )
PEMERIKSAAN FISIK

a. Antropometri
1. Melakukan Pengukuran Tinggi Badan
Pengukuran tinggi badan pada ibu hamil dilaksanakan hanya satu kali pada
kunjungan antenatal yang pertama. Tujuan pengukuran tinggi badan pada ibu
hamil untuk mengetahui tinggi badan sehingga dapat mendeteksi faktor risiko.
Faktor risiko terhadap kehamilan yang sering berhubungan dengan tingi badan
adalah keadaan rongga panggul. Pada wanita yang lebih pendek dari ukuran
normal bangsanya, kemungkinan terjadi kesempitan panggul. Di Indonesia
digunakan batas 145 cm sebagai ukuran yang berisiko untuk mengalami
kesempitan panggul.
Tinggi badan dihubungkan dengan berat badan juga dapat digunakan untuk
menghitung berat badan ideal atau Indeks Masa Tubuh (Body Mass Index):

Berat Badan (kg)


IMT= -------------------------------------------------
Tinggi badan x Tinggi badan (m)

Tinggi badan ibu hamil bisa diukur menggunakan Microtoise dengan posisi ibu
berdiri. Sebelum digunakan microtoise sebaiknya dipasang didinding yang terang
sehingga mudah untuk membaca skala. Panjang skala alat ini adalah 2 meter
sehingga dipasang 2 meter dari lantai diukur ke atas.

2. Melakukan Pengukuran Berat Badan


Tujuan menimbang adalah untuk mengetahui berat badan ibu, mengetahui naik
atau turunnya berat badan, dan membantu menegakkan diagnosis. Penimbangan
berat badan biasanya dilakukan pada ibu hamil untuk memantau pertumbuhan
janin dan keadaan ibu. Penimbangan berat badan pada umur kehamilan trimester I
dan II bertujuan untuk mengetahui kenaikan berat badan ibu sebelum dan sesudah
hamil. Dalam keadaan normal kenaikan berat badan ibu dari sebelum hamil,
dihitung mulai trimester I sampai trimester III yang berkisar antara 9-13,5 kg.
Penimbangan berat badan mulai trimester III bertujuan untuk mengetahui
kenaikan berat badan setiap minggu. Kenaikan berat badan setiap minggu pada
kehamilan trimester III yang tergolong normal adalah 0,4-0,5 kg.
Bahaya kenaikan berat badan yang berlebih pada ibu hamil meliputi:
a. Bayi besar sehingga berisiko mempersulit kelahiran
b. Pada kehamilan trimester III meruppakan tanda bahaya kemungkinan
tterjadinya preeklamsi
c. Dapat merupakan gejala penyakit diabetes melitus pada ibu hamil

Sedangkan bahaya penurunan berat badan yang berlebih meliputi:


a. Janin tidak berkembang
b. Kurang gizi dan anemia sehingga menjadi penyulit saat melahirkan
Rekomendasi Kenaikan Berat Badan berdasarkan Institute of medicine,
Washington D.C 1990
Kategori IMT Kenaikan BB total (kg) Kenaikan BB Tm II dan Tm
III (kg)
Rendah 12,5-18 0,5
<19,8
Normal 11,5 – 16 0,4
19,8-26,0
Tinggi 7-11,5 0,3
26,0-29,0
Obese >29 < 6,8 Individual

3. Melakukan Pengukuran LILA (Lingkar Lengan Atas)


Lingkar lengan atas mencerminkan tumbuh kembang jaringan lemak dan otot
yang tidak terpengaruh oleh keadaan cairan tubuh dibandingkan berat badan.
Pengukuran ini bertujuan untuk mengetahui status gizi dan membantu
menegakkan diagnosis. Pengukuran sebaiknya dilakukan pada lengan yang tidak
banyak melakukan aktifitas sehingga massa otot tidak mempengaruhi hasil
pengukuran. Ukuran LILA pada wanita usia subur (WUS) dengan risiko di
Indonesia dengan ambang batas <23,5 cm. Apabila ditemukan LILA kurang dari
23,5 cm maka status gizi ibu kurang. Dari beberapa penelitian, wanita hamil
dengan LILA <23,5 cm menunjukkan besar kemungkinan melahirkan bayi dengan
berat lahir rendah (BBLR).
F. Pemeriksaan Antropometri
1. Daftar Tilik Pengukuran Tinggi Badan
Keterangan :
0 : bila ketrampilan tidak dilakukan
1 : bila ketrampilan dilakukan kurang sempurna
2 : bila ketrampilan dilakukan dengan baik dan benar
Nilai
No. BUTIR YANG DINILAI
0 1 2
A. SIKAP DAN PERILAKU
1. Menyambut klien dengan ramah, mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
2. Membaca catatan medis dan memastikan identitas klien (nama,tanggal lahir, atau
no rekam medis)
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan kepada klien
4. Komunikasi dan kontak mata dengan klien selama tindakan
B. CONTENT/ISI
5. Menyiapkan alat pengukur tinggi badan dan status ibu hamil
6. Mempersilakan ibu melepas sepatu/sandal
7. Mempersilakan ibu untuk berdiri tegak dan membelakangi alat
8. Mempersilakan ibu untuk merapat pada alat (tumit,bokong, kepala bagian
belakang menempel pada dinding, pandangan lurus ke depan)*
9. Menurunkan microtoise sampai rata pada kepala bagian atas
10. Membaca skala tepat pada garis merah
11. Memberi tahu ibu hasil pemeriksaan
12. Melakukan dokumentasi hasil pengukuran
13. Merapikan alat kembali
C. TEKNIK
14. Melaksanakan tindakan secara urut dan sistematis
15. Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
16. Menjaga privacy pasien dan memperhatikan prinsip pasient safety
Total
Yogyakarta,.................................20..
Penilaian : Penguji
Nilai : Skor perolehan X 100
Skor maksimal (32) ( )

2. Daftar Tilik Pengukuran Berat Badan


Keterangan :
0 : bila ketrampilan tidak dilakukan
1 : bila ketrampilan dilakukan kurang sempurna
2 : bila ketrampilan dilakukan dengan baik dan benar
Nilai
No. BUTIR YANG DINILAI
0 1 2
A. SIKAP DAN PERILAKU
1. Menyambut klien dengan ramah, mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
2. Membaca catatan medis dan memastikan identitas klien (nama,tanggal lahir, atau
no rekam medis)
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan kepada klien
4. Komunikasi dan kontak mata dengan klien selama tindakan
B. CONTENT/ISI
5. Menyiapkan timbangan berat badan dan status ibu hamil
6. Mengecek dan mengatur timbangan dalam posisi seimbang atau diangka nol
7. Mempersilakan ibu melepas sepatu/sandal, meletakkan tas/barang bawaan, serta
pakaian yang dipakai seringan mungkin (jaket dilepas)
8. Mempersilakan ibu untuk naik ke atas timbangan, dengan pasien mengahadap ke
depan*
9. Petugas membaca skala timbangan secara tepat*
10. Mempersilakan ibu turun dari timbangan
11. Memberi tahu ibu hasil pemeriksaan
12. Melakukan dokumentasi hasil penimbangan
13. Merapikan alat kembali
C. TEKNIK
14. Melaksanakan tindakan secara urut dan sistematis
15. Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
16. Menjaga privacy klien dan menjaga prinsip pasient safety
Total

Penilaian : Yogyakarta,.................................20..
Nilai : Skor perolehan X 100 Penguji
Skor maksimal (32)
( )

3. Daftar Tilik Pengukuran LILA (Lingkar Lengan Atas)

Keterangan :
0 : bila ketrampilan tidak dilakukan
1 : bila ketrampilan dilakukan kurang sempurna
2 : bila ketrampilan dilakukan dengan baik dan benar
Nilai
No. BUTIR YANG DINILAI
0 1 2
A. SIKAP DAN PERILAKU
1. Menyambut klien dengan ramah, mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
2. Membaca catatan medis dan memastikan identitas klien (nama,tanggal lahir, atau
no rekam medis)
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan kepada klien
4. Komunikasi dan kontak mata dengan klien selama tindakan
B. CONTENT/ISI
5. Menyiapkan pita ukur untuk LILA dan status pasien
6. Menanyakan kepada ibu lengan mana yang tidak dominan
7. Mempersilakan ibu membebaskan lengan yang tidak dominan dari pakaian
8. Mempersilakan ibu berdiri tegak atau duduk ditempat yang sudah disiapkan
9. Memposisikan lengan atas lurus dan lengan bawah sedikit ditekuk untuk
memudahkan pengukuran*
10. Mengukur panjang lengan atas dari Prosesus Akromnion sampai Epikondilus
menggunakan pita ukur*
11. Menentukan titik tengah lengan atas
12. Melingkarkan pita ukur pada titik tengah sesuai ukuran lengan
13. Meminta ibu untuk meluruskan lengannya*
14. Membaca hasil pengukuran dengan tepat
15. Memberi tahu ibu hasil pemeriksaan
16. Melakukan dokumentasi ke dalam RM/buku KIA
17. Merapikan alat kembali
C. TEKNIK
18. Melaksanakan tindakan secara urut dan sistematis
19. Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
20. Menjaga privacy klien dan memperhatikan pasient safety
Total
G. Daftar Tilik Pemeriksaan Head to Toe
Keterangan :
0 : bila ketrampilan tidak dilakukan
1 : bila ketrampilan dilakukan kurang sempurna
2 : bila ketrampilan dilakukan dengan baik dan benar
No Nilai
BUTIR YANG DINILAI
. 0 1 2
A. SIKAP DAN PERILAKU
1. Menyambut klien, memberikan salam, dan memperkenalkan diri
2. Membaca catatan medis dan memastikan identitas klien (nama,tanggal lahir, atau
no rekam medis)
3. Bersikap sopan, sabar dan teliti
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan, kontrak waktu
5. Meminta persetujuan pada klien dengan informed consent
6. Memberikan kesempatan klien untuk bertanya dan memberikan perhatian pada
setiap pertanyaan
7. Mengawali tindakan dengan lafal basmalah dan mengakhiri tindakan dengan lafal
hamdalah
8. Mencuci tangan sebelum dan setelah tindakan serta mengeringkan dengan handuk
bersih
9. Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) sesuai kebutuhan
10. Melakukan dekontaminasi alat
B. CONTENT/ISI
11. Menyiapkan alat secara ergonomis untuk pemeriksaan:
 Tempat Pijakan kaki
 Sarung Tangan dan Komnya
 Korentang dan komnya
 Lapmu senter
 Bak Instrumen
 Spatel lidah
 Pinset Anatomis
 Pita Ukur
 Pengukur Lila
 Fetoskop/Dopler
 Tissue
 Jely
 Reflek hammer
 Perlak dan Pengalas
 Sarung tangan dalam tempatnya
 kapas DTT
 Air DTT
 Bengkok
 Jam tangan/stopwatch
 Ember/Waskom plastik berisi larutan clorine 0,5%
 Selimut
 Status ibu/Buku KIA
 Alat Tulis
 Tempat sampah Medis dan Non Medis
12. Menyiapkan lingkungan
 Satu ruang tertutup dan nyaman
 satu buah tempat tidur lengkap
 satu troli/meja untuk alat pemeriksaan
Melakukan pemeriksaan
13. Mempersilakan ibu untuk mengosongkan kandung kemih
14. Mempersilakan ibu untuk membuka pakaian dalam dan melonggarkan pakaian luar
15. Mempersilakan ibu tidur terlentang di tempat tidur yang telah disediakan
Pemeriksaan Kepala dan Leher
16. Memeriksa wajah untuk mengetahui ada/tidaknya edema
17. Memeriksa keadaan konjungtiva mata kanan dan kiri
18. Memeriksa keadaan sclera mata terjadi ikterus/tidak
19. Memeriksa mulut, melihat kondisi bibir pucat/tidak
20. Memeriksa leher untuk mengetahui ada/tidaknya pembengkakan saluran limfe,
vena jugularis dan kelenjar tiroid
Pemeriksaan tangan
21. Memeriksa Edema pada tangan kanan dan kiri
22. Memeriksa keadaan kuku pucat/tidak
Pemeriksaan Payudara
23. Memeriksa ukuran payudara kanan dan kiri, simetris atau tidak
24. Memeriksa putting susu menonjol, datar, atau masuk
25. Memeriksa adanya benjolan dari payudara kanan dan kiri
26. Memeriksa ada/tidaknya pembesaran kelenjar ketiak
Pemeriksaan Abdomen
27. Memeriksa luka bekas operasi, garis kehamilan
28. Melakukan pemeriksaan palpasi :pembesaran perut apakah sesuai denga usia
kehamilannya*
29. Melakukan pemeriksaan auskultasi untuk mendeteksi DJJ selama 1 menit*
30. Memeriksa Genetalia luar guna mengetahui ada lesi/tidak, pengeluaran (bau/tidak,
warna, konsistensi), masa, warna kulit ada kemerahan/tidak
Pemeriksaa ekstremitas bawah
31. Memeriksa edema pada kaki kanan dan kiri
32. Memeriksa varises pada kaki kanan dan kiri
33. Memeriksa warna kebiruan pada kuku kaki kanan dan kiri
34. Membantu ibu bangun untuk duduk di tepi tempat tidur
35. Memeriksa reflek patella
C. TEKNIK
36. Melaksanakan tindakan secara urut dan sistematis
37. Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
38. Menjaga privacy pasien dan memperhatikan prinsip pencegahan infeksi
Total
Nilai : Skor diperoleh x 100 Penguji
Skor Maksimal (76)
( )

E. Daftar Tilik Pemeriksaan Palpasi Leopold

Penilaian:
0 : langkah tidak dilakukan
1 : langkah dilakukan tetapi kurang tepat
2 : langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu sesuai prosedur

Nilai
No. Langkah-langkah Kegiatan
0 1 2
A Sikap dan Perilaku
1. Menyambut klien, memberikan salam, dan memperkenalkan diri
2. Membaca catatan medis dan memastikan identitas klien (nama,tanggal lahir,
atau no rekam medis)
3. Bersikap sopan, sabar dan teliti
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan, kontrak waktu
5. Meminta persetujuan pada klien dengan informed consent
6. Memberikan kesempatan klien untuk bertanya dan memberikan perhatian pada
setiap pertanyaan
7. Mengawali tindakan dengan lafal basmalah dan mengakhiri tindakan dengan
lafal hamdalah
8. Mencuci tangan sebelum dan setelah tindakan serta mengeringkan dengan
handuk bersih
9. Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) sesuai kebutuhan
10. Melakukan dekontaminasi alat
B Content
11. Persiapan alat:
- Tempat tidur
- Selimut
- Alat tulis
- Sarung tangan
12. Persiapan petugas:
Mencuci tangan 6 langkah dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan
dengan handuk pribadi dan menggunakan sarung tangan bersih
13. Persiapan ruangan:
Menjaga privacy dengan menutup sampiran
14. Pesiapan pasien:
Pasien diminta untuk mengosongkan kandung kemih terlebih dahulu*
15. Mengatur posisi ibu berbaring di tempat tidur
16. Memasang selimut
17. Mempersilakan dan membantu ibu untuk membebaskan daerah perut dari baju
18. Mengatur kaki ibu untuk sedikit ditekuk*
19. Menggosok kedua tangan agar hangat dan sesuai suhu ibu
20. Berdiri di sebelah kanan ibu menghadap perut ibu
21. Leopold I: Membawa/mengumpulkan rahim ke arah tengah dengan kedua
tangan
22. Menahan TFU dengan tangan kiri*
23. Mengukur TFU dengan jari tangan kanan*
24. Meraba bagian fundus untuk menentukan bagian yang teraba di fundus
kepala/bokong/kosong
25. Melakukan palpasi Leopold II dengan cara menahan perut ibu sebelah kiri
dengan tangan kanan, dan meraba perut sebelah kanan ibu dengan kiri bidan,
untuk meraba bagian janin yang ada di sebelah kanan ibu (bagian yang rata dan
memanjang  punggung, bagian-bagian kecil  ekstremitas)
26. Melakukan langkah yang sama pada sisi sebaliknya
27. Leopold III: menggeser tangan kanan di atas simpisis untuk menangkap bagian
terbawah janin
28. Menahan fundus uteri dengan tangan kiri
29. Menggoyangkan bagian terbawah janin dengan tangan kanan (bagian keras,
bulat dan hampir homogen adalah kepala, sedangkan tonjolan yang lunak dan
kurang simetris adalah bokong)
30. Mempersilakan pasien untuk meluruskan kakinya
31. Posisi bidan berdiri menghadap kaki ibu, kedua tangan bidan diletakkan di sisi
bagian bawah rahim
32. Temukan kedua jari-jari kanan dan kiri, kemudian rapatkan, perhatikan sudut
yang dibentuk (Konvergen: jika bagian terendah janin belum masuk PAP, kedua
jari-jari tangan menyatu. Divergen: jika bagian terendah janin sebagian sudah
masuk PAP, kedua jari-jari tangan terpisah
33. Meraba dan mengidentifikasi seberapa jauh presentasi janin masuk panggul
34. Beritahukan bahwa prosedur pemeriksaan telah selesai. Angkat selimut dan
rapikan kembali pakaian ibu.
35. Bantu ibu untuk bangun dan persilakan duduk kembali
36. Jelaskan hasil pemeriksaan berdasarkan temuan dari palpasi (umur kehamilan,
letak janin, posisi janin, kondisi janin)
37. Jelaskan tentang rencana asuhan antenatal berkaitan dengan hasil temuan
tersebut
38. Catat pada buku kontrol ibu
C Teknis
39. Melaksanakan tindakan secara urut dan sistematis
40. Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
41. Menjaga privacy pasien dan memperhatikan prinsip pencegahan infeksi
Jumlah
Nilai = Jumlah nilai yang diperoleh x 100 Penguji
82
Nilai kelulusan : (...................)
≥ 70 : Lulus
< 70 : Tidak Lulus
F. Daftar Tilik Pengukuran TFU dengan Pita Ukur Mc Donald

Penilaian:
0 : langkah tidak dilakukan
1 : langkah dilakukan tetapi kurang tepat
2 : langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu sesuai prosedur
Nilai
No. Langkah-langkah Kegiatan
0 1 2
A Sikap dan Perilaku
1. Menyambut klien, memberikan salam, dan memperkenalkan diri
2. Membaca catatan medis dan memastikan identitas klien (nama,tanggal lahir,
atau no rekam medis)
3. Bersikap sopan, sabar dan teliti
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan, kontrak
waktu
5. Meminta persetujuan pada klien dengan informed consent
6. Memberikan kesempatan klien untuk bertanya dan memberikan perhatian
pada setiap pertanyaan
7. Mengawali tindakan dengan lafal basmalah dan mengakhiri tindakan dengan
lafal hamdalah
8. Mencuci tangan sebelum dan setelah tindakan serta mengeringkan dengan
handuk bersih
9. Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) sesuai kebutuhan
10. Melakukan dekontaminasi alat
B Content
11. Persiapan alat: - Alat tulis
- Pita ukur - Sabun
- Tempat tidur - Handuk bersih
- Selimut
12. Persiapan pasien:
Menganjurkan kepada pasien untuk mengosongkan kandung kemih dahulu
13. Mencuci tangan 6 langkah dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan
dengan handuk bersih
14. Menyiapkan alat dan mendekatkan ke pasien
15. Mempersilakan pasien untuk berbaring di tempat tidur
16. Menjaga privasi ibu dengan menutup tirai dan hanya membuka bagian yang
diperiksa
17. Memposisikan kedua kaki pasien sedikit ditekuk
18. Menggosok kedua tangan agar hangat dan sesuai dengan suhu abdomen ibu
19. Mengumpulkan abdomen ibu ke tengah dengan kedua tangan
20. Menahan fundus dengan tangan kiri
21. Menggukur TFU dengan bantuan tangan kanan dari tepi atas symphisis
sampai fundus dengan pita ukur.*
Pita ukur dalam kondisi terbalik (ukuran yang lebih besar)
22. Membaca angka pada pita ukur dengan cara membalikanya (agar terbaca
angka kecil) dan menyampaikan ke pasien hasil pengukuran
23. Menghitung TBJ dengan cara:
- (TFU-11) x 155  bila kepala sudah masuk PAP
- (TFU-12) x 155  bila kepala belum masuk PAP
24. Merapikan ibu
25. Mencatat hasil
C Teknis
26. Melaksanakan tindakan secara urut dan sistematis
27. Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
28. Menjaga privacy pasien dan memperhatikan prinsip pencegahan infeksi
Jumlah
Nilai = Jumlah nilai yang diperoleh x 100 Penguji
56
Nilai kelulusan : (......................)
≥ 70 : Lulus
< 70 : Tidak Lulus
G. Daftar Tilik Pemeriksaan Auskultasi DJJ

Penilaian:
0 : langkah tidak dilakukan
1 : langkah dilakukan tetapi kurang tepat
2 : langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu sesuai prosedur

Nilai
No. Langkah-langkah Kegiatan
0 1 2
I Sikap dan Perilaku
1. Menyambut klien, memberikan salam, dan memperkenalkan diri
2. Membaca catatan medis dan memastikan identitas klien (nama,tanggal lahir, atau
no rekam medis)
3. Bersikap sopan, sabar dan teliti
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan, kontrak waktu
5. Meminta persetujuan pada klien dengan informed consent
6. Memberikan kesempatan klien untuk bertanya dan memberikan perhatian pada
setiap pertanyaan
7. Mengawali tindakan dengan lafal basmalah dan mengakhiri tindakan dengan lafal
hamdalah
8. Mencuci tangan sebelum dan setelah tindakan serta mengeringkan dengan handuk
bersih
9. Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) sesuai kebutuhan
10. Melakukan dekontaminasi alat
II Content
11. Persiapan alat: - Selimut
- Stethoscope Laenec - Alat tulis
- Jam tangan
12. Persiapan petugas:
Mencuci tangan 6 langkah, mengeringkan dengan handuk pribadi
13. Persiapan ruangan:
Menjaga privacy dengan menutup sampiran
14. Pesiapan pasien:
Pasien diminta untuk mengosongkan kandung kemih terlebih dahulu
15. Mengatur posisi ibu berbaring di tempat tidur
16. Memasang selimut
17. Mempersilakan dan membantu ibu untuk membebaskan daerah perut dari baju
18. Mengatur kaki ibu lurus*
19. Menentukan punctum maksimum*
20. Meletakkan stetoskope Laenec di punctum maksimum*
21. Menempelkan stetoskop pada telinga, dengan kepala pemeriksa menghadap ke
wajah ibu
22. Memegang denyut nadi ibu pada pergelangan tangan dengan tangan kanan
23. Membedakan antara bunyi DJJ dengan nadi ibu (apabila beda berarti stetoskop
tepat pada DJJ)
24. Menghitung DJJ menggunakan jam selama 1 menit penuh*
25. Beritahukan bahwa prosedur pemeriksaan telah selesai. Angkat selimut dan
rapikan kembali pakaian ibu.
26. Bantu ibu untuk bangun dan persilakan duduk kembali
27. Jelaskan hasil pemeriksaan berdasarkan temuan dari auskultasi (frekuensi, irama
teratur atau tidak)
28. Jelaskan tentang rencana asuhan antenatal berkaitan dengan hasil temuan tersebut
29. Catat pada buku kontrol ibu
III Teknis
30. Melaksanakan tindakan secara urut dan sistematis
31. Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
32. Menjaga privacy pasien dan memperhatikan prinsip pencegahan infeksi
Jumlah
Nilai = Jumlah nilai yang diperoleh x 100 Penguji
64 (....................)
Nilai kelulusan : ≥ 70 : Lulus < 70 : Tidak Lulus

H. Daftar Tilik Inspeksi dan Vulva Hygiene

Penilaian:
0 : langkah tidak dilakukan
1 : langkah dilakukan tetapi kurang tepat
2 : langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu sesuai prosedur
Nilai
No Langkah-Langkah Kegiatan
0 1 2
SIKAP DAN PERILAKU
1. Menyambut klien, memberikan salam, dan memperkenalkan diri
2. Membaca catatan medis dan memastikan identitas klien (nama,tanggal lahir, atau
no rekam medis)
3. Bersikap sopan, sabar dan teliti
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan, kontrak waktu
5. Meminta persetujuan pada klien dengan informed consent
6. Memberikan kesempatan klien untuk bertanya dan memberikan perhatian pada
setiap pertanyaan
7. Mengawali tindakan dengan lafal basmallah dan mengakhiri tindakan dengan lafal
hamdallah
8. Mencuci tangan sebelum dan setelah tindakan serta mengeringkan dengan handuk
bersih
9. Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) sesuai kebutuhan
10. Melakukan dekontaminasi alat
B. CONTENT
11. Menyiapkan tempat aman, nyaman, rapi dan bersih
12. Menyiapkan alat e. Kartu pmeriksaan
a. Tempat tidur dan sprei f. Kapas Detol /DTT
b. Selimut g. Bengkok
c. Alat tulis h. Handshoon
d. Lembar status pasien i. Pengalas (perlak )
13. Mengatur posisi pasien litotomi/ dorsal rectum
14. Melindungi pasien dengan selimut dan melepas celana dalam pasien
15. Memasang pengalas dan meletakkan bengkok disamping pasien
Mencuci tangan dengan sabu dan air mengalir serta mengeringkan dengan handuk
16. pribadi
17. Memakai handshoon
Vulva Hygiene
18. Mengambil kapas DTT secukupnya menggunakan pinset
19. Membersihkan labia mayora kanan dan kiri
20. Membersihkan labia minora kanan dan kiri
21. Membersihkan verstibulum dengan arah da atas ke bawah
22. Masing-masing tindakan no.12-14 kapas DTT yang telah digunakan dibuang di
bengkok
23. Mengamati: Labia mayora dan minora (ada tidaknya infeksi oedema
variseshipermia)
24. Mengamati: Kitoris ada tidaknya hipertropi, infeksi
25. Mengamati:Lubang urethra (polip, eritema, pengeluaran nanah, darah)
26. Mengamati:Lubang vagina (infeksi, prolaps, darah, nanah, flour albus)
27. Mengamati:Perineum (bekas luka, infeksi)
28. Mengamati:Anus (bekas luka, haemoroid benjolan)
29. Merapikan pasien
30. Memebritahu kalau tindakan sudah selesai
31. Merapikan alat dengan memasukkan dalam larutan clorin 0.5% dan tempat
32. Mencuci tangan di larutan clorin 0.5% melepas sarung tangan dalm kondisi
terbalik
33. Evaluasi
* Chadwid * Varises * Hipertropi
* Flour albus * Bekas luka * Infeksi
* Haemoroid * Nanah
34. Mendokumentasikan pada kartu pasien / buku KIA
C. TEKNIK
35. Melaksanakan tindakan secara urut dan sistematis
36. Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
37. Menjaga privacy pasien dan memperhatikan prinsip pencegahan infeksi
Jumlah
Nilai = Jumlah nilai yang diperoleh x 100 Penguji
74
Nilai kelulusan : ≥ 70 : Lulus < 70 : Tidak Lulus
(....................)
I. Daftar Tilik Pemeriksaan Reflek Phatela

Penilaian:
0 : langkah tidak dilakukan
1 : langkah dilakukan tetapi kurang tepat
2 : langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu sesuai prosedur

Nilai
No Langkah-langkah Kegiatan
0 1 2
I Sikap dan Perilaku
1. Menyambut klien, memberikan salam, dan memperkenalkan diri
2. Membaca catatan medis dan memastikan identitas klien (nama,tanggal lahir, atau
no rekam medis)
3. Bersikap sopan, sabar dan teliti
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan, kontrak waktu
5. Meminta persetujuan pada klien dengan informed consent
6. Memberikan kesempatan klien untuk bertanya dan memberikan perhatian pada
setiap pertanyaan
7. Mengawali tindakan dengan lafal basmalah dan mengakhiri tindakan dengan
lafal hamdalah
8. Mencuci tangan sebelum dan setelah tindakan serta mengeringkan dengan
handuk bersih
9. Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) sesuai kebutuhan
10. Merapikan alat kembali
II Content
11. Persiapan alat:
- Reflek Hammer
- Alat tulis
12. Persiapan petugas:
Mencuci tangan 7 langkah dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan
handuk pribadi
13. Persiapan ruangan:
Menjaga privacy dengan menutup sampiran
14. Pesiapan pasien:
Membebaskan lutut ibu dari pakaian
15. Pasien diminta untuk duduk di tempat tidur dengan kedua kaki menggantung,
dengan fleksi 900 dan rileks di sisi tempat tidur
Atau
Posisi ibu berbaring dengan kaki tergantung dan rileks, dengan lutut fleksi 600
tangan kiri Bidan menahan fossa poplitea (cekungan belakang lutut)
16. Berdiri di sisi sebelah kanan pasien
17. Mencari 2 cekungan pada lutut di bawah patela inferolateral/inferomedial, di
antara 2 cekungan tersebut terdapat tendo patela yang terasa tegang dan keras
18. Mengalihkan perhatian pasien dengan mengajak bercakap-cakap
19. Mengayunkan hammer reflek sebatas kekuatan ayunan pergelangan tangan di
atas tendo patela (bergantian antara kaki kanan dan kiri)*
20. Mengamati dan menilai (reflek positif apabila kaki bergerak ekstensi, dan reflek
negatif bila tidak ada gerakan)
21. Merapikan pasien
22. Memberi tahu ibu hasil pemeriksaan
23. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan
III Teknis
24. Melaksanakan tindakan secara urut dan sistematis
25. Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
26. Menjaga privacy pasien dan memperhatikan pasient safety
Jumlah
Nilai = Jumlah nilai yang diperoleh x 100 Penguji
52
Nilai kelulusan : (....................)
≥ 70 : Lulus
< 70 : Tidak Lulus

J. Daftar Tilik Pengukuran Panggul Luar


Penilaian:
0 : langkah tidak dilakukan
1 : langkah dilakukan tetapi kurang tepat
2 : langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu sesuai prosedur
Nilai
No Langkah-langkah Kegiatan
0 1 2
I Sikap dan Perilaku
1. Menyambut klien, memberikan salam, dan memperkenalkan diri
2. Membaca catatan medis dan memastikan identitas klien (nama,tanggal lahir, atau
no rekam medis)
3. Bersikap sopan, sabar dan teliti
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan, kontrak waktu
5. Meminta persetujuan pada klien dengan informed consent
6. Memberikan kesempatan klien untuk bertanya dan memberikan perhatian pada
setiap pertanyaan
7. Mengawali tindakan dengan lafal basmalah dan mengakhiri tindakan dengan
lafal hamdalah
8. Mencuci tangan sebelum dan setelah tindakan serta mengeringkan dengan
handuk bersih
9. Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) sesuai kebutuhan
10. Melakukan dekontaminasi alat
II Content
11. Persiapan alat:
- Jangka panggul
- Metlin/Pita ukur
- Buku catatan/alat tulis
- Selimut/kain penutup
12. Persiapan petugas:
Mencuci tangan 6 langkah dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan
handuk pribadi
13. Persiapan ruangan:
Menjaga privacy dengan menutup sampiran
14. Pesiapan pasien:
Pasien berdiri dan diminta untuk membuka sedikit pakaian bagian bawah di
daerah pangggul
15. Mengukur distansia spinarum (jarak antara SIAS sinistra dan dekstra)*
16. Membaca dan mencatat ukuran distansia spinarum pada skala jangkar (±24-26
cm)
17. Menggeser ujung jangkar ke belakang menyusuri crista iliaka sampai jarak
terjauh*
18. Membaca dan mencatat ukuran distansia cristarum pada skala jangkar (± 26-29
cm)
19. Menempatkan ujung jangkar pada tepi atas simphisis, ujung yang lain di
prosesus spinosus lumbal ke-5*
20. Membaca dan mencatat ukuran konjugata eksterna/boudeloque (±18-20 cm)
21. Mengukur lingkar panggul dengan cara menempatkan ujung metlin (mulai tanda
0) di tepi atas simphisis, metlin ditarik dan menyusuri ke pertengahan antara
spina iliaca anterior superior kiri dan trochanter major, kemudian menarik metlin
ke prosesus spinosus lumbal ke-5, kemudian menarik metlin dan menempatkan
dipertengahan trokhanter major dan SIAS kanan, menarik metlin ke tepi atas
simphisis *
22. Membaca dan mencatat ukuran lingkar panggul (±80-90 cm)
23. Membantu merapikan pakaian ibu kembali dan mempersilakan ibu untuk duduk
24. Menjelaskan kepada ibu hasil pengukuran dan interpretasinya
25. Merapikan alat
26. Melakukan pendokumentasian
III Teknis
27. Melaksanakan tindakan secara urut dan sistematis
28. Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
29. Menjaga privacy pasien dan memperhatikan prinsip pencegahan infeksi
Jumlah
Nilai = Jumlah nilai yang diperoleh x 100 Penguji
58
Nilai kelulusan : (....................)
≥ 70 : Lulus
< 70 : Tidak Lulus
MELAKUKAN TES-TES LABORATORIUM

Pemeriksaan laboratorium yang umum dilakukan pada ibu hamil antara lain pemeriksaan urine
dan pemeriksaan darah.
1. Pemeriksaan Urine
a. Pemeriksaan HCG
Banyak tes yang digunakan untuk mengetahui kehamilan, diantaranya adalah tes
inhibisi koagulasi. tes ini bertujuan untuk mendeteksi adanya HCG dalam urine. pada
kehamilan HCG disekresi mulai 20 hari setelah hari pertama menstruasi atau 8 hari setelah
ovulasi. konsentrasi HCG meningkat terus sampai mencapai puncaknya kira0kira 60 hari
sampai 80 hari kehamilan. kepekaan tes ini sangat bervcariasi antara 500-1000mU/ml
urine. dasar tes ini adalah inhibisi (hambatan) koagulasi oleh HCG. prinsip tes ini adalah
urine ditambah anti HCG, lalu ditambah HCG coated latex. bila terjadi koagulasi berarti
dalam urine tidak terdapat HCG. namun bila tidak terjadi koagulasi maka dalam urine
terdapat HCG, sehingga HCG ini mengikat anti HCG dan HCG coated latex tidak
terkoagulasi. tes ini dikenal dengan PP-Test. Alat ini dipasaran beredar cukup luas dalam
bentuk stik/test pack. Alat ini tidak perlu dipelajari secara khusus karena cukup mudah
dalam penggunaannya, dapat dilakukan oleh masyarakat secara umum dengan membaca
petunjuk pada kemasan saja.

b. Protein Urine
Pemeriksaan protein urine merupakan salah sati pemeriksaan laboratorium untuk ibu
hamil guna mengetahui fungsi ginjal. apabila ginjal berfungsi dengnabaik maka tidak
terdapat protein dalam urine ibu hamil. adanya protein dalam urine dikarenakan makanan
yang dikonsumsi ibu hamil, ibu memiliki infeksi saluran kencing atau urine terkontaminasi
dengan darah dan air ketuban, ataupun mengindikasikan adanya preeklamsi baik ringan
maupun berat yang dapat mengarah pada kehamilan dengan eklamsi.
Preeklamsi sering menyebabkan masalah dalam kehamilan dan persalinan yang
dapat mengakibatkan kematian pada bayi dan ibu bila tidak segera diatasi. pemeriksaan ini
menggunakan asam asetat 6% atau asam sulfosalisilat 20% karena isfatnya yang dapat
mengikat protein. prinsipnya terjadi endapan urine jika direaksikan dengan asam asetat
atau asam sulfosalisilat.
Hasil pemeriksaan dapat dianalisa sebagai berikut:
1) Negatif (-) : Urine tidak keruh sama sekali
2) Positif (+) : Terjadi kekeruhan ringan tanpa butir-butir, kadar protein kira-kira
0,01-0,05%
3) Positif 2 (++) : Kekeruhan mudah dilihat dan ada endapan halus, kadar
protein 0,05-0,2%
4) Positif 3 (+++) : Urine lebih keruh ada endapan yang lebih jelas dan terlihat,
kadar protein 0,2-0,5%
5) Positif 4 (++++) : Urine sangat keruh dan disertai endapan mengumpal atau
memadat, kadar protein >0,5%
c. Glukosa urine
Pemeriksaan ini dilakukan pada ibu hamil untuk mengetahui kandungan glukosa
dalam urine ibu hamil. biasanya terjadi pada ibu yang mengalami diabetes. Diabetes
Melitus (DM) dalam kehamilan (Gestasionel Diabetes Melitus/GDM) adalah kehamilan
normal yang disertai dengan peningkatan insulin resistance. Faktor resiko GDM adalah
riwayar keluarga DM, kegemukan, glukosuria. GDM meningkatkan morbiditas neonatus
misal hipoglikemia, ikterus, polisitemia, makrosomia. ini karena bayi dari ibu GDM
mensekresi insulin lebih sehingga merangsang pertumbuhan bayi dan terjadi makrosomia.
Pemeriksaan GDM bisa dilakukan dengan pemeriksaan glukosa urine. prinsip pemerksaan
glukosa urine adalah glukosa dapat mereduksi ion cupri dalam larutan alkalis
menyebabkan perubahan warna dari hijau menjadi merah. untuk pemeriksaan ini sebaiknya
pasien tidak mengkonsumsi vitamin C, salisilat, streptomisin karena akan mempengaruhi
hasil positif palsu. hasil dapat dianalisa dalam:
1) Negatif (-) : warna tetap biru atau kehijauan
2) Positif (+) : warna hijau kekuningan agak keruh
3) Positif 2 (++) : warna kuning dan keruh
4) Positif 3 (+++) : warna jingga dan keruh
5) Positif 4 (++++) : warna merah bata dan keruh

2. Pemeriksaan darah (Kadar Hb)


Dalam kehamilan normal akan terjadi penurunan kadar Hb, kadar Hb terendah terjadi
pada sekitar umur kehamilan 30 minggu. olehkarena itu pemeriksaan Hb harus dilakukan pada
kehamilan dini untuk melihat data awal, lalu diulang pada sekitar usia kehamilan 30 minggu.
ibu hamil dikatakan anemia bila kadar Hb < 11gr%. pengklasifikasian kadar Hb menurut
Manuaba, 2001 adalah:
a. Tidak anemia : Hb > 11gr%
b. Anemia ringan : 9-10,5gr%
c. Anemia sedang : 7-8gr%
d. Anemia berat : < 7gr%
Bila Hb rendah secara abnormal (<9gr%) harus dilakukan pemeriksaan dan pengobatan
yang sesuai dan perlu dilakukan pemeriksaan Hbb ulang untuk menguji apakah pengobatan
sudah tepat. apabila terjadi anemia ringan, sebab yang paling sering adalah defisiensi besi dan
dapat diobati secara efektif dengan suplemen besi. semua ibu hamil yang mendaptkan
suplemen besi harus mendapat konseling gizi. mereka harus menghindari tembakau, the, dan
kopi serta dipastikan mengkonsumsi makanan kaya protein dan vitamin C. penentuan kadar Hb
dalam darah bisa dilakukan dalam berbagai cara, antara lain secara colourimetris yaitu
membandingkan kadar intensitas warna Hb atau derifatnya dengan suatu standar yang sudah
diperinci. secara colourimetris ada dua metode yaitu metode sahli dan talquist. metode Sahli
dibandingkan dengan warna hematin HCl dengan warna standart. sedangkan Talquist
dibandingkan warna darah di kertas isap dengan warna standar. metode takquist 100% sama
dengan 16gr/100ml. dari pemeriksaan ini maka bila ditemukan hasil Hb rendah, dapat
dikatakan ibu hamil mengalami anemia.
K. Cheklist Pemeriksaan Kadar hCG
Penilaian:
0 : langkah tidak dilakukan
1 : langkah dilakukan tetapi kurang tepat
2 : langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu sesuai prosedur

Nilai
No Langkah-Langkah Kegiatan
0 1 2
A. SIKAP DAN PERILAKU
1. Menyambut klien, memberikan salam, dan memperkenalkan diri
2. Membaca catatan medis dan memastikan identitas klien (nama,tanggal lahir, atau no
rekam medis)
3. Bersikap sopan, sabar dan teliti
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan, kontrak waktu
5. Meminta persetujuan pada klien dengan informed consent
6. Memberikan kesempatan klien untuk bertanya dan memberikan perhatian pada setiap
pertanyaan
7. Mengawali tindakan dengan lafal basmalah dan mengakhiri tindakan dengan lafal
hamdalah
8. Mencuci tangan sebelum dan setelah tindakan serta mengeringkan dengan handuk
bersih
9. Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) sesuai kebutuhan
10. Melakukan dekontaminasi alat
B. CONTENT
11. Menyiapkan alat yang akan digunakan dan disusun secara ergonomis
a. urine
b. botol pemeriksaan
c. sarung tangan bersih
d. test pack
e. larutan clorin 0,5%
12. Memberikan identitas dalam botol penampung urine
13. Meminta ibu untuk buang air kecil dan menampung urine dalam botol yang
disediakan (sudah beridentitas) sebanyak 3-5cc
14. Mencuci tanga dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengna handuk pribadi
15. Menggunakan sarung tangan
16. Membuak test pack dan memperhatikan bagian-bagian stiknya
17. Mencelupkan ujung stik pada bagian yang harus terkena urine*
18. Menunggu kurang lebih 5 menit sampai urine membasahi stik*
19. Membaca hasil:
a. Muncul 1 garis berarti hasil test negative
b. Muncul 2 garis berarti hasil test positif
c. Tidak muncul garis berati alat rusak
20. Membereskan dan membersihkan bahan/peralatan yang telah digunakan
21. Melepas sarung tangan dan merendam dalam larutan clorin 0,5%
22. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengna handuk
pribadi
23. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada pasien
24. Melakukan pendokumentasian
C. TEKNIK
25. Melaksanakan tindakan secara urut dan sistematis
26. Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
27. Menjaga privacy pasien dan memperhatikan prinsip pencegahan infeksi
Jumlah
Nilai = Jumlah nilai yang diperoleh x 100 Penguji
54
Nilai kelulusan :
≥ 70 : Lulus
(....................)
< 70 : Tidak Lulus
L. Daftar Tilik Pemeriksaan Protein Urine
Penilaian:
0 : langkah tidak dilakukan
1 : langkah dilakukan tetapi kurang tepat
2 : langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu sesuai prosedur
Nilai
No Langkah-Langkah Kegiatan
0 1 2
A. SIKAP DAN PERILAKU
1. Menyambut klien, memberikan salam, dan memperkenalkan diri
2. Membaca catatan medis dan memastikan identitas klien (nama,tanggal lahir, atau no
rekam medis)
3. Bersikap sopan, sabar dan teliti
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan, kontrak waktu
5. Meminta persetujuan pada klien dengan informed consent
6. Memberikan kesempatan klien untuk bertanya dan memberikan perhatian pada
setiap pertanyaan
7. Mengawali tindakan dengan lafal basmalah dan mengakhiri tindakan dengan lafal
hamdalah
8. Mencuci tangan sebelum dan setelah tindakan serta mengeringkan dengan handuk
bersih
9. Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) sesuai kebutuhan
10. Melakukan dekontaminasi alat
B. CONTENT
11. Mempersiapkan tempat (aman, nyaman, tapi, tenang, dan bersih)
12. Mempersiapkan alat
a. 4 tabung reaksi e. Urine dalam bengkok
b. Lampu spiritus dan korek api f. Spuit
c. Penjepit tabung reaksi g. Larutan asam sulfa salicyl 20%
d. Pipet h. Larutan asam asetat 6%
13. Meminta kepada pasien untuk buang air kecil dan menampung dalam bengkok
14. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk
pribadi
15. Melakukan pemeriksaan:
Cara I : Menggunakan asam sulfas salicyl 20%
16. Dua tabung diisi urine masing-masing 2 cc
17. Tabung I ditetes 8 tetes asam sulfa salicyl 20% kocok kemudian tunggu sebentar
18. Membandingkan tabung 1 dan II. Bila tidak ada perubahan atau sama hasil negatif
19. Bila tabung I lebih keruh panaskan tabung tersebut lalu bandingkan dengan tabung
ke II bila tetap keruh hasil pemeriksaan positif*
Cara II : Menggunakan asam asetat 6%
20. a. Dua tabung diisi urine masing-mnasing 5 cc
21. b. Tabung I dipanaskan hingga mendidih, sesudah itu perhatikan apakah terjadi
kekeruhan atau tidak
22. c. Menambahkan 3-5 tetes asam asetat 6% jika terjadi kekeruhan pada tabung I
yang telah dipanaskan, lalu dipanaskan kembali sampai mendidih, bila tetap
keruh hasil positif.*
23. STANDAR HASIL PEMERIKSAAN
1. Negatif (-) : Urine tidak keruh
2. Positif (+) : Terjadi kekeruhan
3. Positif 2 (++) : Kekeruhan mudah dilihat dan ada endapan halus
4. Positif 3 (+++) : Urine lebih keruh ada endapan yang lebih jelasa dan terlihat
5. Positif 4 (++++): Urine sangat keruh dan disertai endapan mengumpal.
24 Mendokumentasikan pada kartu pasien / buku KIA
C. TEKNIK
25. Melaksanakan tindakan secara urut dan sistematis
26. Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
27. Menjaga privacy pasien dan memperhatikan prinsip pencegahan infeksi
Jumlah
Nilai = Jumlah nilai yang diperoleh x 100 Penguji
54
Nilai kelulusan :
≥ 70 : Lulus
(....................)
< 70 : Tidak Lulus
M. Daftar Tilik Pemeriksaan Urine Reduksi
Penilaian:
0 : langkah tidak dilakukan
1 : langkah dilakukan tetapi kurang tepat
2 : langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu sesuai prosedur

Nilai
No Langkah-Langkah Kegiatan
0 1 2
A. SIKAP DAN PERILAKU
1. Menyambut klien, memberikan salam, dan memperkenalkan diri
2. Membaca catatan medis dan memastikan identitas klien (nama,tanggal lahir, atau no
rekam medis)
3. Bersikap sopan, sabar dan teliti
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan, kontrak waktu
5. Meminta persetujuan pada klien dengan informed consent
6. Memberikan kesempatan klien untuk bertanya dan memberikan perhatian pada setiap
pertanyaan
7. Mengawali tindakan dengan lafal basmalah dan mengakhiri tindakan dengan lafal
hamdalah
8. Mencuci tangan sebelum dan setelah tindakan serta mengeringkan dengan handuk
bersih
9. Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) sesuai kebutuhan
10. Melakukan dekontaminasi alat
B. KONTEN
11. Mencuci tangan sebelum melakukan tindakan dengan menggunakan sabun, membilas
dengan air mengalir kemudian mengeingkan dengan handuk
12. Menyiapkan alat (celemek, handscoen, rak pemeiksa, tabung aksi, lampu spiritus,
penjepit, korek api, bengkok, tissue, benedic, pipet, dan spuit 5 cc)
13. Menyiapkan urine yang akan diperiksa
14. Memakai celmek
15. Memakai sarung tangan
16. Mengisi tabung dengan benedic sebanyak 2,5 cc
17. Menetesi tabung benedic dengan 4- 5 tetes urine
18. Tabung dipanaskan dilampu spiritus
19. Tunggu sampai mendidih
20. Menilai hasil pemeriksaan
21. Mencatat hasil pemeriksaan
22. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada pasien
23. Membereskan alat – alat
24. Melepas sarung tangan
C. TEKNIK
25. Melaksanakan tindakan secara urut dan sistematis
26. Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
27. Menjaga privacy pasien dan memperhatikan prinsip pencegahan infeksi
Jumlah
Nilai = Jumlah nilai yang diperoleh x 100 Penguji
54
Nilai kelulusan :
≥ 70 : Lulus
< 70 : Tidak Lulus (....................)

N. Daftar Tilik Pemeriksaan Glukosa Urine


Penilaian:
0 : langkah tidak dilakukan
1 : langkah dilakukan tetapi kurang tepat
2 : langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu sesuai prosedur
Nilai
No Langkah-Langkah Kegiatan
0 1 2
A. SIKAP DAN PERILAKU
1. Menyambut klien, memberikan salam, dan memperkenalkan diri
2. Membaca catatan medis dan memastikan identitas klien (nama,tanggal lahir, atau no
rekam medis)
3. Bersikap sopan, sabar dan teliti
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan, kontrak waktu
5. Meminta persetujuan pada klien dengan informed consent
6. Memberikan kesempatan klien untuk bertanya dan memberikan perhatian pada
setiap pertanyaan
7. Mengawali tindakan dengan lafal basmalah dan mengakhiri tindakan dengan lafal
hamdalah
8. Mencuci tangan sebelum dan setelah tindakan serta mengeringkan dengan handuk
bersih
9. Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) sesuai kebutuhan
10. Melakukan dekontaminasi alat
B. CONTENT
11. Mempersiapkan tempat (aman, nyaman, bersih, rapi, dan tenang)
12. Mempersiapkan alat
a. Satu buah meja periksa dan dua kursi d. Pipet
b. Satu buah tabung reaksi e. Tempat urine
c. Reagen Bennedict f. Lampu spiritus dan tempat
13. Mencuci tangan
14. Isi tabung reaksi dengan 5 cc reagen benedict
15. Tetesi reaksi dengan 5-8 tetes urine*
16. Panaskan tabung tersebut sampai mendidih
17. Kocok dan tunggu sebentar baru dibaca
Cara membaca :
18. 1. Negatif (-) : Warna tetap biru/ sedikit kehijau-hijauan
2. Positif (+) : Warna hijau kekuning-kuningan agak keruh
3. Positif 2 (++) : Warna kuning kehijauan dan keruh
4. Positif 3 (+++) :Warna jingga dan keuh
5. Positif 4 (++++) : Warna merah bata
19. Mendokumentasikan pada kartu pasien / buku KIA
C. TEKNIK
20. Melaksanakan tindakan secara urut dan sistematis
21. Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
22. Menjaga privacy pasien dan memperhatikan prinsip pencegahan infeksi
Jumlah
Nilai = Jumlah nilai yang diperoleh x 100 Penguji
44
Nilai kelulusan :
≥ 70 : Lulus
(....................)
< 70 : Tidak Lulus
O. Daftar Tilik Pemeriksaan Kadar Hb (Metode Sahli)
Penilaian:
0 : langkah tidak dilakukan
1 : langkah dilakukan tetapi kurang tepat
2 : langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu sesuai prosedur
Nilai
No Langkah-Langkah Kegiatan
0 1 2
A. SIKAP DAN PERILAKU
1. Menyambut klien, memberikan salam, dan memperkenalkan diri
2. Membaca catatan medis dan memastikan identitas klien (nama,tanggal lahir, atau no
rekam medis)
3. Bersikap sopan, sabar dan teliti
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan, kontrak waktu
5. Meminta persetujuan pada klien dengan informed consent
6. Memberikan kesempatan klien untuk bertanya dan memberikan perhatian pada
setiap pertanyaan
7. Mengawali tindakan dengan lafal basmalah dan mengakhiri tindakan dengan lafal
hamdalah
8. Mencuci tangan sebelum dan setelah tindakan serta mengeringkan dengan handuk
bersih
9. Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) sesuai kebutuhan
10. Melakukan dekontaminasi alat
B. CONTENT
11. Mempersiapkan tempat (aman, nyaman, bersih, rapi, dan tenang)
12. Mempersiapkan alat
a. Kapas alkohol e. Pipet sahli
b. Tabung haemometer f. Larutan HCL 0.1%
c. Vaccinopen (jarum) g. Aquades
d. Sarung tangan
13. Memulai pemeriksaan dengan mencuci tangan lalu memakai sarung tangan pada
kedua tangan
14. Duduk disamping kanan pasien
15. Bersihkan ujung jari tengah pasien dengan kapas _lcohol, lalu biarkan kering
16. Isi tabung haemometer dengan HCL 0.1N sampai tanda angka 2*
17. Tusuk jari yang sudah dibersihkan tadi dengan vaccinopen (jarum) pijat ujung jari
hingga darah cukup untuk dihisap
18. Hisap darah secara teliti dan perlahan kedalam pipet sahli sampai tepat pada tanda
20 mm. Perhatikan agar waktu menghisap darah ke pipet sahli tidak terdapat udara.
Berikan kapas alcohol pada pasien untuk menekan bekas tusukan
19. Bersihkan bagian luar pipet menggunakan kapas dengan hati-hati, jangan sampai
darah dalam pipet terserap oleh kapas.
20. Segera darah dikeluarkan atau ditiup dari dalam pipet dengan hati-hati kedalam
larutan HCL yang sudah berada didalam tabung haemometer tanpa menimbulkan
gelembung udara.
21. Sebelum dikeluarkan pipet dibilas dulu dengan menghissap dan meniup HCL yang
ada dalam tabung haemometer, bagian luar pipet dibilas dengan tetes aquades.
22. Tunggu beberapa saat, larutan diencerkan dengan aquades setetes demi setetes
sambil diaduk sampai berwarna sama dengan warna standar.*
23. Permukaan larutan dibaca menghadap tempat terang/ jendela dan hasilnya
dinyatakan dalam gram %
24. Perhatikan yang dibaca adalah dasar permukaan larutan bagian tengah (cekungan)
25. Memberitahu pasien hasil pemeriksaan kadar Hb
26. Mendokumentasikan pada kartu pasien / buku KIA
C. TEKNIK
27. Melaksanakan tindakan secara urut dan sistematis
28. Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
29. Menjaga privacy pasien dan memperhatikan prinsip pencegahan infeksi
Jumlah
Nilai = Jumlah nilai yang diperoleh x 100 Penguji
58
Nilai kelulusan :
≥ 70 : Lulus
(....................)
< 70 : Tidak Lulus
P. Daftar Tilik Pemeriksaan Kadar Hb (Metode Talquis)

Penilaian:
0 : langkah tidak dilakukan
1 : langkah dilakukan tetapi kurang tepat
2 : langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu sesuai prosedur
N Nilai
Langkah-Langkah Kegiatan
o 0 1 2
A. SIKAP DAN PERILAKU
1. Menyambut klien, memberikan salam, dan memperkenalkan diri
2. Membaca catatan medis dan memastikan identitas klien (nama,tanggal lahir, atau no
rekam medis)
3. Bersikap sopan, sabar dan teliti
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan, kontrak waktu
5. Meminta persetujuan pada klien dengan informed consent
6. Memberikan kesempatan klien untuk bertanya dan memberikan perhatian pada
setiap pertanyaan
7. Mengawali tindakan dengan lafal basmalah dan mengakhiri tindakan dengan lafal
hamdalah
8. Mencuci tangan sebelum dan setelah tindakan serta mengeringkan dengan handuk
bersih
9. Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) sesuai kebutuhan
10. Melakukan dekontaminasi alat
B. CONTENT
11. Mempersiapkan tempat (aman, nyaman, bersih, rapi, dan tenang)
12. Mempersiapkan alat
a. Kapas alkohol 70% e. Kapas kering
b. Lanset steril f. Formuler data
c. Kertas filter g. Buku catatatn dan alat tulis
d. Bengkok h. Safety books
13. Meminta kepada pasien untuk mencuci tangan
14. Meminta pasien duduk dikursi setelah mencuci tangan
15. Pemeriksa mencuci tangan biasa
16. Mendekati alat secara ergonomis
17. Mengisi formuler data : Tgl, Nama pasien, nama pemeriksa, Jenis pemeriksaan,
Hasil pemeriksaan
18. Mengaturt posisi pasien, yaitu pasien duduk dikursi pemeriksa berdiri disamping
kiri depan pasien jari tengah kiri pasien didesinfeksi dengan kapas alkohol dengan
posisi pemeriksa membelakangi pasien, jari yang dioles kapas alkohol ditunggu
sampai kering
19. Menyiapkan kjertas filter dan membuka lanset
20. Menekan bagian bawah ujung jari yang akan ditusuk agar rasa nyeri berkurang dan
darah terkumpul diujung jari
21. Menusukkan jarum sampai mulut jarum masuk seluruhnya dengan cepat dan posisi
tegak lurus
22. Jarum/ lanset dibuang dalam safety books
23. Membuang tetes darah yang pertama keluar dengan kapas kering (darah yang keluar
diteteskan atau ditemnpelkan pada kertaas filter)
24. Jari bekas tusukan ditekan dengan kapas alkohol sampai darah tidak keluar lagi
25. Mencocokkan warna darah pada kertas dengan warna standar HB menurut kadar
HB (setelah kering)
26. Mencatat hasil pemeriksaan dalam formuler data dan beritahu hasil pada pasien.
C. TEKNIK
27. Melaksanakan tindakan secara urut dan sistematis
28. Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
29. Menjaga privacy pasien dan memperhatikan prinsip pencegahan infeksi
Jumlah
Nilai = Jumlah nilai yang diperoleh x 100 Penguji
58
Nilai kelulusan :
≥ 70 : Lulus
(....................)
< 70 : Tidak Lulus
Q. Pendidikan Kesehatan dan KIE
Penddidikan Kesehatan adalah:
Menurut: A Joint Committee Suatu proses yang mencakup dimensi dan kegiatan-
on Terminology in health kegiatan dari intelektual, psikologi dan sosial yang
Education of United States diperlukan untuk meningkatkan kemampuan manusia
(1973) dalam Machfoedz dan dalam mengambil keputusan secara sadar dan yang
Suryani (2013) mempengaruhi kesejahteraan diri, keluarga dan
masyarakat
Terdapat beberapa istilah berkaitan dengan pendidikan kesehatan yaitu penerangan kesehatan,
penyuluhan kesehatan, KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi), dan promosi kesehatan
(Machfoedz dan Suryani, 2013).
Konseling adalah Pertemuan tatap muka antara 2 pihak, dimana satu pihak membantu pihak
lain utk mengambil keputusan yg tepat bagi dirinya sendiri dan kemudian bertindak sesuai
keputusannya
Tujuan Konseling:
1. Memberikan informasi yg tepat serta obyektif mengenai kesehatan reproduksi remaja
2. Mengidentifikasi & menampung perasaan-persaan negatif, keraguan atau kekhawatiran
sehubungan kesehatan reproduksinya
3. Membantu klien memilih alternatif pemecahan masalah yang terbaik bagi mereka  aman
& sesuai keinginan klien
4. Membantu klien agar menggunakan alternatif pemecahan masalah yang mereka pilih secara
aman & efektif
5. Memberi informasi ttg cara mendapatkan bantuan & tempat pelayanan kesehatan reproduksi

ENAM PRINSIP KONSELING:


1. Layani klien dengan baik
• Perhatian
• Ciptakan rasa kepercayaan
2. Berinteraksi
3. Tujuan informasi kepada klien
4. Hindari informasi berlebihan
5. Layani metode yang diinginkan klien
6. Bantu klien siap dan mengingat

ENAM TAHAP KONSELING KLIEN BARU (GATHER):


1. Greet clients
2. Ask client about themselves
3. Tell clients about choices
4. Help clients make an informed choice
5. Explain fully how to use the chosen method
6. Return visits should be welcomed

Langkah konseling  SATU TUJU


 SA  salam, sambut
 T  tanyakan
 U  uraikan
 TU  bantu
 J  jelaskan
 U  ulang

DAFTAR TILIK
PENILAIAN KETERAMPILAN KONSELING

NO BUTIR YANG DINILAI NILAI


0 1 2
A SIKAP DAN PERILAKU
1 Menyambut klien dan mengucapkan salam
2 Memperkenalkan diri dan mempersilahkan duduk
3 Menjelaskan tujuan konseling yang akan dilaksanakan dan meminta
persetujuan klien
4 Komunikasi dengan klien selama melakukan tindakan, ramah, sabar
dan teliti, tanggap terhadap keluhan klien
5 Mengawali tindakan dengan lafal basmalah dan mengakhiri tindakan
dengan lafal hamdalah
B CONTENT / ISI
6 Menyambut klien dengan ramah
7 Memberikan perhatian penuh kepada klien dengan SOLER :
a. Face your client squarely and smile (menghadap ke klient dan
senyum)
b. Open and non judgemental facial expression (Ekspresi muka
menunjukkan sikap terbuka dan tidak menilai)
c. Lean towards client (Tubuh condong ke klien)
d. Eye contact in a culturally-acceptable manner (kontak mata atau
tatap muka sesuai dengan cara dan budaya setempat)
e. Relaxed and friendly (Rileks dan bersahabat)
8 Menggali permasalahan klien
9 Menggali kegiatan keagamaan dan kepercayaan klien
10 Menjelaskan informasi dengan efektif efisien
11 Volume suara dan intonasi sesuai dengan penekanan
12 Menciptakan suasana nyaman dan bersahabat (humor)
13 Asertif
14 Memberikan pertanyaan terbuka
15 Mengajukan pertanyaan satu persatu
16 Memberikan informasi sesuai kebutuhan klien
17 Menggunakan alat bantu untuk memperjelas informasi
18 Membantu merumuskan masalah klien
19 Membantu merumuskan alternatif pemecahan masalah
20 Membantu merumuskan langkah-langkah pemecahan masalah
21 Memberikan kesempatan pada klien untuk bertanya atau
menyampaikan pendapat lain
22 Melakukan umpan balik
23 Merangkum permasalahan sesuai permasalahan yang dihadapi klien
24 Melakukan evaluasi dari proses konseling
25 Memberikan kesempatan pada ibu untuk mengambil keputusan
26 Merangkum/ menyimpulkan materi konseling bersama dengan pasien
27 Menjelaskan kapan kunjungan ulang / membuat perjanjian pertemuan
untuk follow up
28 Mengakhiri pertemuan, ucapkan terima kasih
C TEKNIK
29 Melaksanakan tindakan secara urut dan sistematis
30 Menjaga privasi dan kenyamanan pasien
31 Melaksanakan konseling dengan efektif & efisien
32 Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
Total Score : 64

Yogyakarta, …………………

Jumlah total
Evaluator
Nilai = ---------------- x 100 = .............

64

Nilai > 70, mahasiswa dinyatakan lulus (............................................)

Nilai < 70, mahasiswa harus mengulang


R. Daftar Tilik Pendidikan Kesehatan Tentang Pemberian Tablet Fe Ibu Hamil

Penilaian:
0 : langkah tidak dilakukan
1 : langkah dilakukan tetapi kurang tepat
2 : langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu sesuai prosedur
No Langkah-Langkah Kegiatan Nilai
0 1 2
A. SIKAP DAN PERILAKU
1 Menyambut klien dan mengucapkan salam
2 Memperkenalkan diri dan mempersilahkan duduk
3 Menjelaskan tujuan konseling yang akan dilaksanakan dan meminta persetujuan
klien
4 Komunikasi dengan klien selama melakukan tindakan, ramah, sabar dan teliti,
tanggap terhadap keluhan klien
5 Mengawali tindakan dengan lafal basmalah dan mengakhiri tindakan dengan lafal
hamdalah
B. KONTEN
6 Menyambut klien dengan ramah
7 Memberikan perhatian penuh kepada klien dengan SOLER :
a. Face your client squarely and smile (menghadap ke klient dan senyum)
b. Open and non judgemental facial expression (Ekspresi muka menunjukkan
sikap terbuka dan tidak menilai)
c. Lean towards client (Tubuh condong ke klien)
d. Eye contact in a culturally-acceptable manner (kontak mata atau tatap muka
sesuai dengan cara dan budaya setempat)
e. Relaxed and friendly (Rileks dan bersahabat)
8 Menggali permasalahan dan pengetahuan klien
9 Menjelaskan informasi sesuai kebutuhan dengan efektif efisien*
a. Apa itu anemia
b. Bahaya dari anemia pada kehamilan
c. Cara mengatasi anemia
d. Asupan nutrisi untuk meningkatkan Hb
e. Kegunaan zat besi
f. Cara konsumsi zat besi
g. Bahan makanan yang menghambat penyerapan zat besi
h. Bahan makanan yang membantu penyerapan zat besi
i. Tanda bahaya jika terjadi komplikasi
10 Volume suara dan intonasi sesuai dengan penekanan
11 Menciptakan suasana nyaman dan bersahabat (humor)
12 Asertif
13 Memberikan pertanyaan terbuka
14 Mengajukan pertanyaan satu persatu
15 Menggunakan alat bantu untuk memperjelas informasi
16 Membantu merumuskan masalah klien
17 Membantu merumuskan alternatif pemecahan masalah
18 Membantu merumuskan langkah-langkah pemecahan masalah
19 Memberikan kesempatan pada klien untuk bertanya atau menyampaikan pendapat
lain
20 Melakukan umpan balik
21 Merangkum permasalahan sesuai permasalahan yang dihadapi klien
22 Melakukan evaluasi dari proses konseling
23 Memberikan kesempatan pada ibu untuk mengambil keputusan
24 Merangkum/ menyimpulkan materi konseling bersama dengan pasien
25 Menjelaskan kapan kunjungan ulang / membuat perjanjian pertemuan untuk follow
up
26 Mengakhiri pertemuan, ucapkan terima kasih
C TEKNIK
27 Melaksanakan tindakan secara urut dan sistematis
28 Menjaga privasi dan kenyamanan pasien
29 Melaksanakan konseling dengan efektif & efisien
30 Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
Jumlah
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ Penguji
Nilai : x 100
60
Nilai kelulusan :
(....................)
≥ 70 : Lulus < 70 : Tidak Lulus
S. Daftar Tilik Pendidikan Kesehatan Tentang Tanda Bahaya dalam Kehamilan
Penilaian:
0 : langkah tidak dilakukan
1 : langkah dilakukan tetapi kurang tepat
2 : langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu sesuai prosedur

No Langkah-Langkah Kegiatan Nilai


0 1 2
A. SIKAP DAN PERILAKU
1 Menyambut klien dan mengucapkan salam
2 Memperkenalkan diri dan mempersilahkan duduk
3 Menjelaskan tujuan konseling yang akan dilaksanakan dan meminta persetujuan
klien
4 Komunikasi dengan klien selama melakukan tindakan, ramah, sabar dan teliti,
tanggap terhadap keluhan klien
5 Mengawali tindakan dengan lafal basmalah dan mengakhiri tindakan dengan lafal
hamdalah
B. KONTEN
6 Menyambut klien dengan ramah
7 Memberikan perhatian penuh kepada klien dengan SOLER :
a. Face your client squarely and smile (menghadap ke klient dan senyum)
b. Open and non judgemental facial expression (Ekspresi muka menunjukkan
sikap terbuka dan tidak menilai)
c. Lean towards client (Tubuh condong ke klien)
d. Eye contact in a culturally-acceptable manner (kontak mata atau tatap muka
sesuai dengan cara dan budaya setempat)
e. Relaxed and friendly (Rileks dan bersahabat)
8 Menggali permasalahan dan pengetahuan klien
9 Menjelaskan informasi sesuai kebutuhan dengan efektif efisien*
Menjelaskan tanda bahaya pada kehamilan dan pengaruhnya terhadap kehamilan
a. Perdarahan pervaginam
b. Sakit kepala hebat
c. Penglihatan/pandangan kabur
d. Nyeri abdomen
e. Bengkak pada muka dan tangan
f. Gerakan janin berkurang atau hilang
g. Demam tinggi
h. Muntah-muntah berlebihan
i. Ketuban pecah dini
10 Volume suara dan intonasi sesuai dengan penekanan
11 Menciptakan suasana nyaman dan bersahabat (humor)
12 Asertif
13 Memberikan pertanyaan terbuka
14 Mengajukan pertanyaan satu persatu
15 Menggunakan alat bantu untuk memperjelas informasi
16 Membantu merumuskan masalah klien
17 Membantu merumuskan alternatif pemecahan masalah
18 Membantu merumuskan langkah-langkah pemecahan masalah
19 Memberikan kesempatan pada klien untuk bertanya atau menyampaikan pendapat
lain
20 Melakukan umpan balik
21 Merangkum permasalahan sesuai permasalahan yang dihadapi klien
22 Melakukan evaluasi dari proses konseling
23 Memberikan kesempatan pada ibu untuk mengambil keputusan
24 Merangkum/ menyimpulkan materi konseling bersama dengan pasien
25 Menjelaskan kapan kunjungan ulang / membuat perjanjian pertemuan untuk follow
up
26 Mengakhiri pertemuan, ucapkan terima kasih
C TEKNIK
27 Melaksanakan tindakan secara urut dan sistematis
28 Menjaga privasi dan kenyamanan pasien
29 Melaksanakan konseling dengan efektif & efisien
30 Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
Jumlah
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ Penguji
Nilai : x 100
60
Nilai kelulusan :
(....................)
≥ 70 : Lulus < 70 : Tidak Lulus
T. Cheklist Pendidikan Kesehatan Tentang Persiapan Persalinan
Penilaian:
0 : langkah tidak dilakukan
1 : langkah dilakukan tetapi kurang tepat
2 : langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu sesuai prosedur

No Langkah-Langkah Kegiatan Nilai


0 1 2
A. SIKAP DAN PERILAKU
1 Menyambut klien dan mengucapkan salam
2 Memperkenalkan diri dan mempersilahkan duduk
3 Menjelaskan tujuan konseling yang akan dilaksanakan dan meminta persetujuan
klien
4 Komunikasi dengan klien selama melakukan tindakan, ramah, sabar dan teliti,
tanggap terhadap keluhan klien
5 Mengawali tindakan dengan lafal basmalah dan mengakhiri tindakan dengan lafal
hamdalah
B. KONTEN
6 Menyambut klien dengan ramah
7 Memberikan perhatian penuh kepada klien dengan SOLER :
a. Face your client squarely and smile (menghadap ke klient dan senyum)
b. Open and non judgemental facial expression (Ekspresi muka menunjukkan
sikap terbuka dan tidak menilai)
c. Lean towards client (Tubuh condong ke klien)
d. Eye contact in a culturally-acceptable manner (kontak mata atau tatap muka
sesuai dengan cara dan budaya setempat)
e. Relaxed and friendly (Rileks dan bersahabat)
8 Menggali permasalahan dan pengetahuan klien
9 Menanyakan kesiapan suami dan ibu dalam menghadapi persalinan dan menyikapi
kemungkinan jika terjadi komplikasi
10 Menjelaskan informasi sesuai kebutuhan dengan efektif efisien*
a. Penolong persalinan
b. Tempat bersalin
c. Pendamping saat bersalin
d. Persiapan pendonor darah
e. Persiapan trasnsportasi apabila harus dirujuk
f. Biaya persalinan
g. Masalah-masalah yang dapat muncul dalam proses persalinan (Perdarahan
lewat jalan lahir, Tali pusat atau tangan bayi keluar dari jalan lahir, Ibu
tidak kuat mengejan, Ibu kejang, Air ketuban keruh atau berbau, Ibu
merasa gelisah dan kesakitan yang hebat)
h. Pengambil keputusan
11 Volume suara dan intonasi sesuai dengan penekanan
12 Menciptakan suasana nyaman dan bersahabat (humor)
13 Asertif
14 Memberikan pertanyaan terbuka
15 Mengajukan pertanyaan satu persatu
16 Menggunakan alat bantu untuk memperjelas informasi
17 Membantu merumuskan masalah klien
18 Membantu merumuskan alternatif pemecahan masalah
19 Membantu merumuskan langkah-langkah pemecahan masalah
20 Memberikan kesempatan pada klien untuk bertanya atau menyampaikan pendapat
lain
21 Melakukan umpan balik
22 Merangkum permasalahan sesuai permasalahan yang dihadapi klien
23 Melakukan evaluasi dari proses konseling
24 Memberikan kesempatan pada ibu untuk mengambil keputusan
25 Merangkum/ menyimpulkan materi konseling bersama dengan pasien
26 Menjelaskan kapan kunjungan ulang / membuat perjanjian pertemuan untuk follow
up
27 Mengakhiri pertemuan, ucapkan terima kasih
C TEKNIK
28 Melaksanakan tindakan secara urut dan sistematis
29 Menjaga privasi dan kenyamanan pasien
30 Melaksanakan konseling dengan efektif & efisien
31 Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
Jumlah
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ Penguji
Nilai : x 100
62
Nilai kelulusan :
(....................)
≥ 70 : Lulus < 70 : Tidak Lulus

H. Daftar Tilik Pemberian Imunisasi TT


Imunisasi TT diberikan pada ibu hamil segera setelah dinyatakan hamil, dengan tujuan
memberikan kekebalan kepada ibu dan mencegah tetanus neonatorum pada bayi yang akan
dilahirkan. Setiap ibu hamil mendapatkan TT selama kehamilan dengan menghitung jumlah
penerimaan TT sejak SD. Bila belum diberikan maka dosis diberikan minimal 2 minggu
sebelum kelahiran. Imunisasi TT diberikan secara Imtra muskuler (dalam otot) dengan dosisi
0.5cc. Jadwal pemberian imunisasi pada ibu hamil adalah
Imunisasi Interval Durasi perlindungan
TT1 Langkah awal pembentukan kekebalan tubuh
terhadap penyakit Tetanus
TT 2 1 bulan setelah TT 1 3 tahun
TT 3 6 bulan setelah TT 2 5 tahun
TT 4 12 bulan setelah TT 3 10 tahun
TT 5 12 bulan setelah TT 3 25 tahun
Setiap ibu hamil minimal mempunyai status imunisasi T2 agar terlindung terhadap infeksi
tetanus. Pada saat kontak pertama, ibu hamil
diskrining status imunisasi TT-nya. Pemberian imunisasi TT pada ibu hamil, disesuaikan
dengan status imunisasi ibu saat ini.

Penilaian:
0 : langkah tidak dilakukan
1 : langkah dilakukan tetapi kurang tepat
2 : langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu sesuai prosedur
Nilai
No Langkah-Langkah Kegiatan
0 1 2
A. SIKAP DAN PERILAKU
1. Menyambut klien, memberikan salam, dan memperkenalkan diri
2. Membaca catatan medis dan memastikan identitas klien (nama,tanggal lahir,
atau no rekam medis)
3. Bersikap sopan, sabar dan teliti
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan, kontrak
waktu
5. Meminta persetujuan pada klien dengan informed consent
6. Memberikan kesempatan klien untuk bertanya dan memberikan perhatian
pada setiap pertanyaan
7. Mengawali tindakan dengan lafal basmalah dan mengakhiri tindakan
dengan lafal hamdalah
8. Mencuci tangan sebelum dan setelah tindakan serta mengeringkan dengan
handuk bersih
9. Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) sesuai kebutuhan
10. Melakukan dekontaminasi alat
B. CONTENT
11 Menggali status imunisasi TT ibu
12 Memberikan KIE Pra imunisasi TT:
a. Tujuan imunisasi TT pada ibu hamil
b. Indikasi dan kontraindikasi imunisasi TT
c. Tempat penyuntikan
d. Efek samping
e. Cara mengatasi efek samping
13 Memberi kesempatan kepada ibu untuk menayakan hal yang belum
diketahui
14 Memastikan pengetahuan ibu dan kesediaan diimunisasi
15 Meminta ibu untuk menandatangani informed consent sebelum tindakan
16 Mempersilakan ibu untuk memposisikan diri, membuka daerah lengan yang
tidak dominan, mengamati daerah yang akan diinjeksi
17 Menyiapkan alat untuk
injeksi TT: e. bengkok
a. Spuit 3 cc f. Safety box
b. Jarum no 23 g. sarung tangan bersih
c. Vaksin TT h. cold bag
d. Kapas DTT+Air
DTT
18 Persiapan Petugas: Cuci tangan 6 langkah dengan sabun dan air mengalir,
keringkan dengan handuk pribadi
19 Menggunakan sarung tangan
20 Menyiapkan vaksin dalam spuit (dosis 0,5 ml)*
21 Mendekatkan alat agar mudah dijangkau petugas
22 Menyampaikan ke ibu bahwa akan dilakukan penyuntikan
23 Memastikan kembali area lengan atas yang akan diinjeksi
24 Melakukan komunikasi terapeutik sebelum dan selama penyuntikan
25 Mengucapkan basmalah sebelum menyuntikkan vaksin
26 Mendesinfeksi area injeksi secara sirkuler dari dalam ke luar dengan kapas
DTT
27 Melakukan injeksi secara IM secara teliti dan aman*
28 Mengobservasi reaksi ibu dan area bekas suntikan
29 Mengucapkan hamdalah
30 Menyampaikan bahwa penyuntikan telah selesai
31 Membantu merapikan ibu
32 Membereskan alat
33 Melepas sarung tangan dan cuci tangan pasca tindakan
34 Memberikan KIE pasca pemberian imunisasi TT:
a. Hal yang tidak boleh dilakukan pada bekas area penyuntikan
b. Tanda bahaya yang mungkin terjadi
c. Yang harus dilakukan apabila mengalami tanda bahaya
d. Jadwal suntikan ulang
35 Mendokumentasikan di kartu TT, buku KIA ibu
C. TEKNIK
36 Melakukan secara sistematik dan urut
37 Melakukan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
38 Menjaga privasi pasien dan memperhatikan prinsip pencegahan infeksi
Jumlah
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝐼𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ Penguji
Nilai = 𝑥 100
76
Nilai kelulusan :
≥ 70 : Lulus < 70 : Tidak Lulus
(....................)

U. Cheklist Posisi Knee Chest

Penilaian:
0 : langkah tidak dilakukan
1 : langkah dilakukan tetapi kurang tepat
2 : langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu sesuai prosedur

Langkah-Langkah Kegiatan Nilai


No 0 1 2

A. SIKAP DAN PERILAKU


1 Menyambut klien dengan ramah, mengucapkan salam dan memperkenalkan
diri
2 Membaca catatan medis dan memastikan identitas klien (nama,tanggal lahir,
atau no rekam medis)
3 Bersikap sopan, sabar dan teliti
4 Memberikan kesempatan klien untuk bertanya dan memberikan perhatian
pada setiap pertanyaan
5 Mengawali tindakan dengan lafal basmalah dan mengakhiri tindakan dengan
lafal hamdalah
6 Komunikasi dan kontak mata dengan klien selama tindakan
B. CONTENT
7 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan
handuk pribadi
8 Menutup tirai dan jaga privasi pasien
9 Membantu pasien untuk mengambil posisi menungging di atas tempat tidur
10 Membantu pasien untuk menempelkan dadanya pada tempat tidur dan
menempelkan kedua tangan di sisi tubuh
11 Melakukan knee chest selama 7 menit
12 Mengkaji kembali keadaan umum pasien
13 Merapikan pasien
14 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan
handuk pribadi
15 Mendokumentasikan asuhan yang telah dilakukan
C. TEKNIK
16 Melaksanakan tindakan secara urut dan sistematis
17 Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
18 Menjaga privacy pasien dan memperhatikan pasient safety
Jumlah
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ Penguji
Nilai : x 100
36
Nilai kelulusan : ≥ 70 : Lulus < 70 : Tidak Lulus
(....................)
PROSEDUR SENAM HAMIL

Senam hamil dimulai pada usia kehamilan 22 minggu. senam hamil bertujuan
untuk mempersiapkan dan melatih otot-otot sehingga dapat berfungsi secara optimal
dalam persalinan normal serta mengimbangi perubahan titik berat tubuh. seman hamil
ditujukan kepada ibu hamil tanpa kelainan atau tidak terdapat penyakit yang
menyertai kehamilan, seperti: jantung, penyalit ginjal, dan penyulit dalam
kehamilan(hamil dengan perdarahan, kelainan letak, dan kehamilan yang disertai
anemia)
Syarat senam hamil adalah:
1. telah dilakukan pemeriksaan kesehatan ibu hamil oleh bidan atau dokter
2. latihan dilakukan setelah usia kehamilan 22 minggu
3. latihan dilakukan secara teratur dan disiplin
4. sebaiknya latihan dilakukan di rumah sakit atau klinik bersalin dibawah pimpinan
instruktur senam hamil

Latihan seman hamil terbagi atas tiga tahap yaitu tahap pendahuluan, latihan inti dan
relaksasi.
1. Tahap pendahuluan
Latihan ini bertujuan untuk mengetahui daya kontraksi otot-otot tubuh, luas
gerakan persendian, dan mengurangi serta menghilangkan nyeri dan kekakuan
tubuh. cara latihan ini dilakukan beberapa hari sampai wanita hamil dapat
menjalankan latihan inti.
2. Latihan Inti
Latihan inti bertujuan untuk membentuk sikap tubuh. hal ini dikarenakan sikap
tubuh yang baik menyebabkan tulang panggul naik, sehingga janin berada dalam
kedudukan yang normal. sedangkan sikap tubuh yang tidak baik akan
menyebabkan tulang panggul turun, sehingga kedudukan janin kurang baik.
3. Kontraksi, Relaksasi dan Pernafasan
Guna mendapatkan sikap tubuh yang baik dan relaksasi pada waktu yang
diperlukan. sedangkan latihan pernafasan berfungsi untuk melatih berbagai teknik
pernafasan supaya dapat dipergunakan pada waktu yang sesuai dengan
kebutuhan. Syarat mendapatkan pernafasan yang sempurna adalah relaksasi
seluruh tubuh, berkonsentrasi, dan utnuk melemaskan otot-otot dinding perut dan
pernafasan, maka kedua lutut harus ditekuk. latihan penenangan bertujuan untuk
menghilangkan tekanan pada waktu melahirkan.
Selama kehamilan, bentuk-bentuk latihan ini dilakukan secara terpadu dan
cara latihannya dibagi menurut umur kehamilan yaitu usia kehamilan 22-25 minggu,
26-30 minggu, 31-34 minggu dan lebih dari 35 minggu.

I. Daftar Tilik Senam Hamil


Keterangan :
0 : bila ketrampilan tidak dilakukan
1 : bila ketrampilan dilakukan kurang sempurna
2 : bila ketrampilan dilakukan dengan baik dan benar

Nilai
No. BUTIR YANG DINILAI
0 1 2
No. BUTIR YANG DINILAI Nilai
A. SIKAP DAN PERILAKU
1 Menyambut klien, memberikan salam, dan memperkenalkan
2 diri
Membaca catatan medis dan memastikan identitas klien
3 (nama,tanggal
Bersikap sopan,lahir,
sabaratau
danno rekam medis)
teliti
4 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan
5 dilakukan, kontrak waktu
Meminta persetujuan pada klien dengan informed consent
6 Memberikan kesempatan klien untuk bertanya dan memberikan
7 perhatian
Mengawali pada setiap pertanyaan
tindakan dengan lafal basmalah dan mengakhiri
8 tindakan dengan
Mencuci tanganlafalsebelum
hamdalah dan setelah tindakan serta
9 mengeringkan
Merapikan alatdengan
kembalihanduk bersih
B. CONTENT/ISI
10 Mengecek keadaan umum ibu, dan memastikan KU baik
11 Menganjurkan ibu mengenakan baju olah raga/ longgar dan
BAK terlebih dahulu
12 Menyiapkan ruangan yang nyaman
LATIHAN PENDAHULUAN
13 Mengajari ibu sikap duduk tegak bersandar ditopang kedua
tangan,
Latihankedua
1: tungkai kaki diluruskan dan dibuka sedikit,
14 seluruh tubuh lemas
Menggerakkan danjauh
kaki kiri rileks
ke depan, kaki kanan jauh ke
15 belakang (seperti mengayuh sepeda)
Melakukan sebaliknya menggerakkan kaki kanan jauh ke
16 depan, kaki gerakan
Melakukan kiri jauhsebanyak
ke belakang
8 kali
17 Menggerakkan kaki kanan dan kaki kiri sama-sama jauh ke
18 depan dan ke belakang
Menggerakkan (Fleksi
kaki kanan dan plantar dan dorsal) ke kanan dan
kiri bersama-sama
19 ke kiri
Menggerakkan kaki kanan dan kiri bersama-sama ke dalam
(endorotasi) sampai ujung jari menyentuh lantai, lalu
menggerakkan kedua kaki keluar (eksorotasi)
20 Memutarkan kedua kaki bersama-sama (sirkumduksi) ke kanan
dan ke kiri masing-masing 4 kali
21 Mengangkat kedua lutut tanpa menggerser kedua tumit dan
bokong
22 Menekankan kedua tungkai kaki ke lantai sambil mengerutkan
otot dubur, lalu tarik otot-otot perut sebelah atas simfisis ke
dalam (kempiskan perut) kemudian rileks kembali

23 Melakukan gerakan sebanyak 8 kali


Latihan 2
24 Mengajari ibu sikap duduk tegak, kedua tungkai kaki lurus dan
rapat

25 Meletakkan tungkai kaki kanan di atas tungkai kaki kiri,


26 kemudian tekan
Mengulangi tungkai
gerakan kaki kiritungakai
ini dengan dengan kekuatan
kiri di atasseluruh
tungkai
27 tungkai
kanan kanan
Melakukan gerakan tersebut masing-masing 8 kali bagian
sambil mengempeskan didnding perut
atas dan mengerutkan
Latihan 3 liang dubur selama beberapa saat,
kemudian istirahat
28 Mengajari ibu sikap duduk tegak, kedua tungkai kaki lurus,
rapat dan rileks
No. BUTIR YANG DINILAI Nilai
29 Mengangkat tungkai kaki kanan ke atas, lalu meletakkan
30 kembali
Mengangkat tungkai kiri ke atas , lalu meletakkan kembali
31 Melakukan gerakan tersebut berganti-ganti sebanyak 8 kali
32 Mengatur posisi ibu berbaring terlentang dengan kaki lurus
33 Mengangkat kedua tungkai bersama-sama, kedua lutut jangan
34 ditekuk,
Melakukan kemudian
gerakanturunkan kembali
ini sebanyak perlahan-lahan
8 kali
Latihan 4
35 Mengajari ibu sikap duduk bersila, badan tegap, kedua tangan
36 di atas bahu,
Menekan kedua
kedua lenganpayudara
samping di samping badan
dengan sisi lengan atas.
37 Memutar kedua lengan tersebut ke depan, ke atas, ke samping
38 telinga, meneruskan
Melakukan sampai
gerakan ini ke belakang8 dan
masing-masing kali akhirnya kembali
ke sikap
Latihan 5 semula
39 Mengajari ibu sikap berbaring telentang, kedua lengan di
40 samping
Mengangkatbadan dan kedua
panggul lutut
sampai ditekuk.
badan dan kedua tungaki atas
membentuk sudut dengan lantai yang ditahan oleh kedua kaki
dan bahu. menurunkannya pelan-pelan
41 Melakukan gerakan sebanyak 8 kali
Latihan 6
42 Mengajari ibu sikap berbaring tetentang, kedua tungaki lurus,
kedua lengan berada di samping badan keseluruhan badan
rileks
43 Memanjangkan tungakai kanan dengan menarik tungaki kiri
mendekati bahu kiri, lalu kembali pada posisi semula. Kedua
lutut tidak boleh ditekuk.
44 Melakukan gerakan serupa untuk tungakai kaki kiri. Setiap
45 gerakan
Mengulangmasing-masing dua kali 8 kali
latihan ini sebanyak
Latihan 7
46 Memutar panggul ke kanan dan kekiri masing-masing empat
kali, dengan cara menekankan pinggang ke lantai sambil
mengempiskan perut dan mengerutkan otot dubur, gerakkan
panggul ke kanan angkat pinggang, gerakkan panggul ke kiri
dan seterusnya
LATIHAN INTI MINGGU KE 22-25
Latihan Pembentukan Sikap Tubuh
47 Mengajari ibu sikap berbaring tetentang, kedua lutut ditekuk,
kedua lengan berada di samping badan keseluruhan badan
rileks
48 Mengangkat pinggang sampai badan membentuk lengkungan.
Lalu tekankan pinggangke lantai sambil mengempiskan perut,
serta kerutkan otot-otot dubur
49 Lakukan latihan 8-10 kali
Latihan Kontraksi Relaksasi
No. BUTIR YANG DINILAI Nilai
50 Mengajari ibu sikap berbaring telentang, kedua lengan di
samping badan, kedua kaki ditekuk pada lutut dan rileks
51 Menegangkan otot-otot muka dengan jalan mengerutkan dahi,
mengatupkan tulang rahang dan menegangkan otot-otot leher
selama beberapa detik, lalu lemaskan dan rileks.
52 Melakukan latihan sebanyak 8-10 kali
Latihan pernafasan
53 Mengajari ibu sikap berbaring telentang, kedua lengan di
samping badan, kedua kaki ditekuk pada lutut dan santai

54 Meletakkan tangan kiri di atas perut


55 Melakukan pernafasan diafragma: Tarik nafas melalui hidung,
tangan kiri naik ke atas mengikuti dinding perut yang menjadi
naik, lalu menghembuskan nafas melalui mulut. frekuensi
latihan 12-14 kali
56 Melakukan gerakan pernafasan ini sebanyak 8 kali denga
interval 2 menit
LATIHAN INTI MINGGU KE 26-30
Latihan Pembentukan Sikap Tubuh
57 Mengajari ibu sikap merangkak, kedua tangan sejajar dengan
bahu. tubuh sejajar dengan lantai, sedangkan tangan dan paha
tegak lurus
58 Menundukkan kepala, sampai melihat kea rah vulva, pinggang
diangkat sambil mengempiskan perut bawah dan mengerutkan
dubur
59 Menurunkan pinggang, mengangkat kepala sambil melemaskan
otot-otot dinding perut dan dasar panggul
60 Mengulangi kegiatan di atas sebanyak 8 kali
Latihan Kontraksi dan relaksasi
61 Mengajari ibu sikap berbaring telentang, kedua lengan di
samping badan, kedua kaki ditekuk pada lutut dan santai
62 Melemaskan seluruh tubuh, mengepalkan kedua lengan dan
menegangkan selama beberapa detik, lalu lepaskan kembali
63 Lakukan latihan sebanyak 8 kali
Latihan pernafasan
64 Mengajari ibu sikap berbaring telentang, kedua lengan di
samping badan, kedua kaki ditekuk pada lutut, kedua lengan di
samping badan dan lemaskan badan
65 Melakukan pernafasan dada (thorax) yang dalam, selama 1
menit, lalu ikuti dengan pernafasan diafragma
No. BUTIR YANG DINILAI Nilai
66 Kombinasi kedua pernafasan ini dilakukan sebanyak 8 kali
dengan interval 2 menit
LATIHAN INTI MINGGU KE 31-34
Latihan Pembentukan Sikap Tubuh
67 Mengajari ibu sikap berdiri tegap, kedua lengan di samping
badan, kedua kaki selebar bahu dan berdiri rileks.
68 Melakukan gerakan jongkok perlahan-lahan, badan tetap lurus,
lalu tegak berdiri perlahan-lahan kedua tangan boleh
berpegangan pada misalnya sandaran kursi
69 Melakukan latihan gerakan ini sebanyak 8 kali
Latihan Kontraksi dan Relaksasi
70 Mengajari ibu sikap tidur telentang, kedua tangan di samping
badan, kedua kaki ditekuk dan lemaskan badan.
71 Melakukan pernafasan dada dan diafragma yang dalam
Latihan Pernafasan
72 Melakukan pernafasan dada dan diafragna tetap dengan
frekuensi 26-28/menit dan lebih cepat.
LATIHAN INTI MINGGU KE 35- PARTUS
Latihan Pembentukan Sikap Tubuh
73 Mengajari ibu sikap tidur telentang, kedua tangan di samping
badan, kedua kaki ditekuk dan rileks.

74 Mengangkat dada dan bahu, meletakkan dagu di atas


dadamelihat kea rah vulva. kegiatan ini dipertahankan dalam
beberapa saat, lalu kembali ke sikap semula dan santai
75 Melakukan latihan ini sebanyak 8 kali dengan interval 2 menit
Latihan Kontraksi dan Relaksasi
76 Mengajari ibu sikap tidur telentang, kedua tangan di samping
badan, kedua kaki lurus, lemaskan seluruh tubuh dan lakukan
pernafasan secara teratur dan berirama
77 Menegangkan seluruh otot tubuh dengan cara: ,mengatupkan
rahang, mengerutkan dahi, menegangkan otot leher, mengepal
kedua tangan, menegangkan bahu, menegangkan otot perut,
mengerutkan dubur, menegangkan kedua tungkai kaki dan
menahan nafas, setelah beberapa saat kembali ke sikap semula
dan lemaskan seluruh tubuh
78 Mengulangi latihan ini sebanyak 9 kali
Latihan Pernafasan
No. BUTIR YANG DINILAI Nilai
79 Mengajari ibu sikap tidur telentang, kedua lutut dipegang oleh
kedua lengan (posisi litotomi) dan rileks.
80 Membuka mulut sedikit dan bernafas sedalam-dalamnya. lalu
tutup mulut. latihan mengejan seperti buang air besar kea rah
bawah dan depan. bila telah lelah engejan maka kembali ke
posisis semula.
81 Melekukan latihan ini sebanyak 4 kali dengan interval 2 menit
LATIHA PENENANGAN
82 Mengajari ibu untuk berbaring miring kea rah punggung janin,
missal ke kiri, maka lutut kanan diletakkan di depan lutut kiri
dan keduanya ditekuk. tangan kanan ditekuk di depan badan,
tangan kiri di belakang badan.
83 Mengerjakan latihan ini selama 5-10 menit
Latihan relaksasi
84 Memilih tempat yang tenang atau tutuplah mata dan telinga
85 Memilih posisi relaksasi yang paling disenangi:
a. posisi telentang kedua kaki lurus
b. berbaring telentang, kedua kaki ditekuk
c. berbaring miring
d. posisi relaksasi sedang duduk yaitu dengan duduk
mengahdap sandaran kursi dalam posisi membungkuk,
kedua kaki ke lantai, kedua tangan di atas sandaran.
duduk dengan tenang
86 Memutup mata dan tekukkan semua persendian
87 Melemaskan seluruh otot-otot badan termasuk muka
88 Memusatkan pikiran pada satu titik seperti irama pernafasan
89 Melakukan pernafasan dalam dan teratur
90 Mengontrol kembali KU ibu
91 Membereskan alat

92 Melakukan pendokumentasian
C. TEKNIK
93 Melaksanakan tindakan secara urut dan sistematis
Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-
94
ragu
95 Menjaga privacy pasien dan memperhatikan pasient safety
Jumlah
No. BUTIR YANG DINILAI Nilai
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 Penguji
Nilai = 𝑥 100
190
Nilai kelulusan :
≥ 70 : Lulus < 70 : Tidak Lulus
(....................)

J. Daftar Tilik Tes HBSAg

Test HBsAg

HBsAg singkatan dari Hepatitis B surface Antigen, yaitu suatu protein


permukaan virus hepatitis B. HBsAb atau Hepatitis B surface Antibody yaitu suatu
protein antibodi yang diproduksi tubuh untuk melawan virus hepatitis B, artinya hasil
pemeriksaan terhadap HBsAg ini bisa menunjukkan ada tidaknya virus hepatitis B dalam
tubuh. Apabila hasilnya positif atau disebut HBsAg reaktif itu berarti ada virus hepatitis
B dalam tubuh. Sedangkan jika hasilnya negatif, berarti tidak ada virus. Infeksi oleh
virus hepatitis B pada awalnya memang sering tidak menunjukkan gejala. Penderita
biasanya tetap merasa tubuhnya sehat dan baik-baik saja. Apabila perkembangan
penyakit ini telah berlanjut, baru timbul gejala hepatitis B, berupa kulit dan mata kuning,
air kencing yang berwarna gelap seperti teh tua, rasa tidak nyaman di perut, dan
sebaaginya.

Cara Penularan Hepatitis B


Hepatitis B dapat menular melalui darah dan cairan tubuh, misalnya sperma dan cairan
vagina. Virus penyakit ini jauh lebih mudah ditularkan dibandingkan HIV. Beberapa cara
penularannya adalah:
a. Kontak seksual, misalnya berganti-ganti pasangan dan berhubungan seks tanpa alat
pengaman.
b. Berbagi jarum suntik. Misalnya menggunakan alat suntik yang sudah terkontaminasi
darah penderita hepatitis B.
c. Kontak dengan jarum suntik secara tidak disengaja. Misalnya petugas kesehatan
(paramedis) yang sering berurusan dengan darah manusia.
d. Ibu dan bayi. Ibu yang sedang hamil dapat menularkan penyakit ini pada bayinya saat
persalinan.

Diagnosis pada Hepatitis B


Diagnosis hepatitis B dilakukan melalui pemeriksaan darah. Yang perlu diperhatikan
adalah pendeteksian HBsAg. HBsAg adalah lapisan luar virus hepatitis B yang memicu
reaksi dari sistem kekebalan tubuh Anda. Munculnya hasil positif menunjukkan bahwa
hati melepaskan protein hepatitis B ke dalam darah. Hal ini mengindikasikan adanya
infeksi. Selain tes HBsAg, dokter mungkin akan menganjurkan untuk menjalani
pemeriksaan yang lebih spesifik, yaitu evaluasi fungsi hati. Pemeriksaan ini juga
dilakukan melalui tes darah untuk mengetahui adanya kerusakan hati atau tidak.

Langkah Pencegahan Penyebaran Hepatitis B


Langkah pengobatan memang dapat menghambat penyebaran hepatitis B kronis dan
mencegah komplikasi, tetapi tidak bisa menyembuhkan infeksi. Penderita hepatitis B
kronis tetap dapat menularkannya pada orang lain.

Vaksin dan Langkah Pencegahan Terpapar Virus Hepatitis B


Langkah efektif dalam pencegahan hepatitis B adalah dengan vaksin. Di Indonesia
sendiri, vaksin hepatitis B termasuk vaksin wajib dalam imunisasi. Proses pemberian
vaksin dilakukan sebanyak tiga kali, yaitu saat anak lahir, saat anak berusia satu bulan,
dan saat anak berusia 3-6 bulan. Tetapi orang dewasa dari segala umur dianjurkan untuk
menerima vaksin hepatitis B.
Pemberian vaksin ini juga dianjurkan untuk mereka yang berisiko tinggi tertular hepatitis
B, seperti:
a. Orang yang memiliki lebih dari satu pasangan seksual.
b. Orang yang menggunakan obat suntik atau berhubungan seks dengan pengguna obat
suntik.
c. Petugas kesehatan (paramedis) yang berisiko terpapar virus hepatitis B.
Orang yang tinggal serumah dengan penderita hepatitis B.
d. Penderita penyakit hati kronis.
e. Penderita penyakit ginjal.

Pemeriksaan hepatitis B juga diterapkan bagi ibu hamil. Jika sang ibu mengidap penyakit
ini, bayinya dapat menerima vaksin pada saat lahir (12 jam setelah persalinan) untuk
mencegah penularan dari ibu ke bayi. Langkah lain yang dapat dilakukan untuk
mengurangi risiko terkena hepatitis B di antaranya adalah:
a. Berhenti atau jangan menggunakan obat-obatan terlarang.
b. Hindari berbagi penggunaan barang seperti sikat gigi, anting-anting, serta alat cukur.
c. Waspadalah saat ingin menindik dan menato tubuh.
d. Jangan berhubungan seks tanpa alat pengaman kecuali pasangan tidak memiliki
hepatitis B atau penyakit kelamin menular lainnya.

Penilaian:
0 : langkah tidak dilakukan
1 : langkah dilakukan tetapi kurang tepat
2 : langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu sesuai prosedur

Nilai
No Langkah-Langkah Kegiatan
0 1 2
A. SIKAP DAN PERILAKU
1. Menyambut klien, memberikan salam, dan memperkenalkan diri
2. Membaca catatan medis dan memastikan identitas klien
(nama,tanggal lahir, atau no rekam medis)
3. Bersikap sopan, sabar dan teliti
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan,
kontrak waktu
5. Meminta persetujuan pada klien dengan informed consent
6. Memberikan kesempatan klien untuk bertanya dan memberikan
perhatian pada setiap pertanyaan
7. Mengawali tindakan dengan lafal basmalah dan mengakhiri tindakan
dengan lafal hamdalah
8. Mencuci tangan sebelum dan setelah tindakan serta mengeringkan
dengan handuk bersih
9. Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) sesuai kebutuhan
10. Melakukan dekontaminasi alat
B. CONTENT
11 Memberikan KIE Pra pemeriksaan:
a. Tujuan pemeriksaan HBsAg
b. Cara pemeriksaan
c. Waktu yang diperlukan untuk mengetahui hasil pemeriksaan
12 Memberi kesempatan kepada ibu untuk menayakan hal yang belum
diketahui
13 Memastikan pengetahuan ibu dan kesediaan pemeriksaan
14 Meminta ibu untuk menandatangani informed consent sebelum
tindakan
15 Mempersilakan ibu untuk memposisikan diri
16 Persiapan alat:Vacinopen
a. Lanset f. bengkok
b. Kapas DTT g. Safety box
c. Air DTT h. sarung tangan bersih
d. Stik HBsAg i. tempat sampah
e. Larutan buffer
17 Mendekatkan alat agar mudah dijangkau petugas
18 Menggunakan sarung tangan
19 Menyampaikan ke ibu bahwa akan dilakukan penusukan
20 Melakukan komunikasi terapeutik sebelum dan selama pemeriksaan
21 Mendesinfeksi area injeksi (ujung jari) secara sirkuler dari dalam ke
luar dengan kapas DTT
22 Melakukan penusukan menggunakan vacinopen
23 Mengusap darah yang keluar pertama dengan kapas DTT
24 Meneteskan darah yang keluar dari jari sebanyak satu tetes di atas
stik HbsAg
25 Menekan luka bekas luka tusukan dengan kapas DTT
26 Meneteskan buffer sebanyak 1-2 tetes di atas stik HBsAg yang telah
ditetesi darah
27 Menunggu selama 1 menit untuk melihat hasil pemeriksaan
28 Membaca Hasil pemeriksaan.
Hasil positif: jika terdapat dua garis dalam stik pemeriksaan
HBsAg
Hasil negatif: jika terdapat satu garis saja dalam stik pemeriksaan
HbsAg
29 Membereskan alat
30 Melepas sarung tangan dan cuci tangan pasca tindakan
HASIL PEMERIKSAAN POSITIF
31 Memberikan KIE pasca pemeriksaan:
a. menyampaikan bahwa ibu terinfeksi virus Hepatitis B
b. Memotivasi ibu untuk persiapan persalinan di rumah sakit,
untuk mengurangi resiko penularan pada bayi
c. Memberitahukan kepada ibu bahwa setelah persalinan, bayi
akan diberikan imunisasi immunoglobulin Hb dan Hb 0
sebelum 12 jam
d. Memberikan motivasi kepada ibu untuk tetap memberikan ASI
setelah bayi mendapatkan imunisasi
HASIL PEMERIKSAAN NEGATIF
32 Memberikan KIE pasca pemeriksaan
a. Menyampaikan bahwa ibu tidak terinfeksi virus Hepatitis B
b. Menyampaikan ibu untuk melakukan pemeriksaan kehamilan
sesuai dengan kunjungan ulangnya
33 Mendokumentasikan di buku KIA ibu, dan register pemeriksaan
C. TEKNIK
34 Melakukan secara sistematik dan urut
35 Melakukan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
36 Menjaga privasi pasien dan memperhatikan prinsip pencegahan
infeksi
Jumlah
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 Penguji
Nilai = 𝑥 100
72
Nilai kelulusan :
≥ 70 : Lulus < 70 : Tidak Lulus
(....................)

K. Dafar Tilik Konseling Pra VCT/PICT


Penilaian:
0 : langkah tidak dilakukan
1 : langkah dilakukan tetapi kurang tepat
2 : langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu sesuai prosedur

No Langkah-Langkah Kegiatan Nilai


0 1 2
A. SIKAP DAN PERILAKU
1 Menyambut klien, memberikan salam, dan memperkenalkan
diri
2 Membaca catatan medis dan memastikan identitas klien
(nama,tanggal lahir, atau no rekam medis)
3 Bersikap sopan, sabar dan teliti
4 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan
dilakukan, kontrak waktu
5 Meminta persetujuan pada klien dengan informed consent
6 Memberikan kesempatan klien untuk bertanya dan
memberikan perhatian pada setiap pertanyaan
7 Mengawali tindakan dengan lafal basmalah dan mengakhiri
tindakan dengan lafal hamdalah
8 Mencuci tangan sebelum dan setelah tindakan serta
mengeringkan dengan handuk bersih
B. KONTEN
9 Menyambut klien dengan ramah
10 Memberikan perhatian penuh kepada klien dengan SOLER :
f. Face your client squarely and smile (menghadap ke klient
dan senyum)
g. Open and non judgemental facial expression (Ekspresi
muka menunjukkan sikap terbuka dan tidak menilai)
h. Lean towards client (Tubuh condong ke klien)
i. Eye contact in a culturally-acceptable manner (kontak
mata atau tatap muka sesuai dengan cara dan budaya
setempat)
j. Relaxed and friendly (Rileks dan bersahabat)
11 Menggali permasalahan dan pengetahuan klien
12 Menanggapi keluhan atau permasalahan klien
13 Menjelaskan informasi sesuai kebutuhan dengan efektif
efisien*
a. Keberadaan dan kegunaan dari tesing HIV
b. Tujuan dan kegunaan dari testing
c. Apa yang dapat dan tidak dapat diberitahukan dari
testing HIV
d. Keuntungan serta resiko dari testing HIV dan dari
mengetahui hasil testing
e. Pemahaman dari positif, negative, false positif, dan
hasil tes intermediate serta dampak dari masa jendela
f. Pengukuran untuk pencegahan dari pemaparan dan
penularan akan HIV
14 Volume suara dan intonasi sesuai dengan penekanan
15 Menciptakan suasana nyaman dan bersahabat
16 Asertif
17 Memberikan pertanyaan terbuka
18 Mengajukan pertanyaan satu persatu
19 Menggunakan alat bantu untuk memperjelas informasi
20 Membantu merumuskan masalah klien
21 Membantu merumuskan alternatif pemecahan masalah
22 Membantu merumuskan langkah-langkah pemecahan masalah
23 Memberikan kesempatan pada klien untuk bertanya atau
menyampaikan pendapat lain
24 Melakukan umpan balik
25 Merangkum permasalahan sesuai permasalahan yang dihadapi
klien
26 Melakukan evaluasi dari proses konseling
27 Memberikan kesempatan pada ibu untuk mengambil keputusan
28 Merangkum/ menyimpulkan materi konseling bersama dengan
pasien
29 Menjelaskan alur selanjutnya dan pertemuan untuk penjelasan
hasil
30 Mengakhiri pertemuan, ucapkan terima kasih
C TEKNIK
31 Melaksanakan tindakan secara urut dan sistematis
32 Menjaga privasi dan kenyamanan pasien
33 Melaksanakan konseling dengan efektif & efisien
34 Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-
ragu
Jumlah
𝑥𝑥𝑥𝑥𝑥ℎ 𝑥𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑥𝑥𝑥𝑥𝑥𝑥𝑥𝑥ℎ Penguji
Nilai : x 100
68
Nilai kelulusan :
≥ 70 : Lulus < 70 : Tidak Lulus (....................)

L. Dafar Tilik Konseling Post VCT/PICT


Penilaian:
0 : langkah tidak dilakukan
1 : langkah dilakukan tetapi kurang tepat
2 : langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu sesuai prosedur
No Langkah-Langkah Kegiatan Nilai
0 1 2
A. SIKAP DAN PERILAKU
1 Menyambut klien, memberikan salam, dan memperkenalkan
diri
2 Membaca catatan medis dan memastikan identitas klien
(nama,tanggal lahir, atau no rekam medis) dengan kartu
hasil tes*
3 Bersikap sopan, sabar dan teliti
4 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan
dilakukan, kontrak waktu
5 Meminta persetujuan pada klien dengan informed consent
6 Memberikan kesempatan klien untuk bertanya dan
memberikan perhatian pada setiap pertanyaan
7 Mengawali tindakan dengan lafal basmalah dan mengakhiri
tindakan dengan lafal hamdalah
8 Mencuci tangan sebelum dan setelah tindakan serta
mengeringkan dengan handuk bersih
B. KONTEN
9 Menyambut klien dengan ramah
10 Memberikan perhatian penuh kepada klien dengan SOLER :
a. Face your client squarely and smile (menghadap ke klient
dan senyum)
b. Open and non judgemental facial expression (Ekspresi
muka menunjukkan sikap terbuka dan tidak menilai)
c. Lean towards client (Tubuh condong ke klien)
d. Eye contact in a culturally-acceptable manner (kontak
mata atau tatap muka sesuai dengan cara dan budaya
setempat)
e. Relaxed and friendly (Rileks dan bersahabat)
11 Menggali permasalahan dan pengetahuan klien
12 Menanggapi keluhan atau permasalahan klien
13 Melakukan penilaian kesiapan pemberian informasi
14 Menjelaskan informasi sesuai kebutuhan dengan efektif
efisien*
Hasil negatif:
a. Jelaskan hasil dari tes HIV
b. Berikan penjelasan pencegahan penularan HIV
c. Menganjurkan untuk tes pada pasangan
Hasil Positif:
a. Berikan dukungan moral
b. Jelaskan pentingnya perawatan saat kehamilan
c. Jelaskan pencegahan positif
d. Jelaskan adanya terapi ARV (bukan untuk pengobatan)
untuk menurunkan resiko penularan
e. Menganjurkan untuk tes pada pasangan
f. Rujuk ke layanan tingkat atas
15 Volume suara dan intonasi sesuai dengan penekanan
16 Menciptakan suasana nyaman dan bersahabat
17 Asertif
18 Memberikan pertanyaan terbuka
19 Mengajukan pertanyaan satu persatu
20 Menggunakan alat bantu untuk memperjelas informasi
21 Membantu merumuskan masalah klien
22 Membantu merumuskan alternatif pemecahan masalah
23 Membantu merumuskan langkah-langkah pemecahan masalah
24 Memberikan kesempatan pada klien untuk bertanya atau
menyampaikan pendapat lain
25 Melakukan umpan balik
26 Merangkum permasalahan sesuai permasalahan yang dihadapi
klien
27 Melakukan evaluasi dari proses konseling
28 Memberikan kesempatan pada ibu untuk mengambil keputusan
30 Merangkum/ menyimpulkan materi konseling bersama dengan
pasien
31 Mengakhiri pertemuan, ucapkan terima kasih
C TEKNIK
32 Melaksanakan tindakan secara urut dan sistematis
33 Menjaga privasi dan kenyamanan pasien
34 Melaksanakan konseling dengan efektif & efisien
35 Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-
ragu
Jumlah
𝑥𝑥𝑥𝑥𝑥ℎ 𝑥𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑥𝑥𝑥𝑥𝑥𝑥𝑥𝑥ℎ Penguji
Nilai : x 100
70
Nilai kelulusan :
(....................)
≥ 70 : Lulus < 70 : Tidak Lulus

Anda mungkin juga menyukai